title cover

title cover

Friday, December 23, 2011

Headline News 23.12.11





US & GLOBAL 


• Bursa saham global menguat ditunjang oleh mulai cerahnya prospek ekonomi Amerika dan menguatnya saham‐saham perbankan. Sementara itu euro melemah terhadap dolar AS seiring
berlanjutnya kekhawatiran investor pada semakin meningkatnya krisis hutang kawasan tersebut. Bursa saham Amerika mendapat dukungan dari data pemerintah yang memperlihatkan penurunan jobless claims ke level terendahnya sejak 3‐1/2 tahun terakhir, sementara pada saat yang sama business investment menguat dan consumer sentiment untuk Desember juga naik ke level tertinggi sejak 6‐bulan terakhir.


• Saham‐saham sektor perbankan masih memimpin penguatan pada bursa ekuitas eropa dan juga Amerika. Para analis memandang pinjaman yang diberikan ECB kepada perbankan turut membantu bank dalam mengatasi masalah pendanaan. Indeks perbankan bursa eropa  ‐  The STOXX Europe 600 Banks <.SX7P> naik 2.0%, sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> menguat 1%. Indeks sektor keuangan S&P <.GSPF> naik 2%.  


• Indeks Dow Jones   <.DJI> naik 61.91 poin atau 0.51% ke 12,169.65 dan S&P 500 <.INX> menguat 10.28 poin atau 0.835 ke 1,254, sementara Nasdaq <.IXIC> naik 21.48 poin atau 0.83% ke 2,599.45. Bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <.MIWD00000PUS> naik 0.7%.   


• Para analis mengatakan bahwa pinjaman berbiaya rendah yang ditawarkan ECB kepada perbankan pada sesi Rabu 21 Desember tidak memberikan dukungan yang cukup kuat bagi euro. Pelaku pasar ragu bahwa dana tersebut nantinya akan digunakan perbankan untuk membeli obligasi negara‐negara Uni‐Eropa.  


• Euro kembali melemah, investor masih pesimis bahwa pemimpin‐pemimpin Uni‐Eropa akan segera menghadirkan solusi bagi krisis hutang kawasan tersebut. Hal ini kemudian mendorong aksi jual investor terhadap euro ketika euro mengalami rebound. Euro ditutup relatif stagnan di kisaran 1.3045 setelah sempat menguat hingga 1.3120. Sementara itu dolar AS tercatat menguat 0,1% terhadap yen ke 78.16 yen.


• Harga minyak jenis U.S. crude futures <CLc1> ditutup menguat 0.9% ke 99.53 USD per barrel, menguat dalam 4‐sesi berturut‐turut menyusul meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Iran
dan Iraq. Harga minyak juga mendapat sokongan dari data ekonomi Amerika yang dirilis lebih baik dari perkiraan. Sementara itu harga tembga <CMCU3> naik 1.1%.   


• Emas ditutup melemah, mengikuti penurunan euro seiring berlanjutnya kekhawatiran investor akan minimnya penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Harga spot emas <XAU=> ditutup melemah 0,6% ke 1,604.64 USD per troy ounce.


EURO ZONE 


• Euro melemah terhadap dollar AS Kamis lalu dari perdagangan yang volatil karena memuncaknya permasalahan bahwa krisis utang zona euro (hanya) akan meningkat tahun depan, mendorong investor untuk melakukan aksi jual dari banyaknya rebound pada mata uang tunggal tersebut.  


• Euro <EUR=> terakhir melemah 0.1 persen ke level $1.3037, menghentikan level tertingginya $1.3119, menurut data Reuters, tetapi recover dari level terendahnya $1.3017.   


• Italia akan dapat bertahan kembali di dalam Eropa setelah bagian dari ketatnya austerity budget dalam confidence vote berikutnya Kamis lalu, Perdana menteri Mario Monti mengatakannya. Paket pemangkasan pembelanjaan, kenaikan pajak dan reformasi pensiun bermaksud untuk membalikkan turunnya kepercayaan pasar yang mana mendorong borrowing costs pada negara dengan ekonomi terbesar ketiga di zona euro ke level yang tidak dapat dipertahankan. Monti mengekspektasi untuk memenangkan voting dengan mudah.    


• Jerman optimistis konsumen akan berlanjut untuk mendukung perekonomian dan memberikan dasar pertumbuhan, yang mana seharusnya memuncak pada musim panas berikutnya setelah perlambatan dalam bulan‐bulan kedepannya, menteri keuangan mengatakan Kamis lalu dalam laporan bulanannya. Gambaran peningkatan dalam laporan yang mencatatkan consumer morale, yang mana bertahan mantap yang berlanjut hingga Januari dan tertahannya ekspektasi pelemahan karena ekspektasi pendapatan dan gambaran dari membaiknya perekonomian meskipun melambatnya keinginan rumah tangga untuk membuat besaran pembelanjaan.   


• Upah riil Jerman hanya naik 0.6 persen dalam tahunan pada kuartal ketiga, melambatnya pertumbuhan yang hampir dua tahun, karena gagalnya pembayaran untuk menjaga pertumbuhan
inflasi, kantor statistik melaporkannya Kamis lalu. Gambarannya dapat memberikan tekanan pada trade unions Jerman untuk menyebutnya kenaikan upah, dan mengikuti permohonan dari mitra Eropa Jerman untuk melakukan lebih banyak dalam mendukung konsumsi domestik sebagai cara untuk menggempur ketidakseimbangan global.   


• Langkah utama untuk pendanaan dollar meradang untuk perbankan zona euro Kamis lalu, karena pasokan dari greenbacks terhadap pasar uang masih relatif jarang utuk dorongan besar‐besaran terhadap likiuditas euro dari ECB. Trader mengatakan perbankan biasanya meningkatkan kebutuhan cash sebelum akhir tahun yang mana tertunda oleh banyaknya perbaikan pada interbank markets setelah European Central Bank memompa hampir setengah trilyun euro dalam pinjaman tiga tahunannya Rabu lalu.

Wednesday, December 21, 2011

Headline News 21.12.11


US & GLOBAL 


• Bursa saham global mencatat penguatan terpesat sejak 3‐minggu terakhir, sementara itu euro melanjutkan penguatannya seiring rilis data ekonomi Amerika dan Jerman yang melebihi perkiraan. Sentimen positif juga ditunjang oleh lelang obligasi Spanyol yang sesuai harapan. Bursa saham Amerika menguat tajam, ditopang oleh saham‐saham material dan komoditas. Kinerja bursa Wall Street juga mendapat dukungan dari rilis data housing starts Amerika yang memperlihatkan kenaikan ke level tertinggi sejak 1‐1/2 tahun terakhir sementara itu izin mendirikan rumah juga naik, sebagai indikator pengembangan properti di beberapa bulan kedepan.  


• Saham‐saham perbankan mendapat dukungan tambahan dari langkah The Fed yang mengajukan aturan likuiditas dan permodalan baru untuk bank‐bank besar yang nampaknya akan sepadan dengan standar internasional. Namun demikian para pelaku pasar masih memperhatikan dengan seksama perkembangan dari krisis hutang Uni‐Eropa, ditengah sesi perdagangan dengan volume tipis menjelang libur akhir tahun.  


• Bursa saham global yang terangkum dalam MSCI <.MIWD00000PUS> ditutup menguat 2.%, membukukan performa terbaik sejak 30 November silam, sementara itu bursa saham eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup menguat 2%. Sedangkan indeks Dow Jones <.DJI> naik 337.32 poin atau 2.87% ke 12,103.58, indeks S&P 500 <.INX> menguat 35.95 poin atau 2.98% ke 1,241.30. Nasdaq <.IXIC> 80.59, 3.19% ke 2,603.73.   


• Optimisme pelaku pasar ditunjang oleh data business morale Jerman yang naik tajam pada Desember, menandakan kuatnya stabilitas ekonomi terbesar eropa tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir sentimen pelaku pasar dipengaruhi oleh kondisi yang berkembang di Uni‐Eropa menyusul eskalasi krisis hutang yang mengancam keberlangsungan blok ekonomi kawasan tersebut.   


• Euro mencatat penguatan 0,6% terhadap dolar AS ke 1.3077 <EUR=>, setelah sempat menguat ke session high 1.3131. Berkembangnya ekspektasi bahwa perbankan eropa akan mengajukan pinjaman dalam jumlah besar dalam penawaras yang diajukan ECB pada sesi Rabu ini juga turut menopang sentimen pelaku pasar. ECB akan menawarkan pinjaman dengan biaya murah untuk 3‐tahun kedapan bagi institusi keuangan asal Uni‐Eropa.   


• Imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol melemah, ditengah ekspektasi bahwa bank‐bank asal eropa akan meminjam dana dari ECB dan akan menggunakan sebagian dari pinjaman itu untuk membeli obligasi. Namnun demikian sebagian bank diperkirakan akan menggunakan dana tersebut untuk membayar hutangnya masing‐masing untuk menyehatkan neraca keuangannya. Imbal hasil obligasi Italia ber tenor 10‐tahun <IT10YT=TWEB> melemah 23 basis poin ke 6.632%, sementara imbal hasil obligasi Spanyol <ES10YT=TWEB> turun 13 bps ke 5.127%.   


• Harga minyak jenis Brent <LCOc1> dan U.S. crude futures <CLc1> menguat lebih dari 3% ke kisaran 97.57 USD per barel menyusul pelemahan dolar AS dan ancaman berkurangnya suplai dari Kazakhstan serta Iran.


• Emas mencatat kenaikan ke level tertinggi sejak 1‐pekan terakhir mengikuti penguatan euro, namun volume perdagangan sangat tipis dan para trader diperlirakan mulai enggan mengambil posisi dalam jumlah besar menjelang libur akhir tahun. Harga spot emas <XAU=> menguat 1,3% ke level 1,613 USD per troy ounce.


EURO ZONE 


• Euro menguat terhadap dollar AS Selasa lalu, dalam gerak kenaikan terbesar hariannya dalam tiga minggu, didorong oleh keberhasilan lelang obligasi Spanyol dan gebrakan data bisnis Jerman.    


• Euro <EUR=EBS> mencapai level tertingginya dalam satu minggu ke level $1.31320 pada trading platform EBS dan terakhir di level $1.31092, yang naik 0.9 persen, yang mencatatkan kenaikan terbaiknya sejak 11 November. Technical resistance utama dari euro di level $1.31450, level terendah Oktober, dan setelahnya adalah $1.32300, terendah 28 November.    


• Sentimen bisnis Jerman naik tajam pada Desember, membalikkan ekspektasi dari penurunan dan menekankan ketahanan perkonomian Eropa yang dominan dalam menghadapi krisis utang yang telah memukul pertumbuhan (ekonomi) zona euro.   


• Yields obligasi Italia dan Spanyol melemah Selasa lalu, dengan investor mengharapkan bank akan meminjamkan sejumlah besar dari pendanaan tiga tahunnya yang berasal dari European Central Bank selanjutnya pada minggu ini dan membelanjakan sejumlah uang pada obligasi sekitarnya.   


• Swedia memangkas tingkat suku bunga untuk pertama kalinya sejak Juli 2009 Selasa lalu karena setelah menguatnya perekonomian untuk menjadi melambat tajam pada tahun 2012 dari melemahnya ekspor, dengan analis mengekspektasi borrowing costs untuk anjlok kedepannya.   


• Mencatatkan pertumbuhan berkenaan yang berawal dari makin mendalamnya krisis zona euro, bank sentral memangkas repo rate‐nya hingga 25 basis poin menjadi 1.75 persen dan mengatakan tingkat suku bunga masih akan melemah.   


• Pergerakan yang mengejutkan 50 basis poin pemangkasan minggu lalu dari tetangganya Norwegia, yang mana disesuaikan pada pelemahan dari European Central Bank.   


• Perancis akan melaporkan kenaikan defisit perdagangannya tahun ini sekitar 70‐75 milyar euro, Menteri perdagangan Pierre Lellouche mengatakannya Selasa lalu, mencatatkan pelemahan yang tajam.

Monday, December 19, 2011

Headline News 19.12.11



US & GLOBAL 


• Akhir pekan lalu bursa saham global ditutup beragam, sementara euro ditutup stagnan pada sesi akhir pekan lalu seiring berkembangnya kekhawatiran akan prospek pemangkasan peringkat kredit beberapa negara Uni‐Eropa yang menurunkan minat terhadap aset beresiko. Pesimisme akan potensi berkembangnya krisis keuangan Uni‐Eropa menutupi rilis data ekonomi Amerika yang membaik. Volume perdagangan berada di bawah rata‐rata perdagangan harian menjelang libur akhir tahun.  


• Sementara itu kegelisahan para investor akan prospek pemangkasan peringkat hutang negara‐negara di kawasan Uni‐Eropa menopang minat pada aset yang dipandang lebih aman yaitu obligasi pemerintah Amerika dan Jerman. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings akhir pekan lalu menempatkan Belgia, Siprus, Perancis, Irlandia, Italia, Slovenia dan Spanyol dalam pengawasan untuk kemungkinan pemangkasan. Fitch bahkan memperkirakan bahwa langkah yang komprehensif dalam penanganan krisis nampaknya “secara teknikal dan politis sangat sulit tercapai”.  


• Data pemerintah Amerika yang rilis pada sesi Jumat memperlihatkan bahwa tekanan inflasi Amerika semakin menyusut, data tersebut kemudian menghembuskan ekspektasi di kalangan investor bahwa The Fed dapat menempuh upaya lanjutan guna menopang pemulihan ekonomi.
Sebelumnya, pada sesi Kamis, rilis data sektor ketenagakerjaan memperlihatkan adanya prospek pemulihan. Namun demikian kekhawatiran investor mengenai krisis hutang Uni‐Eropa masih berlanjut seiring belum adanya langkah yang drastis dan menyeluruh serta mendasar pada penanganan krisis pasca hasil KTT Brussels pekan sebelumnya yang kurang meyakinkan.


• Bursa saham global yang terangkum dalam The MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> tercatat menguat 0.3% setelah sempat merosot ke level terendah dalam 3‐pekan terakhir pada sesi Kamis 15 Desember, dalam sepekan terakhir tercatat melemah 3,5%. Indeks Dow Jones <.DJI>
ditutup melemah tipis 2.42 poin atau 0.02% ke 11,866.39, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> ditutup menguat 3.91 poin atau 0.32% ke 1,219.66 dan Nasdaq <.IXIC> ditutup menguat 14.32 poin atau 0.56% ke 2,555.33. Sepanjang pekan lalu, Dow tercatat melemah 2.7%, S&P turun 2.9% dan Nasdaq melemah 3.5%. Bursa saham eropa <.FTEU3> ditutup melemah 0,5%, tercatat merosot 2.9% dalam sepekan terakhir.   
• Euro berhasil bertengger   pada kisaran 1.3 per dolar AS setelah sempat anjlok ke level terendahnya sejak 11‐bulan terakhir pada sesi Rabu 14 Desember lalu. Dalam sepekan terakhir, euro tercatat melemah 2,6% terhadap dolar AS ke 1.3035. Euro tercatat melemah 1,8% terhadap sterling ke 0.8388 setelah sempat anjlok ke level terendah sejak 10‐bulan terakhir di  0.8369.    


• Emas <XAU=> berhasil bangkit dari pelemahan tajam sejak awal pekan lalu akibat aksi likuidasi besar‐besaran para investor menyambut akhir tahun. Sementara pada sesi Jumat emas tercatat menguat 1,5% ke kisaran 1597.60 USD per troy ounce setelah sempat mencetak level terendah sejak September pada sesi Kamis 15 Desember. Dalam sepekan terakhir, emas tercatat melemah 6,55%, yang merupakan pelemaham mingguan
terbesar sejak akhir September silam.  


• Sementara itu minyak gagal mempertahankan penguatan awal sesi seiring pesimisme pelaku pasar akan prospek permintaan minyak global terdampak krisis Uni‐Eropa. Minyak jenis February Brent crude futures <LCOG2> ditutup melemah 25 cent ke 103.35 USD per barrel, sementara minyak jenis U.S. oil futures <CLc1> ditutup melemah 34 cent ke 93.53 USD per barel setelah berada dibawah level moving average 300‐harian nya. 


EURO ZONE 


• Euro naik terhadap dollar AS Jumat lalu, rebounding dari pelemahannya baru‐baru ini, tetapi mencatatkan kinerja mingguan terburuknya dalam tiga bulan karena ancaman penurunan peringkat kredit zona euro yang mengkhawatirkan investor pada aksi beli dari mata uang tunggal tersebut.   


• Euro telah anjlok sekitar 2.6 persen dalam mingguannya, kinerja terburuknya sejak seminggu yang berakhir 11 Sept., karena summit Eropa minggu lalu gagal utuk menjamin investor dalam obligasi zona euro.        


• Euro <EUR=> melejit 0.2 persen ke level $1.3036, dengan para trader melaporkan tipisnya likuditas akhir tahun. Telah bertahan diatas level $1.30 dan berada dekat penutupan level tertinggi hariannya $1.3084, yang dicapai pada aksi jual baru‐baru ini setelah membaiknya aksi beli lelang obligasi Spanyol Kamis lalu dan menguatnya data ekonomi AS.       


