US & GLOBAL
• Bursa saham dan euro melemah pada sesi Kamis karena investor menurunkan ekspektasi bahwa Kepala The Federal Reserve Ben Bernanke akan memberikan sinyal peluncuran QE3 dalam pidatonya pada pertemuan bank sentral di Wyoming. Suksesnya penjualan obligasi Italia menunjukkan tumbuhnya kepercayaan di kalangan investor bahwa ECB akan mengambil langkah‐langkah segera untuk mengatasi krisis utang yang melanda di kawasan tersebut.
• The Dow Jones industrial average <DJI.> ditutup turun 106,77 poin, atau 0,81 persen, ke 13,000.71. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> turun 11.01 poin, atau 0,78 persen, ke 1,399.48. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> merosot 32.47 poin, atau 1,05 persen, ke 3,048.71.
• Di Eropa, Indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup turun 0,8 persen ke 1,077.93. Indeks saham global MSCI <MIWD00000PUS.> yang telah melemah selama tujuh sesi terakhir, tercatat turun 0,9 persen ke 320.39.
• Jika Bernanke memberikan sinyal bahwa bank sentral AS akan memulai program pembelian aset lanjutan maka berpotensi akan menekan kinerja dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya. Euro <EUR=> turun 0,2 persen ke 1,2506, sementara indeks dolar AS <DXY.> naik 0,2 persen ke 81,686. Penguatan menembus level 1,2590 akan menandai kinerja terbaik euro dalam 8‐pekan terakhir.
• Para investor dan ekonom dalam 2‐pekan terakhir nampak lebih skeptis akan kemungkinan QE3 dari The Fed pada sidangnya September mendatang, demikian berdasarkan jajak pendapat Reuters selama seminggu terakhir. Kinerja euro mendapat dukungan pada awal pekan ini setelah Perdana Menteri Cina Wen Jiabao, yang bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel di Beijing, pada sesi Kamis, mengatakan keyakinannya bahwa zona euro bisa keluar dari krisis utang dan bahwa Cina akan tetap untuk terus membeli utang pemerintah Uni Eropa.
• Harga bijih besi jatuh ke level terendah sejak 2009, menyeret turun saham penambang, termasuk Rio Tinto <RIO.L> dan BHP <BLT.L> Billiton, perlambatan permintaan dari China mengancam permintaan metal dunia.
• Harga obligasi Amerika menguat, mendiskonto kemungkinan QE3 dari The Fed. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun Amerika <US10YT=RR>harganya naik 7/32 dengan imbal hasil pada 1,6267 persen. Berkembangnya ekspektasi bahwa ECB juga akan meningkatkan stimulus keuangan juga mendorong naiknya permintaan obligasi Italia tenor 5 dan 10‐tahun yang mencatat penjualan sebesar 7,3 miliar euro.
• Harga minyak mentah Brent naik dalam perdagangan yang cukup volatile, didukung oleh kekhawatiran pasokan dan ketegangan geopolitik, sementara minyak mentah AS turun seiring mulai dilakukannya penilaian oleh beberapa perusahaan akan dampak dari kerusakan dari Badai Isaac yang menyapu kawasan Teluk Meksiko.Minyak mentah brent untuk pengiriman Oktober <LCOc1> ditutup naik 11 sen ke 112,65 USD per barel. Minyak mentah AS <CLc1> turun 94 sen ke 94,55 USD per barel.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas ditutup flat Kamis lalu karena pelemahan pada pasar keuangan yang mendorong investor untuk menahan posisinya dari kedepannya yang menunggu pidato dari ketua the Fed Ben Bernanke.
• Logam mulia sempat mencatatkan penurunan bersamaan dengan bursa Wall Street dan crude futures AS karena investor melepas posisinya dalam rangka menunggu pidato Bernanke pada simposium para bankir bank sentral di Jackson Hole, Wyoming,
• Emas telah naik 3 persen dalam delapan hari terakhirnya dari ekspektasi bahwa Bernanke menggunakan pidatonya untuk membawa pesan yang kuat pada pasar.
• "This (rally) may mean that the risk for gold is to the downside if the Fed Chairman does not signal clearly ‐ or loudly ‐ enough that further monetary easing is likely on the way," kata James Steel, analis metal HSBC.
