title cover

title cover

Tuesday, April 30, 2013

Headline News 30.04.13


US & GLOBAL
Indeks  saham  global  dan  euro  menguat  pada  hari  Senin  menyusul  pembentukan  pemerintahan  baru  di  Italia  telah  mengurangi  ketidakpastian mengenai masa depan politik di negara tersebut, negara dengan perekonomian terbesar ketiga di zona euro, sementara  S&P 500 ditutup di level tertingginya. S&P hingga saat ini mencatat kenaikan  11,8%. 

Ekspektasi  pelonggaran  moneter  lebih  lanjut  dari  The  Fed  dan  ECB  juga  turut  mendorong  kenaikan  saham.  Indikasi  terkini  mengenai lemahnya pertumbuhan ekonomi di AS telah memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan program pembelian obligasi  senilai $85 milyar per bulan pada sidang regulernya yang berlangsung selama 2 hari yang akan dimulai di hari Selasa, sementara ECB besar  kemungkinan akan mengumumkan pemangkasan suku bunga pada hari Kamis. 

"After the election there was a lot of uncertainty about whether Italy could form a government, so now there is not only a great deal of  relief over that, but also expectations for additional monetary policies from the ECB," kata Alec Young, global equity strategist pada S&P  Equity Research di New York.  

Para investor menerima baik pembentukan pemerintahan baru Italia di bawah Perdana Menteri yang baru Enrico Letta, dua bulan setelah  pemilihan umum yang tak meyakinkan, meskipun investor masih cemas mengenai seberapa lama pemerintahan tersebut dapat bertahan. 

Resolusi kebuntuan politik Italia telah membantu menurunkan harga obligasi tenor 5 tahun dan 10 tahun hingga ke level terendah sejak  Oktober 2010 pada penjualan obligasi hari Senin, sementara imbal hasil atau yield obligasi tenor 10 tahun di pasar sekunder turun 13 basis  poin menjadi 3,93 persen. 

MSCI's  world  equity  index  <.MIWD00000PUS>  naik  0,7%,  sementara  FTSE  Eurofirst  300  index  <.FTEU3>  ditutup  naik  0,5%,  dipimpin  kenaikan Milan's FTSE MIB <.FTMIB>, yang naik 2,2%.  

Di Wall Street,  Dow Jones industrial average <.DJI> naik  106,20 poin atau  0,72% di  14818,75. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index  <.SPX> naik 11,37 poin atau 0,72% di 1593,61. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 27,76 poin atau 0,85% di 3307,02.    

Data perumahan juga turut membantu naiknya bursa saham. Penandatangan kontrak untuk pembelian rumah bekas pakai meningkat di  bulan Maret seiring terus meningkatnya pasar perumahan tahun ini. 

Saham yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi seperti energi dan teknologi memimpin kenaikan indeks. Langkah stimulus The Fed  telah banyak membantu rally saham AS tahun ini. 

Yield untuk Treasury AS mendekati level terendah 4 bulan, dengan volume transaksi tipis menjelang sidang reguler The Fed dan rilis data  ketenagakerjaan AS pada hari Jumat. Treasury tenor 10 tahun flat dengan yield di 1,67%.  Yield obligasi telah  turun dari  2,05% pada  8  Maret lalu. 

Euro  tercatat  naik  0,51%  di  $1,3093  setelah  mencatat  intraday  high  di  $1,3115,  level  tertingginya  sejak  19  April.  Kalangan  analis  memprediksi  euro  berpotensi  melemah  jika  ECB  memangkas  suku  bunganya  25  basis  poin,  dari  0,75%  levelnya  saat  ini,  pada  saat  sidangnya hari Kamis. 

Melemahnya dolar telah mendorong naiknya harga minyak dan emas. U.S. light crude <CLc1> naik $1,50 di $94,50 per barel. Sedangkan  harga minyak Brent naik 65 sen di $103,81 per barel, setelah mencatat kenaikan mingguan terbesarnya sejak November di pekan lalu.  Sementara itu U.S. gold futures <GCcv1> naik 0,8% ke $1465,30 per ons.   


GOLD & COMMODITIES
Emas terdorong Senin lalu dari meluasnya kenaikan pada komoditas dan dari harapan kedepannya langkah monetary easing dari AS dan  meeting kebijakan ECB minggu ini, tetapi masih rapuh untuk melambat dalam pembelian fisik dan outflows dalam exchange‐traded funds. 

Aksi beli logam mulia naik setelah laporan Jumat lalu, yang mana menunjukkan lebih rendah dari ekspektasinya pertumbuhan (ekonomi)  AS, menaikkan harapan the Fed akan mempertahankan pembelian obligasi sebesar $85 milyar perbulan untuk saat ini, sementara itu ECB  memperluas ekspektasi untuk mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga ketika pertemuan Kamis ini, kata para analis. 

"The key question in the near term is whether retail and jewellery demand can continue to counter exchange‐traded product outflows and  the rise in gross shorts," kata Suki Cooper, precious metals strategist pada Barclays Capital.  

"We continue to believe ETP outflows remain the key downside risk in the near term," tambah Cooper.     


OIL & COMMODITIES
Pergerakan  U.S. cash  crude  cukup  berbeda  dengan  sedikit  perubahan  pada  sesi  perdagangan  Senin  di tengah volume  transaksi  perdagangan yang cukup sedikit seiring crude futures meningkat cukup tinggi dan perbedaan transatlantic antara pergerakan nilai  kontrak Brent dan U.S. crude futures semakin menyempit. 

Harapan terhadap permintaan dari para refiners akan meningkat seiring periode maintenance musim semi dan U.S. summer driving  season membantu menjaga spread harga seiring  spread perbedaan nilai kontrak berjangka Brent/U.S. crude menyempit menjadi  kurang dari 10 dollar/barel. 

Di cash crude market, Light Louisiana Sweet untuk kontrak berjangka periode Juni di perdagangkan $10.50, $10.60, $10.90 dan  $11.00 di atas kontrak berjangka crude periode Juni <CLc1>, yang dikenal dengan benchmark crude grade West Texas Intermediate  (WTI).  

Kontrak  berjangka crude  menguat pada sesi  perdagangan Senin  seiring  harapan  lebih  terhadap stimulus  ekonomi bank sentral,  yang ikut membantu mendorong pergerakan saham lebih tinggi dan melemahnya dollar, mendukung komoditas denominasi dolar  seperti minyak. Brent crude Juni naik 65 sen, atau 0,63 persen, untuk menetap di $ 103,81 per barel, setelah diperdagangkan dari $  102,57 sampai $ 103,94

EURO ZONE
Confidence pada perekonomian zona euro merosot kedepannya pada bulan April, data menunjukkannya, memperkuat hal mengenai pemangkasan tingkat suku bunga minggu ini oleh European Central Bank.  

Zona  euro  menghadapai  jalan  yang  sulit  keluar  dari  resesi  dan  telah  terlihat  naiknya  mood  pada  perusahaan‐perusahaan  dan  konsumen  sejak  Maret,  setelah  dimulainya  optimistik  untuk  tahunanan  yang  terganggu oleh gejolak pada Siprus dan Italia.  

Asosiasi perdagangan Jerman BGA Senin lalu memangkas perkiraan untuk ekspor dan impor pada tahun 2013 dan mengatakan perdagangan tidak akan berkontribusi pada pertumbuhan negara terbesar di  Eropa tahun ini berkenaan dengan melambat dari ekspektasinya kenaikan global.  

Presiden BGA Anton Boerner juga mengatakan krisis utang  zona euro menekan dengan berat pada permintaan untuk barang‐barang Jerman, dengan resesi pada Eropa Selatan kemungkinan memburuk pada  dalam jangka pendek, dan menyatakan keprihatinan tertentu tentang prospek Italia.  

"How the situation in the euro zone develops will be decisive for a sustainable improvement of trade," Boerner mengatakan pada reporter di Berlin.  

consumer confidence dan bisnis Portugal membaik untuk rangkaian empat bulannya pada bulan April, ketika resesi ditekan mahkamah konstitusi negara yang menolak beberapa langkah austerity pemerintah.  

Indikator iklim ekonomi, yang menilai business confidence, berada pada minus (‐) 3.6 bulan ini, naik dari minus 3.9 bulan Maret, dan juga lebih baik dairpada minus 4.1 awal tahun, National Statistics Institute  (INE) melaporkan.  

Harga‐harga di Spanyol naik pada bulan April ke level terendahnya sejak Maret 2010, tertekan oleh kekuatan biaya yang lebih rendah dan anjloknya pembelanjaan konsumen, dengan penjualan ritel anjlok  hampir dalam rangkaian tiga tahunnya dengan dalamnya resesi ekonomi. 



