title cover

title cover

Thursday, September 22, 2011

Headline News 22.09.11


US & GLOBAL
  • The Fed memperingatkan bahwa AS menghadapi outlook ekonomi yang suram yang menyentak para investor Rabu lalu, menekan anjlok sahamsaham AS lebih dari 2 persen, sementara itu benchmark yields Tresuri terpangkas ke level terendahnya dalam 60tahun dari pengumuman the Fed pada program pembelian obligasi senilai $400 milyar.


  • Pada bursa Wall Street, tiga indeks utamanya ditutup merosot lebih dari 2 persen. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 283.82 poin, atau 2.49 persen, ke level 11,124.84. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> anjlok 35.33 poin, atau 2.94 persen, ke level 1,166.76. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 52.05 poin, atau 2.01 persen, ke level 2,538.19. 


  • Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> melemah 2.3 persen. Indeks FTSEurofirst 300 dari sahamsaham utama Eropa <.FTEU3> ditutup anjlok 1.7 persen, sementara itu indeks dari emerging stocks <.MSCIEF> berkurang 1.6 persen. 


  • Dollar menguat terhadap euro dan yen Rabu lalu didorong oleh ketertarikan pada higher shortterm rates, setelah the Fed memperluas ekspektasi yang mengatakan akan mengubah portfolionya untuk mendukung pada obligasi jangka panjang.   


  • The Fed meluncurkan suatu program, yang dijuluki "Operation Twist" oleh pelaku pasar, untuk menekan pada interest rates jangka panjang dari waktu ke waktu dan membantu mendukung sektor perumahan. 


  • Dollar AS melonjak terhadap Aussie dan sterling setelah pengumuman the Fed. Aussie dollar terakhir melemah 2.2 persen ke level $1.0038 <AUD=D4>, sementara itu sterling merosot 1.5 persen ke level $1.5510 <GBP=D4>.


  • Harga  Tresuri  AS  jangka  panjang  meningkat  harganya  dan  benchmark  obligasi  10tahun  anjlok  yieldsnya  ke  level  terendah  dalam  60  tahun  Rabu  lalu setelah the Fed mengatakan akan meluncurkan program pembelian obligasi terkini senilai $400 milyar.   


  • Harga emas melemah 1 persen Rabu lalu setelah the Fed memilih untuk membuat kebijakan moneternya dalam mendorong pertumbuhan (ekonomi), yang mengecewakan investor yang berharap pada stimulus yang lebih kuat. Perdagangan tipis terjadi, dengan volume perdagangan pada gold futures sekitar  30  persen  dibawah  ratarata  30harinya.  Pada  pukul  3:35  p.m.  EDT  (1935  GMT),  spot  emas  <XAU=>,  yang  mencatatkan  pergerakan  ke  level $1,780.10 per ons terhadap penutupan Selasa lalu yang diperdagangkan sekitar $1,803.25. Telah anjlok pada awal perdagangan menuju level terendahnya $1,778.30.   


  • Harga minyak mentah merosot Rabu lalu setelah the Fed mengatakan outlook ekonomi masih suram, yang dibayangi pada penurunan tajam pada pasokan crude di negara konsumen terbesar didunia tersebut. Brent untuk pengiriman November <LCOc1> turun 18 sen per barrel untuk di settle ke level $110.36, setelah sempat mencapai level $112 pada awalnya. Crude AS <CLc1> di settled berkurang $1.00 ke level $85.92 per barrel setelah sempat meningkat ke level $87.99.



GOLD & COMMODITIES
  • Emas melemah 1,3% ke 1779.29 USD per troy ounce setelah langkah The Fed mengecewakan pelaku pasar yang mengharapkan bank sentral tersebut akan menerapkan paket stimulus keuangan yang lebih kuat lagi. Penurunan emas juga dipengaruhi oleh naiknya dollar AS terhadap mata uang utama dunia lain.


  • Sementara itu perak ditutup melemah tipis 0,3% ke 39.56 USD per troy ounce. 


  • Sidang  The  Federal  Open  Market  Committee  (FOMC  ),  mempertahankan  suku  bunga  dilevel  terendahnya  antara  0%  hingga  0,25%  dan  menyatakan pertumbuhan ekonomi masih “sangat lambat”. The Fed menempuh langkah yang sebelumnya pernah dilakukan pada 1961 silam yang disebut dengan pembelian obgliasi “operation twist”, dimana bank sentral akan menjual  obligasi  bertenor lebih pendek untuk membeli obligasi dengan tenor panjang (antara 6 hingga 10 tahun) senilai 400 miliar USD pada Juni 2012. 


  • Direktur dari GFT Forex – Kathy Lien menyebut langkah ini merupakan langkah yang paling mudah dan murah, namun diragukan signifikansi dampaknya pada ekonomi karena pada kenyataannya nanti tidak akan terlalu banyak tambahan dana yang disuntikkan pada ekonomi Amerika. 


  • Korelasi terbalik antara emas dan dollar AS kembali mengemuka akhirakhir ini setelah sempat melemah dalam beberapa bulan sebelumnya. Hal inilah yang antara lain berpengaruh  pada perdagangan intraday dengan pergerakan sangat tinggi – kurang lebih  50 USD  per harinya dalam  beberapa pekan terakhir. 


  • Setelah fokus pada langkah The Fed berakhir, selanjutnya pelaku pasar akan kembali mengamati dengan seksama perkembangan krisis hutang UniEropa dan kemungkinan gagal bayar. Kondisi tersebut potensial kembali mendukung penguatan emas.