• Perdana menteri Italia mendesak pengambil kebijakan di Eropa Jumat lalu untuk waspada terhadap membagi benua dengan usahanya dalam memerangi krisis utang dan memperingatkan mereka terhadap "short‐term hunger for rigour" dalam beberapa negara, yang ditekan Jerman.   


• Obligasi pemerintah Spanyol dan Italia mengalami rallied Jumat lalu sehari setelah penguatan lelang obligasi Spanyol yang membantu sentimen untuk sekitarnya meskipun ancaman penurunan peringkat dari Standard & Poor's yang tergantung pada utang zona euro.   


• Pemerintah Italia menghadapi confidence vote di parlemen Jumat lalu, untuk mempercepat persetujuan sebesar 33‐milyar euro ($43 milyar) paket austerity dimaksudkan untuk memulihkan confidence pasar di ekonomi terbesar ketiga dalam zona euro tersebut. 

Friday, December 16, 2011

Headline News 16.12.11

US & GLOBAL 


• Bursa saham Amerika dan euro berhasil menguat pasca pelemahan beruntun dalam 3‐sesi sebelumnya, menyusul rilis data ekonomi Amerika yang cukup menggembirakan dan kesuksesan lelang obligasi Spanyol yang sedikit meredakan kekhawatiran akan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa. Jobless claims di Amerika turun ke level terendah sejak 3‐1/2 tahun terakhir pada pekan lalu, yang kemudian meningkatkan optimisme bahwa sektor ketenagakerjaan mulai bangkit. Sementara itu sinyal penguatan dari sektor manufaktur juga turut menopang minat investor pada aset beresiko.


• Sinyal perbaikan ekonomi zona eropa juga mulai terlihat, antara lain dari rilis data manufaktur yang secara tak terduga mengalami kenaikan pada Desember, meskipun masih berada pada level kontraksi dalam 3‐bulan terakhir. Namun demikian, belum adanya rencana yang komprehensif dari para pemimpin Uni‐Eropa dalam penanganan krisis keuangan kawasan tersebut masih cenderung akan membuat investor lebih defensive.


• Hasil KTT Uni‐Eropa pekan lalu gagal meyakinkan investor akan resolusi menyeluruh dan mendasar pada penanganan krisis ekonomi kawasan tersebut. Kondisi ini kemudian menghasilkan tekanan pada ECB untuk melakukan upaya tambahan diantaranya dengan pembelian obligasi dalam jumlah besar. Ide tersebut ditolak oleh Jerman dan juga oleh ECB sendiri. Presiden ECB – Mario Draghi mengatakan bahwa para pemimpin Uni‐Eropa sudah berada dalam lajur yang benar dalam rangka membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat, namun Draghi mengingatkan bahwa program pembelian obligasi tidak akan bertahan lama dan akan memakan biaya sangat tinggi.


• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 45.33 poin atau 0.38% ke 11,868.81, indeks S&P 500 <.SPX> ditutup menguat 3.93 poin atau 0.32% ke 1,215.75 dan Nasdaq <.IXIC> ditutup menguat 1.70 poin atau 0.07% ke 2,541.01. Sedangkan indeks dari saham‐saham terkemuka eropa <.FTEU3> ditutup menguat 1% dan indeks bursa saham global MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> ditutup menguat 0.4%.  


• Euro kemudian menguat setelah sempat anjlok ke level terendahnya sejak 11‐bulan terakhir terhadap dolar AS. Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,2% terhadap dolar AS ke kisaran 1.30 setelah sempat anjlok hingga level 1.2945. Level support untuk euro berada pada level 1.2860 yang merupakan level terendahnya untuk 2011
ini. Sementara itu Swiss franc menguat ditunjang langkah SNB yang mempertahankan level batas terhadap euro yang masih berada di 1.20 per euro <EURCHF=>.  


• Emas melanjutkan pelemahannya, menyusul maraknya aksi likuidasi pada fund manager menjelang akhir tahun. Harga spot emas tercatat melemah 0,5% ke 1569.75, setelah sempat mencapai level terendah sejak September di 1561.13.


• Sementara itu harga minyak dunia melemah, setelah sempat anjlok tajam dan mencetak performa harian terburuk sejak September menyusul kekhawatiran bahwa krisis keuangan Uni‐Eropa akan menurunkan permintaan minyak secara global. Harga minyak jenis U.S. oil futures <CLc1> ditutup melemah 1.08 USD atau 1.1% ke 93.87.


EURO ZONE


• Euro memantul dari level terendahnya 11‐bulan terhadap dollar Kamis lalu karena keberhasilan 
lelang obligasi Spanyol dan kuatnya data AS yang merangsang risk appetite, beberapa tren yang terjadi kemungkinan terbukti sekilas.  


• Euro terakhir diperdagangkan naik 0.2 persen tehadap dollar AS ke level $1.3008   <EUR=>, mengambil nafas dari gejolak aksi jual pada awal minggu ini yang kelihatan anjlok menuju level $1.2945 Rabu sebelumnya, level terendahnya sejak 11 Jan., pada trading platform EBS. Support utama berikutnya pada level terendah tahunannya, $1.2860, yang tercapai pada 10 Jan.    


• Program pembelian obligasi European Central Bank adalah "neither eternal nor infinite"(tidaklah kekal dan tidak tak terbatas), kata Presiden Mario Draghi di Berlin Kamis lalu.  


• Dia menambahkan bahwa guna mengurangi risk aversion penuh di pasar, kebanyakan kejelasan kebijakan adalah penting dan dia mendesak politisi untuk "speak unambiguosly" daripada "deliver".  


• Ditanyakan mengenai outlook inflasi, Draghi mengatakan inflasi saat ini berada disekitar 3 persen dalam wilayah euro berkenaan dengan salah satu pengaruh seperti kenaikan harga minyak, atau harga komoditas dan pajak tidak langsung.  


• "We see a profile of inflation which will decline to 2 percent by year‐end 2012, and then it will stay below 2 percent in 2013 and onward," imbuhnya.  


• Industrial goods producers pada zona euro masih kelihatan menaikkan tekanan inflasi meskipun melemahnya perekonomian, European Central Bank mengatakannya Kamis lalu.


• "Available leading indicators for non‐energy industrial goods inflation ... show that there are still upward pipeline pressures at the later stages of the production chain," kata ECB pada bulletin bulanannya.  


• Penurunan pada private sector zona euro sedikit melemah pada bulan ini, tetapi resesi masih kelihatan tidak terelakkan dengan buruknya perjuangan daerah‐daerah pinggiran lainnya, sebuah survei bisnis menunjukkannya Kamis lalu.


• Bank of Finland memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk dua tahun ke depan Kamis lalu, yang mengatakan krisis utang zona euro menekan ekspor danpembelanjaan konsumen pada negara Skandinavia.

Thursday, December 15, 2011

Headline News 15.12.11


US & GLOBAL 


• Bursa saham Amerika, harga minyak dunia, harga emas dan euro semuanya ditutup melemah sebagai dampak dari naiknya borrowing cost Italia yang semakin menaikkan kekhawatiran investor akan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa. Langkah The Fed yang belum melanjutkan kembali program pembelian aset juga turut menopang naiknya minat investor pada obligasi Jerman dan Amerika.


• Pasar ekuitas global kembali anjlok dan mencatat pelemahan dalam 3‐sesi berturut‐turut sementara euro mencapai level terendah sejak 11 bulan terakhir. Sementara itu minyak dan emas membukukan performa harian terburuk sejak akhir September silam. Dalam lelang obligasi Italia untuk tenor 5‐tahun, terjadi kenaikan borrowing cost menjadi 6,47%, atau merupakan level tertinggi sejak November silam yang mencapai 6,3%. Sementara di sisi lain lelang obligasi Jerman untuk tenor 2‐tahun mendulang kesuksesan dengan imbal hasil yang sangat rendah di 0,29%.


• Tingginya permintaan terhadap obligasi Jerman dengan tenor 2‐tahun dan obligasi Amerika dengan tenor 30‐tahun memberikan gambaran nyata meningkatnya keputusasaan investor dalam upaya mengamankan asetnya masing‐masing.


• Indeks Dow Jones  <.DJI> turun 131.46 poin atau 1.10% ke 11,823.48, indeks S&P500 <.SPX> tuurn 13.91 poin atau 1.13% ke 1,211.82 dan Nasdaq <.IXIC> melemah  39.96 poin atau 1.55% ke 2,539.31. Sementara itu indeks dari saham‐saham eropa <.FTEU3> ditutup melemah 2,1%.    


• Euro tercatat melemah 0,4% terhadap dolar AS ke 1.2979, setelah anjlok di bawah level 1.3 untuk pertama kalinya sejak Januari. Pelaku pasar saat ini memprediksi euro akan turun lebih dalam lagi jika terjadi pemangkasan peringkat kredit negara‐negara Uni‐Eropa. Sementara itu indeks dolar AS <.DXY>, yang mengukur kinerja dolar AS terhadap mata uang utama dunia naik ke level tertinggi sejak Januari, menguat 0,4% ke 80.555.