U.K.
Sterling menembus level tertinggi 2,5 bulan terhadap dolar pada hari Senin setelah investor optimis bahwa BoE belum akan melanjutkan kebijakan moneter longgar dalam waktu  dekat. 

Rilis  data  PDB  Inggris  yang  lebih  baik  dari  perkiraan  kontras  dengan  kondisi  yang  terjadi  di  AS  dimana  PDB‐Q1  dirilis  di  bawah  perkiraan.  Kondisi  tersebut  telah  memicu  tertekannya dolar.  

Data  pekan  lalu  menunjukkan  ekonomi  AS  mencatat  ekspansi  tahunan  2,5%  di  kuartal  pertama,  jauh  di  bawah  ekspektasi  terjadi  ekspansi  3%.  Sedangkan  Inggris  mampu  menghindari  terjadinya  resesi  setelah  ekonomi  mencatat  pertumbuhan  0,3%  di  kuartal  pertama,  jauh  lebih  baik  dari  perkiraan  terjadi  ekspansi  0,1%.  Hal  ini  telah  memicu  optimisme investor bahwa BoE belum akan melanjutkan kebijakan moneter longgar dalam waktu dekat ini. 

Sterling berpeluang memperoleh dukungan positif jika data PMI yang akan dirilis hari Rabu, Kamis dan Jumat menunjukkan aktifitas ekonomi terus berlanjut di bulan April. 

Sterling naik ke $1,5547, level tertingginya sejak medio Februari, sebelum kembali turun tipis di sekitar $1,5500, atau naik 0,1% dari level penutupan New York hari Jumat. 

Sterling  juga  berpeluang  memperoleh  dukungan  ketika  The  Fed  mengeluarkan  pengumuman  kebijakan  moneternya  hari  Rabu  (Kamis  dini  hari).  Data  PDB  yang  di  bawah  ekspektasi dan masih suramnya pasar tenaga kerja nampaknya akan membuat dewan kebijakan The Fed berhati‐hati dalam memberikan testimoni yang mengarah pada program  pembelian aset. 

Dalam jangka menengah kedepan, investor nampaknya masih sangat berhati‐hati untuk memborong sterling, karena kondisi ekonomi Inggris yang masih rapuh untuk saat ini. Hal  ini masih membuka peluang untuk BoE mengadopsi kebijakan moneter longgar yang agresif ketika Mark Carney menduduki jabatan sebagai gubernur BoE yang baru di bulan Juli  mendatang.


JAPAN
UAE Minister of Economy Sultan bin Saeed Al Mansouri baru saja bertemu Duta Besar Jepang untuk Uni Emirat Arab (UEA) Yoshihiko Kamo di kantor pusat kementerian, dengan  dua pejabat membahas cara‐cara untuk meningkatkan kerjasama dan hubungan bilateral, khususnya dalam perdagangan, ekonomi dan bidang investasi . 

Emirates News Agency (WAM) melaporkan bahwa mereka juga meninjau UAE‐Jepang Business Forum, yang akan diadakan di Abu Dhabi di hadapan Perdana Menteri Jepang  Shinzo Abe, dan sejumlah pejabat penting, investor dan pengusaha dari kedua belah pihak. 

Hubungan bilateral kedua negara yang kuat dalam berbagai aspek, terutama di bidang energi, ekonomi, investasi dan perdagangan. Dia menambahkan bahwa antara UEA dan  Jepang memiliki keinginan yang lebih sangat besar akan kerjasama dalam ruang lingkup pengembangan hubungan bilateral dan meningkatkan kerjasama dalam segala hal.  Al Mansouri menambahkan bahwa UEA tertarik untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman negara‐negara maju ‐ Jepang pada khususnya ‐ karena ekonomi UEA berubah  menjadi ekonomi berbasis pengetahuan. Volume pertukaran perdagangan antara kedua negara tumbuh sebesar 50 persen selama lima tahun terakhir menjadi US $ 52,9 milyar  (RM160.56 miliar).  



AUSTRALIA
International Monetary Fund (IMF) tidak terlalu khawatir dengan posisi pelemahan fiskal Australia, setelah Perdana Menteri Julia Gillard memperingatkan  pada kekurangan yang besar pada pendapatan pemerintah.  

Ms Gillard mengatakan pada konferensi Senin lalu bahwa pendapatan tahun 2012/13 akan menjadi $12 juta lebih sedikit dari perkiraan karena berlanjutnya  penguatan dari Australian dollar.  

"The persistent high dollar, as well as squeezing exporting jobs, also squeezes the profits of exporting firms. With lower profits for these companies comes  lower company tax going to government," dia mengatakan pada Per Capita forum di Canberra.  

Pasar  obligasi  Australia  telah  ditutup  menguat,  dengan  pergerakan  besar  selama  perdagangan  akhir  pekan  dalam  merespon  kekecewaan  gambaran  pertumbuhan ekonomi AS.  


SWISS
Franc Swiss menguat terhadap dolar pada hari Senin setelah trader berlanjut melepas dolar pasca rilis data PDB‐Q1 AS yang mengecewakan pekan lalu. Dolar  terkoreksi setelah data pekan lalu menunjukkan ekonomi AS mencatat ekspansi tahunan 2,5% di kuartal pertama, jauh di bawah ekspektasi terjadi ekspansi  3%. 

Dolar  terkoreksi  0,5%  franc  Swiss  ke  sekitar  0,9370  franc  dibandingkan  penutupan  New  York  hari  Jumat.  Sedangkan  euro  relatif  stabil  terhadap  franc  di  sekitar 1,2280 franc. 

Data PMImanufaktur Swiss untuk periode April diprediksi naik ke 49,4 dari 48,3 di bulan Maret sebelumnya, berdasarkan estimasi dari Dow Jones Newswires.  Pasca koreksi tajamnya di bulan Maret, indeks nampaknya akan rebound tipis di bulan April, meskipun masih dibayangi oleh prospek suram zona euro. Indeks  PMI nampaknya masih akan dirilis lemah dalam 2 kuartal mendatang. Data PMI periode April akan dirilis pada hari Kamis.  

Disamping data PMI, pasar juga akan mencermati komentar dari anggota SNB Fritz Zurbruegg pada hari Rabu. 

Monday, April 29, 2013

Headline News 29.04.13


US & GLOBAL
Dolar anjlok terhadap yen pada hari Jumat setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan kebijakan moneter, sementara yield obligasi AS  turun mendekati level terendah 4‐1/2 bulan setelah ekonomi AS tumbuh di bawah ekspektasi di kuartal pertama tahun ini. 

Tipisnya ekspansi ekonomi yang terjadi di AS mendorong berkembangnya spekulasi terhadap suramnya prospek ekonomi negara tersebut,  bersamaan dengan data terakhir untuk pertumbuhan ekonomi CIna yang tengah melambat, kesemuanya telah menekan harga  minyak.  Harga minyak Brent jatuh sedikit di atas $103 per barel setelah naik $3 dalam 2 sesi terakhir. Cina dan AS adalah 2 negara importir minyak  dunia terbesar. 

BoJ menahan dari untuk tidak mengumumkan kebijakan moneter baru pada hari Jumat kemarin, dimana hal ini diluar dugaan pasar, tapi  anggota  dewan  memprediksi  inflasi  masih  mungkin  jatuh  di  bawah  target  bank  sentral  untuk  beberapa  waktu.  Prospek  inflasi  dalam  laporan  ekonomi  semesteran  menyoroti  kekhawatiran  bahwa  BoJ  memiliki  tujuan  yang  tidak  realistis  dalam  pergulatannya  untuk  mengakhiri 15 tahun deflasi. 

Pengumuman BOJ di awal April mengenai rencana untuk stimulus moneter baru sebesar  $1,4 trilyun, telah memicu tekanan jual yang  tajam pada yen. Namun demikian, yen masih berpotensi mengalami rebound seiring rilis buruk data ekonomi AS belakangan ini. 

Dolar jatuh ke level intraday low di 97,54 yen dan terakhir bergerak melemah 1,2% di 98,02 di akhir sesi New York. 

Data  akhir  pekan  kemarin  menunjukkan  ekonomi  AS  mengalami  ekspansi  lebih  lambat  dari  perkiraan  di  kuartal  pertama.  PDB‐Q1  AS  mencatat ekspansi 2,5% y/y setelah hanya mencatat tumbuh 0,4% di kuartal keempat 2012. Namun demikian, ekspansi yang terjadi masih  lebih rendah dari ekspektasi pasar 3,0%. Data PDB‐Q1 tersebut memberikan sinyal bahwa The Fed kemungkinan akan mempertimbangkan  kembali untuk melanjutkan program stimulusnya pada sidangnya pekan ini. 

