title cover

title cover

Monday, June 24, 2013

Headline News 24.06.13

US & GLOBAL
Bursa saham AS bergerak cukup stabil pada hari Jumat, sementara imbal hasil (yield) Treasury mencatat lonjakan mingguan terbesarnya  dalam 1 dekade terakhir setelah investor meninjau kembali posisi mereka di tengah rencana Federal Reserve menarik stimulus ekonomi. 

Pasar menyesuaikan diri dengan rencana The Fed untuk mengurangi program pembelian asetnya akhir tahun ini jika ekonomi AS terus  membaik seperti yang diharapkan. Ben Bernanke mengguncang pasar dunia ketika ia memberikan isyarat tegas untuk mengakhiri program  stimulusnya pada hari Rabu. 

Meredanya  kekhawatiran  terhadap  krisis  perbankan  di  China  telah  membantu  menenangkan  pasar,  namun  tingkat  pendanaan  jangka  pendek masih tetap tinggi, terutama untuk nasabah‐nasabah kecil. 

Setelah bergerak dalam kondisi yang cukup fluktuatif, bursa saham AS berhasil ditutup naik setelah mengalami pelemahan dalam 2 sesi  terakhir. Yield Treasury tenor  10 tahun naik di atas 2,50 persen, level intraday  tertingginya sejak Agustus  2011. Dalam sepekan, yield  obligasi  tenor  10  tahun  naik  40  basis  poin  yang  mana  merupakan  lonjakan  mingguan  tunggal  terbesarnya  sejak  Maret  2003.  Dolar  menguat dan mencatat kenaikan mingguan terbesarnya sejak Juli 2012. 

Indeks saham utama AS mencatat minggu terburuknya sejak April. Indeks S&P 500 masih di bawah MA50, setelah menembus di bawah  area tersebut pada hari Kamis. 

"A lot of investors thought the sell‐off was overdone after we broke through those technical levels, but all the existential things that drove  us down are still in place. People aren't sure what's going to happen with Fed policy or rates or anything else. It is too soon to say we hit a  bottom," kata Nicholas Colas, chief market strategist pada The ConvergEx Group di New York.  

Indeks saham dunia dalam MSCI turun 0,3%, dan FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> berakhir melemah 1% 

Dow Jones industrial average <.DJI> naik 41,08 poin atau 0,28% ke 14799,40. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 4,24 poin atau  0,27% ke 1592,43. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 7,39 poin atau 0,22% ke 3357,25.   

The Fed saat ini melakukan pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan, bagian dari stimulus besarnya yang telah mendorong investor  untuk  memburu  aset  beresiko  dan  memicu  naiknya  bursa  AS  sekitar  15%  tahun  ini.  Investor  kini  menghadapi  tugas  pembalikan  perdagangan  tersebut,  yang  diperkirakan  akan  terus  mengacaukan  pasar  global  di  seluruh  kelas  aset.  Pemulihan  saham  di  sore  hari  bertepatan dengan artikel Wall Street Journal yang menunjukkan bahwa pasar "salah membaca" The Fed. 

Treasury tenor 10 tahun terkoreksi lebih dari 1 poin dengan yield 2,54%, sementara untuk tenor 30 tahun merosot 1‐9/32 dengan yield  3,59%. 

Dolar melanjutkan penguatannya menyusul pandangan Bernanke bahwa ekonomi AS tengah memulih yang memicu pelaku pasar untuk  mengantisipasi kemungkinan suku bunga dinaikkan di akhir tahun 2014. Dolar naik 0,5% terhadap sejumlah rivalnya, mencatat kenaikan  mingguan 2%, kenaikan terbesarnya sejak awal Juli 2012. Sementara euro merosot 0,7% ke $1,3126 dan dolar bertambah 0,4% terhadap  yen ke 97,70 yen. 

Permintaan  investor  terhadap  emas  terlihat  meningkat  seiring  anjloknya  harga  obligasi  dan  ekuitas,  meskipun  kekhawatiran  terhadap  pertumbuhan ekonomi China masih membebani sentimen. Emas berhasil rebound dari posisi terendah 3 tahun dan terakhir tercatat naik  1,2% di $1293,65 per ons, sementara emas berjangka naik 0,6% ke $1293,40 per ons. 

