US & GLOBAL
• Pekan kemarin investor mulai tersadar bahwa kampanye quantitative easing The Fed akan segera berakhir, sehingga mendorong investor untuk menarik investasinya dari pasar berkembang, komoditas dan saham‐saham perusahaan kecil AS. Aksi sell‐off tersebut dimulai 2 pekan lalu disaat rally pada komoditas terlihat sudah sangat berlebihan. Hal ini memicu pertanyaan mengenai nilai aset murni yang digenjot oleh
pembelian obligasi The Fed, yang sementara ini disimpulkan akan berakhir pada akhir Juni.
• Bursa AS jatuh pada hari Jumat kemarin dan euro tersungkur ke level terendah 6 pekan terhadap dolar karena kekhawatiran utang Eropa kembali mengemuka. Investor mengambil keuntungan apa yang mereka bisa dan disimpan dalam aset safe haven seperti dolar dan obligasi pemerintah AS. Dolar AS yang telah tertekan oleh program pencetakan uang The Fed, melanjutkan pemulihannya untuk pekan kedua.
Penurunan bursa saham AS telah melengkapi kerugian pekan kedua, hal ini menumbuhkan kekhawatiran bahwa saham sewaktu‐waktu bisa mengalami rebound. Indeks Dow Jones berakhir melemah 100,17 poin atau 0,79 persen, di 12595,75. Standard & Poor's 500 Index <. SPX> turun 10,88 poin atau 0,81 persen, pada 1337,77. Nasdaq Composite Index <. IXIC> kehilangan 34,57 poin atau 1,21 persen, dan berakhir pada 2828,47.
• Saham dunia, yang direfleksikan oleh indeks MSCI turun 0,6 persen menjadi 344,42, setelah sebelumnya menembus level terendah lebih dari tiga minggu. Thomson Reuters indeks saham global <. TRXFLDGLPU> turun 0,8 persen dan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> index berakhir turun 0,4 persen.
• Euro diperdagangkan melemah terhadap dolar karena kecemasan investor meningkat menjelang pertemuan para pembuat kebijakan Eropa minggu depan. Euro kemungkinan akan tetap tertekan setidaknya hingga investor selesai mencerna hasil apapun yang dicapai ECB. Euro terkoreksi ke level intraday low $1.4065, level terendahnya sejak 1 April dan terakhir tercatat turun 0,9% ke level $1.4111.
• Pertemuan para menteri keuangan zona euro akan diadakan pada hari Senin dan dilanjutkan pada hari Selasa dengan pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa. Ada keraguan apakah perjanjian substansial untuk membantu Yunani mengelola hutang akan muncul dari pertemuan tersebut, sehingga masih menyisakan ketidakpastian berapa lama negara ini dapat menghindari restrukturisasi. Kekhawatiran tentang Yunani telah mendorong euro turun lebih dari 5 persen dari level puncak di sekitar $ 1.4940 yang dicapai pada awal Mei.
• Harga minyak awalnya sempat jatuh akibat menguatnya dolar, namun akhirnya berhasil rebound sebelum tutup pasar AS, dipicu short‐covering menjelang libur akhir pekan. Brent crude <LCOc1> naik 85 sen dan settle di $113.83 per barel setelah menembus intraday high $114.92. U.S. crude <CLc1> naik 68 sen di $99.65 per barel.
• Menguatnya dolar juga telah memukul emas, dengan harga spot emas turun 0,7 persen menjadi $ 1492,50 per ounce, setelah sebelumnya naik setinggi $ 1516,40. Sedangkan harga kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Juni <GCM1> ditutup turun $13,20 pada $ 1493.60. .
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas dan silver merosot pada hari Kamis karena aksi jual sektor komoditas dalam rangkaian dua harinya pada kekhawatiran permintaan global, tetapi dollar AS melemah yang mendorong harga precious metals menghentikan level terendahnya.
• Pada awal sesi, silver melemah hingga 7 persen setelah Shanghai Gold Exchange menaikkan margin requirements untuk metal, yang mana anjlok mendekati 30 persen minggu lalu setelah kenaikan berturut‐turut U.S. futures margin dan karena investor melepas silver exchange traded funds.
• Meskipun aksi jual pada minggu ini, harga silver masih mendekati dua kali lipat dan emas naik sekitar 25 persen sejak Federal Reserve Chairman Ben Bernanke's Jackson Hole speech pada bulan Agustus yang menandai putaran kedua dari pembelian aset.
• "When you had gone on those runs, every market is due for a pullback," kata Jeffrey Sherman, commodities portfolio manager pada DoubleLine Capital, yang mengelola lebih dari $10 milyar aset.
• "Just because you had a pullback doesn't mean that the long‐term secular bull market is over, but (now) it does feel that like it's due for correction," Sherman mengungkapkannya.
• Silver <XAG=> turun 2.9 persen ke level $34.06 per ons by 12:34 p.m. EDT (1634 GMT), menghentikan level terendahnya pada level $32.33 yang mendekati support pada 150‐hari moving average.
• Spot gold <XAU=> merosot 0.3 persen ke level $1495,90 per ons. U.S. June gold futures <GCM1> anjlok $4.90 ke level $1496,50 per ons.
• Emas anjlok lebih dari 1 persen Rabu lalu dan silver mendekati 9 persen karena aksi ambil untung yang besar dalam dollar AS yang didorong aksi jual pada komoditas.