title cover

title cover

Friday, July 20, 2012

Headline News 20.07.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  naik  ke  level  tertinggi  dalam  2‐pekan  ditunjang  oleh  rilis  earning  korporasi  yang  melebihi  ekspektasi,  menutupi  buruknya hasil rilis data ekonomi Amerika meskipun kekhawatiran tentang masalah keuangan Spanyol menekan euro. 

Sektor  komoditas  menguat,  dimana  harga  minyak  mencapai  level  tertinggi  dalam  8‐pekan  terakhir  sebagai  dampak  dari  ketegangan  Timur Tengah yang memicu kekhawatiran pasokan. Harga jagung dan kedelai melonjak ke rekor tertinggi setelah kekeringan di Amerika  meningkatkan kekhawatiran tentang krisis pangan. 

Di Wall Street, S & P 500 naik ke level tertinggi dalam 2‐1/2‐bulan terakhir, terangkat oleh prospek pendapatan tahunan yang kuat dari  IBM <IBM.N>, kenaikan pendapatan dari eBay <EBAY.O> dan ekspektasi pendapatan triwulan keempat Qualcomm <QCOM O> yang kuat.  Bursa ekuitas Eropa mencapai level tertinggi dalam 4‐bulan terakhir juga ditunjang oleh earning korporasi yang membaik. 

Namun demikian sentimen positif tersebut cenderung masih rentan dari goncangan, dimana rilis data manufaktur, perumahan dan pasar  tenaga  kerja  AS  lebih  lemah  dari  perkiraan.  Turut  menambah  kekhawatiran  investor  adalah  lonjakan  biaya  pinjaman  Spanyol,  yang  mengintensifkan ketakutan bahwa Madrid pada akhirnya mungkin perlu mendapat bailout

Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> berakhir menguat 34,66 poin atau 0,27 persen, ke 12,943.36. Index Standard & Poor 500  <SPX.>  ditutup  naik  3,73  poin  atau  0,27  persen,  ke  1,376.51.  Nasdaq  Composite  Index  <IXIC.>  naik  23,30  poin  atau  0,79  persen,  ke  2,965.90.  Indeks  ekuitas  dunia  MSCI  <MIWD00000PUS.>  naik  0,8  persen  menjadi  315,11.  Saham  Eropa  <FTEU3.>  naik  1  persen  ke  1,064.47. 

Konglomerat  industri  Perancis  ‐  Alstom  <ALSO.PA>,  perusahaan  bioteknik  –  Actelion  <ATLN.VX>,  dan  perusahaan  pembuat  peralatan  rumah tangga ‐ Electrolux <ELUXb.ST> serta AkzoNobel <AKZO.AS> semuanya melaporkan earning yang membaik. 

Euro <EUR=> tecatat melemah 0,1 persen terhadap dolar AS ke 1,2276. Euro juga membukukan rekor terendah terhadap dolar Australia  <EURAUD=> mencapai level terendah sejak 3‐1/2‐tahun terhadap sterling <EURGBP=>. 

Imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun <ES10YT=RR> naik di atas 7 persen, investor tetap menyimpan kekhawatiran tentang prospek  pertumbuhan ekonomi dan keuangan negara tersebut. 

Jerman  memperingatkan  bahwa  masalah  keuangan  Spanyol  masih  jauh  dari  selesai  dan  pemerintah  harus  bertanggung  jawab  atas  bantuan  Eropa  untuk  perbankan  negara  tersebut.  Menteri  Keuangan  Jerman  ‐  Wolfgang  Schaeuble  mengatakan  persepsi  akan  risiko  kebangkrutan Spanyol dapat menular ke negara lain di zona euro. 

Minyak mentah Brent <LCOc1> naik beturut‐turut dalam 7‐sesi terakhir, menguat 2,64 USD ke 107,80 USD per barel setelah sebelumnya  mencetak level tertinggi di  108,18 USD per barel, sementara minyak AS <CLc1> naik 2,79 USD ke 92,66 USD per barel. 

