US & GLOBAL
• Kebijakan agresif baru The Federal Reserve untuk memicu ekonomi Amerika mendongkrak kinerja aset berisiko pada sesi Jumat akhir pekan lalu, mengangkat bursa saham global ke level tertinggi sejak 13‐bulan terakhir dan mendesak penurunan dolar AS ke level terendahnya sejak 4‐bulan. Minyak mentah Brent naik ke level tertinggi dalam 4‐bulan sedangkan indeks S & P 500 mendekati level tertinggi dalam 5‐tahun, sementara bursa saham Eropa naik ke tingkat tertinggi dalam 14‐bulan.
• The Fed pada hari Kamis mengatakan akan melakukan pembelian obligasi senilai 40 miliar USD per bulannya sampai sektor ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan berkelanjutan. Tindakan agresif tersebut meningkatkan optimisme pelaku pasar pasca komitmen ECB untuk menekan biaya pinjaman negara‐negara Uni Eropa yang tengah bermasalah keuangan.
• Di bursa Wall Street, saham‐saham menguat tajam, dipimpin saham‐saham sektor keuangan. Sub‐indeks saham perumahan Amerika menguat 2,7 persen disokong oleh rencana The Fed untuk membeli mortgage‐backed securities. The Dow Jones industrial average <DJI.> naik 53.51 poin, atau 0,40 persen ke berakhir pada 13,593.37. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> naik 5,78 poin, atau 0,40 persen, ke 1,465.77. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> naik 28.12 poin, atau 0,89 persen, ke 3,183.95.
• Saham perusahaan terbesar Amerika berdasarkan kapitalisasi pasar, Apple Inc <AAPL.O> mencapai level tertinggi sepanjang masa, sementara saham perusahaan terbesar kedua, Exxon Mobil <XOM.N>, mencapai level tertinggi sejak 4‐tahun terakhir. Dalam sepekan terakhir Dow naik 2,2 persen, S & P naik 1,9 persen dan Nasdaq menguat 1,5 persen.
• Saham‐saham energi dan material memimpin penguatan bursa seiring langkah The Fed yang mendorong harga komoditas. Perusahaan pertambangan Freeport‐McMoran Copper & Gold Inc <FCX.N> sahamnya naik 2,03 persen dan produsen aluminium Alcoa Inc <AA.N> menguat 2,18 persen.
• Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah Italia tenor 10‐tahun <IT10YT=TWEB> turun di bawah 5 persen untuk pertama kalinya sejak akhir Maret menyusul kebijakan The Fed. Sebaliknya, harga obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> turun 1‐9/32, dengan imbal hasil pada 1,87 persen menyusul keluarnya investor dari aset safe haven dan mengalihkannya pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi. Sedangkan imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> berada pada kisaran 5,82 persen.
• Menteri‐menteri keuangan Uni Eropa akan menggelar pertemuan di Siprus pada akhir pekan, diharapkan akan membangun kemajuan penanganan krisis kawasan pasca komitmen ECB dan persetujuan bailout dari Mahkamah Konstitusi Jerman.
• Bursa ekuitas Eropa melonjak, dimana indeks pan‐Eropa FTSEurofirst 300 <FTEU3.> naik 1,25 persen ke 1,120.15. Indeks MSCI <. MIWD00000PUS> naik 1,6 persen ke 340,03, mendekati level tertinggi sejak Agustus tahun lalu.
• Indeks dolar <DXY.> turun 0,5 persen mendekati posisi terendah dalam empat bulan di 78,903. Penurunan luas dolar AS mendorong euro <EUR=> mencapai level tertinggi dalam 3‐bulan terakhir 1,31.
• Minyak mentah Brent <LCOc1> naik 79 sen ke 116,67 USD per barel setelah mencapai level tertinggi 4‐bulan di 117,95 USD per barel. Minyak mentah AS <CLc1> naik 68 sen ke 98,99 USD per barel setelah mencapai level tertinggi 4‐bulan di 100,42 USD per barel, mencatat penguatan mingguan sebesar 3 persen.
• Emas <XAU=> mencapai level tertinggi dalam 6‐1/2‐bulan terakhir, membukukan penguatan mingguan beruntun dalam 4‐pekan berturut‐turut.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melejit ke level tertinggi dalam enam bulannya Jumat lalu, memperluas kenaikannya setelah the Fed AS melepaskan program stimulus yang telah ditunggu lama, dan beberapa analis mengekspektasi pasar saat ini untuk mulai mengambil napas sebelum melanjutkan target berikutnya.
• Investor mencari emas sebagai lindung nilai secara tradisional terhadap inflasi dengan stimulus moneter oleh bank sentral diseluruh dunia yang mendorong emas dalam rangkaian kenaikan empat minggunya untuk pertama kalinya sejak bulan Januari.
• "For gold prices to have extended gains even further, without the usual 'buy the rumor, sell the fact' pullback, is impressive," kata James Steel, analis metal pada HSBC.
