title cover

title cover

Friday, August 30, 2013

Update News GBP/USD

Update 10.30 WIB:
GBPUSD akan kembali ke areal 1.5000-1.4800…?

Sejak awal tahun 2013, GBPUSD mengalami penurunan dari level puncak 1.6380 hingga ke
areal lembah di bawah 1.5000 dengan dasar terendah di 1.4812.
Selama menyentuh areal lembahnya tersebut, GBPUSD bangkit hingga kenaikan mencapai
areal 1.5600-1.5750. Demikian dengan kondisi pergerakannya saat ini.

Apakah ini areal 1.5600-1.5750 ini memang merupakan areal yang akan menghambat
kenaikan GBPUSD untuk saat ini, dan untuk kemudian kembali ke lembah 1.5000-1.4800…?

Berikut adalah grafik harian GBPUSD beserta beberapa hal di dalamnya yang perlu
diperhatikan…



Kondisi:

• Sejak mencoba areal lembah 1.5000-1.4800, telah 3 kali hingga saat ini GBPUSD
rebound ke areal 1.5600-1.5750.
• Dalam 2 rebound sebelumnya senantiasa diikuti oleh tekanan kembali ke areal
lembahnya, ditandai oleh indikator RSI-14 yang berada di zona overbought. Dan di
rebound saat ini hal yang sama terjadi; yakni mencapai areal 1.5600-1.5700 diikuti
oleh kondisi RSI-14 yang overbought.
• Pola yang berulang dapat memberikan asumsi bahwa GBPUSD saat ini sedang dalam proses penurunannya menuju lembah 1.5000-1.4800.


Namun:

• GBPUSD masih berada dalam trend channel naik (garis hijau putus-putus)
• Dan masih di atas areal support 1.5420


Sehingga:

Menarik untuk diperhatikan apakah tekanan dapat menembus dan bertahan di bawah garis
trend channel naiknya dan/atau areal support 1.5420…?

Jika ya, maka ini dapat merupakan langkah awal bagi tekanan GBPUSD seperti yang terjadi
sebelumnya, menuju ke lembah 1.5000-1.4800.


Terima kasih sudah membaca.
Semoga bermanfaat dan dapat memberikan bahan bagi rencana maupun strategi
perdagangan Anda.

Headline News 30.08.13

US & GLOBAL
• Harga minyak turun tajam pada hari Kamis menyusul kemungkinan terjadinya serangan militer Barat ke Suriah masih belum pasti, sehingga memicu investor untuk melakukan profit‐taking menjelang libur panjang akhir pekan di AS, sementara sinyal menguatnya pertumbuhan ekonomi AS mendorong dolar ke level tertinggi 3 pekan. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun $1,45 di $115,16 per barel, setelah ditransaksikan serendah $114,91 sesaat sebelum pasar tutup. Brent telah melonjak lebih dari 5% dalam 2 sesi terakhir, mencatat kenaikan 2 hari terkuatnya sejak Januari 2012.

• Amerika Serikat dan sekutu‐sekutunya telah bersiap‐siap untuk melakukan sebuah serangan dalam menanggapi laporan bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas beracun terhadap warga sipil. Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis kemarin sedang mempertimbangkan respon "sangat menentukan dan terbatas" untuk setiap temuan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia.

• Namun, Amerika Serikat dan sekutunya belum memiliki "informasi yang benar‐benar pasti dan teruji" untuk membuktikan Assad secara pribadi memerintahkan serangan itu, kata beberapa pejabat keamanan nasional AS.

• Kurangnya kejelasan dari kekuatan Barat pada Kamis kemarin tentang apa langkah berikutnya nampaknya telah memicu kegelisahan di pasar dan mendorong investor untuk melakukan ambil‐untung.

• Dolar menguat ke level tertinggi lebih dari 3 pekan terhadap sejumlah rival utamanya setelah data semalam memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mengurangi program stimulusnya bulan depan.

• Sedangkan indeks saham AS ditutup naik dalam volume yang tipis, melanjutkan rebound‐nya setelah mencatat koreksi harian terburuknya sejak Juni di awal pekan ini. Dalam 2 sesi terakhir, indeks S&P 500 mencatat naik 0,5% namun masih turun 1,5% dalam sepekan. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 16,44 poin atau 0,11 % di 14840,95. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup naik 3,21 poin atau 0,20% di 1638,17. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> berakhir menguat 26,95 poin atau 0,75% di 3620,30.

