title cover

title cover

Friday, May 31, 2013

Headline News 31.05.13

US & GLOBAL
Bursa saham AS menguat pada perdagangan hari Kamis setelah data ekonomi AS yang dirilis di bawah ekspektasi memicu spekulasi akan  dilanjutkannya  program  pembelian  obligasi  oleh  The  Fed,  sementara  meningkatnya  kepercayaan  zona  euro  membantu  mengangkat  saham Eropa dan juga euro. 

PDB‐Q1  AS  direvisi  melemah  tipis  menjadi  2,4%,  dari  laporan  awalnya  2,5%,  sebuah  sinyal  dari  akibat  aksi  penghematan  Washington.  Sementara jobless claims naik di pekan lalu dan pending home sales naik 0,3% di bulan April, di bawah ekspektasi terjadi kenaikan 1,1%. 

Dolar jatuh ke level terendah 3 pekan terhadap euro setelah rilis data ekonomi yang melemah. Dolar menghapus seluruh keuntungannya  terhadap  yen  setelah  sejumlah  sumber  melaporkan  kepada  Reuters  bahwa  dana  pensiun  publik  Jepang  sedang  mempertimbangkan  kemungkinan investasi dalam saham domestik untuk tumbuh bersama dengan rally pasar. 

Sebelum  rilis  data  ekonomi  AS,  indeks  Nikkei  Jepang  anjlok  5,2%  ditengah  ekspektasi  The  Fed  akan  mengakhiri  program  stimulus  moneternya tahun ini. 

Ekuitas AS telah erat dikaitkan dengan kebijakan bank sentral, dengan saham jatuh pada hari Rabu, karena imbal hasil obligasi Treasury AS  naik  ke  level  tertinggi  selama  lebih  dari  satu  tahun  di  tengah  kekhawatiran  Federal  Reserve  akan  menghentikan  program  pembelian  obligasi. Sedangkan pada hari Selasa, adanya jaminan dari bank sentral di seluruh dunia bahwa program kebijakan moneter akan tetap  dilanjutkan telah mendorong naiknya harga ekuitas. 

Setelah berada  dalam kondisi yang fluktuatif, Dow Jones industrial average <.DJI> naik  21,73 poin atau 0,14%  di 15324,53. Sedangkan  Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 6,05 poin atau 0,37% di 1654,41. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 23,78 poin  atau 0,69% di 3491,30.  

Seiring dengan naiknya bursa saham global, maka harga obligasi AS (Treasury) mengalami penurunan menjelang lelang obligasi AS tenor 7  tahun.  Imbal  hasil  (yield)  dari  Treasury  telah  naik  bulan  ini,  menyusul  meningkatnya  sentimen  pasar  telah  mendorong  investor  untuk  menjual  obligasi  karena  spekulasi  bahwa  The  Fed  akan  segera  mengakhiri  program  pembelian  obligasinya.  Naiknya  yield  membantu  Treasury menjual $29 miliar obligasi tenor tujuh tahun dalam penjualan akhir minggu ini sebesar $99 miliar dalam bentuk kupon utang  (coupn‐bearing debt). Sementara obligasi tenor 10 tahun terakhir tercatat turun 3/32 dengan yield 2,12%. Yield tersebut telah naik dari  1,61% di awal Mei dan menembus level tertinggi 13 bulan di 2,24% di sesi overnight hari Rabu. 

Indeks saham Eropa naik 0,3% pasca koreksi tajamnya hari Rabu, namun anjloknya Nikkei di sesi Asia telah mendorong MSCI's world index  <.MIWO00000PUS> ke level terendah 3 pekan. 

Kenaikan  bursa  saham  Eropa  ditopang  oleh  naiknya  data  survey  kepercayaan  ekonomi  dari  Komisi  Eropa  yang  dirilis  lebih  baik  dari  perkiraan, yang menunjukkan optimisme meningkat di lima negara utama zona euro – Jerman, Perancis, Italia, Spanyol dan Belanda. 

Rilis  data  kepercayaan  zona  euro  telah  memicu  naiknya  euro  ke  $1,3041  terhadap  dolar  menyusul  kalangan  ekonom  merevisi  kemungkinan ECB memangkas suku bunganya pekan depan. 

Di pasar obligasi, kenaikan tipis pada harga obligasi Italia menyusul penjualan obligasi tenor 5 tahun dan 10 tahun mencerminkan hasil  dari lelang obligasi Spanyol sebelumnya di pekan ini, mendukung sinyal bahwa penurunan pada obligasi zona euro tenor 10 tahun terlihat  mereda.  Bund futures <FGBLc1> Jerman me‐recover sejumlah kerugiannya setelah belakangan ini mengalami tekanan jual bahkan disaat  yield Treasury AS mengalami kenaikan. 

Pasar  komoditas  bergerak  tipis,  dengan  London  copper  <CMCU3>,  yang  telah  jatuh  9%  tahun  ini,  menembus  level  terendah  2  pekan  sebelum akhirnya berhasil rebound dan Brent crude oil <LCOc1> bergerak di atas $102 per barel. 
GOLD & COMMODITIES
Emas naik ke level tertinggi dua minggunya Kamis lalu didorong oleh penurunan dollar setelah melemah dari ekspektasinya data ekonomi  AS yang mendorong prospek the Fed akan mempertahankan stimulus moneternya kembali. 

Spekulasi bank sentral AS dapat memulai mengekang $85 milyar dalam pembelian aset bulanan lebih awal pada musim panas yang telah  memicu pada aksi jual emas dan rally dollar pada minggu lalu. 

Harga  naik  1,5  persen  ke  level  $1417,81  per  ons  setelah  data  Kamis  lalu  yang  menunjukkan  pertumbuhan  ekonomi  AS  pada  fase  lambatnya  daripada  ekspektasi  awalnya  dalam  kuartal  pertama.  Secara  terpisah  juga  klaim  pengangguran  mingguan  tidak  seperti  ekspektasi naik minggu lalu dan pending home sales naik lebih sedikit daripada ekspektasi. 

"The market's gaining back everything it lost on the (Fed) comments last week and nothing's changed," kata Sean McGillivray, kepala asset  allocation pada Great Pacific Wealth Management.  

"The market has realized that any change in policy will be a long ways off and most likely a much smaller change than a complete shut‐off  of the liquidity pump."  



OIL & COMMODITIES
Kontrak berjangka Crude oil menutup perdagangan hari Kamis dengan cukup bervariasi, dimana Brent melemah akibat dampak terhadap prospek perekonomian global yang melemah dan U.S. crude AS terangkat akibat dampak dari optimisme akan program stimulus Federal Reserve.

Kontrak berjangka U.S. crude menguat seiring investor menginterpretasi data perekonomian AS akan melemah dan ini mengindikasikan bahwa Fed mungkin akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter, yang akan mempertahankan suku bunga
rendah dan money cheap.

Kontrak berjangka U.S. crude CLc1> ditutup menguat 48 sen lebih tinggi dengan nilai 93,61 dollar/barel, menguat satu setengah persen setelah menyentuh low di level 91,65 dollar. Kontrak berjangka Brent crude oil <LCOc1> ditutup melemah sebesar 24 sen dengan nilai 102,19 dollar/barel setelah ditransaksikan diantara level 101,08 dollar hingga 102,85 dollar.

Ekonomi AS meningkat melemah dari perkiraan sebelumnya dalam tiga bulan pertama tahun ini, kata Departemen Perdagangan, dan initial jobless claims menguat tak terduga pekan lalu.

"As long as you have weak economic numbers it gives people confidence that the Fed will not raise interest rates, which is
supportive for oil," ucap seorang broker di New York.


EURO ZONE
Confidence dalam perekonomian zona euro bertumbuh melembihi ekspektasi pada bulan Mei, dengan harapan bahwa krisis yang memburuk kemungkinan menjadi lebih menyebar kenegara‐ negara yang berada pada garis terdepan.  

Economic morale dalam 17 negara yang menggunakan euro naik 0.8 poin menjadi 89.4, Komisi Eropa mengatakannya. Polling ekonom oleh Reuters yang telah diatas ekspektasi pada 89.0.  

"This is in line with a moderate improvement, but we need to see this sustained," kata Francois Cabau, seorang ekonom pada Barclays Capital. "We also need to see this translate into the real  growth."  

Di Yunani, negara pertama dalam zona euro untuk mendapat bailed out dan menghadapi tahun keenam dari resesinya, sentimen naik ke level tertinggi lima tahunnya, sementara itu Portugal  dan Italia juga mencatatkan peningkatan.  

