title cover
Wednesday, September 28, 2011
Headline News 28.09.11
U.S. & GLOBAL
• Bursa saham AS naik ke dalam rangkaian tiga harinya Selasa lalu dan harga minyak mentah meningkat dari harapan para pemimpin Eropa akan menaikkan dana penyelamatan pada zona euro dan mengatasi krisis utang regional.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup menguat 146.83 poin, atau 1.33 persen, ke level 11,190.69. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 12.43 poin, atau 1.07 persen, ke level 1,175.38. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> ditutup menguat 30.14 poin, atau 1.20 persen, ke level 2,546.83
• Indeks MSCI all‐country world stock <.MIWD00000PUS> di settled naik 2.85 persen, level penguatan harian tertingginya yang mendekati tujuh minggu. Telah mencatatkan kenaikan tertingginya pada awalnya sejak Mei 2010.
• Euro menguat dalam tiga harinya terhadap dollar AS Selasa lalu, didorong oleh harapan pengambil kebijakan di Eropa merencanakan menaikkan bailout fund, meskipun kenaikan dapat memberikan ketidakpastian bagi investor. Pada sore hari perdagangan New York, euro naik 0.7 persen terhadap dollar <EUR=EBS> ke level $1.36230, naik diatas level terendah delapan bulannya $1.33600 yang tercapai Senin lalu. Pada level puncaknya $1.3669 yang tercapai Selasa lalu, telah merupakan kenaikan ke level tertingginya sejak 21 Sept.
• Fokus perhatian pada Eropa masih akan ada karena krisis utang regional mengancam pada pelemahan (saham) perbankan pada zona euro dan membawa ekonomi regional untuk terhenti.
• Harga Tresuri AS melorot karena permintaan pada safe havens menyurut, yang membawa pada yiled obligasi bertenor 10‐tahun naik kembali yang mendekati 2 persen.
• Harga emas menguat 2 persen Selasa lalu dari dari anjloknya dollar dan menekan risk appetite pada investor yang membantu recovery pada logam mulia dari penurunan terburuk dalam tiga harinya yang mendekati tiga dekade sehari sebelumnya. Spot emas <XAU=> naik 2 persen ke level $1,658.84 per ons pada pukul 12:20 p.m. EDT (1620 GMT).
• Harga minyak mentah menguat lebih dari 3 persen Selasa lalu, menghentikan rangkaian pelemahan empat harinya dari usaha peningkatan dana penyelamatan zona euro dan permasalahan mengenai pasokan fuel AS. Brent futures <LCOc1> melejit $3.20 untuk di settle ke level $107.14 per barrel, setelah sempat menyentuh level tertingginya $107.54. Telah mencatatkan kenaikan persentase terbesarnya pada Brent sejak 10 Agust.
U.S. crude <CLc1> menunjukkan kenaikan terbesarnya, menguat $4.21 untuk di settle ke level $84.45 per barrel yang merupakan kenaikan persentase harian tertingginya sejak 9 Mei.
Tuesday, September 27, 2011
Headline News 27.09.11
US
& GLOBAL
- Bursa saham global menguat dan harga obligasi anjlok Senin lau dari harapan para pemimpin Eropa melakukan langkah‐langkah berani untuk membantu menyelesaikan beban utang zona euro yang menghidupkan kembali risk appetite dan mengurangi permintaan pada aset‐aset safe‐haven.
- Indeks Dow Jones Industrial Average dan Standard & Poor's rally lebih dari 2 persen pada akhir penutupan dari laporan pada rencana untuk leverage European Financial Stability Facility yang berada dalam langkah maju. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup menguat 272.38 poin, atau 2.53 persen, ke level 11,043.86. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 26.52 poin, atau 2.33 persen, ke level 1,162.95. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 33.46 poin, atau 1.35 persen, ke level 2,516.69.
- Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> meningkat 1.2 persen setelah hampir anjlok dalam hariannya. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup menguat 1.75 persen.
- Anggota dewan Eropa mempertimbangkan untuk menyediakan dana untuk tujuan khusus yang akan mengeluarkan obligasi dan membeli sovereign debt Eropa dalam usaha untuk membantu menyelesaikan krisis utang zona euro, CNBC television melaporkannya. Dana (aset) penyelamatan sekitar 440 milyar euro dapat digunakan sebagai jaminan untuk meminjam dari European Central Bank, yang membuat ketersediaan dana untuk menghentikan penyebaran krisis, anggota dewan eksekutif ECB Lorenzo Bini Smaghi mengungkapkannya di New York.
