US & GLOBAL
• Pasar ekuitas global naik untuk hari keempat pada Kamis kemarin, terangkat oleh rilis data jobless claims AS yang diluar dugaan mengalami penurunan di pekan lalu, sementara harga minyak turun akibat pemangkasan pada proyeksi permintaan global seiring dengan suplai minyak AS yang menembus level tertinggi selama 2 dekade terakhir.
• Kebijakan pelonggaran moneter agresif Jepang dan indikasi meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Cina juga turut mengangkat pasar ekuitas, dengan indeks saham Dow Jones dan S&P 500 mencatat rekor tertinggi penutupannya.
• Penurunan klaim pengangguran sebanyak 42000 menjadi 346000 mampu meredakan kekhawatiran mengenai buruknya pasar tenaga kerja AS setelah tercatat pertumbuhan pekerjaan yang lemah di periode Maret lalu.
• Menambah optimisme investor adalah meningkatnya prediksi dari eksekutif ritel dan analis untuk penjualan toko yang sama pada bulan April setelah tertekan awal bulan lalu untuk musim semi karena cuaca dingin.
• Wall Street naik meskipun adanya laporan terjadi penurunan penjualan komputer sebesar 14% di kuartal pertama, penurunan tertajamnya dalam 2 dekade, dimana telah memicu melemahnya saham Microsoft Corp. <MSFT.O>, Hewlett‐Packard Co <HPQ.N> dan Intel Corp. <INTC.O>.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 62,90 poin atau 0,42% di 14865,14. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 5,64 poin atau 0,36% di 1593,37. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 2,90 poin atau 0,09% di 3300,16.
• MSCI's all‐country world index <.MIWD00000PUS> naik 0,62%, sehari setelah membukukan kenaikan terbaik keduanya dalam tahun ini.
• Bursa saham Eropa naik, dengan FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup naik 0,56% di 1192,87. Sedangkan indeks saham blue chip zona euro yaitu Euro STOXX 50 <.STOXX50E> naik 0,5% di 2674,33.
• Yield obligasi pemerintah Italia dan SPanyol naik akibat aksi ambil untung investor pasca rally harga obligasi belakangan ini.
• Sejak BOJ mengumumkan program stimulus radikalnya sepekan lalu, dolar telah naik 7%, yield pada obligasi pemerintah negara maju turun dan indeks ekuitas dunia MSCI menembus level tertinggi sejak Juni 2008.
• Adapun kenaikan terkini pada ekuitas berkat indikasi adanya pemulihan ekonomi di Cina dan oleh indikasi pekan lalu bahwa ECB akan memangkas suku bunganya.
• Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 4/32 dengan yield 1,7913%.
• Harga minyak Brent turun dibawah $105 per barel, mendekati level terendah 8 bulan, setelah pasar memangkas proyeksi permintaan minyak global dan stok minyak mentah AS meningkat ke level tertingginya selama lebih dari 2 dekade terakhir. Harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Mei ditutup melemah $1,52 di level $104,27 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS turun $1,13 ke $93,51 per barel.
• Dolar bergerak di sekitar level tertinggi 4 tahun terhadap yen, dan diprediksi akan segera menembus di atas 100 yen seiring rencana BOJ untuk membeli obligasi guna mendongkrak perekonomiannya. Dolar sendiri telah gagal untuk naik di atas 100 yen sejak April 2009. Dolar terakhir tercatat naik 0,06% di 99,83 yen.
• Emas naik berkat aksi bargain hunting yang dipicu melemahnya dolar, setelah terkoreksi tajam di sesi sebelumnya akibat kemungkinan adanya penjualan emas oleh Siprus dan ketidakpastian mengenai program stimulus moneter The Fed. Namun, peningkatan pada ekonomi AS dan pasar ekuitas akan membatasi kenaikan harga emas dalam jangka pendek kedepan. Harga emas naik 0,4% ke $1564,10 per ons, setelah berhasil rebound dari level terendah 1 pekan di $1553,10.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik Kamis lalu karena penurunan dalam dollar yang dipicu aksi bargain hunting setelah penurunan tajam sehari sebelumnya dari berita kemungkinan penjualan emas oleh Siprus dan ketidakpastian berkenaan dengan stimulus moneter the Fed.
• Membaiknya outlook ekonomi AS dan rally pada pasar ekuitas, dapat menekan harga emas dalam jangka pendek, kata para analis.
• "Regardless of Fed policy, there are many more attractive assets to profit on than gold right now. It looks like the trade right now is buy S&P and sell gold," kata Mihir Dange, COMEX gold options floor trader untuk Arbitrage LLC.
OIL & COMMODITIES
• Pergerakan harga minyak ditutup melemah pada sesi perdagangan setelah the International Energy Agency (IEA) memangkas perkiraan akan pertumbuhan permintaan terhadap minyak pada tahun ini, sebuah badan terbesar ketiga di dunia yang ahli akan memperkirakan pertumbuhan permintaan disaat meningkatnya pertumbuhan persedian akan minyak.
