US & GLOBAL
• Bursa saham AS berhasil rally untuk kedua kalinya secara berturut‐turut pada hari Rabu setelah Kepala The Fed Ben Bernanke menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan program stimulusnya, sementara euro menguat setelah maraknya permintaan pada sebuah lelang obligasi Italia. Rilis optimis data perumahan dan business spending AS turut menambah sentimen positif di bursa saham. Indeks S&P 500 membukukan kinerja harian terbaiknya selama hampir 2 bulan terakhir, sementara indeks saham dunia naik 0,9%.
• Dalam testimoni hari kedua semalam, Bernanke tetap mempertahankan program stimulus moneternya yang mana telah meredakan kekhawatiran mengenai kemungkinan berakhirnya pembelian obligasi setelah rilis Fed minutes pekan lalu,sehingga membantu mengangkat bursa saham dari koreksi terburuknya sejak November. Pada Rabu keamarin, Bernanke mengatakan tingkat pengangguran kemungkinan tidak akan melampaui level normalnya hingga beberapa tahun kedepan.
• Sentimen bullish pasar juga terangkat setelah dalam sebuah lelang Italia berhasil menjual 6,5 milyar obligasi untuk tenor 5 dan 10 tahun.
• Dua hari usai pemilu di Italia yang tidak menghasilkan suara mayoritas, pasar saat ini mencermati kondisi keuangan negara tersebut. Investor khawatir, kekuatan suara pada partai yang anti penghematan di Italia dapat menghambat upaya reformasi keuangan dan pasar tenaga kerja dan berpotensi menggagalkan upaya zona euro untuk keluar dari krisis yang telah membelenggunya selama 3 tahun terakhir.
• Maraknya permintaan pada lelang obligasi Italia telah mendorong penguatan euro dan terakhir bergerak di sekitar $1,3145 atau naik 0,6%. Euro juga tercatat di sekitar 121,12 yen, atau naik 0,8%.
• Di pasar Wall Street, Dow Jones industrial average <.DJI> naik 175,24 poin atau 1,26% dan ditutup di 14.075,37. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 19,05 poin atau 1,27% di 1.515,99, prosentase kenaikan harian terbaiknya sejak 2 Januari. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 32,61 poin atau 1,04% di 3.162,26.
• Data ekonomi AS menambah sentimen positif di pasar. Barometer untuk business spending plans AS mencatat kenaikan terbesarnya selama setahun terakhir di periode Januari. Order untuk capital goods, diluar sektor pertahanan dan penerbangan, yang dicermati sebagai barometer untuk rencana belanja bisnis, melonjak 6,3%, kenaikan terbesarnya sejak Desember 2011.
• Adapun laporan lainnya menunjukkan bahwa kontrak untuk membeli rumah yang sebelumnya dimiliki mendekati level tertinggi tiga tahun di bulan lalu.
• Indeks ekuitas global MSCI naik 0,9% dan FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> berakhir menguat 0,9%. Indeks saham Eropa terangkat oleh naiknya indeks saham Italia yang tercatat melonjak 1,8% setelah jatuh 4,9% di hari Selasa sebelumnya. Rebound pada indeks saham Spanyol juga turut memberi dukungan positif.
• Komitmen Bernanke untuk melanjutkan langkah stimulus moneter telah menekan harga obligasi AS. Treasury tenor 10 tahun turun 5/32 dengan yield di 1,90% dibandingkan dengan 1,89% di hari Selasa sebelumnya.
• Harga emas turun seiring menguatnya bursa saham Wall Street dimana telah mendorong investor untuk melakukan ambil untung pasca kenaikannya sebelumnya. Harga emas turun 1,1% ke $1.595,71 per ons.
• Brent crude oil futures <LCOc1> untuk pengiriman April turun 84 sen ke $111,87 per barel. Sedangkan U.S. crude oil futures <CLc1> naik 13 sen ke $92,76. Adapun data menunjukkan stok minyak AS mencatat kenaikan 6 minggu berturut‐turut.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melemah 1 persen Rabu lalu, mendekati untuk menghapus kenaikan harian sebelumnya, terpukul oleh kekecewaan berkenaan kurangnya stimulus the Fed dan kekhawatiran deflasi disamping meluasnya pemangkasan pembelanjaan AS.