Pembunuhan beberapa kepala keamanan Suriah pada Rabu dan serangan mematikan terhadap wisatawan Israel di Bulgaria, yang mana  pihak Israel menuduh Iran adalah pelakunya, mendorong kekhawatiran atas kondisi Timur Tengah, yang merupakan sumber dari lebih  seperempat  produksi  minyak  dunia.  Harga  spot  emas  <XAU=>  naik  menjadi  1.581  USD  per  troy  ounce,  menyusul  penguatani  harga  minyak. 

Harga obligasi pemerintah AS yang berjangka waktu lama turun karena investor mengendurkan tekanan pasca berhasil mendorong imbal  hasil ke rekor terendah di tengah kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan global. Obligasi tenor 10‐tahun pemerintah Amerika 
<US10YT=RR> harganya tercatat turun 5/32, dengan imbal hasil pada 1,5111 persen. 

Aktivitas  fabrikasi  di  wilayah  Mid‐Atlantic  AS  mengalami  kontraksi  selama  3‐bulan  berutut‐turut  pada  bulan  Juli  dan  jumlah  orang  Amerika yang mengajukan klaim baru untuk mendapatkan tunjangan pengangguran melonjak minggu lalu. Sementara itu sebuah laporan  terpisah menunjukkan penjualan kembali rumah di Amerika jatuh ke level terendah dalam delapan bulan pada bulan Juni.  



GOLD & COMMODITIES
Harga emas memperluas kenaikannya hingga sekitar 1 persen Kamis lalu karena dollar anjlok ke level terendahnya dalam dua minggu  terhadap naiknya mata uang utama lainnya dan ekuitas, menggambarkan kenaikan tipis pada aset‐aset beresiko.  

Euro naik terhadap dollar dan saham‐saham Eropa meningkat setelah media melaporkan European Financial Stability Facility (EFSF) akan  dapat membeli obligasi Spanyol dalam pasar primer dan sekunder. 

"The push is definitely coming from firmer equity markets and this lends some support to commodity prices. Gold and the other precious  metals are gaining some lost ground from yesterday and so there is some catch‐up potential at the moment," ungkap Daniel Briesemann,  analis pada Commerzbank.   




OIL & COMMODITIES
Harga  oil  naik  kedalam  rangkaian  tujuh  harinya  Kamis  lalu,  mencapai  level  tertinggi  delapan  minggunya,  karena  tensi  Timur  Tengah  memaksa  permasalahan  mengenai  potensi  gangguan  pasokan  dan  penguatan  earning  perusahaan  mendorong  saham‐saham  dan  optimisme investor.  

Brent melompat naik lebih dari 2 persen dan crude AS mengalami rally 3 persen hariannya sebelum expire kontrak bulan Agustus. 

"The complex surged to the upside largely on geopolitical issues related to a renewed clash of rhetoric between Israel and Iran and civil  unrest in Syria," Jim Ritterbusch, presiden pada Ritterbusch & Associates, menulis dalam catatannya. 




EURO ZONE
Euro  melemah  secara  luas  pada  hari  Kamis  kemarin,  menembus  rekor  terendah  terhadap  Aussie  dan  level  terendah  3‐1/2  tahun  terhadap  sterling,  menyusul  buruknya data ekonomi AS dan warning teranyar Jerman mengenai permasalahan perbankan Spanyol telah menurunkan minat pada aset‐aset beresiko. 

Rilis pesimis data ekonomi AS telah memperkuat indikasi bahwa pemulihan ekonomi di negara Super Power tersebut tengah terhambat dan mendorong investor  untuk mengurangi posisi pada aset‐aset beresiko. Namun demikian, mata uang yang dipandang lebih beresiko seperti Aussie (dolar Australia) dan kiwi (dola Selandia  Baru) masih berhasil menguat terhadap dolar dan euro meskipun masih di bawah level puncaknya. 

