title cover

title cover

Thursday, May 31, 2012

Headline News 31.05.12



US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  anjlok  Rabu  lalu  karena  naiknya  yields  obligasi  Spanyol  dan  Italia  yang  menambah  tensi  pada  pasar  keuangan mengenai kemampuan Eropa dalam menyelesaikan krisis utang yang bertumbuh.   

Indeks  S&P  500  telah  merosot  mendekati  6  persen  pada  bulan  Mei,  menghadapi  kinerja  terburuknya  sejak  bulan  September. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 160.83 poin, atau 1.28 persen, ke level 12,419.86. Indeks  S&P 500 <.SPX> berkurang 19.10 poin, atau 1.43 persen, ke level 1,313.32. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> melorot 33.63  poin, atau 1.17 persen, ke level 2,837.36.   

Yield obligasi benchmark Treasury AS anjlok ke level terendah sekurang‐kurangnya dalam 60 tahun Rabu lalu, sementara itu  saham dan komoditas terjadi aksi jual karena ketakutan krisis utang zona euro yang menghantui investor.    

Bursa  saham  Eropa  yang  dicatatkan  oleh  indeks  FTSEurofirst  300  <.FTEU3>,  merosot  1.5  persen  untuk  ditutup  ke  level  975.74, setelah diperdagangkan 105 persen dari rata‐rata volume perdagangan 90‐harinya. Indeks MSCI's all‐country world  equity <.MIWD00000PUS> berkurang 1.66 persen.   

Di Yunani, hasil dari pemilu bulan depan yang kemungkinan memutuskan apakah masih berada dalam euro masih tidak  pasti karena polling menunjukkan pihak yang mendukung atau melawan terhadap bailout.    

Euro  melorot  1  persen  terhadap  dollar  AS  Rabu  lalu,  merosot  mendekati  level  terendah  dua  tahunnya  karena  permasalahan krisis sovereign debt Eropa dan sektor perbankan yang membawa investor untuk melakukan aksi jual pada  mata  uang  tunggal  tersebut.  Euro  turun  ke  level  terendahnya  $1.2360  EUR=,  terendah  sejak  1  Juli  2010.  Terakhir  diperdagangkan  pada  level  $1.2374,  merosot  0.98  persen  dalam  hariannya.  Support  saat  ini  disekitar  level  $1.2150,  terendah yang terjadi akhir Juni 2010, dan kemudian terendah tahun 2010 pada level $1.1875.   

Emas melakukan pemulihan yang dramatis pada pertengahan hariannya pada volume perdagangan yang besar Rabu lalu,  rebound  lebih  dari  $30  per  ons  setelah  anjlok  pada  awalnya  bersamaan  dengan  aset‐aset  beresiko,  kemudian  melonjak  sebagaimana aksi beli safe‐haven yang berbalik setelah technical bounce diatas support utama di level $1,530 per ons. Spot  emas <XAU=> naik 0.7 persen ke level $1,565.30 per ons pada pukul 1828 GMT, yang telah melorot ke level terendah dua  minggunya $1,531.49.     

Harga oil anjlok lebih dari 3 persen Rabu lalu ke level terendah yang mendekati enam bulannya karena ketakutan mengenai  krisis utang zona euro memicu penurunan pada risk appetite. Harga untuk Brent dan U.S. West Texas Intermediate futures  mengalami  penurunan  terbesar  bulanannya  sejak  krisis  keuangan  tahun  2008,  dengan  U.S.  oil  mencapai  level  utama  dibawah teknikal karena investor beralih kepada safer havens. Brent July crude <LCOc1> melorot $3.21 ke level $103.47 per  barrel,  settlement  terendah  sejak  16  Des.  Harga  Brent  merosot  lebih  dari  $15  per  barrel  pada  bulan  Mei,  menghadapi  penurunan bulanan terbesarnya sejak Oktober 2008, tepat setelah ambruknya Lehman  Brothers. U.S. July crude <CLc1>  merosot $2.94 ke level $87.82 per barrel, settlement terendah sejak 21 Okt. 2011.



GOLD & COMMODITIES
Emas  menguat  ditengah  kondisi  perdagangan  yang  fluktuatif  pada  hari  Rabu,  menyusul  koreksi  tajam  pada  ekuitas  dan  komoditas  lainnya  telah  mendorong  permintaan  terhadap  aset  aman,  sementara  technical  buying  juga  turut  memberi  dukungan. Emas mengalami rebound setelah mendekati areal support $1,530 per ounce. 

Emas  di  awal  sesi  terkoreksi  lebih  dari  1%  dipicu  meningkatnya  kekhawatiran  seputar  krisis  utang  Eropa  yang  telah  menyebabkan  tertekannya  euro,  ekuitas  dan  komoditas.  Sedangkan  aset  aman  lainnya  seperti  Treasury  AS  dan  Bunds  Jerman naik tajam. 

Harga  emas  sendiri  tercatat  telah  terkoreksi  sebesar  6%  di  bulan  Mei,  merupakan  performa  bulanan  terburuk  sejak  Desember, ketika mengalami penurunan 11%. 

Harga emas spot naik 0.6% di $1,563.70 per ounce, setelah menembus level terendah 2 pekan di $1,531.49.    Sedangkan U.S. COMEX gold futures <GCM2> untuk pengiriman Juni naik $14.70 per ounce di $1,563.40.   

Perhatian  pasar  saat  ini  tertuju  pada  data  non‐farm  payrolls  AS  yang  akan  dirilis  hari  Jumat,  yang  diperkirakan  terjadi  penambahan pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas  di pasar. 




OIL & COMMODITIES
Harga minyak turun lebih dari 3% pada hari Rabu ke level terendahnya selama hampir 6 bulan dipicu kekhawatiran terhadap krisis utang  Eropa yang mendorong investor menjauhi aset beresiko. 

Harga minyak jenis Brent dan West Texas Intermediate crude futures AS menuju koreksi bulanan terbesarnya sejak krisis finansial 2008,  setelah harga minyak menembus di bawah level support‐nya secara teknikal. 

Kekhawatiran  terhadap memburuknya krisis finansial di Eropa semakin meningkat setelah yield obligasi Spanyol dan Italia mengalami  kenaikan  dan  hasil  jajak  pendapat  terbaru  menunjukkan  partai  sayap  kiri,  yang  anti  penghematan,  nampaknya  akan  mengalami  kemenangan menjelang pemilu yang baru di bulan depan. 

Krisis yang terjadi di Eropa telah memicu koreksi Brent hampir $100 per barel, jauh di bawah level puncak 2012 di atas $128 yang dicapai  awal Maret lalu. Ekuitas dan komoditas, termasuk logam industri platinum dan tembaga juga turut melemah. 

Brent July crude <LCOc1> turun $3.21 ke $103.47 per barel,level penutupan terendahnya sejak 16 Desember. Harga minyak Brent telah  turun lebih dari $15 per barel sepanjang bulan Mei ini, berpotensi mencatat koreksi bulanan terbesarnya sejak Oktober 2008, sebulan  pasca runtuhnya Lehman Brothers. 

Sedangkan U.S. July crude <CLc1> turun $2.94 ke $87.82 per barel, level penutupan terendahnya sejak 21 Oktober 2011. Harga minyak  berjangka AS tersebut berpotensi mencatat kerugian lebih dari 17% di bulan Mei, dan akan mencatat koreksi bulanan terbesarnya sejak  Oktober 2008. 

Sementara itu data menunjukkan stok minyak turun 353,000 barel di pekan lalu berdasarkan laporan dari American Petroleum Institute  (API), kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan. Sementara data serupa dari U.S. Energy Information Administration baru akan dirilis  nanti malam sekitar pukul 22.00 wib. 

Permintaan minyak di bulan Maret sebesar 194,000 barel per hari, lebih rendah dari estimasi sebelumnya, dan turun 1.228 juta bpd dari  tahun sebelumnya, demikian laporan dari Energy Information Administration (EIA) Rabu kemarin.  Permintaan minyak di bulan Maret telah direvisi turun 1.07% menjadi 18.020 juta bpd dari estimasi EIA sebelumnya 18.214 juta bpd.  Permintaan telah turun 6.38% dari 19.248 juta bpd yang tercatat di bulan tersebut tahun lalu. 

