title cover

title cover

Monday, July 15, 2013

Headline News 15.07.13

US & GLOBAL
Saham di bursa global mencatat kenaikan mingguan terbaiknya sejak November pada hari Jumat, ditopang oleh laporan laba korporasi  dan pernyataan dari sejumlah petinggi The Fed yang meredakan kekhawatiran investor mengenai kebijakan bank sentral AS tersebut. Di  bursa Wall Street, Dow dan S&P 500 menembus level penutupan tertinggi untuk hari kedua, dan S&P 500 menguat untuk 7 hari berturut‐ turut. Indeks tercatat naik 3% dalam sepekan terakhir, prosentase kenaikan terbaiknya sejak awal Januari. Harga saham dan obligasi serta  komoditas telah menguat dalam sepekan kemarin sementara dolar jatuh setelah Kepala The Fed Ben Bernanke memberikan sinyal bahwa  bank  sentral  AS  kemungkinan  belum  akan  mengurangi/mengakhiri  program  pembelian  obligasi  sebelum  tingkat  pengangguran  benar‐ benar solid. 

Indeks MSCI naik 0,1% di hari Jumat kemarin dan naik 3,4% dalam sepekan, prosentase kenaikan mingguan terbaiknya sejak November,  sementara FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir melemah 0,1%. 

Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir naik 3,38 poin atau 0,02% di 15464,30. Sementara Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik  5,17 poin atau 0,31% di 1680,19. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 21,78 poin atau 0,61% di 3600,08.  

Hasil laba yang lebih baik dari perkiraan pada sejumlah bank AS, JPMorgan Chase <JPM.N> dan Wells Fargo <WFC.N>, telah membantu  mengangkat indeks saham, sementara saham United Parcel Service Inc. <UPS.N> memberi tekanan pada S&P 500 setelah memberikan  laporan laba yang mengecewakan.  UPS, perusahaan pengiriman paket terbesar di dunia, dan rivalnya FedEx menjadi barometer ekonomi  karena tingginya volume dari barang‐barang yang mereka kirim di seluruh dunia. 

Saham Boeing juga memberi tekanan setelah tercatat turun 4,7% ke $101,87 setelah sebuah Dreamliner yang dioperasikan oleh Ethiopian  Airlines terbakar di bandara Heathrow Inggris pada hari Jumat. 

Investor memilih menahan diri menjelang rilis data GDP‐Q2 Cina dan juga sebelum pasar Eropa dibuka di hari Senin, yang akan menjadi  sangat penting bagi sektor pertambangan. 

Setelah  mengalami  gejolak  dalam  sepekan,  pasar  uang  kembali  tenang.  Indeks  dolar,  yang  mengukur  kekuatan  dolar  terhadap  6  rival  utamanya, naik 0,2%. Sebelumnya, indeks dolar mencatat koreksi 1,8% dalam sepekan, penurunan terburuknya sejak awal Juni. 

"There is some argument for suggesting that the shock effect of a dovish Bernanke has largely been digested. Even if he tries to avoid  changing his tone, any policy surprises are more likely to be in a positive dollar direction than the reverse," kata Alan Ruskin, global head of  foreign exchange strategy pada Deutsche Bank di New York.  

Harga  Treasury  AS  terkoreksi  akibat  profit‐taking  investor.  Treasury  tenor  10  tahun  bergerak  stabil  di  akhir  sesi,  dengan  yield  2,59%.  Sebelumnya, harga naik setinggi 15/32, dengan yield 2,518%. 

Harga emas melemah di hari Jumat, namun mencatat kenaikan mingguan terbesarnya selama hampir 2 tahun. Namun demikian, bahwa  kenaikan baru‐baru ini dalam ekuitas AS di tengah beberapa tanda‐tanda positif bagi perekonomian dan tidak ada indikasi pengurangan  aliran keluar dari exchange‐traded funds dapat menekan emas. 

Banyak pasar komoditas telah menguat dalam sepekan kemarin menyusul indikasi bank‐bank sentral akan melanjutkan stimulusnya guna  mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Harga minyak ditutup naik tajam di hari Jumat, dipicu kenaikan yang besar pada bensin berjangka tahun ini. Brent naik $1,08 dan ditutup  di $108,81 per barel sementara minyak mentah AS naik $1,04 di $105,95 per barel. 

Obligasi pemerintah Portugis turun lagi setelah Lisbon meminta dilakukan penundaan dalam review program bailout berikutnya akibat  krisis politik di negara tersebut. Tekanan meningkat dalam sepekan kemarin setelah Presiden Portugal. 


GOLD & COMMODITIES
Emas sedikit melemah pada sesi perdagangan Jumat, namun tetap mencatatkan peningkatan mingguan terbesar dalam hampir dua tahun seiring kekhawatiran akan segera berakhirnya stimulus moneter Federal Reserve AS untuk saat ini.

