US
& GLOBAL
- Indeks saham Amerika ditutup variatif dalam sesi perdagangan dengan volatilitas cukup tinggi, investor nampaknya cenderung wait and see menjelang rilis laporan earning korporasi Amerika dan masih belum pastinya penanganan menyeluruh krisis hutang Uni-Eropa. Namun demikian harga komoditas dunia melanjutkan penguatannya, dimana harga minyak jenis Brent crude oil naik 1,5% ke 110 USD per barel di bursa London.
- Euro diperdagangkan dalam kisaran cukup tipis pada sesi Selasa, sempat anjlok terhadap dollar AS pada akhir sesi New York setelah adanya laporan bahwa parlemen Slovakia menolak rencana ekspansi ESFS.
- Indeks Dow Jones <.DJI> turun 16.88 poin atau 0.15 percent, di level 11,416.30. Namun sebaliknya, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 0.65 poin atau 0.05% ke 1,195.54, dan Nasdaq <.IXIC> menguat 16.98 poin atau 0.66% ke 2,583.03.
- Sementara itu indeks saham global, MSCI's All-Country World index <.MIWD00000PUS>, masih mencatat kenaikan 0,4%. Perhatian pelaku pasar dalam beberapa sesi kedepan masih akan didominasi penanganan krisis hutang Uni-Eropa, dimana investor juga menantikan hasil voting Slovakia untuk menentukan persetujuan parlemen mengenai ekspansi dana EFSF. Slovakia menjadi anggota terakhir dari 17 negara uni-eropa yang akan menentukan persetujuan tambahan paket EFSF.
- Berdasarkan laporan terakhir, parlemen Slovakia menolak rencana ekspansi tersebut, diiringi juga dengan kejatuhan pemerintahannya dalam mosi kepercayaan di parlemen. Namun demikian partai yang berkuasa mengatakan persetujuan ekspansi EFSF diharapkan akan dapat tercapai pada akhir pekan ini.
- Saham Alcoa ditutup menguat 2% ke 10.30 USD dan merupakan saham dengan performa terbaik di antara indeks Dow Jones. Produsen alumunium terkemuka itu melaporkan kenaikan pendapatan dan earning pada Q3 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, meskipun masih lebih rendah dari data Q2 2011.
- Sementara itu indeks dari perusahaan top Eropa, The FTSEurofirst 300 <.FTEU3>, ditutup melemah 0,3% setelah pada Senin awal pekan ini sempat menguat tajam 1,7%.
- Harga emas merosot, menghapus penguatan pada sesi sebelumnya, investor memangkas posisi beli emas ditengah ketidakpastian hasil pengambilan suara Slovakia dalam ekspansi ESFS. Hingga akhir sesi New York, harga emas di pasar spot turun 0,6% ke 1664.99 USD per troy ounce.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas terkoreksi pada Selasa kemarin, menyerahkan sejumlah keuntungan yang telah didapat di hari sebelumnya, dipicu aksi jual pelaku pasar ditengah ketidakpastian menjelang pemungutan suara di Slovakia mengenai ekspansi dana penyelamatan zona euro.
- Emas jatuh dengan tembaga pimpin pelemahan pada logam industri, menjelang hasil pemungutan suara di Slovakia, satu-satunya negara anggota blok 17 yang belum meratifikasi perjanjian untuk meningkatkan European Financial Stability Facility (EFSF). Wall Street bergerak maju-mundur dan diperdagangkan flat setelah mengalami rally belakangan ini.
- Perdagangan emas berjangka sangat tipis untuk kedua kalinya berturut-turut, mengisyaratkan kebimbangan pada sejumlah investor logam mulia setelah emas bergerak seiring dengan aset-aset beresiko, dimana emas sempat kehilangan statusnya sebagai safe-haven asset.
- Emas spot turun 0,6% di level $1664.99 per ounce. Selama 5 sesi terakhir, logam mulia masih tercatat menguat 2% menyusul optimisme ekonomi telah mengangkat pasar ekuitas, demikian juga dengan emas.
- Sehari setelah mengalami rally secara luas untuk aset-aset beresiko seperti ekuitas dan komoditas, tembaga turun 2% pada Selasa kemarin akibat kekhawatiran terhadap krisis utang zona euro, yang juga telah menekan emas.
- Emas berjangka pengiriman Desember turun $9.80 per ounce di level $1661. Comerzbank dalam catatannya mengatakan investor emas berjangka lebih tertarik melakukan spekulasi ketimbang membeli emas sebagai aset aman resiko.
- Investor logam mulia juga bersikap hati-hati khususnya setelah adanya laporan bahwa salah satu pengelola investasi global (hedge fund) terbesar di dunia milik John Paulson harus menelan kerugian besar di bulan September. Likuidasi lebih lanjut kemungkinan akan terjadi di pasar emas menyusul investor Paulson saat ini memiliki waktu kurang dari sebulan untuk memutuskan apakah akan menarik keluar dana mereka dari perusahaan dengan batas waktu pemberitahuan pada 31 Oktober.
- Namun demikian, investor Cina dan India terlihat masih tertarik untuk memborong emas fisik di harga rendah, meskipun terkendala oleh harga yang masih mengalami kenaikan. Minat terhadap emas fisik meningkat setelah harga turun lebih dari 20% sejak mencapai level rekor tertingginya bulan lalu di atas $1920 per ounce.