title cover

title cover

Wednesday, May 1, 2013

Headline News 01.05.13


US & GLOBAL
Dolar  menembus  level  terendah  2  bulan  pada  hari  Selasa  menyususl  ekspektasi  The  Fed  akan  melonggarkan  kebijakan  moneternya,  sementara  S&P  500  mencatat  rekor  tertinggi  dipicu  naiknya  saham  Apple.  Indeks  S&P  menembus  rekor  intraday  high  sesaat  sebelum  tutup pasar, dan settle di level tertinggi sepanjang masa. Indeks juga mencatat kenaikan 1,8% sepanjang bulan April. 

Apple telah memukau pasar obligasi dengan kesepakatan obligasi non‐bank terbesar dalam sejarah, menawarkan penjualan senilai $17  milyar.  Harga  Treasury  AS  melemah  setelah  penjualan  obligasi,  sementara  saham  perusahaan  teknologi  melejit  2,9%  ke  $442,78,  memimpin kenaikan pada S&P 500 dan juga Nasdaq. 

Investor  meyakini  bahwa  The  Fed  akan  melanjutkan  program  pembelian  obligasinya  sebagai  respon  atas  melemahnya  pemulihan  ekonomi. Sementara ECB pada hari Kamis besok diprediksi akan memangkas suku bunganya. 

Data hari Selasa kemarin menunjukkan terjadi kontraksi diluar dugaan pada aktifitas bisnis di wilayah Midwest AS, sebuah indikasi terkini  akan melambatnya pertumbuhan ekonomi. 

Indeks dolar, barometer untuk melihat nilai tukar terhadap sejumlah rival utamanya, menembus level terendahnya sejak akhir Februari di  81,598 dan terakhir bergerak melemah 0,5% di 81,711. Euro terapresiasi ke level intraday high di $1,3185, level terkuatnya sejak 17 April.  Euro terakhir tercatat naik 0,5% di $1,3164. 

MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0,6%, sementara FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0,2%. 

Di  Wall  Street,  Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  naik  21,05  poin  atau  0,14%  di  14839,80.  Sedangkan  Standard  &  Poor's  500  Index  <.SPX> naik 3,96 poin atau 0,25% di 1597,57. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 21,77 poin atau 0,66% di 3328,79.  

Rilis mengecewakan data aktifitas bisnis di AS mampu diredam oleh rilis optimis data perumahan dan juga kenaikan saham Apple, dimana  hal ini telah mendorong naiknya indeks saham AS. Hanya sepekan setelah mengumumkan penurunan laba kuartalan pertamanya dalam 1  dekade terakhir,  Apple menawarkan kesepakatan besar untuk mengumpulkan dana bagi program ambisius yang akan mengembalikan $  100 miliar tunai kepada pemegang saham Apple.  

Treasury AS tenor 10 tahun tercatat turun 2/32 dengan yield 1,6734 persen. harga obligasi awalnya memangkas keuntungannya setelah  adanya penawaran Apple. Namun pelaku pasar mengatakan yield Treasury nampaknya akan tetap rendah dan kurva yield‐nya cenderung  flat, mempersempit perbedaan antara yield jangka pendek dan jangka panjang. 

Institute for Supply Management‐Chicago business barometer turun ke 49, di bawah angka 50 yang mengindikasikan sektor mengalami  kontraksi. Laporan tersebut sempat menekan indeks saham AS di awal sesi. Namun laporan lainnya bernada positif. The S&P/Case‐Shiller  index of 20 metropolitan areas menunjukkan harga rumah naik 9,3% di bulan Februari dari tahun sebelumnya, kenaikan terpesatnya sejak  Mei 2006. Data juga menunjukkan terjadi peningkatan kepercayaan konsumen di bulan April. 

Sementara data ekonomi Eropa memperkuat pandangan bahwa ECB akan memangkas suku bunganya pada sidangnya Kamis besok. Inflasi  di  zona  euro  menembus  level  terendah  3  tahun  dan  tingkat  pengangguran  naik  ke  rekor  tertingginya.  Turut  menambah  kekhawatiran  adalah  data  penjualan  ritel  Jerman  diluar  dugaan  turun  di  bulan  Maret  sementara  ekonomi  Spanyol  terkontraksi  dalam  7  kuartal  berturutan di kuartal pertama tahun ini. Jika ECB memangkas suku bunganya 25 basis poin, maka akan menempatkan suku bunganya di  rekor terendahnya menjadi 0,5%. 