• Rally dari ekuitas AS juga menekan ketertarikan pada logam mulia, karena logam mulia membuat rangkaian kenaikan empat harinya setelah Ketua the Fed Ben Bernanke mempertahankan kebijakan pembelian obligasi oleh bank sentral.
• Frank McGhee, kepala dari precious metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC, mengatakan bahwa kebijakan bank sentral pada pembelian obligasi yang dikenal dengan quantative easing "is becoming less and less effective as Bernanke announced nothing new."
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak mentah Brent jatuh ke level terendah 4 pekan di bawah $ 112 per barel pada hari Rabu menyusul kenaikan stok minyak mentah AS dalam 6 minggu berturut‐turut dan koreksi tajam pada harga bensin menambah keprihatinan atas menurunnya permintaan.
• Stok minyak mentah AS naik 1,1 juta barel di pekan per 22 Februari, sedangkan stok bensin tergelincir dari level tinggi di sekitar pusat penyulingan Gulf Coast tetapi naik di Pantai Timur.
• Brent crude oil futures <LCOc1> untuk pengiriman April turun 84 sen ke $111,87 per barel. Sedangkan U.S. crude oil futures <CLc1> naik 13 sen ke $92,76.
• Harga minyak juga telah didukung oleh kekhawatiran pasokan karena ketegangan di Timur Tengah, dan investor terus mengawasi pembicaraan atas program nuklir Iran. Iran memberikan penilaian optimis dari dua hari pembicaraan dengan enam kekuatan dunia ‐ Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Inggris, Jerman dan China ‐ yang berakhir pada hari Rabu. Para pejabat Barat mengatakan Teheran harus mulai mengambil langkah‐langkah konkret untuk meredakan kekhawatiran mengenai peningkatan kegiatan nuklirnya. Kedua belah pihak sepakat untuk bertemu lagi di Istanbul pada bulan Maret, dan kemudian melanjutkan diskusi politik di Almaty, Kazakhstan, pada bulan April.
EURO ZONE
• Economic dan business confidence dalam 17 negara yang menggunakan euro naik dalam rangkaian empat bulannya pada bulan Februari, Komisi Eropa mengatakannya, karena factories terlihat naik.
• Sentimen ekonomi dalam zona euro naik dengan membaik dari ekspektasinya 1.6 poin ke level 91.1, melanjutkan recovery yang dimulai pada bulan November tahun lalu, Komisi mengatakannya.
• European Central Bank telah lama merekat dengan tingkat suku bunga ultra‐rendah yang mendalam dan penyediaan likuidasi yang tidak terbatas terhadap bank, menjadikannya kurang efektif, anggota Dewan Eksekutif ECB Peter Praet mengatakannya.
• ECB telah memangkas tingkat suku bunga dalam refinancing utama ke level terendahnya pada 0.75 persen dan dimulai untuk memberikan bank‐bank dengan sebanyak dana yang mereka inginkan, termasuk pinjaman ultra‐dalam 3 tahun.
• Consumer morale Jerman naik dalam rangkaian dua bulannya terhadap bulan Maret karena menenangkan besarnya krisis zona euro yang membawa Jerman dengan confidence bahwa perekonomian mereka akan naik dalam bulan mendatang, grup riset pasar GfK mengatakannya.
U.K.
• Sterling menguat terhadap dolar pada perdagangan hari Rabu setelah anggota BoE menolak pembicaraan mengenai suku bunga negatif, meskipun perhatian mengenai perlambatan pada ekonomi global kemungkinan membatasi penguatan sterling.
• Anggota BoE Charles Bean mengatakan diskusi membahas seputar dorongan kepada perbankan untuk menyetor uang pada bank sentral guna mendorong mereka memberikan pinjaman kepada perusahaan‐perusahaan dan belum ada rencana untuk melakukan apa yang disebut dengan suku bunga negatif untuk saat ini. Pernyataan tersebut sekaligus sebagai penegasan atas komentar anggota BoE lainnya yaitu Paul Tucker pada Selasa sebelumnya yang mengatakan bahwa bank sedang mempertimbangkan apakah suku bunga negatif adalah cara yang layak untuk meningkatkan perekonomian.