Kekhawatiran terhadap permintaan dari China dan AS telah menekan harga minyak. Brent crude <LCOc1> terkoreksi $1,24 ke $100,91,  sementara U.S. oil <CLc1> anjlok $1,45 ke $93,69.   


GOLD & COMMODITIES
Emas naik 1,3 persen Jumat lalu, rebound dari level terendah yang mendekati tiga tahunnya pada awal harian, tetapi dalam mingguan  masih  anjlok  kebanyakan  mendekati  dua  tahunnya  setelah  the  Fed  mengindikasikan  lebih  eksplisit  untuk  mengakhiri  stimulus  yang  memicu pelemahan global.  

Meskipun kenaikan Jumat lalu, spot gold masih melemah diatas 7 persen dalam mingguan, penurunan terbesar mingguannya sejak anjlok  dari level tertinggi dalam bulan September 2011. 

Aksi  bargain  hunting  oleh  investor  dan  pembelian  fisik  membantu  mengimbangi  kenaikan  dalam  marjin  gold  futures  AS.  Bertahannya  pasar ekuitas dan tresuri juga membawa investor emas melakukan aksi beli mengikuti pelemahan 5,5 persen Kamis sebelumnya. 

"We've had some forced selling in gold as a result of margin calls in the equity markets. That had exacerbated selling yesterday and allow  the gold market to consolidate higher today," kata Bill O'Neill, mitra dari commodities investment firm LOGIC Advisors.  


OIL & COMMODITIES
Minyak turun untuk hari kedua di tengah sesi perdagangan yang cukup berfluktuatif pada hari Jumat, dengan Brent mengalami penurunan terbesar dua hari sesi perdagangan untuk satu tahun seiring dolar AS menguat dan para trader khawatir terhadap melambatnya permintaan minyak di China dan permintaan investor berkurang di Amerika Serikat.

Crude melemah untuk sesi ketiga perdagangan setelah Ketua Federal Reserve Ben Bernanke pada hari Rabu kembali menyusun strategi untuk meminimalisir kebijakan stimulus moneter. Kontrak berjangka Crude melemah menyentuh dikisaran MA‐50 hari hingga MA‐100 hari, bahkan seiring pasar ekuitas AS stabil setelah dua hari mengalami penurunan tajam. Brent mengalami penurunan signifikan hampir mendekati 5 persen.

"Without quantitative easing and strong China demand, the oil bull story evaporates," ucap Phil Flynn, energy analyst Price Futures Group di Chicago, Illinois.

Brent melemah hingga lebih dari 2 dollar tepat di atas 100 dollar/barel, kemudi melemah hingga ditutup turun 1,24 dollar dengan nilai 100,91 dollar/barel.

Kontrak berjangka U.S. crude untuk bulan depan atau West Texas Intermediate, melemah lebih dari 2 dollar pada sesi awal perdagangan, kemudian ditutup melemah 1,45 dollar dengan nilai kontrak 93,69 dollar/barel. Bulan kedua WTI diperdagangkan turun 1,52 dollar dengan nilai 93,63 dollar/barel. Volume perdagangan Brent dan WTI berada sedikit di atas rata‐rata 30‐hari.

Spread antara Brent dan U.S. crude menyempit menjadi 7,22 dollar, setelah mencapai spread sesi rendah 6,54 dollar , jarak terdekat sejak November 2011.

"We dropped nearly $6 in less than three days, so you're seeing some profit‐taking from shorts covering," ucap Gene McGillian, analyst Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

"The selloff was probably overextended," ucap Gene, tercatat bahwa minyak mentah AS telah diperdagangkan antara 92 dollar hingga 97 dollar untuk dua bulan terakhir.


