US & GLOBAL
• Bursa saham global kembali melemah dan euro anjlok ke level terendah dalam dua tahun terakhir terhadap dolar AS karena meningkatnya biaya pinjaman Spanyol, sementara keanggotaan Yunani di zona euro mulai terancam seiring kondisi keuangannya yang memburuk. Bursa ekuitas AS, tertekan lebih lanjut seiring pemangkasan perkiraan keuntungan korporasi untuk 2012. Pejabat teras The Fed baru‐baru ini mengungkapkan berbagai langkah yang mungkin mereka tempuh untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sektor ketenagakerjaan, termasuk oleh Ketua The Fed Ben Bernanke dalam pidatonya pekan lalu. Turunnya minat investor pada aset beresiko kembali mendorong imbal hasil obligasi Amerika tenor 10‐tahun ke level terendahnya, 1,3892 persen.
• Imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun naik di atas 7,6 persen <ES10YT=TWEB>, mencerminkan keyakinan yang berkembang bahwa negara itu akan membutuhkan bailout skala penuh. Peninjau dari kreditur internasional untuk Yunani kembali ke Athena untuk memutuskan apakah akan mempertahankan bantuan senilai 130‐miliar euro tetap aktif, tiga pejabat Uni Eropa menyimpulkan negara itu tidak akan dapat membayar kembali hutang‐hutangnya.
• Indeks Dow Jones Industrial Average<DJI.> jatuh 104,14 poin atau 0,82 persen, ke 12,617.32. Indeks S&P 500 <SPX.> turun 12,21 poin atau 0,90 persen, ke 1,338.31. Nasdaq Composite <IXIC.> turun 27,16 poin atau 0,94 persen, ke 2,862.99. Laporan keuangan triwulan‐an dari Apple <AAPL.O>, yang tidak sesuai dengan perkiraan para ekonom, kemungkinan menghambat upaya rebound di Wall Street pada sesi Rabu. Saham Apple turun lebih dari 5 persen setelah penutupan. S&P futures <SPc1> turun 6 poin, atau 0,5 persen setelah laporan pendapatan Apple yang melaporkan knaikan keuntungan triwulan ketiga 2011 sebesar 35 miliar USD atau lebih rendah dari estimasi analis 37.22 miliar USD.
• Indeks bursa saham global MSCI index <. MIWD00000PUS> jatuh 0,7 persen. Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup turun 0,55 persen. Indeks Italia FTSE MIB <FTMIB.> jatuh 2,7 persen, ditutup pada titik terendah sejak peluncuran 1999.
• Turut membebani kinerja Wall Street adalah pemangkasan perkiraan penjualan dan keuntungan para produsen manufaktur Amerika. Saham UPS, dilihat sebagai salah satu acuan bagi perekonomian secara keseluruhan, turun 4,6 persen, dan FedEx <FDX.N> turun hampir 2 persen.
• Euro <EUR=> menyentuh level 1,2040, terendah sejak Juni 2010 terhadap dolar AS, dan berakhir turun 0,4 persen, menandai hari kelima penurunannya dengan penurunan total 1,9 persen. Lembaga pemeringkat Moody `s pada Senin mengubah prospek ekonomi Jerman menjadi negatif, menghitung besarnya biaya potensial yang diberikan pemerintah Berlin jika Spanyol membutuhkan bantuan keuangan lebih lanjut. Moody `s juga memotong prospek ekonomi Belanda dan Luksemburg masing‐masing menjadi negatif dari stabil.
• Sektor manufaktur Amerika dan Eropa menunjukkan tanda‐tanda kelemahan. Data manufaktur Cina yang menguat sempat memberikan dukungan pada kinerja komoditas, tetapi penurunan tajam euro membalikkan keuntungan tembaga dan menghambat penguatan harga minyak. Data menunjukkan masalah ekonomi Eropa menyebabkan penurunan tajam dalam aktivitas pabrik Jerman. Zona euro secara keseluruhan mendekati resesi.
• Harga minyak berfluktuasi dalam perdagangan yang fluktuatif. Minyak jenis Brent <LCOc1> naik 4 sen menjadi 103,30 USD per barel dan US <CLc1> mentah naik 7 sen diperdagangkan pada 88,21 USD per barel.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas sedikit naik ke area positif Selasa lalu karena investor membeli logam mulia sebagai safe haven setelah Uni Eropa memprediksi Yunani akan membutuhkan lebih besar lagi utang untuk restrukturisasi.
• Dengan bertumbuhnya investors' confidence pada logam mulia setelah bertahan pada level terendahnya selama aksi jual pasar keuangan sehari sebelumnya.
• Pelemahan pada mata uang tunggal menekan emas pada awal hariannya, dengan euro tertekan oleh melambatnya data ekonomi Jerman dan perubahan Moody's pada outlook untuk negara dengan perekonomian terbesar di Eropa.
• Tetapi menekan penurunannya terhadap dollar kedepannya dari pembukaan pasar keuangan AS setelah data menunjukkan manufaktur AS mengalami ekspansi penurunan dalam 19 bulannya, yang membawa emas untuk naik.
