title cover

title cover

Monday, September 17, 2012

Headline News 17.09.12


US & GLOBAL
Kebijakan agresif baru The Federal Reserve untuk memicu ekonomi Amerika mendongkrak kinerja aset berisiko pada sesi Jumat akhir  pekan  lalu,  mengangkat  bursa  saham  global  ke  level  tertinggi  sejak  13‐bulan  terakhir  dan  mendesak  penurunan  dolar  AS  ke  level  terendahnya  sejak  4‐bulan.  Minyak  mentah  Brent  naik  ke  level  tertinggi  dalam  4‐bulan  sedangkan  indeks  S  &  P  500  mendekati  level  tertinggi dalam 5‐tahun, sementara bursa saham Eropa naik ke tingkat tertinggi dalam 14‐bulan. 

The  Fed  pada  hari  Kamis  mengatakan  akan  melakukan  pembelian  obligasi  senilai  40  miliar  USD  per  bulannya  sampai  sektor  ketenagakerjaan  menunjukkan  peningkatan  berkelanjutan.  Tindakan  agresif  tersebut  meningkatkan  optimisme  pelaku  pasar  pasca  komitmen ECB untuk menekan biaya pinjaman negara‐negara Uni Eropa yang tengah bermasalah keuangan. 

Di  bursa  Wall  Street,  saham‐saham  menguat  tajam,  dipimpin  saham‐saham  sektor  keuangan.  Sub‐indeks  saham  perumahan  Amerika  menguat 2,7 persen disokong oleh rencana The Fed untuk membeli mortgage‐backed securities. The Dow Jones industrial average <DJI.>  naik 53.51 poin, atau 0,40 persen ke berakhir pada 13,593.37. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> naik 5,78 poin, atau 0,40 persen,  ke 1,465.77. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> naik 28.12 poin, atau 0,89 persen, ke 3,183.95. 

Saham  perusahaan  terbesar  Amerika  berdasarkan  kapitalisasi  pasar,  Apple  Inc  <AAPL.O>  mencapai  level  tertinggi  sepanjang  masa,  sementara saham perusahaan terbesar kedua, Exxon Mobil <XOM.N>, mencapai level tertinggi sejak 4‐tahun terakhir. Dalam sepekan  terakhir Dow naik 2,2 persen, S & P naik 1,9 persen dan Nasdaq menguat 1,5 persen.  

Saham‐saham energi dan material memimpin penguatan bursa seiring langkah The Fed yang mendorong harga komoditas. Perusahaan  pertambangan Freeport‐McMoran Copper & Gold Inc <FCX.N> sahamnya naik 2,03 persen dan produsen aluminium Alcoa Inc <AA.N>  menguat 2,18 persen. 

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah Italia tenor 10‐tahun <IT10YT=TWEB> turun di bawah 5 persen untuk pertama kalinya  sejak akhir Maret menyusul kebijakan The Fed. Sebaliknya, harga obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> turun 1‐9/32, dengan  imbal hasil pada 1,87 persen menyusul keluarnya investor dari aset safe haven dan mengalihkannya pada aset dengan imbal hasil lebih  tinggi. Sedangkan imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> berada pada kisaran 5,82 persen. 

Menteri‐menteri keuangan Uni Eropa akan menggelar pertemuan di Siprus pada akhir pekan, diharapkan akan membangun kemajuan  penanganan krisis kawasan pasca komitmen ECB dan persetujuan bailout dari Mahkamah Konstitusi Jerman. 

Bursa  ekuitas  Eropa  melonjak,  dimana  indeks  pan‐Eropa  FTSEurofirst  300  <FTEU3.>  naik  1,25  persen  ke  1,120.15.  Indeks  MSCI  <. MIWD00000PUS> naik 1,6 persen ke  340,03, mendekati level tertinggi sejak Agustus tahun lalu. 

Indeks dolar <DXY.> turun 0,5 persen mendekati posisi terendah dalam empat bulan di 78,903. Penurunan luas dolar AS mendorong euro  <EUR=> mencapai level tertinggi dalam 3‐bulan terakhir 1,31. 

