title cover

title cover

Monday, April 18, 2011

Headline News 18.04.11

US & GLOBAL
 

• Pergerakan harga pada aset pasar finansial dunia saat ini, dan juga dalam beberapa sesi ke depan, diwarnai oleh isu suku bunga dan munculnya kembali krisis utang Zona Eropa. Fokus akan tertuju pada sidang FOMC The Fed AS pada 26 April mendatang, menjelang itu aktifitas pasar ‘keluar‐masuk’ dana pada aset beresiko dan safe haven akan memicu fluktuasi.
 

• Isu suku bunga paling jelas pada pasar valuta asing, dimana aktifitas carry trade marak kembali – peminjaman dari mata uang ber‐yield (dengan acuan suku bunga) rendah untuk diinvestasikan ke yang ber‐yield tinggi. Hal ini yang memicu penguatan euro ke level tertingginya selam 15 bulan terhadap dollar, di 1.4520 minggu. Diferensiasi suku bunga adalah faktor yang menyebabkan ini, menyusul ECB beberapa waktu lalu menaikkan suku bunganya 0.25% ke level 1,25% dan diproyeksikan akan melanjutkannya kembali untuk tahun ini. Di sisi lain Jepang masih mempertahankan kebijakan moneter dan level suka bunga yang ultra‐rendah, diperparah oleh bencana gempa dan tsunami besar bulan Maret lalu. Dari AS, juga diperkirakan belum akan menaikkan suku bunganya tahun ini, namun dalam jangka pendek ini harus memutuskan apakah akan mengakhiri atau melanjutkan program Quantitative Easing (QE) – sebuah langkah penyelamatan ekonomi nasional – yang masa waktunya sampai bulan Juni.
 

• Isu QE telah melahirkan arus likuiditas di pasar yang memicu bangkitnya kembali bursa saham belakangan ini – bahkan mampu mengabaikan lonjakan harga minyak dunia, krisis utang Eropa, krisis nuklir Jepang dan panasnya isu geopolitik Timur Tengah. Analis mengatakan bahwa sebenarnya di sisi lain sentimen bullish para investor di pasar equity sudah menurun signifikan. Hal ini yang menyebabkan kerentanan terhadap gejolak pasar yang tiba‐tiba, atau perubahan yang mengejutkan.
 

• Untuk itu di perdagangan ke depan di bulan April ini, isu suku bunga AS dan The Fed sangat mungkin untuk mempengaruhi perdagangan tibatiba. Dari Eropa, data ekonomi, yang pada minggu ini akan diamati data PMI Zona Eropa, yang berpotensi mengarahkan pandangan pasar terhadap outlook suku bunga ke depan. Dari Asia pasar mulai mengkhawatirkan langkah pengetatan moneter dan kenaikan suku bunga China lebih lanjut setelah data CPI Maret mengalami akselerasi kenaikan. India juga dilaporkan mengalami akselerasi inflasi.
 

• Performansi di pasar equity dunia minggu ini akan diuji oleh laporan pendapatan perusahaan Q1 yang memasuki sesi puncak, seperti dari Eropa dan AS. Sejumlah perusahaan besar dunia, seperti Goldman Sachs, Citigroup, Novartis hingga Peugeot dijadwalkan akan dirilis minggu ini.
 

• Jumat lalu bursa saham global dan minyak mentah naik setelah data ekonomi AS dirilis lebih baik dari perkiraan dan meningkatnya kepercayaan konsumen AS karena meredanya kekhawatiran tentang biaya bahan bakar, meskipun emas mencapai rekor tinggi karena kekhawatiran inflasi.
 

• Core CPI Maret AS, harga konsumen tanpa makanan dan biaya energi, naik tipis 0,1% di bawah perkiraan, dibarengi oleh adanya ekspektasi inflasi konsumen untuk 5‐10 tahun ke depan yang jatuh – memberikan sentimen positif untuk aset pendapatan tetap, seperti obligasi. Data lain menunjukkan penggunaan kapasitas industri melonjak Maret ke level tertinggi sejak Agustus 2008, sementara aktivitas manufaktur di negara bagian New York lebih baik dari yang diharapkan, mengurangi kekhawatiran tentang pertumbuhan lebih lambat. Tapi harga emas naik 1 persen ke rekornya $ 1,487.90/ounce didorong oleh rally‐nya harga minyak dan penurunan peringkat utang Irlandia. Harga emas mencatat kenaikan
dalam 5 minggu berturut‐turut.



GOLD & COMMODITIES
 

• Emas mencatatkan level tertingginya Jumat lalu karena pemasalahan mengenai sovereign debt zona euro, kekhawatiran mengenai inflasi dan ekspektasi kebijakan moneter AS akan bertahan akomodatif yang kesemuanya mendorong pada harga logam mulia.
 

• Silver juga bertahan pada awalnya yang mendekati level tertingginya dalam 31‐tahun pada level $42.68. Logam ini melemah dari level tertingginya karena euro merosot pada pertengahan perdagangan sore harinya, tetapi mendapatkan traksi setelah data consumer confidence AS
mendorong dollar untuk menguat.
 

• Spot gold <XAU=> dperdagangkan pada level $1480,30 per ons pada pukul 1425 GMT, versus $1472,90 pada Kamis lalu, yang pada awalnya sempat mencapai level tertingginya $1481,14. Silver <XAG=> naik ke level $42.60 dari $42.08. U.S. gold futures untuk pengiriman bulan Juni <GCv1> meningkat $9.30 menjadi level $1481,70.
 

• "Gold is still in a healthy upward trend," kata analis LGT Capital Management Bayram Dincer. "You have so much uncertainty over whether the U.S. economy will recover, what the next monetary policy step will be."
 

• "I don't think real interest rates will be (a drag) in the short term or medium term for the gold price," tambahnya. "As long as the opportunity cost for gold holding is low, we will see higher prices."
 

• Di antara logam mulai lainnya, platinum <XPT=> berada pada level $1789,74 per ons terhadap level $1786,49, sementara itu palladium <XPD=> diperdagangkan pada level $770.50 dari level $760.63.