US & GLOBAL
• Rally saham dunia selama 7 hari terakhir terhenti dan harga komoditas turun di hari Kamis setelah proses negosiasi untuk menghindari “tebing fiskal” AS menemui hambatan, dimana kubu Partai Republik dan Gedung Putih menunjukkan sikap frustrasi atas minimnya kemajuan yang didapat selama proses negosiasi.
• Wall Street terkoreksi setelah Ketua DPR AS John Boehner, petinggi Partai Republik di Kongres, menolak untuk mengalah dalam negosiasi yang berjalan alot dengan Presiden Barack Obama mengenai rencana fiskal yang baru. Boehner menunjukkan sikap frustrasinya mengenai pembicaraan dengan pihak Gedung Putih untuk menghindari terjadinya “tebing fiskal”.
• Kekhawatiran investor terhadap perkembangan yang terjadi telah memaksa indeks S&P 500 untuk mengakhiri rally‐nya selama 6 hari terakhir, saham Eropa tergelincir dari level tertinggi 18 bulan dan indeks ekuitas dunia dalam MSCI mengakhiri kenaikannya selama 7 hari terakhir.
• Data semalam menunjukkan penjualan ritel AS meningkat di bulan November dan jobless claims turun tajam di pekan lalu, memberikan harapan akan membaiknya pemulihan ekonomi AS. Namun laporan positif tersebut tetap gagal mendorong investor untuk melakukan aksi beli lebih lanjut karena kekhawatiran mereka terhadap minimnya kemajuan dalam pembahasan soal anggaran AS.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 74.73 poin atau 0.56% di 13,170.72. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 9.03 poin atau 0.63% di 1,419.45. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> merosot 21.65 poin atau 0.72% di 2,992.16.
• Indeks ekuitas dunia dalam MSCI turun 0.29% ke 336.82.
• Bursa saham Eropa melemah, dipicu oleh penurunan saham sektor kesehatan, setelah ketidakpastian seputar negosiasi anggaran AS. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0.42% di 1,134.86, mengakhiri rally‐nya selama 3 pekan yang telah mendorong harga indeks ke level tertinggi 18 bulan.
• Sementara harga minyak mentah turun di bawah $109 dipicu meningkatnya stok minyak mentah AS dan kekhawatiran ekonomi AS berpotensi jatuh kedalam resesi jika kesepakatan anggaran tidak segera tercapai. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari <LCOc1>, yang kontraknya berakhir pada hari Jumat, turun $1.59 di $ 107.91 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS berjangka <CLc1> untuk pengiriman Januari turun 88 sen di $85.89. Harga minyak mentah turun karena harga ekuitas AS juga merosot dan karena dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang asing, yang dapat membuat komoditas berdenominasi dolar seperti minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.
• Dolar stabil terhadap euro setelah mengalami koreksi selama 3 hari terakhir, menyusul kekhawatiran terhadap potensi krisis fiskal diimbangi dengan pengumuman The Fed yang akan melanjutkan stimulus moneternya. Euro menguat tipis 0.03% di $1.3076, sementara indeks dolar naik 0.13% di 79.919.
• Harga Treasury AS melemah setelah data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS turun di bawah ekspektasi pasar. Treasury tenor 10 tahun turun 7/32 dengan yield di 1.7265%.
• Emas terkoreksi 1% menyusul kekhawatiran kemungkinan The Fed menarik stimulus ekonominya jika pasar tenaga kerja meningkat secara dramatis. Harga logam mulia jatuh di bawah $1,700 per ons untuk pertama kalinya di pekan inidipicu kekhawatiran mengenai “tebing fiskal” AS, membayangi daya tarik safe‐haven emas. Likuidasi oleh investor institusi besar dalam emas berjangka akibat kekhawatiran kenaikan pajak yang tinggi di tahun baru juga turut menekan harga emas.
• Harga emas turun 1% di $1,694.21 per ons setelah terkoreksi ke level terendah 1 pekan di $1,688.94.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas merosot lebih dari 1 persen Kamis lalu, gagal untuk menahan penguatan yang dibuatnya karena kekhawatiran the Fed mungkin menarik stimulus ekonominya jika pasar tenaga kerja membaik secara dramatis yang menekan pendanaan untuk mengurangi perkiraan bullish (emas).
• Logam mulia mencapai level tertinggi dua minggunya pada akhir Rabu lalu setelah the Fed mengatakan rencana untuk membeli $45 milyar pada obligasi jangka panjang dengan setiap bulannya senilai $40 milyar pembelian sekuritas bebasis mortgage yang diumumkan September lalu.