- Euro merosot dalam hampir keseluruhan sesinya terhadap dollar AS dan yen karena keraguan bertahannya usaha dari pembuat kebijakan di Eropa untuk menyelesaikan krisis utang yang membuat kehati‐hatian pada investor. Pada akhir perdagangan, euro <EUR=> hanya naik ke level $1.3508.
- Harga emas merosot karena investor beralih pada cash dalam menghadapi meningkatnya kekhawatiran berkenaan pengaruh potensi dari default Yunani.
- Harga emas telah anjlok 11 persen dalam empat hari aksi jualnya, yang merupakan penurunan terburuk empat harinya sejak Februari 1983. U.S. gold futures untuk pengiriman bulan Desember <GCZ1> di settled melemah $45 ke level $1,594.80 per ons pada volume perdagangan yang meningkat.
- Harga minyak mentah beragam dalam perdagangan yang volatil dari gambaran Eropa akan menyelesaikan kembali krisis uangnya. Brent crude untuk pengiriman bulan November <LCOc1> melorot 3 sen untuk di settle ke level $103.94 per barrel, sementara itu U.S. November crude <CLc1> naik 39 sen untuk di settle ke level $80.24 per barrel, yang sempat naik ke level $77.11 pada awal hariannya.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas anjlok 1,7% ke 1626.85 USD per troy ounce dalam sesi perdagangan dengan volatilitas sangat tinggi ditengah maraknya likuidasi posisi oleh hedge fund komoditas global. Dalam 4‐sesi terakhir, emas tercatat melemah 11%, merupakan performa 4‐harian terburuk sejak Februari 1983.
- Para investor institusi dan hedge fund melakukan aksi jual emas secara besar‐besaran untuk menutupi kerugian pada instrumen investasi lain seperti saham dan mata uang. Tanda‐tanda deflasi yang terefleksi dari turunnya imbal hasil dari Treasury Inflation‐Protected Securities (TIPS) ber tenor 1‐tahun juga turut memberikan tekanan pada emas.
- Sementara itu perak tercatat melemah 4,8% ke level 29.59 USD per troy ounce. Perak mencatat penurunan 16% dalam 3‐sesi terakhir.
Monday, September 26, 2011
Headline News 26.09.11
U.S. & GLOBAL
• Bursa saham AS ditutup menguat setelah naik turun antara penguatan dan pelemahannya, menghentikan penurunannya setelah gejolak empat hari dari aksi jual yang diwarnai kecemasan.
• Perdagangan yang volatil, membatasi gejolak dalam satu minggunya yang mencatatkan kekhawatiran dari pasar dunia mengenai default (utang) Yunani dan suramnya ramalan the Fed mengenai perekonomian AS yang dibayangi aksi jual pada saham‐saham dan komoditas serta mendorong investor kepada safe‐haven dollar dan Tresuri AS.
• Komentar dari anggota dewan Gubernur European Central Bank Ewald Nowotny, yang mengatakan kemungkinan sebaiknya bank sentral menambahkan lebih banyak likuiditas pada perbankan Eropa membantu mendorong sentimen.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 37.65 poin, atau 0.35 persen, ke level 10,771.48. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> meningkat 6.87 poin, atau 0.61 persen, ke level 1,136.43. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 27.56 poin, atau 1.12 persen, ke level 2,483.23.
• Bursa saham global yang diukur pada indeks MSCI All‐Country <.MIWD00000PUS> menguat 0.2 persen, setelah terpangkas ke level terendahnya sejak Juli 2010 ke level 274.20.
• Euro meningkat 0.4 persen <EUR=EBS> ke level $1.3515, rebound dari level terendahnya delapan bulan. Dollar AS naik 0.5 persen ke level 76.66 yen <JPY=EBS> dan mencatatkan kinerja terbaik bulanannya sejak Mei 2010 terhadap a basket of currencies.
• Harga Tresuri AS anjlok setelah rally tajamnya pada minggu ini.
