title cover

title cover

Friday, September 6, 2013

Headline News 06.09.13

US & GLOBAL
Yield obligasi Eropa dan AS naik pada perdagangan hari Kamis kemarin, dengan yield Treasury tenor 10 tahun menembus 3%, setelah data ekonomi AS dirilis lebih baik dari perkiraan yang memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memulai mengurangi program pembelian obligasinya di bulan ini.

• Indikasi membaiknya perekonomian AS juga berhasil mengangkat bursa saham AS, menyusul pertumbuhan sektor jasa yang terakselerasi di bulan Agustus ke level terpesatnya selama hampir 8 tahun terakhir sekaligus lebih baik dari perkiraan. Namun apresiasi Wall Street dibatasi oleh ekspektasi langkah pengurangan stimulus The Fed dan kemungkinan serangan militer AS ke Suriah.

• Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, sidang sejumlah bank sentral dunia seperti ECB, BOJ Riksbank Swedia dan BoE kesemuanya memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya, menyusul data dari Cina, Inggris dan zona euro mengisyaratkan adanya kelanjutan dari pemulihan ekonomi global.

• Pandangan pasar saat ini akan tertuju pada data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis nanti malam. Jika data dirilis optimis maka akan memperkuat ekspektasi dimulainya pengurangan program pembelian obligasi The Fed senilai $85 milyar per bulan pada sidangnya September ini.

• Indeks ekuitas global MSCI naik 0,2% sedangkan indeks saham Eropa berakhir naik 0,5%.

Dow Jones industrial average <.DJI> naik 6,61 poin atau 0,04% di 14937,48. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 2,00 poin atau 0,12% di 1655,08. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 9,74 poin atau 0,27% di 3658,79.

• Emas terpuruk ke level terendah 2 pekan seiring meningkatnya ekspektasi soal pengurangan stimulus The Fed. Sedangkan harga minyak naik seiring membaiknya prospek ekonomi AS dan menurunnya stok minyak AS sebagai indikasi meningkatnya penggunaan minyak di negara adi daya tersebut. Namun demikian kenaikan harga minyak
masih terkendala oleh kemungkinan langkah kebijakan The Fed dan serangan ke Suriah yang berpotensi menghambat suplai, setelah Senat AS pada Rabu kemarin menyetujui langkah serangan militer ke Suriah.

• Kemungkinan dilakukannya serangan militer ke Suriah juga mendominasi dalam pertemuan G20 di St. Petersburg. Obama menghadapi tekanan dari para pemimpin dunia di KTT untuk tidak melancarkan serangan militer di Suriah.

• Sementara itu pernyataan Presiden ECB Mario Draghi telah memicu tekanan jual pada euro setelah menyatakan bahwa ECB kemungkinan akan mempertahankan suku bunga rendah dalam jangka waktu yang lebih lama.



GOLD & COMMODITIES
Emas melemah hampir 2 persen ke level terendah dalam dua minggunya Kamis lalu karena optimisme data ekonomi AS yang mendorong ekspektasi the Fed AS kemungkinan segera untuk mengurangi program stimulusnya secara besar‐besaran yang telah menekan harga emas.

ECB telah menyetujui untuk menjaga tingkat suku bunga pada level terendahnya yang telah membalikkan kenaikan emas pada awal hariannya, sementara kurangnya kepastian dalam tindakan militer AS terhadap Suriah yang kemudian menekan logam mulia sebagai safe haven.

Aksi penjualan emas yang meningkat dan menekan harganya merosot ke level $1.364,91 per ons, merupakan level terendahnya sejak 22 Agustus, setelah data menunjukkan sektor jasa AS mengalami akselerasi pada bulan
Agustus ke fase tercepatnya yang hampir terjadi dalam delapan tahun.

Pada pukul 4:00 p.m EDT (2000 GMT) spot emas turun 1,6 persen pada level $1.368,01 per ons, yang telah ditekan juga penurunan 1,5 persen yang terjadi Rabu lalu.

OIL & COMMODITIES
Oil futures naik pada keduanya yaitu crude AS dan Brent karena data ekonomi AS yang positif dan turunnya persediaan crude AS yang mengindikasikan kenaikan permintaan dalam negara dengan konsumen terbesar didunia tersebut.

Kenaikan didorong oleh indikator penguatan ekonomi AS yang dapat mendorong the Fed mendekati untuk mengurangi program stimulusnya yang dapat mendorong harga komoditas.

