title cover

title cover

Tuesday, June 5, 2012

Headline News 05.06.12


US & GLOBAL
Euro rally dan obligasi melemah dari yield terendahnya minggu lalu pada hari Senin lalu karena gambaran bahwa otoritas berusaha untuk  memperbesar integrasi fiskal pada zona euro.   

Bursa  saham  AS  merosot,  tetapi  oil,  tembaga  dan  komoditas  lainnya  rebound  karena  investor  berspekulasi  bahwa  tindakan  terkini  kemungkinan berjalan untuk menangani krisis utang dan menjaga Yunani dari meninggalkan zona euro. Bursa saham Wall Street zigzag  antara naik dan turun.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 17.11 poin, atau 0.14 persen, ke level 12,101.46. Indeks Standard & Poor's  500  <.SPX>  naik  0.14  poin,  atau  0.01  persen,  ke  level  1,278.18.  Indeks  Nasdaq  Composite  <.IXIC>  bertambah  12.53  poin,  atau  0.46  persen, ke level 2,760.01.   

Pada perdagangan yang sepi di pasar Eropa, indeks FTSE Eurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup turun 0.5 persen  ke level 949.94 points. Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> melorot 0.3 persen ke level 291.15.   

Kanselir  Jerman  Angela  Merkel  menekankan  pada  langkah‐langkah  yang  lebih  ambisius,  termasuk  otoritas  sentral  dalam  mengatur  keuangan zona euro dan kekuatan utama baru Eropa untuk berbagai entitas Eropa, pejabat Jerman mengatakannya.  

Di Spanyol, Perdana menteri Mariano Rajoy menekankan untuk penyelamatan Eropa secara langsung pada permasalahan perbankan.  

Euro melonjak 1 persen terhadap yen Senin lalu, terdorong diatas level terendahnya 11‐1/2‐tahun yang terjadi sehari sebelumnya. Euro  mencapai level tertinggi 97.96 yen <EURJPY=>, naik diatas level terendah Jumat sebelumnya 95.57. Terakhir diperdagangkan pada level  97.86 yen, naik 0.9 persen dalam hariannya, menurut data Reuters.   

Harga  Treasuries  AS  merosot  Senin  lalu  karena  para  trader  melakukan  aksi  ambil  untung  dari  rally  baru‐baru  ini  yang  minggu  lalu  membawa yields ke level historis terendahnya.     

Emas melemah Senin lalu karena investor logam mulia merealisasikan keuntungan dari kenaikan tajam sebelumnya dengan penurunan  pada ekuitas AS, yang mendapat tekanan dari tanda‐tanda perlambatan ekonomi AS dan krisis utang Eropa. Spot emas <XAU=> anjlok 0.7  persen ke level $1,614.89 per ons pada pukul 2:21 p.m. EDT (1821 GMT). U.S. COMEX gold futures untuk pengiriman Agustus <GCQ2> di  settled  turun  $8.20  ke  level  $1,613.90  per  ons,  dengan  volume  perdagangan  anjlok  dibawah  rata‐rata  30‐harinya  dan  perdagangan  sebelumnya.    

Harga  oil  membalikkan  rangkaian  penurunan  empat  kali  di  level  terendahnya  karena  penurunan  ke  level  bulanannya  menarik  aksi  bargain‐hunters  dan  karena  euro  naik  terhadap  dollar  dari  harapan  para pemimpin  Eropa dapat menjaga keutuhan  zona  euro.  Brent  crude futures <LCOc1> meningkat 42 sen untuk di settle ke level $98.85 per barrel. U.S. July crude <CLc1> bertambah 75 sen untuk di  settle ke level $83.98, setelah pada awalnya melorot ke level $81.21, terendah sejak harga terakhir dibawah level $80 per barrel pada  bulan Oktober.  



GOLD & COMMODITIES
Emas  terkoreksi  pada  hari  Senin  setelah  investor  melakukan  profit‐  taking  pasca  rally  tejamnya  di  sesi  sebelumnya  untuk  menutup  kerugian di ekuitas AS, yang mengalami tekanan akibat indikasi melemahnya ekonomi AS dan krisis utang Eropa. 

Logam  mulia,  yang  mengalami  rally  4.3%  di  hari  Jumat  kemarin,  kembali  terkoreksi  menyusul  melemahnya  bursa  Wall  Street  setelah  pasar memusatkan perhatian pada pembicaraan darurat diantara negara G‐7 untuk membahas masalah krisis Eropa. 

