US & GLOBAL
• Bursa saham AS dan euro menguat pada hari Kamis namun masih tertekan oleh komentar dari petinggi Partai Republik John Boehner, yang mengatakan bahwa belum ada kemajuan yang substansial yang dicapai selama perundingan 2 pekan terakhir untuk mencapai kesepakatan mengenai anggaran AS. Boehner, Ketua DPR AS, mengatakan dirinya belum tahu kompromi apa yang dipersiapkan Presiden Barack Obama untuk membuat pemangkasan belanja.
• Komentar Boehner telah memicu kegelisahan dikalangan pelaku pasar, yang sebelumnya merasa optimis dan mendorong penguatan bursa saham ke level tertinggi 3 pekan bersamaan dengan penguatan euro dan komoditas. Indeks utama AS sempat tersungkur ke teritorial negatif, untuk kemudian ditutup menguat tipis setelah mereka melihat retorika tidak akan mencegah tercapainya kesepakatan.
• Harapan masih tinggi untuk tercapainya kesepakatan antara petinggi AS untuk menghindari pemangkasan belanja dan kenaikan pajak yang dapat menyerap dana hingga $600 milyar yang bisa mengancam ekonomi AS terseret kembali kedalam resesi.
• “Tebing fiskal” adalah resiko terbesar yang dihadapi pasar global dipekan‐pekan terakhir dalam tahun ini, setelah terciptanya kesepakatan mengenai pemberian dana bailout yang baru bagi Yunani di pekan ini sebelumnya.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 36.71 poin atau 0.28% di 13,021.82. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 6.02 poin atau 0.43% di 1,415.95. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 20.25 poin atau 0.68% di 3,012.03.
• Indeks ekuitas global MSCI naik 0.9% di 332.34, setelah awalnya mencatat level tertingginya sejak 7 November.
• FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup naik 1.1%, dengan penutupan pasar saham Eropa hampir bertepatan dengan komentar Boehner. Ini adalah penutupan tertinggi untuk indeks Eropa sejak Juli 2011. Saham pertambangan, yang nampaknya akan menjadi saham yang paling beresiko karena sangat sensitif dengan perubahan ekonomi yang terajdi, berkinerja terbaik.
• Permintaan yang baik pada penjualan obligasi Italia, dimana yield obligasinya turun ke level terendahnya dalam 2 tahun, telah menambah indikasi bahwa krisis di zona euro telah mulai berkurang dan membantu mengangkat optimisme di pasar.
• Pelaku pasar berasumsi bahwa pasar saham akan bergerak fluktuatif hingga tercapainya kesepakatan anggaran pemerintah AS.
• Harga obligasi pemerintah AS naik akibat maraknya permintaan pada aset aman resiko. Treasury tenor 10 tahun naik 4/32 dengan yield di 1.6182%. seangkan obligasi Jerman turun karena investor memburu aset beresiko sebelum muncul komentar Boehner, sehingga membuat yield obligasi Jerman sebesar 1.37%.
• Penjualan obligasi Italia yang baru untuk tenor 5 dan 10 tahun meraup sukses hingga mencapai 6 milyar euro, yang nampaknya akan melengkapi kebutuhan dana untuk tahun ini. Yield untuk obligasi tenor 10 tahun berada di sekitar level terendahnya sejak November 2010. Sementara Spanyol mengumumkan akan menjual obligasi lebih banyak lagi pada lelang 5 Desember mendatang, meskipun telah melengkapi kebutuhan dana tahun ini. Obligasi Italia dan Spanyol telah diuntungkan dalam beberapa bulan belakangan ini oleh janji ECB yang akan membeli obligasi jika negara anggota meminta pertolongan pertama. Meskipun hal ini belum terjadi namun janji ECB tersebut membuat investor enggan untuk menjual obligasi.
• Turunnya yield obligasi Italia dan Spanyol telah mendorong penguatan euro 0.2% terhadap dolar ke $1.2974 dengan harapan tercapainya kesepakatan fiskal AS akan menambah dukungan untuk penguatan euro lebih lanjut. Pasar komoditas juga mendapat dukungan dari meningkatnya harapan tercapainya kesepakatan fiskal AS, sementara meningkatnya ketegangan di wilayah Timur Tengah mendorong naiknya harga minyak akibat kekhawatiran terhambatnya suplai. U.S. crude oil futures <CLc1> naik $1.33 ke $87.92 per barel dan Brent <LCOc1> naik $1.04 ke $110.55 per barel. Harga emas naik 0.4% di $1,725.80 per ounce, setelah anjlok 1.3% di hari Rabu, penurunan harian tertajamnya selama hampir 4 pekan terakhir.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas menguat Kamis lalu recovery dari penurunan sebelumnya, dengan membaiknya kinerja pasar ekuitas dan didorong ketidakpastian mengenai krisis jurang fiskal AS yang menaikkan ketertarikan pada logam mulia.
