title cover

title cover

Wednesday, April 24, 2013

Headline News 24.04.13


US & GLOBAL
Pasar  ekuitas  global  menguat  pada  hari  Selasa,  rebound  dari  koreksi  tajamnya  yang  sebelumnya  disebabkan  oleh  laporan  palsu  mengenai  terjadinya ledakan di Gedung Putih, sementara euro terkreksi seiring buruknya data ekonomi dari Jerman yang memperbesar kemungkinan ECB  melanjutkan kebijakan moneter longgar. 

Sesaat setelah  lewat tengah malam, pasar saham, obligasi, minyak, emas dan komoditas bergejolak setelah Associated Press tweet,  kemudian  dinyatakan palsu, menyusul laporannya mengenai terjadinya 2 ledakan di Gedung Putih yang melukai Presiden Barack Obama. 

Harga obligasi pemerintah AS melonjak tajam, sementara indeks S&P 500 jatuh 14,6 poin atau 0,93%, sekitar selama 3 menit ketika rumor soal  ledakan tersebut menyebar di pasar. 

Kemudian  seorang  juru  bicara  Associated  Press  mengatakan  kepada  Reuters  bahwa  pesan  AP  Twitter  adalah  “palsu”  dan  Gedung  Putih  menyatakan bahwa Obama baik‐baik saja. 

The U.S. Securities and Exchange Commision is looking into the issue, demikian kata SEC Commissioner Daniel Gallagher.  

Dengan nilai S&P 500 sekitar $14,6 trilyun saat berita palsu terjadi, maka kejatuhannya selama 3 menit telah menghapus nilai indeks senilai $136,5  milyar. 

Pergerakan semalam mengulang peristiwa kejatuhan pasar yang terjadi pada 6 Mei 2010 yang dikenal dengan istilah "flash crash", ketika indeks  Dow anjlok lebih dari 600 poin, akhirnya menumpuk kerugian sekitar 1000 poin, dalam beberapa menit sebelum kembali pulih. 

Yen terlihat bergerak fluktuatif menyusul AP tweet. Namun setelah dinyatakan palsu, yen kembali bergerak normal. Pasar ekuitas juga kembali  melanjutkan uptrend‐nya. 

Euro terkoreksi ke level terendah 2 pekan terhadap dolar seiring buruknya data ekonomi Jerman kian menambah kekhawatiran soal kesehatan  ekonomi zona euro dan membangun spekulasi bahwa ECB berpotensi memangkas suku bunganya. 

Di pasar Wall Street, Dow Jones industrial average <.DJI> naik 152,29 poin atau 1,05% di 14719,46. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX>  naik 16,28 poin atau 1,04% di 1578,78. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 35,78 poin atau 1,11% di 3269,33.  

Pasca pembukaan Wall Street, saham Apple <AAPL.O> naik 3,8% setelah perusahaan melaporkan laba kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan  senilai $43,6 milyar, menyusul penjualan yang laris untuk iPad dan iPhone.  

Indeks saham Eropa mencatat kenaikan harian terbesarnya dalam 7 bulan. 

Euro jatuh 0,3% ke 129,22 yen, masih turun dari posisi tertinggi 3 tahun di sekitar 131,10 yang dicapai pada 11 April. Yen, yang diburu investor  ketika kondisi ekonomi global tidak menentu, berhasil rebound secara luas. Namun demikian, dolar akhirnya berhasil menguat 0,3% di 99,45 yen.  

Sementara  itu,  indeks  ekuitas global  dalam  MSCI  tercatat  naik  1%.  Sedangkan  Treasury  AS  tenor  10  tahun  turun  4/32  dengan  yield  di  1,7065  persen. 