EURO ZONE
Uni  Eropa  yang  disorot  Jumat  lalu  untuk  membentuk  aturan  yang  memaksa  kerugian  pada  penabung  besar  dari  kegagalan  bank‐bank,  suatu  yang  terlarang  yang  dipatahkan oleh bailout Untuk Siprus tahun ini.  

Menteri keuangan di Luxembourg mencoba untuk menyelesaikan satu dari kebanyakan pertanyaan sulit yang diajukan oleh krisis perbankan Eropa – bagaimana untuk  menghentikan bank gagal tanpa menyebar kepanikan atau memberatkan wajib pajak.  

Perekonomian Italia diekspektasi untuk mengalami kontraksi pada fase terlambatnya dalam kuartal kedua tahun 2013 dan dapat stabil dalam paruh kedua, direktur  umum deputi, dari Bank of Italy, Fabio Panetta, mengatakannya yang mencatatkan recovery dalam aktivitas industri.  

Italia  dalam  resesi terpanjangnya dalam era  pasca perang dan  perekonomian merosot sekitar 0.6  persen dalam kuartal pertama dibandingkan terhadap tiga bulan  terakhir tahun 2012 berkenaan dengan permintaan domestik dan ekspor.  

Pengambil kebijakan Slovenia Jumat lalu menyetujui rencana pemerintah untuk menjual 15 perusahaan negara dalam usaha untuk memangkas defisit anggaran dan  menghindari menjadi negara terakhir zona euro yang mencari bailout.  

Perusahaan termasuk operator telekomunikasi terbesar Slovenia, Telekom Slovenia <TLSG.LJ>, bank terbesar kedua, Nova KBM <NKBM.LJ>, perusahaan penerbangan  nasional Adria Airways dan Ljubljana airport.  

Obligasi pemerintah Spanyol dan Italia mengalami rebound Jumat lalu setelah aksi jual yang besar dipicu oleh prospek pengurangan stimulus moneter AS, dan German  Bunds melemah tetapi dalam kisaran terbatas.  

Obligasi pemerintah Yunani anjlok dengan borrowing costs dari obligasi yang dirilis oleh bailed‐out negara meningkat ke level tertinggi sejak bulan April setelah gejolak  politik mendorong sovereign kembali menjadi sorotan. 


U.K.
Sterling  mencatat  kinerja  mingguan  terburuknya  dalam  4  bulan  terakhir  setelah  The  Fed  memberikan  isyarat  tegas  untuk  segera  mengakhiri  program  stimulus moneternya. 

Bertolak  belakang  dengan  Mark  Carney,  yang  akan  mulai  menjabat  sebagai  gubernur  BoE  di  bulan  Juli,  yang  nampaknya  akan  mengadopsi  kebijakan  mineter agresif, jika kondisi ekonomi Inggris memburuk. 

Sterling  terkoreksi  ke  level  intraday  low  $1,5366,  level  terendahnya  selama  2  pekan,  dan  terakhir tercatat  bergerak  di  sekitar  $1,5440  atau  turun  0,4%  dibandingkan penutupan New York hari Kamis. Dalam basis mingguan, sterling tercatat melemah sekitar 2%, kinerja terburuknya sejak akhir Februari lalu. 

Sementara itu, hasil jajak pendapat Reuters menunjukkan The Fed akan mulai memangkas belanja bulanannya untuk pembelian aset sebelum akhir tahun  ini, dan diprediksi akan dilakukan secepatnya di bulan September. Mayoritas ekonom juga memprediksi The Fed akan menghentikan program pembelian  obligainya pada bulan Juni tahun depan. 

Dari 60 ekonom yang disurvey, hampir separuhnya, sebanyak 28 ekonom, memprediksi The Fed akan mulai mengurangi jumlah pembelian bulanan obligasi pada bulan September dan hampir keseluruhan responden berkesimpulan langkah pengurangan tersebut dilakukan sebelum akhir tahun. Sementara hanya 5 ekonom yang memprediksi The Fed akan menunggu hingga tahun depan untuk memlai memangkas program pembelian obligasinya. Hampir keseluruhan  ekonom juga memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga di tahun 2015. 


