title cover

title cover

Monday, December 31, 2012

Headline News 31.12.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  relatif  turun  dan  dolar  AS  naik  di  akhir  pekan  kemarin  –  bursa  saham  AS  tercatat  melanjutkan  penurunan  dalam  5  sei  perdagangan beruntun di tengah semakin dekatnya deadline "fiscal cliff”. Di saat yang sama, ekspektasi bahwa Jepang akan menyuntik stimulus  ekonomi mengantar yen terus menembus ke level terendah selama 2 tahun dalam 3 hari perdagangan terakhir. 

BREAKING NEWS: President Barack Obama dalam konferensi pers usai penutupan pasar akhir pekan kemarin kembali member harapan pada  pasar  bahwa  kesepakatan  untuk  menghindar  dari fiscal cliff  akan  tercapai  sebelum awal  tahun. Obama  juga  menyatakan  jika  belum tercapai  kesepakatan  juga  maka  akan  diambil  langkah  voting  untuk  langkah  minimum  –  yakni  melanjutkan  tingkat  pajak  untuk  masyarakat  AS  selain  orang‐orang  kaya  dan  melanjutkan  jaminan  pengangguran.  Obama  mengingatkan  bahwa  kebuntuan  anggaran  2011  lalu  telah  merugikan  perekonomian.  Obama  dijadwalkan  juga  akan  hadir  dalam  program  stasiun  CNBC  ‘Meet  The  Press’  pada  hari  Minggu  (30  Desember)  untuk  menjelaskan  negosiasi  akhir  fiscal  cliff  tersebut.  Batas  akhir  untuk  menghasilkan  kesepakatan  anggaran  semakin  dekat  –  dalam  upaya  menghindar dari kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran besar‐besaran yang beresiko menekan kembali perekonomian AS ke dalam jurang  resesi. Dua partai yang berkuasa di AS, Demokrat dan Republik, tengah berusaha untuk menemukan perbedaan terhadap kenaikan pajak bagi  orang‐orang kaya AS dan pemangkasan anggaran untuk program sosial yang sensitif di ranah politik, yakni Medicare dan Mediaid (kesehatan).   Namun masih banyak pelaku pasar yang skeptis bahwa kesepakatan ini akan dicapai sebelum deadline.  

Membiarkan  kenaikan  pajak  dan  pemotongan  anggaran  AS  senilai  $600  miliar  per  1  Januari  2013  akan  membuat  hutang  gagal  untuk  turun  menembus  batas  $16,4  trilyun  seperti  yang  telah  disepakati.  Sementara  para  analis  khawatir  langkah‐langkah  tersebut  akan  membuat  AS  kehilangan 4 persen tingkat pertumbuhannya. 

Indeks saham dunia dari MSCI turun 0,3 persen di akhir pekan, sementara indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 0,6 persen. Di  bursa  AS,  indeks  saham  Standard  &  Poor's  500  turun  8,95  poin  atau  0,63  persen  ke  1409,15,  dan  melanjutkan  penurunannya  dalam  5  hari  perdagangan  beruntun  –  yang  merupakan  periode penurunan  terpanjang  dalam  3  bulan  terakhir. Indeks  Dow Jones  industrial  average  turun  93,15 poin atau 0,71 persen ke 13003,16, sementara indeks Nasdaq Composite Index turun 12,21 poin atau 0,41 persen ke 2973,69. Saham‐ saham energi memimpin tekanan bursa AS ditandai penurunan saham Exxon Mobil sebesar 1,5 persen.  

Dolar AS naik ke level tertinggi 2 pekan terhadap mata uang utama dunia di tengah penantian investor apakah politisi AS akan menghasilkan  kesepakatan di detik‐detik akhir tenggat waktu. Menurut analis pasar, suatu kesepakatan untuk fiscal cliff AS akan dianggap positif oleh para  peminat aset‐aset beresiko seperti mata uang euro dan Aussie dollar, sebaliknya jika masih buntu maka akan dianggap positif oleh para peminat  aset‐aset safe‐haven dan dolar AS. 

Indeks  dolar  AS  naik  ke  level  tertinggi  selama  2  pekan  terhadap  mata  uang  utama  dunia,  dengan  mencoba  mendekati  level  psikologisnya  di  80.00. 

Pelemahan yen yang berlanjut sejak Shinzo Abe dilantik sebagai PM Jepang Rabu pekan lalu ke level terendah selama 2 tahun terhadap dolar AS.  Abe  berjanji  untuk  memberikan  desakan  untuk  melakukan  stimulus  moneter  yang  agresif  untuk  mengatasi  persoalan  deflasi.  USDJPY  hingga  penutupan  perdagangan  pekan  kemarin  masih  bertahan  di  atas  areal  86,  setelah  mencapai  intraday  high  86.63  –  level  terlemah  yen  sejak  Agustus 2010 terhadap dolar AS.   

Di pasar obligasi AS, yield T‐Bond bertenor 10 tahun turun ke level terendah selama 2 pekan, ke 1,71%, karena concern karena ekonomi AS akan  terancam  oleh  fiscal  cliff  serta  turunnya  consumer  confidence  di  sisi  lain  mendorong  demand  untuk  obligasi  sebagai  aset  safe‐haven.  Di  pertengahan Desember yield obligasi 10 tahun AS tersebut mencapai level tertinggi 2 bulan, yakni 1,85%. 

Harga minyak mentah di pasar berjangka AS untuk tipe kontrak Februari <CLc1> merosot tipis sekitar 0,10 persen ke areal 90.60an. Aktifitas  perdagangan  rendah  karena  para  investor  masih  menanti  kesepakatan  fiscal  cliff  AS,  namun  di  sisi  lain  ada  tekanan  dari  naik  tajamnya  persediaan bahan bakar AS.   

Di  bursa  komoditas  lainnya,  harga  emas  masih  turun  karena  perannya  sebagai  safe‐haven  belakangan  ini  semakin  minim,  dan  lebih  sering  mengikuti pergerakan aset‐aset beresiko, seperti bursa saham, namun terkadang juga mengikuti dolar AS.   

Secara  garis  besar,  meskipun  ada  ketegangan  dari  proses  kesepakatan  fiscal  cliff  AS,  sentimen  pasar  finansial  di  beberapa  pekan  terakhir  terbilang membaik. Data‐data dari negara berkembang menunjukkan perbaikan, sementara mulai banyak analis yang berharap bahwa kondisi  Eropa akan bangkit.  

Sebuah  polling  Reuters  menunjukkan  bahwa  aktifitas  manufaktur/pabrik  di  Cina,  ekonomi  terbesar  kedua  dunia  saat  ini,  akan  mengalami  ekspansi tercepat selama 8 bulan untuk periode Desember.  
  


