US & GLOBAL
• Bursa saham AS kembali menguat pada sesi Kamis 03 Januari dimotori kenaikan saham‐saham ritel dan jaringan toserba yang meningkat menjelang rilis data sektor
ketenagakerjaan AS akhir pekan ini. Data menunjukkan chain‐stores sales mengalami kenaikan 4.8% selama Januari, seiring dengan peningkatan pada aktifitas sektor jasa dan
menurunnya angka jobless claims yang mendukung proyeksi pemulihan ekonomi. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 20,29 poin atau 0,17% ke 12,062.26, S&P500 <SPX.> naik 0,24% ke
1,307.10 dan Nasdaq <. IXIC> menguat 0,16% ke 2,753.88.
• Euro melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya setelah pernyataan Presiden ECB ‐ Jean‐Claude Trichet yang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga ECB dalam
waktu dekat. Berbicara setelah sidang ECB yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level 1%, Trichet mengatakan ekspektasi inflasi "firmly anchored" dan
tekanan inflasi dalam jangka menengah hingga jangka panjang masih dapat terkendali. Komentar tersebut mengecewakan investor yang mengharapkan pernyataan yang lebih
hawkish berkaitan dengan data inflasi Uni‐Eropa yang akhir‐akhir ini menunjukkan peningkatan. Ekspektasi kenaikan suku bunga ECB yang akan hadir lebih cepat daripada The Fed
telah mengangkat performa euro dalam beberapa pekan terakhir.
• Hingga akhir sesi New York, euro turun 1,2% ke 1,3633 <EUR=>, dan melemah 1,2% terhadap yen ke 111,22 yen <EURJPY=> dan merosot 0.99% terhadap sterling. Sementara itu
dollar AS stagnan terhadap yen ke 81,58 yen <JPY=>, sedangkan indeks dollar AS terhadap mata uang utama dunia lain yang naik 0,8% ke 77,773 <DXY.>.
• Ketua Federal Reserve ‐ Ben Bernanke mengatakan hari Kamis bahwa meskipun data ekonomi AS membaik, namun ekonomi tetap membutuhkan dukungan dari bank sentral.
Ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed setidaknya pada akhir tahun ini dikalangan investor saat ini mengalami peningkatan, terutama sebagai upaya The Fed untuk menjaga
tekanan inflasi. Turut mendasari ekspektasi investor tersebut adalah data yang menunjukkan aktifitas sektor jasa AS pada Januari berekspansi dengan akselerasi tercepat sejak
Agustus 2005 sementara jobless claims turun tajam.
• Harga emas dunia naik lebih dari 1% ditopang maraknya pembelian institusi keuangan dan meningkatnya minat beli investor pada aset safe‐haven terdorong oleh berlanjutnya
kerusuhan di Mesir. Emas juga diuntungkan dari pernyataan terbaru oleh Bernanke, yang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi AS masih membutuhkan bantuan dari Fed.
Harga spot emas <XAU=> naik 1,3% ke 1,353.55 USD per troy ounce.
• Sementara itu disisi lain harga minyak dunia justru anjlok tertekan penguatan nilai tukar dollar AS yang menurunkan minat investasi pada aset komoditas berdenominasi dollar.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret <LCOH1> turun 58 sen ke 101,76 USD per barel setelah sempat naik ke 103,37 USD per barel yang merupakan level tertinggi
sejak 26 September 2008. Sedangkan harga minyak mentah AS untuk pengiriman Maret <CLH1> turun 32 sen ke 90.54.
• Outlook (Jumat, 04 / Februari / 2011): Bursa saham Asia kemungkinan akan terdorong sentimen positif saham‐saham Wall Street yang menguat seiring cerahnya sinyal pemulihan
ekonomi AS yang menutupi kekhawatiran pada kondisi Mesir. Liburan Tahun Baru Imlek akan menurunkan volume perdagangan Asia seiring liburnya dengan pasar Cina, Hong
Kong, Singapura dan Korea Selatan.
No comments:
Post a Comment