title cover

title cover

Friday, April 12, 2013

Headline News 12.04.13


US & GLOBAL
Pasar  ekuitas  global  naik  untuk  hari  keempat  pada  Kamis  kemarin,  terangkat  oleh  rilis  data  jobless  claims  AS  yang  diluar  dugaan  mengalami penurunan di pekan lalu, sementara harga minyak turun akibat pemangkasan pada proyeksi permintaan global seiring dengan  suplai minyak AS yang menembus level tertinggi selama 2 dekade terakhir. 

Kebijakan pelonggaran moneter agresif Jepang dan indikasi meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Cina juga turut mengangkat pasar  ekuitas, dengan indeks saham Dow Jones dan S&P 500 mencatat rekor tertinggi penutupannya. 

Penurunan  klaim  pengangguran  sebanyak  42000  menjadi  346000  mampu  meredakan  kekhawatiran  mengenai  buruknya  pasar  tenaga  kerja AS setelah tercatat pertumbuhan pekerjaan yang lemah di periode Maret lalu. 

Menambah optimisme investor adalah meningkatnya prediksi dari eksekutif ritel dan analis untuk penjualan toko yang sama pada bulan  April setelah tertekan awal bulan lalu untuk musim semi karena cuaca dingin. 

Wall  Street  naik  meskipun  adanya  laporan  terjadi  penurunan  penjualan  komputer  sebesar  14%  di  kuartal  pertama,  penurunan  tertajamnya dalam 2 dekade, dimana telah memicu melemahnya saham Microsoft Corp. <MSFT.O>, Hewlett‐Packard Co <HPQ.N> dan  Intel Corp. <INTC.O>.  

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 62,90 poin atau 0,42% di 14865,14. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik  5,64 poin atau 0,36% di 1593,37. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 2,90 poin atau 0,09% di 3300,16.   

MSCI's all‐country world index <.MIWD00000PUS> naik 0,62%, sehari setelah membukukan kenaikan terbaik keduanya dalam tahun ini. 

Bursa saham Eropa naik, dengan FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup naik 0,56% di 1192,87. Sedangkan indeks saham blue chip zona  euro yaitu Euro STOXX 50 <.STOXX50E> naik 0,5% di 2674,33. 

Yield obligasi pemerintah Italia dan SPanyol naik akibat aksi ambil untung investor pasca rally harga obligasi belakangan ini. 

Sejak  BOJ  mengumumkan  program  stimulus  radikalnya  sepekan  lalu,  dolar  telah  naik  7%,  yield  pada  obligasi  pemerintah  negara  maju  turun dan indeks ekuitas dunia MSCI menembus level tertinggi sejak Juni 2008. 

Adapun kenaikan terkini pada ekuitas berkat indikasi adanya pemulihan ekonomi di Cina dan oleh indikasi pekan lalu bahwa ECB akan  memangkas suku bunganya. 

Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 4/32 dengan yield 1,7913%. 

Harga  minyak  Brent  turun dibawah $105  per  barel,  mendekati  level  terendah  8  bulan,  setelah  pasar  memangkas  proyeksi  permintaan  minyak global dan stok minyak mentah AS meningkat ke level tertingginya selama lebih dari 2 dekade terakhir. Harga minyak berjangka  Brent untuk pengiriman Mei ditutup melemah $1,52 di level $104,27 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS turun $1,13  ke $93,51 per barel. 

Dolar bergerak di sekitar level tertinggi 4 tahun terhadap yen, dan diprediksi akan segera menembus di atas 100 yen seiring rencana BOJ  untuk membeli obligasi guna mendongkrak perekonomiannya. Dolar sendiri telah gagal untuk naik di atas 100 yen sejak April 2009. Dolar  terakhir tercatat naik 0,06% di 99,83 yen. 