GOLD & COMMODITIES
Emas melemah Jumat lalu, menghapus apa yang telah dibuatnya dalam kenaikan minggu pertamanya sejak bulan November, karena para trader  menilai tekanan pasar sementara itu menunggu hasil dari saat terakhir pembicaraan bujet AS kedepannya dengan deadline akhir tahun.  

Palladium terlihat bergerak tajam dalam hariannya. Setelah mencapai level tertinggi barunya sejak awal bulan Maret, telah mendapatkan kembali  dua‐pertiga kenaikannya Kamis lalu karena aksi funds untuk ambil untung.  

Platinum melorot ke level terendah dalam empat bulannya.  

"It strikes me that the gold market really doesn't quite know where to go at this moment," kata Adrian Day pada Adrian Day Asset Management di  Annapolis, Maryland.  

"Light trading in the holidays obviously has a distorting effect on prices but if anything, the moves should be exaggerated, not muted like this."  


OIL & COMMODITIES
Upswing harga minyak </CLc1> dari level low $85.21 di pertengahan Desember ternyata dapat berlanjut meskipun tipis saja ke $91.47 (level  tertinggi sekitar 2  bulan)  di  akhir  pekan  kemarin,  namun  kemudian  tertekan  cukup  tajam  ke  areal 90.62  per  barel karena  peningkatan  besar  persediaan bahan bakar AS dan relatif minim penurunan persediaan minyak mentahnya. Hal tersebut meredam harapan investor terhadap upaya  AS untuk menghindar dari fiscal cliff berupa pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak senilai $600 milyar. 

Pelaku pasar mengatakan masih sulit melihat arah pergerakan harga minyak ke depannya di tengah volume perdagangan yang rendah di akhir  tahun bertepatan dengan ketidakpastian terhadap isu fiskal AS. 

Sementara kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan di Timur Tengah masih mendukung kenaikan harga minyak dan sempat mengemuka  di pekan kemarin setelah pasukan keamanan Uni Emirat Arab menangkap sejumlah orang yang merupakan warga UEA dan Arab Saudi, yang  dikatakan berencana melakukan serangan terror di UEA, Arab Saudi dan sejumlah negara lain di Timur Tengah. 

Dukungan kenaikan harga minyak lainnya datang dari ekpektasi persediaan minyak mentah AS yang cenderung turun karena para perusahaan  refinery masih menggunakan persediaan yang ada demi menekan pajak akhir tahun. 

EURO ZONE
Langkah yang diambil tahun ini oleh pengambil kebijakan untuk mengatasi krisis ekonomi dalam zona euro membawa kehati‐hatian mengenai optimisme mengenai  tahun 2013, European Central Bank ratesetter Ewald Nowotny mengatakannya Jumat lalu.  

Nowotny menyambut peluncuran sebuah dana penyelamatan permanen untuk memperjuangkan negara‐negara zona euro, suatu kerangka kerja untuk pengawasan  bank umum oleh ECB, dan kesepakatan berlanjutnya pasokan bantuan terhadap Yunani.      

Perancis memangkas pertumbuhan kuartal ketiganya menjadi 0.1 persen dari 0.2 persen sebelumnya, namun ragu‐ragu untuk kembali ke area positif yang memberikan  ketenangan karena perjuangan negara untuk menghidupkan kembali ekspor dan menjaga penurunan lapangan kerja. 

Ketika  10  negara‐negara  kaya  pertama  kali  meminta  ketentuan  hukum  yang  membuatnya  lebih  mudah  untuk  merestrukturisasi  obligasi  pemerintah  dalam  krisis,  mereka tidak pernah berpikir untuk utang mereka sendiri.  

Satu dekade lalu Group of 10 telah menempatkan seperti Argentina atau Meksiko dalam perhatian, dan namun mulai pekan depan obligasi pemerintah terbaru akan  mencakup ini "collective action clauses" (CACs).  


U.K.
Sterling rebound dari level terendah selama 8 bulan atas euro dipengaruhi oleh aksi profit‐taking euro dari sejumlah lembaga dana besar menjelang tutup tahun. Namun para  pelaku pasar masih pesimis bahwa rebound sterling akan berjalan langgeng di tengah kondisi ekonomi Inggris yang sedang terseok dan kemungkinan diambilnya langkah stimulus  lanjutan dari bank sentral Inggris di tahun 2013 mendatang. 

EURGBP pekan lalu melonjak ke level tertinggi 8 bulan di sekitar 0.8233 (level terendah sterling atas euro selama 8 bulan) akibat kekhawatiran ekonomi Inggris – sementara euro  memperoleh keuntungan dari redanya kekhawatiran krisis hutang Eropa dan demand euro akhir tahun. D akhir pekan, EURGBP terkonsolidasi kembali hingga 0.8163.  

Rilis buruk sejumlah data ekonomi Inggris di pekan lalu telah memicu tekanan pada sterling.  Data retail sales Inggris yang dirilis lebih buruk dari perkiraan, naiknya pinjaman  public (PSNB) dan penurunan tajam pada consumer confidence periode Desember kesemuanya telah menumbuhkan spekulasi bahwa ekonomi Inggris akan memburuk dalam  beberapa bulan ke depan. 

Lemahnya data ekonomi Inggris, oleh analis, dikatakan akan memicu arus safe‐haven kembali sterling relatif terhadap euro. Sementara di kalangan trader, memburuknya defisit  anggaran Inggris baru‐baru ini dikhawatirkan akan menyebabkan turunkan peringkat utangnya dari level top‐notch‐nya saat ini – yang melahirkan proyeksi bahwa sterling akan  melemah di awal tahun 2013 mendatang.  

Rebound sterling atas euro mendorong GBPUSD untuk bertahan di atas areal 1.6100an. Dari isu fiscal cliff AS, para analis juga melihat bahwa jika AS gagal menghindari diri dari  pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak senilai $600 milyar sebelum 1 Januari 2013, maka resesi lanjutan berpeluang besar terjadi sehingga akan membuka arus safe‐haven  lebih besar pada mata uang dolar AS yang lebih likuid dalam jangka pendek.  Royal Bank of Scotland memiliki prospek pesimis terhadap sterling pada tahun 2013 karena lemahnya  ekonomi dan tingginya defisit anggaran Inggris. Lembaga keuangan tersebut memproyeksikan target sterling 2013 ke level 1.5050 per dolar AS. 


JAPAN
Jepang mengawasi dengan ketat semua tanda‐tanda dari penguatan terbaru yen, Menteri Keuangan Taro Aso mengatakannya Jumat lalu.   

"It is certain that the excessive yen gains that had been seen until recently have been correcting, but there is a full possibility that this might change, so we are closely watching,"  Aso juga melaporkan dia telah mengatakan pada conference call dengan Treasury Secretary AS Timothy Geithner.  