Minyak mentah Brent <LCOc1> naik 79 sen ke 116,67 USD per barel setelah mencapai level tertinggi 4‐bulan di 117,95 USD per barel.  Minyak mentah AS <CLc1> naik 68 sen ke 98,99 USD per barel setelah mencapai level tertinggi 4‐bulan di 100,42 USD per barel, mencatat  penguatan mingguan sebesar 3 persen. 

Emas  <XAU=>  mencapai  level  tertinggi  dalam  6‐1/2‐bulan  terakhir,  membukukan  penguatan  mingguan  beruntun  dalam  4‐pekan  berturut‐turut. 


GOLD & COMMODITIES
Emas  melejit  ke  level  tertinggi  dalam  enam  bulannya  Jumat  lalu,  memperluas  kenaikannya  setelah  the  Fed  AS  melepaskan  program  stimulus  yang  telah  ditunggu  lama,  dan  beberapa  analis  mengekspektasi  pasar  saat  ini  untuk  mulai  mengambil  napas  sebelum  melanjutkan target berikutnya.       

Investor  mencari  emas  sebagai  lindung  nilai  secara  tradisional  terhadap  inflasi  dengan  stimulus  moneter  oleh  bank  sentral  diseluruh  dunia yang mendorong emas dalam rangkaian kenaikan empat minggunya untuk pertama kalinya sejak bulan Januari. 

"For gold prices to have extended gains even further, without the usual 'buy the rumor, sell the fact' pullback, is impressive," kata James  Steel, analis metal pada HSBC.  

Kenaikan emas secara komparatif terbatas setelah naik 2 persen Kamis sebelumnya dan total senilai 10 persen berkenaan dengan bulan  lalu, secara luas mengantisipasi pergerakan easing oleh the Fed AS.   

Kamis sebelumnya, the Fed meluncurkan program pembelian mortgage debt dan berjanji untuk menjaga tingkat suku bunga mendekati  nol hingga sekurang‐kurang pertengahan tahun 2015.  

Perak,  platinum dan palladium, secara meluas yang digunakan oleh peralatan industri, juga naik ke level tertingginya dalam enam bulan,  karena hasrat pada aset‐aset beresiko naik setelah pergerakan the Fed.  


OIL & COMMODITIES
Brent oil naik Jumat lalu, tetapi di settled dibawah level tertinggi empat bulan karena permasalahan tingginya biaya energi yang dapat  mengancam pertumbuhan ekonomi yang menekan harapan tingginya permintaan setelah the Fed meluncurkan program stimulus yang  agresif.   

Brent crude naik dalam rangkaian tujuh harinya dan brent dan crude AS membukukan kenaikan mingguan karena anjloknya dollar secara  meluas,  turun  ke  level  terendah  empat  bulannya  terhadap  euro,  setelah  pengumuman  the  Fed  dari  program  pembelian  obligasi  ketiganya.   

"The  market  is  exhausted  after  rising  so  much,  and  the  IEA  (International  Energy  Agency)  economist  worrying  about  high  oil  prices  probably helped pull prices back some," kata Dan Flynn, analis pada Price Futures Group di Chicago. 

Dollar  melorot  terhadap  kebanyakan  mata  uang,  anjlok  ke  level  terendah  dalam  empat  bulannya  versus  euro  dan  memperluas  penurunannya setelah the Fed Kamis sebelumnya meluncurkan program pembelian obligasi ketiganya.   

Penurunan mata uang AS biasanya mendukung pada komoditas berdenominasi dollar seperti oil dan bahan baku industri tembaga, yang  mana melonjak ke level puncaknya dalam 4‐1/2‐bulan.  

Ekuitas  juga  mendapatkan  dorongan  dari  tindakan  bank  sentral  AS,  dengan  saham‐saham  AS  bergerak  naik  dan  saham‐saham  Eropa  melonjak ke level tertinggi dalam 14‐bulannya.  

Eskalasi anti‐AS yang memprotes berkenaan dengan film yang menghujat Islam membuat resiko geopolitik pada gangguan pasokan di  Afrika Utara dan Timur Tengah menjadi fokus, berkenaan juga dengan sengketa program nuklir Iran.  


