title cover

title cover

Tuesday, August 28, 2012

Headline News 28.08.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  ditutup  melemah  dan  harga  obligasi  Amerika  meningkat  seiring  ekspektasi  pengumuman  stimulus  keuangan  dari  bank sentral, sedangkan harga minyak berakhir melemah dalam perdagangan yang cukup volatile sehubungan kekhawatiran atas badai  tropis  di  Teluk  Meksiko.  Indeks  S&P  500  ditutup  relatif  stagnan  namum  Nasdaq  Composite  naik  tipis,  dipimpin  oleh  kenaikan  saham  Apple <AAPL.O>, yang mencapai rekor penutupan tertinggi di 675,68 USD per lembar setelah memenangkan tuntutan pada pengadilan  paten Samsung Electronics <005930.KS>. Saham Samsung anjlok 7,45 persen selama sesi perdagangan bursa Seoul. 

Investor menantikan hasil dari pertemuan para pejabat bank sentral dunia di Jackson Hole, Wyoming, pada hari Jumat untuk kejelasan  tentang kemungkinan pengumuman QE3 oleh The Federal Reserve dan bagaimana ECB akan mengatasi krisis kredit di kawasan tersebut.  Volume  perdagangan  harian  merupakan  yang  terendah  sepanjang  2012  ini  dan  libur  nasional  Inggris  –  Summer  Bank  Holiday  juga  menurunkan volume perdagangan di bursa Eropa. 

The Dow Jones industrial average <DJI.> turun 33,30 poin, atau 0,25 persen, ke 13,124.67. The S & P 500 Index <SPX.> turun 0,69 poin,  atau 0,05 persen, ke 1,410.44. The Nasdaq Composite <IXIC.> naik tipis 3,40 poin, atau 0,11 persen, ke 3,073.19. Indeks pan‐Eropa FTSE  300 <FTEU3.> ditutup naik 0,5 persen.  

Minyak mentah AS <CLc1> melemah 0,7 persen ke 95,47 USD per barel, sementara Brent <LCOc1> turun 1,2 persen ke 112,26. Badai  tropis Isaac mendekati Teluk Meksiko dan para investor telah memperkirakan penutupan perusahaan kilang minyak Amerika 

Euro merosot terhadap dolar AS pada akhir perdagangan New York terdesak rilis data sentimen bisnis Jerman, meskipun survey tersebut  meningkatkan harapan bahwa ekonomi tersebut Eropa tersebut akan melakukan langkah tambahan guna menopang pemulihan ekonomi  Uni Eropa. Euro <EUR=>turun 0,1 persen ke 1,2496, menjauhi level tertinggi sepanjang 7‐pekan terakhir yang tercetak pada Kamis pekan  lalu di 1,2589. 

Pandangan tersebut mendapat sokongan dari sikap Presiden The Fed Chicago ‐ Charles Evans, yang mengatakan dalam sebuah pidato di  Hong Kong bahwa The Fed harus segera memulai babak baru dari stimulus moneter, dengan membeli obligasi yang dibutuhkan untuk  menghasilkan penurunan tingkat pengangguran. 

Kemungkinan program QE3 dari Fed mengangkat harga obligasi Amerika. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik  10/32, dengan imbal hasil pada 1,6506 persen. 

Kepala ECB ‐ Eropa Mario Draghi pada awal Agustus mengisyaratkan bahwa bank sentral akan mulai membeli utang pemerintah untuk  mengurangi biaya pinjaman Spanyol dan Italia, komentar yang terus memicu bangkitnya sentimen di pasar global. Namun, selama akhir  pekan  Kepala  Bundesbank  ‐  Jens  Weidmann    menyebut  rencana  pembelian  obligasi  ECB  sebagai  obat  yang  berbahaya,  menunjukkan  meningkatknya kegelisahan atas kebijakan tersebut. 

Harga emas <XAU=> mencapai level tertinggi sejak pertengahan April seiring ekspektasi QE3 The Fed, namun kemudian ditutup melemah seiring  aksi  jaga‐jaga  para  investor  menjelang  pertemuan  Jackson  Hole.  Emas  terakhir  diperdagangkan  di  sekitar  1.664  USD  per  troy  ounce.


