title cover

title cover

Wednesday, September 7, 2011

Headline News 07.09.11


U.S. & GLOBAL 


• Bursa saham global merosot Selasa lalu dari kekhawatiran mengenai memburuknya krisis utang Eropa, sementara itu bank sentral Swiss membatasi gerak dari mata uangnya yang menyebabkan penurunan 10 persen pada the franc terhadap euro.  


• Bursa saham dunia yang diukur pada indeks MSCI <.MIWO00000PUS> anjlok 1 persen.


• Bursa Wall Street, setelah penurunan lebih dari 2 persen pada awalnya, ditutup merosot kurang dari 1 persen setelah libur tiga harinya, dengan laporan jobs Jumat sebelumnya, yang menunjukkan pertumbuhan jobs pada titik terendahnya, yang juga memukul confidence investor.


• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup merosot 100.96 poin, atau 0.90 persen, ke level 11,139.30. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> anjlok 8.73 poin, atau 0.74 persen, ke level 1,165.24. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 6.50 poin, atau 0.26 persen, ke level
2,473.83.  


• Swiss franc anjlok mendekati 10 persen terhadap euro Selasa lalu, menutup kenaikan empat harinya, setelah bank sentral Swiss mengguncang pasar dengan menetapkan batas berapa besar mata uang dapat menguat terhadap mata uang tunggal tersebut.   


• Euro terakhir naik 8.9 persen ke level 1.20700 francs.    


• Dollar AS menguat ke level 0.86250 franc <CHF=EBS> pada data EBS dan terakhir diperdagangkan naik 9.5 persen ke level 0.86180 franc, menghentak penurunan empat harinya terhadap the franc.   


• Harga Tresuri AS dengan tenor jangka panjang naik Selasa lalu karena kebanyakan investor memperkirakan bahwa the Fed akan segera melakukan pembelian obligasi bertenor 30‐tahun, sementara itu kekhawatiran terkini dari Eropa mendorong pada safety bid.   


• Harga emas melonjak ke level tertingginya Selasa lalu setelah Swiss mem‐pegged mata uangnya terhadap euro, sebelum ditutup melemah karena aksi ambil untung investor. Pada pukul 3:35 p.m. EDT (1935 GMT), emas <XAU=> melejit ke level $1,880 per ons, turun 1 persen dari perdagangan sore hari di New York. Juga telah menghentikan level tertinggi $1,920.30 yang terjadi pada awal Selasa lalu.    


• Brent crude naik Selasa lalu, setelah rangkaian penurunan tiga harinya, karena pengetatan pasokan North Sea, berlanjutnya ketidakpastian mengenai Libya's oil dan ancaman iklim topis yang mendorong kenaikan harga. U.S. oil ditutup merosot, tetapi naik dari level terendahnya,
karena National Hurricane Center memonitor dua sistem bertekanan rendah, satu di Teluk Meksiko dan lainnya di Atlantik, yang dapat berbalik pada siklon tropis. U.S. October crude <CLc1> melemah 43 sen untuk di settle ke level $86.02 per barrel, setelah diperdagangkan dari level $83.20
to $86.50. 


• Sterling merosot ke level terendahnya dalam 7‐minggu terhadap dollar AS Selasa lalu, dengan pound berada dibawah tekanan dari rangkaian pelemahan data Inggris dan karena dollar AS didorong dari memburuknya risk sentiment.   


• Sterling anjlok ke level $1.6036 <GBP=D4>, level terendahnya sejak 18 Juli, untuk diperdagangkan melemah sekitar 0.5 persen dalam hariannya.  


• Dollar AS diperdagangkan naik secara luas terhadap currency basket, meningkat 0.7 persen dalam hariannya. <.DXY>    


• Penjualan ritel Inggris melemah bulan lalu karena kekurangan uang tunai pada konsumen yang membeli barang‐barang tidak penting seperti barang‐barang rumah tangga atau furnitur, British Retail Consortium mengatakannya.


• Konsumen Irlandia masih optimis pada bulan Agustus meskipun gelombang pada gejolak global yang menekan sentimen konsumen di AS dan Eropa.    


• Hari ini data Inggris yang bisa dipantau adalah industrial production dan manufacturing production.