title cover

title cover

Thursday, November 29, 2012

Headlne News 29.11.12


US & GLOBAL
Bursa saham AS dan Eropa berhasil rebound dari kerugian awal sesi untuk ditutup menguat pada hari Rabu kemarin sementara euro  memangkas  kerugiannya  dan  bergerak  relatif  stabil  setelah  investor  kembali  melakukan  aksi  beli  setelah  menerima  kabar  positif  mengenai  perkembangan  pembicaraan  soal  anggaran  pemerintah  AS.  Ketua  DPR  AS  John  Boehner,  anggota  Partai  Republik  Ohio,  mengatakan  dia  bersedia  untuk  membahas  masalah  pendapatan  jika  disertai  dengan  pemotongan  belanja.  Tapi  dia  mengulangi  penentangannya terhadap langkah menaikkan tarif pajak penghasilan. Komentar Boehner memicu rebound tajam pada saham AS dan  juga bursa lainnya. 

Investor masih ragu terhadap penerapan langkah untuk mengatasi utang Yunani usai dicapai kesepakatan antara para pemberi pinjaman  internasional pada Selasa lalu, namun mereka tetap fokus pada berita positif yang menyertainya. 

Kesepakatan Yunani membuka jalan bagi lebih banyak bantuan ke Athena untuk menghindari gagal bayar, namun rincian penerapannya  masih tidak jelas dan analis khawatir hal tersebut tidak akan cukup untuk membuat utang Yunani menjadi layak. 

Bursa  saham  AS  tertahan  akibat  adanya  angin  perubahan  di  Washington  dalam  beberapa  pekan  terakhir.  Pasar  ekuitas  mengalami  tekanan setelah terpilihnya kembali Barack Obama sebagai presiden AS karena kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari rencana  paket kenaikan pajak dan pemotongan anggaran belanja pemerintah yang disebut dengan istilah “tebing fiskal” yang akan berlaku mulai  Januari. 

Pada  hari  Selasa,  bursa  melemah  setelah  Pemimpin  Mayoritas  Senat  AS  Harry  Reid,  seorang  anggiota  Partai  Demokrat  Nevada,  mengungkapkan kekecewaannya terhadap perkembangan pembicaraan antara Demokrat dan Republik. Namun Obama pada hari Rabu  mengatakan bahwa ia berharap pemerintah dan Kongres akan mencapai kesepakatan untuk mengurangi defisit anggaran sebelum Natal  dan mendesak para pendukungnya untuk menekan para pembuat kebijakan untuk menyetujui sebuah kesepakatan. 

Dow Jones industrial average <.DJI> naik 106.98 poin atau 0.83% di 12,985.11. Standard & Poor's 500 Index  <.SPX> naik 10.99 poin atau  0.79%  di  1,409.93.  Sedangkan  Nasdaq  Composite  Index    <.IXIC>  bertambah  23.99  poin  atau  0.81%  di  2,991.78.  MSCI  index  of  global  stocks <.MIWD00000PUS> naik 0.3%. Sedangkan indeks saham Eropa, FTSEurofirst300 <.FTEU3>, naik 0.2%.  

Di pasar uang, euro ditutup relatif stabil di $1.2940 setelah investor melihat penguatan tajam euro sudah terlalu jauh. Namun mata uang  tunggal Eropa tersebut jauh di atas level intraday low di $1.2878. Yield obligasi pemerintah Italia untuk tenor 10 tahun jatuh ke level  terendahnya sejak Februari 2011, dan yield obligasi pemerintah Spanyol turun ke level terendah 1 bulan. Sementara harga Treasury AS  tenor 10 tahun naik 3/32, dengan yield di 1.6284%. 

