US & GLOBAL
• Minyak mentah AS anjlok dan berakhir di bawah $100/barel dipengaruhi oleh rilis pesimis data weekly jobless claims yang naik ke level tertinggi 8 bulan dan melambatnya produktifitas di kuartal pertama – meningkatkan keraguan terhadap kekuatan pemulihan ekonomi global yang kemudian turut menyeret turun saham serta meningkatkan permintaan aset safe‐haven.
• Dengan demikian harga minyak telah mengalami rekor penurunan harian terbesar selama 2 hari berturut‐turut. Sementara minyak mentah Brent kemarin baru mencetak rekor penurunan harian terbesarnya. EURUSD tergelincir signifikan hingga 2%, yang merupakan penurunan terbesar EURUSD sejak Agustus lalu, setelah ECB memberikan sinyalemen akan menahan diri dari menaikkan suku bunga bulan depan. Di bursa Wall Street, indeks saham Dow Jones dan S&P500 turun sekitar 1% dipicu merosotnya saham energi merosot dengan harga minyak.
• Tekanan jual di bursa komoditas berlanjut selama 4 sesi berturut‐turut dipicu oleh rasa khawatir para investor terhadap laju pemulihan ekonomi global dan kekhawatiran pengetatan moneter China lebih lanjut, konsumen terbesar bahan baku dunia. Harga minyak mentah AS <CLc1> tertekan hingga lebih dari 8% ke $99,84/barel, kemudian berlanjut turun hingga $98,25/barel pasca settlement. Harga minyak mentah Brent <LCOc1> juga merosot lebih dari 8% ke level $110,80/barel.
• Indeks komoditas global Reuters‐Jefferies CRB <.CRB> turun 4,9% Kamis kemarin, mengakumulasi tekanan minggu ini hingga sebesar 8%. Silver <XAG=> mengalami penurunan minggu terbesar sejak akhir 1980‐an setelah CME Group, dalam sebuah langkah untuk meredam spekulasi, menaikkan persyaratan margin untuk 5.000 ons perak di kontrak berjangka silver di pasar COMEX. Perak telah merosot lebih dari 20% minggu ini, akibat dominasi aksi profit‐taking investor dari kenaikannya baru‐baru ini ke level tertinggi 31 tahun di areal $50/ounce. Kamis kemarin, silver mengalami penurunan 10% ke level $35,34/ounce, tekanan harian terbesar sejak Oktober 2008.
• Siklus bullish jangka panjang minyak masih bertahan, meskipun koreksi saat ini dapat memiliki rentang waktu beberapa bulan dipengaruhi oleh pandangan pesimis pada perekonomian, terutama sektor tenaga kerja menjelang rilis non‐farm payroll AS nanti malam.
• Putusan ECB untuk mempertahankan suku bunganya di pertemuan Kamis kemarin mampu menahan bursa saham Eropa dari tekanan lebih besar dan akhirnya hanya ditutup sedikit lebih rendah dipengaruhi kekhawatiran global dan rilis pesimis di luar dugaan data industrial orders Maret Jerman. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup turun 0,29% dibandingkan kejatuhan besar Rabu sebelumnya,
hingga 1,4%. Indeks bursa saham dunia MSCI merosot 1,3% sementara indeks saham negara‐negara berkembang MSCI turun 1,0%.
Sebelum penurunan minggu ini, saham dunia telah mengalami kenaikan lebih dari 8,0% tahun ini karena berkembangnya kepercayaan investor terhadap pendapatan perusahaan yang kuat dan pertumbuhan yang kuat di pasar negara berkembang.
• Aset‐aset safe‐haven kembali diburu Kamis kemarin, mendorong kenaikan harga obligasi 10‐tahun di pasar Treasury AS naik 17/32, sementara yield‐nya turun menjadi 3,16%. Mata uang yen Jepang menguat atas dolar AS sekitar 0,5% ke level 80,20an pagi ini.
• EURUSD terkoreksi signifikan sekitar 2%, hingga $1,4525, setelah Presiden ECB Jean‐Claude Trichet menyebutkan risiko kenaikan harga namun tidak menggunakan kalimat "strong vigilance" untuk inflasi, yang kemudian diasumsikan pasar bahwa ECB juga tidak akan melakukan kenaikan suku bunga di pertemuannya Juni mendatang.
GOLD & COMMODITIES
• Silver merosot 7 persen Kamis lalu, menghadapi penurunan terbesar mingguannya sejak tahun 1983 dan menekan gold anjlok 2 persen, karena panic selling berakselerasi diantara sektor komoditas.
• Silver saat ini telah anjlok lebih dari 20 persen, kriteria konvensional untuk suatu bear market, sejak mencapai level puncaknya yang mendekati $50 per ons Kamis lalu. Silver melemah tajam dalam lima harinya yang kelihatan memicu pada penurunan tajam pada crude oil dan komoditas lainnya. The Reuters/Jefferies CRB index <.CRB> mengalami penurunan mingguan terbesarnya sejak akhir 2008.
• Spot silver <XAG=> melemah hingga 8 persen ke level terendahnya dalam enam minggu level $35.82 per ons, turun sekitar 25 persen dalam minggu ini.
• Telah sempat melemah ke level terendahnya $36.26 by 12:25 p.m. EDT (1625 GMT).
• Investor liquidation mendorong gold untuk melemah sekitar 2 persen ke level $1478,70 per ons, level terendahnya sejak April 18.
• Spot gold <XAU=> turun 1.6 persen ke level $1491,91 per ons. COMEX June gold futures <GCM1> terakhir diperdagangkan melemah $23.60 ke level $1491,70.
• Penurunan silver membawa gold/silver ratio, yang menilai berapa banyak silver per ons untuk dapat membeli gold, ke level tertingginya dalam delapan minggu diatas 40 dari hanya dibawah 32 Kamis lalu.