Spanish EU‐harmonised consumer prices naik 1.8 persen dalam basis tahunan pada bulan Mei, sekilas data menunjukkannya Kamis lalu, menenangkan kekhawatiran deflasi walaupun ekonomi  berlanjut kontraksi.   

Kenaikan tahunan dalam May flash inflation lebih tajam daripada perkiraan konsensus pada 1.7 persen dan 1.5 persen dalam bulan April, digambarkan dari National Statistics Institute (INE)  Spanyol menunjukkannya.   

Tingkat pengangguran Irlandia melemah dibawah 14 persen untuk pertama kalinya sejak negara memasuki suatu EU‐IMF bailout, dalam dorongan untuk pemerintah, yang mana telah berjanji  untuk menghentikan bantuan darurat dan membawa orang‐orang kembali bekerja.  

Presiden Francois Hollande's berkeras bahwa eksekutif Uni Eropa tidak dapat "dictate" reformasi untuk Perancis yang telah menyakiti hati konservatif Angela Merkel's, beberapa jam sebelum  pemimpin Jerman dijadwalkan berbicara di Paris.  

Rekomendasi  penguakan  reformasi  untuk  27‐negara  Uni  Eropa  Rabu  lalu,  Komisi  Eropa  mendesak  Hollande  untuk  mengendalikan  pembelanjaan  publik,  memperbarui  biaya  pensiun  dan  pemangkasan tenaga kerja dalam kembalinya penangguhan pemotongan dua tahun defisit anggaran.  



U.K.
Sterling terapresiasi ke level tertinggi lebih dari sepekan terhadap dolar pada perdagangan hari Kamis dipicu aksi beli akhir bulan dan rilis melemah data ekonomi AS. Namun  sterling terkoreksi ke level terendah lebih dari 6 pekan terhadap euro, sementara trader memprediksi sterling masih berpotensi melemah berkenaan dengan Gubernur BoE yang  baru,  Mark  Carney  yang lebih  cenderung  akan  mengadopsi  kebijekan moneter  longgar  yang  agresif. Carney  akan  dilantik  menjadi  gubernur  BoE pada  bulan  Juli mendatang,  menggantikan Mervyn King

Sterling naik 0,6% terhadap dolar di sekitar $1,5229, setelah mencatat intraday high di $1,5237, level tertingginya sejak 21 Mei. Namun euro berhasil naik 0,4% ke level intraday  high di 0,8598 pound, level tertingginya sejak 17 April. Euro terakhir tercatat bergerak di sekitar 0,8565 pound, atau naik 0,15%. 

Data PDB‐Q1 AS yang direvisi turun tipis menjadi 2,4% dari laporan awalnya 2,5% dan data jobless claims yang mengalami kenaikan telah memicu tertekannya dolar karena hal ini  mengurangi  peluang  untuk  The  Fed  segera  mengakhiri  program  stumulus  moneternya.  Namun  sterling  masih  berpotensi  melemah  kembali  dalam  beberapa  pekan  kedepan  karena kecenderungan The Fed akan memperketat kebijakan moneternya sedangkan BoE justru akan mengadopsi kebijakan moneter longgar yang agresif dibawah komando  Mark Carney. 

Kalangan analis dari Societe Generale memprediksi sterling akan jatuh ke $1,40 di akhir tahun ini. 

Data ekonomi Inggris belakangan ini dirilis beragam, dengan data perumahan meningkat namun penjualan ritel menurun. Sedangkan data penting Inggris berikutnya belum ada  yang akan dirilis hingga data purchasing managers' surveys  dirilis pekan depan, yang akan memberikan  gambaran  rinci mengenai  kondisi  sektor  swasta Inggris di bulan Mei. 



JAPAN
Deputi  Gubernur  BoJ  Hiroshi  Nakaso  Yang  mengatakan  hari  Kamis  bahwa  pemerintah  harus  melakukan  upaya  untuk  memulihkan  kesehatan  fiskal  negara  dan  reformasi  struktural  guna  meningkatkan efek dari kebijakan moneter bank sentral 

Ia juga mengatakan ia tidak mengharapkan lonjakan besar dalam yield obligasi pemerintah Jepang, karena pembelian obligasi agresif BoJ akan mengimbangi tekanan dari ekspektasi kenaikan  harga di masa depan. 

"A growth strategy and structural reforms by the government are of critical importance ... in enhancing the effectiveness of the BOJ's quantitative and qualitative monetary easing," ucapnya  dalam seminar.  

Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Kamis, bank sentral akan mencoba untuk mengurangi volatilitas pasar obligasi sebanyak mungkin dengan menerapkan tekanan yang kuat  pada hasil jangka panjang. 

Kuroda, berbicara dalam sebuah upper house financial affairs committee, mentakan bahwa BoJ tidak akan mentolerir peningkatan volatilitas dan dampak dari ekspansi pelonggaran kuantitatif  yang tumbuh seiring pembelian surat utang pemerintah yang semakin banyak. 

Investor Jepang melakukan aksi jual obligasi asing sebesar 1,117 triliun pekan lalu, pekan  kedua beruntun untuk aksi jual bersih, seiring mereka berinvestasi di luar negeri 

Rilis data Departemen Keuangan menunjukkan bahwa para investor kembali berinvestasi ke luar negeri sebesar 1,223 triliun yen dengan menjual obligasi asing, saham dan instrumen pasar  uang dalam seminggu hingga 25 Mei.   



AUSTRALIA
Bisnis  mengekang  pembelanjaan  investasinya  dalam  tiga  bulan  pertama  dalam  setahun,  dari  kedepannya  tanda  bahwa  pertumbuhan  ekonomi  kuartalan  kedepannya  kemungkinan tidak akan optimis seperti ekspektasi.  

Rekening  nasional  kuartalan  bulan  Maret,  dirilis  minggu  depan,  akan  dengan  teliti  mengamati  isyarat  outlook  ekonomi,  memberikan  Treasuri  yang  siap  menunjukkan  pertumbuhan pada tahun 2013 yang akan sedikit lebih lemah daripada perkiraan tahun lalu.  

Sementara itu jumlah pembelanjaan modal untuk periode yang sama dirilis Kamis lalu menunjukkan investasi bisnis merosot, mereka juga mencatatkan untuk sebuah rencana  investasi pertambangan yang flat daripada penurunan tajam.  

Booming investasi pertambangan telah melewati puncaknya – tetapi tidak akan hilang dalam waktu dekat.  

Investasi bisnis merosot hingga 4.7 persen pada kuartalan bulan Maret, dipimpin oleh penurunan dalam pembelanjaan sektor tambang, gambaran yang dirilis oleh Australian  Bureau Statistics (ABS).  

Home building approvals telah naik tajam pada bulan April, suatu tanda bahwa rangkaian tahun lalu dari pemangkasan tingkat suku bunga oleh Reserve Bank of Australia untuk  membantu sektor tersebut.   

Jumlah dari persetujuan rumah baru untuk konstruksi naik 9.1 persen diseluruh Australia dalam bulanan, Australian Bureau of Statistics melaporkannya.  

Harga obligasi Australia meningkat dalam merespon pergerakan yang sama pada treasuri AS dan rilis gambaran investasi bisnis utama lokal.  


SWISS
Franc  Swiss  menguat  terhadap  dolar  pada  hari  Kamis  menyusul  spekulasi  bahwa  The  Fed  akan  mengurangi  stimulus  moneternya.  Meningkatnya  risk  aversion  (keengganan  terhadap  aset  beresiko)  terjadi  karena  investor  mempertimbangkan  kemungkinan  efek  pengurangan  pembelian  obligasi  AS  akan  melemahkan  sentimen  pasar,  memicu  menurunnya ekuitas AS dan Asia bersamaan dengan harga komoditas, dan mengangkat yield Treasury AS, sehingga membuat dolar menjadi kurang menarik untuk dikoleksi. 

Dolar melemah 0,8% terhadap franc Swiss setelah terakhir tercatat bergerak di sekitar 0,9535 franc, dibandingkan dengan posisi penutupan New York hari Rabu. Sedangkan euro  bergerak relatif stabil terhadap franc Swiss di sekitar 1,2444 franc. 