Komentar dari Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menjelang voting parlemen Jerman untuk memberi bantuan pada perbankan Spanyol tidak berhasil  membantu  mengangkat  euro.  Schaeuble  mengatakan  masalah  keuangan  Spanyol  masih  jauh  dari  selesai  dan  pemerintah  harus  bertanggung  jawab  untuk  memperoleh bantuan Eropa untuk mengatasi kesulitan di sektor perbankan. Dia menambahkan bahwa hanya terdapat persepsi kecil mengenai risiko kebangkrutan  di Spanyol dapat menyebabkan penularan di zona euro. 

Naiknya klaim pengangguran AS, penurunan pada existing home sales AS yang diluar dugaan dan kontraksi yang lebih buruk dari perkiraan pada aktifitas pabrikan di  Mid‐Atlantic telah mendukung penguatan dolar sebagai mata uang yang dipandang lebih aman.  

Sementara itu, hasil voting di majelis rendah parlemen Jerman semalam secara menyolok menyetujui kontribusi Berlin ke paket bantuan zona euro  untuk sektor  perbankan  Spanyol.  Bundestag  mendukung  bailout  dengan  473  suara,  97  suara  menentang  dan  13  abstain  ‐  jauh  lebih  banyak  daripada  suara  mayoritas  yang  dibutuhkan Kanselir Angela Merkel. Hasil ini mengisyaratkan partai oposisi akan kembali mendukung paket bantuan. Keputusan tersebut berhasil mengangkat euro  meskipun tidak terlalu signifikan. Euro masih tercatat melemah tipis terhadap dolar di sekitar $1.2275 dibandingkan posisi penutupan New York hari Rabu. 




U.K.
Berdasarkan jajak pendapat terakhir yang dilansir Reuters memperlihatkan bahwa mayoritas ekonom percaya Inggris akan berada dalam kondisi resesi 1‐triwulan  lebih lama daripada  yang diperkirakan  sebelumnya.  Namun demikian dengan peranan Inggris sebagai  penyelenggara Olimpiade diperkirakan akan mendongkrak  pertumbuhan pada triwulan‐ketiga. Sementara itu rata‐rata ekonom juga memprediksi bahwa BoE akan menambah jumlah dana dalam pembelian aset senilai 25  milyar poundsterling lagi, terutama dengan tekanan inflasi yang semakin mengendurpada periode Juni (turun ke level terendah sejak 2‐1/2 tahun terakhir).  

Sterling berhasil melanjutkan penguatan baik terhadap euro maupun terhadap dolar AS mengesampingkan rilis data retail sales Inggris untuk periode Juni yang dirilis  dibawah  perkiraan.  Euro  bahkan  kembali  mencetak  rekor  harga  terendah  sejak  3‐1/2  tahun  terakhir  terhadap  sterling  setelah  sempat  anjlok  ke  level  0.7790.  Penguatan sterling terhadap euro ini ditunjang oleh maraknya pengalihan aset dari kawasan Uni Eropa kepada instrument investasi yang dapat digolongkan sebagai  safe haven termasuk obligasi Inggris.  

Dalam  krisis  hutang  yang  berkepanjangan  kawasan  Uni  Eropa,  dimana  belum  ada  terobosan  berarti  dalam  penanganannya  yang  kemudian  memperluas  kekhawatiran akan penyebaran krisis hutang ke negara dengan ekonomi lebih besar seperti Spanyol dan Italia, hal tersebut memicu naiknya minat terhadap sterling  sebagai mata uang alternatif. 




JAPAN
Dolar terkoreksi ke level terendah 6 pekan di bawah level 78.50 yen setelah investor melepas dolar dan memburu aset berimbal hasil lebih tinggi didorong oleh  naiknya bursa saham di New York. Yen bergerak di kisaran 78.46 yen, level terendah sejak 5 Juni, dan 78.82 yen. 