Pasar  akan  memperhatikan  hasil  conference  call  para  menteri  keuangan  dan  gubernur  bank  sentral  dari  negara  G‐7  hari  ini  untuk  membahas masalah krisis utang Eropa. Sedangkan para pemimpin negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada 18‐19 Juni mendatang,  dengan masalah Eropa nampaknya akan menjadi agenda utama. 

Harga  emas  spot  turun  0.6%  di  $1,616.40  per  ounce,  sedangkan  untuk  emas  berjangka  COMEX  pengiriman  Agustus  turun  $8.20  di  $1,613.90 per ounce, dengan volume transaksi jauh di bawah level rata‐rata 30 hari. 

Rendahnya nilai yield obligasi AS dan Jerman juga turut mendorong minat investor untuk memburu emas. 
OIL & COMMODITIES
Harga minyak berjangka AS rebound pada hari Senin setelah 4 hari mengalami penurunan dan mencatat koreksi pekan kemarin sebesar  8.4%, setelah euro mengalami rally menyusul harapan bahwa otoritas Eropa akan mempu mengatasi krisis utang zona euro. 

Bargain  hunting  juga  mendorong  sejumlah  pembeli  untuk  kembali  beraktifitas    pasca  tekanan  jual  belakangan  ini  mendorong  harga  mendekati level terendah 8 bulan, dan menempatkannya berada pada zona oversold secara teknikal. 

NYMEX crude untuk pengiriman Juli berakhir pada level $83.98 per barel, naik 75 sen atau 0.9%, setelah terkoreksi ke level intraday low  di $81.21, level terendahnya sejak 6 Oktober 2011. 

Sedangkan  harga  minyak  Brent  tertekan  oleh  kekhawatiran  melambatnya  pertumbuhan  ekonomi  AS  dan  Cina  dan  krisis  zona  euro  berpotensi mengurangi minat beli pada bahan bakar, namun kemudian berhasil rebound dari level terendah 16 bulan yang dicatat di  awal sesi, seiring menguatnya euro atas dolar. Harga minyak Brent turun 60 sen di level $97.83 per barel, turun dalam 5 sesi berturut‐ turut dan mencatat intraday low di $95.63, level terendahnya sejak 26 Januari 2011. 

Pasar  akan  memperhatikan  hasil  conference  call  para  menteri  keuangan  dan  gubernur  bank  sentral  dari  negara  G‐7  hari  ini  untuk  membahas masalah krisis utang Eropa. Sedangkan para pemimpin negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada 18‐19 Juni mendatang,  dengan masalah Eropa nampaknya akan menjadi agenda utama.  

Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) dan Iran dijadwalkan untuk mengadakan perundingan putaran kedua pada hari Jumat di  kota Wina Austria dan Yukiya Amano, direktur jenderal IAEA, mengatakan dia berharap para pihak bisa menyelesaikan perjanjian yang  memungkinkan inspektur PBB untuk melanjutkan investigasi ke dalam program nuklir Teheran. 

Iran  dan  enam  negara  ‐  Amerika  Serikat,  Perancis,  Rusia,  Cina,  Jerman  dan  Inggris  ‐  akan  bertemu  untuk  ketiga  kalinya  tahun  ini  di  Moskow  pada  18‐19  Juni  setelah hanya membuat  sedikit  kemajuan  dalam upaya penyelesaian  perselisihan  tersebut  pada  pertemuan  mereka yang terakhir di Baghdad bulan lalu. 
EURO ZONE
Euro menguat terhadap dolar AS dan yen pada sesi awal pekan ini ditunjang oleh turunnya imbal hasil obligasi beberapa negara kawasan Uni‐Eropa seiring  menguatnya optimisme bahwa otoritas Uni Eropa akan mempertahankan euro . Sementara itu kekhawatiran akan kondisi perbankan Spanyol dan prospek  perlambatan pertumbuhan ekonomi global masih membayangi para investor dan potensial membatasi penguatan. Pemerintah Perancis dan Komisioner  Eropa  memberikan  sinyal  akan  mendukung  rencana  ambisius  untuk  menggunakan  dana  bailout  permanen  untuk  menyelamatkan  perbankan  yang  bermasalah.  