Harga minyak dan emas terkoreksi. Harga minyak Brent turun $1,44 ke $102,37 per barel sedangkan harga minyak mentah AS turun $1,04  di $93,46 per barel. Ems juga tertekan menjelang sidang bank sentral. Harga emas turun 0,2% ke $1473,54.   


GOLD & COMMODITIES
Emas  sedikit  melemah  Selasa  lalu  dalam  volume  perdagangannya  karena  para  investor  memantau  data  home  price  AS  dan  consumer  confidence yang membaik yang membuat investor berhati‐hati sebelum policy meetings pada the Fed dan ECB akhir minggu ini.  

Investor  logam  mulia  melakukan  aksi  ambil  untung  setelah  data  menunjukkan  home  price  AS  naik  pada  bulan  Februari  pada  fase  tercepatnya yang hampir dalam tujuh tahun dan laporan lainnya yang menunjukkan consumer confidence mengalami rebound pada bulan  April.     

Meskipun ini mendorong laporan, data menunjukkan kontraksi pada aktivitas bisnis Midwest AS yang meningkatkan harapan bahwa the  Fed akan melakukan aktivitas pembelian obligasi sebesar $85 milyar perbulan sepanjang tahunnya tahun ini, kata para analis. 

"Unless we get something dramatic happening, such as real further easing by the ECB this week, I think we will be in a consolidation mode  with very choppy trade," kata Michael Zarembski, analis senior komoditas pada optionsXpress, sebuah unit pada Charles Schwab.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak dunia melemah sebesar 1,4 persen pada sesi perdagangan Selasa, tercatat sebagai penurunan harian terbesar dalam  hampir  dua  minggu  setelah  data  AS  Midwest  business  activity  untuk  bulan  April  dan  laporan  data  Eropa  menunjukkan  tingkat  pengangguran yang tinggi. 

Sebuah  survei  menunjukkan  jumlah  persediaan  mengalami  peningkatan  dari  produsen  OPEC  pada  bulan  April  lebih  menekan  pergerakan  harga  harian  setelah  mereka  rally  hingga  $  104.  Pada  pertengahan  April,  Brent  crude  oil  mencapai  level  terendah  sembilan bulan di bawah US $ 97, dan berakhir turun lebih dari 7 persen pada bulan tersebut, penurunan bulanan terbesar dalam  11 bulan. 

Rentan harga antara Brent and U.S. crude juga terus mempersempit jarak, ditutup di bawah $ 9 per barel untuk pertama kalinya  sejak Desember 2011 setelah sesi perdagangan yang berfluktuatif ditandai oleh berita pemadaman singkat di salah satu ladang  minyak utama di Laut Utara dan sepanjang pipa minyak utama Kanada‐to‐AS. 

Brent  <LCOc1>  melemah  sebesar  1,44  dollar  yang  ditutup  pada  level  102,37  dollar/barel  setelah  sempat  menguat  ke  level  104  dollar/barel. U.S. crude <CLc1> ditutup melemah 1,04 dollar ke level 93,46 dollar/barel, menutup akhir bulan dengan penurunan  sebesar 4 persen.

EURO ZONE
Inflasi dalam zona euro telah anjlok ke level terendahnya dalam tiga tahun dan tingkat pengangguran telah mencapai level terbarunya, memperkuat ekspektasi dari pemangkasan tingkat suku  bunga oleh European Central Bank berikutnya minggu ini.  

Dengan blok ekonomi terperosok dalam resesi, inflasi anjlok 1.2 persen pada bulan April, level terendahnya sejak Februari 2010 dan penurunan terbesar bulanannya yang lebih dari empat tahun,  kantor statistik Uni Eropa Eurostat mengungkapkannya Selasa lalu.  

Anggota parlemen Siprus menyetujui bailout Selasa lalu yang mana akan memaksa menekan bank terbesar kedua dan memaksa kerugian pada tidak diasuransikannya deposan lainnya, kondisi  yang telah mengintensifkan panggilan untuk keluar dari euro.  

Mencegah  masuk  dalam  pasar  keuangan  selama  dua  tahun,  Siprus  akan  anjlok  kedalam  kekacauan  default  jika  pemilihan  parlemen  terhadap  the  bill,  pejabat  pemerintah  telah  memperingatkannya.   