• "With the economy showing some signs of recovery, we may see a 6.5 percent unemployment rate sooner than previously anticipated, so longer‐dated funds that are heavily invested in metals are looking to reduce their gold positions," ungkap Phillip Streible, senior commodities broker pada futures brokerage R.J. O'Brien.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak jatuh pada hari Kamis dipicu kekhawatiran mengenai dampak ekonomi akibat krisis fiskal AS yang mana telah menyuramkan rilis optimis data pekerjaan dan penjualan ritel AS.
• Ketua DPR AS John Boehner pada hari Kamis kemarin mengatakan bahwa Gedung Putih tampaknya bersedia untuk "memperlambat perekonomian kita berjalan hingga mendekati tebing fiskal", menggarisbawahi kurangnya kemajuan dalam pembicaraan antara Kongres dan Gedung Putih untuk menghindari kenaikan pajak dan pemotongan belanja tahun 2013 yang mungkin memicu risiko resesi.
• Pernyataannya tersebut muncul setelah rilis optimis data klaim pengangguran AS yang mendekati level terendah 4 tahun dan penjualan ritel yang meningkat di bulan November, yang mengindikasikan perekonomian AS tengah bangkit secara perlahan.
• Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari <LCOc1>, yang kontraknya berakhir pada hari Jumat, turun $1.59 di $ 107.91 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS berjangka <CLc1> untuk pengiriman Januari turun 88 sen di $85.89.
• Harga minyak mentah turun karena harga ekuitas AS juga merosot dan karena dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang asing, yang dapat membuat komoditas berdenominasi dolar seperti minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.
• Jatuhnya harga minyak terjadi setelah komoditas dan nilai ekuitas meningkat pada hari Rabu menyusul pengumuman Federal Reserve AS yang akan melanjutkan rencana stimulus moneter.
• Anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memompa lebih dari sepertiga minyak dunia, bertemu di Wina pada Rabu kemarin dan sepakat untuk mempertahankan kuota produksi mereka sebesar 30 juta barel per hari.
• Namun ketegangan di Timur Tengah terus menumbuhkan kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan minyak, sehingga membatasi penurunan harga minyak. Iran mengakhiri putaran pembicaraan dengan pengawas nuklir PBB pada hari Kamis dan melaporkan bahwa mereka telah membuat kemajuan dan akan terus di lanjutkan di bulan Januari. Badan PBB tidak segera mengomentari pembicaraan. Ketegangan telah meningkat atas program nuklir Iran, dengan sanksi internasional memotong ekspor minyak Iran.
EURO ZONE
• Eropa mendapat kesepakatan Kamis lalu untuk memberikan European Central Bank kekuatan baru mengawasi bank‐bank zona euro dari tahun 2014, memulai langkah pertama dalam fase terbaru integrasi untuk membantu mendukung euro.
• Setelah lebih dari 14 jam pembicaraan dan mengikuti perundingan bulanan yang berbelit‐belit, para menteri keuangan dari 27 negara Uni Eropa menyetujui untuk menangani otoritas ECB untuk secara langsung mengawasi sekurang‐kurangnya 150 dari bank‐bank besar zona euro dan mengintervensi dalam bank‐bank kecil pada tanda awal permasalahan.
• European Central Bank berpotensi mengizinkan skema pembelian obligasi Italia dan Spanyol untuk menyelesaikan tantangannya tahun 2012 pada persyaratan pendanaan utang melalui keberhasilan lelang (obligasi) Kamis lalu.
• Bank of Finland memangkas perkiraan pertumbuhan (ekonomi) untuk negaranya, menunjukkan meskipun merupakan salah satu perekonomian terkuat di Eropa telah tertekan dari suramnya pertumbuhan (ekonomi).
U.K.
• Sterling melemah dari posisi tertinggi 6 pekan terhadap dolar pada hari Kamis setelah investor melakukan ambil untung setelah The Fed melonggarkan kebijakan dan perhatian pasar beralih ke masalah fiskal AS.
• Sejumlah analis pasar memprediksi sterling berpotensi menguat terhadap dolar dalam beberapa pekan kedepan, jika dewan kebijakan BoE memberikan sinyal akan menunda kelanjutan kebijakan moneter longgar di Inggris.
• Dengan absennya data ekonomi Inggris yang dirilis pekan ini, maka perhatian pasar akan tertuju pada masalah anggaran pemerintah AS, yang juga disebut dengan istilah “tebing fiskal”, sebuah kombinasi dari kenaikan tajam pada pajak dan pemangkasan anggaran belanja pemerintah, yang sedianya akan dimulai awal tahun 2013. Beberapa analis pasar mengatakan jika anggota parlemen menyelesaikan masalah anggaran sebelum akhir tahun, maka dolar bisa melemah.