Franc sempat merayap lebih tinggi terhadap euro, meskipun kemudian bergerak relatif stabil, mengkonsolidasikan hampir 1 persen kenaikan pada perdagangan Rabu karena data  menunjukkan ekonomi Swiss tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal pertama, membenarkan kebijakan Bank Nasional Swiss pada franc. 


Ekonomi Swiss berhasil tumbuh di atas perkiraan pasar, menyusul konsumen, konstruksi dan perdagangan telah membantu mendorong pertumbuhan negara hingga berhasil  mencatat kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tetangganya zona euro. PDB‐Q1 Swiss naik 0,6% q/q dan 1,1% y/y, dibandngkan dengan data sebelumnya 0,3% q/q dan  1,4% y/y. Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi ekonomi Swiss akan tumbuh 1,4% tahun ini dan 2% di tahun 2014, sementara Swiss  National Bank (SNB) di bulan Maret lalu memprediksi ekonomi akan tumbuh antara 1‐1,5 persen. 

Wednesday, May 29, 2013

Headline News 29.05.13

US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  terapresiasi  dan  yield  Treasury  AS  juga  naik  pada  hari  Selasa  setelah  investor,  yang  terdorong  oleh  janji  bank  sentral  Jepang dan Eropa yang akan terus menerapkan kebijakan yang pro pertumbuhan, melepas obligasi AS dan memburu aset yang beresiko.  Anggota  Dewan  Kehormatan  ECB  Joerg  Asmussen  pada  hari  Senin  lalu  mengatakan  kebijakan  moneter  ECB  akan  tetap  dipertahankan  selama dibutuhkan. Sedangkan pada Selasa kemarin, anggota BOJ Ryuzo Miyao mengatakan sebuah kondisi yang vital bagi bank sentral  untuk mempertahankan suku bunga jangka panjang dan jangka pendek tetap stabil. 

Yield pada obligasi AS naik ke  level tertinggiya  selama lebih dari  setahun seiring dengan menurunnya harga obligasi. Rilis optimis data  consumer confidence AS semalam telah memperkuat indikasi The Fed akan segera mengurangi program pembelian obligasi. Yield melonjak  sejak Kepala The Fed Ben Bernanke pada hari Rabu pekan lalu mengatakan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan memutuskan untuk  mengurangi  pembelian  obligasi  secara  bertahap  dalam  sidang  The  Fed  berikutnya  jika  data  menunjukkan  ekonomi  AS  terus  membaik.  Harga  obligasi  tenor  10  tahun  turun  lebih  dari  1  poin  ke  96‐7/32  sementara  yield‐nya,  yang  bergerak  berlawanan  arah  dengan  harga,  melonjak  ke  2,17%  dari  2,01%  pada  hari  Jumat  sebelumnya.  Yield  obligasi  tenor  10  tahun  telah  naik  dari  1,61%  di  awal  Mei  seiring  tumbuhnya optimisme terhadap pemulihan ekonomi AS. Sedangkan harga obligasi tenor 30 tahun turun lebih dari 2 poin dengan yield‐nya  naik ke 3,33%, level tertingginya sejak Maret, dan naik dari 3,18% pada hari Jumat. Kedua obligasi AS tersebut, yang bertenor 10 tahun  dan 30 tahun, mencatat koreksi bulanan terburuknya sejak Desember 2009. 

Bursa saham AS berhasil rebound dari koreksinya belakangan ini, mendorong Dow untuk ditutup menguat. Dow Jones industrial average  <.DJI> bertambah 106,29 poin atau 0,69% untuk ditutup di 15409,39. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 10,46 poin atau  0,63% ke  1660,06. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> mendaki 29,74 poin atau 0,86% di 3488,89.  

Dolar  rebound  terhadap  euro  dan  juga  yen  setelah  data  consumer  confidence  dan  home  price  mengisyaratkan  pemulihan  ekonomi  di  negara tersebut tengah berjalan. Program stimulus The Fed berdampak negatif bagi dolar karena bank sentral membanjiri pasar dengan  dolar setelah terus mencetak mata uangnya. 

Data semalam menunjukkan kepercayaan konsumen AS meningkat di bulan Mei ke level tertinggi lebih dari 5 tahun. Sedangkan laporan  lain menunjukkan harga rumah naik di bulan Maret, dengan kenaikan tahunan terbaiknya selama hampir 7 tahun terakhir. 

Naiknya yield obligasi AS juga telah mendorong investor untuk tertarik pada investasi berdenominasi dolar. 

Dolar menguat terhadap euro dan yen setelah rilis optimis data ekonomi AS kian memperkuat indikasi The Fed akan mengurangi program  pembelian obligasi dalam beberapa bulan kedepan. Terhadap yen, dolar naik 1,2% ke 102,09 yen, rebound dari level terendah 2 pekan di  100,68 yang tercatat pada hari Jumat. Dolar naik ke level tertinggi 4‐1/2 tahun di 103,73 yen di pekan lalu. Euro naik 0,6% ke 131,24 yen,  menjauhi level terendah Kamis di 129,94 yen. Sedangkan franc Swiss turun 1,1% terhadap dolar di 0,9740 franc dan turun 0,6% terhadap  euro di 1,2533 franc. 

Harga emas turun 1% seiring rally pada pasar saham. Namun pembelian fisik yang kuat oleh investor bagaimanapun juga telah berhasil  mengurangi tekanan jual yang terjadi pada emas. Harga emas turun 1% di $1380,81 per ons, setelah mencatat intraday low di $1373,14.  Sedangkan harga emas COMEX pengiriman Juni turun $7,70 di $1378,90 per ons. Perak tercatat turun 1,7% ke $22,25 per ons, platinum  naik 0,6% ke $1455,74 dan palladium naik 2,1% ke $751,22 per ons. 

Harga  minyak  Brent  naik  ditengah  meningkatnya  resiko  di  Timur  Tengah  dan  juga  disebabkan  oleh  meningkatnya  stok.  Harga  minyak  berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik $1,61 ke $104,23 per barel sementara harga minyak mentah AS naik $0,95 ke $95,10 per barel. 

Janji  dukungan  keuangan  dari  bank  sentral  Eropa  dan  Jepang  diperkuat  menyusul  pemerintah  Perancis,  Jerman  dan  Italia  mendesak  tindakan  untuk  mengatasi  pengangguran  kaum  muda.  Pengangguran  kaum  muda  di  negara‐negara  seperti  Yunani  dan  Spanyol  telah  meningkat menjadi 60 persen. 

Di Eropa, FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup naik 1,3% di 1246,44, sementara MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> naik  0,5%, membalik kerugian selama 4 hari sebelumnya. Sedangkan untuk indeks Nikkei Jepang, yang pekan lalu mencatat level tertinggi 5‐1/2  tahun sebelum turun 7,3% di hari Kamis, bergerak stabil di hari Selasa kemarin, dan berakhir naik 1,2%. 


GOLD & COMMODITIES
Emas melemah 1 persen Selasa lalu karena pasar ekuitas mengalami rally yang didorong data penjualan rumah  dan consumer confidence  AS yang menurunkan ketertarikan emas sebagai safe‐haven

Penguatan aksi beli secara fisik Selasa lalu, secara singkat membalikkan penurunan emas yang disebabkan kenaikan dollar AS. 

"Every time when gold prices drop, we start to see a sharp pick‐up in physical demand. Dealers are buying for fear of a sharp correction  higher," kata Phillip Streible, senior commodities broker pada R.J. O'Brien.  

Emas melanjutkan untuk tertekan dari chart yang didasarkan aksi jual yang mana menghentikan recovery setelah gagal untuk break diatas  moving average 14 hari disekitar level $1400 per ons yang dipicu aksi jual. 


OIL & COMMODITIES
Pergerakan nilai Brent crude menguat lebih dari 1 dollar pada hari Selasa seiring optimisme konsumen AS dan tanda‐tanda kebijakan moneter lebih mudah dari bank sentral berdampak terhadap pasar saham yang meningkat lebih tinggi, dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang juga berdampak terhadap pergerakan nilai minyak.

Brent crude oil mengukuhkan kenaikan terbesar satu hari sejak awal bulan Mei pada sesi perdagangan Selasa, ditutup menguat lebih dari 1,5 persen.

Saham AS mengalami rally setelah bank sentral meyakinkan investor bahwa mereka akan tetap menjaga kebijakan yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan global.

Kontrak berjangka Brent <LCOc1> untuk periode Juli menguat hingga 2 dollar/barel, sebesar 1,61 dollar ditutup dengan nilai 104,23 dollar/barel, menguat 1,57 persen. U.S. crude <CLc1> menguat 86 sen ditutup dengan nilai 95,01 dollar/barel.