Di  bursa  Asia,  indeks  saham  global  MSCI  Asia‐Pasifik  diluar  Jepang  turun  0.3%.  Pasar  komoditi  tetap  fokus  pada  berita  negatif  dan  bagaimana  krisis  anggaran  AS  kemungkinan  bisa  menjerumuskan  ekonomi  terbesar  dunia  ke  dalam  resesi.  Harga  emas  turun  untuk  ketiga kalinya secara berturut‐turut, tembaga turun dari level tertinggi 3 pekan dan Brent crude <LCOc1> turun ke sekitar $109 per barel,  sementara U.S. crude oil futures <CLc1> turun 0.9% ke $86.43.  



GOLD & COMMODITIES
Emas  melorot  lebih  dari  1.5  persen  Rabu  lalu,  penurunan  terbesar  harian  yang  hampir  dalam  empat  minggu,  tertekan  oleh  tekanan  disekitar stop‐loss orders karena momentum‐yang mendorong fund investors untuk melikuidasi posisi bullish‐nya.  

Setelah perdagangana yang tipis dalam Asian dealings, harga emas melorot $25 setelah dibukanya bursa AS dengan sama dengan lebih  dari dua juta ons dari COMEX gold futures berpindah tangan yang sekurang‐kuangnya dalam waktu lima menit. 

"I see a significant percentage of stop‐loss orders being triggered by algorithm traders. That could further accelerate the declines as we  see highly leveraged investors reduce positions," kata Jeffrey Sica, chief investment officer pada Sica Wealth, yang mengelola lebih dari $1  milyar dalam aset‐asetnya.   


OIL & COMMODITIES
Harga minyak jatuh pada hari Rabu, tertekan oleh ekspektasi lemahnya permintaan minyak tahun depan meskipun nantinya Kongres AS  mencapai  kesepakatan  untuk  menghindari  masalah  “tebing  fiskal”.  Komentar  oleh  Ketua  DPR  AS  John  Boehner  yang  menyuarakan  optimisme bahwa Partai Republik bisa mencapai kesepakatan dengan Gedung Putih untuk menghindari krisis anggaran yang akan datang  pada akhir tahun membantu mengangkat minyak dari penurunan awal dan mendorong penguatan saham AS. 

Namun  demikian,  data  pemerintah  menunjukkan  masih  lemahnya  permintaan  terhadap  minyak  dan  meningkatnya  stok  bensin  yang  semakin memperkuat ekspektasi bearish untuk konsumsi minyak global. 

Sementara  tekanan  lainnya  datang  dari  rilis  data  penjualan  rumah  baru  di  AS  yang  mengalami  poenurunan  tipis  di  bulan  Oktober.  Sedangkan data bulan sebelumnya juga mengalami revisi turun yang tajam, sehingga menimbulkan keraguan terhadap prospek pasar  perumahan AS kedepannya yang memberikan sumbangan besar pada pemulihan ekonomi AS. 

Brent crude <LCOc1> turun 36 sen ke $109.51 per barel, sedangkan U.S. crude <CLc1> merosot 69 sen ke $86.49 per barel. 

Perkembangan di Mesir juga masih menjadi perhatian investor. Ratusan demonstran berada di Tahrir Square Kairo untuk hari keenam,  Rabu,  menuntut  Presiden  Mohamed  Mursi  membatalkan  keputusan  yang  mereka  katakan  memberinya  kekuatan  yang  berlebihan,  sementara dua pengadilan tinggi Mesir berhenti bekerja sebagai bentuk protes. Turut menambah kekhawatiran, Ikhwanul Muslimin dan  partai garis keras Salafi akan mengadakan protes di seluruh Mesir pada hari Sabtu untuk mendukung Mursi. 

Laporan stok minyak mingguan AS oleh Energy Information Administration (EIA) juga turut membebani minyak. Stok bensin tercatat naik  hampir 3.9 juta barel di pekan lalu, jauh melampaui ekspektasi terjadi  kenaikan 900.000 barel.  Sedangkan penurunan tipis pada stok  minyak mentah AS tidak cukup untuk meredakan tekanan pada harga minyak yang diakibatkan melonjaknya stok bensin. 


