title cover

title cover

Monday, January 31, 2011

Headline News 31.01.11

US & GLOBAL 
• Bursa saham AS mengalami penurunan harian terbesar dalam kurun 6‐bulan terakhir terdampak kerusuhan dari aksi unjuk rasa anti‐pemerintah yang berkembang di Mesir, kondisi mana yang
kemudian memicu aksi jual investor terhadap aset beresiko termasuk saham. Volume perdagangan mencapai yang tertinggi sepanjang tahun dimana 9,97 miliar lembar saham diperdagangkan
baik di New York Stock Exchange, American Stock Exchange dan Nasdaq. Penurunan saham‐saham di bursa tersebut menghentikan penguatan beruntun Dow Jones dalam 8‐pekan terakhir dan
mendorong S&P500 di bawah moving average 14‐hariannya untuk pertama kali dalam 2‐bulan terakhir. Hasil laporan keuangan dari Amazon.com dan Ford yang mengecewakan menambah
tekanan pada bursa. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup turun 1,39% di 11,823.70, S&P500 <.SPX> turun 1,79% ke 1,276.34 dan Nasdaq <.IXIC> turun 2,48% ke 2,686.89. Dalam sepekan terakhir,
Dow Jones turun 0,4%, S&P merosot 0,5% dan Nasdaq turun 0,1%.
 

• Kinerja dollar AS dan Swiss franc sebagai mata uang berstatus safe‐haven, menguat pada sesi akhir pekan lalu terdongkrak maraknya permintaan dari kawasan Timur Tengah menyusul
kerusuhan politik di Mesir. Hingga akhir sesi New York Jumat 28 Januari lalu, euro tercatat melemah 0.8% ke 1.3615 dan turun 1.2% terhadap Swiss franc ke 1.2826 franc <EURCHF=> sementara
dollar AS turun 0.4% terhadap Swiss franc ke 0,9419 <CHF=>. Pasar emerging currencies mengalami aksi jual yang masif, dimotori penurunan lira Turki <TRY=> dan syikal Israel <ILS=> setelah
adanya pemberitaan bahwa puluhan orang terluka ketika polisi dan demonstran saling berhadapan di jalan‐jalan kota Kairo dalam protes terhadap kepemimpinan Presiden Hosni Mubarak.
 

• Mesir terhitung hanya merupakan negara dengan ekonomi kecil serta bukan pemain utama dalam perdagangan minyak karena sekarang justru merupakan pengimpor minyak mentah, namun
ternyata Mesir merupakan pemain kunci kondisi geopolitik Timur Tengah. Hal tersebut antara lain disebabkan posisi Mesir yang menjadi salah satu dari dua negara Arab (selain Yordania) yang
telah menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel, oleh karenanya Amerika Serikat menganggap Mesir sebagai sekutu penting di kawasan Arab. Mesir juga mengontrol terusan Suez
yang mencakup 8% dari lalu lintas perdagangan laut global.
 

• Emas membukukan keuntungan terbesar dalam 8‐pekan terakhir menyusul kerusuhan di Mesir yang memicu pembelian aset berstatus safe‐haven. Harga spot emas <XAU=> naik 2% ke
1,334.79 USD per ounce, kenaikan harian terbesar sejak awal Desember, setelah sebelumnya emas sempat menyentuh level terendah sejak 4‐bulan terakhir di 1,308.00 USD per troy ounce.
 

• Sementara itu harga minyak Brent mencapai level tertinggi 28‐bulan terakhir dan ditutup mendekati level 100 USD per barrel, sedangkan harga minyak mentah AS melonjak lebih dari 4%
terdorong kerusuhan di Mesir. Di London,harga minyak Brent untuk pengiriman Maret <LCOc1> naik 2,03 USD ke level 99,42 USD per barel. Brent membukukan kenaikan mingguan 1,86%.
Sedangkan harga minyak mentah AS untuk pengiriman Maret <CLc1> naik 3,70 USD atau 4,3% ke level 89,34 USD per barel.
 