Harga minyak mentah sempat anjlok 70 sen selama 3 menit usai muncul laporan ledakan di Gedung Putih, namun kemudian kembali naik setelah  laporan dinyatakan palsu. Harga emas berjangka juga sempat melonjak lebih dari $5 per ons atau 0,4% setelah muncul laporan ledakan namun 5  menit kemudian kembali melemah. Di akhir sesi, minyak Brent melemah seiring rilis buruk data manufaktur di Cina dan Eropa namun ditutup di  atas $100 per barel untuk kedua kalinya secara berturutan. 

June Brent crude <LCOc1> berakhir melemah 8 sen di $100.31 per barel, setelah anjlok lebih dari $1,50 di awal sesi. U.S. crude for June delivery  <CLc1> ditutup turun 1 sen di $89,18 per barel pasca merosot lebih dari $1.  

Data awal HSBC Purchasing Managers' Index untuk bulan April turun ke 50,5 dari 51,6 di bulan Maret menyusul order baru untuk ekspor di Cina  mengalami penurunan. Data tersebut memperburuk wajah ekonomi Cina pasca rilis data PDB‐Q1 yang lebih buruk dari perkiraan di pekan lalu.   


GOLD & COMMODITIES
Emas melemah lebih dari 1 persen Selasa lalu karena penguatan dollar yang membawa tekanan pada harga dan karena arus dari gold  exchange‐traded fund (ETF) terbesar didunia mengalami akselerasi dan ditekan investor bergeser kearah ekuitas dan dan aset lainnya.  

Pada pertengahan hariannya, emas bersamaan dengan pasar saham, obligasi, minyak/oil dan komoditas lainnya, mengalami bergejolak  secara singkat dari laporan palsu Gedung Putih/White House. Emas tertekan ke level terendahnya dari laporan palsu tersebut.   

Pada awal penurunannya yang membawa emas rally 1,6 persen pada awal hariannya, yang mana didorong oleh penguatan pembelian  fisik.   

"I  think  the  whole  commodities  space  came  off  because  of  the  weak  PMI  out  of  China  and  the  weak  PMI  out  of  Europe,  especially  Germany," kata Heraeus Precious Metals Management metals trader David Lee. "That combination is dragging everything from copper to  silver to platinum and palladium down. And gold is going down in sympathy because it's part of the basket."   


OIL & COMMODITIES
Perekonomian utama dunia, yakni di AS, Eropa dan Asia, kehilangan momentumnya di bulan April, demikian beberapa hasil survey bisnis menunjukkan  Selasa kemarin, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai prospek pemulihannya. 

Cina dan Jerman, yang merupakan 2 eksportir terbesar dunia, kehilangan momentumnya di bulan April. Pertumbuhan manufaktur Cina semakin melamban  karena  merosotnya  permintaan  ekspor,  sementara  pertumbuhan  manufaktur  negara  ekonomi  terbesar  di  Eropa,  untuk  periode  April,  dirilis  di  level  terendahnya  selama  5  bulan.  Di  AS,  kondisi  manufakturnya,  mengalami  pertumbuhan  terlambannya  selama  6  bulan  karena  turunnya  demand  lokal  –  mengindikasikan bahwa perekonomian terbesar dunia tersebut mulai kehilangan pijakannya di kuartal kedua tahun ini. 

Semakin lambannya perekonomian global dibarengi dengan tekanan harga‐harga komoditas akan meredam kekhawatiran inflasi dan spekulasi bahwa The  Fed AS akan menghentikan dalam waktu dekat QE‐nya yang berkelanjutan – berupa program pembelian aset bulanan senilai $85 milyar. 

Sementara kontraksi data manufaktur April Jerman untuk pertama kalinya sejak November 2012 akan memberikan dimensi baru lainnya bagi pertemuan  moneter ECB Kamis pekan depan – meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga. 