Perhatian  pasar  saat  ini  tertuju  pada  data  non‐farm  payrolls  AS  yang  akan  dirilis  hari  Jumat,  yang  diperkirakan  terjadi  penambahan  pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar. 



EURO ZONE
Euro  kembali  melemah  mendekati  level  terendah  sejak  2‐tahun  terakhir  terhadap  dolar  AS  terdesak  berlanjutnya  pesimisme  investor  setelah  naiknya  tingkat  borrowing  cost  Italia  dan  memuncaknya  kewaspadaan  terhadap  sektor  perbankan  Spanyol.  Biaya  pendanaan  di  Italia  meningkat  tajam  setelah  pada lelang obligasi tenor 10‐tahun, imbal hasilnya meningkat ke level 6 persen untuk pertama kalinya sejak Januari.  

Turut menekan performa euro adalah hasil jajak pendapat terbaru yang memperlihatkan kemungkinan naiknya dukungan bagi partai radikal sayap kiri  SYRIZA di Yunani yang meningkatkan kewaspadaan akan penolakan bail out dan pemangkasan anggaran oleh pemerintah baru Yunani.  

Sementara  itu  berdasarkan  sumber  terdekat  dari  pemerintah  Spanyol,  menyatakan  kemungkinan  pemerintah  akan  melakukan  rekapitalisasi  senilai  19  miliar euro dengan menerbitkan surat utang baru dan juga mengambil dana dari sumber dana restrukturisasi perbankan dan cadangan devisa tresuri.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 1,02 persen terhadap dolar AS ke 1.2367, euro juga kembali melemah 1,51 persen terhadap yen ke  97.81 yen, namun naik  tipis 0,04 persen terhadap sterling ke 0.7991 dan turun tipis 0,02 persen Swiss franc di 1.2006 .




U.K.
Bank of England kemungkinan tidak  menginjeksi lebih banyak uang ke dalam perekonomiannya ketika terjadi pertemuan minggu depan, tetapi  polling para ekonom pada Reuters Rabu lalu mengatakan bahkan akan memulai mencetak untuk menekan dimasa mendatang.   

Meskipun berita resesi yang sedikit mendalam sejak Monetary Policy Committee pada pertemuan lalu, hanya 2 dari 50 responden pada polling  mengatakan kemungkinan untuk menambah menjadi 325 milyar pound yang telah siap untuk dicetak ketika pertemuan 7 Juni.   

Perpecahan pada zona euro tidak dapat dihindari, pengambil kebijakan Bank of England Paul Fisher dikutip pernyataannya Rabu lalu, ditengah  tumbuhnya kegelisahan mengenai stabilitas pada mata uang tunggal.   

Dalam  wawancaranya,  Fisher  yang  menduduki  BoE's  Monetary  Policy  Committee  and  Financial  Policy  Committee  untuk  regulasi  dari  sistem  keuangan yang luas, dikutip perkataannya bahwa pengaruh dari perpecahan euro tergantung pada bagaimana otoritas Eropa menanganinya.   

"No one is trying to anticipate a euro break‐up, but you just can't rule it out," ungkapnya.   

Pasar properti Inggris menunjukkan tanda‐tanda dari kecilnya kenaikan kembali pada bulan April, dengan data Bank of England menunjukkan  mortgage  approvals  naik  ke  level  tertingginya  sejak  Januari,  tetapi  meluasnya  gambaran  lending  diperkirakan  keseluruh  perekonomian  yang  masih melemah. 




JAPAN
Anggota  BOJ  Hidrohide  Yamaguchi  menegaskan  bahwa  pihaknya  belum  mengesampingkan  kemungkinan  pelonggaran  moneter  lanjutan  terutama  jika  kondisi  krisis  eropa  semakin  mengerucut  dan  berdampak  negative  bagi  ekonomi  Jepang.  Dalam  wawancaranya  dengan  the  Nikkei  Business  Daily,  Yamaguchi menandaskan bahwa keputusan untuk melakukan pelonggaran moneter akan didasari oleh perkembangan ekonomi dan tingkat inflasi yang  dibawah target BOJ.  

Sementar itu Perdana Menteri Yoshihiko Noda menyatakan bahwa pemerintah akan menghidupkan kembali reactor nuklir yang tidak beroperasi pasca  tsunami tahun lalu untuk menangani kemungkinan berkurangnya suplai listrik selama musim panas. Tenaga listrik pembangkit nuklir mencakup 30 persen  dari seluruh suplai listrik di Jepang. Sebanyak 50 reaktor dihentikan operasionalnya pasca tsunami dan tragedy nuklir di Fukushima.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,52 persen terhadap yen di 79.09, sementara itu euro turun 1,51 persen terhadap yen ke 97.81  yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat anjlok 1,92 persen terhadap yen di 76.73 dan sterling juga melemah 1,55 persen terhadap yen ke 122.36.  



AUSTRALIA
Buruknya  data  penjualan  ritel  Australia  telah  memicu  koreksi  Aussie  lebih  dari  1  sen  dolar.  Hingga  sesi  New  York  semalam,  Aussie  terkoreksi ke  level  intraday low $0.9721, level terendahnya sejak akhir November sebelum akhirnya bergerak di sekitar $0.9710. Kekhawatiran bahwa Spanyol memerlukan  untuk melakukan bailout telah turut pula memicu tertekannya Aussie. 

Aussie tertekan secara tajam setelah data penjualan ritel dirilis turun 0.2% di bulan April, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan 0.2%. 

Aussie telah mulai mengalami tekanan jual sejak hari Selasa sebelumnya setelah lembaga pemeringkat Egan‐Jones memangkas peringkat utang Spanyol  menjadi BB minus dari B. Pemerintah Spanyol juga sedang dalam sorotan, setelah juru bicara Kementerian Ekonomi mengatakan bahwa pemerintah akan  mendanai rekapitalisasi Bankia setelah lembaga keuangan tersebut meminta bantuan keuangan sebesar 19 miliar euro. 

Namun demikian, rilis optimis data konstruksi berpotensi memberikan dukungan positif bagi Aussie dalam perdagangan Kamis ini. Data  construction work  done untuk periode kuartal pertama dirilis naik 5.5%, utamanya didukung oleh peningkatan aktifitas di sektor pertambangan. 

Hari  kamis ini pasar  akan  menyoroti data perumahan  Australia. Jika data dirilis membaik,  maka berpotensi mendorong  berkembangnya rebound  pada  Aussie. 

Pasar  juga  akan  mencermati  data  non‐farm  payrolls  AS  yang  akan  dirilis  hari  Jumat,  yang  diperkirakan  terjadi  penambahan  pekerjaan  baru  sebanyak  150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar. 




SWISS
Swiss franc dan euro mengalami tekanan jual terhadap dolar setelah muncul laporan bahwa ECB menolak rencana Spanyol yang akan memberikan bailout pada  sejumlah bank lokalnya, dimana telah memicu koreksi euro ke level terendah 23 bulan yang baru. 

Euro dan Swiss franc sempat memperoleh keuntungan di akhir sesi Selasa sebelumnya menyusul hasil jajak pendapat menunjukkan meningkatnya dukungan pada  partai pro‐bailout. Namun kedua mata uang tersebut kemudian mengalami koreksi di hari Rabu. 

Swiss franc telah diperdagangkan sejalan dengan euro, setelah SNB membatasi penguatan mata uang lokalnya pada 1.20 franc per euro pada September 2011 lalu,  setelah aksi beli telah mendorong penguatan franc mendekati paritasnya, yang berpotensi mengancam terjadinya resesi ekonomi di Swiss. Meskipun terjadi tekanan  yang berat pada euro, namun SNB merasa belum perlu untuk melakukan intervensi ke pasar untuk mempertahankan nilai batasan 1.20 franc per euro tersebut.  Franc terkoreksi 1% terhadap dolar di sekitar 0.9708 franc, dibandingkan dengan penutupan New York hari Selasa di sekitar 0.9610 franc, setelah mencatat level  terendah 15 bulan yang baru di awal sesi. Sementara franc bergerak relatif stabil terhadap euro di sekitar 1.2012 franc. 

