US
& GLOBAL
- Bursa
saham Amerika dan
Eropa cenderung sepi
pada penutupan akhir
pekan lalu setelah
kenaikan pesat pada
sesi Kamis menyambut
baik hasil kesepakatan penanganan
krisis hutang kawasan
Uni‐Eropa. Sementara
itu pada saat yang
sama lelang obligasi
Italia yang lemah
menunjukkan bahwa kepercayaan
investor pada kesepakatan tersebut masih belum stabil.
- Euro turun dari level tertingginya sejak 7‐pekan
terakhir terhadap dollar AS sementara harga minyak dan emas melemah seiring
adanya sikap skeptis pada keberhasilan penanganan krisis hutang eropa
tersebut.
- Tingkat borrowing
costs obligasi dengan
tenor 1‐tahun milik
Italia mencapai level
6% untuk pertama
kalinya sejak 1999,
memperlihatkan rentannya ekonomi Italia
ditengah kondisi krisis
saat ini. Ini
merupakan lelang obligasi
pertama di kawasan
Uni‐Eropa pasca
kesepakatan Kamis lalu
yang akan meningkatkan dana EFSF
dan menyetujui kerugian pada obligasi Yunani.
- Turut menyumbang nada sumbang bagi investor
adalah pernyataan kepala EFS yang menegaskan belum ada kesepakatan dengan Cina
untuk memberikan kontribusi langsung dalam EFSF dalam upaya penanganan krisis
hutang, meskipun pihaknya percaya Beijing akan melanjutkan pembelian obligasi
yang di rilis EFSF.
- Akhir pekan lalu bursa saham Amerika ditutup
beragam setelah naik lebih dari 3% pada sesi Kamis. Indeks Dow Jones
<.DJI> ditutup menguat 22.56 poin atau 0.18% ke 12,231.11, sementara
indeks S&P500 <.SPX> menguat 0.49 poin atau 0.04% ke 1,285.08
sementara Nasdaq <.IXIC> melemah 1.48 poin atau 0.05% ke 2,737.15.
- Sementara itu indeks The FTSEurofirst 300
<.FTEU3> ditutup melemah 0,2% ke 1,018.14 dan indeks bursa saham global
yang terangkum dalam MSCI's all‐country world stock index <.MIWD00000PUS> berakhir
menguat 0.5% ke 319.22.
- Meskipun
masih terdapat kekhawatiran
dan pertanyaan mengenai
implementasi penanganan krisis
hutang Uni‐Eropa, namun
secara umum investor cukup puas dengan hasil kesepakatan
tersebut beserta dengan prospek penanganan krisis. Fokus investor saat ini akan
tertuju pada pertemuan G20 di Cannes, Perancis akhir pekan ini. Para pemimpin
negara G20 diharapkan akan melakukan upaya terkordinasi guna mendukung
stabilitas pasar keuangan global.
- Dalam sepekan terakhir euro tercatat menguat 2%
ke 1.4146, turun dari penguatan ke level tertinggi sejak 7‐pekan
terakhir di 1.4247 yang tercetak pada sesi Kamis 27 Oktober lalu. Pekan ini The
Fed akan menggelar sidang bulanannya, dan apabila terdapat sinyal bahwa The Fed
akan mempertimbangkan langkah pelonggaran moneter berikutnya untuk mendukung
pemulihan ekonomi, dan apabila pemimpin G20 menunjukkan dukungan bagi dana
talangan Uni‐Eropa
maka kondisi tersebut potensial mendukung berlanjutnya penguatan euro.
- Akhir pekan lalu indeks dollar AS terhadap mata
uang utama dunia lainnya naik 0,2% ke 75.053 <.DXY>. Sementara itu dollar
AS tercatat melemah 0,4% dalam sepekan terakhir terhadap yen ke 75.79
<JPY=>, level dimana potensi intervensi dari otoritas Jepang masih tetap
terjaga untuk menghindarkan kerugian lebih besar pada sektor ekspor andalan
mereka.
- Harga minyak jenis Brent crude <LCOc1>
ditutup melemah 2.17 USd ke 109.91 USD per barel dan minyak jenis U.S. crude
<CLc1> turun 64 cent ke 93.32 USD per barel.
- Sedangkan
harga emas ditutup
melemah akibat aksi
ambil untung pelaku
pasar menyusul penguatan
tajamnya pada beberapa
sesi terakhir, namun demikian emas masih mencatat penguatan
mingguan terbesar sejak Januari 2009 dimana naik 5,7%. Harga spot emas
<XAU=> ditutup pada 1735.29 USD per troy ounce.