Lemahnya  kondisi  ekonomi  AS  dan  Cina,  yang  merupakan  2  konsumen  minyak  terbesar  dunia,  diikuti  Jerman,  perekonomian  terbesar  Eropa,  yang  juga  meningkatkan  ekspektasi  pemangkasan  suku  bunga  Eropa,  menjadi  faktor  utama  yang  menekan  harga  minyak  Brent  <LCOc1>  kembali  ke  bawah  level  $100/barel Selasa kemarin. Sementara harga crude oil <CLc1> sempat terkoreksi menembus ke bawah $88 sebelum kemudian bangkit kembali ke atas areal  $89 di sesi NY semalam. 

Senin  sebelumnya,  untuk  pertama  kali  dalam  5  hari  perdagangan,  Brent  crude  berhasil  settle  di  atas  areal  $100/barel,  mengingat  para  investor  mulai  mencermati potensi keberatan dari negara‐negara anggota OPEC saat harga berada di bawah $100 dan menjadikannya level untuk bargain hunting (beli di  level yang sudah dianggap rendah, atau sudah dianggap turun tajam). 

Sebagai respon dari pertumbuhan ekonomi Cina yang moderat, yang menekan harga minyak, Arab Saudi diproyeksikan akan mempertahankan produksi  minyaknya  di  kuartal  kedua  ini,  menyusul  pemangkasan  sebesar  700  ribu  barel/hari  di  2  bulan  terakhir  tahun  2012.  Sementara  ketegangan  konflik  di  negara‐negara produsen minyak belakangan ini juga turut menghambat penurunan harga – seperti penyerbuan pasukan Irak ke demonstran Sunni yang  menyebabkan korban jiwa. Selain itu juga bom mobil di kedutaan Perancis di Libya yang melukai 2 pengawal. 

Masih perlu diperhatikan data persediaan minyak AS pekan ini sebagai tolak ukur demand  konsumen minyak terbesar dunia tersebut. 


EURO ZONE
China  dan  Jerman,  dua  eksportir  terbesar  didunia,  menunjukkan  tanda‐tanda  terbaru  pelemahan  dalam  survei  bisnis  utama  Selasa  lalu,  meningkatkan  keraguan  mengenai  penguatan permintaan global dan recovery ekonomi.  

Suatu survei yang sama untuk manufaktur AS berkenaan dengan hari berikutnya, diekspektasi untuk menunjukkan pertumbuhan diantara factories yang sedikit melambat bulan ini.  

Survei berasal dari pemikiran kembali oleh para pemimpin Eropa pada pemangkasan bujet mereka yang menambah momentum ‐ bahwa, dalam kata‐kata Presiden Komisi Eropa  Jose Manuel Barroso, langkah austerity telah mencapai batas sebagai kebijakan. 

Consumer confidence Italia tidak seperti ekspektasi naik pada bulan April ke level tertingginya dalam sembilan bulan, data menunjukkannya sebagaimana survei mengatakan situasi  ekonomi membaik.  

Para responden terlihat mengabaikan permasalahan berkenaan dengan kebuntuan politik yang diikuti pemilihan parlemen bulan Februari, yang mana telah mendorong pada lebih  banyak dari satu bulannya ketika survei dilakukan selama dua minggu pertama pada bulan April.  

Perancis  dan  Spanyol    menekan  sedikit  penurunan  tujuan  defisit  bujet  mereka  tahun  lalu  dan  level  utang  membenkak  diseluruh  zona  euro  tetapi  menekan  kemungkinan  pelonggaran pada Paris dan Madrid karena Komisi Eropa menandai pada akhir dari pemangkasan pembelanjaan yang tajam.  


U.K.
Sterling  merosot  terhadap  dolar  pada  perdagangan  hari  Selasa,  setelah  rilis  lebih  buruk  dari  perkiraan  untuk  data  ekonomi  di  sejumlah  negara  maju  telah  meningkatkan minat investor pada mata uang yang lebih liquid seperti dolar dan yen. 

Data estimasi awal untuk PDB‐Q1 Inggris yang akan dirilis hari Kamis berpotensi menunjukkan terjadinya resesi di Inggris, dan hal ini akan memicu tekanan jual pada  sterling. 