• Kenaikan emas secara komparatif terbatas setelah naik 2 persen Kamis sebelumnya dan total senilai 10 persen berkenaan dengan bulan lalu, secara luas mengantisipasi pergerakan easing oleh the Fed AS.
• Kamis sebelumnya, the Fed meluncurkan program pembelian mortgage debt dan berjanji untuk menjaga tingkat suku bunga mendekati nol hingga sekurang‐kurang pertengahan tahun 2015.
• Perak, platinum dan palladium, secara meluas yang digunakan oleh peralatan industri, juga naik ke level tertingginya dalam enam bulan, karena hasrat pada aset‐aset beresiko naik setelah pergerakan the Fed.
OIL & COMMODITIES
• Brent oil naik Jumat lalu, tetapi di settled dibawah level tertinggi empat bulan karena permasalahan tingginya biaya energi yang dapat mengancam pertumbuhan ekonomi yang menekan harapan tingginya permintaan setelah the Fed meluncurkan program stimulus yang agresif.
• Brent crude naik dalam rangkaian tujuh harinya dan brent dan crude AS membukukan kenaikan mingguan karena anjloknya dollar secara meluas, turun ke level terendah empat bulannya terhadap euro, setelah pengumuman the Fed dari program pembelian obligasi ketiganya.
• "The market is exhausted after rising so much, and the IEA (International Energy Agency) economist worrying about high oil prices probably helped pull prices back some," kata Dan Flynn, analis pada Price Futures Group di Chicago.
• Dollar melorot terhadap kebanyakan mata uang, anjlok ke level terendah dalam empat bulannya versus euro dan memperluas penurunannya setelah the Fed Kamis sebelumnya meluncurkan program pembelian obligasi ketiganya.
• Penurunan mata uang AS biasanya mendukung pada komoditas berdenominasi dollar seperti oil dan bahan baku industri tembaga, yang mana melonjak ke level puncaknya dalam 4‐1/2‐bulan.
• Ekuitas juga mendapatkan dorongan dari tindakan bank sentral AS, dengan saham‐saham AS bergerak naik dan saham‐saham Eropa melonjak ke level tertinggi dalam 14‐bulannya.
• Eskalasi anti‐AS yang memprotes berkenaan dengan film yang menghujat Islam membuat resiko geopolitik pada gangguan pasokan di Afrika Utara dan Timur Tengah menjadi fokus, berkenaan juga dengan sengketa program nuklir Iran.
EURO ZONE
• Dolar melemah terhadap sejumlah rival utamanya di akhir pekan, menembus level terendah lebih dari 4 bulan terhadap euro sehari setelah The Fed mengumumkan putaran lain stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonominya.
• The Fed pada hari Rabu lalu mengatakan akan memulai lagi fase pelonggaran kuantitatif, dengan membeli $40 milyar kredit hipotek per bulan hingga prospek pasar tenaga kerja AS meningkat secara substansial. Bank sentral juga memperkirakan suku bunga masih akan dipertahankan di level rendah mendekati 0% hingga tahun 2015.
• Hasil pengumuman The Fed dan rencana ECB yang sepakat untuk menurunkan biaya pinjaman ekonomi zona euro nampaknya akan mendukung penguatan euro hingga ke areal $1.31 dalam jangka pendek kedepan.
• Mata uang komoditi seperti Aussie dan dolar Kanada juga menguat terhadap dolar, mendorong indeks dolar ke 78.601, level terendahnya selama lebih dari 4 bulan.
• Euro menembus level puncak di $1.3168, level terkuatnya sejak awal Mei, dan terakhir bergerak di sekitar $1.3105, atau naik 0.9% setelah yield obligasi di sejumlah negara zona euro mengalami penurunan yang membuat investor kemudian memburu euro. Euro tercatat naik 2.6% dalam sepekan terakhir, mencatat kinerja mingguan terbaiknya sejak akhir Januari.
• Euro telah menguat 4.5% terhadap dolar selama bulan September, ditopang oleh skema pembelian obligasi oleh ECB dan Mahkamah Konstitusi Jerman yang mendukung dana bailout zona euro. Euro tercatat telah naik lebih dari 8% dari level terendah 2 tahun di $1.2042 yang dicapai akhir Juli lalu.
U.K.
• Akhir pekan lalu sterling menguat terhadap dolar AS, mencapai level tertinggi sejak 4‐bulan terakhir di 1.6256 melanjutkan penguatan pasca rilis keputusan The Fed yang melakukan pelonggaran moneter agresif yang berdampak pada pelemahan kurs dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,4 persen terhadap dolar AS ke kisaran level 1.6215.
• Namun demikian sterling terpuruk ke level terendahnya sejak 3‐bulan terakhir terhadap euro ditunjang meningkatnya sentiment pelaku pasar terhadap aset asal zona euro dan disokong keputusan The Fed untuk menggelontorkan stimulus keuangan ke dalam perekonomian Amerika. Euro sempat menguat ke level 81.14 terhadap sterling, yang merupakan level terkuatnya sejak 15 Juni silam.