Laporan data tersebut telah berhasil mengangkat harga obligasi, dengan Treasury tenor 30 tahun naik 28/32 di 105‐07/32 dengan yield  2,862  persen.  Sedangkan  yield  untuk  obligasi  tenor  10  tahun  turun  ke  1,665  persen,  sedikit  di  atas  low  di  1,643  persen  yang  dicapai  sebelumnya dalam sepekan kemarin. 

Data  PDB  tersebut dapat menambah  keraguan  terhadap  kemampuan  ekonomi  untuk menyerap  pemotongan pengeluaran  pemerintah  dan pajak yang lebih tinggi dan dapat menyulut spekulasi tentang kemungkinan langkah‐langkah The Fed selanjutnya untuk mendorong  pertumbuhan, atau setidaknya mempertahankan rencana stimulus The Fed saat ini. 

Wall Street menutup perdagangan akhir pekan dengan tidak banyak membawa perubahan ditengah volume yang tipis, dengan koreksi  tipis pada S&P 500 telah mengakhiri apresiasinya selama 5 hari terakhir. Pelemahan pada saham Amazon.com <AMZN.O> telah menekan  bursa setelah peritel internet tersebut memberikan sebuah outlook yang mengecewakan, sehingga memicu sahamnya turun lebih dari 7%. 

Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  ditutup  naik  11,75  poin  atau  0,08%  ke  14712,55.  Sedangkan  Standard  &  Poor's  500  Index  <.SPX>  merosot 2,92 poin atau 0,18% ke 1582,24. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> jatuh 10,72 poin atau 0,33% ke 3279,26.   

Indeks saham Eropa juga melemah pasca rally‐nya selama 5 hari terakhir. FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup turun 0,4%.  

Tumbuhnya  spekulasi  bahwa  ECB  akan  memangkas  suku  bunganya  pada  hari  Kamis  mendatang  sebagai  reaksi  atas  upayanya  untuk  mendongkrak pertumbuhan ekonomi kawasan, telah mengangkat bursa saham Eropa dan mendorong euro ke level terendah 3 pekan dan  memberikan kontribusi atas turunnya yield obligasi. 

Brent <LCOc1> turun 25 sen ke $103,16 per barel, sementara U.S. crude <CLc1> berakhir melemah 64 sen di $93,00.  

Aksi ambil untung investor telah memicu koreksi pada harga emas, meskipun masih mencatat kenaikan mingguan terbesarnya dalam 3  bulan terakhir berkat kuatnya permintaan fisik setelah emas menembus level terendah 2 tahun di pekan sebelumnya. Harga emas turun  0,6% di $1457,76 per ons, turun dari intraday high di $1484,80.  


GOLD & COMMODITIES
Emas  melemah  pada  perdagangan  yang  choppy  Jumat  lalu  karena  aksi  investor  untuk  ambil  untung,  tetapi  pasar  masih  mencatatkan  kenaikan terbesar mingguannya setelah emas mencapai level terendahnya dalam dua tahun minggu lalu. 

Logam mulia masih recovery lebih dari setengah penurunannya pada $225 per ons yang terjadi antara 12 dan 16 April. 

Pada  perdagangan  awalnya,  emas  naik  lebih  dari  1  persen  setelah  Departemen  Perdagangan  AS  melaporkan  pertumbuhan  ekonomi  mengalami percepatan kembali dalam kuartal pertama, tetapi tidak sebanyak ekspektasinya. Emas kembali kearah negatifnya karena aksi  jual dan penurunan komoditas industri termasuk crude oil dan tembaga juga tertekan.  

"There is still some long liquidation in the market, suggesting that some investors are still repositioning themselves, and that leaves the  price vulnerable to some sideways actions," kata Erica Rannestad, analis precious metals pada CPM Group.  

"That (GDP) is encouraging for gold because the whole sell‐off in the metal was linked to perceptions that the U.S. economy was getting  stronger and stronger," analis Societe Generale Robin Bhar mengatakannya.   


OIL & COMMODITIES
Harga  Brent  crude  oil  meningkat  ke  level  tertinggi  selama  lebih  dari  sepekan,  menembus  level  $103/barel  di  pekan  kemarin  dan  merupakan  kenaikan  terbesarnya untuk basis mingguan sejak November 2012. 

Pada bulan April 2013 ini harga minyak relatif tertekan akibat rilis pesimis sejumlah data ekonomi AS dan Cina, konsumen minyak terbesar di dunia, dan  diikuti kemudian juga dari data ekonomi Jerman. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap demand minyak dunia. 

Brent crude oil April ini anjlok hingga 96.75 (18/Apr), terendah sejak Juli 2012, sementara crude oil turun ke 85.61 (terendah sejak Desember 2012) di hari  yang sama.   

Namun kemudian penurunan tajam harga minyak tersebut dibayangi oleh muncul kekhawatiran pasokan, sehingga membatasi penurunan tersebut dan  mendorong kenaikan kembali harganya.  

Kekhawatiran keberatan OPEC terhadap penurunan harga Brent di bawah $100/barel yang potensial memicu penambahan produksi minyak, serta aksi beli  di  harga  rendah  karena  kondisi  technical  yang  oversold,  dan  di  pertengahan  pekan  lalu  diikuti  dengan  penurunan  di  luar  dugaan  persediaan  bensin  mingguan AS serta spekulasi bakal  turunnya persediaan minyak yang  melimpah di depot minyak Cushing, Oklahoma, serta  diikuti dengan keterbatasan  persediaan minyak di Nigeria menyebabkan bangkitnya harga Brent crude, dan juga crude oil, dari tekanannya masing‐masing.  

Pelaku  pasar  minyak  juga  menantikan  pertemuan  ECB  yang  dijadwalkan  pada  Kamis  pekan  depan,  sementara  OPEC  dijadwalkan  akan  melangsungkan  pertemuannya  di  Vienna  pada  31  Mei  2013  mendatang.  Saat  ini  ada  kewaspadaan  bahwa  OPEC  akan  menyelenggarakan  pertemuan  darurat  untuk  menyikapi tekanan harga minyak sejak awal April ini. Penurunan harga minyak Brent di bawah $100/barel sempat memicu kekhawatiran bahwa negara‐ negara OPEC akan memangkas produksinya. 

Yang mendorong rebound harga minyak di akhir pekan kemarin juga pernyataan resmi dari petinggi pemerintahan AS, bahwa ada kemungkinan pemakaian  senjata kimia oleh Suriah. 

Secara technical, dalam grafik harian Brent crude <LCOc1> saat ini rebound harganya menghadapi resistance 103.09‐103.40, yang apabila berhasil ditembus  akan semakin membuka peluang untuk me‐retrace penurunannya tahun 2013 ini (119.17‐96.75), dengan target minimum di areal $105. Namun sebaliknya,  perlu diwaspadai rebound sulit untuk mengatasi 103.09‐103.40, maka akselerasi penurunan yang sempat mencapai 96.75 (18/April lalu) belum berakhir.  Tembus  level  96.75  tersebut  akan  membuka  peluang  akselerasi  hingga  88.49  (low  22/Jun./2012).  Sementara  crude  oil  AS  <CLc1>  sedang  menghadapi  resistance di 94.82 untuk akselerasi lebih jauh. 


EURO ZONE
Kondisi lending dalam zona euro melemah pada bulan Maret dan gap ekonomi memisahkan Jerman dari permasalahan blok debitur melembar, rilis data dari European Central Bank menunjukkannya Jumat lalu.  

Lending pada perusahaan‐perusahaan zona euro menyamakan kedudukan dari basis bulanan pada bulan Maret setelah naik 4 milyar euro ($5.2 milyar) pada bulan Februari, data menunjukkannya sementara itu  perusahaan‐perusahaan meminjam 1.3 persen lebih rendah daripada tahun lalu, kata ECB. 

Pengekspor  raksasa  Jerman  menghadapi  tantangan  baru  dari  pesaing  Jepangnya  setelah  penurunan  tajam  yen  terhadap  euro,  meninggalkan  para  investor  dengan  permintaan  yang  sulit  untuk  memilih  pemenang dalam mata uang negara‐negara blok ekonomi terkuat.  

Penurunan 30 persen pada yen terhadap euro sejak pertengahan tahun 2012, dengan bagian terbesar penurunan berasal setelah Jepang mengungkapkan langkah yang radikal untuk mendorong perekonomian  pada 4 April, seharusnya membuat ekspor Jepang lebih murah dan menandai besarnya perubahan untuk Jerman, negara eksportir terbesar kedua setelah Cina.    

