US & GLOBAL
• Bursa saham AS merosot Kamis lalu setelah U.S. Supreme Court memperkuat administrasi hukum perbaikan kesehatan Obama, sementara itu euro tertekan ke level terendah tiga minggunya karena terpecahnya diantara para pemimpin Eropa pada meeting di Brussels kedepannya dengan berkurangnya harapan dari langkah mendesak untuk menangani krisis utang disana.
• Investor berbalik menjadi lebih berhati‐hati setelah data menunjukkan perekonomian AS kehilangan momentum, sementar itu tingkat pengangguran Jerman naik pada bulan Juni, menunjukkan resiko pada pertumbuhan (ekonomi) global.
• Pada penutupannya, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> turun 24.90 poin, atau 0.20 persen, ke level 12,602.11. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> melemah 2.84 poin, atau 0.21 persen, ke level 1,329.01. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> melorot 25.83 poin, atau 0.90 persen, ke level 2,849.49.
• Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup turun 0.5 persen ke level 995.14. Indeks STOXX European banking <.SX7P> ditutup merosot 2.36 persen. Indeks MSCI's world equity <.MIWD00000PUS> turun 0.18 persen ke level 303.05, yang membawa penurunan kuartalan untuk ditutup menjadi 9.1 persen.
• Euro <EUR=> berkurang 0.21 persen ke level $1.2444 setelah menyentuh level $1.2405, level terendahnya yang lebih dari tiga minggu terhadap dollar.
• The dollar index <.DXY> naik 0.11 persen ke level 82.715 setelah menyentuh level tertinggi disekitar 1‐1/2 minggunya.
• Harga Treasuries AS naik Kamis lalu dengan aksi beli untuk safe haven terbukti menjadi andalan karena para pemimpin Uni Eropa mulai terpecah pada summit berkenaan dengan bagaimana untuk menyelesaikan kembali krisis utang zona euro.
• Emas merosot lebih dari 1 persen Kamis lalu, tertekan oleh kekhawatiran dari perlambatan ekonomi setelah U.S. Supreme Court berkuasa mengakkan hukum healthcare dan dengan merosotnya harapan bahwa European Union summit akan dapat menyelesaikan krisis utang disana. Spot emas <XAU=> anjlok 1.4 persen ke level $1,553.10 per ons pada pukul 3:16 p.m. EDT (1916 GMT), yang pada awalnya sempat tertekan ke level terendahnya dalam empat minggu di level $1,547.39.
• Brent crude futures di London <LCOQ2> di settled merosot $2.14, atau 2.29 persen ke level $91.36 per barrel, sementara itu U.S. oil futures <CLc1> ditutup turun $2.52, atau 3.14 persen, ke level $77.69 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas sempat anjlok dalam level terendah empat minggunya Kamis lalu, tertekan kemungkinan besar seperti dari aset‐aset beresiko daripada safe haven investment, dan terpengaruh oleh ekspektasi pesimistik untuk European Union summit yang kemungkinan untuk menghasilkan langkah besar yang dibutuhkan untuk menghadang krisis utang.
• Pada summit Uni Eropa diekspektasi untuk menghasilkan roadmap yang luas untuk kebijakan fiskal, finansial dan politik bersama dan kemungkinan menyetujui paket langkah untuk mendorong pertumbuhan (ekonomi).
• Tetapi Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan dukungan pada proposal yang didukung oleh Perancis untuk negara‐negara zona euro yang seharusnya mengasumsikan joint liability untuk masing‐masing utang.
OIL & COMMODITIES
• Crude oil futures memperluas penurunannya untuk menjadi lebih dari 2 persen Kamis lalu, ditekan oleh ekuitas yang mana turun kedepannya setelah keputusan U.S. Supreme Court menjunjung elemen‐elemen utama dari Presiden Barack Obama dalam reformasi terhadap hukum healthcare.
• Pesimisme bahwa EU summit akan menghasilkan sedikit usaha untuk menemukan solusi jangka panjang terhadap krisis utang zona euro yang memicu penurunan awalnya pada crude futures.
• Euro melemah terhadap dolar AS dalam 4‐sesi secara beruntun dan mencapai level terendahnya sejak 3‐pekan terakhir menyusul naiknya keraguan dikalangan investor bahwa hasil European Summit akhir pekan ini belum akan menyajikan terobosan pada penanganan krisis hutang Uni Eropa. Namun demikian para analis memperkirakan tekanan pada euro bisa saja berbalik apabila terdapat perkembangan positif dari penanganan krisis hutang.
• Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menampik pemberitaan yang menyatakan bahwa Jerman akan menyetujui pembagian tanggungjawab pada hutang Zona Euro dengan cara antara lain menerbitkan obligasi bersama Uni Eropa. Pernyataan ini menegaskan komitmen Kanselir Angela Merkel yang menegaskan bahwa pihaknya menolak dengan tegas kemungkinan penerbitan obligasi bersama, atau bersama‐sama menanggung tanggungjawab hutang Uni Eropa.
