title cover

title cover

Tuesday, May 31, 2011

Headline News 31.05.11

US & GLOBAL
 

• Euro melemah dan bursa saham dunia gagal melanjutkan rebound pada hari Senin karena masih adanya kekhawatiran gagal bayar utang Yunani serta minimnya aktifitas transaksi karena tutupnya pasar AS dan London memperingati libur nasionalnya masing‐masing. Mata uang tunggal Eropa turun sekitar 0,4% dan indeks saham Eropa dan Asia cenderung bergerak flat. Isu penting di bursa saham Eropa Senin kemarin adalah keputusan pemerintah Jerman untuk menutup semua reaktor nuklirnya pada tahun 2022 pasca krisis nuklir Fukushima Jepang – hal ini menekan saham‐saham utility Jerman, seperti RWE dan E.ON, rata‐rata 2%, sedangkan saham‐saham energi alternatif berhasil mengalami kenaikan.
 

• Krisis utang Yunani masih menghalangi minat investor untuk menanam dananya ke aset‐aset beresiko tinggi. Uni Eropa dan IMF akan memberikan putusan mereka minggu ini pada Yunani untuk mengatasi defisit anggarannya. Sementara itu, Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, telah gagal memenangkan dukungan dari partai oposisi untuk mengadopsi langkah‐langkah penghematan (austerity) lebih lanjut, seperti yang dihendaki oleh Uni Eropa dan IMF – hal tersebut meningkatkan keraguan apakah Yunani akan menerima tahap berikutnya pinjaman bailout.
 

• Hal lain yang memicu kekhawatiran pada isu krisis utang Eropa adalah berita bahwa seorang menteri di Irlandia yang mengatakan mungkin harus meminta lagi pinjaman dari Uni Eropa dan IMF karena kesulitan mengembalikan dana ke pasar obligasi yang digunakan untuk mencukupi anggaran tahun depan. EURUSD jatuh hingga ke 1,4257 Senin kemarin, level resistance yang berkembang di antara para trader saat ini adalah sekitar 1,4350. Para investor enggan mengakumulasi aksi beli EURUSD lebih lanjut karena ketidakpastian apakah Yunani akan menerima tahap berikutnya dari bantuan Uni Eropa/IMF.
 

• Sementara kekhawatiran tentang risiko dari restrukturisasi utang Yunani mengancam tekanan untuk euro, di sisi lain lemahnya data ekonomi AS dan turunnya imbal hasil (yield) obligasi di pasar Treasury AS juga membebani dolar – yang Jumat lalu mencapai rekor terendah terhadap franc Swiss di 0,8463 dan merosot hingga level terendah 26 tahun terhadap dolar Selandia Baru pada hari Senin. Indeks dolar, terhadap mata uang utama dunia, bergerak flat di sekitar level $75, tidak jauh dari level terendah 2 minggunya di 74,752. Data AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi kehilangan momentum dan memperkuat ekspektasi bahwa The Fed AS belum akan menaikkan suku bunganya tahun ini – sehingga menekan minat investasi pada aset‐aset dalam denominasi dolar AS. Selama isu perubahan suku bunga belum terjadi maka sulit bagi dolar AS untuk merubah arah pergerakan (trend) utamanya saat ini.
 

• Indeks bursa saham dunia yang dihitung dalam indeks MSCI naik 0,1% Senin kemarin, indeks Nikkei Jepang <.N225> berakhir turun 0,2%, sedangkan indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menemukan pijakan setelah jatuh selama lima minggu berturut‐turut.
 

• Minyak mentah Brent turun di bawah $115/barel, terbebani oleh harapan bahwa produksi minyak OPEC pada bulan Mei akan lebih tinggi dari April, sementara investor juga terus mengawasi permintaan dari Amerika Serikat menjelang musim panas. Emas tetap stabil, didukung oleh krisis utang di Zona Eropa.
 

• Data tenaga kerja AS dan Jerman minggu ini beserta inflasi Eropa akan menjadi fokus perdagangan dan sekaligus akan menjadi kunci dalam menentukan apakah risk‐aversion (sikap menjauhi diri dari aset beresiko) investor akan terus meningkat menjelang akhir program QE‐2 The Fed AS.
Setelah Yunani, investor akan melihat Portugal sebagai fokus selanjutnya dari krisis utang Eropa, karena sedang mempersiapkan pemilihan umum pada 5 Juni akhir minggu ini. IMF akan berada di Lisbon pada 30‐31 Mei untuk membahas pelaksanaan rencana bailout 78‐miliar euro yang sudah disepakati bulan lalu. Krisis utang Zona Eropa nampaknya akan menjadi isu terdepan yang mengakibatkan perubahan alokasi aset jika ternyata bisa mempengaruhi ekspektasi kenaikan suku bunga ECB – yang saat ini diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir 2011 setelah bulan lalu menaikkannya menjadi 1,25%. 


GOLD & COMMODITIES
 

• Emas bertahan menguat ke level tertingginya dalam tiga minggu dan silver naik dalam perdagangan yang tipis Senin lalu, didorong oleh ekspektasi dari kekhawatiran utang kedepannya pada zona euro.
 

• Dengan libur nasional di AS dan Inggris melemahkan likuiditas, volume perdagangan pada U.S. futures kurang dari sepersepuluh dari keadaan normal. Di Asia, trader mengatakan kenaikan marjin pada Shanghai Gold Exchange ikut menjaga sentimen.
 

• Fokus saat ini pada Eropa, dimana pemasalahan berkenaan dengan utang Yunani yang telah membantu menyalakan kembali gold's rally setelah kejatuhan tiba‐tiba pada pasar komoditas yang dimulai bulan Mei. Dalam sebulan emas masih turun sekitar 1.6 persen, ditekan oleh penurunan bulan pertamanya.
 

• Spot gold <XAU=> meningkat $2 atau 0.1 persen ke level $1538,39 per ons pada pukul 1725 GMT setelah melonjak lebih dari 1 persen Jumat lalu.
 

• U.S. gold <GCcv1> naik $2.70 atau $1539.
 

• Spot silver <XAG=> menguat 0.5 persen ke level $38.07 per ons, memperluas kenaikannya minggu lalu sebesar 8.1 persen. U.S. silver <SIcv1> naik 0.6 persen ke level $38.09. Silver masih turun lebih dari 20 pesen pada bulan Mei, kinerja terburuknya sejak pertengahan pada krisis finansial pada bulan Agustus 2008.