Lemahnya data manufaktur Jepang Jumat lalu memberikan Perdana Menteri baru Shinzo Abe lebih banyak amunisi untuk mendorong pembelanjaan yang besar dan mudahnya  menyelamatkan (uang belanja) perekonomian dari negara terbesar ketiga tersebut dari selama satu dekade deflasi dan resesi keempatnya sejak tahun 2000. 


AUSTRALIA
Australian dollar naik ke level tertingginya terhadap yen dalam 20 bulannya pada Jumat lalu karena pelemahan data ekonomi Jepang hanya memaksa spekulasi bank  sentral negara yang harus berani mengambil langkah‐langkah untuk menaikkan perekonomian yang tengah sakit.  

Masih bertumbuhnya yang berhubungan dengan mata uang Antipodean yang melebihi dollar AS dan euro karena para investor menjaga posisi sebelum akhir tahun.  

Australian dollar <AUDJPY=R> melonjak ke level 89.83 yen, level terkuatnya sejak April 2011, menunjukkan kenaikan 2.2 persen untuk mingguannya.   

Pasar  obligasi  Australia  telah  ditutup  menguat,  dengan  investor  ditarik  pada  fixed‐income  assets  karena  prospek  dari  resolusi  pada  fiscal  cliff  AS  yang  terlihat  memudar.  


SWISS
USDCHF  masih  bertahan  di  atas  areal  0.9100an  setelah  terkoreksi  ke  level  terlemahnya  selama  lebih  dari  7  bulan  di  0.9080  pada  20  Desember  2012.  Meskipun  USDCHF relatif diperdagangkan flat di antara 0.9100 dan 0.9200 karena menurut sejumlah dealer volume perdagangan juga kecil. 

Isu fiscal cliff – yang apabila AS gagal menghindari diri dari pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak senilai $600 milyar sebelum 1 Januari 2013 – dapat memicu  rebound USDCHF ke depannya. 

Penurunan USDCHF pada 20 Desember lalu dipengaruhi oleh langkah The Fed AS melanjutkan quantitative easing, sementara sempitnya kisaran perdagangan di areal  bottom‐nya  tersebut  tak  lepas  dari  pengaruh  pergerakan  EURCHF  yang  masih  bergerak  tipis  di  sekitar  1.2000  karena  kebijakan  SNB  (Bank  Sentral  Swiss)  untuk  menahan  tekanan  di  atas  level  tersebut  sejak  September  2011  lalu.  Seorang  mantan  ekonom  terkemuka  di  pemerintahan  Swiss  mengatakan  Sabtu  lalu  bahwa  kebijakan tersebut harus diakhiri dalam 2 atau 3 tahun mendatang. 

Kebijakan SNB mempertahankan EURCHF di atas zona 1.2000 dapat memberikan hambatan bagi USDCHF dalam tekanannya, atau bisa memberikan dorongan dalam  rebound‐nya.

Friday, December 28, 2012

Headline News 28.12.12


US & GLOBAL
Bursa saham AS berhasil mengurangi tekanan dan ditutup hanya turun tipis Kamis kemarin setelah parlemen AS menyatakan akan  kembali bekerja  akhir pekan ini sebagai usaha terakhir untuk mencapai kata sepakat menghindari "fiscal cliff", sementara  yen  berlanjut ke level terlemahnya selama 2 tahun didorong oleh ekspektasi stimulus besar oleh BoJ. 

Ini  merupakan  penurunan  dalam  4  hari  perdagangan  beruntun  untuk  bursa  saham  AS,  sementara  bursa  saham  dunia  relatif  mampu mempertahankan kenaikan meskipun tipis. 

Saham‐saham di bursa Wall Street tertekan di sesi awal perdagangan kemarin setelah Harry Reid, Senate Majority Leader dari  Demokrat mengatakan bahwa AS sulit terhindar dari "fiscal cliff." Namun di akhir sesi perdagangan wakil parlemen AS tersebut  menyatakan  bahwa  sedang  mempersiapkan  kemungkinan  perundingan  hingga  hari  Minggu  malam  menjelang  31  Desember  (batas akhir deadline fiscal cliff), yang menghambat tekanan saham yang sempat menyebabkan 3 indeks utama AS merosot sekitar  1%. 

Para ekonom memperingatkan bahwa fiscal cliff AS senilai $600 milyar berupa pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak yang  otomatis akan dimulai 1 Januari 2012 akan mendorong AS ke jurang resesi kembali. 

Sementara dari akun Twitter Eric Cantor, seorang anggota Senate Majority Leader, mengatakan bahwa sesi pembahasan fiscal  cliff sepertinya akan bertahan hingga 2 Januari 2013 – hari terakhir untuk masa jabatan anggota Kongres AS saat ini. 

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> turun 18,28 poin, atau 0,14 persen ke 13096.31. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX>  turun  1,74  poin,  atau  0,12  persen  ke  1418.09.  Indeks  Nasdaq  Composite  Index  <.IXIC>  turun  4,25  poin,  atau  0,14  persen  ke  2985.91.  

USDJPY berlanjut naik hingga ke atas 86.63 pagi ini, level tertinggi sejak pertengahan Agustus 2010. Dan USDJPY di tahun 2012  berjalan ini telah terakumulasi naik di atas 10 persen, yang merupakan kenaikan terbesar tahunan mereka sejak 2005. Teknan jual  yen mengalami akselerasi dalam 2 bulan terakhir didorong oleh ekspektasi bahwa perdana menteri baru terpilih Jepang, Shinzo  Abe, akan mendesak BoJ untuk mengambil langkah kebijakan drastis untuk pelemahan yen dan target inflasi. 

Sementara  EURUSD  pagi  ini  naik  kembali  hingga  1.3250.  Harga  obligasi  jangka  panjang  AS  naik  setelah  komentar  Harry  Reid  mengenai fiscal cliff serta setelah the Conference Board, sebuah kelompok industry, yang semalam melaporkan merosotnya di  luar dugaan consumer confidence AS periode Desember.    

Harga minyak mentah jenis brent crude turun tipis terkait ketidakpastian fiscal cliff AS.  Brent February crude <LCOc1> turun 27  sen, atau 0,24 persen, untuk settle di harga $110.80/barel. Sementara harga minyak mentah di pasar berjangka AS tipe kontrak  Februari <CLc1> juga turun. 

Harga logam mulia naik memperkuat kenaikan emas selama 4 sesi perdagangan terakhir yang merupakan kenaikan terpanjang  selama  hampir  2  bulan  terakhir.  Namun  kenaikan  tersebut  terbilang  tipis  untuk  sebuah  ketidakpastian  terkait  fiscal  cliff  AS. 
  