Sebuah indikator utama untuk pertumbuhan ekonomi Swiss dirlis naik untuk ketiga kalinya secara berturut‐turut di bulan Mei, jauh melampaui ekspektasi pasar,  mengindikasikan ekonomi Swiss akan dapat mengatasi tekanan akibat krisis utang zona euro. Indeks yang dirilis oleh lembaga riset KOF, barometer untuk melihat  kondisi  ekonomi  dalam  kurun  waktu  6  bulan  kedepan,  melonjak  ke  0.81  di  bulan  Mei  dari  level  revisinya  0.43  di  bulan  April  sebelumnya.  Data  tersebut  mengindikasikan bahwa dalam 6 bulan kedepan dalam basis tahunan, produk domestik bruto (PDB) Swiss diperkirakan akan tumbuh secara nyata. 

Kepala SNB Thomas Jordan di akhir pekan lalu mengatakan bank sentral masih memprediksi ekonomi bakal tumbuh sebesar 1% tahun ini. Data PDB Swiss kuartal  pertama akan dirilis hari Kamis ini yang diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dari kuartal sebelumnya.  Sementara Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) pekan lalu mengatakan bahwa ekonomi Swiss berpotensi terpacu pertumbuhannya di  semester kedua tahun ini dan bank sentral nampaknya harus menaikkan suku bunga di tahun 2013 seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi. 

Perhatian pasar saat ini tertuju pada data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan baru sebanyak 150.000  di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar.

Wednesday, May 30, 2012

Headline News 30.05.12


US & GLOBAL
Bursa saham AS naik Selasa lalu karena tanda‐tanda Yunani akan bertahan pada zona euro yang sudah cukup untuk memicu aksi beli  pada apa yang terjadi pada ekuitas dalam penurunan bulanannya, sementara itu saham Facebook anjlok ke level terendah terkininya  pada tingginya volume perdagangan.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> bertambah 127.37 poin, atau 1.02 persen, ke level 12,582.20, menurut data terakhir. Indeks  Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 14.63 poin, atau 1.11 persen, ke level 1,332.45. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> meningkat 33.46  poin, atau 1.18 persen, ke level 2,870.99.   

Euro mendekati level terendah dua tahunnya Selasa lalu karena investor khawatir mengenai permasalahan sistem perbankan Spanyol,  tetapi saham global naik dari spekulasi Yunani akan bertahan pada zona euro dan berita bahwa Cina akan mengambil langkah terbaru  untuk mendorong perlambatan ekonominya.  

Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> meningkat 0.9 persen ke level 303.71, sementara itu indeks FTSEurofirst 300  <.FTEU3> dari saham‐saham utama regional ditutup naik 0.7 persen ke level 990.99.   

Euro  merosot  Selasa  lalu  ke  level  terendahnya  versus  dollar  AS  sejak  Juli  2010  karena  meningkatnya  borrowing  costs  Spanyol  dan  ekspektasi  lebih  banyaknya  pembelanjaan  yang  diperlukan  untuk  mendukung  sektor  perbankan  yang  sakit  yang  mendorong  aksi  jual  pada  mata  uang  tunggal.  Euro  diperdagangkan  merosot  0.50  persen  ke  level  $1.2480  <EUR=>,  setelah  mencapai  level  terendahnya  $1.2461 pada data Reuters, terendah sejak 1 Juli, 2010.     

Harga obligasi pemerintah AS turun dengan benchmark yields mendekati level terendah dalam sekurang‐kurangnya 60 tahun pada Selasa  lalu karena ketakutan mengenai penyebaran dari kerusakan perbankan Spanyol yang mendorong permintaan pada obligasi dan investasi  yang beresiko rendah lainnya.     

Emas  merosot  karena  pelemahan  euro  dari  kekhawatiran  obligasi  Spanyol  yang  mendorong  investor  untuk  menjual  logam  mulia  disepanjang komoditas yang sensitif terhadap dolar. U.S. gold futures untuk pengiriman Juni <GCM2> di settled turun $20.20 ke level  $1,548.70.    

Harga oil merosot Selasa lalu pada perdangangan yang choppy, tertekan setelah penurunan peringkat kredit Spanyol yang membawa  euro mendekati level terendah dua tahunnya terhadap dollar. Brent oil futures <LCOc1> di settled merosot 43 sen ke level $106.68 per  barrel. U.S. light sweet crude oil <CLc1> anjlok 10 sen untuk di settle ke level $90.76 per barrel. 



GOLD & COMMODITIES
Emas  terkoreksi  1%  ditengah  maraknya  perdagangan  pada  hari  Selasa,  dipicu  anjloknya  euro  akibat  kekhawatiran  terhadap  utang  Spanyol yang mendorong investor untuk menjual logam mulia mereka, yang mencatat koreksi lebih tajam dari minyak dan komoditas  pertanian. 

Emas awalnya mencatat penguatan, namun kemudian mengalami retracement setelah euro anjlok di bawah $1.25 dan menembus level  terendahnya  hampir  2  tahun  terhadap  dolar  setelah  lembaga  pemeringkat  Egan‐Jones  memangkas  kembali  peringkat  kredit  Spanyol,  yang merupakan pemangkasan ketiga kalinya selama kurang dari 1 bulan menyusul kondisi perbankan negara tersebut terus memburuk  dan memberikan kekhawatiran pada investor. Lembaga pemeringkat Egan‐Jones memangkas peringkat kredit Spanyol menjadi B dari BB‐ minus. Ekuitas AS memangkas keuntungannya dan komoditas melemah. 

Emas  spot  turun  hingga  mencatat  intraday  low  di  $1551.50  sebelum  akhirnya  bergerak  di  sekitar  $1553.29,  atau  turun  1.2%  dibandingkan penutupan New York Senin di sekitar $1572.83. Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Juni tercatat turun $16.20  di $1,552.70 per ounce. 

Emas  masih  berpeluang  untuk  rally  jika  Yunani  meninggalkan  zona  euro,  menyusul  mata  uang  aman  seperti  dolar  terganggu  dengan  masalah mereka sendiri. 

Perhatian  pasar  saat  ini  tertuju  pada  data  non‐farm  payrolls  AS  yang  akan  dirilis  hari  Jumat,  yang  diperkirakan  terjadi  penambahan  pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. 




OIL & COMMODITIES
Harga minyak turun di hari Selasa, membalik kenaikan awalnya, dipicu anjloknya euro terhadap dolar ke level terendahnya  selama hampir 2 tahun setelah terjadi pemangkasan peringkat kredit Spanyol. 

Minyak, seperti halnya ekuitas lainnya, mencatat penguatan di awal sesi New York menyusul harapan Cina akan melakukan  langkah‐langkah  untuk  memacu  pertumbuhan  ekonominya.  Namun,  harga  minyak  kemudian  mengalami  koreksi  tajam  setelah  lembaga  pemeringkat  Egan‐Jones  memangkas  kembali  peringkat  kredit  Spanyol,  yang  merupakan  pemangkasan  ketiga kalinya selama kurang dari 1 bulan menyusul kondisi perbankan negara tersebut terus memburuk dan memberikan  kekhawatiran  pada  investor.  Lembaga  pemeringkat  Egan‐Jones  memangkas  peringkat  kredit  Spanyol  menjadi  B  dari  BB‐ minus. 

Pemangkasan  peringkat kredit Spanyol tersebut  telah  mendorong dolar untuk menguat  ke level  tertinggi terhadap euro  sejak Juli 2010 karena investor memburu aset‐aset aman untuk melindungi investasi mereka. Reuters/Jefferies CRB Index of  commodities <.CRB> diperdagangkan turun 0.34%. 

Krisis  zona euro  telah  menimbulkan kekhawatiran akan  menurunnya  permintaan  minyak dari  negara‐negara di  kawasan  tersebut, menyeret turunnya harga minyak dari posisi atasnya di $128 per barel di awal Maret ke bawah $107 pada hari  Selasa. 

Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Juli turun 69 sen ke level $106.42 per barel, turun dari intraday high di $107.95  per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS turun 24 sen dan bergerak di sekitar $90.62 per barel seiring kembalinya  pelaku pasar AS setelah merayakan libur nasionalnya, Memroial Day.



EURO ZONE
Euro anjlok ke level terendah sejak 2‐tahun terakhir terhadap dolar AS menyusul berkembangnya kekhawatiran investor akan krisis eropa setelah tingkat  borrowing costs Spanyol naik mendekati level 7 persen (unsustainable). Pemeringkat Egan‐Jones untuk ketiga kalinya dalam kurang dari 1‐bulan terakhir  melakukan pemangkasan peringkat kredit Spanyol. Kondisi perbankan Spanyol yang mengkhawatirkan mendasari pemangkasan peringkat kredit negeri  tersebut. Rentang antara imbal hasil obligasi Spanyol dan obligasi acuan eropa – Bunds Jerman, mencapai level tertinggi sejak 1999.  

Bank  terbesar  Spanyol,  Bankia  telah  mengajukan  permintaan  bailout  kepada  pemerintah  senilai  19  miliar  euro  sebagai  tambahan  dari  bantuan  sebelumnya senilai 4,5  miliar euro. Dana  tersebut  akan  digunakan  untuk menutupi kerugian berkaitan dengan kepemilikan aset properti dan  kerugian  dalam investrasi dan maraknya gagal bayar kredit.   

Perdana Menteri Mariano Rajoy menegaskan bahwa pihaknya tidak perlu untuk mencari bantuan keuangan dari luar negeri untuk menyelamatkan kondisi  perbankan negaranya. Namun demikian mayoritas ekonom tidak percaya bahwa Spanyol akan dapat mengatasi masalah keuangannya tanpa bantuan dari  luar.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,37 persen terhadap dolar AS ke 1.2494, euro juga kembali melemah 0,29 persen terhadap yen ke  99.31 yen, dan melemah tipis 0,10  persen  terhadap sterling ke  0.7988 dan turun tipis 0,09 persen Swiss franc di 1.2008. 




U.K.
Penjualan  ritel  Inggris  bertumbuh  kefase  tercepatnya  dalam  satu  tahun  pada  bulan  Mei  dan  kebanyakan  menguat  melebihi  ekspektasinya,  dibantu penguatan penjualan pada pakaian dan durable goods, survei oleh Confederation of British Industry menampilkannya Selasa lalu. 

Survei  CBI  monthly  distributive  trades  melaporkan  sales  balance  naik  menjadi  +21  dari  ‐6  pada  April,  dibandingkan  perkiraan  para  ekonom  dengan ‐7 dan +19 ekspektasi oleh para retailers

Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak April 2011, dan ekspektasi sales balance untuk Juni menjadi +25, tertinggi sejak Februari 2011. 

Tetapi walaupun begitu retailers menunjukkan dalam waktu tahunan pelemahannya, dan mengatakan bahwa saat ini masih sulit untuk sektor  tersebut. 

Tujuh  dari  10 orang  Inggris menginginkan  pemerintah  untuk menurunkan  pemangkasan  pembelanjaan  dan  melakukan  lebih  banyak  stimulasi  pertumbuhan  ekonomi,  menurut  opini  pada  polling  yang  dipublikasi  Selasa  lalu  yang  akan  membuat  ketidaknyamanan  pada  koalisi  yang  berkuasa.  




JAPAN
Lelang obligasi pemerintah Jepang tenor 2 tahun dengan imbal hasil 0,1 persen berjalan mulus, dan bahkan mencatat permintaan tekruat sejak Juni 2005.  Penjualan sempat diwarnai masalah teknis sehingga ditunda selam 2 ½ jam. Kementrian Keuangan Jepang berhasil menjual obligasi senilai 2,5 triliun yen  (31 miliar USD). Ini menunjukkan masih tingginya minat investor untuk mengalihkan portofolionya pada aset yang lebih aman.  

Tingkat unemployment Jepang untuk periode April diluar perkiraan mengalami peningkatan menjadi 4,6 persen, merupakan kenaikan pertama sejak 3‐bulan terakhir. Sementara itu retail sales untuk periode yang sama juga mengalami penurunan 0,3 persen menjadi 5,8 persen. Data‐data ini merujuk pada  masih lemahnya dukungan bagi perbaikan ekonomi Jepang yang saat ini dibayang‐bayangi turunnya permintaan produk ekspor sehubungan krisis eropa  yang berlanjut. 

Sementara itu Menteri Keuangan Jun Azumi mengumumkan akan mulai diberlakukannya perdagangan langsung antara yen terhadap yuan mulai 01 Juni.  Azumi  menandaskan  dengan tidak lagi menggunakan dolar AS sebagai mata uang perantara maka  akan  menurunkan biaya transaksi dan  menurunkan resiko settlement pada institusi keuangan di kedua negara tersebut.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat tipis 0,08 persen terhadap yen di 79.50, sementara itu euro turun 0,29 persen terhadap yen ke 99.31 yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat stagnan terhadap yen di 78.23 dan sterling justru melemah 0,23 persen terhadap yen ke 124.29. 




AUSTRALIA
Aussie  awalnya  bergerak  stabil  di  sekitar  $0.9875  dibandingkan  $0.9874  levelnya  hari  Senin  meskipun  data  menunjukkan  penjualan  rumah membaik dan sentimen investor meningkat terhadap krisis utang Eropa. 

Namun di sesi New York, dolar kembali menguat karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi perbankan Spanyol setelah biaya pinjaman atau yield obligasi perbankannya meningkat. Kekhawatiran tersebut memuncak setelah lembaga pemeringkat Egan‐Jones memangkas kembali  peringkat kredit Spanyol, yang merupakan pemangkasan ketiga kalinya selama kurang dari 1 bulan menyusul kondisi perbankan negara tersebut  terus memburuk dan memberikan kekhawatiran pada investor. Lembaga pemeringkat Egan‐Jones memangkas peringkat kredit Spanyol menjadi  B dari BB‐minus. Kondisi tersebut telah mendorong penguatan dolar secara umum terhadap sejumlah rivalnya, termasuk terhadap logam mulia  (emas) karena investor menganggap dolar sebagai aset yang lebih aman. 

Aussie terakhir terlihat bergerak melemah ke sekitar $0.9840 setelah mencatat intraday low di $0.9802. 

Sebuah  survey  swasta  oleh  Housing  Industry  Association  (HIA)  cukup  membangkitkan  kepercayaan  setelah  data  menunjukkan  kenaikan  pada  penjualan rumah di bulan lalu. HIA malaporkan penjualan rumah baru naik 6.9% di bulan April setelah mencatat penurunan 9.4% di bulan Maret  sebelumnya. 

Harga  obligasi  berjangka  Australia  naik  ditengah  meningkatnya  kekhawatiran  mengenai  kondisi  perbankan  Spanyol.  Obligasi  domestik  naik  di  awal sesi Selasa karena salah satu bank terbesar Spanyol, Bankia, meminta bailout senilai 19 milyar euro. Sementara bank‐bank Spanyol lainnya  membutuhkan dana sebesar 30 milyar euro. Namun harga obligasi kemudian terkoreksi kembali seiring meningkatnya pasar saham Asia. 

Berbagai even di Eropa dan sidang RBA berikutnya masih akan menjadi penggerak pasar obligasi. 

RBA  akan  melakukan  sidang  tanggal  5  Juni  untuk  memutuskan  kebijakan  moneter  dan  diprediksi  akan  kembali  memangkas  suku  bunganya  sebesar 25 basis poin.




SWISS
Swiss  franc  melemah  tipis  terhadap  dolar,  bersamaan  dengan  euro,  karena  investor  masih  khawatir  dengan  krisis  utang  zona  euro,  dan  fokus  pasar  khususnya pada kondisi meningkatnya biaya pinjaman perbankan Spanyol. 