• IEA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk bulan ketiga berturut‐turut. U.S. Energy Information Administration (EIA) dan Organisasi Negara‐negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga merevisi perkiraan mereka menjadi lebih rendah dalam minggu ini.
• Dampak pertumbuhan ekonomi di AS, negara‐negara berkembang dan resesi yang terjadi di Eropa telah mengikis permintaan terhadap bahan bakar pada saat produksi minyak telah meningkat pesat, khususnya di Amerika Utara.
• "There's an ongoing process of acknowledging that the underlying fundamentals are not supporting prices," ucap Timothy Evans,energy analyst di Citi Futures Perspectives, New York.
• IEA merilis data pada hari Rabu bahwa persedian U.S. crude oil menguat pada pekan lalu hingga menyentuh level tertinggi akan persedian minyak sejak tahun 1990.
• "I'm going to go out on a limb here and say that any time a market has a 22‐year high in inventories, it's not a bull market," ucap Evan.
• Harga Brent melemah lebih tajam dibandingkan dengan harga U.S. crude, mempersempit spread antara Brent dan U.S. West Texas Intermediate pada level penutupan terendah 10,59 dollar di satu titik pada sesi perdagangan Kamis, sebelum ditutup dengan nilai 10,76 dollar.
• Kontrak berjangka Brent crude untuk periode Mei ditutup melemah 1,52 dollar dengan nilai 104,27 dollar per barel, setelah sempat menyentuh sesi nilai terendah 103,70 dollar. Kontrak berjangka Brent crude untuk periode Mei akan berakhir pada sesi perdagangan Senin.
• Kontrak berjangka U.S. crude untuk periode Mei ditutup melemah 1,13 dollar dengan nilai 93,51 dollar per barel, jauh di bawah MA‐50 hari dengan nilai 94,33 dollar, sempat melemah hingga 93,06 dollar selama sesi perdagangan kemarin.
EURO ZONE
• Para ekonom telah memangkas dengan tajam ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi zona euro tahun ini, saat ini terlihat kontraksi 0.4 persen dibandingkan dengan prediksi penurunan 0.1 persen hanya tiga bulan yang lalu, polling Reuters menunjukkannya.
• Survei lebih dari 60 ekonom juga memprediksi tingkat pengangguran zona euro, sudah direkor tertingginya, telah mendorong kenaikan kedepannya dan kemungkinan akan mencapai puncaknya hingga akhir tahun ini dan awal tahun 2014.
• Perkembangan kebijakan moneter European Central Bank masih akommodatif, karena perekonomian zona euro diekspektasi untuk recover secara bertahap dalam semester kedua tahun ini, ECB mengatakannya.
• ECB juga mengatakan dalam bulletin bulanannya bahwa ekspektasi inflasi dalam wilayah euro masih menguat bersamaan dengan tujuan untuk menjaga tingkat inflasi dibawah tetapi dekat dengan 2 persen dalam jangka menengah.
• Consumer prices Perancis naik tipis dengan cepat pada bulan Maret daripada ekspektasi meksipun inflasi masih tenang karena goyahnya permintaan pada negara dengan ekonomi terbesar kedua dalam zona euro.
• Consumer prices naik 0.8 persen pada Maret dari bulan sebelumnya, yang membawa tingkat inflasi 1.1 persen dalam 12 bulan, lembaga statistik resmi INSEE mengungkapkannya.
• Tingkat pengangguran Yunani mencatatkan rekor barunya sebesar 27.2 persen pada Januari, data menunjukkannya, menggambarkan dalamnya resesi negara tersebut setelah tahun‐tahun penghematan yang dikenakan dibawah international bailout.
• Tingkat pengangguran hampir tiga kali lipat sejak krisis negara berkembang tahun 2009, dan lebih daripada dua kali lipat rata‐rata tingkat pengangguran zona euro yang terjadi 12 persen. Gambaran terakhir naik dari revisi 25.7 persen pada bulan Desember, jasa statistik negara ELSTAT mengatakannya.
U.K.
• Sterling menembus level tertinggi 7 pekan terhadap dolar dan level puncak 3‐1/2 tahun terhadap yen pada hari Kamis, terangkat oleh minat beli investor pada aset beresiko dan mata uang berimbal hasil lebih tinggi.
• Optimisme bahwa ekonomi Inggris akan terhindar dari resesi, menyusul rilis positif data industrial output sebelumnya, juga turut memberi dukungan bagi penguatan sterling. Sedangkan program pelonggaran moneter BOJ juga telah mendorong investor untuk memburu mata uang selain yen. Namun penguatan sterling masih berpotensi terbatas seiring kekhawatiran terhadap masih rapuhnya kondisi ekonomi Inggris dan kemungkinan BoE melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter.
• Sterling menembus level tertinggi 3‐1/2 tahun terhadap yen setelah mencatat intraday high di 153,85 yen, naik sekitar 10% sejak pekan lalu ketika BOJ mengumumkan rencana stimulus radikalnya.