"The consumer confidence number was a big factor here, and the overall strength of the equity markets added to the tenor of demand outlook, which should be picking up," ucap John Kilduff, partner di Again Capital LLC, New York.

Harga mulai bergerak naik menjelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada hari Jumat, di mana OPEC akan memutuskan kebijakan produksi.

"Every time we go up toward year highs, the market seems to back off of it," ucap Gene McGillian, seorang analis Tradition Energy di Stamford, Connecticut.
  • "We're still in that pattern, where we're being pushed back and forth on headlines," ucap Gene McGillian.


EURO ZONE
• European Central Bank mencari cara untuk mendorong likuiditas bank daripada memangkas tingkat suku bunga, pengambil kebijakan ECB Ewald Nowotny mengatakannya dalam wawancara dengan Reuters.

• Anggota dewan Gubernur ECB mengatakan dia mengekspektasi perekonomian untuk cerah pada akhirnya.

• "Concerning the economy in Europe, I think it ... will improve in the second half of this year," kata Nowotny.

• Dengan tingkat suku bunga yang telah "very low", katanya harus memberikan bank‐bank untuk dengan mudah mengakses likuiditas, seperti contoh oleh mengemukanya kembali pasar asset‐backed securities (ABS) di Eropa dan oleh penurunan yang ditandai pada aset ketika digunakan sebagai jaminan pada ECB.

• Eksportir Jerman memangkas harga‐harga mereka dalam basis tahunan pada bulan April untuk pertama kalinya sejak tahun 2009 karena perlambatan ekonomi dan krisis zona euro yang menekan permintaan dari tingginya kualitas barang‐barang Jerman.

• Perancis harus kembali memfokuskan pada usaha konsolidasi bujet untuk mengekang pembelanjaan publik karena tidak ada ruang untuk menaikkan pajak kedepannya, desak anggota dewan gubernur ECB Christian Noyer.

• Gubernur Bank of France menambahkan suara yang bertumbuh pada pemerintah Sosialis untuk menangani pembelanjaan yang serius setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor's memperingatkan
pemangkasan peringkat jika budget savings tidak disampaikan.

• Eropa harus mendesak penanganan tingkat pengangguran pemuda, pemerintah Perancis, Jerman dan Italia mengatakannya, mendesak tindakan untukmenyelamatkan keseluruhan generasi yang khawatir mereka tidak akan mendapatkan pekerjaan.

• Kementerian menyebutkan untuk mencampurkan langkah untuk membantu perusahaan kecil dan mendorong permagangan.

• Sebesar 7.5 juta orang Eropa berumur 15‐24 baik dalam pekerjaan maupun dalam pendidikan dan pelatihan, menurut data Uni Eropa. Tingkat pengangguran muda di Uni Eropa sebesar 23.6 persen pada bulan Januari, lebih dari dua kalinya pada orang dewasa.


U.K.
Sterling jatuh terhadap dolar pada hari Selasa, bergerak mendekati level low‐nya belakangan ini setelah rilis optimis data ekonomi AS kian memperkuat dukungan  untuk The Fed segera mengurangi/mengakhiri program quantitative easing nya. 

Sterling  ditutup  melemah  0,4%  di  sekitar  $1,5035  setelah  data  menunjukkan  kepercayaan  konsumen  (consumer  confidence)  AS  meningkat  di  bulan  Mei  ke  level  tertingginya selama lebih dari 5 tahun. Data tersebut telah mendorong apresiasi dolar dan menekan sterling untuk mendekati level terendah2,5 bulan di $1,5014. 

Sterling  juga  tertekan  oleh  semakin  dekatnya  waktu  pergantian  Kepala  BoE,  dimana  Mark  Carney  dijadwalkan  akan  menggantikan  Mervyn  King  pada  bulan  Juli  mendatang, dan diprediksi akan memberlakukan kebijakan moneter longgar yang lebih agresif guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi Inggris, khususnya  setelah data retail sales dirilis buruk pekan lalu. 

Sterling nampaknya akan mencoba tes level $1,5010/$1,5000 karena kondisi ekonomi Inggris secara umum masih suram. 



JAPAN
Anggota dewan BoJ Ryuzo Miyao mengatakan pada hari Selasa adalah hal penting untuk menjaga tingkat suku bunga jangka panjang dan jangka pendek yang stabil tetapi tidak  memberikan  gagasan  baru  yang  akan  menimbulkan  gejolak  baru  terhadap  pasar  obligasi  dimana  perubahan  itu  telah  mengancam  melemahkan  gagasan  bank  sentral  akan  kebijakan pelonggaran moneter yang besar. 

Mantan akademisi mengatakan bahwa kenaikan saham Jepang dan suku bunga jangka panjang AS telah memberi kontribusi terhadap naiknya yield obligasi Jepang. 

"What matters is to ensure that long‐ and short‐term interest rates as a whole will follow a stable path," Miyao mengatakan pada konferensi pers di Tokyo. 

Namun dalam hal apa BoJ dapat melakukan tindakan terhadap yield obligasi ?, Miyao menegaskan kembali sikap bank sentral yang akan menyempurnakan operasi pasar dan  meningkatkan komunikasi dengan para pelaku pasar. 

Dia  juga  menyuarakan  keyakinan  bahwa  agresif  stimulus  moneter  bank  sentral  akan  membantu  mengimbangi  kenaikan  suku  bunga  jangka  panjang  yang  mencerminkan  ekspektasi pemulihan ekonomi di Jepang. 

"Even when there is upward pressure on long‐term interest rates due to expectations for economic recovery, monetary policy will continue to put downward pressure on interest  rates and therefore strongly support economic recovery," ucap Miyao, anggota senior di Departemen tersebut. 

Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa bank sentral akan mendukung jalur ekonomi utama pemerintah dengan terus bergerak maju dengan kebijakan pelonggaran  kuantitatif. 

Kuroda  juga  mengatakan  bahwa,  sementara  harga  saham  sedang  membuat  gerakan  tidak  stabil  saat  ini  dan  tidak  ada  data  yang  menunjukkan  akan  perubahan  tren  dalam  perekonomian domestik dan global.  


AUSTRALIA
Treasuri Wayne Swan telah menggunakan analisis departemental untuk mengklaim usaha kecil dan keluarga akan tertekan oleh tingginya tingkat suku bunga dan  biaya bank sebagai akibat dari koalisi membayar retribusi.  

Analisis menunjukkan biaya 1.5 persen retribusi dari bisnis besar mendekati $4 milyar lebih dari empat tahun, katanya.  

"The banking industry has confirmed these costs will be recouped through higher interest rates," kata Mr Swan dalam pernyataannya.  

Pajak terbaru untuk membayar skema "unfair and unaffordable" yang akan membawa variabel standar tingkat bunga hipotik naik 10 basis poin.  

Business rates dapat naik hingga 25 basis poin.  

Industri dana pensiun siap bertahan untuk memompa hingga $15 milyar diatas lima tahun kedalam investasi infrastruktur utama yang dibutuhkan Australia.  

Laporan  oleh  perkiraan  Industry  Super  Network  Australia  secara  signifikan  infrastruktur  defisit  senilai  $770  milyar  dan  dana  secara  unik  untuk  menempatkan  kesenjangan.  

"Industry super funds are ready to work with governments to further invest in critical nation building infrastructure," network chair Steve Bracks mengatakan dalam  pernyataannya.  


SWISS
Kondisi yang relatif stabil pada pasar global di hari Selasa telah mendorong menguatnya dolar dan euro terhadap franc Swiss, pasca berada dalam kondisi yang penuh gejolak. Rilis  optimis  data  consumer  confidence  AS  telah  turut  memperkuat  apresiasi  dolar  secara  umum  terhadap  rival‐rival  utamanya,  menyusul  meningkatnya  peluang  untuk  The  Fed  mengurangi/mengakhiri program quantitative easing nya. 

Dolar melanjutkan rally‐nya dalam 2 hari berturut‐turut dan mencatat intraday high di 0.9781 franc sebelum akhirnya ditutup di sekitar 0.9768 franc, atau naik lebih dari 1%  dibandingkan posisi penutupan New York hari Senin. 

Sedangkan euro naik 0,8% setelah terakhir tercatat bergerak di sekitar 1.2555 franc. Kalangan analis   St. Galler Kantonalbank memprediksi franc akan diperdagangkan di kisaran  1,24 dan 1,26 per euro untuk sementara waktu ini. 