Emas naik berkat aksi bargain hunting yang dipicu melemahnya dolar, setelah terkoreksi tajam di sesi sebelumnya akibat kemungkinan  adanya penjualan emas oleh Siprus dan ketidakpastian mengenai program stimulus moneter The Fed. Namun, peningkatan pada ekonomi  AS dan pasar ekuitas akan membatasi kenaikan harga emas dalam jangka pendek kedepan. Harga emas naik 0,4% ke $1564,10 per ons,  setelah berhasil rebound dari level terendah 1 pekan di $1553,10.   


GOLD & COMMODITIES
Emas naik Kamis lalu karena penurunan dalam dollar yang dipicu aksi bargain hunting setelah penurunan tajam sehari sebelumnya dari  berita kemungkinan penjualan emas oleh Siprus dan ketidakpastian berkenaan dengan stimulus moneter the Fed

Membaiknya outlook ekonomi AS dan rally pada pasar ekuitas, dapat menekan harga emas dalam jangka pendek, kata para analis.   

"Regardless of Fed policy, there are many more attractive assets to profit on than gold right now. It looks like the trade right now is buy  S&P and sell gold," kata Mihir Dange, COMEX gold options floor trader untuk Arbitrage LLC.  


OIL & COMMODITIES
Pergerakan harga minyak ditutup melemah pada sesi perdagangan setelah the International Energy Agency (IEA) memangkas perkiraan akan pertumbuhan permintaan terhadap minyak pada tahun ini, sebuah badan terbesar ketiga di dunia yang ahli akan memperkirakan pertumbuhan permintaan disaat meningkatnya pertumbuhan persedian akan minyak.

IEA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk bulan ketiga berturut‐turut. U.S. Energy Information Administration (EIA) dan Organisasi Negara‐negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga merevisi perkiraan mereka menjadi lebih rendah dalam minggu ini.

Dampak pertumbuhan ekonomi di AS, negara‐negara berkembang dan resesi yang terjadi di Eropa telah mengikis permintaan terhadap bahan bakar pada saat produksi minyak telah meningkat pesat, khususnya di Amerika Utara.

"There's an ongoing process of acknowledging that the underlying fundamentals are not supporting prices," ucap Timothy Evans,energy analyst di Citi Futures Perspectives, New York.

IEA merilis data pada hari Rabu bahwa persedian U.S. crude oil menguat pada pekan lalu hingga menyentuh level tertinggi akan persedian minyak sejak tahun 1990.

"I'm going to go out on a limb here and say that any time a market has a 22‐year high in inventories, it's not a bull market," ucap Evan.

Harga Brent melemah lebih tajam dibandingkan dengan harga U.S. crude, mempersempit spread antara Brent dan U.S. West Texas Intermediate pada level penutupan terendah 10,59 dollar di satu titik pada sesi perdagangan Kamis, sebelum ditutup dengan nilai 10,76 dollar.

Kontrak berjangka Brent crude untuk periode Mei ditutup melemah 1,52 dollar dengan nilai 104,27 dollar per barel, setelah sempat menyentuh sesi nilai terendah 103,70 dollar. Kontrak berjangka Brent crude untuk periode Mei akan berakhir pada sesi perdagangan Senin.

Kontrak berjangka U.S. crude untuk periode Mei ditutup melemah 1,13 dollar dengan nilai 93,51 dollar per barel, jauh di bawah MA‐50 hari dengan nilai 94,33 dollar, sempat melemah hingga 93,06 dollar selama sesi perdagangan kemarin. 

EURO ZONE
Para ekonom telah memangkas dengan tajam ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi zona euro tahun ini, saat ini terlihat kontraksi 0.4 persen dibandingkan dengan prediksi  penurunan 0.1 persen hanya tiga bulan yang lalu, polling Reuters menunjukkannya.  

Survei  lebih  dari  60  ekonom  juga  memprediksi  tingkat  pengangguran  zona  euro,  sudah  direkor  tertingginya,  telah  mendorong  kenaikan  kedepannya  dan  kemungkinan  akan  mencapai puncaknya hingga akhir tahun ini dan awal tahun 2014.  

