US & GLOBAL
• Bursa saham global beserta euro menguat pada sesi Selasa 29 November ditopang oleh ekspansi data consumer confidence Amerika. Turut menopang sentimen investor adalah keberhasilan lelang obligasi Italia meskipun dengan bunga yang sangat tinggi. Namun demikian, penguatan tersebut sedikit
tertahan setelah menteri‐menteri Uni‐Eropa dikabarkan tengah berjuang untuk menaikkan dana penyelamatan kawasan dengan kemungkinan akan meminta bantuan dari IMF.
• Euro menguat terhadap dollar seiring berkembangnya spekulasi bahwa ECB akan meminjamkan dana
kepada IMF yang dapat digunakan sebagai bantuan terhadap Italia guna menanggulangi krisis keuangan. Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0.2% ke 1.3328.
• Bursa saham eropa ditutup menguat dalam 3‐sesi beruntun dengan volume perdagangan yang cukup tipis. Penguatan mana ditunjang oleh ekspektasi akan kemajuan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Indeks bursa saham eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup menguat 0.75% ke 947.89 poin.
• Italia dalam lelang obligasinya memberikan imbal hasil cukup tinggi yaitu 7.89%, jauh melebihi imbal hasil yang mereka berikan pada lelang obligasi periode Oktober yang hanya 4.93%. Imbal hasil tersebut saat ini mengungguli level imbal hasil Yunani, Irlandia dan Portugal yang kesemuanya terpaksa
meminta bantuan talangan keuangan dari Uni‐Eropa dan IMF.
• Bursa saham Wall Street menguat ditunjang oleh rilis data consumer confidence Amerika yang menggembirakan, menguatkan sinyal bahwa pemulihan ekonomi mulai berjalan seiring dengan optimisme akan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 32.62 poin atau
0.28% ke 11,555.63, indeks S&P500 <.SPX> ditutup menguat 2.64 poin atau 0.22% ke 1,195.19 sementara Nasdaq <.IXIC> ditutup melemah 11.83 poin atau 0.47% ke 2,515.51. Namun demikian saham‐saham sektor keuangan memberikan tekanan dimana indeks keuangan S&P <.GSPF> tercatat melemah 0.6% dimana saham Bank of America <BAC.N> merosot 3.2%, mencatat penutupan terendah sejak Maret 2009 silam. Sementara itu saham AMR Corp <AMR.N>, melemah 84% setelah mengajukan proteksi kepailitan.
• Sementara itu minyak menguat ditunjang oleh antusiasme pasca keberhasilan lelang obligasi Italia dan demonstrasi di kedutaan besar Inggris di Teheran, Iran. Harga minyak jenis ICE Brent January crude <LCOF2> naik 1.82 USd ke 110.82 USD per barrel, sedangkan minyak jenis U.S. January crude <CLF2> ditutup menguat 1.58 USd ke 99.79 USD per barrel.
• Emas menguat dalam 2‐sesi beruntun, melanjutkan penguatan sesi Senin ditunjang oleh kuatnya permintaan fisik emas ditengah pelemahan dollar AS yang ditunjang oleh positifnya rilis data ekonomi. Harga spot emas <XAU=> ditutup menguat 0,5% ke 1,713.40 USd per troy ounce.
EURO ZONE
• Euro memangkas kenaikannya Selasa lalu untuk diperdagangkan flat dalam hariannya, ditekan oleh European Central Bank yang gagal untuk menarik cukup deposit dari bank‐bank yang akan menetralisir pembelian obligasi dari beban utang negara‐negara zona euro.
• Pada awal perdagangan New York, euro <EUR=EBS> sedikit berubah dalam hariannya ke level $1.33142 setelah naik mendekati 1 persen dalam hariannya ke level harian tertingginya $1.34426 pada awalnya hedge fund buying.
• Borrowing costs Italia mencapai level puncaknya yang mendekati 8 persen Selasa lalu karena tekanan pada menteri keuangan zona euro yang secara intensif berada pada krisis utang dua tahunan yang menekan perekonomian dunia.
• Italia telah menawarkan yield sekitar 7.89 persen untuk menjual obligasi bertenor 3‐tahunnya, suatu lompatan yang besar dari 4.93 persen yang dibayarkan pada akhir Oktober, dan 7.56 persen untuk obligasi bertenor 10‐tahun, dibandingkan dengan 6.06 persen waktu itu.
• Sentimen ekonomi zona euro melemah lebih dari ekspektasi bulan November, data menunjukkannya Selasa lalu, karena manajer bisnis berbalik lebih
pesimistik pada hampir semua sektor perekonomian, khususnya Perancis dan Belanda.
• Lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's dapat mengubah outlook‐nya pada kredit Perancis yang triple‐A menjadi negatif dalam 10 hari kedepan, sebuah suat kabar Perancis melaporkan Senin sebelumnya, dari banyak sumber, tanda‐tanda terakhir bahwa peringkat kredit Perancis dalam resiko.
• Lembaga pemeringkat Moody's mengatakan Selasa lalu dapat menurunkan peringkat subordinasi utang dari 87 bank diantara 15 negara Uni Eropa berkenaan bahwa para pemerintah akan menjadi terlalu kekurangan cash untuk penjamin bail out dari utang bank yang beresiko pada saat tekanan.
• Moody's mengatakan besarnya jumlah dari peringkat yang di review adalah Spanyol, Italia, Austria dan Perancis
• Eropa berada di jurang bencana dan hanya Jerman, ekonom terbesar disana, yang dapat menghindari suatu "apocalyptic" perpisahan zona euro dan pasar tunggal Uni Eropa, menteri luar negeri Polandia mengatakannya dalam suatu seruan dramatis terhadap Jerman.