US & GLOBAL
• Pasar ekuitas dan komoditas global jatuh pada hari Rabu menyusul kekhawatiran terhadap pertumbuhan global memukul sentimen investor dan laporan laba yang mengecewakan turut menekan Wall Street.
• Tembaga, yang dipandang sebagai barometer untuk manufaktur dan pertumbuhan yang bertalian dengan Cina, , turun lebih dari 3%, tertekan oleh kekhawatiran kondisi ekonomi global dan penurunan 10,3% pada penjualan mobil Eropa.
• Pasar saham AS dan Eropa juga turun lebih dari 1% setelah laporan penjualan mobil kian menambah keprihatinan terhadap kondisi ekonomi Eropa dan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Selasa men‐downgrade proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini dan tahun mendatang.
• Kontras dengan prediksi industri sebelumnya mengenai rebound semester kedua, penjualan otomotif di Eropa menghadapi penurunan tahunan keenam kalinya secara berturutan ke level terendahnya selama 2 dekade terakhir.
• Harga emas naik ditengah kondisi perdagangan yang cukup fluktuatif, setelah terkoreksi ke level terendah 2 tahun pekan ini, disokong oleh aksi beli investor Asia. Meskipun demikian, emas masih rentan terhadap tekanan.
• Harga minyak Brent turun di bawah $98 per barel ditengah prospek lemahnya permintaan dari AS dan Cina yang akan diperkuat oleh meningkatnya suplai minyak mentah AS disaat yang bersamaan. Brent telah merosot 8% dalam 6 sesi terakhir menyusul tertekannya komoditas akibat data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Cina, sebagai konsumen minyak terbesar kedua dunia, melambat diluar dugaan di kuartal pertama tahun ini.
• Indeks S&P 500 melemah, sehari setelah mencatat performa terbaik keduanya tahun ini menyusul laporan laba yang mengecewakan dan turunnya komoditas. Apple Inc <AAPL.O> turun dibawah $400 per saham untuk pertama kalinya sejak akhir 2011 setelah proyeksi laba yang mengecewakan dari pemasok utama Cirrus Logic <CRUS.O> yang kian menambah kekhawatiran mengenai lemahnya permintaan untuk iPhone dan iPad. Saham Apple kemudian memangkas sejumlah kerugiannya, dan ditutup melemah 5,45% di $402,80.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 138,19 poin atau 0,94% di 14618,59. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 22,56 poin atau 1,43% di 1552,01. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> merosot 59,96 poin atau 1,84% di 3204,67.
• Saham Intel Corp <INTC.O>, produsen semikonduktor terbesar dunia, awalnya melemah setelah pihaknya mengatakan laba kuartal saat ini akan menurun sebanyak 8% dan memangkas rencana belanja modal di tahun 2013. Intel kemudian berhasil naik 0,07% di $21,93. Saham Texas Instruments <TXN.O>, produsen chip lainnya, turun 4,3% dan Bank of America Corp <BAC.N> turun 4,7%, setelah melaporkan laba yang mengalami penurunan dan merupakan bank terakhir diantara 4 bank besar AS yang memberikan laporan laba untuk kuartal pertama.
• Indeks ekuitas dunia dalam MSCI tercatat turun 1,3% ke 355,34, membalik kenaikan tajamnya di hari Selasa sebelumnya. Bursa saham Eropa jatuh ke level terendah dalam 4 bulan. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> turun untuk kempat kalinya setelah ditutup melemah 1,6% di 1147,76. Euro STOXX 50 index <.STOXX50E> juga turun 2,1% ke 2553,49.
• Brent crude <LCOc1> turun $2,22 di $97,69 per barel, sementara U.S. crude <CLc1> turun $2,04 di $86,68 per barel.
• Obligasi kembali naik menyusul melemahnya saham dan komoditas sebagai respon atas prospek ekonomi global. Tereasury AS tenor 10 tahun naik 7/32 dengan yield di 1,6967 persen.
• Euro mencatat koreksi harian tertajamnya terhadap dolar selama hampir setahun terakhir, dipicu wacana mengenai pemangkasan suku bunga zona euro, sementara tanda‐tanda terjadinya kelesuan ekonomi (economic malaise) di Inggris dan Kanada turut menambah daya tarik dolar. Euro jatuh 1,1% ke $1,3030 setelah menembus level tertinggi 7 pekan di sesi overnight, dan hampir mencatat koreksi harian tertajamnya sejak Juni tahun lalu. Yen juga melemah terhadap dolar, menyusul para petinggi dari negara‐negara G20 dalam pertemuannya di Washington akhir pekan ini diperkirakan tidak akan memojokkan Jepang atas kebijakan moneternya yang mana telah menyebabkan koreksi tajam pada yen. Dolar naik 0,48% ke 97,99 yen, meskipun masih di bawah level tertinggi 4 tahun di 99,94 yen yang dicapai pekan lalu.