Perkembangan kebijakan moneter European Central Bank masih akommodatif, karena perekonomian zona euro diekspektasi untuk recover secara bertahap dalam semester kedua  tahun ini, ECB mengatakannya.  

ECB juga mengatakan dalam bulletin bulanannya bahwa ekspektasi inflasi dalam wilayah euro masih menguat bersamaan dengan tujuan untuk menjaga tingkat inflasi dibawah  tetapi dekat dengan 2 persen dalam jangka menengah.  

Consumer prices Perancis naik tipis dengan cepat pada bulan Maret daripada ekspektasi meksipun inflasi masih tenang karena goyahnya permintaan pada negara dengan ekonomi  terbesar kedua dalam zona euro.      

Consumer prices naik 0.8 persen pada Maret dari bulan sebelumnya, yang membawa tingkat inflasi 1.1 persen dalam 12 bulan, lembaga statistik resmi INSEE mengungkapkannya.  

Tingkat pengangguran Yunani  mencatatkan  rekor barunya  sebesar  27.2  persen pada  Januari,  data  menunjukkannya, menggambarkan dalamnya  resesi  negara  tersebut  setelah  tahun‐tahun penghematan yang dikenakan dibawah international bailout.  

Tingkat pengangguran hampir tiga kali lipat sejak krisis negara berkembang tahun 2009, dan lebih daripada dua kali lipat rata‐rata tingkat pengangguran zona euro yang terjadi 12  persen. Gambaran terakhir naik dari revisi 25.7 persen pada bulan Desember, jasa statistik negara ELSTAT mengatakannya.  


U.K.
Sterling menembus level tertinggi 7 pekan terhadap dolar dan level puncak 3‐1/2 tahun terhadap yen pada hari Kamis, terangkat oleh minat beli investor pada aset  beresiko dan mata uang berimbal hasil lebih tinggi. 

Optimisme bahwa ekonomi Inggris akan terhindar dari resesi, menyusul rilis positif data industrial output sebelumnya, juga turut memberi dukungan bagi penguatan  sterling.  Sedangkan  program  pelonggaran  moneter  BOJ  juga  telah  mendorong  investor  untuk  memburu  mata  uang  selain  yen.  Namun  penguatan  sterling  masih  berpotensi terbatas seiring kekhawatiran terhadap masih rapuhnya kondisi ekonomi Inggris dan kemungkinan BoE melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter. 

Sterling  menembus  level  tertinggi  3‐1/2  tahun  terhadap  yen  setelah  mencatat  intraday  high  di  153,85  yen,  naik  sekitar  10%  sejak  pekan  lalu  ketika  BOJ  mengumumkan rencana stimulus radikalnya. 

Sterling menyentuh level puncak 7 pekan di $1,5411 terhadap dolar, level tertingginya sejak 20 Februari, sebelum akhirnya memangkas keuntungannya dan mencatat  naik 0,4% di sekitar $1,5390. 

Sterling diprediksi tidak akan menguat secara signifikan sebelum rilis BoE minutes pekan depan, dimana pelaku pasar akan mencermatinya untuk melihat prospek  kelanjutan dari quantitative easing. Tiga anggota BoE, termasuk gubernur Mervyn King, telah mendukung untuk dilanjutkannya pelonggaran moneter dalam 2 bulan  terakhir. 


JAPAN
Menurut Reuter dalam jajak pendapat yang dilakukan dengan cukup cepat terhadap banyak analis yang dilaksanakan setelah bank sentral mengejutkan para pelaku bursa dengan  kebijakan moneternya yang cukup radikal bahwa kebijakan besar BoJ akan stimulus moneternya menarik perekonomian yang dalam dua dekade terakhir terlihat tidak sehat,  telah merubah prospek akan aset‐aset Jepang. 