OIL & COMMODITIES
• Oil sedikit menguat pada perdagangan yang choppy Selasa lalu karena tanda‐tanda dari membaiknya sektor manufaktur di Cina memberikan dorongan, sementara itu pelemahan data zona euro membatasi kenaikannya.
• Cadangan crude AS naik 1.3 juta barrel minggu lalu, dengan grup industri API (American Petroleum Institute) melaporkannya Selasa lalu, yang mengejutkan analis yang mengekspektasi terjadi penurunan. Gasoline naik 2.3 juta barrel dan hasil penyulingan meningkat 2.6 juta barrel.
• Manufacturing output Cina pada bulan Juli bertumbuh ke fase tercepatnya dalam sembilan bulan, yang membawa indeks HSBC Flash China manufacturing purchasing managers (PMI) naik ke level 49.5 pada bulan Juli, ditutup mendekati level 50 yang membedakan antara ekspansi dari kontraksi.
• Kenaikan ke level tertingginya bulan Februari, sementara itu mengindikasikan membaiknya sektor, membawanya dibawah level lima puluh dan mendukung kemungkinan dari tindakan pemerintah untuk mendorong momentum perekonomian pada negara konsumen oil terbesar kedua di dunia tersebut.
EURO ZONE
• Euro terkoreksi ke level terendah lebih dari 2 tahun terhadap dolar dan level terendah 11‐1/2 tahun yang baru terhadap yen Jepang menyusul buruknya data ekonomi zona euro dan prospek suram ekonomi terbesar kawasan tersebut (Jerman) berdasarkan survey lembaga pemeringkat Moody’s telah berlanjut menekan mata uang tunggal Eropa. Komentar sejumlah petinggi Eropa yang menekankan agar Yunani bisa mencapai target pengurangan utang yang digariskan dalam kesepakatan bailout juga turut menambah tekanan jual pada mata uang tunggal Eropa. Sejumlah pejabat dari Uni Eropa, IMF dan ECB saat ini berada di Athena untuk menilai kemajuan negara dalam mematuhi ketentuan kesepakatan bailout.
• Indeks PMI Jerman menunjukkan kedua sektor yaitu manufaktur dan jasa mengalami penurunan lebih tajam dari perkiraan di bulan Juli. Data serupa untuk Perancis juga menunjukkan penurunan di bawah perkiraan. Sementara di AS, manufaktur mengalami ekspansi pada level terlemahnya sejak akhir 2010, tertekan oleh minimnya permintaan global. Data‐data tersebut dirilis sehari setelah Moody’s merevisi outlook untuk ekonomi Jerman, Belanda dan Luxembourg menjadi negatif, dan memperingatkan bahwa negara‐negara Eropa peringkat teratas mungkin harus meningkatkan dukungan bagi negara‐negara yang dililit utang seperti Spanyol dan Italia. Euro hanya mendapat dukungan positif yang minim usai rilis data manufaktur Cina yang menunjukkan kenaikan terpesatnya dalam 9 bulan. Namun tren pergerakan mata uang secara umum masih negatif dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan global masih berlanjut.
• Data PMI menunjukkan aktifitas sektor swasta zona euro secara umum terkontraksi dalam 6 bulan berturut‐turut, yang konsisten dengan data kuartalan GDP yang turun 0.6%. Sementara data manufaktur AS mencatat ekspansi terlemahnya sejak akhir 2010, tertekan oleh lemahnya permintaan global terhadap produk ekspor Amerika.
• Euro terkoreksi ke $1.2043, level terendahnya sejak Juni 2010, dan terakhir tercatat bergerak di sekitar $1.2056, turun 0.5%. Sementara itu euro menembus level terendah 11‐1/2 tahun yang baru terhadap yen Jepang. Euro turun ke 94.16 yen, level terendah 11‐1/2 tahun yang baru. Euro terakhir tercatat bergerak di sekitar 94.28 yen, turun 0.7%.
U.K.
• Sterling tercatat menguat baik terhadap euro maupun terhadap dolar AS setelah data aktifitas manufaktur di Uni Eropa dan Amerika lebih lemah dari perkiraan sebelumnya. Terhadap euro, performa sterling ditunjang oleh kekhawatiran bahwa Spanyol pada akhirnya akan membutuhkan bailout dalam skala penuh. Dengan berlanjutnya kekhawatiran investor pada penanganan krisis hutang Uni Eropa, analis memperkirakan sterling masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan terhadap euro untuk mencapai level tertinggi sejak 3‐1/2 tahun terakhir.
• Para eksportir asal Inggris dilaporkan semakin khawatir menanggapi lanjutan penguatan kurs mata uang sterling terutama terhadap euro akhir‐akhir ini, meskipun beberapa perusahaan optimis akan adanya kenaikan order ekspor produk asal Inggris. Berdasarkan jajak pendapat yang dilansir oleh the British Chambers of Commerce terhadap lebih dari 2000 perusahaan, memperlihatkan 40 persen mengaku kurs sterling memberatkan ekspektasi pendapatan mereka. Dilaporkan bahwa lebih dari setengah ekspor Inggris hingga periode Mei ditujukan pada negara diluar Uni Eropa, namun kondisi tersebut belum menggeser besarnya peranan Uni Eropa pada permintaan barang asal Inggris.
