title cover

title cover

Tuesday, May 3, 2011

Headline News 03.05.11

US & GLOBAL 
• Kenaikan di sesi awal saham‐saham AS terpangkas untuk kemudian ditutup sedikit turun, demikian pula dengan harga komoditas minyak dunia pada hari Senin kemarin. Para investor menyimpulkan kematian Osama bin Laden dalam operasi militer AS di Pakistan tidak akan banyak meringankan beban ekonomi dan uncertainty kondisi politik global saat ini. Pada akhirnya, arah kebijakan moneter lah yang akan mengambil
peran yang akan mempengaruhi pergerakan pasar untuk saat ini – hal ini kembali menekan dolar AS yang pada awalnya sempat menguat setelah isu kematian pemimpin Al Qaeda tersebut.
 

• Berita bahwa pemimpin al Qaeda telah dibunuh oleh pasukan AS pada hari Minggu (1/Mei), awalnya mendorong para investor untuk mengambil risiko, yang mendorong kenaikan saham lebih tinggi dari level puncak sebelumnya, dan menekan harga minyak lebih dari 3%.
Namun investor kembali fokus pada keadaan ekonomi global dan pengakuan bahwa kematian bin Laden tidak akan mengurangi resiko politik di Timur Tengah dan Afrika Utara, yang telah mendorong harga minyak lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir ini. Isu Bin Laden adalah berita bagus untuk pecinta kedamaian, tetapi hanya akan berdampak pada ekonomi sejauh mana hal tersebut akan menekan harga minyak. Pasar
pada gilirannya akan kembali pada persoalan utama, yakni kondisi geopolitik Timur Tengah‐Afrika Utara yang masih tidak menentu, serta isu ekonomi yang masih belum menunjukkan gambaran jelas untuk prospek pemulihannya.
 

• Setelah anjlok di sesi awal Senin kemarin, harga minyak berkelok‐kelok antara areal positif dan negatif karena masih dipengaruhi oleh ketidakpastian kondisi geopolitik Timur‐Tengah dan Afrika Utara. Kekhawatiran terhadap kemungkinan aksi balas dendam dari kematian Obama, juga turut memicu fluktuasi. Harga minyak mentah berjangka AS tipe kontrak Juni <CLc1> turun 0,66% di $112,98/barel usai penutupan
sesi AS Senin, setelah sempat jatuh hingga $110,82 semalam. Minyak mentah Brent tipe kontrak Juni <LCOc1> turun 0,61% ke level $125,12/barel.
 

• Di bursa Wall Street, sentimen positif dari kematian Bin Laden pudar di pertengahan sesi karena investor mulai meragukan kelangsungan rally bursa saham AS yang sudah demikian panjang belakangan ini – tercatat bursa saham AS memiliki akselerasi kenaikan yang cukup fantastis dalam dua tahun terakhir ini. Bahkan jika kematian bin Laden berpotensi menimbulkan sentimen positif jangka panjang, bursa saham AS tidak akan luput dari resiko ambil untung investor karena langkah kenaikannya yang sudah demikian jauh saat ini. Perlu diwaspadai munculnya pemicu aksi ambil‐untung tersebut – masih labilnya ekonomi AS, krisis utang Eropa dan tidak menentunya kondisi geopolitik Timur Tengah‐Afrika Utara merupakan hal‐hal besar yang ‘bisa dimunculkan’ sebagai pemicu tersebut.
 

• Sementara di bursa saham Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup naik tipis saja 0,02%. Indeks saham negara‐negara dunia, yang diukur dalam indeks MSCI, juga naik tipis saja 0,15%.
 

• Dolar AS yang awalnya sempat rebound terhadap mata uang utama dunia, kembali melemah. Hal ini menyebabkan kenaikan EURUSD ke level tertinggi terbarunya selama 17 bulan, di 1.4902, dipengaruhi oleh rilis optimis data manufaktur Jerman dan Eropa April yang berpotensi mendukung kenaikan suku bunga Eropa lebih lanjut. Sementara data manufaktur AS dan Cina cenderung terkoreksi dari periode Maret sebelumnya. EURUSD kemudian ditutup flat di level $1,4825.
 

GOLD & COMMODITIES 
• Emas berbalik untuk lebih tinggi lagi dan silver memangkas penurunannya dalam perdagangan yang choppy Senin lalu karena dollar AS anjlok dan oil mengalami rebound, dengan precious metals mengalami recovery dari penurunan tajam setelah tewasnya Osama bin Laden yang melemahkan safe‐haven buying.
 

• Bullion kembali naik kearah level puncaknya lagi pada awalnya karena pasar memfokuskan pada krisis utang yang masih tersisa di Eropa, civil war di Libya dan kekerasan di Timur Tengah.
 

• Pada perdagangan Asia, berita terbunuhnya pemimpin al Qaeda oleh U.S. forces membawa gold anjlok hampir 2 persen.
 

• "We see selling from hedge funds and recent buyers placing sell‐stops on the bin Laden news, thinking that risk premiums may be shifting," kata George Gero, vice president pada RBC Capital Markets.
 

• Spot gold <XAU=> menguat 0.3 persen ke level $1569,09 per ons pada pukul 11:38 a.m. EDT (1538 GMT), setelah sempat mencapai level puncaknya dalam rangkaian empat harinya berturut‐turut pada level $1575,79. U.S. June <GCM1> gold futures naik 0.9 persen k level $1569,50.
 

• Emas mendapatkan dukungan oleh permasalahan tingkat kesehatan finansial ekonomi beberapa negara zona euro, kekhawatiran mengenai defisit bujet AS, dan kebijakan moneter AS yang ultra‐akomodatif/longgar, ungkap analis.
 

• Silver <XAG=> merosot 2 persen ke level $46.86 per ons, yang telah anjlok hingga $5 ke level terendah mingguannya level $42.58.
 

• Platinum <XPT=> sedikit menguat 0.4 persen ke level $1871,49 per ons, sementara itu palladium <XPD=> anjlok 0.6 persen ke level $784.97.