title cover

title cover

Friday, August 31, 2012

Headline News 31.08.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  dan  euro  melemah  pada  sesi  Kamis  karena  investor  menurunkan  ekspektasi  bahwa  Kepala  The  Federal  Reserve  Ben  Bernanke  akan  memberikan  sinyal  peluncuran  QE3  dalam  pidatonya  pada  pertemuan  bank  sentral  di  Wyoming. Suksesnya penjualan obligasi Italia menunjukkan tumbuhnya kepercayaan di kalangan investor bahwa ECB akan  mengambil langkah‐langkah segera untuk mengatasi krisis utang yang melanda di kawasan tersebut. 

The Dow Jones industrial average <DJI.> ditutup turun 106,77 poin, atau 0,81 persen, ke 13,000.71. Indeks The Standard &  Poor 500 <. SPX> turun 11.01 poin, atau 0,78 persen, ke 1,399.48. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> merosot 32.47  poin, atau 1,05 persen, ke 3,048.71. 

Di Eropa, Indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup turun 0,8 persen ke 1,077.93. Indeks saham global MSCI  <MIWD00000PUS.> yang telah melemah selama tujuh sesi terakhir, tercatat turun 0,9 persen ke 320.39. 

Jika Bernanke memberikan sinyal bahwa bank sentral AS akan memulai program pembelian aset lanjutan maka berpotensi  akan  menekan  kinerja  dolar  AS  terhadap  mata  uang  utama  dunia  lainnya.  Euro  <EUR=>  turun  0,2  persen  ke  1,2506,  sementara indeks dolar AS <DXY.> naik 0,2 persen ke 81,686. Penguatan menembus level  1,2590 akan menandai kinerja  terbaik euro dalam 8‐pekan terakhir. 

Para  investor  dan  ekonom  dalam  2‐pekan  terakhir  nampak  lebih  skeptis  akan  kemungkinan  QE3  dari  The  Fed  pada  sidangnya September mendatang, demikian berdasarkan jajak pendapat Reuters selama seminggu terakhir. Kinerja euro  mendapat dukungan pada awal pekan ini setelah Perdana Menteri Cina Wen Jiabao, yang bertemu Kanselir Jerman Angela  Merkel di Beijing, pada sesi Kamis, mengatakan keyakinannya bahwa zona euro bisa keluar dari krisis utang dan bahwa Cina  akan tetap untuk terus membeli utang pemerintah Uni Eropa. 

Harga bijih besi jatuh ke level terendah sejak 2009, menyeret turun saham penambang, termasuk Rio Tinto <RIO.L> dan  BHP <BLT.L> Billiton, perlambatan permintaan dari China mengancam permintaan metal dunia. 

Harga obligasi Amerika menguat, mendiskonto kemungkinan QE3 dari The Fed. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun Amerika  <US10YT=RR>harganya naik 7/32 dengan imbal hasil pada 1,6267 persen. Berkembangnya ekspektasi bahwa ECB juga akan  meningkatkan stimulus keuangan juga mendorong naiknya permintaan obligasi Italia tenor 5 dan 10‐tahun yang mencatat  penjualan sebesar 7,3 miliar euro. 

Harga  minyak  mentah  Brent  naik  dalam  perdagangan  yang  cukup  volatile,  didukung  oleh  kekhawatiran  pasokan  dan  ketegangan geopolitik, sementara minyak mentah AS turun seiring mulai dilakukannya penilaian oleh beberapa perusahaan  akan  dampak  dari  kerusakan  dari  Badai  Isaac  yang  menyapu  kawasan  Teluk  Meksiko.Minyak  mentah  brent  untuk  pengiriman Oktober <LCOc1> ditutup naik 11 sen ke 112,65 USD per barel. Minyak mentah AS <CLc1> turun 94 sen ke 94,55  USD per barel. 


GOLD & COMMODITIES
Harga  emas  ditutup  flat  Kamis  lalu  karena  pelemahan  pada  pasar  keuangan  yang  mendorong  investor  untuk  menahan  posisinya dari kedepannya yang menunggu pidato dari ketua the Fed Ben Bernanke. 

Logam mulia sempat mencatatkan penurunan bersamaan dengan bursa Wall Street dan crude futures AS karena investor  melepas  posisinya  dalam  rangka  menunggu  pidato  Bernanke  pada  simposium  para  bankir  bank  sentral  di  Jackson  Hole,  Wyoming, 

Emas telah naik 3 persen dalam delapan hari terakhirnya dari ekspektasi bahwa Bernanke menggunakan pidatonya untuk  membawa pesan yang kuat pada pasar. 

"This (rally) may mean that the risk for gold is to the downside if the Fed Chairman does not signal clearly ‐ or loudly ‐  enough that further monetary easing is likely on the way," kata James Steel, analis metal HSBC.   

Beberapa  trader  mengekspektasi  Bernanke  kemungkinan  mengisyaratkan  pada  putaran  ketiga  dari  pembelian  kembali  obligasi AS yang diketahui sebagai quantitative easing, sementara yang lain mengatakan the Fed dapat menunggu untuk  laporan nonfarm payroll sebelum mencapai keputusan pada stimulus pada policy meeting (12‐13) September.  


OIL & COMMODITIES
Harga  Brent  crude  naik  pada  perdagangan  yang  choppy  Kamis  lalu,  didukung  oleh  permasalahan  pasokan  dan  tensi  geopolitik, sementara itu crude AS melorot karena perusahaan‐perusahaan energi sejauh ini telah melaporkan tidak adanya  kerusakan yang fatal pada fasilitas produksi Teluk Meksiko yang terkena badai topan Isaac yang melalui wilayah tersebut.  

Kemungkinan  pemogokan  oleh  pekerja  jasa  oil  Norwegia,  pemeliharaan  (peralatan)  North  Sea  dan  berlanjutnya  perselisihan berkenaan dengan program nuklir Iran yang berlanjut untuk mendukung pasar Brent.  

Brent  masih  mencatatkan  kenaikan  dalam  rangkaian  tujuh  bulannya  yang  lebih  dari  7  persen,  dengan  crude  AS  juga  mencatatkan kenaikan 7 persen dalam bulan Agustus.  

"Brent has more geopolitical risk associated with it and it is North Sea maintenance season," kata Gene McGillian, analis  pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut. 

Perusahaan oil dan gas alam yang beroperasi di wilayah Gulf Coast AS sejauh ini melaporkan tidak adanya kerusakan yang  signifikan oleh badai terhadap infrastruktur, yang mana ditutup dari terjadinya badai Topan Isaac, yang saat ini menurun  menjadi badai tropis. 


EURO ZONE
Euro terkoreksi untuk hari kedua terhadap dolar pada hari Kamis setelah sebagian investor meragukan langkah QE3 The Fed yang kemungkinan akan diumumkan  dalam testimoni Bernanke malam nanti. Pergerakan mata uang terlihat terbatas karena investor menunggu hasil testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke yang akan  diumumkan melalui simposium tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming. Jika terindikasi adanya upaya untuk melanjutkan kebijakan moneter longgar oleh The  Fed, maka akan berpotensi menekan dolar lebih lanjut.  Selain itu, investor juga menunggu hasil sidang ECB hari Kamis pekan depan dan sidang The Fed tanggal 12‐13 September mendatang. 

