title cover

title cover

Thursday, March 31, 2011

Headline News 31.03.11

 US & GLOBAL

• Bursa saham AS naik  pada Rabu  dengan  aktivitas  didominasi oleh pembelian dari manajer  investasi  pada saham-saham yang  berperforma terbaik,
termasuk  pada  saham-saham  energi dan  saham  yang tergolong        small-caps , menjelang akhir  kuartal. Volume  perdagangan masih tipis, sekitar 6,8
miliar saham yang  diperdagangkan  di  New York  Stock Exchange, NYSE Amex  dan  Nasdaq,  jauh  di  bawah perkiraan rata-rata harian tahun lalu 8,47
miliar.  Rilis  data  sektor  ketenagakerjaan  yang  tidak  terlalu  mengecewakan  cukup  untuk  mempe rtahankan  sentimen  pasar  menjelang  rilis  data
Non-Farm Payrolls  akhir pekan ini.  Indeks Dow  Jones  <. DJI>  naik 71,60 poin  atau 0,58% ke  12,350.61, indeks  S&P500  <. SPX> naik  8.82 poin  atau
0,67% ke 1,328.26 dan Nasdaq <. IXIC> naik  19,90  poin atau 0,72% ke 2,776.79.

• memangkas  pelemahan 4-sesi  sebelumnya seiring  menguatnya minat   Harga emas berbalik  menguat  dalam  sesi  perdagangan yang cukup        volatile,
beli  investor  menjelang  data  sektor ketenagakerjaan  AS pada  akhir pekan ini.  Harga  spot emas  <XAU=>  naik  0,4%  ke  1.422 USD per  troy  ounce,
setelah sebelumnya sempat membukukan kenaikan hingga 1430 USD. 

• Harga minyak  dunia  melemah  pada  sesi  Rabu  dalam  sesi  perdagangan dengan  volume  yang  tipis,  ditekan  oleh  naiknya  stok  minyak  Amerika  ke
rekor tertinggi.  Minyak  tidak  terlalu  terpengaruh ketidakpastian  pasokan  dari Libya dan Timur Tengah, namun saat ini performa  minyak potensial
untuk  membukukan  kenaikan  lebih  dari  10%  dalam  kuartal  pertama  2011.  Harga  minyak  Brent  untuk  pengiriman  Mei  <LCOc1>  turun  3  sen  ke
115,13 USD per barel,  sementara harga minyak  mentah Crude AS pengiriman Mei <CLc1> turun 52 sen ke  104,27  USD per barel.

• Euro  mencapai  level  tertinggi  10-bulan  terhadap  yen  dan  mencatat  penguatan  terhadap  dollar  AS,  menyusul  semakin  kuatnya  ekspektasi
kenaikan  suku  bunga  ECB,  sementara  itu  Aussie  dollar  mencapai  level  tertinggi  sejak  awal  tahun  1980.  Euro  menghapus  penurunan  pada  awal
sesi  setelah petinggi  ECB menyatakan ECB  bermaksud untuk menaikkan  suku  bunga  secara  bertahap,  pernyataan  ini  menunjukkan  kenaikan suku
bunga  pada  April  diprediksi akan  menjadi  kenaikan  pertama dari  beberapa kenaikan suku bunga kedepannya. 

• Prospek  kenaikan suku bunga  ECB menaikkan  pandangan bahwa pemulihan  ekonomi  global telah  membaik dan  mendorong  minat  investor pada
aset-aset  yang  lebih  beresiko,  sebuah  tren  yang  potensial  mendukung  berlanjutnya  kinerja  euro  dalam  bebe rapa  pekan  mendatang.  Secara
khusus,  euro  telah  menunjukkan  daya  tahan  yang  luar  biasa,  tercatat  menguat  5%  sejak  awal  2011  meskipun  masih  terdapat  masalah  fiskal
dibeberapa  negara anggotanya.
 Euro  mencapai sempat menguat hingga  1,4147 dan ditutup pada  kisaran level 1,4128 <EUR=>,  terhadap yen  euro ditutup  menguat  ke 117,12 yen

• <EURJPY=R>,  tepat  di  bawah  level  tertinggi  sejak  Mei  2010.  Dollar  AS  naik  0.4%  terhadap  yen  ke  82. 86  yen  <JPY=>  setelah  sempat  menguat
hingga  83.19  yang  merupakan  level  tertinggi  sejak  11  Maret.  Investor  juga  mengamati  dengan  seksama  penguatan  tajam  Aussie  dollar  yang
menguat  hingga  1,0338  <AUD=>  atau  level  tertinggi  sejak  awal  tahun  1980  silam.  Aussie  dollar  mencapai  level  tertinggi  10 bulan  terhadap  yen
<AUDJPY=>. Kenaikan  ini diperkirakan akibat overestimasi pelaku  pasar  pada kemungkinan pengetatan  kebijakan moneter  The  Fed, dan  disisi lain
mengecilkan  kemungkinan kenaikan suku bunga oleh RBA.