Franc terkoreksi ke level terendah 2 bulan terhadap euro pada hari Rabu pekan lalu setelah Kepala Swiss National Bank Thomas Jordan membuka peluang untuk diberlakukannya  suku bunga deposito negatif dan juga mengatakan bahwa batasan mnimum nilai tukar EUR/CHF bisa dinaikkan hingga menjadi 1,25 per euro jika memang diperlukan. 

Sementara itu data ekonomi Swiss kemarin menunjukkan ekspor Swiss naik 6,9% di bulan April, berkat adanya tambahan hari kerja di bulan tersebut, meskipun masih mencatat  turun 3,7% ketika diperhitungkan dengan hari kerja normal. 


Investor juga akan mencermati data PDB Swiss yang akan dirilis hari Kamis yang diprediksi akan menunjukkan ekonomi Swiss tumbuh 0,2% q/q di kuartal pertama, meskipun  kemungkinan melambat menjadi 0,9% dalam basis tahunan. 

Tuesday, May 28, 2013

Headline News 28.05.13



US & GLOBAL
Bursa  saham  Eropa,  obligasi  dan  dolar  bergerak  relatif  tenang  pada  perdagangan  hari  Senin  setelah  mengalami  gejolak  pekan  lalu,  meskipun penurunan 3% pada indeks saham Jepang mendorong investor tetap berhati‐hati. 

Libur  pasar  Inggris  dan  AS  telah  membuat  pasar  obligasi  dan  ekuitas  Eropa  bergerak  lebih  tenang  dari  biasanya,  namun  pasca  kejatuhannya  pekan  lalu  telah  menggoda  para  investor  untuk  membeli,  dimana  Euro  STOXX  50  <.STOXX50E>  naik  0,8%  dan  obligasi  Spanyol dan Italia mencatat kenaikan pertamanya dalam 3 sesi terakhir. Dolar juga bergerak lebih stabil, meskipun turun kembali ke 101  yen. 

Penurunan indeks Nikkei sebesar 3,2% telah membawa kerugian sejak Kamis menjadi lebih dari 10%, meskipun indeks masih tercatat naik  35% tahun ini. 

Goncangan pekan lalu di pasar ekuitas, obligasi dan pasar uang telah dipicu oleh kekhawatiran bahwa The Fed akan mengakhiri kebijakan  moneter  longgar  lebih  cepat  dari  yang  diperkirakan,  buruknya  data  ekonomi  Cina,  dan  keraguan  seberapa  rendah  Jepang  akan  mengijinkan  mata  uangnya  melemah.  Meskipun  terjadi  goncangan,  namun  sebagian  besar  analis  pasar  memprediksi  akan  adanya  kenaikan moderat pada set beresiko ketimbang terjadi koreksi tajam. 

"The transition to a post U.S. QE (quantitative easing) world will be turbulent," kata strategis global J.P. Morgan, Dan Morris. "But with  fundamental drivers for equities still supportive, investors should tighten their seatbelts instead of reaching for the parachute."  

Sementara The Fed terlihat akan mengakhiri program quantitative easing (QE), ECB kemungkinan masih akan menderita krisis dan akan  melanjutkan kebijakan moneter longgarnya. 

Pada hari Rabu besok, Komisi Eropa akan merilis review kebijakan pemangkasan utang kawasan, dimana Perancis, Spanyol dan Slovenia  kemungkinan akan diberi tambahan waktu untuk memangkas defisit keuangannya hingga ke targetnya. Organisation for Economic Co‐ operation and Development juga akan merilis review untuk ekonomi negara‐negara maju di hari yang sama. 

Tiga  lelang  obligasi  pemerintah  Italia  pekan  ini  akan  menguji  seberapa  besar  minat  pasar  terhadapnya  setelah  adanya  indikasi  akan  diakhirinya  kebijakan  QE  The  Fed.  Obligasi  Italia  dan  Spanyol  mengalami  tekanan  jual  pekan  lalu  namun  yield  keduanya  mengalami  penurunan menyusul fokus pada langkah ECB berikutnya. 

Dewan kebijakan ECB  Joerg Asmussen mengatakan ECB masih akan melanjutkan kebijakan moneternya “selama dibutuhkan”, meskipun  ia terdengar hati‐hati tentang himbauan bank untuk menaruh uang di deposito di ECB, sesuatu yang dapat membantu menekan biaya  pinjaman nasional.  "One should be very cautious regarding the discussion if the ECB could introduce negative deposit rates ... This can have advantages, but it  can also have disadvantages," kata Asmussen di Berlin.  

Pasar komoditas terlihat masih tertekan, dengan Brent crude <LCOc1> turun menembus $102 per barel, melanjutkan koreksi 2% pekan  lalu, seiring masih suramnya kondisi ekonomi. 

Kegelisahan pelaku pasar telah membantu mengangkat harga emas ke $1394,39 per ons, sementara harga tembaga turun 0,2%.  

Setelah  buruknya  data  ekonomi  Cina  pekan  lalu  telah  meredupkan  prospek  permintaan  minyak,  maka  OPEC  diprediksi  akan  mempertahankan kebijakannya pada sidangnya hari Jumat pekan ini. 

"OPEC is in a hard situation," ujar Chakib Khelil, menteri perminyakan Aljazair dari 1999 hingga 2010. "The demand for OPEC oil is going  down, while increasing demand is being met by others..."   


GOLD & COMMODITIES
Emas naik Senin lalu, memperluas kenaikannya setelah penguatan mingguannya dalam bulanan karena dollar sedikit melemah dan pasar saham Eropa bertahan, sementara pembelian fisik masih bertahan di Asia. 

Volume kemungkinan menyisakan masih tipis secara keseluruhan harian sebagaimana keduanya Inggris dan AS mengalami liburan publik. 

Emas  masih  merosot  mendekati  17  persen  tahun  ini,  setelah  bulan  lalu  ditekan  harga  anjlok  untuk  merosot  ke  level  terendahnya  dua  tahun  $1321.35.  Penurunan  disebabkan  kekhawatiran  mengenai  bank  sentral  melakukan  aksi  jual  dan  menekan  harga  dibawah  level  support utama $1500 per ons.        

"Gold is holding around the levels seen at the end of last week, as there are few factors that are balancing each other out at the moment,"  analis Commerzbank Daniel Briesemann mengatakannya.  

"On the one side you have continued ETF (exchange‐traded fund) outflows and speculators cutting bullish bets on COMEX, while on the  other hand the metal is finding some support from continued demand for coins and bars amongst retail investors and ongoing purchases  by central banks from emerging countries, which kept buying in April."  


OIL & COMMODITIES
Kontrak  berjangka  Brent  oil  crude  melemah  pada  hari  Senin,  seiring  data  yang  melemah  pekan  lalu  dan  transaksi  perdagangan  yang  melemah  akibat  tertundanya perdagangan cukup lama karena hari libur publik di Amerika Serikat dan Inggris. 

Brent futures <LCOc1> dipped 11 cents to $102.53 per barrel at 1719 GMT, following the worst weekly performance in five weeks. U.S. crude <CLc1> shed  50 cents to $93.63 per barrel.  

Kontrak berjangka Brent <LCOc1> melemah sebesar 11 sen dengan nilai transaksi 102,53 dollar/barel, dan diikuti oleh kinerja mingguan terburuk dalam  lima minggu. U.S. crude <CLc1> merosot sebesar 50 sen dengan nilai transaksi 93,63 dollar/barel. 

Minyak berada di bawah tekanan pekan lalu seiring data rilis akan aktivitas pabrik China menurun pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan  dan manufaktur AS tumbuh pada laju yang paling lambat sejak Oktober. Amerika Serikat dan Cina adalah dua konsumen utama minyak dunia. 

Yang menjadi fokus utama berikutnya bagi para trader adalah producer cartel the Organisation of the Petroleum Exporting Counties (OPEC) di Wina, pada  hari Jumat, meskipun kebijakan produksi diharapkan akan berubah. 

"There is a risk that prices go down due to demand concerns and that OPEC is unlikely to change anything at the meeting this week," ucap Carsten Fritsch,  seorang oil analyst di Commerzbank, Frankfurt. 

Pergerakan harga minyak Brent sangat dekat dengan level pergerakan harga yang diminati oleh  produsen utama Arab Saudi dengan nilai 100 dollar/barel,  mengindikasikan  produsen yang paling berkuasa tidak mungkin akan memotong jumlah produksi. 