Harapan akan segera dilanjutkannya kebijakan moneter longgar muncul sejak minutes dari sidang The Fed pekan lalu yang menunjukkan dewan kebijakan dapat  bertindak  “dengan  segera”.  Euro  juga  menguat  setelah  Kepala  ECB  Mario  Draghi  menunda  kehadirannya  di  pertemuan  Jackson  Hole  nanti  malam,  dimana  menambah harapan bahwa ECB akan menawarkan bantuan kepada Spanyol dan Italia. 

Ketidakpastian  masih  marak  terjadi  di  pasar  dimana  investor  dan  ekonom  menjadi  lebih  skeptis  bahwa  The  Fed  akan  mengumumkan  putaran  baru  pembelian  obligasi pada sidangnya September mendatang, demikiann jajak pendapat Reuters menunjukkan. 

Euro terkoreksi 0.2% di sekitar $1.2496, setelah sempat mencatat intraday high di $1.2563. Sedangkan dolar turun 0.2% ke 78.55 yen, dan euro melemah 0.5% ke  98.15 yen.


U.K.
Sterling melemah terhadap dolar AS ditengah aksi investor yang cenderung berhati‐hati menjelang pertemuan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming,  dimana  Ketua  The  Fed  –  Ben  Bernanke  diharapkan  akan  memberikan  sinyal  pemberlakuan  QE3.  Jika  pada  akhirnya  Bernanke  menguatkan  sinyal  pelonggaran  kuantitatif  lanjutan  untuk  Amerika,  maka  akan  berpotensi  menekan  kinerja  dolar  AS.  Sebaliknya,  apabila  Bernanke  pada  akhirnya  mengecewakan ekspektasi publik, maka dolar potensial akan menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya termasuk sterling. Hingga akhir sesi New  York, sterling tercatat melemah 0,28 persen terhadap dolar AS ke 1.5785. 

Sementara  itu  berdasarkan  jajak  pendapat  terakhir  yang  dilansir  Reuters  memperlihatkan  bahwa  mayoritas  ekonom  percaya  BoE  akan  meningkatkan  jumlah dana yang digunakan dalam pelonggaran kuantitatifnya sebesar 50 miliar pound lagi menjadi total 425 miliar poundsterling. Para ekonom tersebut  memperkirakan sidang BoE pada 06 September belum akan mengumumkan kebijakan ekspansi stimulus tersebut, Sementara itu suku bunga acuan bank  sentral Inggris diperkirakan belum akan mengalami perubahan dari levelnya saat ini setidaknya hingga sidang BoE pada April 2014 mendatang. 

Data terakhir memperlihatkan bahwa pinjaman kepada sektor bisnis dan konsumen di Inggris pada periode Juli mengalami penurunan menyusul turunnya  angka pinjaman kartu kredit ke level terburuknya sejak hampir 6‐tahun terakhir. Kondisi tersebut semakin memberikan tantangan bagi bank sentral yang  saat ini tengah menggodok rencana skema baru untuk meningkatkan kredit (Funding for Lending Scheme). 


JAPAN
Penjualan ritel Jepang mencatat penurunan yang lebi tajam dari perkiraan dalam basis tahunan di bulan Juli, mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 8  bulan, menyusul melemahnya konsumsi dan ekspor yang menambah prospek suram ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut. 

Penurunan 0.8% pada retail sales di bulan Juli tercatat lebih tajam dari perkiraan turun 0.2%, setelah mencatat naik 0.2% di bulan Juni sebelumnya pasca maraknya  penjualan yang terlihat di awal tahun ini. 

Data tersebut telah menambah keyakinan bahwa konsumsi swasta, yang menyumbang sekitar 60% pada perekonomian, tengah kehilangan momentumnya setelah  sempat rebound dari keterpurukan akibat gempa dan tsunami di tahun lalu. 

Sejumlah ekonom memprediksi ekonomi akan melambat di akhir tahun ini menyusul subsidi pemerintah pada pembalian mobil beremisi rendah akan berakhir dan  ekspor menurun, dimana menambah tekanan pada BOJ untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. 

Pergerakan mata uang terlihat terbatas karena investor menunggu hasil testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke yang akan diumumkan melalui simposium tahunan  The Fed di Jackson Hole, Wyoming. Jika terindikasi adanya upaya untuk melanjutkan kebijakan moneter longgar oleh The Fed, maka akan berpotensi menekan dolar  lebih lanjut. Selain itu, investor juga menunggu hasil sidang ECB hari Kamis pekan depan dan sidang The Fed tanggal 12‐13 September mendatang. 

Ketidakpastian  masih  marak  terjadi  di  pasar  dimana  investor  dan  ekonom  menjadi  lebih  skeptis  bahwa  The  Fed  akan  mengumumkan  putaran  baru  pembelian  obligasi pada sidangnya September mendatang, demikiann jajak pendapat Reuters menunjukkan. Euro terkoreksi 0.2% di sekitar $1.2496, setelah sempat mencatat  intraday high di $1.2563. Sedangkan dolar turun 0.2% ke 78.55 yen, dan euro melemah 0.5% ke 98.15 yen. 


AUSTRALIA
Australian  dollar  dan  yield  obligasi  pemerintah  turun  ke  level  terendahnya  dalam  satu  bulan  Kamis  lalu  dari  bertahannya  kekhawatiran  pertumbuhan (ekonomi) global dan anjloknya harga komoditas, yang menghadapi investasi pipanisasi dalam sektor sumber daya negara.   

Obligasi bertenor tiga tahun <YTTc1> melonjak ke level tertinggi 97.520, tertinggi sejak awal Agustus dan terakhir yield sebesar 2.51 persen.   

Euro mencatatkan penguatan versus dollar Kamis lalu, yang mendapat dukungan kedepannya dari pidato oleh Ketua the Fed Ben Bernanke Jumat  ini, tetapi Australian dollar mencapai level terendahnya satu bulan dari berlanjutnya permasalahan mengenai outlook (ekonomi) Cina.   


SWISS
Swiss franc naik bersamaan dengan euro terhadap dollar Kamis lalu, mendapat dukungan diantara kegelisahan investor dari kedepannya pidato  Ketua the Fed Ben Bernanke pada Jumat ini.  

Para investor berharap bahwa pidato Bernanke pada simposium di Jackson Hole, Wyoming akan memberikan petunjuk untuk peluang dari the  Fed  yang  ditandai  program  pembelian  aset,  atau  quantitative  easing,  dan  apakah  atau  tidak  akan  mengambil  tindakan  tersebut  untuk  bulan  depan.   

"Markets are trading in tight ranges ahead of tomorrow's Jackson Hole symposium," Mitul Kotecha, ketua dari global forex strategy pada Credit  Agricole, mengungkapkannya.   

Thursday, August 30, 2012

Headline News 30.08.12


US & GLOBAL
Harga  minyak  mentah  Amerika  melemah  pada  sesi  Rabu,  kilang  minyak  dan  rig  di  kawasan  Teluk  Meksiko  nampaknya  berhasil  terhindar  dari  kerusakan  besar  sehubungan  Badai  Isaac,  sementara  bursa  saham  global  ditutup  relatif  stagnan  seiring aksi wait and see para pelaku pasar menjelang pidato Ketua The Federal Reserve Ben Bernanke pada hari Jumat.  Bursa  saham  Amerika  naik  tipis  dalam  sesi  dengan  volume  perdagangan  terendah  selama  2012  ini  menjelang  pidato  Bernanke  di  Jackson  Hole,  Wyoming,  dimana  para  pelaku  pasar  berharap  The  Fed  akan  memberikan  petunjuk  tentang  kemungkinan stimulus ekonomi lebih lanjut. 