• Di Eropa, keuntungan besar antara saham telekomunikasi didukung rebound dalam ekuitas setelah Vodafone <VOD.L> dikonfirmasi dalam pembicaraan dengan Verizon <VZ.N> untuk menjual saham dari perusahaan patungan AS. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 0,7% di 1207,05 poin, kembali menguat setelah anjlok sekitar 2% dalam 2 hari terakhir. Indeks ekuitas MSCI naik 0,2%.

• Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Oktober berakhir melemah $1,30 per barel di $108,80, tidak jauh dari level intraday low di $108,40.

• Dolar menguat terhadap sejumlah rivalnya setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,5% di 
kuartal kedua, lebih cepat dari perkiraan. Sedangkan data lain menyebutkan klaim pengangguran yang membaik kian memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mulai mengurangi program stimulusnya .

"This is a good report for those who expect the Fed to taper in September. One of the key concerns that the Fed has voiced recently has been the dichotomy between firm employment and soft GDP growth. This should ease some of those concerns," kata Vassili Serebriakov, analis mata uang pada BNP Paribas di New York.

• Dolar terakhir terpantau naik 0,7% terhadap sejumlah rival utamanya di 81,958 setelah menembus 82,067, level tertinggi sejak 5 Agustus.
Sedangkan terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,7% di 98,28 yen.

• Di pasar negara berkembang, keputusan Brasil untuk menaikkan suku bunga ke level tertinggi 16 bulan di 9% pada hari rabu telah membantu menstabilkan real, sedangkan di Indonesia, rupiah menguat tipis setelah BI menaikkan suku bunganya.

• Rupee India naik setinggi 66,85 per dolar, naik tajam dari rekor terendah 68,85 per dolar pada hari Rabu ketika bank sentral India bergerak untuk menyediakan dolar langsung ke perusahaan minyak untuk memberikan beberapa bantuan mata uang.

• Treasury AS tenor 10 tahun berhasil menguat 6/32 dengan yield 2,745 persen, dari 2,765 persen di hari rabu sebelumnya.



GOLD & COMMODITIES
• Pergerakan harga emas melemah pada sesi perdagangan Kamis, menggoyahkan rally penguatan harga lima hari seiring serangan militer yang dipimpin AS di Suriah tampaknya tidak akan dilakukan dalam waktu dekat dan investor mengalihkan perhatian mereka ke pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dan rencana Federal Reserve untuk mengendalikan program stimulus tersebut.

• Sebuah laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa peningkatan laju pertumbuhan perekonomian AS meningkatkan lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua karena lonjakan ekspor, memperkuat alasan Federal Reserve untuk mengurangi program stimulus ekonomi utama.

"Gold is down on better GDP and as the risk of imminent military strikes is fading," ucap Frank McGhee, head precious metals trader di Integrated Brokerage Services LLC. "The market can sell off pretty hard tomorrow if we don't hear anything concrete about attacks on Syria."

• Daya tarik logam sebagai lindung nilai terhadap inflasi menurun setelah data GDP dirilis. Sebelum melemah pada sesi perdagangan Kamis, emas rally 5 persen dalam lima sesi terakhir karena meningkatnya ketegangan geopolitik.

• Harga spot emas melemah 0,4 persen dengan nilai 1.412 dollar/ounce .

• Comex Emas berjangka AS periode Desember <GCZ3> ditutup melemah 5,90 dollar dengan nilai 1,412.90 dollar/ounce, dengan volume perdagangan sekitar 30 persen di bawah rata‐rata 30‐hari.


OIL & COMMODITIES
Harga oil keduanya pada Atlantik turun tajam beberapa menit sebelum pasar ditutup Kamis lalu karena para trader melakukan aksi jual kontrak dan melakukan aksi ambil untung dari kedepannya liburan mingguan karena AS memimpin serangan ke Suriah yang masih belum pasti.

AS dan sekutunya telah bersiap‐siap untuk melakukan penyerangan dalam merespon laporan bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas beracun melawan pihak sipilnya.

