US & GLOBAL
• Euro rally dan obligasi melemah dari yield terendahnya minggu lalu pada hari Senin lalu karena gambaran bahwa otoritas berusaha untuk memperbesar integrasi fiskal pada zona euro.
• Bursa saham AS merosot, tetapi oil, tembaga dan komoditas lainnya rebound karena investor berspekulasi bahwa tindakan terkini kemungkinan berjalan untuk menangani krisis utang dan menjaga Yunani dari meninggalkan zona euro. Bursa saham Wall Street zigzag antara naik dan turun.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 17.11 poin, atau 0.14 persen, ke level 12,101.46. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 0.14 poin, atau 0.01 persen, ke level 1,278.18. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 12.53 poin, atau 0.46 persen, ke level 2,760.01.
• Pada perdagangan yang sepi di pasar Eropa, indeks FTSE Eurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup turun 0.5 persen ke level 949.94 points. Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> melorot 0.3 persen ke level 291.15.
• Kanselir Jerman Angela Merkel menekankan pada langkah‐langkah yang lebih ambisius, termasuk otoritas sentral dalam mengatur keuangan zona euro dan kekuatan utama baru Eropa untuk berbagai entitas Eropa, pejabat Jerman mengatakannya.
• Di Spanyol, Perdana menteri Mariano Rajoy menekankan untuk penyelamatan Eropa secara langsung pada permasalahan perbankan.
• Euro melonjak 1 persen terhadap yen Senin lalu, terdorong diatas level terendahnya 11‐1/2‐tahun yang terjadi sehari sebelumnya. Euro mencapai level tertinggi 97.96 yen <EURJPY=>, naik diatas level terendah Jumat sebelumnya 95.57. Terakhir diperdagangkan pada level 97.86 yen, naik 0.9 persen dalam hariannya, menurut data Reuters.
• Harga Treasuries AS merosot Senin lalu karena para trader melakukan aksi ambil untung dari rally baru‐baru ini yang minggu lalu membawa yields ke level historis terendahnya.
• Emas melemah Senin lalu karena investor logam mulia merealisasikan keuntungan dari kenaikan tajam sebelumnya dengan penurunan pada ekuitas AS, yang mendapat tekanan dari tanda‐tanda perlambatan ekonomi AS dan krisis utang Eropa. Spot emas <XAU=> anjlok 0.7 persen ke level $1,614.89 per ons pada pukul 2:21 p.m. EDT (1821 GMT). U.S. COMEX gold futures untuk pengiriman Agustus <GCQ2> di settled turun $8.20 ke level $1,613.90 per ons, dengan volume perdagangan anjlok dibawah rata‐rata 30‐harinya dan perdagangan sebelumnya.
• Harga oil membalikkan rangkaian penurunan empat kali di level terendahnya karena penurunan ke level bulanannya menarik aksi bargain‐hunters dan karena euro naik terhadap dollar dari harapan para pemimpin Eropa dapat menjaga keutuhan zona euro. Brent crude futures <LCOc1> meningkat 42 sen untuk di settle ke level $98.85 per barrel. U.S. July crude <CLc1> bertambah 75 sen untuk di settle ke level $83.98, setelah pada awalnya melorot ke level $81.21, terendah sejak harga terakhir dibawah level $80 per barrel pada bulan Oktober.
GOLD & COMMODITIES
• Emas terkoreksi pada hari Senin setelah investor melakukan profit‐ taking pasca rally tejamnya di sesi sebelumnya untuk menutup kerugian di ekuitas AS, yang mengalami tekanan akibat indikasi melemahnya ekonomi AS dan krisis utang Eropa.
• Logam mulia, yang mengalami rally 4.3% di hari Jumat kemarin, kembali terkoreksi menyusul melemahnya bursa Wall Street setelah pasar memusatkan perhatian pada pembicaraan darurat diantara negara G‐7 untuk membahas masalah krisis Eropa.