Spot bullion menguat 4,8 persen untuk satu pekan, kenaikan mingguan terbesar sejak bulan Oktober 2011. Logam menguat setelah Ketua Fed Ben Bernanke pada hari Rabu mengatakan bahwa bank sentral AS perlu untuk menjaga kebijakan stimulus moneter guna menjaga inflasi tetap rendah dan tidak menentunya kinerja market.

Tanda‐tanda berkurangnya emas, seperti yang tercermin pada premi tinggi dan record volume di Shanghai Futures Exchange dan lonjakan harga sewa emas, membantu untuk membatasi kerugian emas pada hari Jumat.

Para analis mengatakan, bagaimanapun, kenaikan yang baru terjadi pada ekuitas AS di tengah beberapa tanda‐tanda positif bagi perekonomian dan tidak ada indikasi pengeluaran dari exchange‐traded funds emas yang dapat menekan logam.

"The fact that the leading U.S. equity indices closed at record highs yesterday ‐ which could prompt investors to switch once again from gold ETFs to equities ‐ is problematic for gold," ucap Eugen Weinberg, head of commodity research di Commerzbank.

"Any prolonged recovery of the gold price is almost inconceivable unless the ETF outflows abate," ucap Weinberg.

Harga spot emas melemah 0,2 persen dengan nilai 1,282.06 dollar/ounce, melemah setelah kenaikan empat hari sesi perdagangan beruntun.

Data Reuters menunjukkan bahwa kontrak US Comex emas berjangka periode agustus <GCQ3> turun sebesar 2,30 dollar dengan nilai 1,277.60 dollar/ounce, dengan volume perdagangan sekitar 20 persen di bawah rata‐rata 30‐hari.



OIL & COMMODITIES
Oil mengalami rebound Jumat lalu, dipimpin oleh kenaikan terbesar pada gasoline futures tahun ini karena serangkaian kilang yang  tidak beroperasi yang memicu kekhawatiran mengenai pasokan bahan bakar dipusat AS dari lagi berlangsungnya musim panas. 

Berita  yang  tidak  diharapkan  dari  gangguan  pada  lebih  dari  dua  refineries  disepanjang  Pantai  Atlantik  menambah  rangkaian  permasalahan  minggu  ini  pada  North  America,  kedepannya  memicu  kenaikan  15  persen  dalam  gasoline  bulan  ini,  kenaikan  terbesarnya sejak bulan Maret 2011. 

"We're hearing about a lot of refining issues and this comes as oil prices came off that 15‐month high," kata Phil Flynn, analis pada  Price Futures Group di Chicago.   

"Put it all together and I think you're seeing some panic buying by the wholesalers afraid they're going to run out of supply."  


EURO ZONE
Rilis data produksi pabrik zona eropa melemah di bulan Mei untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada hari jumat, mengindikasikan bahwa pemulihan  yang rapuh dan tidak merata, dan sedang berjuang untuk mengurangi tingkat pengangguran dan diperbaharui ketegangan politik di Eropa selatan. 

Rilis data dari kantor statistik Uni Eropa Eurostat menunjukkan bahwa produksi industri di 17 negara yang menggunakan mata uang tunggal turun 0,3 persen  pada bulan ini, setelah direvisi naik 0,5 persen pada bulan April.  

Ekonom yang telah disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan 0,2 persen di bulan Mei. 

Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, produksi pabrik di bulan Mei turun seperti yang diharapkan sebesar 1,3 persen, setelah melemah  pada bulan April sebesar 0,6 persen. 

Tingkat  produksi  dalam  dua  perekonomian  negara  eropa  terbesar,  Jerman  dan  Perancis,  turun  di  bulan  Mei,  dengan  Italia  dan  Spanyol  menunjukkan  peningkatan kecil. Secara keseluruhan, produksi pabrik mengalami penurunan 2,3 persen dalam produksi barang durable goods, seperti mobil dan TV. 


U.K.
Sterling terkoreksi terhadap dolar pada hari Jumat dan berpotensi melanjutkan depresiasinya dipicu perbedaan kebijakan antara BoE dan The Fed. Bank sentral Inggris  (BoE) berjanji untuk mempertahankan suku bunga tetap rendah, sementara The Fed cenerung untuk menarik stimulusnya yang mana langkah tersebut telah memicu  apresiasi dolar secara umum. 

Sterling melemah 0,5% ke sekitar $1,5110, masih bertahan di atas level terendah 3 tahun di $1,4814 yang dicapai di hari Selasa sebelumnya. Jika koreksi berlanjut,  maka sterling berpotensi tes ke level terendah 23 Mei di $1,5014. 