• Kanselir Jerman Angela Merkel di hadapan parlemen Jerman mengatakan bahwa pengetatan anggaran sangat diperlukan guna menanggulangi krisis hutang Uni‐Eropa, Merkel memprediksi krisis ini baru akan dapat ditangani dalam hitungan tahun. Pandangan Merkel ini semakin melengkapi kegalauan investor yang tidak kunjung menemui kepastian akan resolusi komplit dan menyeluruh terhadap krisis hutang yang telah menyedot energi sejak 2‐tahun terakhir.


• Investor mengalihkan investasinya pada aset‐aset yang cenderung lebih aman, seperti dolar AS dan obligasi yang kemudian berimbas pada anjloknya minyak, emas dan komoditas industrial seiring ekspektasi bahwa perlambatan ekonomi global masih akan terus berlangsung.   


• Harga tembaga di bursa London <CMCU3> ditutup melemah 5% ke 7,222.75 USD per ton, mencapai level terendahnya sejak 2‐pekan terakhir, sementara minyak jenis Brent crude <LCOF2> ditutup melemah 4,1% ke 105.02 USD per barrel dan minyak jenis US crude untuk pengiriman Januari <CLc1> ditutup melemah 5,2% ke 94.95 USD per barel.  
Emas melemah 3,9% ke 1,566.79 USD per troy ounce, setelah membukukan rekor harga terendahnya sejak September silam, akibat maraknya aksi ambil untung pelaku pasar untuk menutupi kerugian pada instrumen investasi lainnya.


EURO ZONE 


• Euro menembus dibawah level $1.30 untuk mencapai level terendahnya dalam 11‐bulan terhadap dollar AS Rabu lalu karena kekhawatiran mengenai kurangnya solusi terhadap krisis utang zona euro yang membuat mata uang tunggal tetap melemah pada penutupan akhir tahun.    


• Euro <EUR=> melemah ke level $1.2964 pada data Reuters, level terendahnya sejak 12 Jan. karena investor menekan mata uang tunggal melewati hambatan di level $1.3005, $1.3000, dan $1.2990. Terakhir diperdagangkan pada level $1.2970, turun 0.5 persen.  


• Setahun telah berada dalam stagnasi menunggu perekonomian zona euro tahun 2012, menurut polling Reuters  dari ekonom, yang mengatakan resesi telah siap mulai berakhir pada kuartal kedua tahun depan.   


• Dalam polling pertama ekonom yang diambil sejak para pemimpin Uni Eropa mengambil suatu langkah historis berkenaan dengan fiscal union pada summit minggu lalu, ekonom memotong setengah poin persentase dari perkiraan pertumbuhan tahunan pada 2012, menjauh dari nol.   


• Tekanan yang memuncak pada Rabu lalu untuk European Central Bank mengintervensi lebih tegas setelah pasar keuangan menilai summit Uni Eropa telah gagal untuk menyelesaikan krisis utang zona euro.   


• Tetapi kepala bank sentral Jerman yang kuat, Jens Weidmann, seorang yang mempengaruhi suara ECB, membuat kejelasan oposisinya untuk meningkatkan pembelian ECB pada obligasi pemerintah zona euro.   


• Funding costs Italia mencapai level terkini era euro yang tercatat pada lelang Rabu lalu, memberikan tekanan pada pemerintahan Italia yang baru setelah summit minggu lalu Uni Eropa gagal untuk meyakinkan pasar dapat diselesaikannya krisis utang.   


• Industrial production pada zona euro bertahan pada Oktober setelah anjlok pada September, didukung pada perkiraan bahwa resesi yang mendekat kemungkinan ringan, meskipun perbaikan kemungkinan terbukti secara sementara.   


• Output pada pabrik‐pabrik diantara 17‐negara mata uang tunggal melemah 0.1 persen pada Oktober dari September, European Union statistics agency Eurostat mengatakannya, sedikit dibawah ekspektasi dari polling ekonom oleh Reuters, yang melihat industrial output tidak berubah dari bulan sebelumnya. "The euro zone economy is slowly but surely slipping into a new recession," kata Martin van Vliet, seorang ekonom pada ING.   


• Perekonomian Jerman dapat kehilangan momentum berkenaan dengan musim dingin dan akan bertumbuh hanya 0.4 persen tahun depan, Ifo institute mengatakannya Rabu lalu, karena ketidakpastian berkenaan dengan krisis utang zona euro dan perlambatan perekonomian global menekan perusahaan untuk menginvestasikan sedikit  pada ekspor.

Wednesday, December 14, 2011

Headline News 14.12.11


US & GLOBAL 


• Euro anjlok ke level terendah dalam 11‐bulan terakhir terhadap dolar AS, sementara itu bursa saham Amerika juga mengalami pelemahan seiring berlanjutnya kekhawatiran investor akan krisis hutang Uni‐Eropa. Turut menekan optimisme investor adalah pandangan the Federal Reserve yang menyatakan bahwa gonjang‐ganjing di pasar keuangan berpotensi menimbulkan resiko serius bagi ekonomi Amerika. Hasil KTT Uni‐Eropa pekan lalu belum cukup memberikan keyakinan bagi pelaku pasar akan penanganan krisis ekonomi kawasan tersebut.  


• Kondisi ini diperparah oleh komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel yang menolak ide untuk menaikkan batas pendanaan dari dana talangan Uni‐Eropa kedepannya diatas 500 miliar euro. Pernyataan Merkel semakin menyudutkan harapan investor akan kemajuan resolusi krisis keuangan Uni‐Eropa yang telah menyedot perhatian sepanjang 2‐tahun terakhir.   


• Euro anjlok 1,1% terhadap dolar AS ke 1.3033 setelah sempat merosot hingga level 1.3015 yang merupakan level terendahnya sejak pertengahan Januari silam. Sementara itu terhadap yen, euro juga melemah ke level terendahnya sejak 2‐bulan terakhir di 101.49 sebelum akhirnya ditutup melemah 1,2% ke 101.56. Sedangkan terhadap sterling, euro merosot ke level terendah sejak 9‐bulan terakhir di 0.8398.


• Dengan perkembangan terakhir, saat ini investor mulai berpandangan bahwa pemangkasan peringkat hutang beberapa negara di Uni‐Eropa termasuk Jerman dan Perancis cepat atau lambat akan terjadi. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengatakan bahwa para pemimpin zona eropa gagal untuk
menghadirkan solusi yang komprehensif terhadap krisis keuangan saat ini, sementara lembaga pemeringkat Standard & Poor's sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan pemangkasan peringkat hutang 15 negara dari kawasan Uni‐Eropa.   


• The Federal Reserve dalam sidangnya untuk Desember tidak mengumumkan adanya stimulus keuangan lanjutan guna menopang pemulihan ekonomi.
Kondisi tersebut semakin meningkatkan kewaspadaan investor bahwa resesi zona eropa akan berdampak langsung pada prospek ekonomi Amerika.  


• Indeks The S&P 500 <.SPX>    turun 0,9% ke 1,225.29, sementara Dow Jones ditutup melemah 0,6% ke 11,950.36 <.DJI>, sedangkan Nasdaq <.IXIC> mencatat penurunan 1.2% ke 2579.27. Indeks dari bursa saham global yang etrangkum dalam MSCI global stock index <.MIWO00000PUS> turun 0.4%.   


• Sebaliknya, kekhawatiran akan resesi ekonomi global menaikkan minat beli investor pada obligasi pemerintah Amerika, hal ini kemudian mendorong turunnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika untuk tenor 10‐tahun <US10YT=RR> ke 1.96%.


• Emas juga merosot tajam, mencatat penurunan 2,1% setelah ditutup di kisaran 1630.44 USD per troy ounce, membukukan performa dwi‐harian terburuk sejak hampir 3‐bulan terakhir. Pelemahan ini dipengaruhi oleh penguatan dolar AS setelah The Fed dalam sidangnya Desember ini tidak memberikan
paket stimulus keuangan terbaru.


• Namun demikian, harga minyak dunia melonjak seiring meningkatnya eskalasi tensi politik antara Iran dan dunia barat. Harga minyak jenis Brent crude <LCOc1> ditutup menguat 2.24 USD ke 109.50 USD per barel, setelah sempat naik hingga 111.10 USD, ini merupakan penguatan harian terbaik sejak 28
November silam. Sedangkan minyak jenis U.S. crude <CLc1> naik 2.37 USD ke 100.14 USD per barrel, penguatan harian terbaik sejak 16 November.


EURO ZONE 


• Euro melemah mendekati level terendahnya yang lebih dari dua tahun terhadap dollar AS Selasa lalu dan kebanyakan penurunan kemungkinan dari kekhawatiran dari banyaknya pemangkasan peringkat kredit dari negara‐negara zona euro.   