GOLD & COMMODITIES
- Emas bergerak melemah di akhir pekan kemarin
dipicu aksi profit‐taking sehari setelah tercapai
kesepakatan mengenai langkah untuk mengatasi krisis utang zona
euro dan juga didukung oleh kenaikan ekuitas dan komoditas. Meskipun melemah, emas masih
mencatat kenaikan mingguan terbesarnya sejak
Januari 2009.
- Emas spot ditutup di $1743.10 per ounce, hampir
sama dengan level penutupan hari sebelumnya di $1743.95. Emas terkoreksi dari
level tertinggi 1 bulan di $1751.99. Dalam sepekan, emas telah menguat sekitar
6,5%, mencatat kenaikan mingguan terbesarnya sejak Januari 2009.
- Sedangkan emas berjangka untuk pengiriman
Desember kehilangan sekitar 50 sen atau 0,3% dan ditutup di level $1747.20,
namun mencatat kenaikan mingguan terpesatnya dalam 6 pekan terakhir.
- Sejumlah investor melakukan profit‐taking sehari
setelah terjadi rally tajam pada sejumlah pasar komoditas dan ekuitas
dipicu tercapainya kesepakatan para pemimpin Eropa dalam menyelesaikan krisis
utang kawasan.
- Bursa
saham AS juga
melemah setelah investor
menahan diri, sehari
setelah bursa mengalami rally tajamnya yang
telah mengangkat indeks
S&P 500 hampir 20% dari level
bearish‐nya di
bulan ini.
- Selama
sepekan kemarin, isu
utang Eropa telah
berhasil mengangkat emas
dan juga logam
mulia lainnya, khususnya
setelah dolar anjlok
berkat isu tersebut.
- Bahkan
disaat investor memburu
aset‐aset beresiko,
emas juga mendapat
keuntungan dari perannya
sebagai safe‐haven status, karena
investor juga khawatir terhadap
dampak dari kesepakatan para pemimpin Eropa yang bisa jadi malah akan
memperparah kondisi perekonomian zona euro.
US
& GLOBAL
- Bursa saham global dan euro menguat tajam
ditopang euforia investor menyambut positif langkah penanganan krisis hutang
Uni‐Eropa
yang telah dinanti sejak lama. Mayoritas bursa saham Amerika berada pada
teritori negatif sejak musim panas lalu karena terpengaruh krisis hutang Uni‐Eropa,
dan saat ini kembali ke area positif ditingkahi penguatan indeks S&P500
yang mencetak penguatan bulanan terbesar sejak 1974.
- Harga‐harga logam turut
menguat lebih dari
5%, minyak naik
lebih dari 4%
dan euro menguat
tajam 2% setelah
pemimpin Uni‐Eropa menyetujui kesepakatan penanganan krisis
hutang yang sebelumnya telah mengancam ekonomi global ke jurang resesi ekonomi berikutnya.
- Sebaliknya, dollar AS mencatat pelemahan
terbesar dalam kurun 2‐1/2
tahun terakhir terhadap mata uang utama dunia lainnya, serta investor melepas obligasi
Amerika yang kemudian menekan harga produk tresuri lebih lanjut dan menaikkan
imbal hasil ke level tertinggi dalam kurun 2‐1/2 bulan terakhir.
- Kesepakatan yang berhasil dicapai pada pertemuan
lanjutan di Brussels diantaranya mencakup rekapitalisasi perbankan Eropa,
kenaikan dana EFSF dan disepakatinya
kerugian sebesar 50%
terhadap pemegang obligasi
Yunani. Saat ini
investor cenderung mengabaikan
bahwa beberapa aspek
dari persetujuan tersebut, termasuk diantaranya kenaikan dana EFSF akan
memakan waktu berminggu‐minggu
untuk dapat terealisasi.
- Euro menguat ditunjang oleh reaksi positif pada
pelaku pasar menanggapi hasil kesepakatan tersebut, naik 2% terhadap dollar AS
ke 1.4186.
- Bursa
saham global melanjutkan
penguatannya dan mencapai
level tertinggi sejak
awal Agustus silam,
dimana MSCI all‐country equity index <.MIWD00000PUS> naik 4.3%.
- Sementara itu bursa saham Amerika menguat tajam,
indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 339.51 poin atau 2.86% ke
12,208.55, S&P500 <.SPX> naik 42.59 poin atau 3.43% ke 1,284.59 dan Nasdaq Composite
Index <.IXIC> naik 87.96 poin atau 3.32% ke 2,738.63
- Data fundamental ekonomi Amerika memperlihatkan
produk bruto bertumbuh paling pesat dalam satu tahun terakhir pada kuartal
ketiga lalu, kemudian turut menopang minat investor pada aset beresiko.