GOLD & COMMODITIES
Harga  emas  sempat  mencapai  level  tertingginya  sejak  pertengahan  April  silam  pada  sesi  awal  pekan  ini,  setelah  sempat  naik  hingga  1676.45  USD  per  troy  ounce.  Penguatan  in  ditunjang  spekulasi  yang  berkembang  bahwa  The  Fed  akan  menerapkan  pelonggaran  kuantitatif  untuk  menopang  pemulihan  ekonomi,  meningkatkan  resiko  inflasi  yang  membuat  investor  akan  mengalihkan  investasinya  pada instrument seperti emas yang tidak beresiko terpapar tekanan inflasi.  

Namun  demikian,  emas  kemudian  tercatat  ditutup  melemah  0,37  persen  pada  level  1663.60  USD  per  troy  ounce.  Hal  tersebut  dipengaruhi  oleh  bertahannya  kekhawatiran  investor  menjelang  pertemuan  para  petinggi  bank  sentral  akhir  pekan  ini.  Para  investor  menantikan hasil dari pertemuan para petinggi bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, dimana pada pertemuan sebelumnya digunakan  sebagai momen oleh The Fed untuk mengumumkan rencana QE2.  

Sementara itu  berdasarkan  jajak  pendapat  terakhir yang  dilansir  oleh  Bloomberg,  memperlihatkan  bahwa  mayoritas  ekonom  percaya  harga emas akan melonjak mencapai diatas level 1800 USD per troy ounce hingga akhir tahun 2012 ini. Penguatan tersebut dipengaruhi  oleh  stimulus  ekonomi  tambahan  oleh  pemerintah  Amerika  dan  pemerintah  Cina  yang  meningkatkan  minat  investor  terhadap  emas  sebagai mekanisme lindung nilai terhadap inflasi. 


OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  berjangka Brent  berbalik  melemah  pada  sesi awal pekan  ini,  setelah  diturun  di  bawah  level  112  USD  per  barel  setelah  sempat menguat ditunjang kekhawatiran bahwa badai tropis akan berpotensi menutup sebagian kilang Amerika. Sementar itu tekanan  pada  harga  minyak  dipengaruhi  oleh  kemungkinan  dirilisnya  cadangan  minyak  strategis  negara  barat  untuk  menekan  kenaikan  harga  minyak dunia akhir‐akhi rini.  

Harga minyak Brent crude ditutup melemah 1,33  USD ke 112.26 USD, sedangkan minyak US crude turun 68 sen ke 95.47 USD per barel.  Volume perdagangan tipis, sehubungan libur nasional Inggris – Summer Bank Holiday. 

Badai  Tropis  Isaac  tengah  menuju  teluk  Meksiko  dan  mendekati  jaringan  kilang  Lousiana,  menyebabkan  penutupan  beberapa  kilang  minyak  milik  perusahaan  asal  Amerika  dan  meningkatkan  prospek  lonjakan  harga  minyak.  Faktor  lainnya  yang  berpotensi  akan  mendongkrak kembali harga minyak dunia adalah berita terbakarnya kilang minyak terbesar Benezuela yang meningkatkan kekhawatiran  akan kembali beroperasinya kilang tersebut.  

Harga minyak dunia tercatat mengalami penguatan hingga 30 persen sejak Juni pasca sanksi internasional yang memukul ekspor minyak  Iran  diiringi  oleh  perawatan  beberapa  kilang  minyak  di  kawasan  North  Sea  yang  menghambat  suplai  minyak  dunia. 


EURO ZONE
Euro melemah terhadap dolar dalam pergerakannya yang tipis Senin kemarin,setelah penurunan yang lebih tajam dari perkiraan untuk sentimen bisnis  Jerman telah meningkatkan harapan bahwa Jerman akan berbuat lebih banyak lagi untuk memacu pertumbuhan di zona euro. Sentimen terhadap euro  masih  belum  menentu  karena  pasar  masih  menantikan  serangkaian  even  penting  di  bulan  depan  seperti  sidang  ECB  pada  6  September  diikuti  oleh  putusan Mahkamah Konstitusi Jerman mengenai dana bailout permanen zona euro pada 12 September. 