EURO ZONE
Bank  sentral  zona  euro  kemungkinan  memutuskan  untuk  me‐roll  over  terhadap  utang  Yunani  sejumlah  5.6  milyar  euro  jumlah  yang  pemerintah  membutuhkannya dalam membantu Yunani hingga tahun 2016, menurut dokumen yang diperoleh oleh Reuters.  

Seperti langkah yang akan memangkas hingga 2 milyar euro dari 7.6 milyar, yang muncul dari meeting para menteri keuangan menunjukkannya. 

Consumer price inflation Jerman sedikit melemah menjadi 1.9 persen pada bulan November, dibantu oleh anjloknya biaya bulanan untuk heating oil, diesel  dan petrol, dan membawanya bersamaan dengan target European Central Bank untuk pertama kalinya sejak bulan Juli.  

Data sebelumnya dari kantor statistik the Fed, yang diawasi secara ketat untuk petunjuk pada keseluruhan inflasi zona euro, menunjukkan inflasi tahunan  sesuai perkiraan konsensus pada polling dari 32 analis pada  Reuters. 

Penjualan ritel Spanyol melemah tajam pada bulan Oktober karena permintaan tertekan oleh kenaikan pajak nilai tambah yang menekan pada consumer  sentiment yang telah siap merosot. Itu mencatatkan berlanjutnya kontraksi ekonomi yang mendalam pada kuartal keempat akhir tahun. 


U.K.
Setidaknya  hingga  paruh  kedua  tahun  2014  sebelum  kepala  Bank  of  England,  Mark  Carney,  melakukan  perubahan  kebijakan  moneter  saat  ia  bergulat  dengan  perekonomian  yang  lesu,  demikian  sebuah  jajak  pendapat Reuters menunjukkan  pada Rabu  kemarin. Hasil  jajak pendapat  Reuters menunjukkan bahwa  program  pembelian  aset  melalui  kebijakan  pelonggaran  quantitatif  bank  sebesar  375  milyar  pound  nampaknya  belum  akan  berubah.  Suku  bunga  juga  cenderung  akan  dipertahankan pada level rekor terendahnya 0.5% hingga paling tidak pada sidang 6 Desember atau awal 2014. Hal ini akan menjadi periode terpanjang dalam hal  jajak pendapat. Gubernur BoE Mervyn King mengatakan bahwa penggantinya akan menghadapi tugas berat, namun ia menambahkan bahwa BoE kemungkinan harus  membeli lebih banyak obligasi pemerintah untuk membantu menyehatkan kembali perekonomian Inggris. 

Sterling  terkoreksi  terhadap  dolar  dan  berpotensi  melanjutkan  pelemahannya  ditengah  kekhawatiran  mengenai  masalah  fiskal  AS  yang  beresiko  menekan  pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Bersama dengan euro, sterling mengalami koreksi selama sesi rabu kemarin akibat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi  global. Sterling sempat mencatat intraday low di $1.5963 namun di akhir sesi New York berhasil rebound dan ditutup stabil di sekitar $1.6018 terhadap dolar. Jika  sterling gagal bertahan di atas areal $1.6000‐an, maka berpeluang untuk melanjutkan koreksinya ke level terendah pertengahan November di $1.5828. 

Komentar oleh Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid pada Selasa sebelumnya mengenai minimnya perkembangan pembicaraan yang dicapai oleh Partai Demokrat  dan Partai Republik telah semakin menambah kekhawatiran apakah kesepakatan akan benar‐benar tercapai untuk menghindari masalah yang disebut dengan “tebing  fiskal” yang akan menyebabkan pemangkasan anggaran belanja pemerintah dan kenaikan pajak yang tinggi, yang sedianya akan diberlakukan awal tahun depan. Jika  kesepakatan tidak tercapai, maka ekonomi AS terancam untuk jatuh kedalam resesi, dan hal ini akan mendorong minat investor pada mata uang safe‐haven seperti  yen dan juga dolar yang memperoleh keuntungan selama kondisi ekonomi penuh ketidakpastian. 