- Harga
minyak dunia menguat
disokong oleh kesepakatan
antara negara‐negara Uni‐Eropa dan rilis
menggembirakan data ekonomi
Amerika yang meningkatkan harapan
akan stabilnya permintaan energi. Harga minyak jenis ICE Brent December crude
<LCOZ1> ditutup menguat 3.17 USD ke 112.08 USD per barrel, semenatara itu
minyak jenis U.S. light sweet crude oil <CLc1> naik 3.76 USD ke 93.96 USD
per barrel. Emas menguat 1,1% ke 1743.95
USD per troy ounce ditunjang oleh penguatan bursa ekuitas dunia dan komoditi
seiring pelemahan dollar AS menyusul kesepakatan antara negara‐negara
Uni‐Eropa.
Sedangkan perak naik lebih dari 5% ke 35.25 USD per ounce.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas naik 1,5% pada Kamis kemarin dipicu naiknya
ekuitas dan komoditas menyusul anjloknya dolar setelah kesepakatan Eropa untuk
mengatasi krisis utang kawasan dan memangkas utang Yunani.
- Meskipun banyak investor yang kembali
memburu aset‐aset beresiko,
namun emas juga diuntungkan oleh
fungsinya sebagai safe‐haven status seiring masih
khawatirnya investor hingga detil dari keputusan akhir Eropa tersebut
diumumkan.
- Emas telah menguat dalam 5 sesi berturut‐turut, dan perak naik 5% setelah para pemimpin zona euro
mencapai kesepakatan di menit‐menit terakhir untuk membatasi kerusakan akibat krisis utang
kawasan pada Kamis kemarin, tetapi masih jauh dari penyelesaian rencana untuk
memangkas beban utang Yunani dan memperkuat dana penyelamatan mereka.
- Setelah pertemuan puncak di
Brussels, pemerintah mengumumkan
perjanjian di mana bank‐bank swasta dan perusahaan asuransi akan menerima 50 persen kerugian pada kepemilikan obligasi
Yunani mereka dalam tawaran terbaru untuk mengurangi beban utang Athena yang
besar.
- Kesepakatan
dicapai setelah melalui
negosiasi yang alot
lebih dari delapan
jam antara bankir,
kepala negara dan
IMF, dan kesepakatan
itu juga menyangkut rencana
penambahan kekuatan dana Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) sebesar 1,0
triliun euro menjadi sekitar $ 1,4 triliun.
- Emas spot naik 1,5% di level $1745.10 per ounce
dan tercatat naik 8% dalam 5 sesi terakhir, mengalami penguatan seiring
menguatnya aset‐aset
beresiko maupun safe‐haven. Sedangkan emas berjangka
untuk pengiriman Desember ditutup naik $24,20 di level $1747.70 per ounce.
- Emas
awalnya sempat terkoreksi
akibat fungsunya sebagai safe‐haven setelah
tercapai kesepakatan Eropa
dan data ekonomi
AS yang menunjukkan meningkatnya business
spending dan consumer
spending yang telah
mendorong ekonomi terbesar
dunia tersebut mencapai
level pertumbuhan terpesatnya
dalam setahun terakhir.
- Namun emas kemudian berhasil rebound
seiring menguatnya bursa Wall Street dan komoditas seperti tyembaga naik 6%.
Emas juga diuntungkan oleh kekhawatiran terhadap potensi diluncurkannya program
quantitative easing (QE) AS putara berikutnya.
- The Fed memperdebatkan aturan untuk penetapan
suku bunga berdasarkan inflasi dan pengangguran, tetapi nampaknya tidak ada
perubahan kebijakan yang akan dilakukan pada pertemuan FOMC berikutnya pada 1‐2
November.
US
& GLOBAL
- Bursa saham global melanjutkan penguatannya
seiring berita bahwa pemimpin Uni‐Eropa menyepakati peningkatan dana dalam EFSF. Sementara itu
euro turun dari penguatan tajamnya karena investor masih menunggu detil dari
penanganan krisis hutang Uni‐Eropa yang nampaknya belum akan terpapar jelas setidaknya
hingga sebulan kedepan. Pemimpin Uni‐Eropa diperkirakan akan menyetujui kenaikan dana EFSF hingga
1 triliun euro dan menekan para pemegang
obligasi Yunani untuk
dapat menerima kerugian
hingga 50% pada
obligasi yang mereka
pegang, demikian berdasarkan
draf pernyataan bersama dari
lanjutan European Summit.
Berbagai macam spekulasi berkaitan
dengan penangan krisis
hutang Uni‐Eropa berpengaruh
pada volatilitas pasar keuangan
dalam beberapa sesi terakhir.
- Berdasarkan draf pernyataan bersama dari para
pemimpin Uni‐Eropa,
finalisasi mengenai syarat dan ketentuan operasional dan kenaikan EFSF akan
mulai dilaksanakan pada November mendatang.