JAPAN
Sumber yang berasal dari pemerintahan mengatakan pada hari Jumat bahwa Pemerintah Jepang kemungkinan akan menyusun anggaran tambahan untuk tahun fiskal saat ini yang berakhir pada bulan Maret mendatang untuk meredam pukulan ekonomi dari kenaikan pajak penjualan yang direncanakan tahun depan.

Salah satu pejabat pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa anggaran ekstra adalah "utterly unavoidable", tambahan belanja dapat mempersulit upaya Tokyo untuk memperbaiki keuangan secara luas nya.

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda pada hari Jumat menekankan bahwa pasar keuangan kemungkinan akan stabil dari waktu ke waktu, yang mencerminkan perbaikan dalam ekonomi Jepang.

Tapi Kuroda memperingatkan bahwa ketidakpastian perekonomian negara terbesar ketiga di dunia tetap tinggi, dan bahwa bank sentral akan hati‐hati mengawasi perkembangan pasar.

"Japan's economy is likely to resume a moderate recovery as overseas growth picks up moderately and domestic demand remains resilient due to the effect of monetary easing and various stimulus measures," ucap Kuroda dalam sebuah konferensi di Tokyo.

"We will make policy adjustments as needed, examining both upside and downside risks to the economy and prices," ucap Kuroda.


AUSTRALIA
Australian dollar sempat melemah ke level $A 0.9180, untuk kemudian ditutup ke level $A 0.9215. 

Harga obligasi Australia melemah karena penurunan Australian dollar mengurangi peluang tingkat suku bunga dipangkas oleh Reserve Bank of Australia.  

Pemerintah NSW telah memangkas hampir $6 juta dan lebih dari 70 jobs dari program yang didesain untuk memonitor pelaku kekerasan seperti  Terrence Leary, oposisi mengatakannya.  


SWISS
Franc Swiss melemah terhadap euro pada hari Jumat, menyerahkan sejumlah keuntungannya yang didapat di hari Kamis sebelumnya meskipun meningkatnya risk  aversion (keengganan untuk mengoleksi aset beresiko) nampaknya akan menopang penguatan franc dan dolar dalam jangka menengah kedepan. 

Pelaku pasar masih tetap cemas dan cenderung menahan diri setelah Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke mengatakan di pertengahan pekan lalu bahwa bank  sentral akan mulai memangkas langkah‐langkah stimulus karena prospek ekonomi AS membaik, sementara China, ekonomi terbesar kedua di dunia, melaporkan data  manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Kamis. 

Pada hari Kamis, Swiss National Bank (SNB) mengatakan pihaknya masih mencemaskan soal kekuatan nilai tukar franc dan resikonya terhadap ekonomi Swiss, dan  akan mempertahankan batasan minimum nilai tukar EUR/CHF di 1,20 franc per euro. 

Franc Swiss melemah sekitar 0,1% terhadap euro di sekitar 1,2270 franc per euro dibandingkan posisi penutupan New York hari Kamis. Sedangkan terhadap dolar,  franc melemah 0,8% di sekitar 0,9350 franc per dolar. 

Sementara itu, hasil jajak pendapat Reuters menunjukkan The Fed akan mulai memangkas belanja bulanannya untuk pembelian aset sebelum akhir tahun ini, dan  diprediksi akan dilakukan secepatnya di bulan  September. Mayoritas ekonom juga  memprediksi The Fed akan  menghentikan  program pembelian  obligainya  pada  bulan Juni tahun depan. 


Dari 60 ekonom yang disurvey, hampir separuhnya, sebanyak 28 ekonom, memprediksi The Fed akan mulai mengurangi jumlah pembelian bulanan obligasi pada  bulan September dan hampir keseluruhan responden berkesimpulan langkah pengurangan tersebut dilakukan sebelum akhir tahun. Sementara hanya 5 ekonom yang  memprediksi The Fed akan menunggu hingga tahun depan untuk memlai memangkas program pembelian obligasinya. Hampir keseluruhan ekonom juga memprediksi  The Fed akan menaikkan suku bunga di tahun 2015.