Sentimen bisnis Jerman turun dalam 4 bulan berturut‐turut di periode Agustus dan mencatat level terendahnya sejak Maret 2010, dimana iklim bisnis  terpukul oleh kekhawatiran mengenai prospek ekspor zona euro, demikian dilaporkan lembaga survey Ifo Jerman. 

Euro  mencatat  intraday  high  di  $1.2535  usai  rilis  data  Ifo,  dan  terakhir  bergerak  melemah  tipis  di  sekitar  $1.2500.  Euro  masih  berada  di  bawah  level  puncaknya di $1.2589 yang dicapai hari Kamis, level tertinggi sejak 4 Juli. 

Euro berpotensi menguat lebih lanjut menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke dalam pertemuannya di Jackson Hole, Wyoming pada hari Jumat  ditengah  ekspektasi  akan  digulirkannya  paket  stimulus  The  Fed  jilid  3  guna  menstimulasi  pertumbuhan  ekonominya.  Harapan  akan  digulirkannya  quantitative  easing  jilid  3  tersebut  diperkuat  oleh  pernyataan  Presiden  Fed  Chicago  Charles  Evans  yang  mengatakan  bank  sentral  sebaiknya  segera  meluncurkan stimulus berikutnya dan membeli obligasi untuk menekan tingkat pengangguran. 

Euro menguat 1.4% di pekan lalu dipicu optimisme ECB akan segera membeli obligasi Spanyol dan Italia untuk menekan biaya pinjaman di kedua negara  tersebut. 


U.K.
Sterling ditutup melemah terhadap dolar AS, volume perdagangan sangat tipis berkaitan dengan libur Nasional Summer Bank Holiday. Hingga akhir sesi  New York, sterling tercatat melemah 0,23 persen ke level 1.5786. 

Berdasarkan data dari Hometrack, harga rumah di Inggris pada periode Agustus kembali melemah dalam dua bulan terakhir secara berturut‐turut seiring  penurunan  permintaan  rumah  ditengah  pasar  perumahan  yang masih “rentan”. Harga  rumah dilaporkan turun 0,1 persen dibandingkan Juli, demikian  berdasarkan  perusahaan  riset  properti  asal  London  tersebut.  Harga  rumah  di  London  sendiri  mengalami  stagnansi,  merupakan  untuk  pertama  kalinya  sepanjang 2012 dimana harga rumah di ibu kota gagal meningkat.  

Pasar properti Inggris masih berada dalam tekanan seiring gagalnya ekonomi Inggris bangkit dari kondisi resesi ditambah memburuknya krisis Uni Eropa,  menurunkan  kepercayaan  dan  meningkatkan  biaya  peminjaman.  Ofisial  Bank  of  England  memberikan  penilaian  dari  dampak  rencana  mereka  untuk  meningkatkan  kredit  seiring  tengah  dipertimbangkannya  langkah  ekspansi  stimulus  untuk  ekonomi  melalui  program  pelonggaran  kuantitatif.


JAPAN
Sekitar satu dari lima perusahaan besar Jepang ingin melihat porsi pasokan listrik tenaga nuklir dikurangi menjadi nol pada tahun 2030, sebuah  jajak  pendapat  Reuters  menunjukkan,  di  tengah  keributan  anti‐nuklir  yang  tumbuh  setelah  bencana  atom  Fukushima  tahun  lalu.  Namun  menggarisbawahi kekhawatiran tentang kenaikan biaya energi tanpa listrik atom, sisa responden mendukung peran lanjutan untuk energi nuklir,  dengan  kelompok  terbesar  memilih  untuk  porsi  15  persen.  Jajak  pendapat  itu  datang  setelah  Perdana  Menteri  Yoshihiko  Noda  mempertimbangkan  pilihan  untuk  rencana  energi  jangka  menengah  sambil  bersumpah  untuk  mengurangi  ketergantungan  pada  energi  atom  tanpa mengatakan berapa banyak atau kapan. 