Brent bertahan diatas level $115 pada awal hariannya karena investor mengkhawatirkan gangguan pasokan yang dapat berlanjut di Timur Tengah setelah Senat AS Rabu lalu mendukung terjadinya serangan militer ke Suriah.

Harga Brent crude oil tidak mungkin untuk naik tajam, dari perkiraan jangka pendek, dengan terbatasnya serangan terhadap Suriah, kecuali jika situasi diluar pengawasan dan rute pengapalan utama yang terganggu atau produsen utama Timur Tengah yang mengarah pada peperangan.

Kenaikan juga terbatas karena investor menunggu data penting dari the Fed AS yang memberikan kemungkinan rencana untuk membatasi stimulus yang mana mendorong dollar dan menekan oil.

Kenaikan harga crude AS juga didorong dari cadangan crude AS yang turun dalam rangkaian sembilan minggunya yang merosot hingga 1,84 juta barel, termasuk 1,83 juta barrel dari Cushing, Oklahoma dengan 91,7 persen dari kapasitasnya.


EURO ZONE
• Bank Sentral Eropa mengatakan pada hari Kamis, siap untuk menurunkan suku bunga atau memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian zona euro jika diperlukan untuk memberikan dampak terhadap penurunan suku bunga pasar dan membantu pemulihan perekonomian zona euro.

• Presiden ECB Mario Draghi mengatakan kebijakan Dewan Pemerintahan memang membahas kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan bulanan, namun suku bunga utama tetap tidak berubah sebesar 0.5%.

"If money market developments were to be judged unwarranted in their impact on our assessment of medium‐term inflation, then such an instrument should be considered," ia mengatakan pada konferensi pers, menekankan bahwa ECB memiliki kecenderungan untuk menurunkan suku bunga.

• Kanselir Angela Merkel dan rivalnya yang berasal dari social demokrat dalam pemilu Jerman bulan ini memperdebatkan zona euro, kebijakan pajak.

• Angela Merkel mendesak Jerman pada Selasa untuk kembali memilih dia, Angela mengatakan akan melindungi bisnis mereka dan pekerjaan dari kenaikan pajak.


U.K.
Sterling menembus level puncak 7‐1/2 bulan terhadap sejumlah rival utamanya pada hari Kamis, dibantu oleh penguatannya terhadap euro setelah Bank of England  tidak menunjukkan keresahan jelas atas meningkatnya suku bunga pasar uang. Sebaliknya, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bank siap untuk  memotong biaya pinjaman atau menginjeksi lebih banyak uang untuk membawa harga pasar turun atau mendukung pemulihan yang baru muncul. Komentar Draghi  telah membawa euro terkoreksi ke level terendah 4 bulan terhadap sterling. 

Kegelisahaan  pasar  seketika  mereda  setelah  BoE  tidak  memberikan  pernyataan  resmi  usai  keputusan  sidangnya,  dimana  sebelumnya  pasar  mengantisipasi  kemungkinan Gubernur BoE Mark Carney akan memberikan testimoni yang mengarah pada pemangkasan suku bunga, seperti yang pernah ia lakukan 2 bulan lalu  ketika menyatakan kenaikan yield obligasi sebagai hal yang tidak dibenarkan. Akibatnya yield obligasi Inggris melonjak naik dan investor memprediksi BoE akan mulai  menaikkan suku bunga secepatnya di tahun 2014. 

Namun  demikian,  penguatan  sterling  terhadap  dolar  nampaknya  terhambat  setelah  pelaku  pasar  melakukan  aksi  profit‐taking.  Ekspektasi  bahwa  The  Fed  akan  menjadi bank sentral pertama dunia yang akan menaikkan suku bunga telah menopang penguatan dolar belakangan ini. Dalam perdagangan Kamis kemarin, dolar  terapresiasi menjelang rilis data ketenagakerjaan AS yang berpotensi mendorongnya untuk memangkas stimulus di bulan ini. Sektor swasta AS semalam melaporkan  telah menambah 176.000 pekerjaan di bulan Agustus, hampir mendekati ekspektasi pasar (180.000). 