• Harga emas anjlok lebih dari 6 persen dalam hariannya – penurunan terbesarnya sejak krisis finansial tahun 2008 – yang mencapai level terendahnya pada awal Agustus karena berbalik anjlok kepada free‐fall, dengan volatilitas mingguan dan pembicaraan hedge fund mengenai likuidasi yang menekan status safe‐haven‐nya. Spot emas <XAU=> terakhir diperdagangkan pada level $1,649 per ons, setelah anjlok ke level terendah hariannya $1,628. Sebesar $127 per ons, dalam pergerakan intraday yang tercatat dalam dollar AS.
• Harga minyak mentah merosot ke level terendahnya dalam enam minggu Jumat lalu, karena permasalahan terkini mengenai zona euro yang ditambah suramnya ekonomi yang menekan sekitar 9 persen pada harga minggu ini. Crude AS <CLc1> anjlok 66 sen untuk di settle ke level
$79.85 per barrel. London Brent crude <LCOc1> melemah $1.52 untuk di settle ke level $103.97.
• Sterling menguat terhadap dollar AS Jumat lalu karena investor mencatatkan keuntungan dari rally mata uang AS sehari sebelumnya, tetapi kenaikan terbatas berkenaan dengan permasalahan outlook ekonomi global yang memburuk, yang mana menjaga pound mendekati level terendahnya dalam satu tahun.
• Terhadap euro, sterling mencapai level tertingginya karena mata uang tunggal tersebut mengalami aksi jual dari eskalasi spekulasi bahwa Yunani kemungkinan tidak dapat menjamin pada dana bailout Eropa, meningkatkan kemungkinan bahwa kemungkinan default pada utangnya.
• Pound <GBP=D4> diperdagangkan meningkat 0.7 persen dalam hariannya ke level $1.5440, yang telah naik hingga ke level tertingginya $1.5482. Kemudian menaikkan lagi penurunannya setelah anjlok ke level $1.5326 Kamis lalu, level terendahnya sejak September 2010.
Friday, September 23, 2011
Headline News 23.09.11
- Bursa saham dunia anjlok ke level terendahnya dalam 13‐bulan dan komoditas merosot Kamis lalu karena pelemahan data dari Cina yang menambah kekhawatiran investor pada resesi global setelah outlook ekonomi yang suram dari the Fed.
- Indeks MSCI World equity <.MIWD00000PUS> merosot 4.5 persen, yang membawanya anjlok 16 persen dalam basis tahunannya.
- Bursa saham AS melemah tajam ke dalam rangkaian penurunan empat harinya. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup turun 391.01 poin, atau 3.51 persen, ke level 10,733.83. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> berkurang 37.20 poin, atau 3.19 persen, ke level 1,129.56. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> merosot 82.52 poin, atau 3.25 persen, ke level 2,455.67.
- Dollar AS memantul secara meluas Kamis lau sementara itu euro anjlok ke level terendah dalam delapan bulan karena memuncaknya permasalahan mengenai ekonomi global yang mendorong investor untuk mencari safety dan liquidity.
- Euro melemah melalui 50 persen level retracement yang terjadi pada level terendah Juni 2010 hingga level puncak Mei 2011, yang telah mencapai level terendahnya $1.3384, level terendahnya sejak 20 Januari. Pada awalnya di perdagangan New York, euro diperdangkan anjlok 1 persen ke level $1.3432 <EUR=EBS> pada electronic platform EBS.
- Obligasi jangka panjang pemerintah AS mengalami rally Kamis lalu karena investor melepas riskier assets, yang memperluas kenaikan hari sebelumnya dari rencana the Fed untuk berinvestasi senilai $400 milyar pada Tresuri jangka panjang.
- Harga emas anjlok lagi Kamis lalu, meningkatnya pertanyaan terkini mengenai keabsahannya sebagai safe haven, dengan dollar yang rally dan kekhawatiran resesi yang memicu risk aversion dipasar. Pada pergerakan harga emas, harga spot <XAU=> berkurang ke level $1,741 pada pukul 2:20 p.m. EDT (1820 GMT), terhadap perdagangan terakhir Rabu lalu di level $1,781.29.