• U.S. Comex June gold futures <GCM3> berakhir melemah $4,70 di $1382,70 per ons. Sementara harga emas spot naik $6,27 ke $1374,00 per ons. Harga tembaga di London Metal Exchange <CMCU3> ditutup melemah 2,8 % di $7080.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik pada perdagangan yang choppy Rabu lalu karena level terendah logam mulia sebelumnya ikut memicu aksi beli secra fisik, tetapi pasar mempermasalahkan tertahannya kenaikan dan terlihat rapuh untuk aksi jual berikutnya kedepan.
• Emas telah menghentikan kenaikan awalnya karena kekhawatiran ekonomi diseputar pasar global. Penurunan tajam pada pasar ekuitas AS dan komoditas industri memimpin tembaga dan crude melanjutkan menekan emas, sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
• Sentimen diseputaar emas masih mengguncang karena aksi jual emas yang mendorong pasar untuk menilai penurunan status emas sebagai safe haven.
• "We are seeing a lot of retail buying and not a lot of commercial and certainly not fund buying in this particular rally back," kata Frank McGhee, kepala precious metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC.
• "Investors are still very wary about economic slowdown and deflation," katanya McGhee lagi.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak dunia ternyata kembali merosot ditandai dengan masih adanya kekhawatiran penurunan demand menyusul relatif lemahnya data ekonomi
AS dan Cina – konsumen minyak terbesar dunia – diikuti dengan meningkatnya pasokan minyak di AS.
• Harga Brent crude tertekan ke bawah level $98/barel, sementara crude oil AS kembali menguji ke bawah level $86/barel setelah upaya rebound tertahan di areal $89 kemarin.
• Stephen Schork, pemilik sekaligus sebagai editor pada The Schork Report, mengatakan penurunan harga Brent ke bawah $98, dengan level key support $97.91 akan memicu aksi sell off – dimana mereka yang bullish akan menghentikan aksi beli dan mereka yang bearish akan meningkatkan akumulasi jual.
• Dalam 5 hari perdagangan terakhir, harga Brent crude sudah tertekan sekitar 7% mengikuti tekanan komoditas lainnya yang dipicu oleh rilis pesimis di luar dugaan data pertumbuhan ekonomi Cina di kuartal pertama 2013.
• Sementara penguatan dolar AS, terutama terhadap euro dan yen, menyusul komentar dari seorang petinggi ECB yang mengundang spekulasi pemangkasan suku bunga Eropa, menjadi pemicu lainnya untuk tekanan harga minyak. Penguatan dolar membuat komoditas dengan denominasi mata uang AS tersebut akan relatif mahal.
• Meskipun terjadi penurunan di luar dugaan pada persediaan crude oil inventory dan pasokan bensin pekan lalu, namun untuk persediaan distillate oil (yang terdiri dari disel dan heating oil) serta persediaan bensin sendiri masing‐masing meningkat 2,36 juta barel dan 5,3 juta barel. Pelaku pasar mengatakan data ini relatif mix, sehingga para investor lebih cenderung melihat ke faktor luar – yakni potensi lemahnya demand global (dari AS dan Cina), yang kemudian semakin meningkat concern‐nya setelah IMF Selasa lalu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global yang lebih rendah untuk tahun 2013 dan 2014 – sebagai dampak dari pemangkasan spending AS dan krisis Eropa.
• Namun tidak ada salahnya untuk mewaspadai tertahannya penurunan, seperti diproyeksikan Barclay dalam laporan risetnya, yang mengatakan bahwa harga minyak tidak akan bertahan di bawah level $100 setelah kuartal kedua tahun ini. Harga Brent crude oil di bawah $100/barel dirasa menyulitkan sejumlah anggota OPEC untuk membiayai pengeluaran masing‐masing yang didanai dari pendapatan dari minyak. Hal ini potensial mengundang langkah pengurangan pasokan maupun produksi minyak dari anggota OPEC yang akan membatasi tekanan lebih lanjut, atau mungkin bisa mendukung rebound.
EURO ZONE
• Menteri keuangan Siprus mengatakan Rabu lalu dia mengantisipasi negara untuk menjual bagian dari cadangan emasnya "during the next months", tetapi keputusan final berdasarkan dengan bank sentral.
• Siprus telah menjual beberapa cadangan emasnya untuk menghasilkan sekitar 400 juta euro untuk membiayai bagian dari bailout 10 milyar euro Uni Eropa/IMF, menurut penilaian dari kebutuhan keuangan Siprus yang disiapkan oleh oleh Komisi Eropa.