"People  will  slowly  move  towards  $100  a  barrel  at  the  end  of  the  week  unless  something  unexpected  happens  in  the  financial  markets  or  geopolitical  landscape," ucap Fritsch di Commerzbank. 


OIL & COMMODITIES
Kontrak  berjangka  Brent  oil  crude  melemah  pada  hari  Senin,  seiring  data  yang  melemah  pekan  lalu  dan  transaksi  perdagangan  yang  melemah  akibat  tertundanya perdagangan cukup lama karena hari libur publik di Amerika Serikat dan Inggris. 

Brent futures <LCOc1> dipped 11 cents to $102.53 per barrel at 1719 GMT, following the worst weekly performance in five weeks. U.S. crude <CLc1> shed  50 cents to $93.63 per barrel.  

Kontrak berjangka Brent <LCOc1> melemah sebesar 11 sen dengan nilai transaksi 102,53 dollar/barel, dan diikuti oleh kinerja mingguan terburuk dalam  lima minggu. U.S. crude <CLc1> merosot sebesar 50 sen dengan nilai transaksi 93,63 dollar/barel. 

Minyak berada di bawah tekanan pekan lalu seiring data rilis akan aktivitas pabrik China menurun pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan  dan manufaktur AS tumbuh pada laju yang paling lambat sejak Oktober. Amerika Serikat dan Cina adalah dua konsumen utama minyak dunia. 

Yang menjadi fokus utama berikutnya bagi para trader adalah producer cartel the Organisation of the Petroleum Exporting Counties (OPEC) di Wina, pada  hari Jumat, meskipun kebijakan produksi diharapkan akan berubah. 

"There is a risk that prices go down due to demand concerns and that OPEC is unlikely to change anything at the meeting this week," ucap Carsten Fritsch,  seorang oil analyst di Commerzbank, Frankfurt. 

Pergerakan harga minyak Brent sangat dekat dengan level pergerakan harga yang diminati oleh  produsen utama Arab Saudi dengan nilai 100 dollar/barel,  mengindikasikan  produsen yang paling berkuasa tidak mungkin akan memotong jumlah produksi. 

"People  will  slowly  move  towards  $100  a  barrel  at  the  end  of  the  week  unless  something  unexpected  happens  in  the  financial  markets  or  geopolitical  landscape," ucap Fritsch di Commerzbank. 


U.K.
Dolar dan euro berhasil rebound terhadap sterling pada perdagangan hari Senin, ditengah libur pasar AS berkenaan dengan hari libur nasional Memorial  Day dan juga libur pasar Inggris, Spring Bank Holiday.  

Aksi profit‐taking nampaknya telah memicu koreksi sterling terhadap dolar pasca penguatannya selama 2 hari berturut‐turut. Sementara euro juga berhasil  rebound terhadap sterling setelah koreksi tertahan di atas level 0,8530 pound. 

Data ekonomi Inggris yang dirilis belakangan ini menunjukkan terjadinya pemulihan ekonomi, meskipun masih rapuh dan BoE terlihat menahan diri dari  program  pembelian  obligasi,  dengan  hasil  minutes  hari  Rabu  lalu  menunjukkan  hanya  3  anggota  MPC‐BoE  yang  menghendaki  untuk  dilanjutkannya  kebijakan moneter longgar pada bulan Mei. Namun calon gubernur BoE yang baru, Mark Carney, nampaknya lebih cenderung untuk mengadopsi kebijakan moneter longgar yang agresif, dimana berpotensi menekan sterling. Kalangan strategis di BNP paribas memprediksi Carney akan men‐trigger tambahan 100  milyar pound dalam program quantitative easing di bulan Agustus dan memprediksi sterling bakal anjlok hingga ke $1,45 di akhir kuartal ketiga. 

JAPAN
Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan pada hari Senin bahwa pelemahan yang baru terjadi terhadap bursa saham Tokyo adalah fase koreksi terhadap kenaikan yang terjadi  sebelumnya, mengindikasikan bahwa perekonomian negara sudah mulai pulih. 

"There were cases where (the Nikkei Stock Average) rose by over 1,000 points  in a week. So in that sense, this is an adjustment phase," Chief Cabinet Secretary Yoshihide Suga  mengatakan dalam sebuah konferensi pers. 

Setelah sempat melonjak pada pekan lalu yield obligasi pemerintah Jepang dimana peningkatan tersebut memberikan dampak dan memicu penurunan terhadap bursa Tokyo, dan   penasehat menteri keuangan Jepang menerbitkan sebuah laporan pada hari Senin guna mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi fiskal yang serius untuk menghindari  kenaikan yield obligasi di masa mendatang. 

Dalam laporan itu tertulis bahwa "Fiscal reconstruction has become all the more important" akibat dampak dari kebijakan moneter yang agresif dalam hal stimulus moneter dan  fiskal  Perdana  Menteri  Shinzo  Abe,  dimana  laporan  ini  sebagai  peringatan  akan  telah  hilangnya  tujuan  awal  kebijakan  fiskal  yang  berdampak  terhadap  yield  obligasi  yang  meningkat dan merusak upaya BoJ untuk meningkatkan perekonomian. 

Terdapat perselisihan paham di dalam Bank of Japan's board terhadap bagaimana cara untuk mengarahkan stimulus moneter yang radikal guna mengakhiri deflasi selama hampir  dua  dekade,  menegaskan  akan  tantangan  awal  yang  dihadapi  oleh  Gubernur  Haruhiko  Kuroda  terhadap  usahanya  guna  mendorong  pertumbuhan  perekonomian  yang  berkelanjutan. 

Perbedaan pendapat yang disorot dalam agenda pertemuan pada tanggal 26 April, yang menunjukkan bahwa beberapa pembuat kebijakan menentang target inflasi sebesar 2  persen dalam dua tahun dan menyerukan lebih banyak fleksibilitas dalam membimbing kebijakan moneter. 

Dewan juga terlibat dalam perdebatan terhadap volatilitas pasar obligasi terbaru yang diikuti pelonggaran moneter BOJ pada tanggal 4 April, sebuah tanda bahwa anggota dewan  gelisah tentang kenaikan biaya pinjaman yang dapat merusak kebijakan ultra‐longgar bank sentral. 

"We're still seeing potential instability in the bond market," salah satu dari anggota sebagai mana dikutip setelah hasil pertemuan yang dirilis pada hari Senin.



AUSTRALIA
Para  pemilih  menempatkan  lebih  mempercayai  treasuri  bayangan  Joe  Hockey  untuk  mengatur  perekonomian  sejak  Treasuri  Wayne  Swan  menurunkan  anggaran dua minggu yang lalu, survei menunjukkannya.  

Polling online minggu terakhir mendapatkan 37 persen dari para responden berpikir Mr Hockey dapat lebih baik menangani perekonomian, yang naik dari  35 persen pada awal minggu ini. Sebaliknya, kepercayaan pada Mr Swan anjlok 28 persen dari 32 persen pada periode yang sama.  

Dalam  pidato  balasan  bujet,  Pemimpin  Oposisi  Tony  Abbott  berkomitmen  kembali  untuk  menyalurkan  keduanya  pajak  karbon  dan  pertambangan  jika  koalisi menang dalam pemilu bulan September.  

Tetapi dia juga mengatakan akan mempertahankan pembayaran kompensasi untuk rumah tangga.  

Tuntutan upah yang lebih mengancam proyek energi utama di Australia, seorang menteri tenaga kerja federal mengatakannya.  

Woodside Petroleum bulan lalu membuang $45 milyar proyek liquefied natural gas yang mana ditujukan untuk James Price Point, di Australia Barat.  

Para  pemimpin  bisnis  di  Australia  Barat  mengatakan  terdapat  tidak  seharusnya  terjadi  kenikan  upah  minimum  (negara  bagian)  tahun  ini,  dengan  WA  (Western Australia) Industrial Relations Commission mengatur untuk mendengar kasus upah minggu ini.  

Upah minimum WA sebesar $627.70 per minggu, setelah naik 3.4 persen tahun 2012. 



SWISS
Dolar dan euro berhasil rebound terhadap franc Swiss pada perdagangan hari Senin, ditengah libur pasar AS berkenaan dengan hari libur nasional Memorial  Day. Aksi short‐covering nampaknya mendorong penguatan dolar pasca koreksinya selama 2 hari berturut‐turut.  