Indeks bursa saham global MSCI <. WORLD> turun tipis 0,07 persen sementara bursa Eropa <FTEU3.> ditutup turun 0,22  persen.  

Data produk domestik bruto Amerika menunjukkan bahwa ekonomi terbesar dunia tumbuh sebesar 1,7 dalam basis antar  tahun pada triwulan  kedua 2012, lebih baik dari perkiraan awal sebesar 1,5 persen. Namun, kinerja tersebut dipandang  masih terlalu lambat untuk dapat menghindarkan dari kemungkinan program stimulus keuangan oleh The Fed. Sementara  itu laporan Beige Book memperlihatkan bahwa sektor manufaktur mengalami pelemahan yang cukup memprihatinkan di  berbagai penjuru Amerika. 

Kinerja bursa saham Amerika selama ini telah didukung oleh ekspektasi bahwa The Fed akan menyuntikkan lebih banyak  dana  segar  ke  perekonomian.  Namun  membaiknya  rilis  data  sektor  ketenagakerjaan  dan  penjualan  ritel  pada  bulan  Juli  telah teredam spekulasi pada pelonggaran lebih lanjut. Indeks Dow Jones industrial average <DJI.> naik tipis 4,49 poin, atau  0,03 persen, ke 13,107.48. The S & P 500 Index <SPX.> naik 1,19 poin, atau 0,08 persen, ke 1,410.49. Nasdaq Composite  <IXIC.> menguat 4,04 poin, atau 0,13 persen, ke 3,081.19. 

Minyal mentah berjangka Amerika <CLc1> turun 1,4 persen ke 95,01 USD per barel seiring ekspektasi bahwa kerusakan  akibat badai Isaac di kawasan produksi Teluk Meksiko tidak seburuk yang diperkirakan. Penurunan minyak juga ditukung  oleh data yang menunjukkan stok minyak mentah Amerika naik tajam pekan lalu. Minyak mentah Brent berjangka <LCOc1>  turun 2 sen ke 112,56 USD per barel. 

Euro  melemah  terhadap  dolar  AS,  membalikkan  penguatan  pada  beberapa  sesi  sebelumnya,  meskipun  penurunan  lebih  lanjut  dibatasi  oleh  optimisme  bahwa  ECB  akan  bertindak  untuk  mengatasi  krisis  utang  kawasan  Uni  Eropa.  ECB  akan  menggelar sidang pada 6 September dan diperkirakan akan melakukan pembelian obligasi Spanyol dan Italia. Presiden ECB  Mario Draghi mengatakan pada sebuah surat kabar pada hari Rabu bahwa bank sentral perlu menempuh "langkah‐langkah  yang  luar  biasa,"  komentar  mana  memperkuat  spekulasi  adanya  tindakan  dalam  waktu  dekat.Euro  <EUR=>  turun  0,28  persen ke 1,2529. 

Harga pada obligasi jangka menengah – panjang Amerika melemah setelah data memperlihatkan pending home sales di  Amerika  naik  ke  level  terpesarnya  sejak  lebih  dari  2‐tahun  terakhir,  meningkatkan  pandangan  bahwa  pemulihan  sektor  perumahan mulai nampak secara nyata. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya turun 6/32, dengan imbal  hasil pada 1,6557 persen. 



GOLD & COMMODITIES
Emas merosot Rabu lalu karena membaik dari ekspektasinya pertumbuhan ekonomi  AS yang memicu aksi ambil untung  pada logam mulia setelah rally naiknya baru‐baru ini dari spekulasi pada langkah stimulus terkini dari the Fed.  

Logam mulia mendapat tekanan setelah data menunjukkan perekonomian AS sedikit lebih baik daripada sebelumnya dalam  kuartal  kedua.  Langkah  pertumbuhan  walaupun  begitu  masih  terlalu  lambat  untuk  menuntup  pintu  pada  kemungkinan  putaran ketiga dari pembelian kembali obligasi AS, yang diketahui sebagai quantitative easing (QE3), kata para analis.  

Meskipun  penurunan  Rabu lalu,  emas  telah naik  3  persen dalam rangkaian tujuh  harinya,  karena  pasar mengekspektasi  Ketua the Fed Ben Bernanke akan menggunakan pidato Jumat ini dalam simposium tahunan pada bankir bank sentral dan  menteri keuangan di Jackson Hole, Wyoming untuk membawa pesan yang kuat terhadap pasar. 

"A Jackson Hole premium may certainly be priced in gold," kata Carlos Perez‐Santalla, precious metals trader pada PVM  Futures.  


OIL & COMMODITIES
Badai Isaac turun ke level badai tropis lagi Rabu lalu karena berlanjut untuk menerjang Gulf Coast AS, yang menyebabkan  banjir dan memadamkan listrik sejauh ini tidak terlihat merusak pada penyulingan atau oil lepas pantai dan penyangga gas.  

Harga crude oil AS melemah Rabu lalu karena badai topan Isaac menjauhi Gulf Coast dari produksi oil terbesar tersebut  tanpa  kerusakan,  sementara  itu  bursa  saham  global  berada  dalam  kisaran  yang  terbatas  karena  para  trader  menunggu  kedepannya meeting dari para bankir bank sentral Jumat ini.  

Data gross domestic product menunjukkan negara dengan perekonomian terbesar didunia tersebut bertumbuh 1.7 persen  dalam tahunan pada kuartal keduanya, sedikit lebih cepat daripada 1.5 persen dalam laporan sebelumnya.  

Oleh  karena  itu  langkah  pertumbuhan  masih  terlalu  lambat  untuk  untuk  mengesampingkan  kedepannya  dari  monetary  easing dari the Fed

Cadangan  crude  AS  naik  3.78  juta  barrel  menjadi  364.52  juta  dalam  mingguan  hingga  24  Agust.  yang  membalikkan  perkiraan  para  analis  yang  menggambarkan  1.5  juta  barrel,  Energy  Information  Administration  (EIA)  AS  mengatakannya  Rabu lalu. 


EURO ZONE
Euro melemah terhadap dolar, membalik sejumlah kenaikan yang dicapai sebelumnya, meskipun koreksinya masih terbatas dengan sejumlah investor menantikan  langkah ECB berikutnya untuk mengatasi krisis utang yang melanda kawasan. 

Sejumlah  mata  uang  utama  dunia  bergerak  terbatas  karena  pasar  menantikan  testimoni  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  pada  hari  Jumat  besok  pada  sebuah  simposium  tahunan  The  Fed  di  Jackson  Hole,  Wyoming.  Jika  terindikasi  adanya  upaya  untuk  melanjutkan  kebijakan  moneter  longgar  oleh  The  Fed,  maka  akan  berpotensi menekan dolar lebih lanjut. 

Kepala ECB Mario Draghi mengatakan dalam sebuah opini surat kabar pada hari Rabu bahwa bank perlu untuk melakukan "langkah‐langkah yang luar biasa," sebuah  pernyataan yang memperkuat spekulasi pada sebuah rencana untuk membeli obligasi untuk menurunkan biaya pinjaman zona euro. 

Pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh perdagangan tipis pada minggu terakhir musim panas di Amerika Utara. 

Euro terkoreksi 0.3% dan bergerak di sekitar $1.2530 setelah mencatat intraday high di $1.2573 pasca komentar Draghi. Euro terlihat masih mendekati level puncak  pekan lalu di $1.2589, level tertinggi sejak awal Juli. 

ECB akan melakukan pertemuan pada 6 September dan investor nampaknya akan menunggu detil dari langkah pembelian obligasi bank sentral sebelum memborong  euro. Meskipun Bundesbank Jerman menentang pembelian obligasi, namun pembuat kebijakan ECB bekerja lembur untuk meredakan kekhawatiran tersebut. 

Sementara  dalam  laporan  Beige  Book  semalam,  The  Fed  mengatakan  bahwa  ekonomi  AS  melanjutkan  pertumbuhannya  secara  gradual  di  bulan  Juli  dan  awal  Agustus,  namun  kegiatan  manufaktur  masih  melemah  di  sejumlah  wilayah.  Bank  sentral  AS  mengatakan  kegiatan  ritel,  termasuk  pembelian  otomotif,  telah  mencapai puncaknya sejak laporan terakhir diirilis. 

U.K.
Sterling berhasil menguat terhadap dolar AS, dan berhasil bangkit dari level terendahnya sejak 3‐pekan terakhir terhadap euro, para analis memperkirakan  salah  satu  dukungan  kinerja  sterling  berasal  dari  maraknya  pembelian  dari  bank  sentral.  Meskipun  demikian,  ekspektasi  bahwa  ECB  akan  segera  menempuh  langkah  untuk  menangani  krisis  hutang  kawasan  Uni  Eropa,  diperkirakan  akan  membatasi  penguatan  sterling.  Euro  tercatat  melemah  0,3  persen terhadap sterling ke 0.7915, sementara itu sterling  tercatat menguat tipis 0,05 persen ke 1.5830. 

ECB  juga  diprediksi  melakukan  diversifikasi  cadangan  devisa  dalam  bentuk  euro  ke  mata  uang  alternative  lainnya,  termasuk  sterling.  Namun  analis  memperkirakan  euro  akan  berpotensi  menguat  tajam  apabila  spekulasi  mengenai  kemungkinan  langkah  ECB  pada  akhirnya  terbukti,  dan  hal  tersebut  potensial melemahkan sterling lebih lanjut terhadap euro yang diperkirakan akan mencapai diatas level 0.80 terhadap sterling dalam waktu dekat.  

Para  pelaku  pasar  diperkirakan  akan  mengambil  posisi  wait  and  see  menjelang  pertemuan  bank  sentral  di  Jackson  Hall,  Wyoming,  dimana  The  Fed  diharapkan akan menguatkan sinyal peluncuran QE3 untuk menopang ekonomi Amerika. Bila The Fed kembali meluncurkan QE3, maka akan berpotensi  menekan dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya.


JAPAN
Wakil menteri keuangan Jepang, Takehiko Nakao, mengatakan bahwa pelambatan pertumbuhan ekonomi terjadi akibat penguatan yen, sebuah sinyal  bahwa Tokyo akan melakukan intervensi untuk meredam penguatan yen lebih lanjut. Ekspor telah terhambat oleh masalah di Eropa, dan juga Cina, dan  juga apresiasi yen yang cukup tajam. Jika diperlukan, kami akan mangambil langkah yang sangat tegas di pasar. 

Otoritas moneter Jepang telah absen dari aksi intervensi sejak terakhir kali melakukannya di bulan November tahun lalu. Namun belakangan ini mereka  kembali  melancarkan  ancaman  verbal  untuk  melakukan  intervensi  akibat  penguatan  tajam  yen  yang  telah  memukul  sektor  ekspor  dan  menghambat  pemulihan ekonomi dari gempa bumi dan tsunami yang terjadi tahun lalu. 

Tingkat  pertumbuhan  ekonomi  Jepang  melambat  menjadi  0.3%  di  periode  April‐Juni  akibat  krisis  Eropa  telah  menurunkan  tingkat  permintaan  ekspor  global, dan kalangan ekonom telah memangkas proyeksi mereka untuk pertumbuhan ekonomi Jepang di semester kedua tahun ini. 

Dolar mempertahankan penguatannya terhadap euro dan yen setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih baik dari estimasi awalnya di kuartal  kedua tahun ini. Euro bergerak di sekitar $1.2530 atau melemah 0.2% dari penutupan Selasa. Sedangkan terhadap yen, dolar menguat 0.2% di sekitar  78.70 yen setelah mencatat intraday high di 78.78 yen. 

Sementara dalam laporan Beige Book semalam, The Fed mengatakan bahwa ekonomi AS melanjutkan pertumbuhannya secara gradual di bulan Juli dan  awal Agustus, namun kegiatan manufaktur masih melemah di sejumlah wilayah. Bank sentral AS mengatakan kegiatan ritel, termasuk pembelian otomotif,  telah mencapai puncaknya sejak laporan terakhir diirilis.  


AUSTRALIA
Euro bertahan mendekati level puncaknya dalam tujuh minggu Rabu lalu, setelah mendapat dorongan pada level terkuatnya dalam overnight,  sementara itu Australian dollar merosot ke level terendah satu bulannya dari kekhawatiran mengenai pertumbuhan (ekonomi) Cina.    

Para trader mengatakan berita bahwa Presiden European Central Bank Mario Draghi terlalu sibuk untuk menghadiri meeting para bankir bank  sentral Jumat ini di Jackson Hole dari harapan terbaru dia dapat mengumumkan rencana jangka panjang yang telah ditunggu untuk menghadapi  krisis utang pada policy meeting ECB 6 Sept.   

Mata uang tunggal bertahan dilevel $1.2557 <EUR=>, setelah naik lebih dari setengah persen untuk mencapai level tertinggi $1.2577 Selasa lalu,  berada mendekati level puncak tujuh minggunya $1.2590 yang terjadi minggu lalu.   

Harga Australian bond futures menguat karena pasar menunggu meeting penting dari para bankir bank sentral global di AS akhir minggu ini.  


SWISS
Swiss franc bertahan terhadap dollar Rabu lalu, yang mengalami konsolidasi dari sehari sebelumnya yang naik bersamaan dengan euro, dimana  terdorong oleh harapan untuk tindakan yang menentukan dari European Central Bank untuk menangani krisis utang.  

The franc dibayangi pergerakan pada mata uang tunggal yang beriringan sejak akhir bulan September, ketika Swiss National Bank menetapkan  batasan level 1.20 per euro untuk menangani resesi dan deflasi setelah safe haven investor mengarahkan mata uangnya untuk mendekati paritas. 

Prospek  perekonomian  Swiss  cerah,  data  menunjukkannya  Rabu  lalu,  ditandai  dari  pertumbuhan  cepat  daripada  mitranya  dan  menambah  pertanyaan mengenai berapa lama bank sentral dapat mempertahankan pembatasan the safe‐haven franc.  