Sementara data inflasi Inggris yang akan dirilis hari Selasa pekan ini berpotensi memberi arah pergerakan sterling, fokus pasar akan tertuju pada hasil minutes dari  sidang terakhir BoE. 

Minutes  dari  hasil  sidang  BoE  akan  dirilis  Rabu  pekan  ini  dan  investor  akan  mencermatinya  untuk  melihat  apakah  gubernur  BoE  yang  baru,  Mark  Carney,  akan  mengadopsi  kebijakan  pembelian  aset  yang  agresif.  BoE  telah  memberi  kejutan  pada  pasar  dalam  sidangnya  di  pekan  sebelumnya  setelah  berjanji  akan  mempertahankan suku bunga rendah.  


JAPAN
Industrial output Jepang naik 1.9 persen pada bulan Mei dari bulan sebelumnya, data revisi menunjukkannya Jumat lalu, memperkirakan bertahannya kenaikan dalam  aktivitas factory berkenaan dengan penguatan permintaan domestik.  

Gambaran dibandingkan dengan laporan awal dari kenaikan 2.0 persen dan mengikuti kenaikan 0.9 persen pada bulan April. Indeks capacity utilisation naik 2.3 persen  pada bulan Mei dari awal bulan menjadi 98.1.  

Jepang kemungkinan anjlok tahun ini karena top billing pada saham global yang mana didorong dari pelemahan yen kemungkinan untuk melambat disuatu negara  dimana ekspor kurang dari sepertujuh pada total economic output


AUSTRALIA
Indicator Pasar perumahan bergerak menuju pemulihan seiring rekor tingkat suku bunga yang rendah mendorong orang untuk membeli rumah mereka sendiri.

Mortgage numbers menguat 1,8 persen pada bulan Mei, Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas tingkat suku bunga menjadi 2,75 persen. 

Kepala riset properti ANZ Paul Braddick mengatakan angka yang menunjukkan tingkat suku bunga yang lebih rendah mendapatkan traksi di pasar perumahan, dengan  sentimen homebuyer tetap kuat. 

"It stands in pretty stark contrast to the weakness we've seen in a lot of the broader economic data over the last month," ucap Paul.  

"Markedly  better  housing  affordability,  improved  buyer  sentiment  and  substantial  pent‐up  homebuyer  demand  are  supporting  growth  in  home  sales,  prices  and  lending."  

Ekonom dari JP Ben Jarman mengatakan nilai pinjaman kepada owner‐occupiers, berbeda dari setiap investor, telah tumbuh hampir delapan persen selama enam  bulan terakhir, pertumbuhan yang terkuat sejak ekspansi pertama akan  homebuyer di tahun 2009. 

Tetapi meskipun sektor perumahan tampaknya pulih, itu terjadi lebih lambat dari yang diharapkan, kata ekonom senior Westpac Matthew Hassan. 

"Given the degree of stimulus that we've seen, particularly from interest rate cuts, you might expect a stronger recovery at this stage, so in a sense, it's still a little bit  disappointing," ucap Mr Hassan.  

"The question is whether that recovery is strong enough, given the drag starting to come through from the mining sector.  "Given where interest rates are and the  requirements for non‐mining sectors to pick up the slack from the mining downturn, there's quite a high hurdle here for maintaining growth." 


SWISS
Dolar berhasil rebound dan kemudian bergerak relatif stabil terhadap franc Swiss di hari Jumat pasca koreksi tajamnya hari Kamis. Franc melonjak ke level tertinggi 2  pekan  di  hari  Kamis  setelah  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  menggugurkan  ekspektasi  bahwa  pihaknya  akan  segera  mengurangi  stimulusnya  di  bulan  September,  dimana telah memicu aksu jual dolar. 

Sebelum muncul kmentar Bernanke, pelaku pasar awalnya optimis bahwa The Fed akan segera mengurangi atau mengakhiri program pembelian asetnya menyusul  rilis data ekonomi AS yang belakangan membaik. 

Namun demikian, analis memprediksi bahwa franc Swiss masih berpotensi melemah terhadap dolar meskipun tidak setajam seperti bulan Juni lalu. 

Dolar  bergerak  cukup  stabil  terhadap  franc  di  sekitar  0.9465  franc  dibandingkan  penutupan  New  York  hari  Kamis.  Sedangkan  euro  melemah  terhadap  franc  dan  bergerak di sekitar 1,2360 franc, turun 0,3%. 


Adapun sejumlah data ekonomi Swiss yang akan dicermati pasar dalam pekan ini antara lain data producer/import prices periode Juni (Senin), ZEW investor sentiment  periode Juli (Rabu) dan trade balance periode Juni (Kamis).