GOLD & COMMODITIES
Emas  naik  dalam  rangkaian  empat  harinya  Kamis  lalu  yang  mencatatkan  kenaikan  terpanjangnya  yang  mendekati  dua  bulan,  tetapi kenaikan tipis pada pasar terlihat karena lindung nilai terhadap krisis fiskal AS, para dealer mengatakannya. 

Jumlah  orang  AS  yang  mengisi  klaim  untuk  pengangguran  melemah  minggu  lalu  yang  mendekati  level  terendah  dalam  4  1/2  tahun, tanda‐tanda kemungkinan bahwa employers telah menaikkan jumlah perekrutannya.  

"If this is all gold can do as we fall off the cliff, then it's got real trouble ahead in terms of direction," kata Frank McGhee, head  precious metals trader pada Integrated Brokerage Services di Chicago.   

"The fiscal cliff is bearish; it's higher tax rates and lower spending and it's recessionary, so gold should have moved up a lot more  by now if it's a hedge towards that. If it's trading as a risk asset, it should have fallen more sharply. But here we are, trapped in a  range."  


OIL & COMMODITIES
Upswing harga minyak </CLc1> dari level low $85.21 di pertengahan Desember tertahan di $91.44 (level tertinggi sekitar 2 bulan)  untuk kemudian terkoreksi  mencoba test areal $90/barel – akibat kekhawatiran bahwa  AS tidak akan terhindar dari fiscal cliff  berupa pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak senilai $600 milyar. 

Presiden  Barack  Obama  sudah  kembali  ke  Washington,  mempercepat  masa  liburan  Natalnya,  untuk  melanjutkan  pembicaraan  mengenai  upaya  untuk  menghindari  "jurang  fiskal".  Sementara  itu,  para  pedagang  beralih  ke  grafik  untuk  memprediksi  pergerakan harga minyak selanjutnya. 

Pelaku pasar mengatakan masih sulit melihat arah pergerakan harga minyak ke depannya di tengah volume perdagangan yang  rendah di akhir tahun bertepatan dengan ketidakpastian terhadap isu fiskal AS. 

Sementara kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan di Timur Tengah masih mendukung kenaikan harga minyak dan kian  mengemuka setelah pasukan keamanan Uni Emirat Arab menangkap sejumlah orang yang merupakan warga UEA dan Arab Saudi,  yang dikatakan berencana melakukan serangan terror di UEA, Arab Saudi dan sejumlah negara lain di Timur Tengah. 

Dukungan kenaikan harga minyak lainnya datang dari ekpektasi persediaan minyak mentah AS yang turun pada pekan lalu karena  para perusahaan refinery masih menggunakan persediaan yang ada demi menekan pajak akhir tahun. 

EURO ZONE
Pembeli dalam negara zona euro tertekan oleh resesi tahunan dan krisis untuk berburu barang‐barang murah, menunda pembelian hingga  saat‐saat terakhir, atau secara sederhana tidak membeli semuanya selama penjualan berlangsung pada masa Natal. 

Perekonomian Jerman akan mengalami ekspansi pada tingkat yang layak tahun depan, didorong oleh ekspor untuk negara‐negara diluar  zona euro, Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble mengatakannya.  

Italia  menjual  semua  bills  dan  bonds  yang  ditujukan  pada  lelang  Kamis  lalu,  beberapa  hari  setelah  munculnya  pengumuman  Perdana  Menteri Mario Monti yang memberitahukan kemungkinan dia bergabung untuk pemilu untuk memimpin reformasi sentris aliansi. 

Consumer  confidence  Perancis  naik  tidak  seperti  ekspektasi  pada  bulan  Desember  ke  level  tetingginya  sejak  bulan  Agustus,  meskipun  bertambahnya permasalahan mengenai naiknya tingkat pengangguran, data menunjukkannya.  


U.K.
Sterling berlanjut melemah terhadap dolar pada hari Kamis kemarin menyusul sterling terhadap euro masih mencoba bertahan di level terlemah selama 8  bulan di sekitar 0.8220 akibat kekhawatiran ekonomi Inggris – sementara euro memperoleh keuntungan dari redanya kekhawatiran krisis hutang Eropa dan  demand euro akhir tahun. Selain itu potensi tekanan sterling juga meningkat akibat kekhawatiran Bank Sentral Inggris (BoE) kemungkinan akan melanjutkan  langkah stimulus dalam waktu dekat. 

Rilis  buruk  sejumlah  data  ekonomi  Inggris  di  pekan  lalu  juga  telah  memicu  tekanan  pada  sterling.    Data  retail  sales  Inggris  yang  dirilis  lebih  buruk  dari  perkiraan, naiknya pinjaman public (PSNB) dan penurunan tajam pada consumer confidence periode Desember kesemuanya telah menumbuhkan spekulasi  bahwa ekonomi Inggris akan memburuk dalam beberapa bulan ke depan. 

Lemahnya data ekonomi Inggris, oleh analis, dikatakan akan memicu arus safe‐haven kembali sterling relatif terhadap euro. Sementara di kalangan trader,  memburuknya defisit anggaran Inggris baru‐baru ini dikhawatirkan akan menyebabkan turunkan peringkat utangnya dari level top‐notch‐nya saat ini – yang  melahirkan proyeksi bahwa sterling akan melemah di awal tahun 2013 mendatang.  

Menjelang penutupan perdagangan New York Kamis, GBPUSD telah mencoba menembus ke bawah areal 1.6100, dengan intraday low di 1.6067. 

Dari isu fiscal cliff AS, para analis juga melihat bahwa jika AS gagal menghindari diri dari pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak senilai $600 milyar  sebelum 1 Januari 2013, maka resesi lanjutan berpeluang besar terjadi sehingga akan membuka arus safe‐haven lebih besar pada mata uang dolar AS yang  lebih likuid dalam jangka pendek.   

Royal  Bank  of  Scotland  memiliki  prospek  pesimis  terhadap  sterling  pada  tahun  2013  karena  lemahnya  ekonomi  dan  tingginya  defisit  anggaran  Inggris.  Lembaga keuangan tersebut memproyeksikan target sterling 2013 ke level 1.5050 per dolar AS. 


JAPAN
Menteri keuangan baru Jepang Kamis lalu berusaha untuk meredam kekhawatiran mengenai keuangan negara yang lemah, yang mengatakan pemerintah  tidak akan bergantung semata‐mata pada utang untuk mendanai stimulus ekonomi dan akan mencoba untuk membatasi penerbitan obligasi terbaru pada  tahun depan fiskal. 

Bank of Japan seharusnya membeli lebih banyak obligasi jangka panjang pemerintah dan memperlebar variasi dari tipe‐tipe risk asset, termasuk dari foreign  bonds, untuk mencapai 2 hingga 3 persen inflasi, Koichi Hamada, penasehat khusus ekonom untuk Perdana Menteri Shinzo Abe, mengatakannya. 