Aksi beli aset aman telah mendorong franc mendekati paritasnya dengan euro Agustus lalu, mengancam perekonomian Swiss untuk jatuh kedalam resesi.  Untuk menghindari terjadinya resesi, maka bank sentral Swiss (SNB) mematok nilai kritis pada 1.20 franc per euro. Dan belakangan ini nilai tukar pasangan  mata uang tersebut berada di sekitar level 1.20, karena krisis di zona euro dan Yunani yang terancam keluar dari kenaggotaan zona euro, yang membuat  mata uang tunggal Eropa mengalami tekanan. 

Namun euro kemudian menguat setelah Kepala SNB Thomas Jordan di akhir pekan berencana untuk menerapkan langkah darurat termasuk kontrol modal  dalam  kasus  euro  runtuh  meskipun  pemerintah  tidak  mengharap  hal  ini  akan  terjadi  dan  sementara  ini  masih  akan  tetap  mempertahankan  nilai  patokannya terhadap euro 

Franc turun tipis sebesar 0.07% terhadap dolar di sekitar $0.9588 dibandingkan dengan penutupan New York hari Senin. Sementara franc bergerak flat  terhadap  euro  di  sekitar  1.2014  franc.  Namun  di  sesi  New  York,  dolar  kembali  menguat  ke  level  tertinggi  15  bulan  terhadap  Swiss  franc  karena  meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi perbankan Spanyol setelah biaya pinjaman atau yield obligasi perbankannya meningkat. Dolar menguat ke  level intraday high 0.9639 franc, level terkuatnya sejak medio Februari 2011. Dolar terakhir bergerak naik 0.4% di sekitar 0.9615 franc. 

Euro anjlok di bawah $1.5 dan menembus level terendah selama hampir 2 tahun terhadap dolar setelah lembaga pemeringkat Egan‐Jones memangkas  kembali peringkat kredit Spanyol, yang merupakan pemangkasan ketiga kalinya selama kurang dari 1 bulan menyusul kondisi perbankan negara tersebut  terus memburuk dan memberikan kekhawatiran pada investor. Lembaga pemeringkat Egan‐Jones memangkas peringkat kredit Spanyol menjadi B dari BB‐ minus.  Kondisi  tersebut  telah  mendorong  penguatan  dolar  secara  umum  terhadap  sejumlah  rivalnya,  termasuk  terhadap  logam  mulia  (emas)  karena  investor menganggap dolar sebagai aset yang lebih aman. 

Meskipun ada kekhawatiran mengalami resesi, namun ekonomi Swiss telah lolos dari kontraksinya dan diperkirakan tumbuh mendekati 1% di tahun 2012  ini. 

Sementara itu, data UBS consumption indicator untuk bulan April naik ke 1.41 poin dari level revisinya 1.20 poin di bulan Maret sebelumnya. Kenaikan  tersebut dipicu oleh meningkatnya sentimen konsumen dan sektor ritel. 

Tuesday, May 29, 2012

Headline News 29.05.12


US & GLOBAL
Bursa saham Eropa berbalik melemah dan euro kembali anjlok ke level terendahnya dalam dua tahun Senin lalu karena rencana Spanyol  yang  menggunakan  public  debt  untuk  membangkitkan  kembali  salah  satu  permasalahan  bank  yang  menaikkan  permintaan  premium  investor untuk menahan obligasi pemerintah Spanyol.   

Kenaikan yield obligasi pemerintah Spanyol, yang terlihat pada obligasi bertenor 10‐tahun yang menyentuh level tertinggi 6.5 persen,  menggarisbawahi kenaikan pada aset‐aset beresiko lainnya yang berhubungan pada polling akhir pekan yang memberikan partai pro‐ bailout Yunani untuk memimpin perampingan kedepannya pada pemilu 17 Juni.  

Bursa saham global, komoditas dan euro telah mengalami recovery dari penurunan tajam pekan lalu. Penurunan berasal dari investor  yang mengoleksi dollar AS dari meningkatnya permasalahan mengenai Yunani kedepannya dan sektor perbankan Spanyol, dan setelah  kekecewaan pada data ekonomi dari Cina dan Eropa.   

Pada pasar yang volume perdagangan tipis dari liburan publik disepanjang Eropa dan AS, melemahkan spekulasi pada zona euro yang  membantu menaikkan indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> 0.2 persen ke level 300.85, meskipun hanya diatas 1.4 persen pada  level terendah dalam tahunan, yang terjadi pekan lalu. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa sedikit berubah  pada pertengahan sore harinya Senin lalu ke level 984.64 poin, yang telah membalikkan level tertingginya 993.21. Masih melemah pada  level penurunan terbesar bulannya sejak aksi jual Agustus tahun lalu.   

Euro sedikit turun 0.3 persen ke level $1.2525 <EUR=>, membawanya mendekati level terendah Jumat lalu $1.2495, terendah sejak Juli  2010. Setelah penurunan tajam minggu lalu, mata uang tunggal mencatatkan kinerja bulanan terburuknya sejak bulan September.   

Investor  juga  memantau  kedepannya  data  ekonomi  utama  yang  dirilis  minggu  ini  di  AS  yang  termasuk  consumer  confidence gross  domestic  product  dan,  Jumat  ini  laporan  non‐farm  payrolls  bulan  April/Mei,  yang  mana  dapat  memberikan  petunjuk  apakah  perekonomian telah melemah atau terjadi sedikit kenaikan.   

Emas membagi kenaikannya Senin lalu karena euro kembali anjlok kearea negatif versus dollar pada perdagangan tipis liburan publik AS,  tetapi logam mulia bertahan diatas level $1,575 per ons karena investor memperkirakan penurunan harga minggu lalu telah usai. Spot  emas <XAU=> berada pada level $1,575.90 per ons pada pukul 1542 GMT, naik 0.2 persen tetapi sempat naik ke level tertinggi $1,583.50  pada  awalnya.  Logam  mulia  telah  merosot  1.1  persen  minggu  lalu.  Spot  emas  <XAU=>  naik  0.3  persen  ke  level  $1,577.76  per  ons,  kenaikan tertinggi yang mendekat satu minggunya. 

Brent crude oil naik dalam rangkaikan tiga harinya ke level $107.60 per barrel <LCOc1>. Harga juga dipengaruhi oleh pasokan minyak  Timur Tengah karena kebimbangan mengenai pembicaraan mengenai nuklir Iran. U.S. crude oil futures <CLc1> juga naik  lebih dari $1 ke  level tertingginya $91.92.   


GOLD & COMMODITIES
Emas memangkas keuntungannya pada hari Senin setelah euro kembali tersungkur ke teritorial negatif terhadap dolar ditengah tipisnya  perdagangan akibat libur pasar AS. Namun emas berhasil bertahan di atas $1,570 per ounce, setelah investor berkesimpulan kejatuhan  harga pekan lalu telah usai. 

Emas  tercatat  turun  lebih  dari  5%  di  bulan  Mei  ini  dan  rentan  tekanan  akibat  melemahnya  euro.  Keprihatinan  seputar  suramnya  pertumbuhan di zona euro dan kesehatan pada perbankan Spanyol memberikan indikasi emas bakal melemah 5% dalam bulan ini. 

Emas tercatat bergerak di $1,574.90 per ounce, naik 0.13% namun jauh di bawah level intraday high di $1,583.50. Emas tercatat turun  1.1% pekan lalu. 

Emas  masih  terpengaruh  kuat  oleh  pergerakan  mata  uang,  dan  berhasil  menguat  di  awal  sesi  akibat  sentimen  positif  terkait  pemilu  Yunani. 

Meningkatnya sentimen di Yunani telah mendorong naiknya euro. Jajak pendapat terbaru dari Yunani menunjukkan bahwa kedua partai  yang pro‐penghematan akan memiliki cukup suara untuk membentuk pemerintah koalisi di antara mereka, sehingga hal ini memberikan  sedikit dukungan positif ke pasar, menyusul Yunani kemungkinan masih akan dipertahankan sebagai anggota zona euro. 

Sementara harga emas di India terlihat menguat, permintaan fisik di negara konsumen emas terbesar dunia tersebut masih tertekan oleh  lemahnya rupee dan faktor musiman. 