Indeks yang disusun oleh KOF research institute, pengukuran ekspektasi dari kinerja perekonomian dalam enam bulan, yang naik menjadi 1.57  poin  pada  bulan  Agustus  dari  revisi  1.41  poin  pada  Juli  –  rangkaian  kenaikan  tujuh  bulannya  dan  melewati  analisa  rata‐rata  perkiraan  analis  sebesar 1.50 poin. 

Wednesday, August 29, 2012

Headline News 29.08.12


US & GLOBAL
Euro menguat terhadap dolar AS pada sesi Selasa ditunjang ekspektasi bahwa ECB akan segera bertindak untuk mengatasi  krisis  utang  kawasan tersebut, sementara  harga  minyak  mentah  Amerika  menguat tajam  karena  Badai Isaac  yang mulai  mendekati kawasan Teluk Meksiko. 

Sementara itu bursa saham Wall Street ditutup relatif stagnan menyusul rilis data yang beragam belum cukup memberikan  indikasi apakah Ketua The Federal Reserve ‐ Ben Bernanke akan mengumumkan stimulus ekonomi ketika ia berpidato pada  hari  Jumat  di  Jackson  Hall,  Wyoming.  Volume  perdagangan  tercatat  sangat  tipis,  merupakan  sesi  dengan  volume  ketiga  terendah sepanjang tahun ini. 

Harga minyak mentah Amerika <CLc1> naik 0,9 persen ditunjang berita bahwa Badai Isaac tengah menjuju Teluk Meksiko,  memaksa beberapa perusahaan untuk menutup rig minyak dan kilangnya. 

Investor tetap berfokus pada pidato Ben Bernanke pada sesi Jumat dalam pertemuan tahunan para gubernur bank sentral  di Jackson Hole, Wyoming, di mana pengumuman akan stimulus lanjutan akan berdampak pada pelemahan kurs dolar AS  terhadap mata uang utama dunia lainnya. 

Sementara itu pihak ECB menyatakan bahwa Presiden ECB, Mario Draghi, tidak akan menghadiri konferensi tersebut karena  tengah  menghadapi  beban  kerja  yang  berat,  berita  tersebut  memberikan  dukungan  lebih  lanjut  terhadap  kinerja  euro.  Ketidakhadiran Draghi pada pertemuan tersebut dipandang sebagai isyarat bahwa Draghi akan mempersiapkan finalisasi  proposal kebijakan yang akan diumumkan dalam beberapa pekan mendatang. ECB sendiri dijadwalkan akan bertemu pada  6 September. 

Euro tercatat menguat 0,55 persen terhadap dolar AS ke 1,2568. 

Membaiknya  data  perumahan  Amerika  akhir‐akhir  ini  menyulitkan  investor  untuk  menentukan  apakah  The  Fed  akan  mengumumkan QE3 lebih lanjut untuk ekonomi AS, spekulasi mana yang sebelumnya telah mendukung penguatan aset  beresiko dan ekuitas akhir‐akhir ini. 

The Dow  Jones  industrial  average <DJI.>  turun 21,68 poin,  atau 0,17 persen,  ke  13,102.99.  The S & P  500 Index  <SPX.>  melemah 1,14 poin, atau 0,08 persen, ke 1,409.30. Indeks Nasdaq Composite <IXIC.> naik 3,95 poin, atau 0,13 persen, ke  3,077.14. 

Indeks  bursa  saham  global  MSCI  <.WORLD>  turun  0,2  persen  dan  indeks  FTSEurofirst  300  <.  FTEU3>  ditutup  turun  0,7  persen.  

Kekhawatiran  akan  prospek  pertumbuhan  global  muncul  kembali  setelah  Jepang  memangkas  penilaian  pada  kondisi  ekonominya, mengikuti perlambatan yang terjadi di Amerika Serikat dan Cina seiring krisis utang Eropa. 

Turut menambah tanda‐tanda pelemahan adalah, pemerintah Spanyol yang mengatakan resesi semakin mendalam pada  triwulan kedua 2012 menyusul merosotnya  pengeluaran domestik di tengah langkah‐langkah penghematan anggaran yang  bertujuan untuk mengatasi masalah fiskal pemerintah. 

Harga obligasi pemerintah Amerika naik tipis para investor mengantisipasi petunjuk dari Ben Bernanke mengenai QE3, yang  kemungkinan  akan  merupakan  pembelian  obligasi  lebih  banyak  lagi.  Obligasi  Amerika  tenor  10‐tahun  <US10YT=RR>  harganya naik 5/32, dengan imbal hasil berada pada kisaran 1,6352 persen.  


GOLD & COMMODITIES
Emas sedikit naik Selasa lalu karena pelemahan consumer confidence AS yang mendorong spekulasi pada stimulus terbaru  dari the Fed, tetapi beberapa analis memperingatkan kemungkinan aksi jual jika bank sentral tidak berkeinginan melakukan  monetary easing. 

"Gold prices could correct, possibly abruptly and steeply, should Bernanke's speech again hint of distancing the Fed from  further monetary policy easing," kata James Steel, analis pada HSBC.   

Emas  telah  naik  3.1  persen  sejauh  ini  pada  bulan  Agustus  dan  mencatatkan  kenaikan  terbesar  bulanannya  sejak  bulan  Januari,  didorong  meluas  oleh  ekspektasi  the  Fed  dan  European  Central  Bank  yang  akan  mengambil  langkah  tambahan  untuk menjaga borrowing costs rendah.   

Para bankir bank sentral dan menteri keuangan dari seluruh dunia ditetapkan bertemu di Jackson Hole, Wyoming pada 31  Agust. dan 1 Sept. Para investor mengharapkan petunjuk dari ketua the Fed Ben Bernanke pada langkah bank sentral yang  mungkin diambil, dan secara spesifik apakah akan membeli obligasi untuk memperlancar sistem finansial.  


OIL & COMMODITIES
Harga oil naik  Selasa lalu karena badai Isaac mendekati Gulf Coast AS, memaksa perusahaan‐perusahaan dalam wilayah  tersebut untuk menghentikan produksi oil dan penyulingannya.  

Badai Isaac menguat mendekati level topan kategori 1 dan diekspektasi untuk mencapai pantai Lousiana Selasa akhir ini. 

"The statement from the G7 suggests, in part, that they are also sensitive to price, but if you have to focus on a supply  disruption to authorize a release, we have one in the Gulf of Mexico called Isaac that has had a real impact on production,"  kata Jan Stuart, kepala riset energi pada Credit Suisse. 

Lebih  dari  90  persen  produksi  oil  Teluk  Meksiko  terhenti  Selasa  lalu,  dengan  936.000  barrel  perhari  pada  kapasitas  penyulingan Gulf Coast

Presiden  AS  Barack Obama  memperingatkan  daerah  Gulf  Coast  yang  dapat  menjadi  banjir yang  sangat  besar  dari  badai  Isaac, tetapi yang terlihat di tv tidak berarti banyaknya rilis potensi dari Strategic Petroleum Reserves.  

Brent dan crude futures AS sempat berada dibawah tekanan dari kedepannya pernyataan Obama yang mengkhawatirkan  mengenai apakah pengumuman mengenai rilis persediaan akan dibuat dan secara terpisah yang menunjukkan pelemahan  consumer confidence AS.  