• "Gold is getting a boost because of the safety element due to the fiscal cliff. With gold's sell‐off yesterday, it reached an attractive level for people to move a small amount of capital into gold," kata Phillip Streible, senior commodities broker pada futures brokerage R.J. O'Brien.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak pada hari Kamis untuk pertama kalinya dalam pekan ini dipicu optimisme dewan kebijakan AS akan menyelesaikan perdebatan mengenai anggaran untuk mencegah perlambatan ekonomi dan meningkatnya ketegangan Timur Tengah yang memicu ketakutan tentang gangguan pasokan minyak. Kesepakatan mengenai anggaran akan menghindarkan ekonomi AS mengalami apa yang disebut dengan “tebing fiskal”, yang akan menyebabkan kenaikan pajak yang tinggi dan pemangkasan anggaran belanja pemerintah. Sejauh ini anggota dewan dari Partai Demokrat dan Republik mengisyaratkan optimisme bahwa kesepakatan akan segera tercapai.
• Menteri Keuangan AS Timothy Geithner, kepala negosiator anggaran untuk Presiden Barack Obama, bertemu dengan para pemimpin Kongres pada hari Kamis, meskipun Ketua DPR John Boehner, seorang Republikan, mengatakan pembicaraan yang telah dilakukan sejauh ini "tidak ada kemajuan substantif."
• Kenaikan harga minyak juga mendapat dukungan dari melemahnya dolar terhadap sejumlah rivalnya. Harga ekuitas AS naik dan eskalasi kerusuhan dan tekanan politik di Suriah dan Mesir terus menghantui pelaku pasar mengenai potensi terhambatnya suplai minyak.
• Brent January crude <LCOc1> naik $1.04 per barel ke $110.55 dan U.S. January crude <CLc1> naik $1.33 di $87.92 per barel. Sedangkan komoditi lainnya juga naik, dengan harga tembaga mencapai level tertinggi selama lebih dari sebulan.
• Produksi minyak dari negara‐negara anggota OPEC telah menurun pada bulan November ke level terendah sejak Januari karena gangguan produksi di Nigeria dan berkurangnya pasokan dari Angola dan Libya, demikian survei Reuters menunjukkan pada hari Kamis. Pasokan dari 12 negara anggota Organisasi Negara‐Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah mencatat rata‐rata 31.06 juta barel per hari (bph), turun dari 31.15 juta barel per hari pada bulan Oktober. OPEC kemungkinan akan mempertahankan target produksi saat ini di 30 juta barel per hari ketika anggotanya melakukan pertemuan bulan depan.
EURO ZONE
• Economic morale pada zona euro membaik untuk pertama kalinya yang hampir setahun pada bulan November, tetapi enggannya industri untuk berinvestasi tahun depan menjadi pertanda buruk untuk cepatnya pemulihan dari resesi.
• Sentimen berkenaan dengan naiknya ekonomi blok tersebut 1.4 poin menjadi 85.7 yang menekan perkiraan dan mengakhiri penurunan dalam delapan bulannya, survei bisnis bulanan dan konsumen Komisi Eropa menunjukkannya Kamis lalu, dengan Jerman dan Perancis menguat tajam.
• Tingkat pengangguran Jerman naik untuk rangkaian delapan bulannya pada bulan November, memperkirakan permintaan domestik kemungkinan tidak dapat untuk mengkompensasi penurunan ekspor dan tumbuhnya kekuatan pada negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.
• Kenaikan sebenarnya lebih rendah dari ekspektasi dan tingkat pengangguran masih mendekati level terendah sejak reunifikasi/penggabungan Jerman yang lebih dari dua dekade lalu, berbalik dengan anjloknya pasar tenaga kerja dalam kebanyakan mitranya juga.
U.K.
• Sterling jatuh terhadap euro pada hari Kamis setelah rilis data pinjaman Inggris yang melemah telah memperkuat ekspektasi dilanjutkannya pelonggaran kuantitatif, yang akan berakibat terus tertekannya mata uang Inggris tersebut.
• Pasar melihat adanya sejumlah aksi beli euro dan jual sterling oleh bank sentral. Tekanan
pada sterling juga muncul setelah meningkatnya sentimen negatif akibat adanya spekulasi bahwa peringkat utang triple‐A Inggris berpotensi terpangkas awal tahun depan.
• Euro menguat 0.1% ke 0.8091 pound , turun dari level tertinggi 1 bulan di 0.8114 yang dicapai hari Senin sebelumnya. Sementara itu sterling tercatat menguat 0.2% terhadap dolar di $1.6036.