EURO ZONE
Dolar melemah terhadap sejumlah rival utamanya di akhir pekan, menembus level terendah lebih dari 4 bulan terhadap euro sehari setelah The Fed mengumumkan putaran  lain stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. 

The Fed pada hari Rabu lalu mengatakan akan memulai lagi fase pelonggaran kuantitatif, dengan membeli $40 milyar kredit hipotek per bulan hingga prospek pasar tenaga kerja  AS meningkat secara substansial. Bank sentral juga memperkirakan suku bunga masih akan dipertahankan di level rendah mendekati 0% hingga tahun 2015. 

Hasil pengumuman The Fed dan rencana ECB yang sepakat untuk menurunkan biaya pinjaman ekonomi zona euro nampaknya akan mendukung penguatan euro hingga ke areal  $1.31 dalam jangka pendek kedepan. 

Mata uang komoditi seperti Aussie dan dolar Kanada juga menguat terhadap dolar, mendorong indeks dolar ke 78.601, level terendahnya selama lebih dari 4 bulan. 

Euro menembus level puncak di $1.3168, level terkuatnya sejak awal Mei, dan terakhir bergerak di sekitar $1.3105, atau naik 0.9% setelah yield obligasi di sejumlah negara zona  euro mengalami penurunan yang membuat investor kemudian memburu euro. Euro tercatat naik 2.6% dalam sepekan terakhir, mencatat kinerja mingguan terbaiknya sejak  akhir Januari. 

Euro telah menguat 4.5% terhadap dolar selama bulan September, ditopang oleh skema pembelian obligasi oleh ECB dan Mahkamah Konstitusi Jerman yang mendukung dana  bailout zona euro. Euro tercatat telah naik lebih dari 8% dari level terendah 2 tahun di $1.2042 yang dicapai akhir Juli lalu.  

U.K.
Akhir pekan lalu sterling menguat terhadap dolar AS, mencapai level tertinggi sejak 4‐bulan terakhir di 1.6256 melanjutkan penguatan pasca rilis keputusan The Fed  yang melakukan pelonggaran moneter agresif yang berdampak pada pelemahan kurs dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya. Hingga akhir sesi New York,  sterling tercatat menguat 0,4 persen terhadap dolar AS ke kisaran level 1.6215.  

Namun demikian sterling terpuruk ke level terendahnya sejak 3‐bulan terakhir terhadap euro ditunjang meningkatnya sentiment pelaku pasar terhadap aset asal  zona  euro  dan  disokong  keputusan The  Fed untuk  menggelontorkan  stimulus  keuangan ke  dalam  perekonomian  Amerika. Euro  sempat  menguat  ke  level  81.14  terhadap sterling, yang merupakan level terkuatnya sejak 15 Juni silam. 

Anggota BoE – Paul Fisher menyatakan perbankan Inggris membutuhkan dana cadangan untuk dapat mempertahankan diri dari resiko besar yang mungkin melanda.  “Perbankan Inggris menghadapi resiko yang besar saat ini, dan untuk itu sistem perbankan harus lebih aman, sehingga dibutuhkan perisai finansial apabila suatu saat  resiko semakin menguat” demikian tandas Fisher.  

Pekan depan pelaku pasar akan menantikan sejumlah rilis data ekonomi diantaranya data inflasi sektor konsumen Inggris untuk periode Agustus yang diperkirakan  meningkat  menjadi  0,5  persen,  sedangkan  dalam  basis  antar  tahun  inflasi  diperkirakan  mencapai  2,5  persen.  Selanjutnya  pada  sesi  Rabu  pelaku  pasar  akan  menantikan minutes dari sidang BoE untuk periode September untuk mengetahui kemungkinan kebijakan BoE kedepannya. Data penjualan ritel periode Agustus  akan rilis sesi Kamis 20 September, diperkirakan memburuk menjadi ‐0,4 persen dari 0,3 persen. 


