US & GLOBAL
• Kekhawatiran bahwa Yunani kemungkinan tidak dapat menerima persyaratan dari kesepakatan new bailout yang diusulkan telah menghentikan rally saham global pada hari Senin dan memicu koreksi euro lebih rendah, tetapi aset berisiko tetap bertahan meskipun telah terjadi kenaikan yang kuat baru‐baru ini.
• Sepanjang tahun ini, indeks S&P telah naik 6.9% dan saham global yang terangkum dalam MSCI naik 8.6%. Kondisi ini memperlihatkan meingkatnya keyakinan ditengah kenaikannya tahun ini, yang sebagian disokong oleh rilis positif data ekonomi periode Januari dari AS, Cina dan Jerman.
• Krisis Yunani masih menjadi perhatian pasar, menyusul para pemimpin politik masih belum setuju untuk menerima sejumlah persyaratan seperti pemotongan upah publik yang tidak populer dan persyaratan lainnya yang ditetapkan agar dapat memperoleh paket bailout kedua dari Uni Eropa dan IMF. Yunani membutuhkan dana cash hingga Maret guna memenuhi kewajiban pembayaran utangnya yang jatuh tempo dan untuk menghindari negara tersebut mengalami default.
• Dow Jones industrial average <.DJI> turun 17.10 poin atau 0.13% ke 12,845.13. S&P 500 Index <.INX> turun 0.57 poin atau 0.04% menjadi 1,344.33. Nasdaq Composite <.IXIC> turun 3.67 poin atau 0.13% menjadi 2,901.99.
• FTSEurofirst 300 <.FTEU3> index untuk saham ternama Eropa ditutup melemah 0.14%. Sedangkan bursa global yang tergabung kedalam
MSCI <.MIWD00000PUS> tidak mengalami perubahan pada perdagangan kemarin.
• Euro memangkas kerugiannya setelah mencapai level‐level teknikalnya, dan mendorong investor untuk meng‐cover posisi jual mereka. Mata uang tunggal Eropa tersebut turun ke level low $1.3026 dan terakhir tercatat melemah 0.1% di $1.3125.
• Sementara harga Treasury AS mengalami kenaikan, seiring meningkatnya minat pada aset‐aset aman resiko. Dalam perdagangan kemarin Treasury tenor 10 tahun naik 6/32 dengan yield pada 1.9031%.
• Di pasar komoditas, Brent oil naik untuk kelima kalinya secara berturut‐turut dan ditutup di level tertinggi 6 bulan menyusul musim dingin di Eropa telah mendorong meningkatnya permintaan untuk heating fuel (minyak panas). Harga minyak mentah AS terteka oleh kekhawatiran akan menurunnya tingkat konsumsi dan naiknya stok, yang mendorong naiknya diskon untuk kontrak Brent sekitar $19 per barel dari $2 per barel, mencatat diskon terbesarnya sejak November. Brent March crude <LCOc1> naik $1.35 ke $115.93 per barel, level penutupan tertinggi sejak Agustus. Sedangkan U.S. March crude <CLc1> turun 93 sen ke level $96.91 per barel.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas melemah Senin lalu, memperluas pelemahan harga sebelumnya menjadi 2 persen, karena permasalahan berkenaan dengan kemajuan pembicaraan bailout Yunani yang menekan euro dan aset‐aset yang beresiko seperti saham dan komoditas.
• Spot emas <XAU=> melemah 0.5 persen ke level $1,716.44 per ons pada pukul 1442 GMT, sementara itu U.S. gold futures <GCv1> untuk pengiriman Februari anjlok $21.10 per ons ke level $1,719.20.
• Logam mulia mencatatkan kinerja harian terburuknya dalam tahunan pada Jumat (sebelumnya) setelah membaik dari ekspektasinya data jobs yang menekan ekspektasi diseputar monetary easing AS.
• Emas masih naik mendekati 10 persen tahun ini, tetapi jika lebih banyak tanda‐tanda yang muncul bahwa perekonomian AS mengalami recovery yang lebih cepat dari pada zona euro, mencatatkan untuk lebih awal dari ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS dan penguatan dollar, emas kemungkinan berjuang lagi untuk mencapai level tertingginya.
• "As long as the United States maintains its modest growth and the EU continues to disappoint, you would expect the dollar would continue to strengthen, and that wouldn't be positive for gold," ungkap Carl Firman, seorang analis pada VM Group.