- Bursa saham global kembali menguat, diiringi performa positif euro terhadap dollar AS setelah Slowakia menyetujui kebijakan penguatan dana bailout, yang kemudian mendongkrak kepercayaan para investor. Indeks S&P 500 dalam 7‐sesi terakhir mencatat kenaikan 9.8%, yang terhitung sebagai penguatan terpesat sejak pertengahan Maret 2009 silam.
- Harga minyak dunia juga turut menguat, dimana minyak jenis Brent crude <LCOc1> naik ke 110.82 USD per barel yang merupakan kenaikan beruntun dalam 6‐sesi terakhir, dimana dalam periode tersebut tercatat menguat lebih dari 11%.
- Minat investor terhadap aset beresiko mendapat sokongan dari berita bahwa partai Slowakia menjanjikan telah mencapai kesepakatan untuk mendukung ekspansi dana talangan Uni‐Eropa, dan meresmikannya pada Jumat ini. Slowakia merupakan negara terakhir dari 17‐negara Uni‐Eropa yang akhirnya memperoleh persetujuan dari parlemen guna menaikkan dana dalam program European Financial Stability Facility.
- Investor saat ini menunggu pengumuman dari otoritas Uni‐Eropa mengenai rencana rekapitalisasi perbankan guna menanggulangi dampak dari gagal bayar hutang Yunani.
- Indeks Dow Jones <.DJI> naik 102.55 poin atau 0.90% ke 11,518.85, indeks S&P 500 <.SPX> juga menguat 11.71 poin atau 0.98% ke 1,207.25 sedangkan Nasdaq Composite <.IXIC> naik 21.70 poin atau 0.84% ke 2,604.73.
- Penguatan euro terhadap mata uang utama dunia lainnya juga ditunjang oleh kuatnya rilis data industrial output untuk Agustus. Data output untuk Agustus dirilis naik menjadi 1,2% melebihi perkiraan ‐0.7%, sementara data Juli direvisi naik menjadi 1.1%.
- Euro mencatat kenaikan sebesar 1,1% terhadap dollar AS ke 1.3786 setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 16 September di 1.3834. Euro juga mencatat penguatan tajam terhadap yen sebesar 1,9% ke 107.04 yen.
- Indeks bursa saham global, the MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> selama 6‐sesi beruntun mencatat kenaikan sebesar 1.4%. Sementara itu indeks Nikkei berjangka dalam denominasi dollar AS <NKc1> naik hingga 0.6%.
- Harga obgligasi pemerintah AS kembali melemah, dimana obligasi dengan tenor 10‐tahun tidak begitu sukses dalam pelelangannya dimana investor cenderung memburu aset‐aset beresiko.
- Sementara itu harga emas dunia menguat beiringan dengan kenaikan aset beresiko lain, ditengah pelemahan dollar AS setelah Slowakia akhirnya menyetujui ekspansi dana talangan Uni‐Eropa. Harga spot emas ditutup menguat 0,8% ke 1678.80 USD per troy ounce setelah sempat naik hingga diatas level 1691.00 USD per troy ounce.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas naik bersamaan dengan naiknya aset‐aset beresiko, dipicu anjloknya dolar seiring hrapan krisis utang zona euro akan segera dapat diatasi setelah pihak Slovakia sepakat untuk menaikkan dana bailout.
- Wall Street dan logam industri juga mencatat kenaikan tajam setelah pejabat Slovakia mengatakan mereka akan menyetujui rencana untuk menambah kekuatan dana penyelamatan Eropa EFSF
- Logam mulia telah menguat 2,5% selama 3 sesi terakhir. Optimisme terhadap rencana untuk mengatasi krisis utang Eropa telah mendorong naiknya emas, yang seharusnya berperan sebagai safe haven asset, bersamaan dengan ekuitas dan komoditas.
- Selama pelaku pasar yakin bahwa emas tidak akan mengalami tekanan jual akibat kepanikan pasar, maka logam mulia tersebut berpotensi melanjutkan rally‐nya.
- Emas spot naik 0,8% di level $1678.80 per ounce. Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik $21.60 per ounce di level $1682.60. Volume perdagangan masih relatif tipis dalam 3 hari berturut‐turut, kurang dari setengah pergerakan normal selama 30 hari, sehingga mengisyaratkan kelanjutan rally emas masih diragukan.
- Emas mengalami kenaikan setelah tersiar berita bahwa para pejabat Federal Reserve AS pada September merenungkan putaran baru pembelian obligasi diantara langkah‐langkah lain untuk meningkatkan perekonomian.
- Emas dalam beberapa pekan terakhir bergerak searah dengan pergerakan komoditas lainnya dan aset‐aset beresiko, seperti saham, meskipun seharusnya emas berperan sebagai safe haven asset dan bergerak berlawanan arah dengan aset‐aset beresiko.
- Sementara itu, bank‐bank sentral, khususnya di negara berkembang, diperkirakan akan menambah cadangan emasnya, indikasi bahwa harga emas berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya.
- Metals consultancy Thomson Reuters GFMS melaporkan bank‐bank sentral diproyeksikan membeli emas hingga 500 ton tahun ini, menaikkan estimasinya di bulan lalu yang menargetkan pembelian sebesar 336 ton.
- Emas spot berhasil menembus di atas garis EMA20 (pergerakan rata‐rata selama 20 hari) untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir. Jika rally emas berlanjut dan mampu menembus di atas level $1700, maka areal tersebut bisa dijadikan level kunci untuk mulai melakukan pembelian kembali.