Downgrade terhadap ekonomi regional AS dalam laporan teranyar Beige Book Rabu lalu nampaknya telah mendorong pelaku pasar untuk melepas dolar menyusul  kekhawatiran mereka terhadap prospek ekonomi AS. Euro juga masih tertekan terhadap yen menyusul meningkatnya kekhawatiran memburuknya krisis Eropa yang  diperparah oleh naiknya imbal hasil obligasi pemerintah Spanyol. 

Sebuah jajak pendapat Reuter menunjukkan pandangan positif pabrikan besar Jepang sedikit terangkat di bulan Juli meskipun secara umum masih menunjukkan  pesimisme dalam 2 bulan terakhir, akibat keprihatinan pada perlambatan ekonomi global dan menguatnya nilai tukar yen yang telah menekan sektor ekspor Jepang. 

Ekonomi Jepang diprediksi masih akan jauh lebih baik dibanding negara maju lainnya dalam tahun ini, berkat kuatnya permintaan domestik, namun kalangan analis  pasar memangkas proyeksi mereka untuk factory output akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Ekonomi Jepang diprediksi tumbuh 2.2% di tahun ini  hingga Maret mendatang, sedikit lebih rendah dari 2.3% prediksinya di bulan Juni. 

Kalangan  analis  juga  memangkas  prosentase  kemungkinan  Jepang  terjatuh  kedalam  resesi  dalam  12  bulan  kedepan  menjadi  25%,  dibanding  dengan  30%  kemungkinannya dalam jajak pendapat di bulan Mei dan Juni. Namun demikian, mendinginnya pertumbuhan ekonomi di Cina dan AS, dan masalah krisis utang  Eropa, telah mendorong kalangan analis untuk memangkas secara tajam proyeksi mereka pada factory output Jepang. 




AUSTRALIA
Australian  dollar menguat ke  level  tertingginya terhadap euro dan level puncak 10‐minggunya terhadap  the  greenback  Kamis  lalu karena  mendapatkan  keuntungan dengan investor mencari yield dan safety, dan mendorong New Zealand dollar menguat lebih tinggi dari sebelumnya.      

Aussie <AUD=D4> menunjukkan kenaikan 0.4 persen dalam hariannya untuk mencapai level $1.0445, level tertingginya sejak 1 Mei, sebelum menuju level  resistance.  

Penguatan dalam bursa saham Asia, dengan Cina, Hong Kong dan Korea meningkat lebih dari satu persen, memberikan dukungan dari membaiknya aset‐ aset beresiko.   

Pembicaraan dari Bundesbank Jerman yang menambah Australian dollar menjadi cadangan foreign exchange dan spekulasi bank sentral Cina kemungkinan  mengurangi reserve requirements juga mendorong sentimen, para trader mengatakannya.  

Harga  Australian  bond  futures  sedikit  turun  setelah  komentar  dari  kepala  bank  sentral  AS  memberikan  pasar  saham  alasan  untuk  optimistik  mengenai  negara dengan perekonomian terbesar didunia tersebut.




SWISS
Swiss franc sedikit berubah Kamis lalu terhadap keduanya dollar dan euro karena mata uang tunggal stabil setelah anjlok ke level terendah dalam dua  tahunnya terhadap the greenback minggu lalu.  

Ekspor Swiss naik untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada bulan Juni karena permintaan dari negara‐negara utama zona euro yang rebound dan  penjualan kepada AS naik karena the franc melorot terhadap dollar.  

The franc secara meluas diperdagangkan bersamaan dengan pergerakan euro sejak Swiss National Bank membatasi pada level 1.20 per euro terhadap  safe‐haven  currency  akhir  September.  Dengan  euro  berada  dalam  tekanan  karena  krisis  utang  disana  yang  telah  mengemuka  kembali,  the  franc  telah  melorot terhadap dollar.  

Ekspor Swiss naik hingga 1.8 persen pada bulan Juni menjadi 16.886 milyar francs ($17.24 milyar), the Federal Customs Office mengatakannya Kamis lalu,  untuk pertama kalinya naik dalam basis tahunan sejak Februari dan hanya dua kali naik dalam tahun ini.