title cover

title cover

Thursday, September 27, 2012

Headline News 27.09.12


US & GLOBAL
Bursa saham dunia merosot dan euro tertekan ke level terendah dua minggunya Rabu lalu karena bertumbuhnya oposisi di  Eropa  untuk  langkah  tujuan  dalam  menyelesaikan  kembali  krisis  utang  yang  mendera  investor  yang  siap  pada  tekanan  mengenai penurunan outlook pada pertumbuhan ekonomi global.  

Bursa saham AS melorot Rabu lalu karena protes di Spanyol dan Yunani berkenaan dengan langkah austerity zona euro  yang menambah permasalahan terkini pada kemampuan Eropa untuk memberikan pengawasan pada krisis utang.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> turun 43.96 poin, atau 0.33 persen, ke level 13,413.59. Indeks S&P 500 <.SPX>  merosot 8.26 poin, atau 0.57 persen, ke level 1,433.33. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 24.03 poin, atau 0.77  persen, ke level 3,093.70.   

Investor  melakukan  aksi  jual  pada  sektor  yang  risk‐sensitive  seperti  energi  dan  teknologi,  sementara  itu  mereka  menginvestasikan  dananya  kedalam  sektor  yang  lebih  defensif  seperti  utilities  dan  bahan  pokok  konsumen.  Indeks  S&P  sektor teknologi <.GSPT> melorot 0.8 persen dan sektor energi <.GSPE> berkurang 0.9 persen, sementara itu S&P utilities  <.GSPU> ditutup naik 0.2 persen.  

Juga  menekan  pada  saham‐saham  teknologi  Rabu  lalu,  Jabil  Circuit  <JBL.N>  turun  9.9  persen  ke  level  $18.90  setelah  perusahaan  teknologi  melaporkan  earning  kuartal  keempat  dibawah  ekspektasi  dan  anjloknya  perkiraan  earning  kuartal  pertama.   

Peringatan earning baru‐baru ini dari perusahaan‐perusahaan termasuk FedEx Corp <FDX.N>, dan Caterpillar Inc <CAT.N>,  yang dipicu oleh permasalahan mengenai pertumbuhan ekonomi global.  

Euro merosot ke level terendah dua minggunya terhadap dollar Rabu lalu karena perekonomian Spanyol merosot tajam  dan yield obligasi bertenor 10‐tahunnya kembali naik melampaui 6 persen, menambah kekhawatiran bahwa krisis utang  zona euro memburuk. Sementara euro <EUR=> anjlok ke level $1.2834, level terendah dua minggu. Telah diperdagangkan  pada level $1.2856, turun 0.3 persen dalam harian.  

Harga  obligasi  pemerintah  AS  naik  Rabu  lalu  dalam  rangkaian  kenaikan  delapan  harinya  dari  bertahannya  kekhawatiran  Spanyol untuk meminta bailout yang akan memperpanjang krisis utang Eropa.  

Harga emas merosot lebih dari 1 persen Rabu lalu karena tekanan dari penguatan dollar dan melemahnya pasar saham dan  komoditas lainnya dikombinasi dengan aksi ambil untung kedepannya yang menekan metal. Spot emas <XAU=> melorot 0.8  persen  ke  level  $1,745.00  per  ons  pada  pukul  1404  GMT,  sementara  itu  U.S.  gold  futures  <GCv1>  untuk  pengiriman  Desember turun $18.20 ke level $1,748.20.  

Harga  crude  oil  merosot  Rabu  lalu  karena  eskalasi  krisis  zona  euro  dan  ditambah  permasalahan  mengenai  perlambatan  pertumbuhan  ekonomi,  sementara  itu  U.S.  gasoline  futures  melonjak  lebih  dari  3  persen  berkenaan  dengan  tekanan  cadangan dan ketidakpastian pasokan. Brent November crude <LCOc1> turun 41 sen untuk di settle ke level $110.04 per  barrel, setelah anjlok ke level $108.45. U.S. November crude <CLc1> berkurang $1.39 untuk di settle ke level $89.98 per  barrel, settlement terendah dan pertama kalinya dibawah level $90 sejak 2 Agust.  


GOLD & COMMODITIES
Harga emas melorot Rabu lalu tapi menghentikan level terendah dua minggunya karena tekanan dari menguatnya dollar  dan  melemahnya  pada  pasar‐pasar  saham  dan  komoditas  lainnya  yang  dikombinasikan  aksi  ambil  untung  kedepannya  dalam kuartalan‐yang berakhir untuk mendorong metal melewati level utama support.   