Perhatian terhadap bagaimana kesepakatan bantuan Yunani akan diimplementasikan dan warning dari lembaga pemeringkat Fitch terhaap kemungkinan downgrade  peringkat utang Perancis juga turut membebani euro terhadap dolar, dan memicu pelemahan sterling. Perhatian pasar saat ini akan tertuju pada pernyataan Menteri  Keuangan Inggris George Osborne pada tanggal 5 Desember mendatang.


JAPAN
Harga obligasi pemerintah Jepang naik Rabu lalu, dengan benchmark obligasi bertenor 10‐tahun yield‐nya tertekan ke level terendah dalam 9‐1/2‐ tahun, karena investor mengkhawatirkan mengenai kurangnya kemajuan dalam negosiasi untuk mencegah krisis fiskal di AS yang mencari safe‐ haven debt.   

Tetapi obligasi jangka panjang gagal untuk menjaga kenaikannya, yang mengangkat yield obligasi bertenor 10‐ dan 20‐tahun ke level tertingginya  dalam  13‐tahun  yang  tercapai  minggu  lalu  dari  spekulasi  monetary  easing  yang  radikal  setelah  kemungkinan  perubahan  pada  pemerintahan  Jepang dalam pemilu bulan depan.  

Data penting hari ini adalah penjualan ritel Oktober lalu. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar menghentikan level tertinggi dalam mingguannya terhadap the greenback dan yen Rabu lalu karena perhatian  mengenai bayangan krisis fiskal AS yang bertumbuh sama seperti kekhawatiran mengenai Yunani yang sedikit melunak.  

Aussie  <AUD=D4>  berada  pada  level  $1.0481  versus  $1.0444  pada  awal  perdagangannya,  yang  telah  merosot  dari  level  puncak  dua  bulannya  $1.0491 yang tercapai Selasa sebelumnya. Segera terlihat resistance pada level $1.0500, dengan support pada level $1.0425.  

Jumlah konstruksi kuartalan menunjukkan aktivitas industri pertambangan yang menguat.   

Tetapi data yang dirilis oleh Australian Bureau of Statistics (ABS) Rabu lalu juga menunjukkan bangunan publik dan swasta masih melemah dan  pemangkasan pembelanjaan pemerintah menekan konstruksi publik dengan sangat keras.  


SWISS
Franc  Swiss  bergerak  melemah  seiring  melemahnya  euro  terhadap  dolar  pada  hari  Rabu,  menyusul  pasar  masih  skeptis  dengan  rincian  langkah  untuk  menyelesaikan  krisis  utang  Yunani,  meskipun  telah  tercapai  kesepakatan  untuk  memangkas  utang  negara  tersebut  dari  para  pemberi  pinjaman  internasional. 

Mata  uang  tunggal,  begitu  juga  dengan  franc,  berada  di  bawah  tekanan  karena  munculnya  kekhawatiran  tentang  bagaimana  Yunani  akan  menerapkan  reformasi untuk memenuhi target utang baru yang akan memungkinkan negara tersebut mengamankan lebih banyak bantuan keuangan dan menghindari  kekacauan di zona euro. 

Kekhawatiran  mengenai  potensi  terjadinya  “tebing  fiskal”  AS  di  awal  tahun  depan  juga  turut  mengurangi  minat  terhadap  aset  beresiko,  sehingga  mendorong naiknya dolar dan melemahnya euro. 

Dolar sempat menguat terhadap franc Swiss ke 0.9341 franc, namun kemudian bergerak stabil di sekitar 0.9305 franc dibandingkan penutupan New York  hari  Selasa.  Sedangkan  euro  terkoreksi  ke  level  1.2024,  level  terendah  sejak  5  September  sebelum  akhirnya  tercatat  melemah  0.07%  di  sekitar  1.2035.