Gedung Putih mengatakan Kamis lalu untuk memikirkan respon “very discrete and limited” terhadap banyaknya penemuan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia.

"People don't want to go home long or short the market," kata Rich Ilczyszyn, kepala market strategist dan pendirin dari iitrader.com LLC di Chicago.

Kenaikan sebelumnya harga oil mendorong International Energy Agency untuk merilis pernyataan Kamis lalu bahwa pasar oil membuat peredaman dari kekhawatiran tingginya harga yang mengancam recovery ekonomi.

EURO ZONE
Data dari Kantor Tenaga Kerja menunjukkan bahwa pada bulan Agustus, terlihat semakin banyak masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan di Jerman akibat terkena dampak dari jeda musim panas, namun tingkat pengangguran tetap berada di level terendah sejak negara itu bersatu lebih dari dua dekade lalu.

Kenaikan ini kontras dengan ekspektasi untuk penurunan dengan nilai 5.000, tetapi para analis mengatakan banyak perusahaan akan segera menunjukkan kecenderungan untuk membuka lapangan pekerjaan seiring perusahaanperusahaan tersebut yang terfokus terhadap rebound pertumbuhan perekonomian Jerman dari pada ketidakpastian berasal dari krisis utang zona euro.

Data pada Kamis menunjukkan pengangguran meningkat sekitar 7.000 sampai 2.943.000, setelah mengalami penyesuaian musiman pada bulan Agustus sejak bulan Mei.

"We were surprised by the rise in the seasonally‐adjusted figure. Still this is not a sign for a change of trend," ucap Eckart Tuchtfeld di Commerzbank. "It can take some months before the better mood in top management will feed through to additional jobs."

Rainer Sartoris dari HSBC Trinkaus mengatakan bahwa "the German economy is recovering. That will feed through to the labour market with delay. There's scope for a small autumn revival."
  • Kepala Kantor Perburuhan Frank‐Juergen Weise sependapat dan mengatakan "Companies are hiring less because of the summer holiday. When the holidays are over in the three big federal states, it will get better again,".


U.K.
Sterling menguat terhadap euro pada hari Kamis, rebound dari level terendah 3 pekan dan ditopang oleh naiknya yield obligasi setelah kepala BoE menunjukkan indikasi tidak ada  kekhawatiran langsung tentang dampaknya terhadap perekonomian. 

Yield obligasi pemerintah Inggris (Gilt) tenor 10 tahun menembus level tertinggi 2 tahun yang baru di 2,827 persen sementara gap dengan yield obligasi pemerintah Jerman  (Bund)  tenor 10  tahun melebar ke level tertinggi 3 tahun yang baru.  Sementara  yield tenor 10  tahun turun ke 2,79 persen di sesi sore, spread  tersebut adalah cukup  untuk  memberikan sterling dorongan terhadap euro. 

Euro  melemah  0,65%  terhadap  sterling  di  0,8537  pound,  setelah  menembus  level  tertinggi  3  pekan  di  0,8651  pound  pada  hari  Rabu.  Sterling  tercatat  telah  menguat  2,3%  terhadap euro sepanjang bulan Agustus ini. 

Terhadap dolar, sterling terkoreksi 0,1% di $1,5515, tapi berhasil mengungguli sebagian besar mata uang utama seperti euro, yang jatuh 0,7% terhadap dolar. 

Dolar juga menguat 0,6% terhadap yen dan sejumlah rival utamanya setelah data menunjukkan ekonomi AS terakselerasi lebih cepat dari yang diperkirakan di kuartal kedua,  mencatat pertumbuhan 2,5%, berkat meningkatnya ekspor. Sedangkan klaim pengangguran juga dirilis sedikit lebih baik dari perkiraan. 

Fokus pasar untuk pekan depan terhadap data ekonomi Inggris nampaknya akan tertuju pada data PMI periode Agustus dan produksi industri dan manufaktur periode Juli. Jika  data menunjukkan adanya peningkatan pada sentimen bisnis dan kegiatan ekonomi maka akan berpotensi memicu penguatan sterling.  


JAPAN
Perekonomian global dapat terpukul jika penarikan dana dari emerging markets naik kedepannya dari ekspektasi pengurangan stimulus moneter the Fed AS, seorang anggota dewan Bank of Japan mengatakannya Kamis lalu.

