title cover

title cover

Thursday, December 27, 2012

Headline News 27.12.12


US & GLOBAL
Yen jatuh ke level terendah 2 tahun terhadap dolar pada perdagangan Rabu kemarin menyusul perdana menteri Jepang  yang baru menyerukan untuk melemahkan mata uang lokalnya guna merangsang naiknya inflasi, sementara bursa saham  AS terkoreksi dipicu turunnya saham ritel. Pertumbuhan penjualan pada peritel AS diprediksi turun di bawah ekspektasi  selama  holiday  shopping  (masa  libur  belanja),  berdasarkan  estimasi  awal  dari  perusahaan‐perusahaan  yang  mengamati  penjualan ritel. 

S&P 500 kehilangan 0.5%, dengan saham consumer discretionary diantara yang mengalami pukulan hebat. Morgan Stanley  Retail index <.MVR> anjlok 1.7%. 

Bursa AS juga tertekan oleh spekulasi bahwa Kongres belum akan menegosiasikan sebuah kesepakatan untuk menghindari  “jurang  fiskal”  sebelum  1  Januari,  memperkuat  indikasi  akan  terjadinya  resesi  di  AS  akibat  kenaikan  pajak  dan  pemangkasan anggaran yang akan menyerap dana sebesar $600 milyar. 

Presiden AS Batrack Obama dijadwalkan akan kembali ke Washington lebih cepat dari rencana, usai liburan di Hawaii untuk  kembali melakukan pembicaraan mengenai kebijakan moneter. Serangkaian keputusan penting akan menunggu hingga  awal 2013, ketika kenaikan pajak mulai diberlakukan untuk sebagian besar warga AS. 

Dow Jones industrial average <.DJI> turun 24.49 poin atau 0.19% di 13,114.59. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> <.INX>  turun  6.83  poin,  atau  0.48%  di  1,419.85.  Sedangkan  Nasdaq  Composite  Index  <.IXIC>  turun  22.44  poin  atau  0.74%  di  2,990.16.   Indeks S&P 500 tercatat masih menguat sekitar 13% tahun ini. 
  



Dolar menguat ke level intraday high 85.74 yen, level tertingginya sejak September 2010, setelah pelantikan Shinzo Abe  sebagai perdana menteri dan terakhir tercatat di 85.64 yen. Euro terapresiasi ke level intraday high di 113.40 yen, level  tertinggi 16 bulan, dan terakhir tercatat naik 1.3% ke 113.22. Euro bergerak di $1.3224 terhadap dolar, atau naik 0.3%. 

Abe akan meminta sebuah langkah kebijakan moneter longgar yang beragam dan belanja fiskal yang besar untuk melawan  deflasi dan melemahnya yen. Ia akan menekan BOJ untuk mengadopsi target inflasi 2% yang diharapkan akan mengurangi  pelemahan mata uangnya. 

Sejumlah pasar dunia tutup berkenaan dengan perayaan Natal. Bursa Eropa sebagian besar tertutup, dan bursa Australia  dan Hong Kong juga tutup. MSCI All‐World Index <.MIWD00000PUS> turun 0.2% pada hari Rabu. 

Data semalam menunjukkan harga rumah naik di bulan Oktober untuk ke‐9 kalinya secara berturut‐turut. Indeks komposit  S&P/Case  Shiller  pada  20  wilayah  metropolitan  tercatat  naik  0.7%  di  bulan  Oktober,  lebih  kuat  dari  ekspektasi  terjadi  kenaikan 0.5%. 

Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 6/32 poin dengan yield 1.756%. 

Harga  minyak  mentah  berjangka Brent  berhasil  terapresiasi di atas $111  per  barel  yang untuk  pertama  kalinya   sejak  3  Desember lalu, dan mencatat intraday high di $111.25 sebelum akhirnya ditutup di sekitar $111.20 per barel, atau naik  2.2% dibandingkan sesi penutupan hari Senin. Sedangkan harga minyak mentah AS melejit ke level intraday high di $91.30,  level  tertingginya  sejak  19  Oktober,  dan  terakhir  tercatat  naik  2.7%  di  sekitar  $90.97  per  barel.  Technical  buying  dan  indikasi adanya upaya cepat untuk mencegah krisis fiskal AS telah memicu sebuah rally akhir tahun secara tiba‐tiba.  


