title cover

title cover

Wednesday, July 25, 2012

Headline News 25.07.12


US & GLOBAL
Bursa saham global kembali melemah dan euro anjlok ke level terendah dalam dua tahun terakhir terhadap dolar AS karena  meningkatnya  biaya  pinjaman  Spanyol,  sementara  keanggotaan  Yunani  di  zona  euro  mulai  terancam  seiring  kondisi  keuangannya yang memburuk. Bursa ekuitas AS, tertekan lebih lanjut seiring pemangkasan perkiraan keuntungan korporasi  untuk 2012. Pejabat teras The Fed baru‐baru ini mengungkapkan berbagai langkah yang mungkin mereka tempuh untuk  meningkatkan  pertumbuhan  ekonomi  dan  sektor  ketenagakerjaan,  termasuk  oleh  Ketua  The  Fed  Ben  Bernanke  dalam  pidatonya pekan lalu. Turunnya minat investor pada aset beresiko kembali mendorong imbal hasil obligasi Amerika tenor  10‐tahun ke level terendahnya, 1,3892 persen. 

Imbal  hasil  obligasi  Spanyol  tenor  10‐tahun  naik  di  atas  7,6  persen  <ES10YT=TWEB>,  mencerminkan  keyakinan  yang  berkembang bahwa negara itu akan membutuhkan bailout skala penuh. Peninjau dari kreditur internasional untuk Yunani  kembali  ke  Athena  untuk  memutuskan  apakah  akan  mempertahankan  bantuan  senilai  130‐miliar  euro  tetap  aktif,  tiga  pejabat Uni Eropa menyimpulkan negara itu tidak akan dapat membayar kembali hutang‐hutangnya. 

Indeks Dow Jones Industrial Average<DJI.>  jatuh 104,14 poin atau 0,82 persen, ke 12,617.32. Indeks S&P 500 <SPX.> turun  12,21  poin  atau  0,90  persen,  ke  1,338.31.  Nasdaq  Composite  <IXIC.>  turun  27,16  poin  atau  0,94  persen,  ke  2,862.99.  Laporan  keuangan  triwulan‐an  dari  Apple  <AAPL.O>,  yang  tidak  sesuai  dengan  perkiraan  para  ekonom,  kemungkinan  menghambat upaya rebound di Wall Street pada sesi Rabu. Saham Apple turun lebih dari 5 persen setelah penutupan. S&P  futures  <SPc1>  turun  6  poin,  atau  0,5  persen  setelah  laporan  pendapatan  Apple  yang  melaporkan  knaikan  keuntungan  triwulan ketiga 2011 sebesar 35 miliar USD atau lebih rendah dari estimasi analis 37.22 miliar USD. 

Indeks  bursa  saham  global  MSCI  index  <.  MIWD00000PUS>  jatuh  0,7  persen.  Indeks  FTSEurofirst  300  <FTEU3.>  ditutup  turun 0,55 persen. Indeks Italia FTSE MIB <FTMIB.> jatuh 2,7 persen, ditutup pada titik terendah sejak peluncuran 1999. 

Turut membebani kinerja Wall Street adalah pemangkasan perkiraan penjualan dan keuntungan para produsen manufaktur  Amerika. Saham UPS, dilihat sebagai salah satu acuan bagi perekonomian secara keseluruhan, turun 4,6 persen, dan FedEx  <FDX.N> turun hampir 2 persen. 

Euro  <EUR=>  menyentuh  level  1,2040,  terendah  sejak  Juni  2010  terhadap  dolar  AS,  dan  berakhir  turun  0,4  persen,  menandai  hari  kelima  penurunannya  dengan  penurunan  total  1,9  persen.  Lembaga  pemeringkat  Moody  `s  pada  Senin  mengubah  prospek  ekonomi  Jerman  menjadi  negatif,  menghitung  besarnya  biaya  potensial  yang  diberikan  pemerintah  Berlin jika Spanyol membutuhkan bantuan keuangan lebih lanjut. Moody `s juga memotong prospek ekonomi Belanda dan  Luksemburg masing‐masing menjadi negatif dari stabil. 