Sentimen konsumen Jerman naik ke level tertingginya sejak Oktober 2007 menuju bulan Mei karena konsumen menghitung kenaikan upah dan karena bailout untuk Siprus, yang mana para  deposan terpukul, menekan kecenderungan tradisional Jerman untuk berhemat. 

Grup riset GfK market mengatakan Selasa lalu kedepannya indikator yang melihat sentimen konsumen, berdasarkan pada survei disekitar 2.000 orang Jerman, naik 6.2 yang terjadi hingga akan  masuk bulan Mei, naik dari revisi 6.0 pada April.   

Pembelanjaan konsumen Perancis mengalami rebound pada bulan Maret, terutama terdorong pada kenaikan rumah tangga memanaskan untuk menerangi cuaca yang dingin, tetapi tidak cukup   untuk menghentikan penurunan dalam kuartalannya.  


U.K.
Sterling terapresiasi ke level tertinggi 2,5 bulan terhadap dolar pada hari Selasa setelah rilis data AS yang mengecewakan, meskipun penguatan sterling lebih lanjut  tergantung pada kinerja ekonomi Inggris. 

Data Purchasing Managers' Index (PMI) Inggris pekan ini akan dicermati pasar untuk melihat nasib ekonomi Inggris di kuartal kedua. Data PMI sektor manufaktur,  konstruksi dan jasa untuk periode April akan dirilis pada hari Rabu, Kamis dan Jumat. 

Dolar terkoreksi terhadap sterling menyusul serangkaian data ekonomi AS yang dirilis telah menyalakan kembali spekulasi bahwa The Fed akan mengadopsi kebijakan  moneter longgar dalam waktu dekat. 

Investor kembali melepas dolar setelah data aktifitas bisnis di wilayah Midwest AS diluar dugaan melemah di bulan April ke level terendah sejak September 2009. Rilis  buruk data tersebut melanjutkan rilis data PDB‐Q1 yang lebih rendah dari perkiraan. Sementara data lain masih menunjukkan peningkatan yaitu di sektor perumahan  setelah data harga rumah naik di bulan Februari di level terpesatnya selama hampir 7 tahun terakhir. 

Dalam  sidangnya  pekan  ini,  The  Fed  diprediksi  akan  memberikan  testimoni  yang  relatif  lunak  dalam  menanggapi  lemahnya  data  yang  dirilis  belakangan  ini,  dan  diprediksi akan melanjutkan program pembelian obligasinya. Sedangkan ECB yang juga akan bersidang pekan ini diprediksi akan memangkas suku bunganya sebesar  25 basis poin menjadi 0,5%. 

Pasar tengah menantikan rilis data non‐farm payrolls AS pada hari Jumat yang diprediksi menunjukkan pertumbuhan pekerjaan sebesar 145000. 

Sterling  naik  0,2%  ke  sekitar  $1,5530  dibandingkan  posisi  penutupan  New  York  hari  Senin,  setelah  mencatat  intraday  high  di  $1,5566.  Jika  rally  berlanjut  maka  berpotensi menuju level puncak 13 Februari di $1,5690. 


JAPAN
Data  household  spending  Jepang  meningkat  pada  bulan  Maret  dengan  peningkatan  tercepat  dalam  Sembilan  tahun  terakhir  sebagai  tanda  bahwa  upaya  berani  Perdana  Menteri  Shinzo  Abe  untuk  mengakhiri  dua  dekade  stagnasi  yang  mengangkat  kepercayaan  konsumen  dan  mempersiapkan  langkah‐langkah  untuk  membangkitan perekonomian. 

Data yang dirilis terpisah pada hari Kamis menunjukkan bahwa tingkat pengangguran menurun hingga level terendah lebih dari empat tahun, memberikan bukti lain  bahwa permintaan domestik bisa memainkan peran penting dalam penjaminan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang. 

Sementara data industrial production Jepang menguat namun di bawah ekspektasi pada bulan Maret akibat dampak permintaan luar negeri yang tidak banyak, para  ekonom yakin bahwa ekspor dan produksi pabrik akhirnya akan meningkat karena pelemahan yen. 

Pemerintah mengumumkan pada selalu data Housing starts Jepang menguat sebesar 6,2 persen pada tahun anggaran 2012 dari tahun sebelumnya ke level 893,002  unit, peningkatan ketiga beruntun, meningkat dari tahun ke tahun. 