Pemerintah  Jerman  mengekspektasi  Constitutional  Court  untuk  mengkonfirmasi  lebih  awal  putusan  yang  mendukung  zona  euro  menyelamatkan  mekanisme  dan  pejabat  Uni  Eropa  mengatakan  rencana  European Central Bank untuk membeli obligasi negara diluar batas. 

Spanyol Jumat lalu merevisi turun perkiraan pertumbuhan pada ‐1.3 persen dari Gross Domestic Product dan mengatakan defisit publik saat ini mencapai 6.3 persen dari output ekonomi.  

Pemerintah  yang  juga  merilis  laporan  reformasi  ekonomi,  mengtakan  negara  akan  kembali  pada  pertumbuhan  di  tahun  2014,  sementara  itu  defisit  akan  berada  dibawah  pagu  Eropa  3  persen  dari  GDP  tahun2016, dua tahun kemudian daripada harapan awalnya.  

Spanyol akan mengungkapkan rencana ekonomi barunya bahwa pejabat pemerintah mengatakan akan menapak antara garis pertumbuhan dan penghematan. 


U.K.
Sterling  menembus  level  tertinggi  2  bulan  terhadap  dolar  pada  perdagangan  hari  Jumat  setelah  data  pertumbuhan  ekonomi  AS  dirilis  lebih  rendah  dari  perkiraan.  Namun  demikian, penguatan sterling nampaknya hanya bersifat sementara saja menyusul prospek ekonomi AS yang masih lebih baik dibandingkan Inggris. 

Sterling  telah  memperoleh  dukungan  sejak  hari  Kamis  ketika  data  PDB‐Q1  Inggris  dirilis  lebih  baik  dari  perkiraan,  dimana  sterling  mencatat  prosentase  kenaikan  harian  terbesarnya dalam 9 bulan, dan mengindikasikan ekonomi Inggris dapat terhindar dari resesi. 

Sterling naik 0,3% di $1,5480, setelah menembus level tertinggi 2 bulan di $1,5497 usai rilis data PDB‐Q1 AS. Sementara itu, euro tercatat melemah 0,2% terhadap sterling di  sekitar 0,8410 pound setelah mencatat intraday low di 0,8393 pound, level terendahnya sejak akhir Januari. 

Data akhir pekan kemarin menunjukkan ekonomi AS mengalami ekspansi lebih lambat dari perkiraan di kuartal pertama. PDB‐Q1 AS mencatat ekspansi 2,5% y/y setelah hanya  mencatat tumbuh 0,4% di kuartal keempat 2012. Namun demikian, ekspansi yang terjadi masih lebih rendah dari ekspektasi pasar 3,0%. 

Data PDB‐Q1 tersebut memberikan sinyal bahwa The Fed kemungkinan akan mempertimbangkan kembali untuk melanjutkan program stimulusnya pada sidangnya pekan ini. 

Namun  demikian,  rally  sterling  masih  berpotensi  terbatas  mengingat  kondisi  ekonomi  Inggris  yang  terlihat  masih  rapuh  dan  BoE  masih  berpeluang  untuk  melanjutkan  pelonggaran moneter pada saat Mark Carney secara resmi menduduki jabatan sebagai gubernur BoE yang baru di bulan Juli mendatang.


AUSTRALIA
New Zealand dollar berada dekat dengan level puncaknya sepanjang masa terhadap suatu indeks bobot perdagangan/trade weighted index (TWI) Jumat lalu, sementara itu Aussie  dollar menguat terhadap mitra AS yang dibantu oleh penguatan penetapan yuan/USD.  

Kinerja terbaik minggu ini adalah NZ dollar yang mana naik hingga ke level 78.77 <=NZD> pada TWI. Telah naik 1 persen Kamis sebelumnya, kenaikan terbesar hariannya sejak  awal Januari.   

"The index's three biggest weights are Aussie, USD and yen and all three countries are easing whereas the Reserve Bank of New Zealand has no intention of easing and its next  move is up," kata Annette Beacher, kepadal dari Asia‐Pacific research pada TD Securities in Singapore.  

"So the NZD deserves to be higher."  
  • Harga obligasi Australia/bond futures unchanged setelah para trader bertahan mengikuti liburan publik ANZAC day.  
JAPAN
• Pelemahan yen tertahan di pekan kemarin, ditandai dengan menjauhnya yen dari level 100 per dolar AS dan dari level 130 per euro. Hasil pertemuan moneter BoJ (Jumat 26/Apr), yang relatif tidak berubah dari pertemuan sebelumnya di awal bulan yang menghasilkan stimulus dan pelonggaran moneter yang agresif, menjadi faktor penghambat pelemahan yen tersebut.

• Kemudian rilis data GDP Q1 AS yang meningkat namun masih di bawah ekspektasi pasar kian memberikan dorongan bagi rebound yen atas dolar AS dan juga euro.

• Pertemuan moneter BoJ yang nyaris tidak berubah dari pertemuan awal April sebelumnya sungguh di luar dugaan pelaku pasar, mengingat data inflasi harga konsumen Jepang periode Maret mengindikasikan masih jauhnya perjalanan untuk mencapai target inflasi 2% yang ditetapkan di pertemuan sebelumnya.

• Sementara outlook inflasi pada laporan prospek ekonomi semesteran BoJ menyoroti kekhawatiran bahwa target inflasi BoJ untuk mengakhiri deflasi yang berusia sekitar 15 tahun tersebut tidak realistis.

• Di pertemuannya awal April lalu BoJ menetapkan putusan agresif, yakni rencana stimulus baru sebesar $1,4 trilyun untuk mengakhiri deflasi dan mengangkat perekonomiannya kembali. Yen bereaksi cepat dan tajam terhadap putusan tersebut, dengan melemah hingga mendekati level 100 per dolar dan menembus level 131 atas euro.

• Namun kemudian pergerakan yen yang cepat dan tajam mulai mengendur ke 95.93 per dolar dan ke 125.05 per euro, hingga pertemuan G20 di Washington pada 2 pekan lalu, yang ternyata tidak
menyuarakan keberatan, bahkan terkesan mendukung, langkah pelonggaran moneter agresif BoJ tersebut. Akibatnya yen kembali melemah untuk mencoba kembali mendekati level psikologis 100 per dolar dan menembus level 130 per euro.

• Di akhir pekan kemarin yen kembali rebound ke level 97.56 per dolar AS di paruh kedua sesi New York, dan secara hampir bersamaan EURJPY merosot hingga 127.13.

• Pertemuan BoJ berikutnya terjadwal akan berlangsung pada 21‐22 Mei 2013, dan dalam jangka pendek pekan ini para pelaku pasar akan menantikan sidang moneter ECB (02/Mei) yang diproyeksikan akan memangkas suku bunganya dari level 0.75% saat ini. Sementara prospek QE AS yang diproyeksikan masih akan berlangsung nampaknya akan menjadi prospek sidang FOMC The Fed AS pada 01/Mei pekan ini, selain juga akan diamati sejumlah data ekonomi pentingnya seperti data tenaga kerja (non‐farm payrolls) dan manufaktur (ISM) April serta data durable goods orders Maret. Jika pertemuan moneter bankbank sentral tersebut sesuai dengan ekspektasi, demikian juga dengan data‐data ekonomi AS (relatif masih memberikan sentimen pesimis), maka bukan tidak mungkin rebound yen – atau koreksi USDJPY dan EURJPY – akan berlanjut menuju support level sebelumnya, yakni masing‐masing di 95.93 dan 125.05.

• Apakah suatu indikasi bagi fase retracement? Perlu dicermati terlebih dahulu pergerakan harga masing‐masing dengan seksama jika koreksi USDJPY, serta EURJPY, berkembang di pekan ini.



SWISS
Franc Swiss bergerak stabil terhadap euro pada perdagangan hari Jumat, setelah di awal sesi sempat menguat ke 1,2247 franc per euro, sebelum akhirnya bergerak di sekitar  1,2286 franc. Spekulasi bahwa SNB akan menaikkan batas minimum nilai tukar EUR/CHF di atas 1,20 franc per euro nampaknya turut memberi dukungan atas pelemahan franc  terhadap mata uang tunggal Eropa. Sementara franc berhasil menguat atas dolar setelah data PDB‐Q1 AS dirilis mengecewakan. 

Data akhir pekan kemarin menunjukkan ekonomi AS mengalami ekspansi lebih lambat dari perkiraan di kuartal pertama. PDB‐Q1 AS mencatat ekspansi 2,5% y/y setelah hanya  mencatat tumbuh 0,4% di kuartal keempat 2012. Namun demikian, ekspansi yang terjadi masih lebih rendah dari ekspektasi pasar 3,0%. 

Data PDB‐Q1 tersebut memberikan sinyal bahwa The Fed kemungkinan akan mempertimbangkan kembali untuk melanjutkan program stimulusnya pada sidangnya pekan ini. 