Sementara itu data terakhir memperlihatkan bahwa inflasi di tataran produsen di kawasan Uni Eropa untuk periode April mengalami penurunan. Kondisi  mana diperkirakan akan memberikan legitimasi bagi bank sentral untuk melakukan pemangkasan suku bunga pada sidangnya Rabu pertengahan pekan ini. 

Sabtu 02 Juni akhir pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menegaskan pentingnya pembentukan otoritas pusat untuk mengawasi kebijakan  fiskal di kawasan Uni Eropa. Pemerintah Jerman juga menginginkan adanya loncatan signifikan dalam mencapai integrasi eropa, meskipun mayoritas analis  tidak terlalu percaya apakah langkah‐langkah tersebut akan mengembalikan kepercayaan pelaku pasar dalam waktu dekat.  

Pada sesi Selasa 05 Juni ini juga akan digelar konferensi telewicara antara para menteri‐menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara‐negara G7  untuk membahas krisis Uni Eropa.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,49 persen terhadap dolar AS ke 1.2493, euro juga kembali menguat 0,93 persen terhadap yen ke  97.90 yen, dan menguat 0,33 persen terhadap sterling ke 0.8120 dan turun tipis 0,04 persen Swiss franc di 1.2007. 




U.K.
Ekspektasi untuk lebih besar pelonggaran kebijakan moneter dari Bank of England menjaga pergerakan terbatas pada pound.  

Sterling menguat 0.1 persen ke level $1.5380 <GBP=>, dengan beberapa investor terlihat untuk melakukan aksi jual sebelum keputusan  BoE policy Kamis ini.   

Rilis data hari ini pada siang harinya adalah Halifax house price basis bulanan dan tahunannya untuk bulan Mei. 




JAPAN
Gubernur  BOJ  –  Masaaki  Shirakawa  kembali  menyatakan  keengganannya  untuk  meningkatkan  pembelian  obligasi  pemerintah  dengan  lebih  agresif.  Sebaliknya  Shirakawa  menegaskan  proyeksi  membaiknya  ekonomi  Jepang  ditunjang  oleh  mulai  stabilnya  beberapa  tonggak  ekonomi  Jepang.  Namun  demikian Shirakawa mengingatkan akan dampak dari krisis Uni Eropa dan ketidakpastian berkaitan pemulihan ekonomi Amerika.  

Berkaitan  dengan  perkembangan  kurs  yen,  Shirakawa  menekankan  bahwa  pihaknya  masih  akan  terus  mengamati  perkembangan  kurs  yen.  Karena  menurutnya kurs yen saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Jepang saat ini. Sebaliknya penguatan yen menurunkan keuntungan dan  daya kompetitif eksportir Jepang yang merupakan penyangga utama ekonomi Jepang.  

Pada sesi Selasa 05 Juni ini juga akan digelar konferensi telewicara antara para menteri‐menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara‐negara G7  untuk membahas krisis Uni Eropa.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat tipis 0,47 persen terhadap yen di 78.36, sementara itu euro naik 0,93 persen terhadap yen ke 97.90  yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat menguat 0,71 persen terhadap yen di 76.17 dan sterling juga naik 0,63 persen terhadap yen ke 120.53. 




AUSTRALIA
Menurunnya iklan lowongan kerja dan keuntungan perusahaan, ditambah kondisi inflasi yang stabil telah memperkuat keyakinan akan lemahnya ekonomi  Australia di awal 2012, sehingga membuka peluang lebih besar untuk RBA memangkas suku bunganya lebih lanjut. 

Mayoritas ekonom yang disurvey oleh Dow Jones Newswires pasca rilis data mengatakan RBA akan memangkas suku bunganya pada sidangnya hari Selasa  minggu ini. Sebanyak 6 dari 20 responden memprediksi terjadi pemangkasan 50 basis poin sedangkan 10 lainnya memprediksi pemangkasan 25 basis poin.  Sedangkan  hanya  4  responden  yang  memprediksi  suku  bunga  akan  dipertahankan  di  levelnya  saat  ini  3.75%  setelah  mengejutkan  pasar  dengan  pemangkasan 50 basis poin pada sidangnya 1 Mei lalu. 

Biro Statistik Australia hari Senin kemarin melaporkan keuntungan perusahaan turun 4% di kuartal pertama, lebih rendah dari ekspektasi pasar terjadi  penurunan 2.5%, dipicu oleh penurunan 13% pada keuntungan sektor pertambangan dan  penurunan 10% pada keuntungan sektor manufaktur.  