Suku bunga kredit yang rendah dan permintaan yang kuat terkait dengan rekonstruksi dari bencana gempa bumi‐tsunami Maret 2011  membantu meningkatkan data  yang telah dirilis untuk tahun yang berakhir 31 Maret, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata. 

Kementerian mengatakan bahwa "consumer sentiment also improved as the yen weakened and Japanese stocks rose after the turn of the year as a result of Prime  Minister (Shinzo) Abe's economic policy,".  


AUSTRALIA
Rendahnya  tingkat  suku  bunga  telah  gagal  untukmendorong  permintaan  bisnis  untuk  kredit,  mengindikasikan  anjloknya  pertumbuhan  ekonomi,  sebuah  laporan  terbaru mengatakannya.  

Data penyedia kredit indeks Veda's business credit demand naik 2.2 persen pada bulan kuartalan bulan Maret dari setahun yang lalu.  

Tetapi indeks telah melambat dari penguatan enam persen kenaikan pada kuartalan September.  

Langkah yang mana suatu indikator dari bagaiamana keseluruhan ekonomi melaju, memperkirakan ekonomi saat ini mengalami perluasan pada atau hanya dibawah  tiga persen.  

Bujet  pemerintah  federal  akan  berada  pada  jalur  surplus  meskipun  tertekannya  pendapatan  dari  tingginya  Australian  dollar  dan  mengakhiri  booming  investasi  pertambangan, Treasuri Wayne Swan mengatakannya.  

Dalam  pidatonya  untuk  business  lunch  Rabu  lalu,  Mr  Swan  akan  mengatakan  pembelanjaan  dalam  perkiraan  bujet  empat  tahunnya  akan  dibawah  rata‐rata  tiga  dekade yang terlihat sebelum krisis keuangan global pada tahun 2008.  

Treasuri akan memberikan anggaran keenam dan mungkin yang terakhir pada tanggal 14 Mei sebelum pemilu federal pada bulan September.  

Perdana  Menteri  Julia  Gillard  memperingatkan  bahwa  pendapatan  untuk  tahun  2012/13  diekspektasi  menjadi  kurang  $12  milyar,  dengan  pemerintah  saat  ini  membawa defisit setelah perkiraan surplus $1.1 milyar tahun lalu.  


SWISS
Dolar terkoreksi ke level terendah selama sepekan terhadap franc Swiss pada hari Selasa menyusul serangkaian data ekonomi AS yang dirilis telah menyalakan kembali  spekulasi bahwa The Fed akan mengadopsi kebijakan moneter longgar dalam waktu dekat. 

Investor kembali melepas dolar setelah data aktifitas bisnis di wilayah Midwest AS diluar dugaan melemah di bulan April ke level terendah sejak September 2009. Rilis  buruk data tersebut melanjutkan rilis data PDB‐Q1 yang lebih rendah dari perkiraan. Sementara data lain masih menunjukkan peningkatan yaitu di sektor perumahan setelah data harga rumah naik di bulan Februari di level terpesatnya selama hampir 7 tahun terakhir. 

Dalam  sidangnya  pekan  ini,  The  Fed  diprediksi  akan  memberikan  testimoni  yang  relatif  lunak  dalam  menanggapi  lemahnya  data  yang  dirilis  belakangan  ini,  dan  diprediksi akan melanjutkan program pembelian obligasinya. Sedangkan ECB yang juga akan bersidang pekan ini diprediksi akan memangkas suku bunganya sebesar 25  basis poin menjadi 0,5%. 

Pasar tengah menantikan rilis data non‐farm payrolls AS pada hari Jumat yang diprediksi menunjukkan pertumbuhan pekerjaan sebesar 145000. 

Dolar terkoreksi sekitar 0,7% terhadap franc Swiss ke 0,9295 franc dibandingkan posisi penutupan New York hari Senin. 

Pasar juga akan mencermati data PMImanufaktur Swiss untuk periode April yang diprediksi naik ke 49,4 dari 48,3 di bulan Maret sebelumnya, berdasarkan estimasi dari  Dow Jones Newswires. Pasca koreksi tajamnya di bulan Maret, indeks nampaknya akan rebound tipis di bulan April, meskipun masih dibayangi oleh prospek suram zona  euro. Indeks PMI nampaknya masih akan dirilis lemah dalam 2 kuartal mendatang. Data PMI periode April akan dirilis pada hari Kamis.