"As the BOJ's 'new dimension of monetary easing' has changed where the Japanese market is heading, we should reset our targets in order to maintain our bullish stance on the  Japanese stocks," ucap Kyoya Okazawa, head of global equities dan commodity derivativesdit BNP Paribas, Tokyo.  

"The BOJ's easing has take the markets into an entirely 'new stage', so I believe we too will need to adjust our target accordingly."     

Data machinery orders Jepang yang dirilis pada hari Kamis menguat 7,5 % pada bulan Februari, rebound dari penurunan yang terjadi pada bulan sebelumnya, namun tidak cukup  untuk mempengaruhi tren secara keseluruhan. 

Kenaikan ini sedikit lebih besar dari yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones Newswires dan Nikkei, yang memperkirakan rata‐rata bahwa data core  orders meningkat 7,0% dari bulan sebelumnya. Data core orders turun 13,1% pada bulan Januari. 

Dibandingkan dengan tahun lalu, data core orders yang belum disesuaikan jatuh sebesar 11,3 % 

“This  month  was  a  rebound  from  the  considerable  fall  last  month,"  ucap  pejabat  pemerintahan  kepada  wartawan  dalam  sebuah  briefing "Our  assessment  is  still  that  (the  indicator) is gradually recovering." 



AUSTRALIA
• Tresuri Wayne Swan menolak mengulang permintaan bank sentral untuk tidak membayar pemerintah federal deviden finansial tahun ini.

• Reserve Bank of Australia (RBA) menghasilkan keuntungan $1.1 milyar tahun 2011/12, utamanya dari interest income.

• Ingin mentransfer semua dana untuk Reserve Bank Reserve Fund (RBRF) setelah dana kehilangan nilainya karena tingginya dollar Australia.

• Lonjakan tiba‐tiba pada tingkat pengangguran Australia ke level terburuknya sejak krisis keuangan global telah memicu kekhawatiran mengenai ekonomi dan dapat mendorong Reserve Bank untuk memangkas tingkat suku bunga.

• Tingkat pengangguran naik pada bulan Maret menjadi 5.6 persen –hanya dibawah puncak GFC dilevel 5.9 persen yang tercatat pada bulan Juni 2009 – setelah jumlah lapangan kerja baru anjlok tidak seperti ekspektasi sebesar 36.100.

• Tetapi pemerintah federal mengatakan pasar tenaga kerja masih kuat dan tingkat pengangguran masih kurang dari setengahnya Eropa yang besarannya 12 persen dan rata‐rata OECD pada delapan persen.

SWISS
Swiss  National  Bank  tetap  siap  untuk  mempertahankan  batasan  nilai  tukar  minimum  EUR/CHF  di  level  1,20  franc  yang  telah  ditetapkan  pada  2011  lalu,  demikian penegasan dari anggota SNB Fritz Zurbruegg. SNB siap untuk melakukan intervensi jika diperlukan. Hal ini berarti SNB akan menaikkan cadangan  devisanya  lebih  lanjut.  Data  bulan  Maret  menunjukkan  cadangan  forex  SNB  naik  menjadi  438,3  miliar  franc  Swiss  ($470,53  milyar)  karena  kekhawatiran  tentang krisis Siprus mendorong mata uang Swiss naik. SNB juga mengakui bahwa krisis zona euro masih menimbulkan ancaman bagi mata uang Swiss. SNB  tidak memiliki rencana untuk membeli atau menjual emas, dimana bank sentral memiliki 1040 ton pada akhir tahun, senilai hampir 50,8 miliar franc Swiss,  atau sekitar lebih dari 10 persen dari total aset SNB senilai 499,4 milyar franc. 

Dolar  merosot  ke  level  terendah  6  pekan  terhadap  franc  Swiss  di  0,9278,  dan  terakhir  tercatat  melemah  0,2%  di  sekitar  0,9305  franc.  Sedangkan  euro  beregrak relatif stabil terhadap franc ke sekitar 1,2195.