• Beberapa trader mengekspektasi Bernanke kemungkinan mengisyaratkan pada putaran ketiga dari pembelian kembali obligasi AS yang diketahui sebagai quantitative easing, sementara yang lain mengatakan the Fed dapat menunggu untuk laporan nonfarm payroll sebelum mencapai keputusan pada stimulus pada policy meeting (12‐13) September.
OIL & COMMODITIES
• Harga Brent crude naik pada perdagangan yang choppy Kamis lalu, didukung oleh permasalahan pasokan dan tensi geopolitik, sementara itu crude AS melorot karena perusahaan‐perusahaan energi sejauh ini telah melaporkan tidak adanya kerusakan yang fatal pada fasilitas produksi Teluk Meksiko yang terkena badai topan Isaac yang melalui wilayah tersebut.
• Kemungkinan pemogokan oleh pekerja jasa oil Norwegia, pemeliharaan (peralatan) North Sea dan berlanjutnya perselisihan berkenaan dengan program nuklir Iran yang berlanjut untuk mendukung pasar Brent.
• Brent masih mencatatkan kenaikan dalam rangkaian tujuh bulannya yang lebih dari 7 persen, dengan crude AS juga mencatatkan kenaikan 7 persen dalam bulan Agustus.
• "Brent has more geopolitical risk associated with it and it is North Sea maintenance season," kata Gene McGillian, analis pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut.
• Perusahaan oil dan gas alam yang beroperasi di wilayah Gulf Coast AS sejauh ini melaporkan tidak adanya kerusakan yang signifikan oleh badai terhadap infrastruktur, yang mana ditutup dari terjadinya badai Topan Isaac, yang saat ini menurun menjadi badai tropis.
EURO ZONE
• Euro terkoreksi untuk hari kedua terhadap dolar pada hari Kamis setelah sebagian investor meragukan langkah QE3 The Fed yang kemungkinan akan diumumkan dalam testimoni Bernanke malam nanti. Pergerakan mata uang terlihat terbatas karena investor menunggu hasil testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke yang akan diumumkan melalui simposium tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming. Jika terindikasi adanya upaya untuk melanjutkan kebijakan moneter longgar oleh The Fed, maka akan berpotensi menekan dolar lebih lanjut. Selain itu, investor juga menunggu hasil sidang ECB hari Kamis pekan depan dan sidang The Fed tanggal 12‐13 September mendatang.
• Harapan akan segera dilanjutkannya kebijakan moneter longgar muncul sejak minutes dari sidang The Fed pekan lalu yang menunjukkan dewan kebijakan dapat bertindak “dengan segera”. Euro juga menguat setelah Kepala ECB Mario Draghi menunda kehadirannya di pertemuan Jackson Hole nanti malam, dimana menambah harapan bahwa ECB akan menawarkan bantuan kepada Spanyol dan Italia.
• Ketidakpastian masih marak terjadi di pasar dimana investor dan ekonom menjadi lebih skeptis bahwa The Fed akan mengumumkan putaran baru pembelian obligasi pada sidangnya September mendatang, demikiann jajak pendapat Reuters menunjukkan.
• Euro terkoreksi 0.2% di sekitar $1.2496, setelah sempat mencatat intraday high di $1.2563. Sedangkan dolar turun 0.2% ke 78.55 yen, dan euro melemah 0.5% ke 98.15 yen.
U.K.
• Sterling melemah terhadap dolar AS ditengah aksi investor yang cenderung berhati‐hati menjelang pertemuan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, dimana Ketua The Fed – Ben Bernanke diharapkan akan memberikan sinyal pemberlakuan QE3. Jika pada akhirnya Bernanke menguatkan sinyal pelonggaran kuantitatif lanjutan untuk Amerika, maka akan berpotensi menekan kinerja dolar AS. Sebaliknya, apabila Bernanke pada akhirnya mengecewakan ekspektasi publik, maka dolar potensial akan menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya termasuk sterling. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat melemah 0,28 persen terhadap dolar AS ke 1.5785.
• Sementara itu berdasarkan jajak pendapat terakhir yang dilansir Reuters memperlihatkan bahwa mayoritas ekonom percaya BoE akan meningkatkan jumlah dana yang digunakan dalam pelonggaran kuantitatifnya sebesar 50 miliar pound lagi menjadi total 425 miliar poundsterling. Para ekonom tersebut memperkirakan sidang BoE pada 06 September belum akan mengumumkan kebijakan ekspansi stimulus tersebut, Sementara itu suku bunga acuan bank sentral Inggris diperkirakan belum akan mengalami perubahan dari levelnya saat ini setidaknya hingga sidang BoE pada April 2014 mendatang.