• Euro melemah ke level terendahnya $1.3159 pada data Reuters    <EUR=>, level terendahnya sejak 4 Okt. Telah diperdagangkan pada level $1.3175, melemah 0.1 persen dalam hariannya, recover dari beberapa pelemahannya setelah Spanyol menjual obligasi jangka pendek pada yields terendahnya
dan sentimen investor Jerman naik tidak seperti ekspektasi pada Desember.  


• Borrowing costs jangka pendek Spanyol dan Belgia turun tajam pada lelang Treasury bill Selasa lalu, melalui yields yang masih sangat tinggi untuk Spanyol karena kegelisahan pasar bersiap‐siap untuk potensi penurunan peringkat kredit zona euro.   


• Defisit bujet Yunani berlanjut untuk melebar pada November karena austerity yang mendorong pada resesi yang mementahkan banyaknya tambahan pendapatan pemerintah yang mengharapkan untuk menaikkan melalui emergency taxes, data menunjukkannya Selasa lalu.   


• Perekonomian Belanda akan merosot tahun depan dan defisit bujet akan meluas melebihi batas Eropa, suatu pemikiran terkemuka mengatakannya Selasa lalu, mendesak pemerintah untuk mengatasi reformasi struktural seperti pensiun daripada pemotongan pembelanjaan.   


• Tensi antara koalisi minoritas dan sekutu utamanya telah meningkat pada minggu‐minggu ini karena perbedaan berkenaan dengan bailout zona euro dan dimana untuk menerapkan setiap pemotongan 
anggaran baru.   


• Analis Jerman dan sentimen investor naik tidak seperti ekspektasi pada Desember, mengakhiri rangkaian 
penurunan dalam sembilan bulannya, sebuah survei menunjukkannya.        


• Uni Eropa menginginkan untuk bekerja dengan Inggris dalam menjamin perjanjian fiskal terkini dalam kepentingan negara‐negara Eropa meskipun keputusan Inggris tidak untuk bergabung, Presiden European Commission Jose Manuel Barroso mengatakannya Selasa lalu.   


• "I hope that we can work constructively with the UK government to make sure that the fiscal compact now agreed dovetails neatly with the European Union treaties so that the interests of all member states and institutions are respected," Barroso mengungkapkannya pada parlemen Eropa di Strasbourg

Tuesday, December 13, 2011

Headline News 13.12.11


US & GLOBAL 


• Bursa saham global beserta euro mengalami penurunan pada sesi Senin 12 Desember, dipengaruhi kembalinya pesimisme pelaku pasar bahwa langkah yang telah ditempuh para pemimpin Uni‐Eropa untuk menegakkan keseragaman fiskal masih belum dapat mengatasi masalah keuangan secara mendasar dan menyeluruh. Fokus kekhawatiran para pelaku pasar adalah pada implementasi terhadap amandemen traktak Uni‐Eropa dan penegakan sanksinya serta belum adanya dukungan keuangan yang cukup mantap guna menopang kejatuhan mata uang euro lebih lanjut.  


• Sementara itu lembaga pemeringkat Standard & Poor’s menambah kekhawatiran pelaku pasar setelah chief economist –nya menyatakan bahwa zona eropa telah kehabisan waktu guna menangani krisis hutang kawasan tersebut. Sementara itu lembaga pemeringkat lainnya, Fitch Ratings, memberikan peringatan bahwa KTT Uni‐Eropa pekan lalu hanya sedikit melepaskan tekanan dari masalah utama yang tengah dihadapi kawasan eropa. Lebih lanjut, Fitch juga memprediksi bahwa kawasan Uni‐Eropa akan mengalami “pelemahan ekonomi yang signifikan”.  


• Euro kemudian anjlok 1,5% terhadap dolar AS ke 1.3189 seiring meningkatnya borrowing cost di Italia dan Spanyol, pelaku pasar memandang langkah petinggi Uni‐Eropa belum dapat mengatasi masalah yang sebenarnya. Imbal hasil obligasi Italia bertenor 10‐tahun <IT10YT=TWEB> kembali mendekati level 7%, intervensi dari ECB membantu imbal hasilnya turun menjadi 6,6% setelah sempat naik hingga 6,8%. Euro juga sempat melemah ke level terendah sejak 9‐bulan terakhir terhadap sterling ke 0.8449 menyusul maraknya aksi jual institusi keuangan Inggris dan Swiss terhadap eur/gbp.


• Investor kemudian mengalihkan investasinya pada instrumen yang lebih aman yaitu dolar AS dan obligasi pemerintah Amerika. Hal tersebut tercermin pada naiknya harga obligasi AS dengan tenor 10‐tahun <US10YT=RR> menjadi 12/32, dan sebaliknya menekan imbal hasilnya melemah
ke 2.02%.  


• Indeks bursa saham global yang terangkum dalam MSCI's all‐country world index <.MIWD00000PUS> tuurn 1.6%, sedangkan indeks bursa saham eropa The FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 1,9% ke 967.49. Bursa saham Wall Street ditutup melemah, meskipun berhasil menutupi pelemahannya pada sesi awal yang sempat mencapai 2% mengikuti pelemahan bursa saham global diwarnai turunnya 10 industry group dalam S&P ke teritori negatif. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 162.87 poin ke 1.34% 12,021.39, indeks S&P 500 <.SPX> ditutup melemah 18.72 poin atau 1.49% ke 1,236.47 sementara indeks Nasdaq <.IXIC> ditutup melemah 34.59 poin atau 1.31% ke 2,612.26   


• Harga minyak jenis Brent crude hampir merosot dibawah level 107 USD per barel menyusul berkembangnya kekhawatiran bahwa krisis Uni‐Eropa akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan menurunkan permintaan terhadap minyak. Minyak jenis Brent crude untuk pengiriman Januari <LCOc1> ditutup melemah 1.36 USD ke 107.26 USD per barrel, sementara minyak jenis U.S. January crude <CLc1> turun 1.64 USD ke 97.77 USD per barrel.   


• Sementara itu harga emas anjlok hampir 3% pada sesi awal pekan ini, membukukan performa harian terburuk sejak 3‐bulan terakhir. Pelemahan ini dipengaruhi oleh pesimisme pelaku pasar pada kemajuan penanganan krisis keuangan Uni‐Eropa yang kemudian memicu aksi technical selling dimana emas juga berada dalam level krusial berdasarkan aspek teknikal. Harga spot emas <XAU=> kemudian melemah 2,7% ke 1,663.86 USD per troy ounce. (Source Reuters, Research – Ahim)


EURO ZONE 


• Euro anjlok ke level terendah barunya terhadap dollar AS Senin lalu setelah lembaga pemeringkat Fitch mengatakan baru‐baru ini European Union summit melakukan sedikit pergerakan untuk mengurangi krisis utang zona euro.  


• Euro terakhir anjlok 1.4 persen ke level $1.3182 <EUR=>, setelah menyentuh level terendah hariannya $1.3179, menurut data Reuters. Ini merupakan level terendahnya sejak 4 Oktober.    


• Kesepakatan European summit untuk memperkuat displin bujet pada zona euro gagal untuk mengembalikan kepercayaan pasar keuangan pada Senin lalu, yang memaksa European Central Bank untuk melangkah lagi dengan hati‐hati.   


• Yunani memulai putaran pembicaraan dengan Uni Eropa, IMF dan para bankir Senin lalu, dengan negosiator menghadapi ketatnya jadwal untuk memutuskan aspek utama pada rencana bailout terbaru untuk mendorong negara keluar dati krisis ekonominya.   


• Inspektor dari Uni Eropa, ECB dan IMF tiba digedung departemen keuangan untuk berbicara bahwa akan termasuk juga mengecek pada perlambatan kemajuan Yunani sejak rencana pertamanya, yang menyetujui lebih dari satu tahun lalu dalam usaha untuk membendung krisis yang membawa keseluruhan zona euro berada dalam kekacauan.   


• Semua perekonomian utama kehilangan momentum, Organisation for Economic Cooperation and Development mengatakannya Senin lalu, dengan aktivitas ekonomi diantara negara‐negara OECD berada dalam pelemahan dua tahunnya. 

Monday, December 12, 2011

Headline News 12.12.11


US & GLOBAL 


• Bursa saham global dan euro menguat pada sesi Jumat akhir pekan lalu ditopang oleh kesepakatan pemimpin‐pemimpin Uni‐Eropa untuk membangun kesatuan fiskal guna mengatasi krisis hutang kawasan. Turut menopang sentimen pelaku pasar adalah rencana pemerintah Cina yang akan membentuk
suatu badan investasi senilai 300 miliar USD yang akan ditujukan ke Uni‐Eropa dan Amerika. Sementara itu imbal hasil obligasi Italia terus menurun dibawah level 7%. Para pengamat melihat bahwa penurunan imbal hasil tersebut dipengaruhi oleh pembelian obligasi tersebut oleh pihak ECB secara
terus menerus.  