Sementara euro juga berhasil rebound terhadap franc Swiss setelah mampu bertahan di atas level 1,2400 franc per euro. Pelemahan franc belakangan ini  dipicu oleh desakan agar SNB menaikkan batas minimum nilai tukar EUR/CHF ke 1,25 franc dari 1,20 franc saat ini untuk melindungi pekerjaan di sektor  industri terutama yang terimbas oleh pergerakan mata uang, seperti sektor mesin dan pariwisata. 

Data perdagangan Swiss yang akan dirilis hari Selasa ini diprediksi menunjukkan surplus yang mengecil menjadi 1,757 milyar franc di bulan April dari 1,9  milyar franc di bulan Maret. 


Investor  juga  akan  mencermati  data  PDB  Swiss  yang  akan  dirilis  hari  Kamis  yang  diprediksi  akan  menunjukkan  ekonomi  Swiss  tumbuh  0,2%  di  kuartal  pertama. 

Monday, May 27, 2013

Headline News 27.05.13

US & GLOBAL
Pasar ekuitas global terkoreksi pada hari Jumat menyusul kekhawatiran The Federeal Reserve kemungkinan mengurangi program stimulus  yang mana telah mengangkat saham, sementara dolar rebound terhadap euro setelah rilis yang lebih baik pada data durable goods orders  untuk bulan April. 

Wall  Street  memangkas  kerugian  awalnya  dan  mendekati  break‐even,  dengan  Dow  berhasil  bertengger  di  teritorial  positif  pada  sesi  penutupan, mengisyaratkan keinginan pasar untuk tetap menjaga rally pada ekuitas. 

"This has been happening all week. Investors are taking advantage of down days to put more cash to work, especially when the decline is  not based on something fundamental," kata Tim Ghriskey, chief investment officer of Solaris Asset Mangement di Bedford Hills, New York.  

Bursa  saham  AS  dan  Eropa  mencatat  koreksi  mingguan  pertamanya  dalam  5  pekan  terakhir  setelah  testimoni  Ketua  The  Fed  Ben  Bernanke sebelumnya di pekan kemarin memicu spekulasi bahwa bank sentral AS akan segera mengurangi stimulus moneternya. Program  pembelian  Treasury  dan  sekuritas  berbasis  hipotek,  yang  dianggarkan  tiap  bulannya  sebesar  $85  milyar,  telah  menjadi  anugerah  bagi  pasar ekuitas dan aset beresiko lainnya. 

Bernanke's  congressional  testimony  on  Wednesday  and  the  release  that  day  of  minutes  from  the  latest  Fed  policy‐setting  meeting  produced a shift that "reintroduced a sense of caution that has long been absent" in markets, ujar Peter Kenny, chief market strategist  pada Knight Capital di Jersey City, New Jersey.  

The  Fed  minutes  menunjukkan  sejumlah  dewan  kebijakan  bank  sentral  berkeinginan  untuk  mempertimbangkan  langkah  pengurangan  pembelian obligasi paling cepat pada sidang The Fed bulan Juni mendatang. 

"Now the market has heard Bernanke and seen the minutes and we're seeing some better data, the market is going to start to decide  where  they  think  the  Fed  is  going,  sooner  than  later,"  kata  Jason  Rogan managing  director  of  Treasuries  trading  pada  Guggenheim  Partners di New York.  

Indeks ekuitas global MSCI turun 0,06%, sementara indeks saham Eropa, FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3>, turun 0,27% ke 1226,58.  

Di Wall Street, Dow Jones industrial average <.DJI> naik 8,60 poin atau 0,06% di 15303,10. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX>  melemah 0,91 poin atau 0,06% di 1649,60. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 0,27 poin atau 0,01% di 3459,14.  

Harga emas awalnya naik namun kemudian mengalami koreksi. Harga emas tercatat turun $6,99 per ons di $1383,70. Sedangkan untuk  harga emas berjangka COMEX pengiriman Juni ditutup di $1386,6, turun $5,20. 

Order untuk produk manufaktur AS naik melampaui perkiraan di bulan April, memberikan harapan pelemahan di sektor manufaktur akan  segera  reda.  Order  baru  unutk  barang  tahan  lama  (durable  goods  orders)  meningkat  3,3%  di  bulan  April,  demikian  laporan  dari  Departemen Perdagangan AS, dan untuk data bulan Maret mengalami revisi turun tipis dari laporan awalnya. 

Dolar melanjutkan koreksinya terhadap yen Jepang di akhir sesi dan mencatat koreksi mingguan terburuknya dalam 3 tahun. Sementara  euro terakhir  tercatat  melemah  0,05%  terhadap  dolar  di  $1,2928.  Sedangkan  terhadap  yen,  dolar  terakhir  tercatat  melemah  0,94% di  101,07  yen.  Awalnya,  euro  menguat  terhadap  dolar  setelah  indeks  Ifo  Jerman  menunjukkan  kepercayaan  bisnis  meningkat  melebihi  perkiraan  di  bulan  Mei.  Data  mengisyaratkan  bahwa  ekonomi  Jerman  tengah  membaik,  dan  kebijakan  moneter  longgar  zona  euro  kemungkinan akan berkurang. 

Harga minyak berhasil rebound di akhir sesi New York setelah sebuah laporan menunjukkan terhentinya unit produksi bensin pada sebuah  pengilangan  minyak dan pelaku pasar membeli kontrak minyak untuk meng‐cover posisi jual menjelang libur panjang akhir pekan di AS. 

Genscape melaporkan pihak mendeteksi terhentinya kilang yang memproduksi fluid catalytic cracker sebesar 70.000 per hari pada kilang  Irving Oils yang memiliki kapasitas produksi 300.000 barel per hari (bph) di  St. John's, Kanada. Genscape adalah penyedia jasa informasi  energi untuk pasar keuangan dan komoditas. Brent <LCOc1> naik 20 sen di $102,64 per barel dan U.S. crude <CLc1> turun 10 sen di $94,15  per barel.  

Harga Treasury AS naik menyusul pelaku pasar mengevaluasi kembali kemungkinan The Fed menarik pembelian obligasinya dan apakah  koreksi yang terjadi telah berakhir. Treasury tenor 10 tahun naik 1/32 dengan yield menjadi 2,0107 persen. 



GOLD & COMMODITIES
Emas  berbalik  turun  tipis  Jumat  lalu  karena  beberapa  investor  keluar  dari  posisinya  dimana  kedepannya  libur  panjang  AS,  tetapi  mencatatkan kenaikan persentase terbesar mingguan dalam bulanan, didukung penurunan pada pasar saham dan pelemahan dollar. 

Komentar dari pejabat the Fed yang ditekan pembicaraan bank sentral AS mengarah pada pembatasan stimulus moneter yang menekan  harga emas, yang mana berada dalam kisaran yang sempit. 

"A weaker dollar combined with continued QE, some physical buying at the lower levels out to China in particular, all of those factors have  helped gold in the last few days," ungkap Robin Bhar, analis metals pada Societe Generale Group di London.  

"There's a lot of uncertainty. There's still no better than 50/50 chance that the Fed will unwind its stimulus or that the economy performs as  they expect it will," kata Bhar.       



OIL & COMMODITIES
Pergerakan harga Brent oil bergerak perlahan lebih tinggi pada hari Jumat, menjelang libur panjang akhir pekan di Amerika Serikat, tetapi  persentase penurunan mingguan masih yang terbesar lebih dari sebulan. 

Brent  dan  U.S.  crude  AS  menutup  transaksi  akhir  pekan  dengan  melemah  sebesar  2  persen,  seiring  para  investor  melakukan  aksi  jual  akibat dari persediaan U.S. crude oil yang tinggi, kekhawatiran akan perlambatan perekonomian China sebagai No 2 konsumen minyak  dunia,  dan  kekhawatiran  bahwa  Federal  Reserve  akan  menghentikan  kebijakannya  akan  pembelian  obligasi.  Penurunan  yang  terjadi  adalah persentase penurunan mingguan terbesar sejak 19 April. 

Kontrak berjangka  Brent crude oil<LCOc1>, ditutup menguat 20 sen ke level 102,64 dollar/barel, setelah ditransaksikan antara nilai 101,65  dollar hingga 102,79 dollar. 

Kontrak berjangka U.S. crude oil <CLc1> ditutup melemah 10 sen dengan nilai 94,15 dollar/barel, namun masih berada di atas MA‐100  hari, setelah sempat ditransaksikan pada level terendah dengan nilai 93,04 dollar.  


