US & GLOBAL
• Indeks S&P500 berhasil menguat diatas level teknis penting 1333 yang telah bertahan dalam beberapa sesi terakhir, meskipun volume
perdagangan relatif masih tipis. Investor sangat selektif dalam memilih saham yang dibeli untuk menghindari spekulasi menjelang
earning korporasi. Saham‐saham teknologi menguat, pasar mendapat sokongan dari komentar Chief Executive Cisco John Chambers.
Saham Cisco Systems Inc naik 4,9% setelah Chambers mengakui perusahaannya telah kehilangan arah dan memerlukan waktu untuk
mengembalikan kredibilitasnya. Indeks semikonduktor PHLX <. SOX> naik 1,5%, didukung kenaikan Hewlett‐Packard Co yang menguat
2,2% dan Microsoft Corp yang naik 1,4%.
• Bursa saham AS juga mendapat dukungan dari pernyataan Presiden The Fed asal Atlanta ‐ Dennis Lockhart, yang mengatakan Fed akan
meneruskan program pembelian obligasi senilai 600 miliar USD sesuai jadwal hingga Juni mendatang, Lockhart menilai tidak ada alasan
untuk mengakhiri program tersebut lebih awal. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 32,85 poin atau 0,27% ke 12,426.75, S&P500 <. SPX> naik
2,91 poin atau 0,22% ke 1,335.54 dan Nasdaq <. IXIC> maju 8,63 poin atau 0,31% ke 2,799.82.
• Emas mencapai rekor tertinggi dalam sejarah ditengah kenaikan harga minyak dunia kelevel tertinggi 2‐1/2 tahun, memicu kekhawatiran
akan inflasi yang dapat merugikan perekonomian dunia. Emas telah berperan lebih sebagai mata uang daripada komoditas dalam
beberapa waktu terakhir, investor mengambil emas sebagai mekanisme lindung nilai terhadap pelemahan dolar dan masalah politik yang
membebani nilai mata uang lainnya. Harga spot emas <XAU=> sempat naik hingga 1461.91, USD per troy ounce, level tertinggi sepanjang
sejarah, ditutup menguat lebih dari 5 USD di 1460 USD per troy ounce.
• Harga minyak dunia naik level tertinggi 2‐1/2 tahun didukung oleh kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara serta pelemahan dolar.
Minyak mentah Crude AS <CLc1> naik hampir 0.5% ke 108,83 USD per barel ‐ penutupan tertinggi sejak September 2008. Sementara
harga minyak Brent London <LCOc1> ditutup stagnan di 122,30 USD per barel setelah sempat naik di atas 123 USD per barel ‐ level
tertinggi sejak Agustus 2008.
• Euro berhasil menguat terhadap dollar AS ke level tertinggi dalam kurun 14‐bulan terakhir menyusul spekulasi kenaikan lanjutan ECB
setelah kenaikan April ini. Yen turun ke level terendah 11‐bulan terhadap euro dan terendah 6‐bulan terhadap dollar. Yen diperkirakan
akan melanjutkan pelemahannya seiring mulai maraknya aksi carry trade dari para investor dan institusi keuangan selaras dengan
pandangan bahwa BOJ masih akan mempertahankan suku bunganya dalam waktu yang lebih panjang, sementara bank sentral negara
maju lainnya mulai melakukan pengetatan moneter.
• Dalam sidangnya Kamis 07 April ini ECB secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, akan menjadi
kenaikan pertama sejak Juli 2008. Saat ini para analis memperkirakan Presiden ECB Jean‐Claude Trichet akan menambah nada hawkish
terhadap inflasi, yang akan meningkatkan ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga lanjutan dari ECB. Sementara disisi lain, kondisi
ekonomi AS masih terlalu rapuh bagi The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga, demikian pernyataan dari petinggi The Fed asal Atlanta
‐ Dennis Lockhart.
• Euro naik hingga level 1,4350 <EUR=>, tertinggi sejak akhir Januari 2010, ditutup menguat 0,8% ke 1,4334, tidak terlalu terpengaruh
berita bahwa otoritas Portugal telah meminta bantuan finansial dari Uni‐Eropa. Sementara itu euro naik 1,4% terhadap yen ke 122,45
yen, setelah sempat mencapai level tertinggi 11‐bulan di 122.61 yen <EURJPY=>. Dollar AS naik 0,6% ke 85,43 yen <JPY=>, setelah
mencapai level puncak 6‐bulan di 85,52 yen. Terhadap the basket of currencies, dollar AS turun 0,5% ke 75,540 <DXY.>.
GOLD & COMMODITIES
• Emas mencapai level tertinggi dalam dua harinya berturut‐turut Rabu lalu dan minyak mentah melejit kelevel terbarunya dalam 2‐1/2
tahun, memicu kekhawatiran pada inflasi yang dapat menekan pada perekonomian dunia yang paling diandalkan.
• Tekanan harga dari kenaikan negara‐negara ekonomi berkembang Asia – yang telah menjadi katalis/acuan pada recovery dunia dari
krisis finansial ‐‐ dan tidak mungkin mereda secepatnya, Asian Development Bank memperingatkannya.
• "High and volatile oil and food prices will, in particular, reverberate through the world economy, and they are likely to stay that way in
2011‐2012," ADB mengatakannya.
• "They will thus be a significant source of global inflation, especially in developing countries where recovery is firmly under way," Manilaberbasis
agen mengungkapkannya dalam sebuah laporan.
• Harga spot gold <XAU=>, yang menggambarkan perdagangan emas/bullion, naik ke level tertingginya sepanjang masa pada level
$1461,91 per ons, naik lebih dari $5 dari level puncak Selasa lalu. Pada perdagangan futures, U.S. gold untuk pengiriman bulan Juni
<GCM1> menguat setengah persen ke level tertingginya $1467,00 per ons.
• Perak /Silver <XAG=>, mencapai level tertingginya dalam 31‐tahun ke level $39.75 per ons pada perdagangan spot.