EURO ZONE
Euro menguat terhadap dolar untuk pertama kalinya dalam 3 sesi terakhir pada hari Selasa, dipicu harapan adanya pembelian obligasi oleh bank  sentral Eropa (ECB) untuk mengatasi krisis utang dan ekspektasi dilanjutkannya langkah quantitative easing oleh The Fed. 

Investor tengah menantikan sejumlah even penting dalam beberapa hari dan minggu kedepan, seperti sidang ECB pada 6 September diikuti oleh  putusan  Mahkamah  Konstitusi  Jerman  mengenai  dana  bailout  permanen  zona  euro  pada  12  September  dan  testimoni  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke dalam pertemuannya di Jackson Hole, Wyoming pada hari Jumat ditengah ekspektasi akan digulirkannya paket stimulus The Fed jilid 3  guna menstimulasi pertumbuhan ekonominya. 

Euro menguat 0.6% ke sekitar $1.2570, setelah mencatat intraday high di $1.2576, tidak jauh dari level tertinggi 7 pekan di $1.2589 yang dicapai  Kamis  pekan  lalu.  Euro juga memperoleh  kekuatan  dari  berita  hari  Selasa  bahwa  Presiden  ECB Mario  Draghi membatalkan  penampilannya  di  Jackson Hole pekan ini, mengutip beban kerja yang berat, saat ia bersiap untuk melakukan pertemuan kebijakan yang penting di minggu depan. 

Tekanan jual terhadap dolar juga terjadi akibat adanya berita mengenai kemungkinan akan dilakukan penurunan peringkat utang AS. 


U.K.
Euro kembali menguat terhadap sterling ke level tertingginya sejak 3‐pekan terakhir setelah sempat mencapai level 0.7954. Investor melakukan  aksi  beli  terhadap  euro  menjelang  perdagangan  akhir  bulan,  dan  ditunjang  juga  oleh  lemahnya  rilis  data  ekonomi  Inggris  yang  menurunkan  prospek  mata  uang  tersebut  kedepannya.  Penguatan  euro  juga  ditunjang  oleh  ekspektasi  bahwa  ECB  akan  meluncurkan  stimulus  keuangan  lanjutan guna menopang pemulihan ekonomi kawasan Uni Eropa.  

Namun demikian, sterling berhasil menguat terhadap dolar AS ditunjang oleh maraknya aksi beli dari investor asing, dan juga dilaporkan marak  aksi beli oleh bank sentral asal Asia. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,18 persen terhadap dolar AS ke 1.5825.  

Jajak pendapat kuartalan yang dilansir oleh the Confederation of British Industry memperlihatkan bisnis pada sektor jasa Inggris melemah pada  periode  Juni  hingga  Agustus  dan  kepercayaan  korporasi  menurun  seiring  rendahnya  permintaan  barang.  Hal  tersebut  menaikkan  perkiraan  bahwa kebangkitan ekonomi Inggris dari kondisi resesi masih jauh dari harapan dan menemui berbagai rintangan. 


JAPAN
Kemungkinan akan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar oleh The Fed dalam testimoninya pada hari Jumat ini telah memicu tekanan jual  pada dolar. Dolar mencatat intraday low di 78.46 yen dan terakhir tercatat melemah 0.3% di sekitar 78.49 yen. Pergerakan dollar/yen terlihat  tipis diantara 78.77 hingga 78.46. 

Pemerintah Jepang memangkas penilaiannya untuk prospek ekspor sebagai penopang ekonomi untuk pertama kalinya selama hampir setahun  terakhir menyusul perlambatan pertumbuhan global membebani ekspor, mengaburkan prospek pemulihan dan menambah tekanan pada bank  sentral untuk melakukan stimulus lebih lanjut.  Perlambatan di Amerika Serikat dan China, disamping krisis utang Eropa, menyebabkan downgrade, demikian pemerintah Jepang menegaskan,  dan memperingatkan bahwa perlambatan global lebih lanjut dan perubahan pasar yang tajam menimbulkan risiko terhadap ekonomi terbesar  ketiga di dunia tersebut.  Penurunan  peringkat  yang  pertama  sejak  Oktober  2011  sesuai  dengan  penilaian  dari  analis  sektor  swasta,  namun  agak  suram  daripada  pandangan Bank of Japan (BOJ), yang mengatakan bahwa ekonomi mulai meningkat secara moderat. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar turun ke level terendah mingguannya Selasa lalu, ditekan  oleh tertahannya pertumbuhan global  berkenaan  dengan para investor yang menunggu tindakan yang nyata dari pengambil kebijakan dari AS dan Eropa.    

Aussie dollar <AUD=D4> anjlok ke level terendahnya satu bulan terhadap keduanya dollar AS dan yen, ditekan oleh penjualan di Jepang. Telah  merosot ke level $1.0345, level terendahnya sejak akhir Juli, untuk berada pada level $1.0380 pada penutupan.   

"The AUD has been trading heavily with an overhang of long speculative positioning," kata Sue Trinh, seorang senior currency strategist pada RBC  Capital Markets di Hong Kong.  

Harga Australian bond futures menguat ditengah hariannya yang juga berada dalam volume perdagangan yang tipis.  


SWISS
Swiss franc merosot bersamaan dengan euro terhadap the greenback Selasa lalu, karena investor memangkas posisi sebelumnya dari kedepan  meeting pada para bank sentral global di AS akhir minggu ini.  

Euro didukung oleh minutes dari policy meeting terakhir the Fed, yang mana menaikkan ekspektasi the Fed kemungkinan memulai putaran terkini  dari stimulus bulan depan.   

Tetapi  kebanyakan  pelaku  pasar  menunggu  pidato  Jumat  ini  oleh  Ketua  the  Fed  Ben  Bernanke  pada  pertemuan  tahunan  informal  para  bank  sentral di Jackson Hole AS.   

Ketua SNB Thomas Jordan tidak akan hadir pada meeting di Jackson Hole tahun ini, berkenaan dengan jadwal yang bentrok dengan meeting para  anggota pengawas SNB, juru bicara mengatakannya.   

Tuesday, August 28, 2012

Headline News 28.08.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  ditutup  melemah  dan  harga  obligasi  Amerika  meningkat  seiring  ekspektasi  pengumuman  stimulus  keuangan  dari  bank sentral, sedangkan harga minyak berakhir melemah dalam perdagangan yang cukup volatile sehubungan kekhawatiran atas badai  tropis  di  Teluk  Meksiko.  Indeks  S&P  500  ditutup  relatif  stagnan  namum  Nasdaq  Composite  naik  tipis,  dipimpin  oleh  kenaikan  saham  Apple <AAPL.O>, yang mencapai rekor penutupan tertinggi di 675,68 USD per lembar setelah memenangkan tuntutan pada pengadilan  paten Samsung Electronics <005930.KS>. Saham Samsung anjlok 7,45 persen selama sesi perdagangan bursa Seoul. 

Investor menantikan hasil dari pertemuan para pejabat bank sentral dunia di Jackson Hole, Wyoming, pada hari Jumat untuk kejelasan  tentang kemungkinan pengumuman QE3 oleh The Federal Reserve dan bagaimana ECB akan mengatasi krisis kredit di kawasan tersebut.  Volume  perdagangan  harian  merupakan  yang  terendah  sepanjang  2012  ini  dan  libur  nasional  Inggris  –  Summer  Bank  Holiday  juga  menurunkan volume perdagangan di bursa Eropa. 