• Slovenia, berjuang untuk menghindari menjadi negara zona euro dengan kasus bailout berikutnya, menambah lebih dari dua kali lipat sesuai rencana pada tender treasury bill yang bertujuan mendorong easing terhadap keuangannya.
• Dengan investor skeptik bahwa Slovenia dapat membersihkan sektor lending yang sakit didominasi oleh bank‐bank yang dimiliki oleh negara, rencana menteri keuangan untuk menggunakan proses buy back besarnya rangkaian dari utang yang jatuh tempo 6 Juni.
• Bank sentral Swedia mempertahankan tingkat suku bunga unchanged Rabu lalu untuk menunda memperketat kebijakan (moneter) dan membaik tahun depan berkenaan dengan lemahnya inflasi dan kebutuhan yang mendukung lambannya recovery pada negara tersebut.
• Pemerintah Perancis mengatakan akan memiliki utang publik dan defisit yang lebih tinggi dari yang direncanakan melalui mandatnya tetapi terdapat harapan untuk menenangkan mitra Uni Eropa dengan pemangkasan pembelanjaan yang akan membawa untuk surplus anggaran tahun 2016.
U.K.
• Sterling jatuh terhadap dolar pada hari Rabu, tertekan oleh rilis data yang menunjukkan lemahnya pertumbuhan upah dan naiknya tingkat pengangguran, yang kian menambah kekhawatiran akan rapuhnya ekonomi Inggris.
• Sementara BoE minutes yang dirilis di hari yang sama menunjukkan suara dewan kebijakan bank sentral 6:3 untuk mempertahankan program penjualan aset senilai 375 milyar pound di bulan April, sesuai dengan perkiraan pasar sebelumnya.
• Data Product Domestik Bruto kuartal pertama Inggris pekan depan masih akan dicermati pasar untuk melihat apakah ekonomi Inggris kembali tergelincir kedalam resesi.
• Sterling terkoreksi ke $1,5219, menjauhi level tertinggi 2 bulan yang dicapai pekan lalu di $1,5412, dipicu aksi jual oleh investor Timur Tengah. Sterling terakhir tercatat bergerak di sekitar $1,5240, atau melemah sekitar 0,8% dibandingkan penutupan New York hari Selasa.
• Lemahnya pasar tenaga kerja kian memperkuat dugaan bahwa BoE akan melanjutkan quantitative easing (QE) di bulan‐bulan mendatang.
• Investor hari ini akan fokus pada data retail sales Inggris untuk melihat kekuatan permintaan domestik ditengah kondisi ekonominya yang masih rapuh dan di ambang resesi ketiga dalam waktu kurang dari lima tahun.
JAPAN
• Rebound USDJPY dan EURJPY tertahan dipengaruhi oleh penurunan euro setelah komentar seorang anggota dewan kebijakan moneter ECB, Jens Weidmann, seperti dikutip Wall Street Journal membuka peluang pemangkasan suku bunga Eropa.
• Sebelumnya tekanan euro juga telah dipicu oleh komentar dari mantan petinggi ECB, Lorenzo Bini Smaghi, yang menghimbau bank sentral Eropa agar mencari cara untuk menghambat penguatan euro.
• Ashraf Laidi, kepala analis di City Index Ltd, London, terhadap reaksi tajam pasar terhadap euro saat ini menjelaskan bahwa faktor resiko terbesar euro lebih tertuju pada prospek pemangkasan suku bunga daripada ketidakpastian politik Italia, program penghematan di Portugal atau ancaman penetapan pajak pada deposito di perbankan Eropa.
• Di pertemuan moneternya awal April lalu, ECB masih mempertahankan level suku bunga dan kebijakan moneternya, namun presiden ECB, Mario Draghi, mengingatkan bahwa pihaknya masih mengawasi dengan seksama data‐data ekonomi dan dalam keadaan bersiaga untuk menghindar dari resesi ekonomi.
• Data ekonomi Eropa belakangan ini memang telah memberikan prospek pesimis bagi perekonomian regionalnya, misalnya berlanjut lemahnya inflasi periode Maret serta merosot tajamnya sentimen investor di Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.
• Mata uang global sendiri masih digadang‐gadangkan akan kembali menguat atas yen di tengah pertemuan G20 di Washington akhir pekan ini, yang belakangan diproyeksikan akan mendukung langkah agresif pelonggaran moneter Jepang.