Sementara data ekonomi Swiss menunjukkan KOF Indicator naik ke 1,02 poin di bulan April dari level revisinya 1,0 poin di bulan Maret, demikian dilaporkan KOF Swiss Economic  Institute. Data dirilis lebih baik dari perkiraan 0,98. 

Euro bergerak stabil terhadap franc Swiss di sekitar 1,2285 franc, sedangkan dolar melemah 0,17% terhadap franc Swiss di sekitar 0,9430 franc dibandingkan posisi penutupan New  York hari Kamis.

Friday, April 26, 2013

Headline News 26.04.13


US & GLOBAL
Bursa saham global menguat dan harga obligasi jatuh pada hari Kamis menyusul data menunjukkan pasar tenaga AS masih menjanjikan  meskipun sinyal belakangan ini mengisyaratkan adanya pelemahan pertumbuhan ekonomi, sementara laporan earnings yang lebih baik  dari perkiraan turut menambah sentimen positif di pasar. 

Wall Street dibuka menguat, menyusul kenaikan di bursa Eropa, sementara pasar terangkat oleh tumbuhnya ekspektasi bahwa ECB akan  segera memangkas suku bunganya. 

Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan jumlah klaim warga AS untuk memperoleh dana kesejahteraan bagi kaum  pengangguran  mengalami  penurunan  di  pekan  lalu  sebesar  16000.  Laporan  tersebut  telah  mengobati  kekecewaan  atas  indikasi  melemahnya pertumbuhan ekoniomi AS di bulan Maret dan awal April. 

Treasury AS untuk tenor  10 tahun turun sebanyak 7/32 sebagai reaksi atas rilis data jobless claims. Harga obligasi  kemudian  bergerak  melemah 2/32 dengan yield 1,7097 persen. 

Data  ekonomi  global  yang  buruk  belakangan  ini,  termasuk  data  pengangguran  terburuknya  di  Spanyol  pada  hari  Kamis,  telah  memperbesar kemungkinan adanya tambahan stimulus dari bank sentral. 

Bursa saham AS menguat dipicu oleh naiknya saham material, termasuk saham produsen bijih besi Cliffs Natural Resources Inc <CLF.N>.   Saham Cliffs melonjak 15% ke $20,95 setelah memberikan laporan earnings di akhir Rabu yang lebih baik dari perkiraan. Indeks material  S&P 500naik 1,04%. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 24,50 poin atau 0,17% di 14700,80. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik  6,37 poin atau 0,40% ke 1585,16. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 20,33 poin atau 0,62% ke 3289,99.    

Ekspektasi mengenai kemungkinan ECB akan memangkas suku bunganya telah mendorong naiknya saham dan menempatkan euro berada  di sekitar level terendah 3 pekan terhadap dolar. FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> naik 0,74% untuk ditutup di 1200,64, mendekati level  puncak di 1209,05 yang dicapai pada petengahan Maret. 

Indeks ekuitas global yang tergabung dalam indeks MSCI naik 0,64% ke 365,22. 

Dolar  terapresiasi  terhadap  euro  menyusul  membaiknya  pasar  tenaga  kerja  AS,  dimana  kalangan  analis  pasar  optimis  dolar  akan  melanjutkan penguatannya. Euro terakhir bergerak di sekitar $1,3006, turun 0,07%. Terhadap yen, dolar terakhir diperdagangkan di 99,37  yen  atau  turun  0,1%.  Sterling  melonjak  ke  level  tertinggi  2  bulan  terhadap  dolar  dan  tertinggi  3  bulan  terhadap  euro  setelah  data  menunjukkan ekonomi Inggris mampu menghindari resesi di kuartal pertama. 

PDB Inggris kuartal pertama tercatat mengalami ekspansi 0,3% q/q, jauh di atas ekspektasi 0,1%, setelah ekonomi berhasil rebound pasca  kontraksinya sebesar 0,3% di akhir 2012 lalu. 

Harga minyak Brent naik di atas $103 per barel, ditopang oleh melemahnya dolar. Brent crude <LCOc1> naik $1,68 ke $103,41 per barel,  sedangkan U.S. crude <CLc1> naik $2,21 dan ditutup di $93,64 per barel. 

Emas naik 2,5%, kenaikan harian terbesarnya sejak Juni, dipicu aksi bargain hunting investor pasca koreksinya ke level terendah 2 tahun  pada  15  April  lalu.  Aksi  beli  juga  dipicu  oleh  pandangan  bullish  milyader  John  Paulson  terhadap  emas.  Sentimen  positif  pasar  juga  terangkat  pada  akhir  Rabu  ketika  data  menunjukkan  bank  sentral  Rusia  dan  bank  lainnya  membeli  emas  di  bulan  Maret.  Harga  emas  menembus level tertinggi 10 hari di $1468,60 per ons, dan terakhir tercatat bergerak di $1465,75 per ons, atau naik sekitar 2,4% dan  sekitar 11% di atas level terendah 2 tahun di $1321,35 yang dicapai pekan lalu. 


GOLD & COMMODITIES
Emas naik 2,5 persen Kamis lalu, kenaikan terbesar hariannya sejak bulan Juni, karena pembelian fisik menjaga untuk terus merangsek  naik pada logam mulia pada gambaran harga yang tertekan sebelumnya ke level terendahnya dalam dua tahun pada 15 April.   

Perak mengalami rally 5 persen dalam hariannya, dan grup logam platinum naik 2 persen. 

Logam mulia menelusuri kembali setengah dari penurunannya setelah merosot pada kombinasi kenaikan $225 per ons dalam dua harinya  bulan April. 

"It was due for a bounce after that devastating move earlier in the month," kata Sean McGillivray, kepala dari asset allocation pada Great  Pacific Wealth Management.  


OIL & COMMODITIES
Harga Brent crude oil meningkat ke level tertinggi selama lebih dari sepekan, mencoba menembus level $103/barel, pada Kamis kemarin setelah terjadi penurunan  persediaan  bensin  AS,  sementara  kemungkinan  pemakaian  senjata  kimia  oleh  Suriah  seperti  dikatakan  oleh  menteri  pertahanan  AS,  Chuck  Hagel,  serta  harapan  peningkatan demand musim panas di sejumlah negara‐negara konsumen minyak terkemuka dunia, juga turut mendukung kenaikan harga. 

Selain itu ekspektasi bahwa ECB akan memangkas suku bunganya dalam waktu dekat, juga menjadi dukungan lain bagi kenaikan harga – yang terdukung dari potensi  meningkatnya demand di Eropa. 

Kenaikan harga Brent crude <LCOc1> terakselerasi hingga mencoba level $103/barel setelah data weekly jobless claims AS membaik. Dan diikuti dengan kenaikan  harga crude oil <CLc1> mencoba menembus areal $92/barel. 

Sejak awal hingga pertengahan April ini, Brent crude dan crude oil AS telah mengalami tekanan besar, ditandai dengan harga Brent crude yang sempat menembus ke  bawah areal $100, yang merupakan level kunci bagi para anggota OPEC untuk potensi menambah produksinya kembali serta secara technical saat menembus level  tersebut  indikator  RSI‐14  telah  menunjukkan  sinyal  oversold  sehingga  mengundang  aksi  bargain  hunting  yang  mendongkraknya  kembali  ke  atas  $100  sejak  awal  pekan ini. Di saat yang hampir bersamaan, harga crude oil juga sempat tertekan hingga areal $85an/barel di pertengahan April ini. 

Kekhawatiran keberatan OPEC terhadap penurunan harga Brent di bawah $100/barel yang potensial memicu penambahan produksi minyak, serta aksi beli di harga  rendah karena kondisi technical yang oversold, dan di pertengahan pekan ini diikuti dengan penurunan di luar dugaan persediaan bensin mingguan AS serta spekulasi  bakal  turunnya  persediaan  minyak  yang  melimpah  di  depot  minyak  Cushing,  Oklahoma,  menyebabkan  bangkitnya  harga  Brent  crude,  dan  juga  crude  oil,  dari  tekanannya masing‐masing. 

Concern terhadap prospek pemulihan ekonomi AS dan juga tekanan data ekonomi Cina – 2 negara konsumen minyak terbesar dunia – menjadi pemicu tekanan harga  minyak  dunia  tersebut.  Bahkan  Rabu  kemarin  data  durable  goods  orders  Maret  AS  masih  menunjukkan  tekanan,  mengikuti  indikasi  tekanan  data  ekonomi  (Ifo  business sentiment) Jerman, yang belakangan ini mulai mengundang perhatian investor dan meningkatkan kembali prospek pemangkasan suku bunga Eropa.  