Fokus pasar saat ini akan tertuju pada data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis nanti malam. Jika data mengindikasikan adanya kelanjutan peningkatan pada pasar  tenaga kerja, maka akan memberikan dukungan yang cukup bagi The Fed untuk memutuskan mengurangi program pembelian obligasinya pada sidangnya tanggal 17‐ 18 September mendatang. Pasar berpendapat jika angka payrolls menembus 200.000 akan berpotensi mendorong penguatan dolar lebih lanjut.   

JAPAN
BoJ mengatakan perekonomian negara terbesar ketiga di dunia sudah mulai pulih dan memberikan indikasi bahwa peningkatan stimulus akan dilakukan apabila rencana kenaikan pajak penjualan dapat mengancam tujuan BoJ akan peningkatan inflasi sebesar 2 % dalam kurun waktu 2 tahun.

Gubernur Haruhiko Kuroda mengungkapkan pandangan optimisnya setelah rilis data sejak bulan Maret 2008 dimana ia menyatakan bahwa perekonomian Jepang sudah pulih dan tidak ada perlu penerapan kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut.

Dia meminta pemerintah untuk menerapkan kenaikan pajak penjualan dengan dua kali tahap peningkatan, dia mengatakan bahwa peningkatan pajak penjualan tidak akan berdampak negative terhadap perekonomian.

"It's uncertain how government bond and stock prices would react if the sales tax hike were to be delayed," Kuroda mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan kebijakan BOJ.

"But if trust in Japan's finances is lost as a result and lead to a sharp fall in bond prices, there's no choice but to tighten fiscal policy. It's also very hard to deal with such a situation with monetary policy too," ucap nya.


AUSTRALIA
Aussie dollar ditutup melemah Kamis lalu dengan mencapai level terendahnya 0.9110, dan ditutup dilevel 0.9130. Dengan fokus utama AS hari ini adalah data non‐farm payrolls yang dirilis malam hari ini. Jika data berlanjut dengan recovery pada pasar tenaga kerja, maka akan terlihat the Fed AS untuk memutuskan dalam rapat 17‐18 September ini untuk mulai mengurangi pembelian obligasinya.

Neraca perdagangan Australia melemah keposisi negatifnya pada bulan Juli, tetapi seharusnya dapat kembali kearea positif dalam bulan mendatang karena kenaikan dari ekspor.

Defisit bulan Juli menjadi $765 juta, mengikuti surplus $243 juta pada bulan Juni, data dari Australian Bureau of Statistics pada Kamis lalu.
Pertumbuhan ekspor flat pada bulan Juli, sementara itu impor naik empat persen.

Harga obligasi Australia melemah karena investor memantau data employment AS Jumat ini yang disebabkan juga tanda‐tanda the Fed AS akan mengurangi stimulusnya.


SWISS
Dolar  terapresiasi  ke  level  tertinggi  6  pekan  terhadap  franc  Swiss  seiring  meningkatnya  sinyal  perbaikan  ekonomi  global  yang  mana  telah  mengurangi minat investor pada aset‐aset aman resiko. Permintaan untuk mata uang safe haven seperti franc Swiss dan yen juga melemah karena  investor mengesampingkan keprihatinan mereka atas rencana AS untuk menyerang Suriah. 

Ekspektasi  bahwa  The  Fed  akan  menjadi  bank  sentral  pertama  dunia  yang  akan  menaikkan  suku  bunga  telah  menopang  penguatan  dolar  belakangan ini. Dalam perdagangan Kamis  kemarin, dolar terapresiasi menjelang rilis data ketenagakerjaan AS yang berpotensi mendorongnya  untuk  memangkas  stimulus  di  bulan  ini. Sektor  swasta AS  semalam  melaporkan  telah  menambah  176.000  pekerjaan  di  bulan  Agustus,  hampir  mendekati ekspektasi pasar (180.000). 


Fokus  pasar  saat  ini  akan  tertuju  pada  data  non‐farm  payrolls  AS  yang  akan  dirilis  nanti  malam.  Jika  data  mengindikasikan  adanya  kelanjutan  peningkatan  pada  pasar  tenaga  kerja,  maka  akan  memberikan  dukungan  yang  cukup  bagi  The  Fed  untuk  memutuskan  mengurangi  program  pembelian  obligasinya  pada  sidangnya  tanggal  17‐18  September  mendatang.  Pasar  berpendapat  jika  angka  payrolls  menembus  200.000  akan  berpotensi mendorong penguatan dolar lebih lanjut.