Monetary easing  oleh Bank of Japan tidak akan cukup untuk menstimulasi perekonomian kecuali jika sektor swasta meminjamkan dana untuk investasi  terbaru, Menteri keuangan Jepang Taro Aso mengatakannya. 


AUSTRALIA
Australia dan New Zealand dollar terdorong mendekati level puncak tahunannya dari tertekannya yen Kamis lalu, tetapi melebihi euro dan  dollar AS karena pemerintahan Jepang terbaru memilih untuk menekan mata uangnya.  

Pasar telah melakukan aksi jual yen dari ekspektasi bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe akan memaksa Bank of Japan untuk melakukan  kebijakan stimulus yang lebih agresif daripada sebelumnya. Tetapi investor telah melihat cakupan yang lebih besar untuk keuntungan dari  mata uang euro dan AS, yang mendorongnya secara relatif bagi yang lainnya.  


SWISS
Setelah menuju level terkuatnya selama lebih dari 7 bulan atas dolar AS, di 0.9080 pada 20 Desember 2012, USDCHF diperdagangkan flat  di antara 0.9100 dan 0.9200, relatif bergerak tipis karena menurut sejumlah dealer volume perdagangan juga kecil. 

Sementara isu fiscal cliff – yang apabila AS gagal menghindari diri dari pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak senilai $600 milyar sebelum  1 Januari 2013 – dapat memicu lemahnya Swiss franc terhadap dolar AS (atau kenaikan USDCHF). 

Penurunan USDCHF pada 20 Desember lalu dipengaruhi oleh langkah The Fed AS melanjutkan quantitative easing, sementara sempitnya kisaran  perdagangan  di  areal  bottom‐nya  tersebut  tak  lepas  dari  pengaruh  pergerakan  EURCHF  yang  masih  bergerak  tipis  di  sekitar  1.2000  karena  kebijakan SNB (Bank Sentral Swiss) untuk menahan tekanan di atas level tersebut sejak September 2011 lalu. Seorang mantan ekonom terkemuka  di pemerintahan Swiss mengatakan Sabtu lalu bahwa kebijakan tersebut harus diakhiri dalam 2 atau 3 tahun mendatang. 

Dari  basis  fundamental  ekonomi,  data  indikator  consumption  Swiss  November  dirilis  1.23,  turun  dari  Oktober  sebelumnya  1.30  akibat  merosotnya registrasi mobil baru dan rendahnya angka pelanggan hotel dalam negeri yang menginap.

Thursday, December 27, 2012

Headline News 27.12.12


US & GLOBAL
Yen jatuh ke level terendah 2 tahun terhadap dolar pada perdagangan Rabu kemarin menyusul perdana menteri Jepang  yang baru menyerukan untuk melemahkan mata uang lokalnya guna merangsang naiknya inflasi, sementara bursa saham  AS terkoreksi dipicu turunnya saham ritel. Pertumbuhan penjualan pada peritel AS diprediksi turun di bawah ekspektasi  selama  holiday  shopping  (masa  libur  belanja),  berdasarkan  estimasi  awal  dari  perusahaan‐perusahaan  yang  mengamati  penjualan ritel. 

S&P 500 kehilangan 0.5%, dengan saham consumer discretionary diantara yang mengalami pukulan hebat. Morgan Stanley  Retail index <.MVR> anjlok 1.7%. 

Bursa AS juga tertekan oleh spekulasi bahwa Kongres belum akan menegosiasikan sebuah kesepakatan untuk menghindari  “jurang  fiskal”  sebelum  1  Januari,  memperkuat  indikasi  akan  terjadinya  resesi  di  AS  akibat  kenaikan  pajak  dan  pemangkasan anggaran yang akan menyerap dana sebesar $600 milyar. 

Presiden AS Batrack Obama dijadwalkan akan kembali ke Washington lebih cepat dari rencana, usai liburan di Hawaii untuk  kembali melakukan pembicaraan mengenai kebijakan moneter. Serangkaian keputusan penting akan menunggu hingga  awal 2013, ketika kenaikan pajak mulai diberlakukan untuk sebagian besar warga AS. 

Dow Jones industrial average <.DJI> turun 24.49 poin atau 0.19% di 13,114.59. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> <.INX>  turun  6.83  poin,  atau  0.48%  di  1,419.85.  Sedangkan  Nasdaq  Composite  Index  <.IXIC>  turun  22.44  poin  atau  0.74%  di  2,990.16.   Indeks S&P 500 tercatat masih menguat sekitar 13% tahun ini. 
  



Dolar menguat ke level intraday high 85.74 yen, level tertingginya sejak September 2010, setelah pelantikan Shinzo Abe  sebagai perdana menteri dan terakhir tercatat di 85.64 yen. Euro terapresiasi ke level intraday high di 113.40 yen, level  tertinggi 16 bulan, dan terakhir tercatat naik 1.3% ke 113.22. Euro bergerak di $1.3224 terhadap dolar, atau naik 0.3%. 

Abe akan meminta sebuah langkah kebijakan moneter longgar yang beragam dan belanja fiskal yang besar untuk melawan  deflasi dan melemahnya yen. Ia akan menekan BOJ untuk mengadopsi target inflasi 2% yang diharapkan akan mengurangi  pelemahan mata uangnya. 

Sejumlah pasar dunia tutup berkenaan dengan perayaan Natal. Bursa Eropa sebagian besar tertutup, dan bursa Australia  dan Hong Kong juga tutup. MSCI All‐World Index <.MIWD00000PUS> turun 0.2% pada hari Rabu. 

Data semalam menunjukkan harga rumah naik di bulan Oktober untuk ke‐9 kalinya secara berturut‐turut. Indeks komposit  S&P/Case  Shiller  pada  20  wilayah  metropolitan  tercatat  naik  0.7%  di  bulan  Oktober,  lebih  kuat  dari  ekspektasi  terjadi  kenaikan 0.5%. 

Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 6/32 poin dengan yield 1.756%. 

Harga  minyak  mentah  berjangka Brent  berhasil  terapresiasi di atas $111  per  barel  yang untuk  pertama  kalinya   sejak  3  Desember lalu, dan mencatat intraday high di $111.25 sebelum akhirnya ditutup di sekitar $111.20 per barel, atau naik  2.2% dibandingkan sesi penutupan hari Senin. Sedangkan harga minyak mentah AS melejit ke level intraday high di $91.30,  level  tertingginya  sejak  19  Oktober,  dan  terakhir  tercatat  naik  2.7%  di  sekitar  $90.97  per  barel.  Technical  buying  dan  indikasi adanya upaya cepat untuk mencegah krisis fiskal AS telah memicu sebuah rally akhir tahun secara tiba‐tiba.  