EURO ZONE
Parlemen Slovenia memilih Jumat lalu untuk mengubah konstitusi untuk menjamin pemerintah menjalankan keseimbangan anggaran dari tahun 2015, bagian dari usaha reformasi  ekonomi untu menjamin negara zona euro tidak akan membutuhkan bailout.  

Itu  juga  memperketat  peraturan  dalam  referendum,  yang  mana  tidak  lagi  akan  diselenggarakan  pada  undang‐undang  yang  melibatkan  pajak,  bujet  atau  hak  azasi  manusia.  Referendum yang dikendalikan oleh serikat dagang dan partai‐partai politik yang telah digunakan untuk memblok tujuan reformasi pada masa lalu.   

Slovenia berjuang untuk menekan defisit bujet yang yang telah meningkat sejak krisis global merusak ekonomi yang didorong oleh ekspor dan perkiraan untuk menggandakan  tahun ini menjadi 7.9 persen dari output.  

Morale di industri manufaktur Perancis membaik lebih dari ekspektasi pada bulan Mei tetapi memperluas business confidence di negara ekonomi terbesar Eropa yang bertahan  melemah sejak Agustus 2009, survei menunjukkannya Jumat lalu. Kantor statistik nasional INSEE mengatakan bahwa indikator dari morale dalam sektor manufaktur naik 92 dari 88  bulan April, menekan ekspektasi ekonom dengan 89.  

Consumer  morale  Italia melemah  tidak seperti ekspektasi pada bulan  Mei meskipun  pemangkasan  pajak yang dijanjikan dari  pemerintah baru dari  persetujuan  peringkat  yang  sudah merosot.  

Irlandia akan menggarisbawahi program dari lelang obligasi regular berikutnya tahun ini untuk menghilangkan keraguan yang telah sepenuhnya kembali ke pasar modal, ketua  ekonom dari badan obligasi negara yang mengatakannya Jumat lalu. 


U.K.
Sterling  berhasil  rebound  pada  perdagangan  akhir  pekan  kemarin  seiring  melemahnya  dolar  yang  dipicu  volatilitas  pada  pasar  saham  dan  belum  jelasnya  arah  kebijakan moneter The Fed selanjutnya. 

Setelah mencatat koreksi yang cukup terbatas di $1,5063, sterling kemudian rebound hingga mencatat intraday high di $1,5142 dan ditutup di $1,5130, atau naik  0,15%. 

Dengan liburnya pasar Inggris pada hari Senin dan minimnya data pada pekan ini, maka sterling masih akan bergerak range bound dan faktor eksternal nampaknya  yang akan lebih dominan menggerakkan sterling. 

Data ekonomi Inggris yang dirilis belakangan ini menunjukkan terjadinya pemulihan ekonomi, meskipun masih rapuh dan BoE terlihat menahan diri dari program  pembelian obligasi, dengan hasil minutes hari rabu lalu menunjukkan hanya 3 anggota MPC‐BoE yang menghendaki untuk dilanjutkannya kebijakan moneter longgar  pada bulan Mei. 

Namun calon gubernur BoE yang baru, Mark Carney, nampaknya lebih cenderung untuk mengadopsi kebijakan moneter longgar yang agresif, dimana berpotensi  menekan sterling. 

Kalangan  strategis  di  BNP  paribas  memprediksi  Carney  akan  men‐trigger  tambahan  100  milyar  pound  dalam  program  quantitative  easing  di  bulan  Agustus  dan  memprediksi sterling bakal anjlok hingga ke $1,45 di akhir kuartal ketiga. 

Euro tercatat ditutup melemah 0,15% terhadap sterling di 0,8547 pound, setelah mencatat intraday high di 0,8597 pound yang merupakan level tertingginya sejak 17  April ketika muncul rilis data Ifo Jerman periode Mei. 

JAPAN
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral akan melakukan upaya untuk mencegah volatilitas di pasar obligasi melalui operasi  pasar fleksibel dan komunikasi ditingkatkan dengan para pelaku pasar. 

"We don't have specific targets for stock prices or currency rates, and I won't comment on daily moves," Kuroda mengatakan pada sebuah seminar di Tokyo. 

"As for the bond market, where the BOJ is directly involved in through market operations, stability is extremely desirable," ucap  Kuroda.  

Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan pada hari Jumat bahwa Jepang akan mencoba untuk meningkatkan kredibilitasnya tentang perekonomian agar keluar dari  deflasi yang terjadi hampir selama dua dekade, sehari setelah indeks Nikkei terpuruk sebesar 7 persen. 

Aso mengatakan dalam konferensi pers, "Japan's credibility would increase if Japan can end a prolonged recession coupled with asset deflation", dengan menerapkan  kebijakan moneter Perdana Menteri Shinzo Abe yang disebut  "three arrows"   

Pernyataan  Aso  menyarankan  kepada  para  pembuat  kebijakan  Jepang  percaya  bahwa  harga  saham  akan  kembali  menguat  di  tengah  berlanjutnya  harapan  akan  pemulihan perekonomian. 

"three  arrows"  bagian  dari  kebijakan  perekonomian  yang  dikenal  denagn  istilah  "Abenomics,"  terdiri  dari  pelonggaran  moneter  secara  drastis,  proyek‐proyek  pekerjaan umum skala besar dan strategi pertumbuhan, dimana pemerintah telah berjanji untuk menyempurnakan keibjakan tersebut pada pertengahan bulan Juni. 


AUSTRALIA
Pemerintah federal membutuhkan untuk memulihkan consumer confidence dengan menyelamatkan lapangan kerja dan mengurangi birokrasi, dikatakan Australia's  peak retail group.  

The Australian Retailers Association (ARA) juga menyebutkan untuk memangkas pajak dan gambaran dari GST untuk membantu peritel yang menghadapi lingkungan  operasi yang menantang dalam pengajuan (pemilihan) pendahuluan yang dirilis di Melbourne Jumat lalu.  

Presiden  ARA  Roger  Gillespie  menyebutkan  untuk  manajemen  ekonomi  yang  lebih  baik  dari  pemerintah  federal,  mengatakan  biaya  dalam  melakukan  bisnis  di  Australia dilarang.  

Partai Buruh dan koalisi akan memfokuskan pada bujet federal dalam dua minggu mendatang dari parliamentary sittings di Canberra.  

Sementara itu pemerintah bertujuan akan melewati langkah‐langkah pokok bujet seperti bonus kelahiran bayi, mendorong tahap awal asuransi kesehatan swasta dan  membayarkan untuk sekolah dan reformasi disability, koalisi akan mengawasi pembelanjaan dan pajak pada sidang Senat.  

Harga  obligasi  Australia  melemah  karena  para  trader  ditekan  penurunan  pasar  ekuitas  terhadap  kemungkinan  the  Fed  AS  akan  memulai  mengurangi  program  pembelian aset‐aset.  

Biaya pembuatan mobil di Australia tinggi dan berkurangnya manufaktur dari Ford harus memfokuskan perhatian pada industri, dikatakan bos Holden Mike Devereux.  



SWISS
Dolar  mencatat  koreksi  terendahnya  selama  sepekan  lebih  terhadap  franc  Swiss  pada  perdagangan  hari  Jumat  dipicu  volatilitas  pada  pasar  saham  dan  belum jelasnya arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya. 

Dolar mencatat koreksi 0,7% terhadap franc Swiss ke 0,9615 franc, sedangkan euro merosot 0,8% ke 1,2432 franc. 

Spekulan mata uang menaikkan taruhan mereka untuk pembelian dolar di pekan terakhir ke level tertingginya sejak akhir Juni 2008, berdasarkan data dari  Commodity Futures Trading Commission yang dirilis hari Jumat. Nilai untuk posisi beli dolar naik menjadi $41,0 milyar di pekan per 21 Mei, dari posisi pekan  sebelumnya di $32,27 milyar. Jumlah total mencatat nilai tertingginya untuk kontrak beli bersih pada dolar sejak Reuters mulai mendata seluruh posisi dolar  di speculative market di medio Juni 2008. 

Namun demikian, franc Swiss masih berpotensi melemah seiring dengan meredanya resiko pada ekonomi zona euro dan menguatnya perekonomian AS. 


Pekan ini, pasar akan menyoroti rilis data PDB‐Q1 Swiss yang akan dirilis hari kamis dan juga data KOF pada hari Jumat.