OIL & COMMODITIES
Minyak  naik  diatas  $107  per  barel  pada  hari  Senin  karena  kekhawatiran  pecahnya  zona  euro  telah  surut  tetapi  kekhawatiran  akan  terhambatnya pasokan minyak Timur Tengah muncul kembali setelah pembicaraan mengenai program nuklir Iran hanya membuahkan  kemajuan yang tidak berarti. 

Jajak  pendapat  terbaru  dari  Yunani  menunjukkan  bahwa  kedua  partai  yang  pro‐penghematan  akan  memiliki  cukup  suara  untuk  membentuk  pemerintah  koalisi  di  antara  mereka,  sehingga  hal  ini  memberikan  sedikit  dukungan  positif  ke  pasar,  menyusul  Yunani  kemungkinan masih akan dipertahankan sebagai anggota zona euro. 

Kekhawatiran akan terjadinya perang di wilayah Teluk akan mengancam terhambatnya suplai minyak setelah pihak Barat gagal menekan  Iran untuk menghentikan kegiatan program nuklirnya. 

Ketegangan antara Iran dan barat kian meningkat menjelang pertemuan lanjutan di Moskow  bulan depan untuk mencoba mengakhiri kebuntuan. 

Ditengah tipisnya perdagangan akibat libur nasional di wilayah Eropa dan Memorial Day di AS, Brent menguat untuk ketiga kalinya secara berturut‐turut, didukung oleh melemahnya dolar. 

Harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Juli menembus intraday high di of $108.04, naik $1.24, sebelum melemah kembali dan bergerak di sekitar $107.62. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS juga naik lebih dari $1 ke level intraday high $91.99. 




EURO ZONE
Euro  berhasil  bangkit  dari  pelemahan  ke  level  terendah  sejak  2‐tahun  terakhirt  erhadap  dolar  AS  terdorong  hasil  jajak  pendapat  di  Yunani  yang  menunjukkan berkembangnya dukungan bagi partai yang berkomitmen menjaga kesepakatan bailout tdengan kreditur international. Hal ini menopang  aksi ambil untung pelaku pasar yang selama ini terus melakukan aksi jual terhadap mata uang tunggal Uni Eropa tersebut.  

Partai  Demokrat  Baru  (New  Democrat  Party)  diperkirakan  akan  memperoleh  kemenangan  pada  pemilu  17  Juni  mendatang.  Jika  ini  terjadi  maka  akan meningkatkan kemungkinan bahwa pemerintahan baru Yunani akan patuh terhadap kesepakatan dengan Uni Eropa dan IMF, serta memperkecil peluang keluarnya Yunani dari keanggotaan Uni Eropa.  

Namun  demikian  rebound  ini  dinilai  para  analis  masih  tergolong  rentan.  Sehubungan  masih  tingginya  kekhawatiran  investor  mengenai  prospek  pertumbuhan  eropa,  tingkat  kesehatan  perbankan  Spanyol  dan  meningkatnya  borrowing  cost  di  sejumlah  negara  zona  eropa.  Pemerintah  Spanyol  menyatakan bahwa kemungkinan akan menggunakan hutang pemerintah untuk merekapitalisasi perbankan etrbesar keempat negeri tersebut – Bankia,  yang pekan lalu mengumumkan permintaan bailout senilai 19 miliar euro untuk menutupi kerugian.  

Hingga akhir sesi eropa, euro tercatat menguat tipis 0,14 persen terhadap dolar AS ke 1.2532, namun euro kembali melemah 0,12 persen terhadap yen ke  99.60 yen, dan menguat tipis 0,04 persen terhadap sterling ke 0.7990 dan naik tipis 0,02 persen Swiss franc di 1.2015. 
U.K.
Perdana  menteri  David  Cameron  dan  Menteri  keuangan  George  Osborne  akan  bertemu  dengan  Gubernur  Bank  of  England  Mervyn  King  dan  Britain's  top  bank  regulator  Adair  Turner  pada  hari  Senin  untuk  mendiskusikan  mengenai  zona  euro,  seorang  jurubicara  pemerintah pengatakannya.   

Pertemuan dilakukan ditengah tumbuhnya kekhawatiran mengenai stabilitas mata uang tunggal, dan setelah Spanyol mengatakan rencana untuk  merekapitalisasi empat bank besarnya dengan menggunakan obligasi pemerintah Spanyol.   

Jurubicara mengatakan Deputi Perdana menteri Nick Clegg juga akan menghadiri rapat dan bahwa ini tidaklah biasa untuk pejabat tinggi bertemu  dengan gubernur BoE.   

"I would have thought they'd be focusing on broader economy questions, what the IMF had to say and prospects for the euro zone," seorang  jurubicara mengatakannya.   




JAPAN
Pada sesi Senin awal pekan ini dolar AS turun terhadap yen, ditunjang oleh maraknya aksi jual para eksportir Jepang yang diperkirakan marak melakukan  aksi jual tatkala usd/jpy mencapai kisaran 80.00. Pelemahan dolar AS terhadap yen juga ditunjang oleh hasil minutes dari BOJ yang memperlihatkan bahwa  bank sentral kemungkinan akan menunda langkah pelonggaran moneter lanjutan.  

Berdasarkan hasil dari minutes sidang BOJ terakhir, mayoritas pengambil kebijakan di BOJ setuju untuk melakukan pelonggaran moneter pada 27 April  untuk  memastikan  pertumbuhan  ekonomi  terus  berjalan.  Namun  demikian  para  anggota  BOJ  tersebut  juga  menguatkan  sinyal  untuk  menghentikan  sementara pemberlakuan stimulus, sebaliknya akan terus melakukan penilaian terhadap perkembangan ekonomi sehingga langkah yang diambil sesuai  dengan kebutuhan. 

Hingga akhir sesi eropa, dolar AS tercatat melemah 0,26 persen terhadap yen di 79.44, sementara itu euro juga turun 0,12 persen terhadap yen ke 99.60 yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat menguat 0,64 persen terhadap yen 78.23 dan sterling justru melemah 0,12 persen terhadap yen ke 124.56.




AUSTRALIA
Meningkatnya sentimen di Yunani telah mendorong naiknya Aussie lebih dari 1 sen dolar pada hari Senin setelah mencatat intraday high  di $0.9887. Aussie tercatat menguat 0.8% di sekitar $0.9850 dari penutupan Jumat di sekitar $0.9765. 

Aussie tercatat terkoreksi ke level terendah 6 bulan terhadap dolar di $0.9693 pada hari Kamis. 

Jajak  pendapat  terbaru  dari  Yunani  menunjukkan  bahwa  kedua  partai  yang  pro‐penghematan  akan  memiliki  cukup  suara  untuk  membentuk pemerintah koalisi di antara mereka, sehingga hal ini memberikan sedikit dukungan positif ke pasar. 

Disamping masalah perkembangan Yunani, Aussie kedepannya juga akan terpengaruh oleh data ekonomi dari Cina dan AS termasuk data  PMI. Jika data PMI Cina menunjukkan ekspansi, dan juga adanya perkembangan positif di Eropa, maka Aussie berpotensi untuk menguat. 

Pasar Amerika Serikat libur pada hari Senin, berkenaan dengan hari libur nasionalnya, Memorial Day




SWISS
Swiss  tengah  menyusun  rencana  untuk  menerapkan  langkah  darurat  termasuk  kontrol  modal  dalam  kasus  euro  runtuh  meskipun  pemerintah tidak mengharap hal ini akan terjadi dan sementara ini masih akan tetap mempertahankan nilai patokannya terhadap euro,  demikian dikatakan kepala SNB Thomas Jordan

Dalam upaya untuk mencegah terjadinya resesi dan deflasi di dalam negeri akibat menguatnya franc, SNB telah mematok nilai tertinggi  franc  terhadap  euro  di  level  1.20  franc  per  euro  pada  6  September  lalu,  namun  franc  hingga  saat  ini  masih  tercatat  menguat  30%  dibandingkan levelnya sebelum krisis, dimana telah menekan sektor ekspor dan industri pariwisata. 