- Harga minyak mentah merosot lebih dari 4 persen ke level terendahnya enam minggu Kamis lalu karena the Fed menekan outlook ekonomi untuk melemah dan kekecewaan data Cina yang menggerakkan kekhawatiran pada resesi global dan ikut mengguncang pasar. Brent crude <LCOc1> diperdagangkan melemah $4.86 ke level $105.50 per barrel pada pukul 2:39 p.m. EDT (1839 GMT), setelah anjlok ke level $105.02 per barrel pada awalnya, level terendahnya sejak 11 Agust. U.S. crude <CLc1> tertekan kembali, di settling melemah $5.41 ke level $80.51. Telah mencapai pelemahan terbesar hariannya sejak 8 Agust. dengan harga sempat mencapai level $79.66 per barrel selama intraday activity.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas anjlok tajam hampir 3% ke terhadap dollar AS, merupakan penurunan bulanan terburuk sejak Januari silam, terdampak dari langkah The Fed untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Amerika yang kemudian menguatkan kinerja dollar AS. Turut mendorong penurunan komoditas adalah rilis data manufaktur Cina yang mengalami kontraksi beruntun dalam 3‐bulan terakhir yang kemudian menekan harga paladium ke level terendah dalam kurun 10‐bulan terakhir.
- Emas turun tajam dalam performa harian terburuk sejak sebulan terakhir, tertekan oleh terpuruknya minat investor pada aset beresiko yang kemudian mulai menerbitkan pertanyaan dikalangan pelaku pasar pada posisi emas sebagai safe haven dan keberlangsungan dari rally panjangnya selama ini.
- Hingga akhir sesi New York, emas tercatat melemah 2,5% ke 1735.33 USD per troy ounce, sementara itu perak tumbang 9,6% ke 35.76 USD per troy ounce – ini merupakan performa harian terburuk sejak Mei silam, sedangkan tembaga turun 8% dan minyak bumi anjlok 5%.
- Indeks dollar AS sendiri terhadap mata uang utama dunia lainnya menguat ke level tertinggi sepanjang 7‐bulan terakhir pasca sidang FOMC tersebut yang meningkatkan minat investor pada obligasi jangka pendek Amerika dan dollar AS.
- Sepanjang September emas tercatat mengalami penurunan hingga 4,8% dalam sesi perdagangan yang diwarnai volatilitas tinggi yang kemudian ditingkahi dengan penguatan dollar AS secara tajam.
- Secara umum komoditas dunia terpukul cukup dalam pasca hasil sidang The Fed tempo hari tersebutdimana indeks komoditas The Reuters‐Jefferies CRB mencapai penurunan harian terbesar sejak awal Mei silam.
- Namun demikian, dilaporkan minat beli investor terhadap emas masih cukup tinggi dimana ETF yang berbasiskan emas secara global berdasarkan pengamatan reuters mengalami kenaikan sebesar 300.000 ounce sepanjang September.
- Saat ini investor aan fokusnya pada pembicaraan antara pemimpin G20 yang diperkirakan akan didominasi tekanan pada Eropa untuk menanggulangi krisis hutangnya.
Thursday, September 22, 2011
Headline News 22.09.11
US
& GLOBAL
- The Fed memperingatkan bahwa AS menghadapi outlook ekonomi yang suram yang menyentak para investor Rabu lalu, menekan anjlok saham‐saham AS lebih dari 2 persen, sementara itu benchmark yields Tresuri terpangkas ke level terendahnya dalam 60‐tahun dari pengumuman the Fed pada program pembelian obligasi senilai $400 milyar.
- Pada bursa Wall Street, tiga indeks utamanya ditutup merosot lebih dari 2 persen. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 283.82 poin, atau 2.49 persen, ke level 11,124.84. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> anjlok 35.33 poin, atau 2.94 persen, ke level 1,166.76. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 52.05 poin, atau 2.01 persen, ke level 2,538.19.
- Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> melemah 2.3 persen. Indeks FTSEurofirst 300 dari saham‐saham utama Eropa <.FTEU3> ditutup anjlok 1.7 persen, sementara itu indeks dari emerging stocks <.MSCIEF> berkurang 1.6 persen.
- Dollar menguat terhadap euro dan yen Rabu lalu didorong oleh ketertarikan pada higher short‐term rates, setelah the Fed memperluas ekspektasi yang mengatakan akan mengubah portfolionya untuk mendukung pada obligasi jangka panjang.
- The Fed meluncurkan suatu program, yang dijuluki "Operation Twist" oleh pelaku pasar, untuk menekan pada interest rates jangka panjang dari waktu ke waktu dan membantu mendukung sektor perumahan.