• Pasar akan memperhatikan hasil conference call para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G‐7 hari ini untuk membahas masalah krisis utang Eropa. Sedangkan para pemimpin negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada 18‐19 Juni mendatang, dengan masalah Eropa nampaknya akan menjadi agenda utama.
• Harga emas spot turun 0.6% di $1,616.40 per ounce, sedangkan untuk emas berjangka COMEX pengiriman Agustus turun $8.20 di $1,613.90 per ounce, dengan volume transaksi jauh di bawah level rata‐rata 30 hari.
• Rendahnya nilai yield obligasi AS dan Jerman juga turut mendorong minat investor untuk memburu emas.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak berjangka AS rebound pada hari Senin setelah 4 hari mengalami penurunan dan mencatat koreksi pekan kemarin sebesar 8.4%, setelah euro mengalami rally menyusul harapan bahwa otoritas Eropa akan mempu mengatasi krisis utang zona euro.
• Bargain hunting juga mendorong sejumlah pembeli untuk kembali beraktifitas pasca tekanan jual belakangan ini mendorong harga mendekati level terendah 8 bulan, dan menempatkannya berada pada zona oversold secara teknikal.
• NYMEX crude untuk pengiriman Juli berakhir pada level $83.98 per barel, naik 75 sen atau 0.9%, setelah terkoreksi ke level intraday low di $81.21, level terendahnya sejak 6 Oktober 2011.
• Sedangkan harga minyak Brent tertekan oleh kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan Cina dan krisis zona euro berpotensi mengurangi minat beli pada bahan bakar, namun kemudian berhasil rebound dari level terendah 16 bulan yang dicatat di awal sesi, seiring menguatnya euro atas dolar. Harga minyak Brent turun 60 sen di level $97.83 per barel, turun dalam 5 sesi berturut‐ turut dan mencatat intraday low di $95.63, level terendahnya sejak 26 Januari 2011.
• Pasar akan memperhatikan hasil conference call para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G‐7 hari ini untuk membahas masalah krisis utang Eropa. Sedangkan para pemimpin negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada 18‐19 Juni mendatang, dengan masalah Eropa nampaknya akan menjadi agenda utama.
• Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) dan Iran dijadwalkan untuk mengadakan perundingan putaran kedua pada hari Jumat di kota Wina Austria dan Yukiya Amano, direktur jenderal IAEA, mengatakan dia berharap para pihak bisa menyelesaikan perjanjian yang memungkinkan inspektur PBB untuk melanjutkan investigasi ke dalam program nuklir Teheran.
• Iran dan enam negara ‐ Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Cina, Jerman dan Inggris ‐ akan bertemu untuk ketiga kalinya tahun ini di Moskow pada 18‐19 Juni setelah hanya membuat sedikit kemajuan dalam upaya penyelesaian perselisihan tersebut pada pertemuan mereka yang terakhir di Baghdad bulan lalu.
EURO ZONE
• Euro menguat terhadap dolar AS dan yen pada sesi awal pekan ini ditunjang oleh turunnya imbal hasil obligasi beberapa negara kawasan Uni‐Eropa seiring menguatnya optimisme bahwa otoritas Uni Eropa akan mempertahankan euro . Sementara itu kekhawatiran akan kondisi perbankan Spanyol dan prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi global masih membayangi para investor dan potensial membatasi penguatan. Pemerintah Perancis dan Komisioner Eropa memberikan sinyal akan mendukung rencana ambisius untuk menggunakan dana bailout permanen untuk menyelamatkan perbankan yang bermasalah.
• Sementara itu data terakhir memperlihatkan bahwa inflasi di tataran produsen di kawasan Uni Eropa untuk periode April mengalami penurunan. Kondisi mana diperkirakan akan memberikan legitimasi bagi bank sentral untuk melakukan pemangkasan suku bunga pada sidangnya Rabu pertengahan pekan ini.