Sektor manufaktur Amerika dan Eropa menunjukkan tanda‐tanda kelemahan. Data manufaktur Cina yang menguat sempat  memberikan  dukungan  pada  kinerja    komoditas,  tetapi  penurunan  tajam  euro  membalikkan  keuntungan  tembaga  dan  menghambat penguatan harga minyak. Data menunjukkan masalah ekonomi Eropa menyebabkan penurunan tajam dalam  aktivitas pabrik Jerman. Zona euro secara keseluruhan mendekati resesi.  

Harga minyak berfluktuasi dalam perdagangan yang fluktuatif. Minyak jenis Brent <LCOc1> naik 4 sen menjadi 103,30 USD  per barel dan US <CLc1> mentah naik 7 sen diperdagangkan pada 88,21 USD per barel.  



GOLD & COMMODITIES
Harga emas sedikit naik ke area positif Selasa lalu karena investor membeli logam mulia sebagai safe haven setelah Uni Eropa memprediksi Yunani akan membutuhkan lebih besar lagi utang untuk restrukturisasi. 

Dengan bertumbuhnya investors' confidence pada logam mulia setelah bertahan pada level terendahnya selama aksi jual pasar keuangan sehari sebelumnya.  

Pelemahan pada mata uang tunggal menekan emas pada awal hariannya, dengan euro tertekan oleh melambatnya data ekonomi Jerman dan perubahan Moody's pada outlook untuk negara dengan perekonomian terbesar di Eropa.  

Tetapi menekan penurunannya terhadap dollar kedepannya dari pembukaan pasar keuangan AS setelah data menunjukkan manufaktur AS mengalami ekspansi penurunan dalam 19 bulannya, yang membawa emas untuk naik.  




OIL & COMMODITIES
Oil sedikit menguat pada perdagangan yang choppy Selasa lalu karena tanda‐tanda dari membaiknya sektor manufaktur di Cina memberikan dorongan, sementara itu pelemahan data zona euro membatasi kenaikannya. 

Cadangan  crude  AS  naik  1.3  juta  barrel  minggu  lalu,  dengan  grup  industri  API  (American  Petroleum  Institute) melaporkannya Selasa lalu, yang mengejutkan analis yang mengekspektasi terjadi penurunan. Gasoline naik 2.3 juta barrel dan hasil penyulingan meningkat 2.6 juta barrel.  

Manufacturing output Cina pada bulan Juli bertumbuh ke fase tercepatnya dalam sembilan bulan, yang membawa indeks HSBC Flash China manufacturing purchasing managers (PMI) naik ke level 49.5 pada bulan Juli, ditutup mendekati level 50 yang membedakan antara ekspansi dari kontraksi.  

Kenaikan ke level tertingginya bulan Februari, sementara itu mengindikasikan membaiknya sektor, membawanya dibawah level  lima  puluh  dan  mendukung  kemungkinan  dari  tindakan  pemerintah  untuk  mendorong  momentum  perekonomian pada negara konsumen oil terbesar kedua di dunia tersebut.  




EURO ZONE
Euro  terkoreksi  ke  level  terendah  lebih  dari  2  tahun  terhadap  dolar  dan  level  terendah  11‐1/2  tahun  yang  baru  terhadap  yen  Jepang  menyusul  buruknya  data ekonomi zona euro dan prospek suram ekonomi terbesar kawasan tersebut (Jerman) berdasarkan survey lembaga  pemeringkat Moody’s telah berlanjut menekan mata  uang  tunggal  Eropa.  Komentar  sejumlah  petinggi  Eropa  yang  menekankan  agar  Yunani  bisa  mencapai  target  pengurangan  utang  yang  digariskan  dalam kesepakatan bailout juga turut menambah tekanan jual pada mata uang tunggal Eropa. Sejumlah pejabat dari Uni Eropa, IMF dan ECB saat ini berada di Athena untuk menilai kemajuan negara dalam mematuhi ketentuan kesepakatan bailout