Apakah kekhawatiran terhadap data ekonomi AS, Cina dan Eropa (sebagai konsumen minyak terbesar dunia) masih akan terus berlanjut sehingga mengundang reaksi  untuk  pemangkasan  pasokan  dunia?  Jika  ya,  maka  kenaikan  harga  minyak  saat  ini  masih  akan  memperoleh  dukungan.  Selain  itu  juga,  bila  pesimisme  data‐data  ekonomi mendukung kelanjutan pelonggaran moneter global maka akan turut mendukung kenaikan harga minyak. 

ECB dijadwalkan akan bersidang Kamis pekan depan, sementara OPEC dijadwalkan akan melangsungkan pertemuannya di Vienna pada 31 Mei 2013 mendatang. Saat  ini ada kewaspadaan bahwa OPEC akan menyelenggarakan pertemuan darurat untuk menyikapi tekanan harga minyak sejak awal April ini. 

Secara  technical,  dalam  grafik harian Brent  crude,  saat ini  rebound  harganya  menghadapi  resistance  103.09‐103.40,  yang  apabila  berhasil ditembus  akan  semakin  membuka  peluang  untuk  me‐retrace  penurunannya  tahun  2013  ini  (119.17‐96.75),  dengan  target  minimum  di  areal  $105.  Namun  sebaliknya,  perlu  diwaspadai  rebound sulit untuk mengatasi 103.09‐103.40, maka akselerasi penurunan yang sempat mencapai 96.75 (18/April lalu) belum berakhir. Tembus level 96.75 tersebut  akan membuka peluang akselerasi hingga 88.49 (low 22/Jun./2012). 


EURO ZONE
Jerman akan bertumbuh dengan sedikit pada 0.5 persen tahun ini, pemerintah mengatakannya, menaikkan perkiraan dengan 0.1 poin persentase karena kurangnya  investasi dan melemahnya ekspor yang berlanjut untuk menekan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.  

Menteri Perekonomian Jerman menjaga perkiraan tahun 2014 dengan kuatnya pertumbuhan pada 1.6 persen dan mengatakan optimisme dari ekonomi global mulai  untuk mendapatkan kembali traksi dan krisis yang melanda negara zona euro yang membuat kemajuan dengan reformasinya.  

"There is every reason to look to the future with optimism. The German economy is picking up again and is successfully leaving an economic weak phase behind it,"  Menteri Perekonomian Jerman Philipp Roesler mengatakan dalam pernyataannya.  

Tingkat pengangguran di Spanyol melonjak yang mencatatkan level 27.2 persen, data menunjukkannya, yang mendorong perdebatan Eropa berkenaan dengan apakah  untuk arah kebijakan austerity dan beralih untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.  

Lebih dari 6 juta orang Spanyol keluar dari pekerjaan dalam tiga bulan pertama tahun ini, meningkatkan laju pada negara keempat terbesar ketingkat pencatatan sejak  dimulai tahun 1970‐an.   

Harga  obligasi  Italia  dan  Spanyol  melemah  karena  aksi  ambil  untung  mengguan  dari  penguatannya  tetapi  analis  mengatakan  aksi  jual  terbatas  oleh  melimpahnya  likuiditas dari bank sentral pada sistem keuangan.  


EURO ZONE
Jerman akan bertumbuh dengan sedikit pada 0.5 persen tahun ini, pemerintah mengatakannya, menaikkan perkiraan dengan 0.1 poin persentase karena kurangnya investasi dan melemahnya ekspor yang berlanjut untuk menekan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.  

Menteri Perekonomian Jerman menjaga perkiraan tahun 2014 dengan kuatnya pertumbuhan pada 1.6 persen dan mengatakan optimisme dari ekonomi global mulai  untuk mendapatkan kembali traksi dan krisis yang melanda negara zona euro yang membuat kemajuan dengan reformasinya.  

"There is every reason to look to the future with optimism. The German economy is picking up again and is successfully leaving an economic weak phase behind it,"  Menteri Perekonomian Jerman Philipp Roesler mengatakan dalam pernyataannya.  

Tingkat pengangguran di Spanyol melonjak yang mencatatkan level 27.2 persen, data menunjukkannya, yang mendorong perdebatan Eropa berkenaan dengan apakah  untuk arah kebijakan austerity dan beralih untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.  

Lebih dari 6 juta orang Spanyol keluar dari pekerjaan dalam tiga bulan pertama tahun ini, meningkatkan laju pada negara keempat terbesar ketingkat pencatatan sejak  dimulai tahun 1970‐an.   

Harga  obligasi  Italia  dan  Spanyol  melemah  karena  aksi  ambil  untung  mengguan  dari  penguatannya  tetapi  analis  mengatakan  aksi  jual  terbatas  oleh  melimpahnya  likuiditas dari bank sentral pada sistem keuangan.  

JAPAN
Membaiknya data weekly jobless claims AS, mengikuti optimisme data GDP Q1 Inggris, mempertahankan pelemahan yen terhadap mata uang global. 

Yen masih berada dalam areal pelemahan terutama terhadap dolar AS dan euro, meskipun masih dibayangi kemampuannya menembus level psikologis 100 per dolar AS.  

Sempat  tes  areal  98.99,  USDJPY  ternyata  masih  mampu  bertahan  di  atas  areal  99an  –  meskipun,  seperti  yang  banyak  disebut‐sebut  belakangan  ini,  masih  sulit  berupaya  menembus level psikologis 100 yen. Sementara EURJPY juga masih bertahan di areal 129an, namun masih sulit mengatasi areal 130. 

JUmat ini BoJ akan melangsungkan sidang moneternya kembali, yang mungkin tidak akan banyak memberikan perubahan dari pertemuan sebelumnya, yang telah memutuskan  perubahan besar di kebijakan moneternya. Namun di tengah sentimen yang banyak tertuju pada hasil putusan kebijakan moneter BoJ belakangan ini, nampaknya pertemuan  Jumat tersebut bisa saja mengundang reaksi di pasar. 

Catatan khusus dari pergerakan pasar forex kemarin adalah bahwa pesimisme data ekonomi Jerman, maupun Eropa belakangan ini tidak banyak mengundang reaksi dari para  investor, karena dibarengi perkembangan positif lain di Eropa, yakni prospek solusi kebuntuan politik di Italia pasca terpilihnya kembali presiden Giorgio Napolitano, dan kemarin  telah menyebut nama Enrico Letta, wakil ketua Partai Demokrat, untuk membentuk pemerintahan koalisi baru. Perkembangan positif politik di negara terbesar ketiga Uni Eropa  tersebut, pasca berbulan‐bulan dalam kebuntuan, memberikan ‘tawaran’ pada para investor yang ingin kembali berinvestasi di sana. 

Kekhawatiran  yang  mulai  kembali  melebar  ke  Eropa,  yang  kali  ini  justru  tertuju  ke  Jerman,  negara  ekonomi  terbesar  di  regional  tersebut,  banyak  mengundang  ekspektasi  pemangkasan suku bunga Eropa dalam sidang moneter yang dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis pekan depan. Jika ini terjadi, atau untuk saat ini jika ekspektasi tersebut  kian berkembang, maka akan membatasi kenaikan euro secara global, yang pada gilirannya juga akan membatasi pelemahan yen atas euro. 

Demikian pula halnya dengan AS, di sisa pekan ini nampaknya pelaku pasar masih terlebih dahulu ingin menantikan rilis data GDP Q1. Setelah weekly jobless claims, optimisme  rilis GDP Q1 AS bukan tidak mungkin akan menjadi faktor lain yang mendukung pelemahan yen menembus 100 per dolar AS dan 130 per euro. 


AUSTRALIA
Australia Dollar naik terhadap yen Kamis pagi lalu pada pasar mata uang Tokyo, membalikkan aksi jual Rabu sebelumnya yang utamanya didorong oleh  spekulasi berkenaan dengan pemangkasan tingkat suku bunga. 

Nomura Securities Co. mengatakan pelaku pasar membeli mata uang Australia karena ekspektasi untuk pemangkasan tingkat suku bunga yang memudar. 
  • Aussie dollar diperdagangkan pada rentang 102.31‐35 yen pada pagi hari setempat, sempat naik 0,26 dibandingkan pada 5 p.m. hari Rabunya.  


SWISS
Franc Swiss terkoreksi ke level terendah 6 pekan terhadap euro pada hari Kamis setelah investor membeli mata uang tunggal untuk meng‐cover posisi jual  euro/dollar pasca rilis buruk data sentimen bisnis Jerman. Namun franc kemudian berhasil rebound dan ditutup menguat terhadap euro di akhir sesi New  York. 