• Sabtu 02 Juni akhir pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menegaskan pentingnya pembentukan otoritas pusat untuk mengawasi kebijakan fiskal di kawasan Uni Eropa. Pemerintah Jerman juga menginginkan adanya loncatan signifikan dalam mencapai integrasi eropa, meskipun mayoritas analis tidak terlalu percaya apakah langkah‐langkah tersebut akan mengembalikan kepercayaan pelaku pasar dalam waktu dekat.
• Pada sesi Selasa 05 Juni ini juga akan digelar konferensi telewicara antara para menteri‐menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara‐negara G7 untuk membahas krisis Uni Eropa.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,49 persen terhadap dolar AS ke 1.2493, euro juga kembali menguat 0,93 persen terhadap yen ke 97.90 yen, dan menguat 0,33 persen terhadap sterling ke 0.8120 dan turun tipis 0,04 persen Swiss franc di 1.2007.
U.K.
• Ekspektasi untuk lebih besar pelonggaran kebijakan moneter dari Bank of England menjaga pergerakan terbatas pada pound.
• Sterling menguat 0.1 persen ke level $1.5380 <GBP=>, dengan beberapa investor terlihat untuk melakukan aksi jual sebelum keputusan BoE policy Kamis ini.
• Rilis data hari ini pada siang harinya adalah Halifax house price basis bulanan dan tahunannya untuk bulan Mei.
JAPAN
• Gubernur BOJ – Masaaki Shirakawa kembali menyatakan keengganannya untuk meningkatkan pembelian obligasi pemerintah dengan lebih agresif. Sebaliknya Shirakawa menegaskan proyeksi membaiknya ekonomi Jepang ditunjang oleh mulai stabilnya beberapa tonggak ekonomi Jepang. Namun demikian Shirakawa mengingatkan akan dampak dari krisis Uni Eropa dan ketidakpastian berkaitan pemulihan ekonomi Amerika.
• Berkaitan dengan perkembangan kurs yen, Shirakawa menekankan bahwa pihaknya masih akan terus mengamati perkembangan kurs yen. Karena menurutnya kurs yen saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Jepang saat ini. Sebaliknya penguatan yen menurunkan keuntungan dan daya kompetitif eksportir Jepang yang merupakan penyangga utama ekonomi Jepang.
• Pada sesi Selasa 05 Juni ini juga akan digelar konferensi telewicara antara para menteri‐menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara‐negara G7 untuk membahas krisis Uni Eropa.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat tipis 0,47 persen terhadap yen di 78.36, sementara itu euro naik 0,93 persen terhadap yen ke 97.90 yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat menguat 0,71 persen terhadap yen di 76.17 dan sterling juga naik 0,63 persen terhadap yen ke 120.53.
AUSTRALIA
• Menurunnya iklan lowongan kerja dan keuntungan perusahaan, ditambah kondisi inflasi yang stabil telah memperkuat keyakinan akan lemahnya ekonomi Australia di awal 2012, sehingga membuka peluang lebih besar untuk RBA memangkas suku bunganya lebih lanjut.
• Mayoritas ekonom yang disurvey oleh Dow Jones Newswires pasca rilis data mengatakan RBA akan memangkas suku bunganya pada sidangnya hari Selasa minggu ini. Sebanyak 6 dari 20 responden memprediksi terjadi pemangkasan 50 basis poin sedangkan 10 lainnya memprediksi pemangkasan 25 basis poin. Sedangkan hanya 4 responden yang memprediksi suku bunga akan dipertahankan di levelnya saat ini 3.75% setelah mengejutkan pasar dengan pemangkasan 50 basis poin pada sidangnya 1 Mei lalu.
• Biro Statistik Australia hari Senin kemarin melaporkan keuntungan perusahaan turun 4% di kuartal pertama, lebih rendah dari ekspektasi pasar terjadi penurunan 2.5%, dipicu oleh penurunan 13% pada keuntungan sektor pertambangan dan penurunan 10% pada keuntungan sektor manufaktur.