Jordan sepakat dengan proyeksi SNB bahwa ekonomi Swiss akan tumbuh 1% tahun ini dan menegaskan bahwa ia tidak melihat adanya  resiko deflasi maupun inflasi. 

Euro ter‐support terhadap Swiss franc di 1.2020 setelah pernyataan Jordan tersebut. Sedangkan dolar juga terapresiasi ke level intraday  high 0.9595 franc sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9590 franc.    

Pasar Amerika Serikat libur pada hari Senin, berkenaan dengan hari libur nasionalnya, Memorial Day

Monday, May 28, 2012

Headline News 28.05.12

US & GLOBAL
Bursa saham AS dan euro merosot Jumat lalu karena memburuknya keuangan Spanyol dan kemungkinan Yunani keluar dari  euro membayangi laporan membaiknya laporan consumer confidence AS.   

Saham‐saham Eropa naik untuk rangkaian dua harinya, tetapi kenaikan didorong oleh defensive plays seperti saham‐saham  utilitas dan pembuat obat. Prospek outlook ekonomi yang sulit di Eropa menekan hasrat investor pada aset‐aset beresiko.  

Setelah mencatatkan beberapa kenaikan pada awal hariannya, ekuitas AS merosot karena kemajuan kedepannya dari libur  tiga hari dengan adanya Memorial Day, karena ketidakpastian berlanjutnya diseputar permasalahan Eropa.    

Indeks  Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  ditutup  melemah  74.92  poin,  atau  0.60  persen,  ke  level  12,454.83.  Indeks  Standard & Poor's 500 <.SPX> melorot 2.86 poin, atau 0.22 persen, ke level 1,317.82. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC>  berkurang 1.85 poin, atau 0.07 persen, ke level 2,837.53.    

Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> naik 0.2 persen untuk ditutup ke level 984.97. Indeks MSCI's all‐country world  equity <.MIWD00000PUS> merosot 0.2 persen ke level 300.23.  

Euro mencapai level terendah dalam 22‐bulan terhadap dollar AS setelah Presiden dari Catalonia, daerah otonomi terkaya  di  Spanyol,  mengatakan  tidak  ada  pilihan  untuk  pendanaan  kembali  yang  lebih  dari  13  milyar  euro  pada  debt  yang  dijadwalkan  tahun  ini.  Euro  secara  singkat  berada  dibawah  level  $1.25  <EUR=EBS>  pada  trading  platform  EBS  tetapi  membagi penurunannya untuk diperdagangkan melorot 0.2 persen ke level $1.2510.  

The U.S. Dollar Index <.DXY> naik 0.09 persen ke level 82.420.   

Obligasi  pemerintah  AS  bertenor  10‐tahun/U.S.  Treasury  note  <US10YT=RR>  naik  10/32  pada  harga  dengan  yield  1.75  persen.   

Harga emas sedikit naik Jumat lalu setelah perdagangan yang choppy tetapi logam mulia masih ditutup melemah dalam  mingguan setelah meluasnya aksi jual komoditas pada awalnya minggu ini berkenaan dengan penguatan dollar. Pada hari  Jumat, COMEX's gold futures contract, untuk Juni <GCM2>, di settled ke level $1,568.90, naik 0.7 persen dalam harian. Pada  basis mingguan June gold anjlok 1.2 persen berkenaan dengan penurunan dalam tiga hari dari awal minggunya, khususnya  Rabu sebelumnya yang hampir semua komoditas anjlok. Spot emas <XAU=> berada di sekitar level $1,572 per ons, naik 1  persen dalam harian dan turun 1.3 persen dalam mingguan.   

Brent crude <LCOc1> menguat 28 sen untuk di settle ke level $106.83 per barrel. U.S. July crude <CLc1> sedikit naik 20 sen  untuk  di  settle  ke  level  $90.86,  tetapi  walau  begitu  harga  oil  menguat  dalam  harian  dari  kurangnya  kemajuan  yang  berhubungan  dengan  Iran  dan  membaiknya  consumer  sentiment  AS,  crude  futures  sedang  menuju  ke  dalam  rangkaian  empat minggunya karena permasalahan ekonomi Eropa mengancam pada pengurangan permintaan.   




GOLD & COMMODITIES
Harga emas ditutup menguat di akhir pekan kemarin namun logam mulia masih ditutup mlemah pekan kemarin setelah  komoditas global mengalami tekanan jual sebelumnya di pekan kemarin akibat menguatnya dolar. 

Harga emas spot dan berjangka AS menguat sekitar 1% setelah investor memangkas posisi bearish emas menjelang libur  panjang akhir pekan berkenaan dengan libur pasar AS Memroial Day pada hari Senin. 

Emas  awalnya  mendapat  tekanan  setelah  adanya  permohonan  bantuan  dari  wilayah  Catalonia,  Spanyol.  Permohonan  tersebut telah memicu tertekannya euro, yang belum lama ini mendapat tekanan akibat masalah krisis utang Yunani hingga  ke level terendah 22 bulan terhadap dolar. Namun, emas kemudian berhasil rebound seiring membaiknya kondisi pasar. 

Harga emas COMEX pengiriman Juni naik 0.7% di $1,568.90 per ounce. Sedangkan emas spot bergerak sedikit di bawah  $1,572 per ounce, atau naik 1%, namun mencatat turun 1.3% dalam sepekan. 

Sedangkan minat beli dari India masih tipis sehingga kurang mendukung penguatan emas lebih lanjut. 

Perkembangan  yang  terjadi  di  Eropa,  terkait  kemungkinan  Yunani  akan  keluar  dari  keanggotaan  zona  euro  nampaknya  masih akan mendominasi pasar dalam pekan ini.




OIL & COMMODITIES
Harga minyak menguat pada hari Jumat dipicu minimnya perkembangan negosiasi antara Iran dan pihak barat seputar kegiatan nuklir  Iran dan meningkatnya data sentimen konsumen AS. Namun demikian, minyak mencatat koreksi mingguan untuk keempat kalinya secara  berturut‐turut akibat masalah krisis Eropa yang nampaknya masih akan melemahkan permintaan untuk bahan bakar. 

Ketidakpastian  politik  dan  ekonomi  Eropa  telah  menekan  euro  terhadap  dolar,  dan  bersamaan  dengan  indikasi  melambatnya  perekonomian Cina dan meningkatnya stok minyak mentah AS, telah membatasi kenaikan minyak berjangka Brent dan minyak mentah  AS. 

Hasil pertemuan terkait pembahasan program nuklir Iran di pekan kemarin tidak membuahkan kemajuan yang berarti, dan kedua kubu  sepakat untuk melanjutkan pertemuan di bulan Juni, menyalakan kembali kemungkinan berlanjutnya konflik dan hambatan pada suplai. 

Sementara data sentimen konsumen AS mencatat naik ke level tertinggi selama lebih dari 4 tahun di bulan Mei. Data yang dirilis lebih  tinggi dari perkiraan telah memabntu mengangkat harga minyak. 

Brent July crude <LCOc1> naik 30 sen ke $106.85 per barel, setelah bergerak dari $106.02 ke $107.24. Jika harga ditutup di atas $107.14  maka akan terhindar dari kerugian mingguannya.  Sedangkan U.S. July crude <CLc1> naik 32 sen di $90.98, setelah ditranskasikan dari $90.20 ke $91.32, dengan mencatat intraday high di  bawah level hari sebelumnya.   

Perkembangan  yang  terjadi  di  Eropa,  terkait  kemungkinan  Yunani  akan  keluar  dari  keanggotaan  zona  euro  nampaknya  masih  akan  mendominasi pasar dalam pekan ini. 



EURO ZONE
Akhir pekan lalu  euro anjlok ke  level terendah  sejak  2‐tahun  terakhir terhadap  dolar AS, terdesak  kekhawatiran para investor mengenai kemungkinan  hengkangnya Yunani dari keanggotaan zona eropa yang ditakutkan akan menyeret sejumlah negara lain pada kemungkinan serupa. Turut menekan kinerja  euro adalah permintaan dari daerah otonomi paling makmur Spanyol, Catalonia, yang meminta bantuan keuangan dari pemerintah pusat. Permintaan dari  Catalonia  ini  menegaskan  berkembangnya  krisis  di  Spanyol,  setelah  salah  satu  perbankan  terbesar  negeri  tersebut,  Bankia,  meminta  bail  out  dari  pemerintah Spanyol senilai 15 miliar euro. 