Metal tertekan turun dari kenaikan dollar yang dtunjukkan naiknya home sales AS yang mendekati level tertinggi dalam dua  tahunnya. 

Tekanan dari pasar lainnya telah berarti emas telah berjuang untuk menjaga kenaikannya setelah mencapai level tertinggi  dalam 6‐1/2 bulan pada bulan ini setelah the Fed, European Central Bank dan Bank of Japan semuanya mengambil langkah  untuk melonggarkan kebijakan moneter.  

Langkah easing, yang mana diekspektasi untuk menjaga tingkat suku bunga jangka panjang, sementara itu juga memicu  inflasi dan mendorong liquidity, yang mendorong emas keluar dari kisaran rentang sebelumnya.  


OIL & COMMODITIES
Crude  oil  merosot  tajam  Rabu  lalu  karena  eskalasi  krisis  zona  euro  yang  mana  ditekan  oleh  permasalahan  mengenai  perlambatan pertumbuhanekonomi global, dengan demonstran anti‐austerity yang bentrok dengan polisi di Athena/Yunani  dan Madrid serta berita bahwa ekonomi Spanyol melambat kedepannya.  

Euro  terpukul  ke  level  terendah  dua  minggunya  terhadap  dollar  Rabu  lalu  dan  dollar  index  <.DXY>  menguat,  ditambah  tekanan pada komoditas yang berdenominasi dollar seperti oil dan tembaga, bahan dasar utama industri. 

Perkembangan di Eropa membayangi banyaknya sentimen bullish yang dihasilkan oleh data pemerintah yang menunjukkan  persediaan crude AS melorot 2.45 juta barrel minggu lalu, terhadap ekspektasi analis yang mana akan dapat menguat. 

EURO ZONE
Euro  terkoreksi  ke  level  terendah  2  pekan  terhadap  dolar  Rabu  kemarin  dipicu  memburuknya  ekonomi  Spanyol  dan  yield  obligasinya  kembali  menembus  6%,  menambah kekhawatiran bahwa krisis utang zona euro tengah memburuk. Yen cenderung bertahan terhadap dolar meskipun pejabat BOJ mengingatkan bahwa  para pembuat kebijakan "tidak akan ragu" untuk meluncurkan serangan stimulus moneter. 

Namun  demikian,  pelaku  pasar  masih  memusatkan  perhatiannya  pada  euro  setelah  bank  sentral  SPanyol  mengatakan  ekonomi  melambat  pada  “level  yang  signifikan” di kuartal ketiga dan protes terhadap reformasi ekonomi yang tidak populer di Madrid telah berubah menjadi anarkis. 

Laporan tersebut kemungkinan akan memaksa pemerintah untuk meminta bantuan, menyusul Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy kepada Wall Street Journal  mengatakan kemungkinan untuk meminta bantuan, jika yield obligasi pemerintahnya tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama. Yield obligasi Spanyol untuk tenor  10 tahun menembus 6% pada hari Rabu untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir, sementara euro jatuh ke $1.2834, level terendah 2 pekan. Euro terakhir  bergerak di sekitar $1.2856, turun 0.3%. 

Sementara  di  negara  zona  euro  bermasalah  lainnya,  polisi  Yunani  terlihat  bentrok  dengan  perusuh  yang  melemparkan  bom  bensin  menyusul  puluhan  ribu  demonstran turun ke jalan‐jalan di Athena pada Rabu kemarin yang merupakan aksi protes terbesar anti‐penghematan Yunani  di lebih dari satu tahun terakhir. 

Pemerintah  Spanyol  sejauh  ini  enggan  untuk  meminta  bantuan,  meskipun  hal  tersebut  adalah  suatu  kondisi  bagi  Bank  Sentral  Eropa  untuk  membantu  biaya  pinjaman yang lebih rendah dengan membeli utang Spanyol. 

Euro juga terkoreksi mendekati level terendah 2 pekan terhadap yen di 99.69 yen. Risiko kerusuhan di Yunani, di mana pemerintah menghadapi pemogokan besar  anti‐penghematan yang pertama kalinya sejak memerintah pada bulan Juni, juga telah memberi tekanan pada euro. 


U.K.
Sterling  sedikit  melemah  dalam  rangkaian  tiga  harinya  terhadap  dollar  AS  Rabu  lalu  karena  dianggap  riskier  currencies  yang  dibawah  tekanan  dari  bertumbuhnya permasalahan mengenai penundaan permintaan bailout Spanyol.  