• Sementara itu imbal hasil obligasi Spanyol untuk tenor 10‐tahun mencapai diatas level 7 persen, yang merupakan level unsustainable. Kondisi tersebut diperkirakan meningkatkan kekhawatiran para investor terhadap keuangan Spanyol dan prospek penyebarannya ke negara lain seperti Italia. Pada saat yang sama Italia berhasil .
U.K.
• Perekonomian Inggris tertekan kembali ke dalam resesi yang lebih cepat dari perkiraan dan kelihatan tidak mungkin untuk mengalami recover untuk beberapa waktu, data menunjukkannya Kamis sebelumnya, digemakan prediksi yang suram oleh bank sentral saat ini tetapi dipastikan untuk hidup kembali dari progam stimulusnya minggu depan.
• Perekonomian melorot hingga 0.3 persen antara Januari dan Maret, Office for National Statistics mengatakannya. Ini mengkonfirmasi perkiraan awalnya, tetapi revisi gambaran untuk kuartal terakhir tahun 2011 menunjukkan penurunan 0.4 persen, lebih dalam daripada laporan awalnya.
• Harga perumahan Inggris kembali melemah pada bulan Juni dengan fase tahunan merosot yang mencapai level tertinggi hampir dalam tiga tahunnya karena perekonomian menyisakan pelemahan dengan sedikitnya tanda‐tanda untuk meningkat kembali, mortgage lender Nationwide mengatakannya.
• House prices turun 0.6 persen pada bulan Juni setelah kenaikan 0.2 persen pada bulan Mei, menjauhi harga turun ke level terendahnya 1.5 persen daripada tahun lalu, level terendahnya untuk pertumbuhan tahunan sejak Agustus 2009.
JAPAN
• Penjualan ritel di Jepang pada periode Mei meningkat sebsar 3,6 persen, melebihi ekspektasi para analis yang memprediksi kenaikan sebesar 3 persen. Namun demikian data periode Mei tersebut masih berada dibawah data periode April yang direvisi menjadi 5,7 persen, diperkirakan karena konsumsi privat pasca bencana tsunami pekan lalu mulai kehilangan momentum.
• Sementara itu dukungan pada pemerintah Perdana Menteri Yoshihiko Noda kembali stabil, atau bisa dikatakan stagnan, setelah Majelis Rendah Jepang menyetujui rencana kenaikan pajak penjualan, meskipun terdapat penolakan dari internal Partai Demokrat yang berkuasa saat ini. Dengan rencana tersebut, pajak penjualan produk Jepang akan ditingkatkan menjadi 10 persen dalam kurun 3 tahun kedepan untuk membantu mengatasi tingginya biasa jaminan social seiring tingginya hutang Jepang yang mencapai 200 persen dari total PDB‐nya.
AUSTRALIA
• Penjualan rumah baru di Australia naik sebesar 0,7 persen pada periode Mei ditunjang oleh meningkatnya penjualan paad sektor apartemen hunian. Pemangkasan suku bunga perbankan turut menunjang penjualan properti, demikian berdasarkan data dari The Housing Industry Association (HIA). Bank sentral – RBA melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 3,75 persen pada sidang Mei silam, yang kemudian diikuti pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada periode Juni menjadi 3,5 persen.
• Sementara itu jumlah ketersediaan lapangan kerja di Australia menurun menjadi 5,3 persen enjadi 172.500 pada periode Mei, demikian berdasarkan data dari the Australian Bureau of Statistics. Lapangan kerja di sektor jasa menurun menjadi 5,2 persen menjadi 156.700..
SWISS
• Anggota SNB – Jean‐Pierre Danthine menegaskan bahwa kebijakan SNB untuk mematok kurs franc pada batas 1.2 terhadap euro merupakan strategi terbaik untuk menopang ekonomi. Danthine juga tidak menampik kemungkinan diberlakukannya kebijakan lanjutan termasuk kontrol permodalan apabila krisis Uni Eropa terus menyebar.
• Lebih lanjut Danthine juga mengungkapkan bahwa SNB tengah menyiapkan diri untuk melakukan pembelian mata uang asing dalam jumlah besar pasca kenaikan cadangan devisa Swiss pada periode Mei setelah bank sentral secara intensif melakukan upaya intervensi untuk menstabilkan kurs franc terutama terhadap euro sebagai partner dagang utama Swiss. Para eksportir Swiss menurut Danthine akan dapat menyesuaikan dengan kurs franc saat ini terutama apabila kondisi ekonomi dunia membaik, namun apabila krisis memburuk maka pihaknya akan mempertimbangkan pematokan pada batas 1.20 saat ini.