• Data pinjaman perbankan Inggris untuk ekonomi riil turun pada level terpesatnya selama lebih dari 2 tahun sementara money supply meningkat tipis di Inggris di bulan Oktober. Data penjualan ritel bulan November mencatat kenaikan terpesatnya sejak Juni, berdasarkan sebuah survey dari Confederation of British Industry (CBI). Hasil survey menunjukkan indeks naik ke +33 di bulan November dari +30 di bulan Oktober, melampaui ekspektasi pasar +18. Hasil survey kuartalan CBI juga menunjukkan situasi bisnis meningkat ke +7, level tertinginya dalam 2 tahun terakhir.
• Sementara data harga rumah Inggris di bulan November kembali stagnan, menyusul rendahnya pertumbuhan income telah menghentikan kenaikan harga, sementara nilai suku bunga yang rendah telah meredam maraknya penjualan rumah, demikian data dari mortgage lender Nationwide menunjukkan.
JAPAN
• Penjualan ritel Jepang melemah 1.2 persen pada bulan Oktober dari awal tahun, data pemerintah menunjukkannya Kamis lalu, menambah bukti bahwa perekonomian telah anjlok kedalam resesi ringan.
• Anggota dewan Bank of Japan Sayuri Shirai memperingatkan besarnya resiko terhadap outlook ekonomi yang dapat membawa penurunan harga daripada perkiraan bank sentral, menjaga hidupnya ekspektasi pasar dari kedepannya pelonggaran moneter pada awal bulan depan.
• Shirai, seorang mantan ekonom IMF, mengulang pandangan BOJ bahwa consumer inflation akan bertahan mendekati target bank sentral sebesar 1 persen hingga akhir tahun bulan Maret 2015.
• Tetapi dia mengatakan risk balance untuk pertumbuhan harga "tilted to the downside," memperingatkan bahwa meluasnya kepedihan dari krisis utang Eropa, melambatnya pertumbuhan (ekonomi) Cina dan suramnya fiscal cliff AS kemungkinan menunda kemajuan Jepang dalam mengatasi deflasi.
AUSTRALIA
• Australian dollar anjlok terhadap the greenback/dollar Kamis lalu karena merosotnya rencana pembelanjaan perusahaan yang membawa penguatan pada pemangkasan tingkat suku bunga,sementara itu New Zealand dollar bertahan pada level terendahnya dengan membaiknya business confidence.
• Aussie <AUD=D4> terakhir berada pada level $1.0462 dari level $1.0474 pada awal perdagangan, tetapi masih bertahan mendekati level puncaknya dalam dua bulan $1.0491.
• Menguat dari ekspektasinya gambaran pembelanjaan bisnis yang akan memberikan dorongan kedepannya untuk Rabu berikutnya pada national accounts tetapi ekonom meragukan arah kedepannya pemangkasan tingkat suku bunga oleh bank sentral.
• Treasuri Wayne Swan mengatakan data pembelanjaan modal terakhir (capex) dirilis Kamis lalu adalah pengingat waktu dari kuatnya fundamental ekonomi.
SWISS
• Franc Swiss menguat terhadap dolar pada hari Kamis, seiring dengan menguatnya euro, menyusul optimisme akan tercapainya kesepakatan antara dewan kebijakan AS untuk menghindari tebing fiskal meskipun penguatan mata uang masih dibatasi oleh kekhawatiran soal dana bailout Yunani.
• Penguatan euro juga mendapat dukungan dari turunnya yield obligasi pemerintah Italia untuk tenor 10 tahun. Sementara sebuah survey menunjukkan sentimen terhadap ekonomi zona euro meningkat di bulan November.
• Data ekonomi AS yang dirilis semalam juga menunjukkan memulihnya pertumbuhan ekonomi meskipun data dirilis sedikit di bawah perkiraan. PDB‐Q3 untuk rilis kedua menunjukkan ekspansi 2.7%, lebih tinggi dari rilis pertamanya yang hanya mencatat 2%. Sedangkan data jobless claims tercatat turun dalam 2 pekan berturut‐turut, dimana telah mendorong investor memburu aset beresiko.
• Kepala SNB Thomas Jordan kembali menegaskan komitmen bank sentral untuk mematok nilai tukarnya untuk sementara waktu ini untuk membantu menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi. Data hari Kamis juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi Swiss di kuartal ketiga sebesar 0.6%, melampaui ekspektasi 0.2% setelah mengalami kontraksi 0.1% di kuartal kedua sebelumnya.
• Dolar awalnya sempat terkoreksi 0.4% ke 0.9255 franc, namun berhasil memangkas kerugiannya di akhir sesi New York dan setelah tercatat turun 0.1% di sekitar 0.9280 franc. Sedangkan euro bergerak relatif stabil terhadap franc Swiss, di sekitar 1.2035 franc.