JAPAN
Dolar menguat terhadap yen dipicu spekulasi bahwa BOJ akan melakukan intervensi untuk menahan laju penguatan yen terhadap dolar. Ekspektasi bahwa BOJ akan  melonggarkan  kebijakan  moneternya  di  pekan  ini  sebagai  respon  atas  keputusan  The  Fed  pekan  lalu,  juga  nampaknya  akan  memberi  tekanan  bagi  yen.  Dolar  menguat lebih dari 1% terhadap yen di 78.30 yen. Dolar telah menembus level terendah 7 bulan di 77.11 yen pada hari Kamis lalu. 

The Fed pada hari Rabu lalu mengatakan akan memulai lagi fase pelonggaran kuantitatif, dengan membeli $40 milyar kredit hipotek per bulan hingga prospek pasar  tenaga kerja AS meningkat secara substansial. Bank sentral juga memperkirakan suku bunga masih akan dipertahankan di level rendah mendekati 0% hingga tahun  2015. 

Bank sentral Jepang (BOJ) akan bersidang dalam pekan ini dan Kementrian Keuangan Jepang telah meningkatkan ancamannya untuk melakukan intervensi di pasar  uang dalam 5 hari terakhir. Kondisi tersebut akan memperkuat keyakinan investor untuk melepas yen dan memburu dolar lebih lanjut. 

Ekonomi  Jepang  yang  bergantung  pada  sektor  ekspor  diprediksi  akan  terhambat  pertumbuhannya  di  sisa  tahun  2012  ini  disebabkan  krisis  utang  zona  euro,  pelambatan ekonomi Cina, dan terus menguatnya yen, demikian hasil jajak pendapat Reuters menunjukkan. Pertumbuhan ekonomi yang lebih buruk dari perkiraan  di periode kuartal kedua telah mendorong kalangan analis untuk memangkas prosyeksi pertumbuhan di semester kedua tahun ini. 

Ekonomi kemungkinan akan bergerak flat di kuartal saat ini, sebelum nantinya tumbuh tipis 0.1% di periode berikutnya. Ekonomi Jepang saat ini diprediksi akan  tumbuh 1.8% di tahun fiskal berjalan, yang mana tidak hanya lebih rendah dari 2.2% prediksinya di bulan lalu namun juga lebih rendah dari perkiraan pemerintah  dan BOJ.


AUSTRALIA
Euro memperluas kenaikannya terhadap dollar Jumat lalu, naik 1 persen dalam harian untuk lebih dari level tertinggi empat bulan setelah the Fed AS  mengumumkan monetary easing terbaru, suatu pergerakan yang menekan secara luas pada the greenback/dollar.  

Euro <EUR=> naik ke level $1.31218 pada trading platform EBS, level tertingginya sejak awal bulan Mei. Para trader mencatatkan aksi beli dari semi‐official  investors.  

Australian dollar juga rally terhadap mata uang AS, yang naik 0.6 persen ke level US$1.0614, level tertinggi sejak awal Agustus.  

Harga Australian bond futures turun setelah the Fed AS mengumumkan langkah untuk memberikan dorongan pada ekonomi Amerika.  


SWISS
Euro naik ke level tertinggi dalam delapan bulannya terhadap Swiss franc Jumat lalu setelah penurunan zona euro yields peripheral bond yang mengurangi  permintaan pada the safe haven mata uang Swiss.  

Euro <EURCHF=> naik 0.2 persen dalam harian ke level 1.2178 Swiss francs, level tertingginya sejak awal Januari.  

Kamis sebelumnya Swiss National Bank menjaga batas level pada euro/Swiss unchanged ke level 1.20 francs, tetapi tidak terlalu terpengaruh terhadap  perekonomian.  

Stimulus agresif The Fed untuk menaikkan job creation AS, investasi dan konsumsi membawa dollar ke level terendahnya dalam empat bulan terhadap  mata uang utama lainnya.  

The franc naik ke level terkuatnya sejak bulan Mei terhadap the greenback, yang menyentuh level $ 0.9313 pada trading platform EBS, untuk kemudian  anjlok dalam hariannya.