• USDJPY kembali diperdagangkan di bawah level 98, setelah upaya rebound kemarin tertahan di 98.43. Selasa sebelumnya USDJPY merosot hingga areal 95.90an, dan EURJPY tertekan tajam hingga 125.00 mengikuti koreksi tajam emas. EURJPY kemudian mencoba rebound signifikan dengan mengatasi level 129, namun dengan cepat terkoreksi mencoba kembali ke bawah areal 127. EURUSD kembali tertekan tajam mencoba level 1.3000 setelah upaya rebound masih gagal mengatasi areal 1.3200.
JAPAN
• Rebound USDJPY dan EURJPY tertahan dipengaruhi oleh penurunan euro setelah komentar seorang anggota dewan kebijakan moneter ECB, Jens Weidmann, seperti dikutip Wall Street Journal membuka peluang pemangkasan suku bunga Eropa.
• Sebelumnya tekanan euro juga telah dipicu oleh komentar dari mantan petinggi ECB, Lorenzo Bini Smaghi, yang menghimbau bank sentral Eropa agar mencari cara untuk menghambat penguatan euro.
• Ashraf Laidi, kepala analis di City Index Ltd, London, terhadap reaksi tajam pasar terhadap euro saat ini menjelaskan bahwa faktor resiko terbesar euro lebih tertuju pada prospek pemangkasan suku bunga daripada ketidakpastian politik Italia, program penghematan di Portugal atau ancaman penetapan pajak pada deposito di perbankan Eropa.
• Di pertemuan moneternya awal April lalu, ECB masih mempertahankan level suku bunga dan kebijakan moneternya, namun presiden ECB, Mario Draghi, mengingatkan bahwa pihaknya masih mengawasi dengan seksama data‐data ekonomi dan dalam keadaan bersiaga untuk menghindar dari resesi ekonomi.
• Data ekonomi Eropa belakangan ini memang telah memberikan prospek pesimis bagi perekonomian regionalnya, misalnya berlanjut lemahnya inflasi periode Maret serta merosot tajamnya sentimen investor di Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.
• Mata uang global sendiri masih digadang‐gadangkan akan kembali menguat atas yen di tengah pertemuan G20 di Washington akhir pekan ini, yang belakangan diproyeksikan akan mendukung langkah agresif pelonggaran moneter Jepang.
• USDJPY kembali diperdagangkan di bawah level 98, setelah upaya rebound kemarin tertahan di 98.43. Selasa sebelumnya USDJPY merosot hingga areal 95.90an, dan EURJPY tertekan tajam hingga 125.00 mengikuti koreksi tajam emas. EURJPY kemudian mencoba rebound signifikan dengan mengatasi level 129, namun dengan cepat terkoreksi mencoba kembali ke bawah areal 127. EURUSD kembali tertekan tajam mencoba level 1.3000 setelah upaya rebound masih gagal mengatasi areal 1.3200.
SWISS
• Sentimen investor rebound di bulan April ke level tertingginya selama hampir 3 tahun menyusul meningkatnya optimisme diantara para anlis keuangan yang melihat rendahnya tingkat pengangguran dan terkendalinya inflasi dalam bulan‐bulan kedepan.
• Stabilnya nilai tukar franc Swiss juga turut membantu ekonomi. Sebanyak 2/3 responden dalam survey sentimen investor ZEW mengatakan mereka memprediksi nilai tukar mata uang franc, yang mana SNB telah mematok batasan minimum EUR/CHF di 1,20 franc sejak September 2011 lalu guna mencegah terjadinya resesi, akan tetap stabil terhadap euro hingga tahun depan. Sedangkan hampir separuh responden memprediksi franc akan melemah terhadap dolar.
• ZEW investor sentiment indicator naik ke 20 poin di bulan April setelah terkoreksi ke 2,3 poin sebulan sebelumnya, demikian dilaporkan Credit Suisse. Ini adalah level tertingginya sejak Mei 2010. Angka di atas 0 mengisyaratkan lebih banyak ekonom yang memprediksi ekonomi akan meningkat dibandingkan yang memprediksi akan melemah dalam 6 bulan kedepan.
• Franc Swiss melemah terhadap dolar pada hari Rabu dipicu aksi jual oleh perusahaan tambang telah menekan ekuitas Eropa dan minat terhadap aset beresiko, dan menjauhkan dolar dari level terendah 8 pekan di sesi sebelumnya terhadap franc. Investor juga terlihat menahan diri setelah Wakil Kepala SNB Jean‐Pierre Danthine mengatakan bahwa meledaknya kredit dapat memicu naiknya harga real estate dan akan membahayakan perekonomian.
• Franc bergerak di sekitar 0,9320‐an atau melemah 1,1% terhadap dolar dibandingkan penutupan New York hari Selasa.