Indeks PMI Jerman menunjukkan kedua sektor yaitu manufaktur dan jasa mengalami penurunan lebih tajam dari perkiraan di bulan Juli. Data serupa untuk Perancis juga  menunjukkan  penurunan  di  bawah  perkiraan.  Sementara  di  AS,  manufaktur  mengalami  ekspansi  pada  level  terlemahnya  sejak  akhir  2010,  tertekan  oleh minimnya permintaan global. Data‐data tersebut dirilis sehari setelah Moody’s merevisi outlook untuk ekonomi Jerman, Belanda dan Luxembourg menjadi negatif, dan memperingatkan bahwa negara‐negara Eropa peringkat teratas mungkin harus meningkatkan dukungan bagi negara‐negara yang dililit utang seperti Spanyol dan Italia. Euro hanya mendapat dukungan positif yang minim usai rilis data manufaktur Cina yang menunjukkan kenaikan terpesatnya dalam 9 bulan. Namun tren pergerakan mata uang secara umum masih negatif dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan global masih berlanjut. 

Data PMI menunjukkan aktifitas sektor swasta zona euro secara umum terkontraksi dalam 6 bulan berturut‐turut, yang konsisten dengan data kuartalan GDP yang turun 0.6%. Sementara data manufaktur AS mencatat ekspansi terlemahnya sejak akhir 2010, tertekan oleh lemahnya permintaan global terhadap produk ekspor Amerika. 

Euro terkoreksi ke $1.2043, level terendahnya sejak Juni 2010, dan terakhir tercatat bergerak di sekitar $1.2056, turun 0.5%.  Sementara itu euro menembus level terendah 11‐1/2 tahun yang baru terhadap yen Jepang. Euro turun ke 94.16 yen, level terendah 11‐1/2 tahun yang baru. Euro terakhir tercatat bergerak di sekitar 94.28 yen, turun 0.7%.




U.K.
Sterling tercatat menguat baik terhadap euro maupun terhadap dolar AS setelah data aktifitas manufaktur di Uni Eropa dan Amerika lebih lemah dari perkiraan sebelumnya. Terhadap euro, performa sterling ditunjang oleh kekhawatiran bahwa Spanyol pada akhirnya akan membutuhkan bailout dalam skala  penuh.  Dengan  berlanjutnya  kekhawatiran  investor  pada  penanganan  krisis  hutang  Uni  Eropa,  analis  memperkirakan  sterling  masih  berpeluang untuk melanjutkan penguatan terhadap euro untuk mencapai level tertinggi sejak 3‐1/2 tahun terakhir.  

Para eksportir asal Inggris dilaporkan semakin khawatir menanggapi lanjutan penguatan kurs mata uang sterling terutama terhadap euro akhir‐akhir ini, meskipun beberapa perusahaan optimis akan adanya kenaikan order ekspor produk asal Inggris. Berdasarkan jajak pendapat yang dilansir oleh the British Chambers of Commerce terhadap lebih dari 2000 perusahaan, memperlihatkan 40 persen mengaku kurs sterling memberatkan ekspektasi pendapatan mereka. Dilaporkan bahwa lebih dari setengah ekspor Inggris hingga periode Mei ditujukan pada negara diluar Uni Eropa, namun kondisi tersebut belum menggeser besarnya peranan Uni Eropa pada permintaan barang asal Inggris.  

Pelaku pasar pada sesi ini akan mengamati rilis data PDB Inggris untuk triwulan kedua yang diperkirakan masih akan terkontraksi ‐0,2 persen. Jika dirilis sesuai perkiraan, maka akan menggenapkan posisi resesi ekonomi yang melanda Inggris telah berlangsung selama 3 triwulan. Namun demikian beberapa analis  mengatakan  bahwa  data  tersebut  telah  diantisipasi  oleh  pelaku  pasar  dan  telah  tercermin  dalam  pelemahan  sterling  akhir‐akhir  ini,  sehingga dampaknya diperkirakan tidak akan terlalu besar jika dirilis sesuai perkiraan.