GOLD & COMMODITIES
Emas  sedikit  naik  pada  Rabu  lalu  sebagaimana  volume  perdagangan  yang  tipis  pasca  Natal  dan  mengantisipasi  ketidakpastian berkenaan kemungkinan kesepakatan dilakukan bujet AS sebelum akhir tahun yang mendukung harga emas  

Presiden  Barack  Obama  kemungkinan  untuk  meninggalkan  liburannya  di  Hawaii  untuk  kembali  ke  Washington  sedini  mungkin Rabu lalu untuk mengatasi tidak selesainya negosiasi "fiscal cliff" dengan Kongres.  

"Markets are thin, so few large orders can move prices quickly this week," kata George Gero, precious metals analyst pada  RBC Capital Markets Global Futures, di New York. 


OIL & COMMODITIES
Harga minyak mencatat lonjakan tertingginya pada hari Rabu kemarin, dengan harga minyak mentah AS mencatat level tertinggi selama  lebih dari 2 bulan akibat technical buying dan indikasi adanya upaya cepat untuk mencegah krisis fiskal AS yang memicu sebuah rally  akhir tahun secara tiba‐tiba. Sedangkan harga minyak Brent naik ke level tertinggi lebih dari 3 pekan. 

Harga minyak mentah berjangka Brent berhasil terapresiasi di atas $111 per barel yang untuk pertama kalinya  sejak 3 Desember lalu,  dan  mencatat  intraday  high  di  $111.25  sebelum  akhirnya  ditutup  di  sekitar  $111.20  per  barel,  atau  naik  2.2%  dibandingkan  sesi  penutupan hari Senin. 

Sedangkan harga minyak mentah AS melejit ke level intraday high di $91.30, level tertingginya sejak 19 Oktober, dan terakhir tercatat  naik 2.7% di sekitar $90.97 per barel. 

Presiden  Barack  Obama  akan  mempercepat  masa  liburan  Natal  untuk  kembali  ke  Washington  Kamis  pagi  waktu  setempat  untuk  melanjutkan  pembicaraan  mengenai  upaya  untuk  menghindari  "jurang  fiskal".  Sementara  itu,  para  pedagang  beralih  ke  grafik  untuk  memprediksi pergerakan harga minyak selanjutnya. 

Kenaikan harga minyak juga didukung oleh ekspektasi perdana menteri Jepang yang baru akan mengadopsi kebijakan stimulus yang lebih  tegas untuk mendorong perekonomian konsumen minyak terbesar ketiga dunia tersebut keluar dari deflasi. 


EURO ZONE
Euro  naik  lebih  dari  satu  persen  terhadap  yen  dan  mencapai  level  tertingginya  versus  dollar  Rabu  lalu  karena  aksi  jual  pada  Japanese  currency  menalami akselerasi pada kondisi volume perdagangan yang tipis.  

Tidak  terdapat katalis  mendasar  untuk  pergerakan  terakhir  pada  euro karena  tren  selling  pada  yen  berlanjut  dari  ekspektasi  untuk  kedepannya  monetary easing Jepang. Para trader mengatakan kenaikan pada euro/yen terjadi atas pasangan lain pada euro, khususnya euro/dollar.  

Euro naik ke level tertingginya 113.13 yen <EURJPY=>, level puncaknya sejak awal Agustus 2011. Terakhir berada pada level 113.39, naik 1.2 persen  dalam hariannya.  

Terhadap dollar, euro melonjak ke level puncak hariannya $1.3254. Terakhir diperdagangkan pada level $1.3251 <EUR=>, naik 0.5 persen.  


U.K.
Sterling bergerak stabil terhadap dolar pada hari Rabu, usai perayaan libur Natal. Namun sterling berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut akibat  kekhawatiran Bank Sentral Inggris (BoE) kemungkinan akan melanjutkan langkah stimulus dalam waktu dekat. 