GOLD & COMMODITIES
Emas  sedikit  naik  pada  Rabu  lalu  sebagaimana  volume  perdagangan  yang  tipis  pasca  Natal  dan  mengantisipasi  ketidakpastian berkenaan kemungkinan kesepakatan dilakukan bujet AS sebelum akhir tahun yang mendukung harga emas  

Presiden  Barack  Obama  kemungkinan  untuk  meninggalkan  liburannya  di  Hawaii  untuk  kembali  ke  Washington  sedini  mungkin Rabu lalu untuk mengatasi tidak selesainya negosiasi "fiscal cliff" dengan Kongres.  

"Markets are thin, so few large orders can move prices quickly this week," kata George Gero, precious metals analyst pada  RBC Capital Markets Global Futures, di New York. 


OIL & COMMODITIES
Harga minyak mencatat lonjakan tertingginya pada hari Rabu kemarin, dengan harga minyak mentah AS mencatat level tertinggi selama  lebih dari 2 bulan akibat technical buying dan indikasi adanya upaya cepat untuk mencegah krisis fiskal AS yang memicu sebuah rally  akhir tahun secara tiba‐tiba. Sedangkan harga minyak Brent naik ke level tertinggi lebih dari 3 pekan. 

Harga minyak mentah berjangka Brent berhasil terapresiasi di atas $111 per barel yang untuk pertama kalinya  sejak 3 Desember lalu,  dan  mencatat  intraday  high  di  $111.25  sebelum  akhirnya  ditutup  di  sekitar  $111.20  per  barel,  atau  naik  2.2%  dibandingkan  sesi  penutupan hari Senin. 

Sedangkan harga minyak mentah AS melejit ke level intraday high di $91.30, level tertingginya sejak 19 Oktober, dan terakhir tercatat  naik 2.7% di sekitar $90.97 per barel. 

Presiden  Barack  Obama  akan  mempercepat  masa  liburan  Natal  untuk  kembali  ke  Washington  Kamis  pagi  waktu  setempat  untuk  melanjutkan  pembicaraan  mengenai  upaya  untuk  menghindari  "jurang  fiskal".  Sementara  itu,  para  pedagang  beralih  ke  grafik  untuk  memprediksi pergerakan harga minyak selanjutnya. 

Kenaikan harga minyak juga didukung oleh ekspektasi perdana menteri Jepang yang baru akan mengadopsi kebijakan stimulus yang lebih  tegas untuk mendorong perekonomian konsumen minyak terbesar ketiga dunia tersebut keluar dari deflasi. 


EURO ZONE
Euro  naik  lebih  dari  satu  persen  terhadap  yen  dan  mencapai  level  tertingginya  versus  dollar  Rabu  lalu  karena  aksi  jual  pada  Japanese  currency  menalami akselerasi pada kondisi volume perdagangan yang tipis.  

Tidak  terdapat katalis  mendasar  untuk  pergerakan  terakhir  pada  euro karena  tren  selling  pada  yen  berlanjut  dari  ekspektasi  untuk  kedepannya  monetary easing Jepang. Para trader mengatakan kenaikan pada euro/yen terjadi atas pasangan lain pada euro, khususnya euro/dollar.  

Euro naik ke level tertingginya 113.13 yen <EURJPY=>, level puncaknya sejak awal Agustus 2011. Terakhir berada pada level 113.39, naik 1.2 persen  dalam hariannya.  

Terhadap dollar, euro melonjak ke level puncak hariannya $1.3254. Terakhir diperdagangkan pada level $1.3251 <EUR=>, naik 0.5 persen.  


U.K.
Sterling bergerak stabil terhadap dolar pada hari Rabu, usai perayaan libur Natal. Namun sterling berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut akibat  kekhawatiran Bank Sentral Inggris (BoE) kemungkinan akan melanjutkan langkah stimulus dalam waktu dekat. 

Rilis buruk sejumlah data ekonomi Inggris di pekan lalu juga telah memicu tekanan pada sterling.  Data retail sales Inggris yang dirilis lebih buruk  dari  perkiraan,  naiknya  pinjaman  public  (PSNB)  dan  penurunan  tajam  pada  consumer  confidence  periode  Desember  kesemuanya  telah  menumbuhkan spekulasi bahwa ekonomi Inggris akan memburuk dalam beberapa bulan kedepan. 

Di sesi akhir perdagangan New York, sterling tercatat stabil terhadap dolar di sekitar $1.6125. 

Perdagangan di pasar uang relatif sepi karena sebagian besar pusat keuangan global tutup untuk merayakan Natal. Seluruh pasar uang di negara  kelompok 10 (G10) kecuali Jepang, tutup pada hari Selasa, dan hanya Jepang dan AS yang buka pada hari Rabu kemarin. Pasar uang di Hong Kong  dan Australia juga masih libur pada hari Rabu. 


JAPAN
Perdana  Menteri  Jepang  Shinzo  Abe  kemungkinan  memilih  seorang  individu  yang  berbagi  pandangannya  dalam  mengakhiri  deflasi  dan  menghentikan penguatan yen sebagai gubernur Bank of Japan berikutnya, juru bicara pemerintah mengatakannya Rabu lalu.  

Ketua  Sektretaris  Kabinet  Yoshihide  Suga  berbicara  untuk  melaporkan  pada  reporter  setelah  Abe  terpilih  sebagai  perdana  menteri  terbaru  tersebut.  

Beberapa  anggota  Bank  of  Japan  mengatakan  bank  sentral  harus  bertindak  tegas,  tanpa  menyampingkan  opsi  kebijakan,  jika  outlook  untuk  ekonomi dan harga memburuk kedepannya, minutes dari meeting kebijakan bank pada bulan November yang menunjukkannya.  

Perdana Manteri Jepang berikutnya Shinzo Abe terus menyerukan untuk Bank of Japan secara drastis melonggarkan kebijakan moneter dengan  mengendalikan  target  inflasi  2  persen,  dan  mengulangi  bahwa  dia  menginginkan  untuk  menurunkan  penguatan  yen  untuk  membantu  hidup  kembalinya perekonomian. 



AUSTRALIA
Lebih dari 100.000 pembelanja akan berduyun‐duyun untuk tawar‐menawar pada Boxing Day‐untuk pertama kalinya pada Adelaide CBD.  

Telah diekspektasi sekitar 120.000 orang akan beramai‐ramai pada Rundle Mall Rabu lalu, secara bersama‐sama untuk berbelanja sekitar $10 juta  disepanjang kota, setelah melewati undang‐undang terbaru tahun ini.  

Business South Australia CEO Nigel McBride mengatakan jam perdagangan terbaru telah booming untuk perdagangan disekitar kota dan jumlah  para pembelanja dapat membaik melewati harapan.  



SWISS
Franc Swiss bergerak tipis dengan kecenderungan menguat terhadap dolar pada hari Rabu, usai perayaan libur Natal.  