Yoshihisa Morimoto juga memperingatkan pemerintah Jepang membutuhkan untuk melanjutkan rencana kenaikan bertingkat dalam pajak penjualan sebagai bagian dari usaha untuk memperbaiki keuangan yang amburadul, atau menghadapi reaksi pasar yang parah.

Dia mengabaikan kebutuhan untuk melonggarkan kebijakan moneter dalam menghilangkan tekanan dari kenaikan pajak.

Utilitas mantan eksekutif terjebak kedalam penilaian BOJ bahwa perekonomian Jepang menghadapi recovery yang moderat, tetapi mencatatkan tantangan seperti resiko geo‐politik di Timur Tengah dan volatilitas pasar disebabkan oleh ekspektasi the Fed dapat memulai mengurangi program pembelian obligasi segera setelah bulan depan.

Kementerian pemerintah Jepang akan membuat permohonan bujet dengan mencatatkan total 99.2 trilyun yen ($1.02 trilyun) untuk tahun fiskal dari April berikutnya, sumber terpercaya dengan gambaran yang dikatakan Reuters, ditambahkan terhadap keuangan publik yang memburuk.

Perdana Menteri Shinzo Abe berjuang untuk menyeimbangkan kebutuhan stimulus ekonomi dan perlu untuk mengekang utang publik negara, yang mana berlipat ganda dalam ukuran terhadap GDP‐nya – yang terberat seperti beban diantara negara‐negara industri.


AUSTRALIA
Ledakan investasi pertambangan akan segera berakhir, dan ketika itu, mungkin tidak ada lagi pelanggaran yang banyak dilakukan.

Investasi bisnis Australia naik empat persen pada kuartal kedua di bulan Juni, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang emningkat 0,8 persen, meliputi investasi barang modal seperti bangunan dan peralatan.

Kepala ekonom ANZ Ivan Colhoun mengatakan bahwa mining investment masih bertahan dan non‐mining investment sangat mengecewakan.

"We know there is going to be sharply weaker mining investment over the 2014 calendar year and in 2015, so we think that's not the number to focus on," ucap Mr Colhoun.

"The key number is to look at what's happening with non‐mining investment plans and they are not showing much life at this point in time. "It's still signalling that there isn't much in the way of this transition from mining investment to non‐mining investment going on."

Investasi non‐pertambangan naik sebesar 0,7 persen pada kuartal kedua di bulan Juni, tapi turun sebesar 5,3 persen dari tahun sebelumnya.

Mr Colhoun mengatakan pemotongan suku bunga lebih lanjut bisa membantu untuk menyeimbangkan ekonomi seiring ledakan investasi pertambangan melambat, tetapi dolar Australia lebih rendah akan bantuan lagi.

CommSec ekonom Savanth Sebastian mengatakan ekonomi tidak siap untuk melakukan transisi dari pertambangan.
  • "What clearly can be seen is that the Reserve Bank has some work on its hands to disentangle the various parts of the economy," ucap Mr Sebastian.


SWISS
Rilis positif data ekonomi AS telah menambah optimisme terhadap membaiknya perekonomian negara adikuasa tersebut. Data pertumbuhan ekonomi dan klaim pengangguran  yang  dirilis  membaik  semalam  telah  memperkuat  ekspektasi  bahwa  The  Fed  akan  mulai  mengurangi  program  pembelian  obligasinya  di  bulan  September  mendatang.  Data  menunjukkan  ekonomi  AS  terakselerasi  lebih  cepat  dari  yang  diperkirakan  di  kuartal  kedua,  mencatat  pertumbuhan  2,5%,  berkat  meningkatnya  ekspor.  Sedangkan  klaim  pengangguran juga dirilis sedikit lebih baik dari perkiraan. 

Kekhawatiran investor tentang serangan militer yang mungkin dilakukan pihak Barat di Suriah juga nampaknya mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam mata uang  AS. 

Meskipun franc Swiss juga berlaku sebagai safe‐haven currency, seperti halnya dengan dolar, namun franc mengalami tekanan jual dipicu melemahnya franc atas euro yang saat  ini bergerak di kisaran 1,23 franc per euro, jauh di atas batas minimum 1,20 franc per euro yang telah ditetapkan SNB. 