• Data terakhir memperlihatkan bahwa pinjaman kepada sektor bisnis dan konsumen di Inggris pada periode Juli mengalami penurunan menyusul turunnya angka pinjaman kartu kredit ke level terburuknya sejak hampir 6‐tahun terakhir. Kondisi tersebut semakin memberikan tantangan bagi bank sentral yang saat ini tengah menggodok rencana skema baru untuk meningkatkan kredit (Funding for Lending Scheme).
JAPAN
• Penjualan ritel Jepang mencatat penurunan yang lebi tajam dari perkiraan dalam basis tahunan di bulan Juli, mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 8 bulan, menyusul melemahnya konsumsi dan ekspor yang menambah prospek suram ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut.
• Penurunan 0.8% pada retail sales di bulan Juli tercatat lebih tajam dari perkiraan turun 0.2%, setelah mencatat naik 0.2% di bulan Juni sebelumnya pasca maraknya penjualan yang terlihat di awal tahun ini.
• Data tersebut telah menambah keyakinan bahwa konsumsi swasta, yang menyumbang sekitar 60% pada perekonomian, tengah kehilangan momentumnya setelah sempat rebound dari keterpurukan akibat gempa dan tsunami di tahun lalu.
• Sejumlah ekonom memprediksi ekonomi akan melambat di akhir tahun ini menyusul subsidi pemerintah pada pembalian mobil beremisi rendah akan berakhir dan ekspor menurun, dimana menambah tekanan pada BOJ untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut.
• Pergerakan mata uang terlihat terbatas karena investor menunggu hasil testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke yang akan diumumkan melalui simposium tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming. Jika terindikasi adanya upaya untuk melanjutkan kebijakan moneter longgar oleh The Fed, maka akan berpotensi menekan dolar lebih lanjut. Selain itu, investor juga menunggu hasil sidang ECB hari Kamis pekan depan dan sidang The Fed tanggal 12‐13 September mendatang.
• Ketidakpastian masih marak terjadi di pasar dimana investor dan ekonom menjadi lebih skeptis bahwa The Fed akan mengumumkan putaran baru pembelian obligasi pada sidangnya September mendatang, demikiann jajak pendapat Reuters menunjukkan. Euro terkoreksi 0.2% di sekitar $1.2496, setelah sempat mencatat intraday high di $1.2563. Sedangkan dolar turun 0.2% ke 78.55 yen, dan euro melemah 0.5% ke 98.15 yen.
AUSTRALIA
• Australian dollar dan yield obligasi pemerintah turun ke level terendahnya dalam satu bulan Kamis lalu dari bertahannya kekhawatiran pertumbuhan (ekonomi) global dan anjloknya harga komoditas, yang menghadapi investasi pipanisasi dalam sektor sumber daya negara.
• Obligasi bertenor tiga tahun <YTTc1> melonjak ke level tertinggi 97.520, tertinggi sejak awal Agustus dan terakhir yield sebesar 2.51 persen.
• Euro mencatatkan penguatan versus dollar Kamis lalu, yang mendapat dukungan kedepannya dari pidato oleh Ketua the Fed Ben Bernanke Jumat ini, tetapi Australian dollar mencapai level terendahnya satu bulan dari berlanjutnya permasalahan mengenai outlook (ekonomi) Cina.
SWISS
• Swiss franc naik bersamaan dengan euro terhadap dollar Kamis lalu, mendapat dukungan diantara kegelisahan investor dari kedepannya pidato Ketua the Fed Ben Bernanke pada Jumat ini.
• Para investor berharap bahwa pidato Bernanke pada simposium di Jackson Hole, Wyoming akan memberikan petunjuk untuk peluang dari the Fed yang ditandai program pembelian aset, atau quantitative easing, dan apakah atau tidak akan mengambil tindakan tersebut untuk bulan depan.
• "Markets are trading in tight ranges ahead of tomorrow's Jackson Hole symposium," Mitul Kotecha, ketua dari global forex strategy pada Credit Agricole, mengungkapkannya.