- Harga minyak dunia turun seiring naiknya
cadangan minyak Amerika dan investor belum puas akan penanganan krisis hutang
Uni‐Eropa.
Sementara itu imbal hasil produk tresuri Amerika turun akibat kenaikan bursa
saham. Harga minyak jenis Brent oil futures <LCOc1> turun 2.01 USD ke
108.91 USD per barrel, sementara minyak jenis U.S. crude <CLc1> ditutup
melemah 2.97 USD ke 90.20 USD per barrel.
- Euro berakhir melemah tipis terhadap dollar AS
ke 1.3902 menyambut hasil dari pertemuan pemimpin Uni‐Eropa
yang akan menaikkan dana EFSF hingga 1 triliun euro dari 400 miliar euro. Euro
berhasil menguat 0,2% terhadap yen ke 105.95 yen dan naik 0,4% terhadap Swiss franc ke 1.2251. Euro juga menguat
0,1% terhadap sterling ke 87.03 pence. Sementara itu dollar AS kembali
membukukan rekor terendahnya terhadap yen ke 75.69 yen setelah akhirnya ditutup
naik 0,2% ke
76.25. Level dollar
AS di kisaran
75 yen berdasarkan
analisa dari Action
Economics akan semakin
memancing aksi beli terhadap yen, karena banyak investor
baik institusi maupun retail yang terkena margin call.
- Bursa saham Eropa, FTSEurofirst 300
<.FTEU3> ditutup menguat 0,1% ke 983.76 setelah sempat turun‐naik
hingga 1%. Sedangkan indeks saham bursa global MSCI's all‐country
world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.4%.
- Optimisme pelaku pasar mendapat dukungan setelah
Presiden ECB yang baru – Mario Draghi memberikan sinyal bahwa ECB akan
melanjutkan pembelian obligasi pada sejumlah negara yang bermasalah untuk
mengatasi krisis.
- Sebelumnya, pelaku pasar juga mendapat angin
segar setelah Majelis Rendah Parlemen Jerman menyetujui paket penguatan dan
kenaikan dana dalam EFSF, sebuah dukungan untuk Kanselir Angela Merkel dalam
negosiasi pada European Summit. Namun demikian, mayoritas investor dan
pengamat masih menantikan detil dari semua rencana dan kesepakatan tersebut. Emas
ditutup menguat 1,2% ke 1723.75 USd per troy ounce menyusul kembalinya minat
investor pada aset safe haven ditengah masih belum jelas dan detilnya
penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Dalam 4‐sesi terakhir emas tercatat menguat hampir 7%, dan
membukukan beruntun terpesat dalam kurun 2‐bulan.
GOLD & COMMODITIES
- Emas menguat lebih dari 1% ke level tertinggi 1
bulan, mencatat kenaikan terpanjangnya selama lebih dari 2 bulan, setelah
investor sekali lagi memburu emas sebagai aset lindung nilai ditengah
ketidakpastian seputar hasil keputusan KTT Eropa.
- Emas menguat setelah draft statment
mengatakan para pemimpin Uni Eropa meminta penambahan kapasitas dana talangan
zona euro sebesar 1 trilyun euro. Emas memperoleh keuntungan setelah detil
rencana tersebut baru akan diputuskan di bulan November mendatang.
- Logam mulia telah menguat hampir 7% selama 4
sesi terakhir, dan nampaknya mulai kembali pada fungsinya sebagai safe haven
status setelah bergerak searah dengan aset‐aset beresiko belakangan ini.
- Investor memprediksi Uni Eropa pada akhirnya
akan memperkenalkan program besar stimulus pasar yang baru dalam perekonomian
17 negara anggota zona euro yang berpotensi memberi dukungan positif bagi emas.
- Ketidakpastian
mengenai review broker
berjangka MF Global
Holdings Ltd atas
opsi strategisnya termasuk
kemungkinan melakukan penjualan,
dan kuatnya permintaan fisik logam mulia berkaitan dengan perayaan umat
Hindu, Diwali, telah berhasil mengangkat harga emas.
- Emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup
naik $23.10 di level $1723.50 per ounce.
- Emas telah naik di atas $1700 per ounce untuk
pertama kalinya dalam sebulan pada Selasa kemarin, mencatat salah satu rally
terbesarnya sejak 2008, dipicu suramnya data kepercayaan konsumen (consumer
confidence) AS dalam 2,5 tahun terakhir.
- ECB pada akhirnya nampaknya tidak punya pilihan
lain selain bergabung dengan The Fed dan bank sentral lainnya dalam mengadopsi
langkah quantitative easing (QE).