Sebuah  survey  bisnis  pada  hari  Selasa  kemarin  mengisyaratkan  adanya  hambatan  pada  proses  pemulihan  ekonomi  global  di  Eropa  dan  Cina,  yang  mana  telah  mendorong investor untuk memburu mata uang yang lebih aman resiko seperti dolar dan juga yen. 

Sementara, di Inggris, data utang publik yang dirilis sedikit lebih baik dari perkiraan menawarkan sejumlah dukungan bagi investor jangka panjang untuk membeli  sterling di level bawah, namun demikian data factory orders diluar dugaan melemah di bulan April berdasarkan survey tren order CBI. Order dilaporkan turun ke ‐25 di  bulan April dari ‐15 di bulan Maret, kontras dengan ekspektasi untuk naik ke ‐14. Data April adalah yang terendah sejak Oktober 2010. 

Sterling turun 0,3% ke $1,5239 setelah terkoreksi ke level intraday low di $1,5196 terhadap dolar, yang merupakan level terendahnya sejak 4 April. 

Namun demikian, sterling masih berhasil menguat terhadap euro. Mata uang tunggal Eropa tercatat melemah 0,2% di 0,8520 pound. Euro tertekan oleh data yang  menunjukkan sektor swasta Jerman mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam 5 bulan di periode April. Hal ini kian memperbesar prospek untuk terjadinya  pemangkasan suku bunga oleh ECB dalam waktu dekat ini. 


JAPAN
Perekonomian utama dunia, yakni di AS, Eropa dan Asia, kehilangan momentumnya di bulan April, demikian beberapa hasil survey bisnis menunjukkan Selasa kemarin, sehingga meningkatkan  kekhawatiran mengenai prospek pemulihannya. 

Cina dan Jerman, yang merupakan 2 eksportir terbesar dunia, kehilangan momentumnya di bulan April. Pertumbuhan manufaktur Cina semakin melamban karena merosotnya permintaan  ekspor, sementara pertumbuhan manufaktur negara ekonomi terbesar di Eropa, untuk periode April, dirilis di level terendahnya selama 5 bulan. Di AS, kondisi manufakturnya, mengalami  pertumbuhan terlambannya selama 6 bulan karena turunnya demand  lokal – mengindikasikan bahwa perekonomian terbesar dunia tersebut mulai kehilangan pijakannya di kuartal kedua  tahun ini. 

Semakin lambannya perekonomian global dibarengi dengan tekanan harga‐harga komoditas akan meredam kekhawatiran inflasi dan spekulasi bahwa The Fed AS akan menghentikan dalam  waktu dekat QE‐nya yang berkelanjutan – berupa program pembelian aset bulanan senilai $85 milyar. 

Sementara kontraksi data manufaktur April Jerman untuk pertama kalinya sejak November 2012 akan memberikan dimensi baru lainnya bagi pertemuan moneter ECB Kamis pekan depan –  meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga. 

Lemahnya kondisi ekonomi AS dan Cina diikuti Jerman, perekonomian terbesar Eropa, yang juga meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Eropa, menjadi pemicu bagi rebound yen  dari pelemahannya yang mencoba memecahkan level psikologis 100 terhadap dolar AS. 

Yen, yang biasanya menguat sebagai safe haven bagi investor saat kekhawatiran ekonomi global, rebound dari tekanannya. Akibatnya USDJPY pun terkoreksi cukup tajam hingga ke 98.49  kemarin dari upayanya mencoba menembus level 100 – dengan intraday high di 99.88 Senin sebelumnya.  

Di bulan April ini, USDJPY berhasil mencetak level tertinggi 4 tahun di 99.95 (11/Apr) dari level terendah sementara April ini, di 92.54 (02/Apr), dan kemudian terkoreksi cukup besar ke 95.93  (16/Apr) pekan lalu. Apakah USDJPY akan mengatasi level psikologis 100 atau justru tertekan terlebih dahulu ke areal support 95.93‐92.54 pada sisa kuartal kedua ini. 