 GOLD & COMMODITIES

• Harga  emas  terkoreksi dari  level   intraday  high   pada  hari  Rabu  ditengah  upaya  pencapaian  level  tertingginya. Aksi          profit-taking   dan  penurunan
harga  minyak  serta  kondisi  teknikal  yang  cenderung  lemah  telah  memicu  koreksi  emas.  Ekspektasi kenaikan  suku  bunga  oleh  The  Fed  dan  ECB
  AS  turut  mendorong  pelemahan  harga  emas.  Namun  demikian  emas  akhirnya  serta  kekhawatiran  terhadap  hasil  rilis  data        non-farm  payrolls
berhasil ditutup menguat dan mengakhiri pelemahannya selama 4 sesi terakhir.

• Di  awal  sesi,  harga emas dan minyak melemah setelah data menunjukkan  peningkatan pada stok  minyak mentah. Namun demikian, emas sekitar
$10  berada di bawah level  intraday high  meskipun harga  minyak berhasil  rebound . 

• Emas  gagal  mencetak  rekor  puncak  yang      baru  ditengah  kuatnya  volume  transaksi  dimana  mengindikasikan  investor  mulai  skeptis  mengenai
prospek  investasi  dalam  logam mulia tersebut.

• emas  selama  satu  dekade,  yang  mencatat  rekor  tertinggi  pekan  lalu,  tampaknya  akan  stabil   Sebuah  jajak  pendapat  Reuters  menunjukkan   rally
pada  kuartal kedua menyusul mulai bertambahnya  risiko penurunan  untuk logam mulia tersebut.

• Emas  memperoleh  keuntungan  dari  melemahnya  dolar  atas  euro  setelah  salah  seorang  petinggi  ECB  mengatakan  kenaikan  suku  bunga  akan
dilakukan secara gradual,  dan bursa saham  dunia naik  lebih  dari  1%  menyusul  rilis  optimis  data ADP  Employment mendorong  kenaikan  pasar  AS
  dan  juga Eropa.   

Yen hits 10-month low versus euro

LONDON | Thu Mar 31, 2011 4:34am EDT
LONDON (Reuters) - The yen hit a fresh 10-month low versus the euro on Thursday and touched a three-week trough against the dollar as expectations mounted that Japan would lag the euro zone and U.S. 
central banks in raising interest rates.

Traders said significant quarter-end and fiscal year-end flows were likely to make trade in the major currency pairs volatile on the day.

European Central Bank Executive Board member Lorenzo Bini Smaghi on Wednesday implied that the central bank's policy is to gradually raise interest rates, with markets expecting the tightening cycle to begin in April.

Two U.S. Federal Reserve Bank officials on Wednesday said the Fed needs to exit its unprecedented monetary stimulus, suggesting the debate over future policy is heating up as the U.S. central bank nears the end of its current round of stimulus.

Anticipation that Japan would buck the global tightening cycle and leave interest rates low to support its quake-hit economy is encouraging players to sell the yen to fund higher-yielding investments, in a revival of the carry trade that flourished before the credit crisis began in 2007.

"Rate differentials are playing a big role, especially as there is no probability for the BOJ to become more hawkish, even in the medium- to long-term." said Manuel Oliveri, currency strategist at UBS in Zurich.

"There is scope for rate expectations to stay supported in the euro zone. German demand and the service sector is strong so price rises are likely to become domestically driven, not just commodity driven,"
Euro zone flash inflation data for March is due for release at 0900 GMT, with economists in a Reuters poll forecasting a 2.3 percent rise in prices on the month.

The euro rose to 117.54 yen in Asian trade, its highest since May 2010, up around 0.4 percent on the day.
"I see little resistance until 119.90, which was a pivotal area back in May 2010," said a London-based spot trader.

The dollar rose to a three-week high of 83.21 yen before running into selling by Japanese banks and foreign players along with some fiscal year-end yen demand from Japanese exporters. Strong offers were seen from 83.30 to 83.50, with more around 84.00.

The dollar was up around 9 percent from its record low of 76.25 yen set on March 17 before G7 central banks intervened in a rare coordinated move to stem the yen's rise. It was last at 82.85, unchanged on the day.

Jefferies analyst Naomi Fink said the start of the new fiscal year could bring more yen selling although it was unlikely to fall in a straight line.
"I see a trend of greater tolerance. Households and companies have a lot of cash and they will need to invest in overseas ventures. Overseas investments in the new financial year should weaken the yen a bit more," she said.

STRESS TESTS

 The euro rose 0.4 percent to $1.4180, still within its March range, with traders saying a break of option barriers at $1.4250 would be needed for fresh upside momentum.
BNP Paribas is recommending buying euros from $1.4120 to target $1.45 with a stop at $1.4020.
Ireland later on Thursday announces the results of stress tests that are expected to signal the effective nationalization of the entire financial system.

Tests are expected to reveal an additional 20-25 billion euro hole in Irish banks' capital and will be followed by a radical restructuring of the sector, the Irish Independent newspaper reported.

"Ireland is not a big risk to the euro as there is no systemic risk thanks to the euro zone rescue fund. Confidence is being driven by the larger euro zone countries," said Oliveri at UBS.
The Australian dollar hit a fresh 29-year high of $1.0348 after favorable retail sales and credit growth data.
The dollar index fell around 0.3 percent to 75.849 .DXY.