• Sterling awalnya sempat melejit pasca rilis data PDB‐Q4 basis tahunan yang lebih baik dari perkiraan yaitu mencatat tumbuh 0,3% dibandingkan perkiraan 0%. Namun sterling kemudian memangkas keuntungannya karena data PDB‐Q4 untuk basis kuartalan masih mencatat kontraksi 0,3%. Hal ini tetap memberi ancaman terjadinya resesi ketiga sejak 2008.
• Sterling sempat terapresiasi ke level intraday high di $1,5187, namun kemudian terjadi retracement dan terakhir bergerak di sekitar $1,5155, atau naik 0,2% dibandingkan penutupan New York hari Selasa.
• Sterling telah jatuh sekitar 6,6% terhadap dolar sepanjang tahun ini. Komentar para anggota BoE telah memberi dukungan untuk kelanjutan quantitative easing (QE) dan pelemahan nilai tukar, digabung dengan keputusan Moody’s untuk menurunkan peringkat triple‐A Inggris pekan lalu, dimana kesemuanya itu akan memberi gambaran suram bagi nasib sterling selanjutnya.
JAPAN
• Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terlihat siap untuk menyingkapkan tirai pada Act Three dari drama "Abenomics" dengan pembicaraan keputusan untuk bergabung pada pakta free trade yang dipimpin AS, terlihat oleh beberapa percobaan pada hasratnya terhadap reformasi ekonomi.
• Kikuo Iwata, seorang akademik yang mengekspektasi dinominasikan pada awal pekan ini untuk menjadi deputi gubernur Bank of Japan, yang mengatakan kebijakan moneter dibutuhkan untuk membantu mendorong permintaan dan mempersempit kesenjangan output, menurut Jiji News.
• Pemerintah Jepang menaikkan penilaian ekonomi pada bulan Februari untuk rangkaian dua bulannya, yang mengatakan factory output telah dpercaya keluar dan sentimen perusahaan membaik berkenaan dengan anjloknya yen dan naiknya harga saham‐saham.
AUSTRALIA
• Lembaga pemeringkat kredit global Standard & Poor's (S&P) mengekspektasi pertumbuhan ekonomi Australia akan masih tetap dengan tren (naik) ditahun‐ tahun mendatang, karena puncak utang publik pada level terendahnya.
• Tetapi S&P, yang menilai Australia pada peringkat puncak triple‐A dengan outlook stabil, mengatakan perekonomian lokal memiliki kerentanan.
• "The economy holds a large amount of offshore debt, households retain substantial debt because of high house prices and its banks are reliant on foreign investor funding," associate director Craig Michaels mengatakannya dalam suatu pernyataan.
• Total konstruksi yang telah dikerjakan di Australia melemah 0.1 persen pada kuartalan bulan Desember, menurut data resmi.
SWISS
• Momentum ekonomi Swiss kembali melemah di bulan Februari, meskipun pelemahan yang lebih kecil dibanding perkiraan telah mendorong ekonom optimis bahwa ekonomi akan kembali bangkit di bulan depan. Ekonomi Swiss sebagian besar telah terhindar dari masalah yang tengah membelit zona euro, mitra dagang terbesarnya, meskipun nilai tukar mata uang yang kuat masih menjadi perhatian karena membuat ekspor negara itu menjadi lebih mahal.
• KOF, barometer untuk sentimen ekonomi yang memprediksi kinerja ekonomi dalam 6 bulan kedepan, turun ke 1,03 poin di bulan Februari dari level revisinya di 1,12 poin di bulan Januari sebelumnya, demikian laporan dari KOF Swiss Economic Institute. Data dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar 1,0 poin.
• Meskipun gambaran ekonomi terlihat membaik, namun Kepala SNB Thomas Jordan di pekan lalu mengatakan bank sentral belum akan mengubah batasan minimum nilai tukar EUR/CHF di 1,20 franc.
• Sementara itu sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan data Swiss purchasing managers (PMI) periode Februari akan turun ke 52,2 poin dari 52,5 poin di bulan Januari sebelumnya. Data akan dirilis hari Jumat besok.
• Dolar tercatat melemah sekitar 0,25% di 0,9295 franc dibandingkan penutupan New York hari Selasa.