The Dow Jones industrial average <DJI.> turun 33,30 poin, atau 0,25 persen, ke 13,124.67. The S & P 500 Index <SPX.> turun 0,69 poin,  atau 0,05 persen, ke 1,410.44. The Nasdaq Composite <IXIC.> naik tipis 3,40 poin, atau 0,11 persen, ke 3,073.19. Indeks pan‐Eropa FTSE  300 <FTEU3.> ditutup naik 0,5 persen.  

Minyak mentah AS <CLc1> melemah 0,7 persen ke 95,47 USD per barel, sementara Brent <LCOc1> turun 1,2 persen ke 112,26. Badai  tropis Isaac mendekati Teluk Meksiko dan para investor telah memperkirakan penutupan perusahaan kilang minyak Amerika 

Euro merosot terhadap dolar AS pada akhir perdagangan New York terdesak rilis data sentimen bisnis Jerman, meskipun survey tersebut  meningkatkan harapan bahwa ekonomi tersebut Eropa tersebut akan melakukan langkah tambahan guna menopang pemulihan ekonomi  Uni Eropa. Euro <EUR=>turun 0,1 persen ke 1,2496, menjauhi level tertinggi sepanjang 7‐pekan terakhir yang tercetak pada Kamis pekan  lalu di 1,2589. 

Pandangan tersebut mendapat sokongan dari sikap Presiden The Fed Chicago ‐ Charles Evans, yang mengatakan dalam sebuah pidato di  Hong Kong bahwa The Fed harus segera memulai babak baru dari stimulus moneter, dengan membeli obligasi yang dibutuhkan untuk  menghasilkan penurunan tingkat pengangguran. 

Kemungkinan program QE3 dari Fed mengangkat harga obligasi Amerika. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik  10/32, dengan imbal hasil pada 1,6506 persen. 

Kepala ECB ‐ Eropa Mario Draghi pada awal Agustus mengisyaratkan bahwa bank sentral akan mulai membeli utang pemerintah untuk  mengurangi biaya pinjaman Spanyol dan Italia, komentar yang terus memicu bangkitnya sentimen di pasar global. Namun, selama akhir  pekan  Kepala  Bundesbank  ‐  Jens  Weidmann    menyebut  rencana  pembelian  obligasi  ECB  sebagai  obat  yang  berbahaya,  menunjukkan  meningkatknya kegelisahan atas kebijakan tersebut. 

Harga emas <XAU=> mencapai level tertinggi sejak pertengahan April seiring ekspektasi QE3 The Fed, namun kemudian ditutup melemah seiring  aksi  jaga‐jaga  para  investor  menjelang  pertemuan  Jackson  Hole.  Emas  terakhir  diperdagangkan  di  sekitar  1.664  USD  per  troy  ounce.


GOLD & COMMODITIES
Harga  emas  sempat  mencapai  level  tertingginya  sejak  pertengahan  April  silam  pada  sesi  awal  pekan  ini,  setelah  sempat  naik  hingga  1676.45  USD  per  troy  ounce.  Penguatan  in  ditunjang  spekulasi  yang  berkembang  bahwa  The  Fed  akan  menerapkan  pelonggaran  kuantitatif  untuk  menopang  pemulihan  ekonomi,  meningkatkan  resiko  inflasi  yang  membuat  investor  akan  mengalihkan  investasinya  pada instrument seperti emas yang tidak beresiko terpapar tekanan inflasi.  

Namun  demikian,  emas  kemudian  tercatat  ditutup  melemah  0,37  persen  pada  level  1663.60  USD  per  troy  ounce.  Hal  tersebut  dipengaruhi  oleh  bertahannya  kekhawatiran  investor  menjelang  pertemuan  para  petinggi  bank  sentral  akhir  pekan  ini.  Para  investor  menantikan hasil dari pertemuan para petinggi bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, dimana pada pertemuan sebelumnya digunakan  sebagai momen oleh The Fed untuk mengumumkan rencana QE2.  

Sementara itu  berdasarkan  jajak  pendapat  terakhir yang  dilansir  oleh  Bloomberg,  memperlihatkan  bahwa  mayoritas  ekonom  percaya  harga emas akan melonjak mencapai diatas level 1800 USD per troy ounce hingga akhir tahun 2012 ini. Penguatan tersebut dipengaruhi  oleh  stimulus  ekonomi  tambahan  oleh  pemerintah  Amerika  dan  pemerintah  Cina  yang  meningkatkan  minat  investor  terhadap  emas  sebagai mekanisme lindung nilai terhadap inflasi. 


OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  berjangka Brent  berbalik  melemah  pada  sesi awal pekan  ini,  setelah  diturun  di  bawah  level  112  USD  per  barel  setelah  sempat menguat ditunjang kekhawatiran bahwa badai tropis akan berpotensi menutup sebagian kilang Amerika. Sementar itu tekanan  pada  harga  minyak  dipengaruhi  oleh  kemungkinan  dirilisnya  cadangan  minyak  strategis  negara  barat  untuk  menekan  kenaikan  harga  minyak dunia akhir‐akhi rini.  

Harga minyak Brent crude ditutup melemah 1,33  USD ke 112.26 USD, sedangkan minyak US crude turun 68 sen ke 95.47 USD per barel.  Volume perdagangan tipis, sehubungan libur nasional Inggris – Summer Bank Holiday. 

Badai  Tropis  Isaac  tengah  menuju  teluk  Meksiko  dan  mendekati  jaringan  kilang  Lousiana,  menyebabkan  penutupan  beberapa  kilang  minyak  milik  perusahaan  asal  Amerika  dan  meningkatkan  prospek  lonjakan  harga  minyak.  Faktor  lainnya  yang  berpotensi  akan  mendongkrak kembali harga minyak dunia adalah berita terbakarnya kilang minyak terbesar Benezuela yang meningkatkan kekhawatiran  akan kembali beroperasinya kilang tersebut.  

Harga minyak dunia tercatat mengalami penguatan hingga 30 persen sejak Juni pasca sanksi internasional yang memukul ekspor minyak  Iran  diiringi  oleh  perawatan  beberapa  kilang  minyak  di  kawasan  North  Sea  yang  menghambat  suplai  minyak  dunia. 


EURO ZONE
Euro melemah terhadap dolar dalam pergerakannya yang tipis Senin kemarin,setelah penurunan yang lebih tajam dari perkiraan untuk sentimen bisnis  Jerman telah meningkatkan harapan bahwa Jerman akan berbuat lebih banyak lagi untuk memacu pertumbuhan di zona euro. Sentimen terhadap euro  masih  belum  menentu  karena  pasar  masih  menantikan  serangkaian  even  penting  di  bulan  depan  seperti  sidang  ECB  pada  6  September  diikuti  oleh  putusan Mahkamah Konstitusi Jerman mengenai dana bailout permanen zona euro pada 12 September. 

Sentimen bisnis Jerman turun dalam 4 bulan berturut‐turut di periode Agustus dan mencatat level terendahnya sejak Maret 2010, dimana iklim bisnis  terpukul oleh kekhawatiran mengenai prospek ekspor zona euro, demikian dilaporkan lembaga survey Ifo Jerman. 