Perdagangan di pasar uang relatif sepi karena sebagian besar pusat keuangan global tutup untuk merayakan Natal. Seluruh pasar uang di  negara kelompok 10 (G10) kecuali Jepang, tutup pada hari Selasa, dan hanya Jepang dan AS yang buka pada hari Rabu kemarin. Pasar uang  di Hong Kong dan Australia juga masih libur pada hari Rabu. 

Penguatan franc atas dolar dipicu kenaikan euro atas dolar, karena investor memposisikan diri menjelang libur akhir tahun. 

Hingga akhir sesi New York tadi pagi, dolar terkoreksi 0.3% terhadap franc Swiss di sekitar 0.9130 franc. Sedangkan euro bergerak stabil  terhadap franc Swiss di sekitar 1.2075 franc. 

Wednesday, December 26, 2012

Headline News 26.12.12


US & GLOBAL
Yen anjlok pada hari  Senin  dalam  kondisi  perdagangan  yang  tipis  menyusul  buntunya  negosiasi  dalam  mengatasi  krisis keuangan  AS,  menambah  ketidakpastian  di  pasar  menjelang  perayaan  Natal.  Bursa  saham  AS  dan  pasar  obligasi  ditutup  lebih  awal,  sementara  sejumlah pasar global lainnya, seperti di Jerman dan Italia, kesemuanya ditutup. 

Yen menjadi mata uang yang mengalami pergerakan paling mencolok, yang mana jatuh ke level terendah 20 bulan setelah masuknya  kembali perdana menteri Shinzo Abe yang kembali memberi tekanan selama akhir pekan pada Bank of Japan untuk mengadopsi target  inflasi 2 persen. Dolar menguat 0.7% terhadap yen. 

FTSEurofirst300 <.FTEU3> ditutup melemah 0.1% sementara MSCI index of global stocks <.MIWD00000PUS> turun tipis 0.2%.  

Ekuitas  global  telah  tertekan  oleh  kekhawatiran  tidak  akan  tercapainya  kesepakatan  untuk  menghindari  “jurang  fiskal”,  sebuah  kombinasi dari kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran, yang akan mulai berlaku awal tahun depan. Jika hal ini terjadi maka akan  berpotensi membawa kembali ekonomi AS ke jurang resesi. 

Sejumlah  anggota  parlemen  AS  menyatakan  keprihatinan  pada  hari  Minggu  kemarin  bahwa  negara  itu  akan  menuju  ke  arah  "jurang  fiskal" dan beberapa anggota dari Partai Republik menuduh bahwa itu adalah tujuan sebenarnya dari Presiden Barack Obama. Negosiasi  terlihat terhenti menyusul Obama dan Ketua DPR John Boehner keluar dari Washington untuk merayakan liburan. Meskipun tidak ada  tanggal resmi untuk melakukan pembicaraan lanjutan, kedua belah pihak masih memiliki beberapa hari setelah Natal untuk menemukan  kompromi sebelum batas waktu 1 Januari ketika "jurang fiskal" mulai diberlakukan. 

Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 51.76 poin atau 0.39% di 13,139.08. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun  3.49 poin atau 0.24% di 1,426.66. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8.41 poin atau 0.28% di 3,012.60.   

Pasar  uang  bergerak  tipis.  Menyusul  ketidakpastian  soal  “jurang  fiskal”,  indeks  dolar  menguat  kurang  dari  0.1%  terhadap  sejumlah  rivalnya sementara euro bergerak flat

Aktivitas di aset lainnya juga lesu, dengan emas merayap dari level terendah 4 bulan dan minyak berjangka kontrak Februari naik 0.2% di  $88.74 per barel. 

Treasury AS tenor 10 tahun turun 2/32, dengan yield di 1.7772%. 

Dalam tahun ini, S&P 500 telah naik sekitar 13.5%. Dalam kondisi masalah anggaran AS yang belum jelas, banyak investor kemungkinan  memilih untuk mengunci keuntungannya tahun ini hingga tercapai resolusi yang pasti kedepannya. 

Sebagian besar pasar pbligasi Eropa juga tutup untuk merayakan Natal. Salah satu pasar Eropa yang buka adalah Inggris, dengan yield  untuk obligasi tenor 10 tahun naik tipis. Investor terlihat sedang mengalami ketertarikan pada saham‐saham Eropa. Data EPFR Global  melaporkan bahwa aliran kedalam dana ekuitas telah meningkat dalam 19 pekan terakhir. 

Hal lain yang akan menjadi sorotan investor adalah masalah krisis utang di zona euro yang masih terus mengancam. Pemilu di Italia dan  Jerman akan digelar di tahun depan, sementara pemerintah Spanyol, perusahaan dan perbankan masih membutuhkan dana besar untuk  mengatasi utangnya. 


GOLD & COMMODITIES
Emas hampir tidak berubah dalam sesi pra Natal Senin sebelumnya, dengan futures ditutup turun ditengah volume perdagangan yang  tipis dan ketidakpastian berkenaan dengan kondisi fiskal Amerika pada tahun mendatang.  

Kebanyakan komoditas, termasuk oil dan tembaga, ditutup melemah karena Kongres AS tertahan tanpa solusi berkenaan dengan tahun  baru setelah rencana partai Republik untuk menghindari menekan kenaikan pajak dan pemangkasan pembelanjaan gagal untuk diangkat  minggu lalu.  

"Given the condition of other markets and the relative strength of the dollar, gold is doing pretty fine," kata James Dailey, portfolio anager  pada TEAM Financial Asset Management di Pennsylvania. 


OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  turun  untuk  ketiga  kalinya  pada  hari  Senin,  mengancam  menghapus  keuntungan  tipisnya  tahun  ini  menyusul  buntunya  negosiasi  dalam  upaya  menghindari  terjadinya  “jurang  fiskal”  AS  yang  dapat  berakibat  berkurangnya  permintaan  minyak dari AS, sebagai konsumen minyak terbesar dunia. 

Dengan  absennya  pembicaraan  mengenai  langkah  untuk  menyelesaikan  krisis  keuangan  AS,  maka  pergerakan  harga  minyak  mengikuti pasar ekuitas lainnya dan mengalami koreksi tipis. Pasar minyak tutup lebih awal di hari Senin, dan tutup sepenuhnya  pada hari Selasa berkenaan dengan perayaan Natal. 

Namun di akhir sesi New York, harga minyak berhasil rebound dan ditutup menguat tipis. Harga minyak berjangka Brent naik 9 sen  di $109.06 per barel dan harga minyak mentah berjangka AS naik 17 sen di $88.83 per barel. 


EURO ZONE
Yunani  didorong  untuk  menindak  para  pengemplang  pajak  seperti  para  dokter  dan  pengacara  untuk  ditangkap  dan  harus  bangkit  dari  kesuramannya,  sebuah laporan dari Uni Eropa dan International Monetary Fund mengatakannya Senin lalu.  