Tetapi mata uang Inggris anjlok untuk kemungkinan mengimbangi outperformed dari euro. Mata uang tunggal telah anjok dari level tertinggi tiga bulannya  yang tercapai 14 Sept. untuk diperdagangkan mendekati level terendah dalam tiga bulan terhadap pound. Euro merosot dalam hariannya ke level 79.50  pence <EURGBP=D4>, tidak jauh dari level terendahnya 79.36 pence.  

Terhadap dollar, sterling merosot 0.1 persen ke level $1.6165 <GBP=D4>, anjlok dari level tertinggi dalam 13‐bulan $1.6310 yang tercapai minggu lalu  dengan aksi beli dilakukan oleh para trader di level $1.6150.  

Penjualan ritel Inggris naik secara moderat pada bulan September dan para peritel diekspektasi memperbaikinya dalam bulan mendatang, sebuah survei  oleh Confederation of British Industry yang ditunjukkan Rabu lalu. 

Irlandia memaksa Rabu lalu pada janji oleh para pemimpin Eropa untuk menenangkan ketentuan dari bailout bank tetapi keraguan oleh tiga kekuatan para  menteri  keuangan  Uni  Eropa  muncul  untuk  menambah  harapan  dari  meluasnya  perjanjian  dan  mendorong  naiknya  borrowing  costs  Irlandia.   


JAPAN
Yen terkoreksi 0.1% terhadap dolar ke 77.72 per dolar. Peringatan dari anggota BOJ Takehiro Sato, bahwa dewan kebijakan BOJ telah siap untuk  meluaskan langkah lanjutan stimulus moneter, tidak banyak mengubah nilai tukar kedua pasangan mata uang tersebut. 

Adapun tutup buku semesteran di Jepang dapat menarik dana kembali ke Jepang, yang berpotensi mendorong kembali penguatan yen. Namun  rally kemungkinan tidak akan bertahan lama khususnya untuk saat ini setelah The Fed berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga di level  rendah mendekati 0% untuk 3 tahun kedepan dan memompa uang kedalam perekonomian hingga pasar tenaga kerjanya mengalami peningkatan  yang signifikan. 

Yen diprediksi akan kembali mencoba menembus level tertinggi 7 bulan terhadap dolar yang dicapai pada 13 September lalu, hari dimana The  Fed mengumumkan kebijakan pelonggaran moneter agresifnya. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar berjuang Rabu lalu, ditekan juga dengan pelemahan saham‐saham Asia dengan para investor mencari alasan  untuk aksi ambil untung pada aksi jualnya. 

Aussie <AUD=D4> merosot  dari aksi ambil untung, melorot kelevel terendah dua minggunya $1.0345, dari level $1.0381 pada awal perdagangan.  Secara singkat menyentuh level tertinggi $1.0462 setelah pelemahan pada aksi jual yang menekan.      

Harga Australian bond futures menguat, dengan obligasi bertenor 10‐tahun mencapai 97 mark, pada melemahnya sentimen global.  

Federal  Treasurer Wayne Swan meyakini transisi Asia menuju kekuatan ekonomi global dalam dekade  berikutnya akan memberikan Australia  dengan jenis‐jenis lapangan pekerjaan yang menarik dan terkini.  


SWISS
Swiss franc mengikuti euro yang anjlok terhadap dollar Rabu lalu dari permasalahan mengenai kebutuhan Spanyol pada bailout.  

The franc telah menguat banyak tahun lalu yang diperdagangkan bersamaan dengan euro setelah Swiss National Bank membatasi level 1.20 per  euro pada 6 Sept. 2011 untuk menghentikan penguatan mata uang safe‐haven yang memicu resesi dan deflasi.  

Setelah program pembelian obligasi European Central Bank melemahkan tensi pada zona euro, kekhawatiran telah terpicu kembali mengenai   Spanyol,  yang  mana  berkenaan  pada  minggu  ini  untuk  memperkenalkan  draft  budget  untuk  tahun  2013  dan  garis  besar  reformasi  struktur  terbaru untuk perekonomian.  

"It is only a matter of time before markets lose patience and force Spain to formally request a bailout," ungkap Sireen Harajli pada Credit Agricole. 

"We view this as a EUR positive outcome, but until then we expect that EUR/USD will continue to drift lower."