• Pelaku pasar pada sesi ini akan mengamati rilis data PDB Inggris untuk triwulan kedua yang diperkirakan masih akan terkontraksi ‐0,2 persen. Jika dirilis sesuai perkiraan, maka akan menggenapkan posisi resesi ekonomi yang melanda Inggris telah berlangsung selama 3 triwulan. Namun demikian beberapa analis mengatakan bahwa data tersebut telah diantisipasi oleh pelaku pasar dan telah tercermin dalam pelemahan sterling akhir‐akhir ini, sehingga dampaknya diperkirakan tidak akan terlalu besar jika dirilis sesuai perkiraan.
JAPAN
• Euro menembus level terendah 11‐1/2 tahun yang baru terhadap yen Jepang setelah muncul komentar sejumlah petinggi Eropa yang menekankan agar Yunani bisa mencapai target pengurangan utang yang digariskan dalam kesepakatan bailout. Sejumlah pejabat dari Uni Eropa, IMF dan ECB saat ini berada di Athena untuk menilai kemajuan negara dalam mematuhi ketentuan kesepakatan bailout.
• Euro turun ke 94.16 yen, level terendah 11‐1/2 tahun yang baru. Euro terakhir tercatat bergerak di sekitar 94.28 yen, turun 0.7%. Sedangkan terhadap dolar, yen bergerak relatif terbatas, dan terakhir bergerak di sekitar 78.18 yen, atau naik 0.2% dari posisi penutupan New York hari Senin.
• Gubernur Bank of Japan Masaaki Shirakawa mengatakan krisis utang Eropa masih menjadi resiko terbesar bagi ekonomi Jepang, yang saat ini sedang menjalani pemulihan secara gradual. Jika krisis Eropa semakin memburuk, maka akan berdampak pada ekonomi Jepang dengan terpukulnya sektor perdagangan dan bisnis, dan mendorong penguatan pada nilai tukar yen.
• Sementara Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi kembali menegaskan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mengambil langkah‐langkah untuk meredam lonjakan tajam yen, sebuah sikap yang menegaskan kesiapan BOJ untuk melakukan intervensi ke pasar jika lonjakan tajam yen berpengaruh buruk pada ekspor Jepang.
• Ekonomi Jepang diprediksi masih jauh lebih baik dibandingkan sejumlah rival utamanya dalam tahun ini berkat kuatnya permintaan domestik, namun pihak otoritas moneter khawatir penguatan yen dapat menyulitkan proses pemulihan ekonomi karena akan membuat produk ekspor Jepang menjadi lebih mahal di pasar dan menekan keuntungan perusahaan.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollar sempat meningkat Selasa lalu, karena pasar terangkat dari tanda‐tanda setelah laporan manufaktur Cina yang menguat daripada ekspektasi. Tapi kemudian mengalami tekanan untuk merosot dalam hariannya.
• The HSBC Flash China manufacturing purchasing managers index (PMI) naik ke level 49.5 pada bulan Juli ke level tertingginya sejak bulan Februari, diperkirakan kebijakan Cina yang pro pertumbuhan bertujuan menghadapi perlambatan global dengan mendapatkan traksi.
• Laporan optimis membantu mengimbangi meningkatnya kekhawatiran berkenaan dengan Eropa dan tekanan saham‐saham Asia dan tembaga.
• Cina adalah pasar utama ekspor keduanya dari Australia dan Selandia Baru dan banyaknya tanda‐tanda bertahan yang mendukung Aussie.
• Aussie <AUD=D4> berada pada level $1.0245, setelah level puncaknya $1.0316, tertekan ke level terendah satu minggunya $1.0210.
• Harga Australian bond futures sedikit melemah setelah rilis data ekonomi Cina yang menunjukkan perlambatan pada aktivitas manufaktur Cina bisa berakhir.
SWISS
• Swiss franc sempat tertekan ke level terendahnya dalam 19‐bulan terhadap dollar pada sesi sebelumnya, karena mencatatkan pelemahan euro berkenaan dengan kekhawatiran Spanyol yang akan membutuhkan full‐scale bailout.
• The franc telah secara meluas diperdagangkan bersamaan dengan euro sejak Swiss National Bank membatasi pada level 1.20 per euro akhir September karena investor melepas mata uang tunggal yang mendorong safe‐haven unit naik 20 persen hanya dalam beberapa minggu.
• Senin sebelumnya, yield obligasi Spanyol bertenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> melonjak ke level tertingginya 7.596 persen, level tertingginya sejak euro diberlakukan tahun 1999. Telah terlihat penurunan euro dalam rangkaian empat harinya terhadap dollar ke elvel $1.2067, terendah sejak bulan Juni 2010.