JAPAN
Euro menembus level terendah 11‐1/2 tahun yang baru terhadap yen Jepang setelah muncul komentar sejumlah petinggi Eropa yang menekankan agar Yunani bisa mencapai target pengurangan utang yang digariskan dalam kesepakatan bailout. Sejumlah pejabat dari Uni Eropa, IMF dan ECB saat ini berada di Athena untuk menilai kemajuan negara dalam mematuhi ketentuan kesepakatan bailout

Euro turun ke 94.16 yen, level terendah 11‐1/2 tahun yang baru. Euro terakhir tercatat bergerak di sekitar 94.28 yen, turun 0.7%. Sedangkan terhadap dolar, yen bergerak relatif terbatas, dan terakhir bergerak di sekitar 78.18 yen, atau naik 0.2% dari posisi penutupan New York hari Senin. 

Gubernur Bank of Japan Masaaki Shirakawa mengatakan krisis utang Eropa masih menjadi resiko terbesar bagi ekonomi Jepang, yang saat ini sedang menjalani  pemulihan  secara  gradual.  Jika  krisis  Eropa  semakin  memburuk,  maka  akan  berdampak  pada  ekonomi  Jepang  dengan  terpukulnya  sektor perdagangan dan bisnis, dan mendorong penguatan pada nilai tukar yen. 

Sementara Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi kembali menegaskan pihaknya tidak  menutup kemungkinan untuk mengambil langkah‐langkah untuk meredam lonjakan tajam yen, sebuah sikap yang menegaskan kesiapan BOJ untuk melakukan intervensi ke pasar jika lonjakan tajam yen berpengaruh buruk pada ekspor Jepang. 

Ekonomi  Jepang  diprediksi  masih  jauh  lebih  baik  dibandingkan  sejumlah  rival  utamanya  dalam  tahun ini  berkat kuatnya  permintaan  domestik,  namun pihak otoritas moneter khawatir penguatan yen dapat menyulitkan proses pemulihan ekonomi karena akan membuat produk ekspor Jepang menjadi lebih mahal di pasar dan menekan keuntungan perusahaan.




AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar sempat meningkat Selasa lalu, karena pasar terangkat dari tanda‐tanda setelah laporan manufaktur Cina yang menguat daripada ekspektasi. Tapi kemudian mengalami tekanan untuk merosot dalam hariannya. 

The HSBC Flash China manufacturing purchasing managers index (PMI) naik ke level 49.5 pada bulan Juli ke level tertingginya sejak bulan Februari, diperkirakan kebijakan Cina yang pro pertumbuhan bertujuan menghadapi perlambatan global dengan mendapatkan traksi.  

Laporan optimis membantu mengimbangi meningkatnya kekhawatiran berkenaan dengan Eropa dan tekanan saham‐saham Asia dan tembaga.  

Cina adalah pasar utama ekspor keduanya dari Australia dan Selandia Baru dan banyaknya tanda‐tanda bertahan yang mendukung Aussie.  

Aussie <AUD=D4> berada pada level $1.0245, setelah level puncaknya $1.0316, tertekan ke level terendah satu minggunya $1.0210.   

Harga Australian bond futures sedikit melemah setelah rilis data ekonomi Cina yang menunjukkan perlambatan pada aktivitas manufaktur Cina bisa berakhir.  




SWISS
Swiss franc sempat tertekan ke level terendahnya dalam 19‐bulan terhadap dollar pada sesi sebelumnya, karena mencatatkan pelemahan euro berkenaan dengan kekhawatiran Spanyol yang akan membutuhkan full‐scale bailout.  

The  franc  telah  secara  meluas  diperdagangkan  bersamaan  dengan  euro  sejak  Swiss  National  Bank  membatasi  pada  level  1.20  per  euro  akhir September karena investor melepas mata uang tunggal yang mendorong safe‐haven unit naik 20 persen hanya dalam beberapa minggu.   

Senin sebelumnya, yield obligasi Spanyol bertenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> melonjak ke level tertingginya 7.596 persen, level tertingginya sejak euro diberlakukan tahun 1999. Telah terlihat penurunan euro dalam rangkaian empat harinya terhadap dollar ke elvel $1.2067, terendah sejak bulan Juni 2010.