• Sterling turun 0.3% di sekitar $1.6105 di akhir sesi New York, turun kembali dari posisi puncak 6 pekan di $1.6173 yang dicapai hari rabu setelah The Fed mengatakan akan melanjutkan program pelonggaran kuantitatif (QE) dengan $45 milyar sebulan, di atas $40 milyar pembelian The Fed dalam sekuritas berbasis hipotek.
• Dewan kebijakan BoE Paul Fisher mengatakan BoE kemungkinan perlu untuk melanjutkan pelonggaran moneter jika terdapat sinyal melemahnya inflasi, namun sterling tidak banyak terpengaruh oleh komentarnya tersebut.
• Sedangkan sebelumnya data menunjukkan order pabrikan Inggris meningkat di atas level rata‐rata bulan ini, namun sterling juga tidak bereaksi atas rilis data tersebut.
JAPAN
• Mencetak uang dan berlanjutnya pengeluaran yang besar‐besaran akan memberikan tanda dalam beratnya utang ekonomi, tetapi investor di Jepang memperkirakan bahwa pemimpin oposisi Shinzo Abe akan mengatur strateginya jika dia memenangkan kekuasaannya dalam pemilu nasional hari Minggu.
• Membuat keyakinan yang kuat dengan polling pendapat untuk menjadi perdana menteri berikutnya, pemimpin Liberal Democratic Party (LDP) ingin untuk menambah pelonggaran kebijakan moneter yang agresif bersamaan dengan beratnya belanja pekerjaan umum untuk membantu Jepang menghindari deflasi tahunannya dan membuat yen lebih kompetitif hingga pererkonomian yang tersendat dapat dimulai kembali.
• Resep kebijakannya, dijuluki "Abenomics" oleh media, dan ancamannya untuk membatasi kebebasan Bank of Japan, telah membawa kepanikan beberapa kalangan bank sentral.
AUSTRALIA
• Australia dan New Zealand dollar bertahan dekat level terkuatnya dalam bulanan terhadap the greenback dan yen Kamis lalu dalam langkah yang mengejutkan pada stimulus agresif dari the Fed AS, dan dari ekspektasi bahwa Jepang akan mengikutinya segera.
• Aussie <AUD=D4> menguat ke level $1.0548, yang telah naik ke level tertinggi dalam tiga bulannya $1.0585 dalam awal perdagangan. Secara singkat menembus level batas $1.0560, yang mendorong pada gelombang aksi short‐covering.
• Ekonom mempercayai peringkat kredit Australia triple‐A adalah aman, meskipun jika pemerintah federal menekan kebanyakan janji surplusnya pada tahun finansial ini.
• Peritel Australia kemungkinan akan bekerja keras, tetapi mereka berjuang kembali dengan grup industri baru yang dirancang untuk melobi pemerintah dalam berbagai macam isu yang mempengaruhi sektor tersebut.
SWISS
• Franc Swiss menguat terhadap euro pada hari Kamis setelah bank sentral Swiss (SNB) menegaskan akan mempertahankan nilai tukar minimum EUR/CHF pada level 1.20 franc yang telah diberlakukan mulai September tahun lalu guna mencegah perekonomian jatuh kedalam resesi dan deflasi.
• SNB mengatakan telah mempersiapkan langkah untuk membeli mata uang asing dalam jumlah tak terbatas.
• Euro jatuh ke level intraday low 1.2074 franc dan terakhir tercatat bergerak di sekitar 1.2080 atau mencatat melemah 0.3% dibandingkan penutupan New York hari Rabu.
• Franc telah melemah dalam beberapa hari terakhir karena bank Swiss mengatakan mereka akan menerapkan suku bunga negatif untuk deposito dalam nominal franc.
• Sementara dolar melemah terhadap franc Swiss setelah keputusan The Fed yang akan mempertahankan suku bunga rendah dan akan menyediakan jumlah dolar yang cukup untuk kebutuhan ekonomi. Namun dolar berpleuang rebound jika Gedung Putih dan Kongres gagal menghindari terjadinya “tebing fiskal” hingga akhir tahun ini. Dolar terkoreksi ke intraday low 0.9223 franc, level terendahnya dalam 2 bulan, dan terakhir tercatat bergerak melemah 0.2% di sekitar 0.9240 franc.
• Pemerintah Swiss mengatakan sangat optimis terhadap prospek ekonomi dengan asumsi krisis utang zona euro tidak lagi meningkat meskipun memangkas proyeksi pertumbuhan untuk 2013 menjadi 1.3%. State Secretariat for Economics (SECO) memprediksi pertumbuhan 1% di tahun 2012, namun memangkas tipis proyeksinya untuk tahun 2013 menjadi 1.3% dari 1.4% prediksinya di bulan September lalu. SECO juga memprediksi ekspansi ekonomi akan meningkat hingga mencapai 2% di tahun 2014 dengan asumsi krisis utang zona euro tetap terkendali dan ekonomi global memulih secara perlahan.