• Sementara data lainnya menunjukkan jumlah iklan lowongan kerja di surat kabar Australia dan internet turun untuk kedua kalinya secara berturut‐turut di bulan Mei. Survey menunjukkan iklan lowongan kerja turun 2.4%, sedangkan di kawasan sektor pertambangan di Australia bagian Barat, iklan lowongan kerja turun 5%, mencatat penurunan 5 bulan berturut‐turut.
• Aussie awalnya sempat terkoreksi ke level intraday low di $0.9629 setelah data menunjukkan penurunan pada bursa saham lokal ke level terendah hampir 7 bulan dan kemungkinan dilanjutkannya pemangkasan suku bunga oleh RBA. Namun Aussie kemudian berhasil rebound dan mencatat intraday high di $0.9747 seiring melemahnya dolar setelah data ekonomi AS dirilis buruk dan adanya perkembangan positif di Eropa menyusul indikasi bahwa keanggotaan zona euro akan tetap dipertahankan. Aussie terakhir tercatat bergerak menguat 0.2% di sekitar $0.9722 dibandingakn penutupan New York hari Jumat.
• Pasar akan mencermati hasil sidang RBA hari Selasa ini, dimana jika RBA kembali memangkas suku bunganya maka akan memicu koreksi pada Aussie. Pasar juga akan memperhatikan hasil conference call para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G‐7 hari ini untuk membahas masalah krisis utang Eropa. Sedangkan para pemimpin negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada 18‐19 Juni mendatang, dengan masalah Eropa nampaknya akan menjadi agenda utama.
SWISS
• Swiss franc awalnya sempat melemah terhadap dolar seiring meningkatnya kekhawatiran akan krisis Eropa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global, yang telah mendorong perdebatan mengenai apakah bank sentral Swiss (SNB) akan mampu menahan derasnya arus masuk aliran safe‐haven, yang akan memicu penguatan Swiss franc lebih lanjut.
• SNB telah mematok atau membatasi penguatan Swiss franc di level 1.20 franc per euro pada bulan September tahun lalu guna melindungi ekonominya dari resiko deflasi dan resesi, setelah adanya safe‐haven buying dari zona euro yang telah memicu penguatan tajam Swiss franc. SNB telah berulangkali menegaskan akan tetap mempertahankan plafon atas mata uangnya dengan cara melakukan aksi beli tak terbatas (melakukan intervensi) kedalam pasar uang.
• Namun dengan meningkatnya eskalasi krisis zona euro, maka kekhawatiran semakin besar bahwa nilai plafon atas (patokan) bakal mengalami tekanan seiring derasnya arus masuk modal, sehingga memicu perdebatan apakah langkah SNB selanjutnya untuk menahan laju penguatan Swiss franc jika euro benar‐benar jatuh.
• Meskipun ada kekhawatiran ekonomi Swiss akan terjatuh kedalam resesi, namun ada setitik harapan roda perekonomian akan terus berjalan seiring kuatnya tingkat konsumsi domestik.
• Data CPI Swiss akan dirilis pekan ini dan pasar akan mencermatinya untuk melihat apakah ekonomi Swiss akan tersungkur kedalam deflasi. Inflasi tahunan Swiss diprediksi turun 0.9%.
• Di sesi New York semalam, Swiss franc berhasil rebound seiring melemahnya dolar setelah data ekonomi AS dirilis buruk dan adanya perkembangan positif di Eropa menyusul indikasi bahwa keanggotaan zona euro akan tetap dipertahankan. Swiss franc terakhir tercatat bergerak di sekitar 0.9612 franc terhadap dolar, menguat 0.5% dari posisi penutupan New York hari Jumat. Sedangkan terhadap euro, Swiss franc bergerak relatif stabil di sekitar 1.2006 franc.
• Pasar akan memperhatikan hasil conference call para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G‐7 hari ini untuk membahas masalah krisis utang Eropa. Sedangkan para pemimpin negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada 18‐19 Juni mendatang, dengan masalah Eropa nampaknya akan menjadi agenda utama.