• Anggota BoE – Paul Fisher menyatakan perbankan Inggris membutuhkan dana cadangan untuk dapat mempertahankan diri dari resiko besar yang mungkin melanda. “Perbankan Inggris menghadapi resiko yang besar saat ini, dan untuk itu sistem perbankan harus lebih aman, sehingga dibutuhkan perisai finansial apabila suatu saat resiko semakin menguat” demikian tandas Fisher.
• Pekan depan pelaku pasar akan menantikan sejumlah rilis data ekonomi diantaranya data inflasi sektor konsumen Inggris untuk periode Agustus yang diperkirakan meningkat menjadi 0,5 persen, sedangkan dalam basis antar tahun inflasi diperkirakan mencapai 2,5 persen. Selanjutnya pada sesi Rabu pelaku pasar akan menantikan minutes dari sidang BoE untuk periode September untuk mengetahui kemungkinan kebijakan BoE kedepannya. Data penjualan ritel periode Agustus akan rilis sesi Kamis 20 September, diperkirakan memburuk menjadi ‐0,4 persen dari 0,3 persen.
JAPAN
• Dolar menguat terhadap yen dipicu spekulasi bahwa BOJ akan melakukan intervensi untuk menahan laju penguatan yen terhadap dolar. Ekspektasi bahwa BOJ akan melonggarkan kebijakan moneternya di pekan ini sebagai respon atas keputusan The Fed pekan lalu, juga nampaknya akan memberi tekanan bagi yen. Dolar menguat lebih dari 1% terhadap yen di 78.30 yen. Dolar telah menembus level terendah 7 bulan di 77.11 yen pada hari Kamis lalu.
• The Fed pada hari Rabu lalu mengatakan akan memulai lagi fase pelonggaran kuantitatif, dengan membeli $40 milyar kredit hipotek per bulan hingga prospek pasar tenaga kerja AS meningkat secara substansial. Bank sentral juga memperkirakan suku bunga masih akan dipertahankan di level rendah mendekati 0% hingga tahun 2015.
• Bank sentral Jepang (BOJ) akan bersidang dalam pekan ini dan Kementrian Keuangan Jepang telah meningkatkan ancamannya untuk melakukan intervensi di pasar uang dalam 5 hari terakhir. Kondisi tersebut akan memperkuat keyakinan investor untuk melepas yen dan memburu dolar lebih lanjut.
• Ekonomi Jepang yang bergantung pada sektor ekspor diprediksi akan terhambat pertumbuhannya di sisa tahun 2012 ini disebabkan krisis utang zona euro, pelambatan ekonomi Cina, dan terus menguatnya yen, demikian hasil jajak pendapat Reuters menunjukkan. Pertumbuhan ekonomi yang lebih buruk dari perkiraan di periode kuartal kedua telah mendorong kalangan analis untuk memangkas prosyeksi pertumbuhan di semester kedua tahun ini.
• Ekonomi kemungkinan akan bergerak flat di kuartal saat ini, sebelum nantinya tumbuh tipis 0.1% di periode berikutnya. Ekonomi Jepang saat ini diprediksi akan tumbuh 1.8% di tahun fiskal berjalan, yang mana tidak hanya lebih rendah dari 2.2% prediksinya di bulan lalu namun juga lebih rendah dari perkiraan pemerintah dan BOJ.
AUSTRALIA
• Euro memperluas kenaikannya terhadap dollar Jumat lalu, naik 1 persen dalam harian untuk lebih dari level tertinggi empat bulan setelah the Fed AS mengumumkan monetary easing terbaru, suatu pergerakan yang menekan secara luas pada the greenback/dollar.
• Euro <EUR=> naik ke level $1.31218 pada trading platform EBS, level tertingginya sejak awal bulan Mei. Para trader mencatatkan aksi beli dari semi‐official investors.
• Australian dollar juga rally terhadap mata uang AS, yang naik 0.6 persen ke level US$1.0614, level tertinggi sejak awal Agustus.
• Harga Australian bond futures turun setelah the Fed AS mengumumkan langkah untuk memberikan dorongan pada ekonomi Amerika.
SWISS
• Euro naik ke level tertinggi dalam delapan bulannya terhadap Swiss franc Jumat lalu setelah penurunan zona euro yields peripheral bond yang mengurangi permintaan pada the safe haven mata uang Swiss.
• Euro <EURCHF=> naik 0.2 persen dalam harian ke level 1.2178 Swiss francs, level tertingginya sejak awal Januari.
• Kamis sebelumnya Swiss National Bank menjaga batas level pada euro/Swiss unchanged ke level 1.20 francs, tetapi tidak terlalu terpengaruh terhadap perekonomian.
• Stimulus agresif The Fed untuk menaikkan job creation AS, investasi dan konsumsi membawa dollar ke level terendahnya dalam empat bulan terhadap mata uang utama lainnya.
• The franc naik ke level terkuatnya sejak bulan Mei terhadap the greenback, yang menyentuh level $ 0.9313 pada trading platform EBS, untuk kemudian anjlok dalam hariannya.