• Dengan dipimpin oleh Jerman dan Perancis, 26 dari 27 negara‐negara Uni‐Eropa menyetujui pembentukan integrasi ffiskal yang lebih erat dengan pengawasan anggaran lebih ketat. Sementara itu Inggris menyatakan belum dapat menerima perubahan dari traktat Uni‐Eropa tersebut. Kesepakatan ini
menopang minat investor terhadap aset beresiko, yang selama ini tertekan akan kekhawatiran pada resolusi krisis hutang Uni‐Eropa. Namun demikian beberapa analis memperingatkan bahwa pemimpin Uni‐Eropa belum bisa memberikan jawaban yang meyakinkan atas kekhawatiran investor pada
kemampuan Italia dan Spanyol mengatasi hutang negaranya yang semakin menggelembung.  


• Euro mencatat penguatan 0,2% ke 1.3372, sempat menguat hingga 1.3433 ditunjang berita rencana investasi Cina. Namun demikian, kekhawatiran mengenai implementasi pengawasan anggaran negara‐negara Uni‐Eropa masih membayangi sentimen pelaku pasar.


• Indeks bursa saham eropa, The FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup menguat 1,3% ke 985.81 poin. Sementara itu indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 186.56  poin atau 1.55% ke 12,184.26, indeks S&P  500 <.SPX> menguat 20.84 poin atau 1.69% ke 1,255.19 dan Nasdaq <.IXIC> naik 50.47 poin atau 1.94% ke 2,646.85. Sektor perbankan yang selama ini tertekan kekhawatiran akan krisis hutang Uni‐Eropa, menguat, indeks sektor keuangan di New York, The Financial Select Sector SPDR <XLF> naik 2.2% ke 13.10 USD, sementara the STOXX Europe 600 Banking Index <.SX7P> menguat 2.6% ke 135.18.   


• Membaiknya rilis data consumer sentiment Amerika juga turut mendukung kinerja positif bursa Wall Street. Consumer Sentiment berdasarkan jajak pendapat reuters & Universitas Michigan untuk Desember naik ke level tertinggi sejak 6‐bulan terakhir, menguatkan sinyalemen bahwa prospek ekonomi
mulai membaik. Sedangkan defisit perdagangan Amerika untuk Oktober menyempit ke level terendah sejak 10‐bulan terakhir, meskipun impor ke Cina naik ke level tertingginya.  


• Sementara itu harga obligasi Amerika melemah seiring menguatnya bursa saham Wall Street, investor mulai mengurangi kepemilikannya pada obligasi.
Harga obligasi Amerika dengan tenor 10‐tahun <US10YT=RR> turun 27/32, dengan imbal hasil 2.07%.    Harga minyak menguat, minyak jenis ICE Brent futures  <LCOc1> naik 51 cent ke 108.81 USD per barrel, sedangkan minyak jenis U.S. crude futures <CLc1> naik 1.07 USD ke 99.41 USD per barel.


• Sementara itu emas ditutup menguat tipis 0,2% setelah sempat anjlok dalam beberapa sesi sebelumnya. Penguatan emas mengikuti kenaikan bursa saham global yang ditunjang oleh kesepakatan pemimpin Uni‐Eropa untuk mendukung pendalaman integrasi ekonomi kawasan. Kinejra emas ditopang juga oleh rils data sentimen konsumen di Amerika yang meningkat ke level tertinggi dalam 6‐bulan terakhir. Dalam sepekan terakhir, emas tercatat melemah 2% ke kisaran 1710.39 USD per troy ounce. Sementara itu perak turun 1,2% dalam sepekan terakhir ke 32.17 USD per ounce.


EURO ZONE 


• Euro menguat Jumat lalu dari spekulasi bahwa investasi kendaraan terbaru Cina dapat memberikan lebih banyak pendanaan untuk beban utang negara‐negara zona euro tetapi  masih rentan sementara itu menyuarakan solusi pada krisis utang masih sukar untuk dipahami.    


• Euro terakhir menguat 0.4 persen ke level $1.3405 sementara itu juga diperdagangkan meningkat 0.4 persen ke level 104.11 yen, mengalami recovering dari pelemahan awalnya di level 103.15 yen.    


• Kenaikan pada mata uang tunggal menekan pada dollar, yang menekan mendekati pelemahan setengah persen terhadap currency basket ke level 78.507.   


• Perekonomian Belanda akan anjlok kedalam resesi pada kuartl ini karena perusahaan dan konsumen memangkas pembelanjaan karena krisis zona euro dan defisit bujet akan melebihi 3 persen pada GDP tahun 2011‐2013, bank sentral Belanda mengatakannya Jumat lalu.   


• Sebagai hasilnya bank sentral mengatakan pemerintah akan membutuhkan untuk membuat kedepannya pemangkasan pembelanjaan, suatu pergerakan yang dapat menaikkan tensi antara koalisi berkuasa dan sekutu utamanya di parlemen.   


• Ketahanan Jerman terhadap krisis utang yang melanda tetangganya kelihatan untuk menjadi buyar setelah data menunjukkan ekspor mencatatkan penurunan terbesarnya dalam setengah tahun pada Oktober, dan perkiraan Bundesbank terhadap musim dingin dan pertumbuhan yang rendah tahun
depan.   


• Perekonomian Yunani mengalami kontrasi 5.0 persen dalam basis tahunannya pada kuartal ketiga, sedikit melemah dari kuartal sebelumnya, data seasonally unadjusted dari country's statistics service menunjukkannya Jumat lalu

Friday, December 9, 2011

Headline News 09.12.11


US & GLOBAL 


• Investor kembali melakukan aksi jual terhadap saham‐saham, komoditas dan juga euro seiring menurunnya harapan bahwa pemimpin Uni‐Eropa akan dapat menghasilkan langkah maju penanganan krisis hutang. Kekecewaan pelaku pasar antara lain dimulai dari absennya langkah drastis dari ECB guna mendukung penanganan krisis keuangan. Optimisme juga semakin menyurut setelah Jerman dikabarkan menolak proposal penguatan dana talangan Uni‐Eropa.   


• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 198.67 poin atau 1.63% ke 11,997.70 dan S&P500 <.SPX> anjlok 26.66 poin atau 2.11% ke 1,234.35, sementara Nasdaq   <.IXIC> turun 52.83 poin atau 1.99% ke 2,596.38. Sementara itu indeks bursa saham global yang terangkum dalam The MSCI All‐Country World Index <.MIWD00000PUS> tercatat melemah 1,8%, sedangkan the FTSEurofirst 300 <.FTEU3> mencatat penutupan terendah dalam 1‐pekan terakhir setelah melemah 1,5%.  


• Euro sempat anjlok ke session low 1.3288 terhadap dolar AS, level terendah sejak 30 November silam, sebelum ditutup melemah 0,5% ke 1.3343. Euro juga mencatat penurunan ke level terendah sejak 1‐bulan terakhir terhadap sterling ke 0.8493.  


• Presiden ECB Mario Draghi juga mengumumkan langkah dukungan likuiditas untuk perbankan eropa, dengan menawarkan pendanaan biaya lebih murah dan jaminan lebih mudah dalam jangka 3‐tahun kedepan. Dalam sidang bulanannya, ECB memutuskan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1%. Namun pelaku pasar mengharapkan ECB akan melakukan upaya lebih dramatis dalam membantu penanganan krisis hutang Uni‐Eropa.  


• Draghi juga membantah spekulasi yang selama ini berkembang bahwa ECB akan memberikan pinjaman kepada IMF untuk membantu negara‐negara yang terkena krisis keuangan di eropa. Draghi mengatakan peminjaman dana ke IMF akan melanggar traktat Uni‐Eropa. Sementara itu pengawas perbankan eropa mengatakan bahwa perbankan di kawasan tersebut harus meningkatkan modal lebih besar dari perkiraan sebelumnya untuk dapat menanggulangi badai krisis keuangan yang masih berlanjut.  


• Para pemimpin Jerman dan Perancis mengadakan pertemuan di Marseilles Perancis menjelang KTT Uni‐Eropa, dalam upaya saling melobi guna perubahan traktat Uni‐Eropa untuk memperketat aturan tentang anggaran negara kawasan. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa pihaknya percaya para pemimpin Uni‐Eropa akan menghasilkan solusi dalam rangka penanganan krisis pada KTT pekan ini.   