Meskipun kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan geopolitik yang tidak menentu telah menguntungkan dolar, namun jika data ekonomi AS dirilis buruk, maka akan memicu  depresiasi dolar yang tajam. 


Rebound dolar berlanjut hingga mencatat intraday high di 0,9321 franc, level tertinggi 2 pekan, dan terakhir bergerak di sekitar 0,9310 franc, atau naik sekitar 1% dari posisi  penutupan New York hari Rabu.

Thursday, August 29, 2013

Headline NEws 29.08.13

US & GLOBAL
Kekhawatiran terhadap kemungkinan AS memimpin serangan ke Suriah telah mendorong naiknya harga minyak pada hari Rabu dan memicu naiknya emas dan dolar sebagai aset aman resiko.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober ditutup naik $2,25 atau 1,97% di $116,61 per barel setelah menembus level tertinggi 6 bulan di $117,34. Kekhawatiran terhadap persiapan Barat untuk menyerang Suriah telah menambah keprihatinan terhadap keamanan pengiriman minyak dari Timur Tengah, yang memproduksi sepertiga minyak dunia. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS berakhir naik $1,09 atau 1% di $110,10 per barel, setelah mencatat intraday high di $112,24, level tertinggi sejak Mei 2011.

"The regional implications have perhaps been underestimated by the market and could potentially impact major producers like Iraq and Iran, as well as the wider region," kata Katherine Spector, head of commodity strategy pada CIBC World Markets di New York.

Bank Societe Generale Perancis mengatakan Brent berpotensi menembus $150 jika konflik di Suriah meluas dan mengganggu distribusi minyak di wilayah tersebut. Produksi minyak Suriah sendiri telah turun menjadi 50.000 barel per hari (bph) dari sekitar 350.000 bph ketika kerusuhan mulai terjadi 2 tahun silam.

Dewan Keamanan PBB dibentuk untuk mengatasi konfrontasi di Suriah pada hari Rabu, menyusul Inggris mencari otorisasi untuk melakukan aksi militer Barat dimana Rusia menyebutnya sebagai langkah yang terburu‐buru dan  berupaya mencegah terjadinya serangan militer.

Dalam upaya mencari investasi yang aman, maka investor memburu emas hingga harganya menembus level puncak 3‐1/2 bulan di atas $1430 per ons, dan juga membeli dolar menyusul keyakinan bahwa dolar sebagai perlindungan utama dari risiko gejolak intensif di Timur Tengah.

Meskipun demikian, bursa saham AS berhasil ditutup menguat pasca koreksi tajamnya hari Selasa yang mencatatkan performa terburuk indeks S&P 500 sejak Juni. Naiknya harga minyak telah mengangkat saham sektor energi.

Mata uang safe‐haven seperti franc Swiss dan yen mengalami koreksi pasca kenaikannya di hari Selasa sebelumnya, setelah investor lebih memilih dolar. Dolar, yen dan franc Swiss dikategorikan kedalam mata uang safe‐haven dan cenderung menguat disaat kondisi ekonomi dan geopolitik tidak menentu.

Mata uang negara berkembang masih mengalami tekanan seiring ekepsktasi pengurangan stimulus oleh The Fed. Mata uang lira Turki dan rupee India menembus rekor terendah terhadap dolar. Demikian juga dengan rupiah Indonesia, dan pasar ekuitas global jatuh secara umum.

Di Timur Tengah, indeks saham Dubai merosot 1,3% dan menambah kerugian 7% yang dicapai hari Selasa, menempatkannya mendekati level terendah 6 pekan.

Selama perdagangan hari Rabu, saham energi menguat 1,8%, sektor yang memberi dukungan terbesar bagi kenaikan indeks S&P 500. Chevron Corp <CVX.N> naik 2,5% ke $121,81 sementara Exxon Mobil <XOM.N> naik 2,3% ke $88,84.

"If you want a hedge against Middle East uncertainty, energy shares will serve you well," kata Jim McDonald, kepala strategis pada Northern Trust Global Investments yang berbasis di Chicago.

