title cover

title cover

Tuesday, October 25, 2011

Headline News 25.10.11


US & GLOBAL
  • Bursa  saham  global  menguat  ke  level  tertinggi  selama  7pekan  terakhir  ditingkahi  penguatan  harga  komoditas  dunia  menyusul optimisme  bahwa  pemimpin  UniEropa  akan  segera  menyepakati  penanganan  krisis  hutang  kawasan  tersebut.  Laporan  keuangan korporasi  juga  turut  mendukung  minat  investor  pada  aset  beresiko,  diantaranya  Caterpillar  yang  sahamnya  menguat  5%  setelah melaporkan kenaikan keuntungan kuartalan hingga 44%. 


  • Namun  terdapat  anggapan  dari  beberapa  investor  yang  masih  pesimis  bahwa  kenaikan  dana  talangan  EFSF  yang  akan  disepakati pertengahan  pekan  ini,  nantinya  akan  cukup  untuk  menangani  krisis  hutang  di  beberapa  negara  UniEropa.  Kekhawatiran  tersebut kemudian terefleksikan kepada naiknya harga obligasi Jerman, yang diikuti dengan melebarnya imbal hasil antara obligasi Italia dengan tenor 10tahun dan obligasi Jerman. 


  • Italia saat ini tengah berada dalam tekanan dari rekanan sesama anggota UniEropa guna terus merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kepercayaan pelaku pasar, jika tidak ingin kejadian seperti Yunani menimpa mereka. 


  • Bursa saham global yang terangkum dalam MSCI's allcountry world stock index <.MIWD00000PUS> naik 1.8% setelah sempat mencapai level tertinggi sejak awal September. 


  • Bursa saham Amerika juga menguat, indeks Dow Jones <.DJI> naik 104.83 poin atau 0.89% ke 11,913.62, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 15.94 poin atau 1.29% ke 1,254.19 semantara Nasdaq <.IXIC> naik 61.98 poin atau 2.35% ke 2,699.44. 


  • Sektor manufaktur Cina dilaporkan mengalami ekspansi selama Oktober sebesar 51.1 yang kemudian menutupi kontraksi yang terjadi dalam 3bulan sebelumnya. Data Oktober tersebut merefleksikan ketahanan ekonomi Cina dan masih stabilnya permintaan global yang meningkatkan ekspektasi akan permintaan logam untuk industri. 


  • Harga emas menguat sekitar 1% mengikuti penguatan asetaset beresiko yang ditunjang oleh meningkatnya harapan bahwa pemimpin UniEropa akan menyepakati penanganan krisis hutang kawasan serta didukung juga oleh sinyalsinyal penguatan ekonomi Cina. Harga spot emas <XAU=> naik 0.9% ke 1652.18 USD per troy ounce.


  • Harga  minyak  jenis  Brent  crude  <LCOc1>  ditutup  menguat  1.89  USD  ke  111.45  USD  per  barrel,  sedangkan  harga    minyak  U.S.  crude <CLc1> ditutup menguat 3.87 USD ke 91.62 USD barrel.  Euro mencatat penguatan 0,2% terhadap dollar AS ke 1.3924, sementara itu dollar AS anjlok 0,3% terhadap yen ke 76.04, belum berhasil menembus level terendah sepanjang sejarah seiring kewaspadaan investor akan adanya kemungkinan intervensi dari otoritas Jepang. Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi awal pekan ini menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah yang diperlukan jika terjadi pergerakan tajam dan spekulatif.


GOLD & COMMODITIES
  • Emas menguat sekitar 1% pada hari Senin, bergerak searah dengan asetaset beresiko dibandingkan statusnya sebagai safe haven asset, didukung optimisme bahwa para pemimpin Eropa akan segera dapat mengatasi krisis utang kawasan dan juga adanya sinyal perbaikan pada perekonomian Cina.


  • Emas menguat untuk hari kedua menyusul optimisme bahwa Uni Eropa akan segera mencapai kesepakatan mengenai rekapitalisasi bank dan bagaimana upaya untuk menambah dana talangan guna menghentikan penularan krisis pada pasar obligasi. Berita bahwa sektor manufaktur  Cina  tumbuh di  bulan  Oktober  juga  telah  mengangkat  emas  menyusul  komoditas  dipimpin  tembaga  dan  minyak  mentah mengalami rally.


  • Emas  telah  naik  2%  selama  2  sesi  terakhir.  Emas  juga  terlihat  kehilangan  statusnya  sebagai  safe  haven,  dengan  harga  secara  umum bergerak searah dengan ekuitas.


  • Volatilitas harga pada emas berjangka telah turun ke level terendahnya sejak medio Agustus, ketika logam mulia mendekati level alltime highs, memberikan isyarat bahwa pelaku pasar tidak mengantisipasi adanya pergerakan besar dalam jangka pendek.


  • Emas spot naik 0,9% di level $1655.04 per ounce, setelah turun 2% di pekan lalu. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik $16.20 di level $1652.30.


  • Emas menguat seiring naiknya komoditas yang dipimpin oleh tembaga yang naik 7%, setelah data menunjukkan sektor manufaktur Cina mengalami  peningkatan  di  bulan  Oktober,  mengakhiri  fase  kontraksinya  selama  3  bulan  terakhir  sekaligus  menegaskan  kuatnya permintaan domestik di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.


  • Meskipun  terjadi  perkembangan  di  akhir  pekan,  namun  keputusan  akhir  baru  akan  diumumkan  pada  pertemuan  puncak  Eropa  yang kedua  di  hari  Rabu.  Jika  terjadi  penundaan  dalam  pelaksanaan  rencana  penuntasan  krisis  pada  pertemuan  Rabu  besok,  maka  akan berpotensi  memicu  kejatuhan  euro  (begitu  juga  dengan  emas)  lebih  lanjut.  Namun  jika  dihasilkan  keputusan  yang  positif,  maka berpotensi memicu rebound euro hingga ke atas $1.4.


  • Sementara itu permintaan fisik dari India, konsumen emas terbesar dunia, menjelang perayaan Hindu, Diawali ‐‐ ajang pembelian emas besarbesaran – telah mendukung penguatan harga logam mulia. Kalangan dealer mengatakan konsumen India terlihat memilih perak yang lebih murah menggantikan emas, dengan harapan harga akan naik di masa mendatang. Perak naik 1,1% di level $31.68 per ounce.