Pasar masih berspekulasi bahwa Bank Sentral Swiss (SNB) akan menaikkan batasan minimum nilai tukar euro/franc Swiss yang saat ini berada di 1,20 franc  per euro, yang telah diberlakukan sejak 19 bulan lalu guna mencegah terjadinya resesi, dimana kondisi ini telah memberi tekanan pada franc. Meskioun  demikian, SNB tidak mau berkomentar terhadap spekulasi tersebut. 

Euro terkoreksi 0,2% terhadap franc Swiss ke sekitar 1,2300 franc dibandingkan posisi penutupan New York hari Rabu. Sedangkan dolar gagal melanjutkan  penguatannya dan berbalik melemah terhadap franc Swiss. Dolar terakhir tercatat di sekitar 0,9445 franc, atau turun 0,2%. 

Pekan  ini  pasar  akan  mencermati  data  KOF  Swiss,  yang  merupakan  barometer  untuk  mengukur  kinerja  ekonomi  Swiss  dalam  6  bulan  kedepan.  Data  diprediksi melemah di bulan April, setelah di bulan Maret sebelumnya dirilis turun di bawah ekspektasi. 

Thursday, April 25, 2013

Headline News 25.04.13


US & GLOBAL
Pasar ekuitas global menguat pada hari Rabu menyusul laporan laba yang kuat dan spekulasi Bank Sentral Eropa (ECB) akan memangkas  suku bunganya pekan depan, sementara harga obligasi pemerintah AS naik seiring maraknya minat pada aset‐aset aman resiko setelah  data ekonomi diluar dugaan dirilis buruk. 

Wall Street ditutup hampir tidak berubah setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan durable goods orders AS mencatat penurunan  terbesarnya  dalam  7  bulan  terakhir  di  periode  Maret,  melemahkan  optimisme  terhadap  sehatnya  laporan  earnings.  Barometer  untuk  rencana belanja bisnis hanya naik tipis, mengisyaratkan melemahnya aktifitas ekonomi AS, yang juga menekan ekuitas AS dan mendorong  minat pada obligasi pemerintah. Rilis mengecewakan untuk data ekonomi AS dan Cina belakangan ini telah memperkuat spekulasi akan  melemahnya  pertumbuhan  ekonomi  global  musim  semi  untuk  ketiga  kalinya  secara  berturut‐turut  dan  memaksa  bank  sentral  untuk  melakukan tindakan. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup turun 43,16 poin atau 0,29% di 14676,30. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik  0,01 poin atau 0,00% di 1578,79. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 0,32 poin atau 0,01% di 3269,65.  

Ekuitas Eropa terangkat setelah data Ifo Jerman melaporkan sentimen bisnis jatuh di bulan April untuk kedua kalinya secara berturutan,  dirilis di bawah ekspektasi terendah pasar. Laporan tersebut yang dirilis sehari setelah rilis buruk data aktifitas bisnis Jerman, awalnya  sempat  menekan  euro.  Laporan  Ifo  kian  memperkuat  pandangan  bahwa  ECB  akan  memangkas  suku  bunganya  setelah  terakhir  memangkasnya  di  bulan  Juli  2012,  yang  diprediksi  akan  memangkas  25  basis  poin  pada  sidangnya  pekan  depan.  Kondisi ini, ditambah  membaiknya perkembangan situasi politik di Italia telah memicu apresiasi euro dan juga pasar ekuitas serta saham Eropa setelah muncul  komentar  membangun  dari  Wakil  Presiden  ECB  Vitor  Constancio  yang  semakin  memperbesar  potensi  terjadinya  pemangkasan  suku  bunga  untuk  merangsang  pertumbuhan  ekonomi.  Constancio  mengatakan  kebijakan  moneter  akan  terus  diarahkan  untuk  mendukung  pertumbuhan ekonomi. 

Pasar ekuitas global, berdasarkan indeks ekuitas dunia MSCI, naik 0,58% ke 363,16. 

Bursa saham Eropa naik untuk 4 sesi berturut‐turut, didukung oleh laporan optimis laba perusahaan. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3>  ditutup naik 0,7% di 1191,82. 

Lembaga asuransi Inggris Standard Life <SL.L>  dan peritel Portugal Jeronimo Martins <JMT.LS> memimpin kenaikan, setelah  sahamnya  masng‐masing naik 8% dan 6,8%, pasca mengumumkan laba kuartal pertama yang menggembirakan. 

Kalangan  analis  pasar  memprediksi  terjadi  pertumbuhan  earnings  AS  sebesar  3,1%  di  kuartal  berjalan,  naik  dari  ekspektasi  1,5%  pertumbuhannya di awal April. Dari 174 perusahaan dalam indeks S&P 500 yang telah melaporkan labanya, 68,4% berhasil merilis laba di  atas ekspektasi.  

Minyak mentah AS naik menyusul ekspektasi melimpahnya minyak mentah di Cushing, Oklahoma, berpotensi menurun dan penurunan  tajam  3,9  juta  barel  dalam  persediaan  bensin  minggu  lalu.  Brent  berjangka  <LCOc1>  ditutup  naik  $  1,42  menjadi  $  101,73  per  barel.  Sedangkan minyak mentah AS berjangka <CLc1>  naik $ 2,25 dip di $ 91,43. 

Harapan  bahwa  Italia  bisa  mengatasi  kebuntuan  politik  telah  berhasil  mengangkat  euro.  Setelah  sempat  terkoreksi  ke  $1,2954,  level  terendahnya sejak 5 April, euro berhasil rebound dan ditutup menguat tipis di sekitar $1,3015. 

Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 2/32 dengan yield di 1,6996 persen. 

Harga emas juga naik seiring naiknya harga minyak berkat maraknya aksi beli pasca koreksinya ke level terendah 2 tahun. Naiknya harga  komoditas  industri  telah  mengangkat  harga  emas,  meskipun  indikasi  akan  berlanjutnya  pemulihan  ekonomi  di  AS  nampaknya  akan  membatasi penguatan emas. Harga emas naik 1% ke $1425,79 per ons. 


GOLD & COMMODITIES
Harga emas naik Rabu lalu bersamaan dengan oil, dengan para pembeli secara fisik mengumpulkan logam mulia setelah aksi jual ke level  terendah dalam dua tahunnya. 

Data durable goods AS mencatatkan penurunan terbesarnya dalam tujuh bulan. Beberapa investor menggambarkan data karena tanda the  Fed  akan  menjaga  stimulus  moneter  pada  meeting  kebijakan  minggu  depan,  yang  mendorong  ketertarikan  emas  sebagai  lindung  nilai  terhadap inflasi. 

Brent crude oil naik 1,4 persen dan tembaga juga menguat. Tingginya harga komoditas industri mendorong harga emas, tetapi para trader  mengatakan tanda‐tanda berlanjutnya recovery ekonomi AS akan membawa tekanan pada kenaikan emas.    

  "If recent numbers are any indication, the U.S. economy is not terrible. The Fed watchers will likely begin to talk about a later time for a  tapering of the stimulus. This will in turn boost the equities markets and leave gold flat," kata Carlos Santalla pada commodities broker  Marex Spectron.  


EURO ZONE
Uni  Eropa  kemungkinan  membutuhkan  untuk  perdebatan  dalam  mengurangi  aturan  pada  fase  dari  konsolidasi  bujet  untuk  semua  anggotanya  jika  negara‐negara  seperti Perancis dan Spanyol yang meminta kelonggaran pada target mereka, Perdana Menteri Slovak Robert Fico mengatakannya Rabu lalu.  

Pemangkasan bujet telah diminta untuk kemurahan pada target mereka, strategi Eropa yang membuat krisis utang tiga tahunnya, tetapi mereka juga menyalahkan  untuk  suatu  siklus  kerusakan  dimana  pemerintah  cut  back,  pemberhentian  karyawan  oleh  perusahaan,  orang‐orang  Eropa  melakukan  pembelian  lebih  sedikit  dan  orang‐orang muda memiliki sedikit harapan untuk mencari pekerjaan.  

Permintaan  untuk pinjaman  perusahaan  dan  rumah tangga pada  zona  euro  anjlok untuk  pertama  kali  dalam  tiga  bulan dalam tahunannya dan bank‐bank  melihat  kedepannya penurunan dalam kuartal kedua, European Central Bank mengatakannya.  

Dalam kuartal terakhir survei Bank Lending, ECB mengatakan bank‐bank juga membuat lebih sulit pada perusahaan dan rumah tangga untuk meminjam dalam kuartal  pertama, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat pada kuartal sebelumnya.  

Jerman  dan  Komisi  Eropa  menyetujui  pada  kebutuhan  negara‐negara  zona  euro  untuk  mengurangi  defisit  anggaran  mereka  dan  menekan  kedepannya  dengan  reformasi struktural, juru bicara Kanselir Angela Merkel mengatakannya, membuat saran kerumitan pada kebijakan apapun.  