- Dollar AS melonjak terhadap Aussie dan sterling setelah pengumuman the Fed. Aussie dollar terakhir melemah 2.2 persen ke level $1.0038 <AUD=D4>, sementara itu sterling merosot 1.5 persen ke level $1.5510 <GBP=D4>.
- Harga Tresuri AS jangka panjang meningkat harganya dan benchmark obligasi 10‐tahun anjlok yields‐nya ke level terendah dalam 60 tahun Rabu lalu setelah the Fed mengatakan akan meluncurkan program pembelian obligasi terkini senilai $400 milyar.
- Harga emas melemah 1 persen Rabu lalu setelah the Fed memilih untuk membuat kebijakan moneternya dalam mendorong pertumbuhan (ekonomi), yang mengecewakan investor yang berharap pada stimulus yang lebih kuat. Perdagangan tipis terjadi, dengan volume perdagangan pada gold futures sekitar 30 persen dibawah rata‐rata 30‐harinya. Pada pukul 3:35 p.m. EDT (1935 GMT), spot emas <XAU=>, yang mencatatkan pergerakan ke level $1,780.10 per ons terhadap penutupan Selasa lalu yang diperdagangkan sekitar $1,803.25. Telah anjlok pada awal perdagangan menuju level terendahnya $1,778.30.
- Harga minyak mentah merosot Rabu lalu setelah the Fed mengatakan outlook ekonomi masih suram, yang dibayangi pada penurunan tajam pada pasokan crude di negara konsumen terbesar didunia tersebut. Brent untuk pengiriman November <LCOc1> turun 18 sen per barrel untuk di settle ke level $110.36, setelah sempat mencapai level $112 pada awalnya. Crude AS <CLc1> di settled berkurang $1.00 ke level $85.92 per barrel setelah sempat meningkat ke level $87.99.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas melemah 1,3% ke 1779.29 USD per troy ounce setelah langkah The Fed mengecewakan pelaku pasar yang mengharapkan bank sentral tersebut akan menerapkan paket stimulus keuangan yang lebih kuat lagi. Penurunan emas juga dipengaruhi oleh naiknya dollar AS terhadap mata uang utama dunia lain.
- Sementara itu perak ditutup melemah tipis 0,3% ke 39.56 USD per troy ounce.
- Sidang The Federal Open Market Committee (FOMC ), mempertahankan suku bunga dilevel terendahnya antara 0% hingga 0,25% dan menyatakan pertumbuhan ekonomi masih “sangat lambat”. The Fed menempuh langkah yang sebelumnya pernah dilakukan pada 1961 silam yang disebut dengan pembelian obgliasi “operation twist”, dimana bank sentral akan menjual obligasi bertenor lebih pendek untuk membeli obligasi dengan tenor panjang (antara 6 hingga 10 tahun) senilai 400 miliar USD pada Juni 2012.
- Direktur dari GFT Forex – Kathy Lien menyebut langkah ini merupakan langkah yang paling mudah dan murah, namun diragukan signifikansi dampaknya pada ekonomi karena pada kenyataannya nanti tidak akan terlalu banyak tambahan dana yang disuntikkan pada ekonomi Amerika.
- Korelasi terbalik antara emas dan dollar AS kembali mengemuka akhir‐akhir ini setelah sempat melemah dalam beberapa bulan sebelumnya. Hal inilah yang antara lain berpengaruh pada perdagangan intraday dengan pergerakan sangat tinggi – kurang lebih 50 USD per harinya dalam beberapa pekan terakhir.
- Setelah fokus pada langkah The Fed berakhir, selanjutnya pelaku pasar akan kembali mengamati dengan seksama perkembangan krisis hutang Uni‐Eropa dan kemungkinan gagal bayar. Kondisi tersebut potensial kembali mendukung penguatan emas.
Wednesday, September 21, 2011
Headline News 21.09.11
US
& GLOBAL
- Ekspektasi bahwa the Fed akan bertindak untuk mendorong perekonomian AS mendongkrak harga minyak mentah Selasa lalu, tetapi ekuitas anjlok dari kehati‐hatian pada apakah the Fed akan benar‐benar mengumumkan pada policy meeting‐nya hari Rabu.
