US
& GLOBAL
- The Fed memperingatkan bahwa AS menghadapi outlook ekonomi yang suram yang menyentak para investor Rabu lalu, menekan anjlok saham‐saham AS lebih dari 2 persen, sementara itu benchmark yields Tresuri terpangkas ke level terendahnya dalam 60‐tahun dari pengumuman the Fed pada program pembelian obligasi senilai $400 milyar.
- Pada bursa Wall Street, tiga indeks utamanya ditutup merosot lebih dari 2 persen. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 283.82 poin, atau 2.49 persen, ke level 11,124.84. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> anjlok 35.33 poin, atau 2.94 persen, ke level 1,166.76. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 52.05 poin, atau 2.01 persen, ke level 2,538.19.
- Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> melemah 2.3 persen. Indeks FTSEurofirst 300 dari saham‐saham utama Eropa <.FTEU3> ditutup anjlok 1.7 persen, sementara itu indeks dari emerging stocks <.MSCIEF> berkurang 1.6 persen.
- Dollar menguat terhadap euro dan yen Rabu lalu didorong oleh ketertarikan pada higher short‐term rates, setelah the Fed memperluas ekspektasi yang mengatakan akan mengubah portfolionya untuk mendukung pada obligasi jangka panjang.
- The Fed meluncurkan suatu program, yang dijuluki "Operation Twist" oleh pelaku pasar, untuk menekan pada interest rates jangka panjang dari waktu ke waktu dan membantu mendukung sektor perumahan.
- Dollar AS melonjak terhadap Aussie dan sterling setelah pengumuman the Fed. Aussie dollar terakhir melemah 2.2 persen ke level $1.0038 <AUD=D4>, sementara itu sterling merosot 1.5 persen ke level $1.5510 <GBP=D4>.
- Harga Tresuri AS jangka panjang meningkat harganya dan benchmark obligasi 10‐tahun anjlok yields‐nya ke level terendah dalam 60 tahun Rabu lalu setelah the Fed mengatakan akan meluncurkan program pembelian obligasi terkini senilai $400 milyar.
- Harga emas melemah 1 persen Rabu lalu setelah the Fed memilih untuk membuat kebijakan moneternya dalam mendorong pertumbuhan (ekonomi), yang mengecewakan investor yang berharap pada stimulus yang lebih kuat. Perdagangan tipis terjadi, dengan volume perdagangan pada gold futures sekitar 30 persen dibawah rata‐rata 30‐harinya. Pada pukul 3:35 p.m. EDT (1935 GMT), spot emas <XAU=>, yang mencatatkan pergerakan ke level $1,780.10 per ons terhadap penutupan Selasa lalu yang diperdagangkan sekitar $1,803.25. Telah anjlok pada awal perdagangan menuju level terendahnya $1,778.30.
- Harga minyak mentah merosot Rabu lalu setelah the Fed mengatakan outlook ekonomi masih suram, yang dibayangi pada penurunan tajam pada pasokan crude di negara konsumen terbesar didunia tersebut. Brent untuk pengiriman November <LCOc1> turun 18 sen per barrel untuk di settle ke level $110.36, setelah sempat mencapai level $112 pada awalnya. Crude AS <CLc1> di settled berkurang $1.00 ke level $85.92 per barrel setelah sempat meningkat ke level $87.99.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas melemah 1,3% ke 1779.29 USD per troy ounce setelah langkah The Fed mengecewakan pelaku pasar yang mengharapkan bank sentral tersebut akan menerapkan paket stimulus keuangan yang lebih kuat lagi. Penurunan emas juga dipengaruhi oleh naiknya dollar AS terhadap mata uang utama dunia lain.
- Sementara itu perak ditutup melemah tipis 0,3% ke 39.56 USD per troy ounce.
- Sidang The Federal Open Market Committee (FOMC ), mempertahankan suku bunga dilevel terendahnya antara 0% hingga 0,25% dan menyatakan pertumbuhan ekonomi masih “sangat lambat”. The Fed menempuh langkah yang sebelumnya pernah dilakukan pada 1961 silam yang disebut dengan pembelian obgliasi “operation twist”, dimana bank sentral akan menjual obligasi bertenor lebih pendek untuk membeli obligasi dengan tenor panjang (antara 6 hingga 10 tahun) senilai 400 miliar USD pada Juni 2012.
- Direktur dari GFT Forex – Kathy Lien menyebut langkah ini merupakan langkah yang paling mudah dan murah, namun diragukan signifikansi dampaknya pada ekonomi karena pada kenyataannya nanti tidak akan terlalu banyak tambahan dana yang disuntikkan pada ekonomi Amerika.
- Korelasi terbalik antara emas dan dollar AS kembali mengemuka akhir‐akhir ini setelah sempat melemah dalam beberapa bulan sebelumnya. Hal inilah yang antara lain berpengaruh pada perdagangan intraday dengan pergerakan sangat tinggi – kurang lebih 50 USD per harinya dalam beberapa pekan terakhir.
- Setelah fokus pada langkah The Fed berakhir, selanjutnya pelaku pasar akan kembali mengamati dengan seksama perkembangan krisis hutang Uni‐Eropa dan kemungkinan gagal bayar. Kondisi tersebut potensial kembali mendukung penguatan emas.