Merkel,  yang  menghadapi  pemilu  pada  bulan  September,  dibawah  tekanan  dari  beberapa  aliansi  Eropa  untuk  berlanjutnya  tekanan  bahwa  pemerintah  zona  euro  mengendalikan pengeluaran dan mengurangi defisit mereka.  

Jose Manuel Barroso, presiden dari eksekutif Komisi Eropa Uni Eropa, mengatakan langkah austerity telah mencapai batas‐batas alami pada dukungan rakyat.  


U.K.
Sterling menguat terhadap sejumlah rival utamanya pada perdagangan hari Rabu menjelang rilis data PDB‐Q1 Inggris yang diperkirakan menunjukkan pertumbuhan  tipis sekaligus menghindarkan ekonomi untuk tergelincir kedalam jurang resesi, meskipun pelaku pasar enggan untuk bertindak agresif. 

Data PDB kuartal pertama yang akan dirilis hari Kamis ini diprediksi menunjukkan pertumbuhan 0,1% q/q, meskipun masih terdapat resiko data akan dirilis negatif. 

Sterling menguat 0,2% di $1,5263. Penguatan sterling terhambat di bawah resistance $1,5300, setelah pada hari Senin dan Selasa hampir berhasil menembus kisaran  level tersebut. 

Seiring dengan berkembangnya spekulasi mengenai peluang Inggris akan terhindar dari  "triple‐dip" recession, maka sterling berpotensi terkoreksi tajam jika data  dirilis negatif. 

Euro bergerak relatif stabil terhadap sterling di sekitar 0,8530 pound setelah mencatat intraday low di 0,8494 pound, level terendah lebih dari sepekan. euro masih  mengalami tekanan seiring rilis buruk data sentimen Jerman, yang tetap mempertahankan indikasi akan dipangkasnya suku bunga oleh ECB dalam waktu dekat. 

Rilis data penjualan ritel Inggris yang mengalami penurunan di bulan April yang untuk pertama kalinya dalam 8 bulan kian menambah gambaran suram perekonomian  Inggris,  sebuah  survey  oleh  Confideration  of  British  Industry  menunjukkan.  CBI  Distributive  Trades  turun  menjadi  ‐1  dari  0  di  bulan  Maret  sebelumnya,  level  terendahnya sejak Agustus lalu. Data kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan. 


AUSTRALIA
Rencana Reserve Bank of Australia untuk membelanjakan hingga $2 milyar pada Chinese yuan karena kenaikan mata uang meningkatkan pentingnya pasar finansial.  

Deputi Gubernur RBA Dr Philip Lowe Rabu lalu mengatakan bank sentral akan mendedikasikan sekitar lima persen pada cadangan mata uang asing untuk Chinese  assets.  

RBA  saat  ini  menangani  sekitar  $38.2  milyar  pada  cadangan  mata  uang  asing  untuk  investasi  pada  Chinese  yuan  (juga  diketahui  sebagai  renminbi  atau  RMB),  jumlahnya dapat mendekati $A2 milyar.  

Kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga bulan Mei terlihat lebih mungkin setelah gambaran terakhir yang menunjukkan inflasi pada Goldilocks point – tidak  terlalu tinggi, tidak terlalu rendah, tetapi hanya tepat/cocok.  

Consumer  price  index  (CPI),  kunci  penilaian  pada  inflasi,  naik  0.4  persen  pada  kuartalan  bulan  Maret,  menurut  gambaran  yang  dirilis  oleh  Australian  Bureau  of  Statistics Rabu lalu.  

Ini membawa inflasi tahunan pada 2.5 persen, yang mana tepatnya Reserve Bank of Australia menginginkannya.  

Treasuri Wayne Swan mengatakan laporan inflasi terakhir menunjukkan tekanan harga dalam perekonomian terdapat pada tingginya Australian dollar.  

Mr Swan mengatakannya setelah rilis dari laporan consumer price index (CPI) kuartalan Maret oleh Australian Bureau of Statistics.   

Telah menunjukkan tekanan naik pada harga yang melemah dari ekspektasi, dengan CPI naik secara moderat 0.4 persen pada kuartalan dan 2.5 persen berkenaan  dengan ditahun yang berkhir Maret. 



JAPAN
Yen masih berada dalam areal pelemahan terhadap mata uang global, terutama dolar AS dan euro, meskipun dibayangi oleh tekanan dari data durable goods orders  serta indeks Ifo (sentimen) bisnis Jerman – melanjutkan tekanan dari indeks manufaktur masing‐masing Selasa sebelumnya, serta juga lemahnya manufaktur Cina. 

USDJPY masih bertahan kembali di atas areal 99 yen – dalam rangka, seperti yang banyak disebut‐sebut belakangan ini, akan menembus level psikologis 100 yen.  Sementara EURJPY kembali bertahan di atas areal 129 yen untuk berusaha mengatasi areal 130. 

Di akhir pekan, BoJ akan melangsungkan sidang moneternya kembali, yang mungkin tidak akan banyak memberikan perubahan dari pertemuan sebelumnya, yang  telah memutuskan perubahan besar di kebijakan moneternya. Namun di tengah sentimen yang banyak tertuju pada hasil putusan kebijakan moneter BoJ belakangan  ini, nampaknya pertemuan Jumat tersebut bisa saja mengundang reaksi di pasar. 

Catatan khusus dari pergerakan pasar forex kemarin adalah bahwa lemahnya data ekonomi Jerman, maupun Eropa, belakangan ini tidak banyak mengundang reaksi  dari  para  investor,  menyusul  ada  perkembangan  positif  lain  di  Eropa,  yakni  prospek  solusi  kebuntuan  politik  di  Italia  pasca  terpilihnya  kembali  presiden  Giorgio  Napolitano, dan kemarin telah menyebut nama Enrico Letta, wakil ketua Partai Demokrat, untuk membentuk pemerintahan koalisi baru.  

Perkembangan positif politik di negara terbesar ketiga Uni Eropa tersebut, pasca berbulan‐bulan dalam kebuntuan, memberikan ‘tawaran’ pada para investor yang  ingin kembali berinvestasi di sana. 

Kekhawatiran  yang  mulai  kembali  melebar  ke  Eropa,  yang  kali  ini  justru  tertuju  ke  Jerman,  negara  ekonomi  terbesar  di  regional  tersebut,  banyak  mengundang  ekspektasi pemangkasan suku bunga Eropa dalam sidang moneter yang dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis pekan depan. Jika ini terjadi, atau untuk saat ini  jika ekspektasi tersebut kian berkembang, maka akan membatasi kenaikan euro secara global, yang pada gilirannya juga akan membatasi pelemahan yen atas euro. 

Demikian  pula  halnya  dengan  AS,  yang  di  sisa  pekan  ini  akan  dinantikan  rilis  data  jobless  claims  mingguan  dan  GDP  Q1.  Apabila  kedua  data  tersebut  juga  turut  memberikan  gambaran  pesimis  terhadap  perekonomiannya,  maka  mungkin  untuk  jangka  pendek  ini  masih  akan  menghambat  USDJPY  untuk  mengatasi  level  psikologis 100. 


SWISS
Euro menguat ke level tertinggi lebih dari 5 pekan terhadap franc Swiss pada hari Rabu, menyusul pelaku pasar mengutip pembicaraan mengenai penjualan  franc oleh Bank Sentral Swiss (SNB) terhadap dolar. Pelaku pasar juga mengutip pembicaraan mengenai pembelian euro terhadap dolar oleh bank sentral,  yang mendorong penguatan euro secara luas di pasar. 

Euro mencatat intraday high di 1,2342 franc, level tertingginya sejak 14 Maret. 

Trader juga mengatakan telah muncul spekulasi baru mengenai kemungkinan SNB menaikkan batasan minimum nilai tukar EUR/CHF di atas 1,20 franc per  euro. Pada hari Selasa lalu, SNB menolak berkomentar atas rumor tersebut. 

Sementara itu, dolar melanjutkan rally‐nya terhadap franc Swiss, mencatat intraday high di 0,9498 franc, level tertingginya sejak 4 April, sebelum akhirnya  kembali diperdagangkan di sekitar 0,9465 franc, atau naik 0,1% dibandingkan penutupan New York hari Selasa. 

Pekan  ini  pasar  akan  mencermati  data  KOF  Swiss,  yang  merupakan  barometer  untuk  mengukur  kinerja  ekonomi  Swiss  dalam  6  bulan  kedepan.  Data  diprediksi melemah di bulan April, setelah di bulan Maret sebelumnya dirilis turun di bawah ekspektasi.