title cover

title cover

Friday, February 4, 2011

Headline News 04.01.11

US & GLOBAL 
• Bursa saham AS kembali menguat pada sesi Kamis 03 Januari dimotori kenaikan saham‐saham ritel dan jaringan toserba yang meningkat menjelang rilis data sektor
ketenagakerjaan AS akhir pekan ini. Data menunjukkan chain‐stores sales mengalami kenaikan 4.8% selama Januari, seiring dengan peningkatan pada aktifitas sektor jasa dan
menurunnya angka jobless claims yang mendukung proyeksi pemulihan ekonomi. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 20,29 poin atau 0,17% ke 12,062.26, S&P500 <SPX.> naik 0,24% ke
1,307.10 dan Nasdaq <. IXIC> menguat 0,16% ke 2,753.88.
 

• Euro melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya setelah pernyataan Presiden ECB ‐ Jean‐Claude Trichet yang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga ECB dalam
waktu dekat. Berbicara setelah sidang ECB yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level 1%, Trichet mengatakan ekspektasi inflasi "firmly anchored" dan
tekanan inflasi dalam jangka menengah hingga jangka panjang masih dapat terkendali. Komentar tersebut mengecewakan investor yang mengharapkan pernyataan yang lebih
hawkish berkaitan dengan data inflasi Uni‐Eropa yang akhir‐akhir ini menunjukkan peningkatan. Ekspektasi kenaikan suku bunga ECB yang akan hadir lebih cepat daripada The Fed
telah mengangkat performa euro dalam beberapa pekan terakhir.
 

• Hingga akhir sesi New York, euro turun 1,2% ke 1,3633 <EUR=>, dan melemah 1,2% terhadap yen ke 111,22 yen <EURJPY=> dan merosot 0.99% terhadap sterling. Sementara itu
dollar AS stagnan terhadap yen ke 81,58 yen <JPY=>, sedangkan indeks dollar AS terhadap mata uang utama dunia lain yang naik 0,8% ke 77,773 <DXY.>.
 

• Ketua Federal Reserve ‐ Ben Bernanke mengatakan hari Kamis bahwa meskipun data ekonomi AS membaik, namun ekonomi tetap membutuhkan dukungan dari bank sentral.
Ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed setidaknya pada akhir tahun ini dikalangan investor saat ini mengalami peningkatan, terutama sebagai upaya The Fed untuk menjaga
tekanan inflasi. Turut mendasari ekspektasi investor tersebut adalah data yang menunjukkan aktifitas sektor jasa AS pada Januari berekspansi dengan akselerasi tercepat sejak
Agustus 2005 sementara jobless claims turun tajam.
 

• Harga emas dunia naik lebih dari 1% ditopang maraknya pembelian institusi keuangan dan meningkatnya minat beli investor pada aset safe‐haven terdorong oleh berlanjutnya
kerusuhan di Mesir. Emas juga diuntungkan dari pernyataan terbaru oleh Bernanke, yang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi AS masih membutuhkan bantuan dari Fed.
Harga spot emas <XAU=> naik 1,3% ke 1,353.55 USD per troy ounce.
 

• Sementara itu disisi lain harga minyak dunia justru anjlok tertekan penguatan nilai tukar dollar AS yang menurunkan minat investasi pada aset komoditas berdenominasi dollar.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret <LCOH1> turun 58 sen ke 101,76 USD per barel setelah sempat naik ke 103,37 USD per barel yang merupakan level tertinggi
sejak 26 September 2008. Sedangkan harga minyak mentah AS untuk pengiriman Maret <CLH1> turun 32 sen ke 90.54.
 

• Outlook (Jumat, 04 / Februari / 2011): Bursa saham Asia kemungkinan akan terdorong sentimen positif saham‐saham Wall Street yang menguat seiring cerahnya sinyal pemulihan
ekonomi AS yang menutupi kekhawatiran pada kondisi Mesir. Liburan Tahun Baru Imlek akan menurunkan volume perdagangan Asia seiring liburnya dengan pasar Cina, Hong
Kong, Singapura dan Korea Selatan.

Oil falls from 28-month high as dollar rises

NEW YORK | Thu Feb 3, 2011 1:50pm EST
NEW YORK (Reuters) - Oil fell on Thursday as a stronger dollar pulled crude off a 28-month high that was struck on concern unrest in Egypt could spread and disrupt oil shipments from the Middle East.

The euro fell broadly against the dollar after European Central Bank President Jean-Claude Trichet threw cold water on market expectations euro zone interest rates would rise anytime soon.
Brent crude fell 73 cents to $101.61 at 1:21 p.m. ET. Early in the session it rose to $103.37, the highest level since September 26, 2008.
U.S. crude for March, dropped 60 cents to $90.26 a barrel, sliding from a session high of $92.05.
Further support for the dollar came from positive U.S. economic data on jobs, services and nonfarm productivity.

"Crude prices are down on U.S. economic data and word from the European Central Bank that it will maintain low interest rates," said Chris Dillman, analyst at Tradition Energy in Stamford, Connecticut.
Prices were also weighed down by data from industry tracker Genscape showing crude inventories at Cushing, Oklahoma, delivery point for the U.S. oil futures contract, hit a record high this week.
Rising inventories at Cushing have helped pressure U.S. crude prices to a steep $11 a barrel discount to Brent.

The International Energy Agency told the U.S. Congress on Thursday that stronger-than-expected demand from rebounding economies as well unrest in Arab countries helped pushed Brent prices above $100 a barrel.
Brent, the benchmark for crude sales in Europe, the Middle East, Africa and Asia, earlier Thursday topped $103 a barrel as the unrest in Egypt escalated, with pro- and anti-government supporters locked in violent clashes.

The crisis has raised concerns of a disruption to supply of Middle East oil shipped through Egypt and of unrest spreading across the Middle East and North Africa, which combined produce more than a third of the world's oil.
In Yemen, tens of thousands squared off in peaceful protests for and against the government during an opposition-led "Day of Rage," a day after President Ali Abdullah Saleh offered to step down in 2013.