• Emas merosot tajam, membukukan performa harian terburuk sejak 3‐pekan terakhir, terdesak kekecewaan pelaku pasar terhadap ECB yang ternyata tidak melakukan upaya tambahan guna menanggulangi krisis hutang Uni‐Eropa. Harga spot emas anjlok 1,9% ke 1707.94 USD per troy ounce. Sedangkan itu perak tercatat melemah 2,9% ke 31.55 USD per ounce.  


• Sementara itu harga minyak juga melemah seiring berlanjutnya ketidakpastian penanganan krisis Uni‐Eropa, dimana minyak jenis U.S. crude oil <CLc1> melemah 2.15 USD atau 2,14% ke 98.34 USD per barel.  


EURO ZONE 


• Euro anjlok Kamis lalu karena ECB menekan harapan mengenai eskalasi pembelian obligasi yang dapat membawa batasan pada beban yields obligasi negara yang naik, serta karena pinjaman IMF untuk mencegah krisis dari penyebaran kepada tingkat kesehatan (ekonomi) regional.   


• Euro melemah ke level terendah hariannya $1.32890 <EUR=EBS>, level terendahnya yang lebih dari seminggu, dan terakhir berada pada level $1.33230, anjlok 0.7 persen dalam hariannya.   


• European Central Bank memangkas tingkat suku bunga seperempat poin Kamis lalu untuk menghambat ancaman kembar pada resesi dan deflasi dalam zona euro, dan ekspektasi untuk memperkenalkan langkah terkini dalam membantu bank‐bank yang terpukul oleh krisis utang.   


• Meluasnya ekspektasi pemangkasan tingkat bunga, mendorong pada level terendahnya 1 persen, datang beberapa jam sebelum perhelatan besar summit Uni Eropa yang akan bertujuan untuk menyetujui rencana meredakan krisis, dengan Perancis dan Jerman mendorong pada perubahan peraturan untuk memperketat disiplin bujet pada blok tersebut.   


• Zona euro dapatmenghadapi makin mendalamnya resesi tahun depan jika European Central Bank tidak mengintervensi lebih tegas pada pasar tetapi tindakan yang kuat akan dibutuhkan dari EU summit minggu ini untuk membolehkannya melakukan hal tersebut, kepala ekonom pada S&P Europe mengatakannya.   


• Fitch Ratings mengatakan Kamis lalu paket austerity senilai 30 milyar euro yang diluncurkan oleh Perdana menteri Mario Monti untuk mengurangi tekanan jangka pendek pada peringkat kredit Italia dari kenaikan rencana kredibilitas pemerintah untuk menyeimbangkan bujet tahun 2013.

Thursday, December 8, 2011

Headline News 08.12.11


US & GLOBAL 


• Bursa saham Amerika ditutup menguat pada sesi Rabu 07 Desember, sementara itu euro ditutup menguat tipis terhadap dolar AS seiring masih adanya harapan bahwa European Summit akan dapat mengatasi krisis hutang Uni‐Eropa. Namun demikian harga obligasi Amerika menguat seiring mulai merebaknya pesimisme tentang hasil dari European Summit tersebut, yang kemudian mendorong minat beli terhadap aset safe haven. Harga obligasi pemerintah Amerika untuk tenor 10‐tahun menguat 16/32, dengan imbal hasil yang berkisar diantara 2.0296%.  


• Euro sempat melemah baik terhadap dolar AS maupun sterling menyusul masih berkembangnya kekhawatiran akan kemungkinan pemangkasan peringkat kredit pada Jerman dan Perancis dalam jangka 90‐hari kedepan. Hingga akhir sesi New York euro tercatat menguat tipis di 1.3410.


• Perdagangan di bursa saham Amerika diwarnai volatilitas tinggi sejak awal hingga akhir sesi, terpengaruh oleh rendahnya volume perdagangan yang kemudian berdampak pada meningkatnya pergerakan pasar. Indeks S&P 500 sempat anjlok hingga 1% sebelum akhirnya berhasil menguat
separuh dari pelemahan sebelumnya dalam beberapa menit saja.  


• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 46.24 poin atau 0.38% ke 12,196.37, indeks S&P500 <.SPX> juga menguat 2.54 poin atau 0.20% ke 1,261.01, namun   Nasdaq <.IXIC> ditutup melemah 0.35 poin atau 0.01% ke 2,649.21. Sejak mencapai penutupan terendah pada 25 November silam, S&P500 telah membukukan penguatan hingga 9% sampai dengan sesi Rabu 07 Desember ditunjang oleh  harapan penanganan krisis Uni‐Eropa.


• Ekspektasi akan hasil positif pertemuan akhir pekan ini semakin meningkat, investor berharap pertemuan tersebut akan menahan pemangkasan peringkat hutang negara‐negara Uni‐Eropa oleh S&P. Salah satu pejabat Perancis menyatakan bahwa pemimpin Perancis dan Jerman tidak akan meninggalkan pertemuan tersebut sampai dengan kesepakatan yang tegas telah tercapai. Namun sebaliknya, salah satu pejabat Jerman menurunkan optimisme pelaku pasar setelah menyatakan bahwa pemerintah Berlin mulai pesimis akan hasil dari pertemuan tersebut nantinya.


• Sementara itu komoditas diperdagangkan melemah, mengikuti penurunan minat investor terhadap aset beresiko dimana harga minyak, logam dan beras melemah secara luas. Minyak jenis Brent Crude <LCOc1> turun lebih dari 1 USD ke 110 USD per barel tertekan bergulirnya krisis hutang kawasan Uni‐Eropa dan menguatnya cadangan minyak Amerika. Harga tembaga di London Metal Exchange <CMCU3> ditutup melemah 15 USD ke 7,820 per ton.  


• Sedangkan emas ditutup menguat dalam sesi perdagangan dengan volume yang tipis, menghasilkan sesi yang cukup volatile. Investor masih mengamati berbagai kemungkinan yang mungkin timbul dari hasil sidang ECB pada sesi Kamis 08 Desember ini dan European Summit akhir pekan nanti. Harga spot emas ditutup menguat 0,7% ke 1740.50 USD per troy ounce.  


EURO ZONE 


• Euro anjlok terhadap dollar Rabu lalu, menghapus kenaikannya karena komentar dari pejabat senior Jerman yang meredam optimisme pada awalnya dari para pemimpin Eropa yang akan mengambil langkah menentukan untuk menghadapi krisis utang pada summit ini.    


• Euro <EUR=> melemah ke level terendah hariannya $1.3349, dipicu oleh laporan stop‐loss orders dibawah level $1.3400, dan terakhir diperdagangkan pada level $1.3360, anjlok 0.3 persen dalam hariannya.    


• Perbankan mengambil lebih dari $50 milyar dari European Central Bank Rabu lalu dalam penawaran pertamanya sejak memangkas biaya dari borrowing dollars, suatu pertanda bahwa beberapa bank zona euro mempunyai permasalahan dalam mendapatkan pendanaan dollar AS karena makin intensifnya krisis utang.


• Lembaga pemeringkat Standard & Poor's mengancam pada minggu ini untuk melemahkan sovereign debt zona euro yang tidak merusak permintaan obligasi pemerintah Jerman, kepala federal debt management agency mengatakan pada Reuters Rabu lalu setelah lelang terakhirnya.  


• "The position of the Bund issuer has not been harmed by the current debate," kepala German Finance Agency Carl Heinz Daube mengatakan pada wawancara telepon, yang menanyakan mengenai pengaruh berita bahwa S&P telah menempatkan utang pada 15 negara zona euro, termasuk Jerman, pada pemantauan kredit yang negatif.   


• Pemerintah koalisi Yunani Rabu lalu meloloskan bujet austerity 2012 yang bertujuan pada penyusutan utangnya yang menggunung dengan kenaikan pajak dan pemangkasan pembelanjaan, beberapa jam setelah para pemrotes bentrok dengan polisi diluar parlemen.   


• Tiga partai besar yang mendukung teknokrat Perdana menteri Lucas Papademos terpilih secara dominan pada perencanaan bujet, suatu paket dari langkah‐langkah yang tidak populer yang dibutuhkan untuk memangkas defisit dan menunjukkan peminjam luar negeri yang menyortir keuangannya.  

Wednesday, December 7, 2011

20 Negara Kolektor Emas Terbesar Dunia



Banyak negara kini giat mengoleksi logam mulia sebagai instrumen cadangan devisa favorit. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, proteksi terhadap nilai aset terus digalakkan oleh bank sentral. Apalagi kurs mata uang utama seperti dollar dan euro makin fluktuatif.
Di bawah ini adalah 20 negara kolektor emas terbesar dunia per kuartal III 2011. Meski India digadang sebagai konsumen nomor satu dunia, cadangan devisa emasnya hanya kurang dari 9%. Sementara volume Reserve China, yang di-plot sebagai negara pembeli terbesar ke-dua, bahkan hanya 1,6% dari seluruh nilai cadangan devisanya. Dari situ, bisa disimpulkan bahwa kebijakan moneter suatu negara tidak selalu sejalan dengan karakteristik ekonomi dan investasi warganya. Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) tercatat sebagai institusi non-negara yang mengumpulkan aset emas sangat besar. Hal ini cukup lumrah mengingat perannya sebagai lembaga asistensi dana global. Patut diingat bahwa kebijakan devisa bank sentral menjadi salah satu pertimbangan investor untuk mengoleksi aset gold. Langkah bank sentral lazim diduplikasi oleh pemodal retail untuk memasukkan lebih banyak emas pada portofolionya.