Sementara data lainnya menunjukkan jumlah iklan lowongan kerja di surat kabar Australia dan internet turun untuk kedua kalinya secara berturut‐turut di  bulan Mei. Survey menunjukkan iklan lowongan kerja turun 2.4%, sedangkan di kawasan sektor pertambangan di Australia bagian Barat, iklan lowongan  kerja turun 5%, mencatat penurunan 5 bulan berturut‐turut. 

Aussie awalnya sempat terkoreksi ke level intraday low di $0.9629 setelah data menunjukkan penurunan pada bursa saham lokal ke level terendah hampir  7 bulan dan kemungkinan dilanjutkannya pemangkasan suku bunga oleh RBA. Namun Aussie kemudian berhasil rebound dan mencatat intraday high di  $0.9747 seiring melemahnya dolar setelah data ekonomi AS dirilis buruk dan adanya perkembangan positif di Eropa menyusul indikasi bahwa keanggotaan  zona euro akan tetap dipertahankan. Aussie terakhir tercatat bergerak menguat 0.2% di sekitar $0.9722 dibandingakn penutupan New York hari Jumat. 

Pasar akan mencermati hasil sidang RBA hari Selasa ini, dimana jika RBA kembali memangkas suku bunganya maka akan memicu koreksi pada Aussie.  Pasar juga akan memperhatikan hasil conference call para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G‐7 hari ini untuk membahas masalah  krisis utang Eropa. Sedangkan para pemimpin negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada 18‐19 Juni mendatang, dengan masalah Eropa nampaknya akan  menjadi agenda utama.




SWISS
Swiss  franc  awalnya  sempat  melemah  terhadap  dolar  seiring  meningkatnya  kekhawatiran  akan  krisis  Eropa  dan  melambatnya  pertumbuhan  ekonomi  global, yang telah mendorong perdebatan mengenai apakah bank sentral Swiss (SNB) akan mampu menahan derasnya arus masuk aliran safe‐haven, yang  akan memicu penguatan Swiss franc lebih lanjut. 

SNB telah mematok atau membatasi penguatan Swiss franc di level 1.20 franc per euro pada bulan September tahun lalu guna melindungi ekonominya  dari resiko deflasi dan resesi, setelah adanya safe‐haven buying dari zona euro yang telah memicu penguatan tajam Swiss franc. SNB telah berulangkali  menegaskan akan tetap mempertahankan plafon atas mata uangnya dengan cara melakukan aksi beli tak terbatas (melakukan intervensi) kedalam pasar  uang. 

Namun dengan meningkatnya eskalasi krisis zona euro, maka kekhawatiran semakin besar bahwa nilai plafon atas (patokan) bakal mengalami tekanan  seiring derasnya arus masuk modal, sehingga memicu perdebatan apakah langkah SNB selanjutnya untuk menahan laju penguatan Swiss franc jika euro  benar‐benar jatuh. 

Meskipun  ada  kekhawatiran  ekonomi  Swiss  akan  terjatuh  kedalam  resesi,  namun  ada  setitik  harapan  roda  perekonomian  akan  terus  berjalan  seiring  kuatnya tingkat konsumsi domestik. 

Data CPI Swiss akan dirilis pekan ini dan pasar akan mencermatinya untuk melihat apakah ekonomi Swiss akan tersungkur kedalam deflasi. Inflasi tahunan  Swiss diprediksi turun 0.9%. 

Di sesi New York semalam, Swiss franc berhasil rebound seiring melemahnya dolar setelah data ekonomi AS dirilis buruk dan adanya perkembangan positif  di  Eropa  menyusul  indikasi  bahwa  keanggotaan  zona  euro  akan  tetap  dipertahankan.  Swiss  franc  terakhir  tercatat  bergerak  di  sekitar  0.9612  franc  terhadap dolar, menguat 0.5% dari posisi penutupan New York hari Jumat. Sedangkan terhadap euro, Swiss franc bergerak relatif stabil di sekitar 1.2006  franc.  

Pasar akan memperhatikan hasil conference call para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G‐7 hari ini untuk membahas masalah krisis  utang  Eropa.  Sedangkan  para  pemimpin  negara  G‐20  akan  bertemu  di  Meksiko  pada  18‐19  Juni  mendatang,  dengan  masalah  Eropa  nampaknya  akan  menjadi agenda utama.