Yunani  juga  telah  mengumpulkan  hanya  setengah  dari  utang  pajak  dan  kurang  dari  setengah  audit  yang  dibawah  target  yang  diberikan  para  lender,  menurut survei oleh international lenders yang disusun pada bulan bulan November.  

Mitra  politik  junior  dari  Kanselir Jerman  Angela  Merkel  memperingatkan  hari  Minggu  lalu  dari  banyaknya usaha  untuk  menaikkan  pajak  setelah  pemilu  tahun depan karena negara Eropa pemenang dari disiplin bujet ini berjuang untuk menyeimbangkan neraca keuangannya.   

Menteri Keuangan telah menolak laporan berita surat kabar Der Spiegel bahwa Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble menginginkan untuk menaikkan  pajak nilai tambah dengan menyamakan 19 persen, mengurangi diskonto 7 persen dari banyaknya materi yang dibawa dalam ekstra 23 milyar euro ($30  milyar) setiap tahun.   

Otoritas pajak Perancis mengatakan mereka melaksanakan pemerinksaan "routine" dari keuangan pribadi pajabat pemerintah dan menolak laporan bahwa  Menteri Anggaran Jerome Cahuzac telah dipilih untuk penyelidikan khusus. 


U.K.
Sterling terkoreksi ke level terendah 7‐1/2 bulan terhadap euro pada perdagangan hari Senin, menyusul kekhawatiran seputar prospek ekonomi Inggris  telah  memperkuat  kemungkinan  untuk  kelanjutan  pelonggaran  moneter  di  Tahun  Baru.  Sementara  euro  menguat  secara  umum  karena  meredanya  kekhawatiran terhadap krisis moneter di zona euro, sterling justru cenderung tertekan akibat kekhawatiran Bank Sentral Inggris (BoE) kemungkinan akan  melanjutkan langkah stimulus dalam waktu dekat. 

Terhadap euro, sterling jatuh ke level terendah sejak awal Mei. Mata uang tunggal Eropa naik 0.2% ke sekitar 0.8175 pound, mendekati level resistance  jangka pendek di sekitar 0.8195 pound, level tertinggi 1 Mei. Minat bank‐bank  Jerman terhadap euro juga turut memberi dukungan terhadap menguatnya  euro dan menekan sterling. 

Rilis  buruk  sejumlah  data  ekonomi  Inggris  di  pekan  lalu  juga  telah  memicu  tekanan  pada  sterling.    Data  retail  sales  Inggris  yang  dirilis  lebih  buruk  dari  perkiraan, naiknya pinjaman public (PSNB) dan penurunan tajam pada consumer confidence periode Desember kesemuanya telah menumbuhkan spekulasi  bahwa ekonomi Inggris akan memburuk dalam beberapa bulan kedepan. 

Di sesi akhir perdagangan New York, sterling mencatat koreksi sebesar 0.3% terhadap dolar di sekitar $1.6125. 


JAPAN
Perdana Menteri Jepang berikutnya, Shinzo Abe, memperbarui kembali tekanan pada bank sentral untuk mengadopsi target inflasi 2 persen, yang  mengatakan bahwa dia akan mencoba untuk merevisi hukum yang menjamin kebebasannya (bank sentral) jika permintaannya tidak terpenuhi.  

Dia juga mengatakan akan memilih seseorang yang setuju dengan pandangannya dari kebutuhan untuk memantapkan monetary easing dengan  menggantikan Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa ketika masa jabatannya berakhir April tahun depan.  

Lembaga jasa keuangan Jepang akan mempertimbangkan kebutuhan bank‐bank utama disamping tiga megabank utama untuk menjaga tingginya  rasio modal karena pentingnya kesisteman, business daily Nikkei melaporkannya. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollars melemah ke level terendah mingguannya terhadap the greenback dalam sesi liburan yang pendek Senin sebelumnya,  yang telah tertekan dari aksi ambil untung karena pasar mengkhawatirkan mengenai prospek dari resesi AS. 

Dengan partai Republik dan Demokrat mendekati kesepakatan, khawatir telah memucaknya AS untuk kepada apa yang disebut "fiscal cliff" dalam tahun  baru, yang memicu kuatnya pemangkasan pembelanjaan pemerintah dan kenaikan pajak.  

Aussie  dollar  merosot  sekitar  0.2  persen  ke  level  $1.0367  <AUD=D4>,  level  terendah  sejak  23  Nov.,  berlanjut  pada  tekanan  level  puncak  tiga  bulannya  dilevel $1.0585 yang terjadi pada 12 Des. Perdagangan bertahan dengan berada pada kisaran antara $1.0367/0416.  

Pasar obligasi Australia ditutup pada perdagangan yang pendek dari sesi pra Natal dan melemah pada perdagangan yang tipis.  


SWISS
Franc Swiss bergerak tipis pada hari Senin menjelang libur Natal dan franc berpotensi mengalami tekanan terhadap dolar jika dewan kebijakan moneter AS  gagal mencapai kesepakatan sebelum akhir tahun ini untuk menghindari krisis keuangan.  

Gedung  Putih  pada  hari  Jumat  mencoba  menyelamatkan  perundingan  anggaran  AS  yang  sempat  terhenti  setelah  rencana  Partai  Republik  diajukan  di  Kongres, namun ada sedikit kemajuan menyusul anggota parlemen dan Presiden Barack Obama meninggalkan Washington untuk merayakan Natal. Dalam  sambutannya sebelum terbang ke Hawaii untuk beristirahat, Obama mengisyaratkan pencapaian kesepakatan jangka pendek pada pajak dan memperluas  asuransi pengangguran untuk menghindari dampak terburuk dari "jurang fiskal" pada warga Amerika berpenghasilan rendah pada awal Tahun Baru. Obama  mengatakan ia ingin menandatangani undang‐undang perluasan pemotongan pajak era‐Bush untuk 98% warga Amerika dalam beberapa hari mendatang. 

Pekan lalu franc Swiss menembus level tertinggi terhadap dolar sejak awal Mei menyusul pengumuman pembelian aset lebih lanjut oleh The Fed. Namun  penguatan franc terganjal oleh kekhawatiran investor terhadap kemampuan dewan kebijakan moneter AS untuk mencapai kesepakatan guna menghindari  terjadinya “jurang fiskal” di awal 2013 mendatang. 

Franc Swiss tercatat menguat 0.1% terhadap dolar di sekitar 0.9153 franc dibandingkan dengan penutupan New York hari Jumat. Sedangkan terhadap euro,  franc Swiss bergerak relatif stabil di sekitar 1.2072 franc. 

Pasar forex tutup pada hari Selasa, 25 Desember 2012 berkenaan dengan perayaan Natal.