Euro  mencatat  intraday  high  di  $1.2535  usai  rilis  data  Ifo,  dan  terakhir  bergerak  melemah  tipis  di  sekitar  $1.2500.  Euro  masih  berada  di  bawah  level  puncaknya di $1.2589 yang dicapai hari Kamis, level tertinggi sejak 4 Juli. 

Euro berpotensi menguat lebih lanjut menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke dalam pertemuannya di Jackson Hole, Wyoming pada hari Jumat  ditengah  ekspektasi  akan  digulirkannya  paket  stimulus  The  Fed  jilid  3  guna  menstimulasi  pertumbuhan  ekonominya.  Harapan  akan  digulirkannya  quantitative  easing  jilid  3  tersebut  diperkuat  oleh  pernyataan  Presiden  Fed  Chicago  Charles  Evans  yang  mengatakan  bank  sentral  sebaiknya  segera  meluncurkan stimulus berikutnya dan membeli obligasi untuk menekan tingkat pengangguran. 

Euro menguat 1.4% di pekan lalu dipicu optimisme ECB akan segera membeli obligasi Spanyol dan Italia untuk menekan biaya pinjaman di kedua negara  tersebut. 


U.K.
Sterling ditutup melemah terhadap dolar AS, volume perdagangan sangat tipis berkaitan dengan libur Nasional Summer Bank Holiday. Hingga akhir sesi  New York, sterling tercatat melemah 0,23 persen ke level 1.5786. 

Berdasarkan data dari Hometrack, harga rumah di Inggris pada periode Agustus kembali melemah dalam dua bulan terakhir secara berturut‐turut seiring  penurunan  permintaan  rumah  ditengah  pasar  perumahan  yang masih “rentan”. Harga  rumah dilaporkan turun 0,1 persen dibandingkan Juli, demikian  berdasarkan  perusahaan  riset  properti  asal  London  tersebut.  Harga  rumah  di  London  sendiri  mengalami  stagnansi,  merupakan  untuk  pertama  kalinya  sepanjang 2012 dimana harga rumah di ibu kota gagal meningkat.  

Pasar properti Inggris masih berada dalam tekanan seiring gagalnya ekonomi Inggris bangkit dari kondisi resesi ditambah memburuknya krisis Uni Eropa,  menurunkan  kepercayaan  dan  meningkatkan  biaya  peminjaman.  Ofisial  Bank  of  England  memberikan  penilaian  dari  dampak  rencana  mereka  untuk  meningkatkan  kredit  seiring  tengah  dipertimbangkannya  langkah  ekspansi  stimulus  untuk  ekonomi  melalui  program  pelonggaran  kuantitatif.


JAPAN
Sekitar satu dari lima perusahaan besar Jepang ingin melihat porsi pasokan listrik tenaga nuklir dikurangi menjadi nol pada tahun 2030, sebuah  jajak  pendapat  Reuters  menunjukkan,  di  tengah  keributan  anti‐nuklir  yang  tumbuh  setelah  bencana  atom  Fukushima  tahun  lalu.  Namun  menggarisbawahi kekhawatiran tentang kenaikan biaya energi tanpa listrik atom, sisa responden mendukung peran lanjutan untuk energi nuklir,  dengan  kelompok  terbesar  memilih  untuk  porsi  15  persen.  Jajak  pendapat  itu  datang  setelah  Perdana  Menteri  Yoshihiko  Noda  mempertimbangkan  pilihan  untuk  rencana  energi  jangka  menengah  sambil  bersumpah  untuk  mengurangi  ketergantungan  pada  energi  atom  tanpa mengatakan berapa banyak atau kapan. 

Rilis  data  Ifo  Jerman  telah  memicu  penguatan  euro,  meskipun  kemudian  bergerak  relatif  flat  terhadap  yen  di  sekitar  98.52  yen.  Dolar  juga  bergerak flat terhadap yen Jepang di sekitar 78.68 yen. 

Dolar berpotensi melemah lebih lanjut menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke dalam pertemuannya di Jackson Hole, Wyoming pada  hari Jumat ditengah ekspektasi akan digulirkannya paket stimulus The Fed jilid 3 guna menstimulasi pertumbuhan ekonominya. Harapan akan  digulirkannya quantitative easing jilid 3 tersebut diperkuat oleh pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans yang mengatakan bank sentral  sebaiknya segera meluncurkan stimulus berikutnya dan membeli obligasi untuk menekan tingkat pengangguran. 


AUSTRALIA
Dolar Australia (Aussie) tergelincir ke satu bulan terendah di $1.0368 dan tampaknya rentan terhadap tekanan lebih lanjut di tengah kekhawatiran  baru  tentang  ekonomi  China.  Aussie  sering  digunakan  untuk  mengekspresikan  pandangan  tentang  kondisi  ekonomi  terbesar  kedua  di  dunia  tersebut. 

Pada hari Senin kemarin, Perdana Menteri Cina Wen Jiabao mendesak untuk dilakukan langkah tambahan untuk mendorong kenaikan ekspor dan  membantu mencapai target ekonomi setelah data terbaru menunjukkan keuntungan perusahaan industri turun 5.4% dalam 12 bulan hingga Juli  lalu. 

Sementara itu, dolar juga berpotensi melemah lebih lanjut menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke dalam pertemuannya di Jackson  Hole,  Wyoming  pada  hari  Jumat  ditengah  ekspektasi  akan  digulirkannya  paket  stimulus  The  Fed  jilid  3  guna  menstimulasi  pertumbuhan  ekonominya. Harapan akan digulirkannya quantitative easing jilid 3 tersebut diperkuat oleh pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans yang  mengatakan bank sentral sebaiknya segera meluncurkan stimulus berikutnya dan membeli obligasi untuk menekan tingkat pengangguran.  


SWISS
Pembatasan pada harga Swiss franc yang ditetapkan tahun lalu oleh Bank Nasional Swiss adalah langkah ekstrim yang diambil dalam keadaan  ekstrim dan tetap menjadi kebijakan yang tepat untuk tantangan ekonomi saat ini, demikian Kepala SNB Thomas Jordan mengatakan.  SNB menetapkan batasan untuk franc pada 1.20 per euro pada tanggal 6 September, untuk mengurangi risiko Swiss tergelincir ke dalam resesi.  Dalam menanggapi pertanyaan oleh SF televisi Swiss apakah SNB memiliki skenario untuk mengakhiri kebijakan moneternya tersebut, Jordan  mengatakan: "pembatasan nilai tukar adalah sebuah langkah yang ekstrim untuk situasi yang ekstrim meskipun hal ini tidak untuk selamanya.  Tapi  sekarang  ini  bukan  saatnya  untuk  mengajukan  pertanyaan  tersebut.  Kebijakan  moneter  yang  diterapkan  saat  ini  masih  tepat  untuk  menjawab tantangan yang kita hadapi saat ini." 

Dolar berpotensi melemah lebih lanjut menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke dalam pertemuannya di Jackson Hole, Wyoming pada  hari Jumat ditengah ekspektasi akan digulirkannya paket stimulus The Fed jilid 3 guna menstimulasi pertumbuhan ekonominya. Harapan akan  digulirkannya quantitative easing jilid 3 tersebut diperkuat oleh pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans yang mengatakan bank sentral  sebaiknya segera meluncurkan stimulus berikutnya dan membeli obligasi untuk menekan tingkat pengangguran.