20. Austria
Gold reserves: 280 ton
Rasio: 55.4% dari total devisa
19. Spanyol
Gold reserves: 281.6 ton
Rasio: 40.7% dari total devisa
18. Libanon
Gold reserves: 286.8 ton
Rasio: 29.6% dari total devisa
17. Inggris
Gold reserves: 310.3 ton
Rasio: 16.5% dari total devisa
16. Saudi Arabia
Gold reserves: 322.9 ton
Rasio: 3.3% dari total devisa
15. Venezuela
Gold reserves: 365.8 ton
Rasio: 64.8% dari total devisa
14. Portugal
Gold reserves: 382.5 ton
Rasio: 84.8% dari total devisa
13. Taiwan
Gold reserves: 423.6 ton
Rasio: 5% dari total devisa
12. European Central Bank
Gold reserves: 502.1 ton
Rasio: 31.3% dari total devisa
11. India
Gold reserves: 557.7 ton
Rasio: 8.7% dari total devisa
10. Belanda
Gold reserves: 612.5 ton
Rasio: 59.4% dari total devisa
9. Jepang
Gold reserves: 765.2 ton
Rasio: 3.3% dari total devisa
8. Rusia
Gold reserves: 830.5 ton
Rasio: 7.8% dari total devisa
7. Swiss
Gold reserves: 1,040.1 ton
Rasio: 17.6% dari total devisa
6. China
Gold reserves: 1,054.1 ton
Rasio: 1.6% dari total devisa
5. Prancis
Gold reserves: 2,435.4 ton
Rasio: 66.1% dari total devisa
4. Italia
Gold reserves: 2,451.8 ton
Rasio: 71.4% dari total devisa
3. Dana Moneter Internasional (IMF) 
Gold reserves 2,814.0 ton
Rasio: -
2. Jerman
Gold reserves: 3,401.0 ton
Rasio: 71.7% dari total devisa
1. Amerika Serikat
Gold reserves: 8133.5 ton
Rasio: 74.7% dari total devisa


Harga komoditi emas konsisten melonjak sepanjang tahun. Tidak pernah ada momentum negatif yang dapat mengikis valuasi logam mulia ini. Kinerja apiknya diproyeksikan berlanjut hingga tahun depan, atau bahkan sampai beberapa dekade mendatang. Wajar kalau emas layak dipandang sebagai aset yang 'tidak ada matinya'.
Iklim perekonomian global terbaru sangat mendukung kenaikan harga emas di masa depan. Sepanjang tahun ini saja, investor emas mampu meraup imbal hasil antara 18-19%. Padahal situasi sangat tidak kondusif untuk berinvestasi, terutama pada aset berbasis komoditi. Ditambah level harga yang sudah konsisten menanjak hingga ke level fantastis.
Kebutuhan pemodal akan safe haven memungkinkan emas naik lebih tinggi di tahun 2012. Beberapa faktor sangat mendukung dan minim sekali sentimen yang berpotensi menjadi kendala bagi pergerakan harga. Berikut ini adalah beberapa alasan fundamental yang dapat memperjelas kilau emas di tahun 2012:
1. Krisis Eropa
Sudah terlalu banyak kecemasan mengenai krisis hutang kawasan. Sejauh ini, otoritas Eropa belum mempunyai formula ampuh untuk mengatasinya. Seandainya pada serial pertemuan tingkat tinggi bulan ini ditemukan cara efektif penanganan hutang, efeknya dijamin baru terlihat dalam waktu lama. "Krisis baru bisa dipecahkan dalam jangka panjang dan memerlukan kerjasama seluruh anggota Uni Eropa," tegas Kanselir Jerman, Angela Merkel, pekan lalu. Sebagai acuan, Yunani saat ini memiliki hutang 325 miliar euro. Negara ini harus meminta bailout guna memenuhi kewajiban bayarnya kepada investor. Pada 2010 silam, rasio hutang terhadap GDP negara ini tercatat sebesar 143%. Pengamat memperkirakan rasio beban melonjak jadi 150%, atau bahkan mencapai 170% pada tahun 2013. Bailout memang meringankan beban Athena untuk dua tahun ke depan. Namun di sisi lain, pemerintah justru tengah menggali lubang baru yang lebih besar. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa Yunani bisa memperbaiki kinerja neracanya pada 2013 mendatang. Meski jika nantinya program pemangkasan mampu mengembalikan uang negara dari sektor pajak, penurunan rasio hutang dipastikan memakan waktu ekstra lama. Demikian pula dengan pemberlakuan aturan fiskal bersama yang dicanangkan oleh Jerman dan Prancis. Stabilitas fiskal dan moneter baru bisa berjalan efektif setidaknya tahun depan. Patut diingat bahwa masih banyak negara masih terjebak oleh defisit dan hutang besar seperti Irlandia, Portugal, Spanyol dan entah berapa banyak negara lagi di luar sana menghadapi isu serupa. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kondisi ekonomi dunia belum akan berubah menjadi kondusif dalam waktu singkat.
2. Permintaan untuk Pasar Perhiasan Makin Tinggi
Lebih dari 50% penggunaan emas berada pada industri perhiasan. Mayoritas permintaan datang dari negara berkembang dengan populasi besar seperti India, China dan negara Timur Tengah. meski krisis Eropa mengikis aktifitas ekonomi global, tapi jumlah kekayaan banyak warga dunia justru terus tumbuh. Pembelian emas dalam jumlah besar oleh investor individu diyakini terus meroket. Belum dihitung dengan permintaan emas pada musim hari raya di wilayah Asia. Tren untuk mengoleksi emas fisik tetap eksis sebagai antisipasi terhadap tekanan inflasi.
3. Kepemilikan Lembaga Keuangan yang Masih Rendah
Perusahaan investasi mempunyai portofolio masif pada aset-aset berisiko. Namun kebanyakan dari mereka tidak terlalu banyak menyimpan aset emas dalam brankasnya. Dalam satu tahun terakhir, mulai ada kepentingan untuk hedging dari perusahaan-perusahaan keuangan guna melindungi nilai aset. Hal itu membuat permintaan logam mulia dari institusi permodalan kian meningkat seiring waktu. Catatan terbaru menunjukkan bahwa rasio kepemilikan aset emas dari perusahaan investasi besar baru 1,5% dari total aset global. Porsi simpanan utama masih dikuasai oleh saham, aset pendapatan tetap (seperti surat hutang), ekuitas swasta dan real estat. Di masa depan, perusahaan finansial diyakini lebih banyak berburu emas sebagai saran diversifikasi aset.
3. Aksi Borong Bank Sentral Dunia
Jika sebelum tahun 2010, bank sentral dunia dikenal sebagai net sellers emas terbesar, maka kini situasinya berubah. Sejak 2011, otoritas moneter giat mengoleksi emas dalam jumlah besar. Untuk tahun ini saja, tingkat pembelian sudah naik sekitar 160% dibanding tahun 2010 lalu. Kazakhstan, Meksiko, Rusia dan Korea Selatan mulai merambah pasar untuk berburu emas seraya mengurangi simpanan dollarnya.

5. Persediaan Emas yang Makin Minim
Jangan lupakan teori dasar persediaan versus permintaan yang melekat pada komoditi. Lonjakan harga memang merangsang produsen untuk menggali lebih dalam. Namun fakta menunjukkan bahwa tingkat kandungan emas sudah berada pada titik terendah dalam sejarah. Membutuhkan 5 hingga 7 tahun bagi sebuah tambang untuk kembali memproduksi emas secara komersial. Apalagi biaya penambangan makin tinggi pada berbagai komponen, seperti tenaga kerja, energi dan konservasi lingkungan. Artinya, hanya ada tambahan emas 1,5% untuk diperdagangkan online setiap tahun.
Demikian gambaran fundamental singkat tentang proyeksi harga emas tahun depan. Masih banyak faktor fundamental lain yang bisa mempengaruhi kinerja harga, mulai dari tingkat volatilitas safe haven, situasi politik dan plafon hutang di AS hingga ancaman inflasi global. Terlepas dari seluruh kemungkinan yang bisa terjadi, mustahil rasanya untuk tidak berharap pada kenaikan harga lebih lanjut.