• Outlook (Senin‐Jumat, 31 Jan – 04 Feb/2011): Kegentingan geopolitik di Timur Tengah bisa menjadi pemicu aksi jual investor ekuitas pekan ini sebagai mekanisme koreksi setelah penguatan
18% bursa saham global sejak September 2010. Dollar AS dan Swiss franc cenderung melanjutkan penguatannya dalam sepekan kedepan jika ketegangan politik di Mesir masih berlangsung
yang akan meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas di Timur Tengah dan Afrika Utara dan berdampak pada peningkatan permintaan aset safe‐haven oleh investor. Pekan ini akan dirilis
sejumlah data ekonomi yang sangat penting dan juga keputusan bank sentral. Fokus yang paling akan menyita perhatian adalah rilis laporan ketenagakerjaan AS dimana kondisi ekonomi akhirakhir
ini diharapkan akan menciptakan setidaknya 146.000 lapangan pekerjaan pada Januari. Namun demikian mayoritas analis memperkirakan kerusuhan Mesir, jika tetap berlanjut, maka
potensial akan menutupi sentimen berdasarkan rilis fundamental ekonomi, dan dukungan pada kinerja dollar AS tidak akan terlalu kuat jika rilis Non‐Farm Payrolls tidak terlalu
menggembirakan.

Fokus pada Mesir, pendapatan, pekerjaan

NEW YORK | Sun Jan 30, 2011 11:30am EST

(Reuters) - Saham-saham AS mungkin berjuang untuk kembali ke landasan yang kuat minggu ini jika kerusuhan anti-pemerintah di Mesir menggoyahkan Timur Tengah, menjaga investor di tepi.

Perdagangan hati-hati juga bisa datang jika penghasilan tidak mengalahkan dan mengikis optimisme tentang keuntungan. Pemerintah Januari pekerjaan laporan pada hari Jumat akan menyoroti data ekonomi minggu.
Kekhawatiran bahwa kerusuhan Mesir bisa menyebar ke negara-negara lain di Timur Tengah, rumah bagi eksportir terbesar di dunia minyak, menyebabkan investor pada hari Jumat untuk menarik keluar dari saham dan obligasi menjadi lebih aman dan aset lainnya. Berjangka minyak mentah AS dilunasi lebih dari 4 persen lebih tinggi pada hari Jumat.

Pasar volatilitas melejit pada hari Jumat saat indeks anjlok dan investor bergegas untuk lindung nilai terhadap risiko kerugian lebih lanjut. Indeks VIX VIX,. Mengukur ketakutan pasar, naik 24 persen, persentase terbesar melompat setiap hari sejak 20 Mei.
Pada Minggu, lebih dari 100 orang telah tewas di Mesir setelah lima hari memprotes pemerintahan Hosni Mubarak. Protes di negara-negara lain telah investor khawatir tentang destabilisasi di wilayah tersebut.
 
"Saya tidak seperti ini. Hal ini menyebar dan risiko penularan meningkat," kata David Kotok, ketua dan pejabat investasi Cumberland Advisors Chief di Sarasota, Florida.
Investor juga khawatir bahwa kenaikan harga minyak diperpanjang bisa menyakiti pemulihan global. Para analis telah meramalkan mundurnya di pasar selama berminggu-minggu, mengingat keuntungan yang tajam baru-baru ini, dan mengatakan berita Mesir bisa menjadi alasan bagi beberapa investor untuk menjual.
 
"Itu bisa berubah menjadi sebuah koreksi singkat, dan itu akan berbahaya untuk mencoba dan waktu hal ini," kata David Kelly, kepala strategi pasar untuk JPMorgan Dana di New York,, mencatat ia memiliki jangka panjang bullish pandangan.
Standard & Poor's 500 indeks . SPX masih naik 18 persen sejak awal September, kira-kira ketika rally saat ini dimulai.
The Dow Jones industrial rata-rata DJI. bentak sebuah minggu beruntun delapan dari keuntungan dengan dekat Jumat. S & P 500 dan Nasdaq juga berakhir dengan kerugian untuk seminggu.
Nasdaq turun lebih dari 2 persen pada Jumat, sedangkan S & P dan Dow keduanya turun lebih dari 1 persen.