Rilis buruk sejumlah data ekonomi Inggris di pekan lalu juga telah memicu tekanan pada sterling.  Data retail sales Inggris yang dirilis lebih buruk  dari  perkiraan,  naiknya  pinjaman  public  (PSNB)  dan  penurunan  tajam  pada  consumer  confidence  periode  Desember  kesemuanya  telah  menumbuhkan spekulasi bahwa ekonomi Inggris akan memburuk dalam beberapa bulan kedepan. 

Di sesi akhir perdagangan New York, sterling tercatat stabil terhadap dolar di sekitar $1.6125. 

Perdagangan di pasar uang relatif sepi karena sebagian besar pusat keuangan global tutup untuk merayakan Natal. Seluruh pasar uang di negara  kelompok 10 (G10) kecuali Jepang, tutup pada hari Selasa, dan hanya Jepang dan AS yang buka pada hari Rabu kemarin. Pasar uang di Hong Kong  dan Australia juga masih libur pada hari Rabu. 


JAPAN
Perdana  Menteri  Jepang  Shinzo  Abe  kemungkinan  memilih  seorang  individu  yang  berbagi  pandangannya  dalam  mengakhiri  deflasi  dan  menghentikan penguatan yen sebagai gubernur Bank of Japan berikutnya, juru bicara pemerintah mengatakannya Rabu lalu.  

Ketua  Sektretaris  Kabinet  Yoshihide  Suga  berbicara  untuk  melaporkan  pada  reporter  setelah  Abe  terpilih  sebagai  perdana  menteri  terbaru  tersebut.  

Beberapa  anggota  Bank  of  Japan  mengatakan  bank  sentral  harus  bertindak  tegas,  tanpa  menyampingkan  opsi  kebijakan,  jika  outlook  untuk  ekonomi dan harga memburuk kedepannya, minutes dari meeting kebijakan bank pada bulan November yang menunjukkannya.  

Perdana Manteri Jepang berikutnya Shinzo Abe terus menyerukan untuk Bank of Japan secara drastis melonggarkan kebijakan moneter dengan  mengendalikan  target  inflasi  2  persen,  dan  mengulangi  bahwa  dia  menginginkan  untuk  menurunkan  penguatan  yen  untuk  membantu  hidup  kembalinya perekonomian. 



AUSTRALIA
Lebih dari 100.000 pembelanja akan berduyun‐duyun untuk tawar‐menawar pada Boxing Day‐untuk pertama kalinya pada Adelaide CBD.  

Telah diekspektasi sekitar 120.000 orang akan beramai‐ramai pada Rundle Mall Rabu lalu, secara bersama‐sama untuk berbelanja sekitar $10 juta  disepanjang kota, setelah melewati undang‐undang terbaru tahun ini.  

Business South Australia CEO Nigel McBride mengatakan jam perdagangan terbaru telah booming untuk perdagangan disekitar kota dan jumlah  para pembelanja dapat membaik melewati harapan.  



SWISS
Franc Swiss bergerak tipis dengan kecenderungan menguat terhadap dolar pada hari Rabu, usai perayaan libur Natal.  

Perdagangan di pasar uang relatif sepi karena sebagian besar pusat keuangan global tutup untuk merayakan Natal. Seluruh pasar uang di  negara kelompok 10 (G10) kecuali Jepang, tutup pada hari Selasa, dan hanya Jepang dan AS yang buka pada hari Rabu kemarin. Pasar uang  di Hong Kong dan Australia juga masih libur pada hari Rabu. 

Penguatan franc atas dolar dipicu kenaikan euro atas dolar, karena investor memposisikan diri menjelang libur akhir tahun. 

Hingga akhir sesi New York tadi pagi, dolar terkoreksi 0.3% terhadap franc Swiss di sekitar 0.9130 franc. Sedangkan euro bergerak stabil  terhadap franc Swiss di sekitar 1.2075 franc.