Eskalasi krisis hutang kawasan Uni Eropa masih akan menjadi bahan pertimbangan utama para investor dalam mengelola portofolio investasinya dalam  sepekan ke depan. Kondisi eropa berdampak langsung pada perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika dan Cina yang selama ini menjadi motor utama  penggerak ekonomi dunia. Para analis mata uang terkemuka memprediksi aksi jual terhadap euro masih akan berlanjut dalam sepekan kedepan, terutama  jika belum adanya langkah dan sikap yang jelas mengenai penanganan krisis hutang Yunani dan kemungkinan menjalarnya masalah serupa ke Spanyol,  Irlandia bahkan Italia.  

Dalam  sepekan  terakhir  euro tercatat  pelemahan  tajam  2,09  persen  terhadap  dolar  AS ke  1.2515,  sementara  itu  euro  juga  mencatat  pelemahan  1,24  persen  terhadap  yen  ke  99.72,    euro  juga  mencatat  pelemahan  1,13  persen  terhadap  sterling  ke  0.7987  dan  stagnan  terhadap  Swiss  franc  di  1.2012.




U.K.
Pelemahan  data  gross  domestic  product  Inggris  minggu  ini  meningkatkan  untuk  stimulus  berikutnya  dari  Bank  of  England,  tetapi  ini  harus  dipertimbangkan terhadap inflasi diatas target, pengambil kebijakan BoE Martin Weale mengatakannya.   

Revisi  data  resmi  minggu  ini  menunjukkan  bahwa  perekonomian  Inggris  mengalami  kontraksi  0.3  persen  pada  kuartal  pertama,  penurunan  terbesar daripada perkiraan awalnya ‐0.2 persen.   

Setelah perkiraan pertama dirilis, Weale mengatakan menguatkan BoE pada pembelian aset.   

Ditanyakan  pada  wawancara BBC  mengenai reaksinya  terhadap  data  revisi terakhir, Weale mengatakan  telah  mengkonfirmasi  pernyataannya  bahwa perekonomian Inggris telah flat atau turun tipis untuk sementara waktu.   

"I said when those (preliminary Q1 GDP) figures appeared that I thought they strengthened the case for further support for the economy, for  further asset purchases," ungkapnya.   

"At the same time, of course, we have to remember that although we had recent good (inflation) news ... nevertheless the inflation rate is 3  percent rather than 2 percent and it's been above target for quite a long time," kata Weale.   

Keluarnya  Yunani  dari  zona  euro  zone  akan  membuat  suatu  "chain  reaction  of  uncertainty"  yang  akan  sangat  terasa  pada  sektor  perbankan  Inggris, Deputi perdana menteri Inggris Nick Clegg mengatakannya.   

Dia memperingatkan bahwa kemungkinan Yunani keluar tidak akan menyelesaikan permasalahan saat ini pada zona euro tetapi malahan akan  meperbesar ketidakstabilan di antero Eropa dan meluas keperekonomian global.




JAPAN
Meningkatnya harga energi dunia mengangkat inflasi di tataran konsumen Jepang pada periode April sebesar 0,4 persen. Namun demikian inflasi masih  jauh dari target BOJ sebesar 1 persen. Data tersebut dipandang masih akan memberikan tekanan pada BOJ untuk terus melanjutkan upaya pelonggaran  moneternya guna menanggulangi deflasi dan membentengi ekonomi dari dampak penguatan kurs yen.  

Menteri Keuangan Jun Azumi mengharapkan Yunani akan tetap berada pada keanggotaan zona eropa. Azumi menegaskan bahwa Yunani seharusnya tetap  memikul tanggung jawabnya terhadap Uni Eropa dengan mengimplementasikan reformasi fiskal meskipun menghadapi tentangan dari rakyatnya sendiri.  Kemungkinan keluarnya Yunani dari zona eropa berdampak pada pasar saham Jepang yang anjlok tajam, dan para eksportir yang terus terbebani oleh  penguatan kurs yen.  

Dalam sepekan terakhir dolar AS tercatat menguat 0,81 persen terhadap yen ke 79.65, sementara itu euro melemah 1,24 persen terhadap yen ke 99.72.  Sedangkan Aussie dolar tercatat melemah tipis 0,05 persen terhadap yen 77.73 dan sterling turun 0,18 persen terhadap yen ke 124.73.  




AUSTRALIA
Kondisi  yang  masih  belum  menentu  di  Eropa  terkait  masalah  krisis  utang,  membuat  investor  berlaku  hati‐hati,  dan  membuat  Aussie  bergerak relatif stabil terhadap dolar di akhir pekan. Aussie tercatat bergerak di sekitar $0.9776, naik 0.1% dari posisi penutupan New  York hariKamis di sekitar $0.9765. 

Pada hari Rabu sebelumnya, Aussie terkoreksi ke level terendah 6 bulan di sekitar $0.9693. Namun aussie kemudian rebound menyusul  berbagai komentar yang mengindikasikan Yunani belum akan keluar dari keanggotaan zona euro. 

Sementara harga obligasi berjangka Australia sedikit melemah karena investor menunggu perkembangan lebih lanjut dari krisis utang  Eropa. 

Perkembangan  yang  terjadi  di  Eropa,  terkait  kemungkinan  Yunani  akan  keluar  dari  kenaggotaan  zona  euro  nampaknya  masih  akan  mendominasi pasar dalam pekan ini. 

Pandangan  pasar  juga  akan  terfokus  pada  sidang  reguler  bank  sentral  Australia  (RBA)  pada  5  Juni  mendatang,  dimana  lengkah  pemangkasan suku bunga lebih lanjut nampaknya masih terbuka. 

Pekan  ini,  data  penjualan  ritel  dan  perumahan  Australia  akan  dicermati  pasar  dimana  kedua  data  nampaknya  akan  dirilis  turun,  berdasarkan jajak pendapat Reuters.




SWISS
Swiss franc berhasil rebound dari level terendah 15 bulan terhadap dolar setelah menembus level 0.96 per dolar untuk pertama kalinya sejak  Februari 2011, dipicu aksi ambil untung pelaku pasar. 

Dalam beberapa sesi terakhir, franc terkoreksi seiring melemahnya euro atas dolar, dipicu kekhawatiran atas kemungkinan Yunani keluar dari  keanggotaan zona euro dan krisis yang terjadi pada perbankan Spanyol. 

Setelah sempat menguat ke 0.9539 franc per dolar, Swiss franc kemudian bergerak di sekitar 0.9590 franc, melemah sekitar 0.1% dibandingkan  penutupan New York hari Kamis di sekitar 0.9578 franc.  Sedangkan terhadap euro, Swiss franc bergerak relatif stabil di sekitar 1.2010 franc. 

Adapun data ekonomi Swiss yang berhasil dirilis pada hari Jumat adalah data non‐farm payrolls untuk kuartal pertama yang tercatat naik 1.3% y/y  menjadi 4.049 juta. 

Barometer  untuk  indikator  utama  ekonomi  Swiss,  KOF,  diprediksi  meningkat  ke  0.52  di  bulan  Mei  dari  0.40  di  bulan  April,  berdasarkan  jajak  pendapat dari para ekonom yang dikumpulkan oleh Dow  Jones Newswires.  Barometer tersebut diperkirakan akan terus meningkat meskipun  terlihat  kondisi  bisnis  yang  mengecewakan  dari  Eropa,  dan  data  KOF  mengindikasikan  ekonomi  Swiss  akan  tumbuh  secara  perlahan  dalam  6  bulan kedepan. Data KOF akan dirilis pada 30 Mei sekitar pukul 14.00 wib. 

Perkembangan yang terjadi di Eropa, terkait kemungkinan Yunani akan keluar dari kenaggotaan zona euro nampaknya masih akan mendominasi  pasar dalam pekan ini.