Rilis  data  Ifo  Jerman  telah  memicu  penguatan  euro,  meskipun  kemudian  bergerak  relatif  flat  terhadap  yen  di  sekitar  98.52  yen.  Dolar  juga  bergerak flat terhadap yen Jepang di sekitar 78.68 yen. 

Dolar berpotensi melemah lebih lanjut menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke dalam pertemuannya di Jackson Hole, Wyoming pada  hari Jumat ditengah ekspektasi akan digulirkannya paket stimulus The Fed jilid 3 guna menstimulasi pertumbuhan ekonominya. Harapan akan  digulirkannya quantitative easing jilid 3 tersebut diperkuat oleh pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans yang mengatakan bank sentral  sebaiknya segera meluncurkan stimulus berikutnya dan membeli obligasi untuk menekan tingkat pengangguran. 


AUSTRALIA
Dolar Australia (Aussie) tergelincir ke satu bulan terendah di $1.0368 dan tampaknya rentan terhadap tekanan lebih lanjut di tengah kekhawatiran  baru  tentang  ekonomi  China.  Aussie  sering  digunakan  untuk  mengekspresikan  pandangan  tentang  kondisi  ekonomi  terbesar  kedua  di  dunia  tersebut. 

Pada hari Senin kemarin, Perdana Menteri Cina Wen Jiabao mendesak untuk dilakukan langkah tambahan untuk mendorong kenaikan ekspor dan  membantu mencapai target ekonomi setelah data terbaru menunjukkan keuntungan perusahaan industri turun 5.4% dalam 12 bulan hingga Juli  lalu. 

Sementara itu, dolar juga berpotensi melemah lebih lanjut menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke dalam pertemuannya di Jackson  Hole,  Wyoming  pada  hari  Jumat  ditengah  ekspektasi  akan  digulirkannya  paket  stimulus  The  Fed  jilid  3  guna  menstimulasi  pertumbuhan  ekonominya. Harapan akan digulirkannya quantitative easing jilid 3 tersebut diperkuat oleh pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans yang  mengatakan bank sentral sebaiknya segera meluncurkan stimulus berikutnya dan membeli obligasi untuk menekan tingkat pengangguran.  


SWISS
Pembatasan pada harga Swiss franc yang ditetapkan tahun lalu oleh Bank Nasional Swiss adalah langkah ekstrim yang diambil dalam keadaan  ekstrim dan tetap menjadi kebijakan yang tepat untuk tantangan ekonomi saat ini, demikian Kepala SNB Thomas Jordan mengatakan.  SNB menetapkan batasan untuk franc pada 1.20 per euro pada tanggal 6 September, untuk mengurangi risiko Swiss tergelincir ke dalam resesi.  Dalam menanggapi pertanyaan oleh SF televisi Swiss apakah SNB memiliki skenario untuk mengakhiri kebijakan moneternya tersebut, Jordan  mengatakan: "pembatasan nilai tukar adalah sebuah langkah yang ekstrim untuk situasi yang ekstrim meskipun hal ini tidak untuk selamanya.  Tapi  sekarang  ini  bukan  saatnya  untuk  mengajukan  pertanyaan  tersebut.  Kebijakan  moneter  yang  diterapkan  saat  ini  masih  tepat  untuk  menjawab tantangan yang kita hadapi saat ini." 

Dolar berpotensi melemah lebih lanjut menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke dalam pertemuannya di Jackson Hole, Wyoming pada  hari Jumat ditengah ekspektasi akan digulirkannya paket stimulus The Fed jilid 3 guna menstimulasi pertumbuhan ekonominya. Harapan akan  digulirkannya quantitative easing jilid 3 tersebut diperkuat oleh pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans yang mengatakan bank sentral  sebaiknya segera meluncurkan stimulus berikutnya dan membeli obligasi untuk menekan tingkat pengangguran.