• Sterling menyentuh level puncak 7 pekan di $1,5411 terhadap dolar, level tertingginya sejak 20 Februari, sebelum akhirnya memangkas keuntungannya dan mencatat naik 0,4% di sekitar $1,5390.
• Sterling diprediksi tidak akan menguat secara signifikan sebelum rilis BoE minutes pekan depan, dimana pelaku pasar akan mencermatinya untuk melihat prospek kelanjutan dari quantitative easing. Tiga anggota BoE, termasuk gubernur Mervyn King, telah mendukung untuk dilanjutkannya pelonggaran moneter dalam 2 bulan terakhir.
JAPAN
• Menurut Reuter dalam jajak pendapat yang dilakukan dengan cukup cepat terhadap banyak analis yang dilaksanakan setelah bank sentral mengejutkan para pelaku bursa dengan kebijakan moneternya yang cukup radikal bahwa kebijakan besar BoJ akan stimulus moneternya menarik perekonomian yang dalam dua dekade terakhir terlihat tidak sehat, telah merubah prospek akan aset‐aset Jepang.
• "As the BOJ's 'new dimension of monetary easing' has changed where the Japanese market is heading, we should reset our targets in order to maintain our bullish stance on the Japanese stocks," ucap Kyoya Okazawa, head of global equities dan commodity derivativesdit BNP Paribas, Tokyo.
• "The BOJ's easing has take the markets into an entirely 'new stage', so I believe we too will need to adjust our target accordingly."
• Data machinery orders Jepang yang dirilis pada hari Kamis menguat 7,5 % pada bulan Februari, rebound dari penurunan yang terjadi pada bulan sebelumnya, namun tidak cukup untuk mempengaruhi tren secara keseluruhan.
• Kenaikan ini sedikit lebih besar dari yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones Newswires dan Nikkei, yang memperkirakan rata‐rata bahwa data core orders meningkat 7,0% dari bulan sebelumnya. Data core orders turun 13,1% pada bulan Januari.
• Dibandingkan dengan tahun lalu, data core orders yang belum disesuaikan jatuh sebesar 11,3 %
• “This month was a rebound from the considerable fall last month," ucap pejabat pemerintahan kepada wartawan dalam sebuah briefing. "Our assessment is still that (the indicator) is gradually recovering."
AUSTRALIA
• Tresuri Wayne Swan menolak mengulang permintaan bank sentral untuk tidak membayar pemerintah federal deviden finansial tahun ini.
• Reserve Bank of Australia (RBA) menghasilkan keuntungan $1.1 milyar tahun 2011/12, utamanya dari interest income.
• Ingin mentransfer semua dana untuk Reserve Bank Reserve Fund (RBRF) setelah dana kehilangan nilainya karena tingginya dollar Australia.
• Lonjakan tiba‐tiba pada tingkat pengangguran Australia ke level terburuknya sejak krisis keuangan global telah memicu kekhawatiran mengenai ekonomi dan dapat mendorong Reserve Bank untuk memangkas tingkat suku bunga.
• Tingkat pengangguran naik pada bulan Maret menjadi 5.6 persen –hanya dibawah puncak GFC dilevel 5.9 persen yang tercatat pada bulan Juni 2009 – setelah jumlah lapangan kerja baru anjlok tidak seperti ekspektasi sebesar 36.100.
• Tetapi pemerintah federal mengatakan pasar tenaga kerja masih kuat dan tingkat pengangguran masih kurang dari setengahnya Eropa yang besarannya 12 persen dan rata‐rata OECD pada delapan persen.
SWISS
• Swiss National Bank tetap siap untuk mempertahankan batasan nilai tukar minimum EUR/CHF di level 1,20 franc yang telah ditetapkan pada 2011 lalu, demikian penegasan dari anggota SNB Fritz Zurbruegg. SNB siap untuk melakukan intervensi jika diperlukan. Hal ini berarti SNB akan menaikkan cadangan devisanya lebih lanjut. Data bulan Maret menunjukkan cadangan forex SNB naik menjadi 438,3 miliar franc Swiss ($470,53 milyar) karena kekhawatiran tentang krisis Siprus mendorong mata uang Swiss naik. SNB juga mengakui bahwa krisis zona euro masih menimbulkan ancaman bagi mata uang Swiss. SNB tidak memiliki rencana untuk membeli atau menjual emas, dimana bank sentral memiliki 1040 ton pada akhir tahun, senilai hampir 50,8 miliar franc Swiss, atau sekitar lebih dari 10 persen dari total aset SNB senilai 499,4 milyar franc.
• Dolar merosot ke level terendah 6 pekan terhadap franc Swiss di 0,9278, dan terakhir tercatat melemah 0,2% di sekitar 0,9305 franc. Sedangkan euro beregrak relatif stabil terhadap franc ke sekitar 1,2195.