- Bursa saham AS ditutup sedikit berubah Selasa lalu karena investor menunggu untuk melihat jika the Fed AS akan menawarkan pada stimulus ekonomi (QE3) dan jika Yunani mencapai kemajuan pada pembicaraan untuk menghindari default utangnya.
- Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup menguat 7.65 poin, atau 0.07 persen, ke level 11,408.66. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> berkurang 2.00 poin, atau 0.17 persen, ke level 1,202.09. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> melemah 22.59 poin, atau 0.86 persen, ke level 2,590.24.
- Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> meningkat 0.4 persen.
- Harga Tresuri AS <US10YT=RR> menghapus penurunan tipisnya dan berbalik flat Selasa lalu karena saham‐saham memangkas kenaikannya dan investor bertahan pada safe‐haven obligasi pemerintah AS.
- Dollar AS anjlok ke level terendah hariannya terhadap yen Selasa lalu dari teknikal yang mendorong pasar, karena trader stop dibawah level 76.40. Pada penutupan perdagangan New York, dollar merosot ke level harian terendahnya 76.351 yen, menurut EBS <JPY=EBS> dan terakhir diperdagangkan pada level 76.400, atau anjlok 0.3 persen dalam hariannya.
- Harga emas melonjak mencapai kenaikan terbesar dalam delapan harinya Selasa lalu, berbalik kembali dari penurunan tajam sehari sebelumnya karena mengantisipasi kedepannya stimulus AS yang menyatu dengan kekhawatiran terkini berkenaan dengan pertumbuhan (ekonomi) global. Pada pukul 2:30 p.m. EDT (1830 GMT), harga spot emas <XAU=>, berada diatas level $1,802per ons, setelah sempat rally ke level diatas $1,810. Sempat diperdagangkan terakhir pada level Senin lalu $1,777.64.
- Harga minyak mentah menguat Selasa lalu setelah penurunan tajam sehari sebelumnya, karena pasar finansial mendapatkan dorongan dari harapan pada kebijakan the Fed yang dapat mendorong perekonomian. U.S. crude contract untuk bulan Oktober <CLc1>, yang expired pada penutupannya, di settled naik $1.19 ke level $86.89 per barrel. Dengan kontrak bulan November yang naik $1.11 untuk di settle ke level $86.92 per barrel.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas dan komoditas lainnya seperti minyak bumi dan perak ditutup menguat menyusul tingginya ekspektasi bahwa The Fed akan meluncurkan stimulus lanjutan guna mendukung pemulihan ekonomi Amerika. Pandangan tersebut berkombinasi dengan pemangkasan peringkat kredit Italia oleh lembaga pemeringkat S&P pada sesi Selasa 20 September lalu turun menopang minat investor pada aset safe haven.
- Hingga akhir sesi New York, emas tercatat menguat 1,4% ke 1803.25 USD per troy ounce, sedangkan perak naik tipis 0,3% ke 39.56 USD per troy ounce.
- Berdasarkan jajak pendapat terakhir yang dilansir oleh Bloomberg terhadap peserta konferensi tahunan LBMA di Montreal, Kanada, emas diperkirakan akan mencapai level 2019 USD per troy ounce sebelum akhir tahun. Untuk 2012 emas diperkirakan akan dapat mencapai level 2200 USD per troy ounce. Sementara itu perak diperkirakan akan mencapai level 47 USD per troy ounce pada 2012 mendatang.
- Sepanjang 2011 emas telah menguat 25% setelah sempat mencapai level tertingginya di 1920.30 USD per troy ounce pada awal September ini.
- Pada sesi ini pelaku pasar diperkirakan akan cenderung lebih berhati‐hati sebagai antisipasi berbagai kemungkinan langkah yang akan diambil oleh The Fed dalam pertemuan September. Meskipun saat ini luas diperkirakan The Fed akan kembali meluncurkan stimulus keuangan guna menanggulangi perlambatan ekonomi Amerika.
- Namun demikian perlu diwaspadai jika ternyata langkah yang diambil The Fed tidak sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar saat ini, atau bahkan mengulur waktu sembari membiarkan ekonomi Amerika pulih berangsung‐angsur dengan sendirinya. Kondisi tersebut, jika terjadi maka justru potensial menekan kinerja emas.
Subscribe to:
Posts (Atom)