Dalam jangka pendek ini sangat menarik untuk memperhatikan data arus modal di Jepang yang akan dirilis Kamis. Fokusnya adalah apakah pelonggaran/stimulus BoJ yang sangat agresif dapat  mendorong para investor Jepang meningkatkan pembelian aset‐aset di mancanegara (foreign bond investment)…? Sementara pada hari Jumatnya akan diamati kembali sidang moneter BoJ. 

Banyak analis/pengamat pasar optimis bahwa yen akan menuju level psikologis 100 per dolar AS, hanya tinggal soal waktu saja menurut mereka. 



AUSTRALIA
Australia dan New Zealand dollars merosot secara meluas Selasa lalu karena kekecewaan data manufaktur dari Cina yang memberikan bearish investors  lebih banyak alasan untuk melakukan aksi jual pada mata uang yang berhubungan dengan pertumbuhan (ekonomi).  

Aussie anjlok ke level terendah dalam mingguannya terhadap dollar AS, pound dan euro, sementara itu meluncur hampir satu persen pada satu harinya  terhadap yen.  

Telah  merosot  ke  level  $1.0221  <AUD=D4>,  level  terendahnya  sejak  awal  Maret,  dari  level  $1.0268  pada  permulaan  harian  pada  perdagangan  lokal  di  Sydney. Terakhir telah berada pada 
level $1.0265 dengan para investor mengetes penurunan pada kisaran yang telah tertahan sejak bulan Agustus tahun  lalu.  

Harga obligasi Australia menguat mengikuti rilis pelemahan dari ekspektasinya gambaran manufaktur Cina. 


SWISS
Euro melonjak ke level tertinggi 1 bulan terhadap franc Swiss pada perdagangan hari Selasa, menyusul berkembangnya spekulasi bahwa bank sentral Swiss (SNB) akan  menaikkan batas minimum nilai tukar EUR/CHF. 

SNB di bulan September 2011 lalu menetapkan batasan minimum untuk nilai tukar EUR/CHF di 1,20 franc per euro, sementara spekulasi yang berkembang saat ini  menyebutkan SNB kemungkinan akan menaikkan batasan minimum tersebut menjadi 1,25 franc per euro. Adapun SNB tidak memberikan komentarnya atas spekulasi  ini. 

Euro melejit ke level intraday high di 1,2271 franc, level tertingginya sejak 18 Maret, dan terakhir bergerak di sekitar 1,2265 franc atau menguat 0,5%. Sedangkan dolar  juga menguat ke 0,9456 franc, level tertinggi sejak 4 April, sebelum akhirnya ditutup di sekitar 0,9453, atau naik sekitar 1,2% dari posisi penutupan New York hari Senin. 

Adapun data semalam menunjukkan ekspor Swiss turun di bulan Maret, dipicu berkurangnya hari kerja selama 2 hari, dan juga menurunnya momentum di sektor  mesin dan arloji. Ekspor tercatat turun 2% di buolan Maret menjadi 16,95 milyar franc Swiss, demikian dilaporkan Federal Customs Office. Ekspor dari sektor mesin dan  elektronik,  kategori  ekspor  terbesar  kedua  Swiss,  anjlok  9,3%,  sementara  ekspor  arloji  turun  5,4%.  Kondisi  ini  mengisyaratkan  pemulihan  ekonomi  Swiss  tengah  melambat. 

Pekan ini pasar akan mencermati data KOF Swiss, yang merupakan barometer untuk mengukur kinerja ekonomi Swiss dalam 6 bulan kedepan. Data diprediksi melemah  di bulan April, setelah di bulan Maret sebelumnya dirilis turun di bawah ekspektasi.