Dow Jones Industrial average <.DJI> ditutup naik 48,38 poin atau 0,33% di 14824,51. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 4,48 poin atau 0,27% di 1634,96. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 14,82 poin atau 0,41% di 3593,35.

CBOE Volatility Index <.VIX>, sebagai barometer untuk menakar kekhawatiran investor, turun 1,7%, meskipun masih naik lebih dari 17% di pekan ini.

Di Eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 3,80 poin atau 0,3% ke 1198,56,

Harga Treasury AS terkoreksi pada hari Rabu setelah mencatat kenaikan dalam 3 hari berturut‐turut. Kakhawatiran terhadap terjadinya serangan militer ke Suriah telah mendorong investor memburu aset aman resiko seperti obligasi pemerintah AS di awal pekan ini, namun seiring meredanya kekhawatiran maka mereka juga terlihat melepas kepemilikan obligasi mereka. Treasury AS tenor 10 tahun turun 21/32 dengan yield 2,785 persen, dari 2,71% di hari Selasa sebelumnya. 


GOLD & COMMODITIES
Pergerakan harga spot emas sempat menguat di atas 1.430 dollar/ounce ke level tertinggi tiga pekan dan level tertinggi yang tersentuh dalam kurun waktu setengah bulan pada hari Rabu dimana para investor melakukan aksi pembelian aset yang dinilai aman membeli seiring Amerika Serikat dan sekutunya tampak mengatur guna meluncurkan serangan militer terhadap Suriah.

Sementara U.S. futures ditutup lebih rendah pada hari itu, emas naik untuk sesi hari kelima berturut‐turut seiring Suriah bersiap diri tentang rencana yang diuraikan oleh pejabat AS seiring rencana untuk serangan multi‐nasional yang bisa berlangsung selama berhari‐hari, sebagai respon dari serangan gas pekan lalu yang menewaskan ratusan warga sipil di pinggiran kota yang dikuasai pemberontak dari Damaskus.

Meningkatnya U.S. crude futures sebesar satu persen di tengah kekhawatiran bahwa setiap tindakan terhadap Suriah bisa melebar menjadi konflik Timur Tengah, memberikan dampak terhadap meningkatnya inflasi dan emas sebagai solusi lindung nilai.

"We are seeing the risk profile for the credit market shift in favor of gold in the near term until the contour of the Syria crisis is better understood," ucap Ed Lashinski, director of global strategy and execution di RBC Capital Markets' futures group.

Pergerakan spot emas <XAU=> menguat 0,1 persen ditutup dengan nilai 1,416.86 dollar/ounce, setelah sebelumnya mencapai nilai 1,433.31 dollar/ounce, level penutupan perdagangan tertinggi sejak 14 Mei.

Emas berjangka AS untuk periode Desember <GCZ3> ditutup melemah 1,40 dollar/ounce dengan nilai 1,418.60 dollar/ounce, dengan volume perdagangan sekitar 10 persen di bawah rata‐rata 30‐hari.


OIL & COMMODITIES
Brent crude naik Rabu lalu untuk mencapai level tertinggi dalam enam bulannya dalam kenaikan terbesar rally dua harinya sejak bulan November karena ancaman dari negara Barat melibatkan konflik Suriah yang memicu permasalahan berkenaan dengan pasokan oil Timur Tengah.

Internatioal benchmark telah melonjak lebih dari $5 persen dalam dua harinya karena pejabat AS menggambarkan rencana serangan multi nasional terhadap (serangan dari) Presiden Bashar al‐Assad, yang menyalahkan serangan gas beracun minggu lalu.

Suriah tidaklah produsen terbesar oil, tetapi pasar keuangan mengkhawatirkan bahwa kekerasan disana dapat mengganggu eksportir oil di TImur Tengah.

"The regional implications have perhaps been underestimated by the market, and could potentially impact major producers like Iraq and Iran, as well as the wider region," kata Katherine Spector, kepala dari commodity strategy pada CIBC World Markets di New York.

Harga oil mendapat dorongan juga dari data pemerintah AS yang menunjukkan persediaan oil di Cushing, Oklahoma, pusat dari penyimpanan AS merosot dalam rangkaian delapan minggunya. Total dari persediaan crude oil naik menjadi 3 juta barrel menjadi 362 juta barrel, tetapi menyisakan 2,5 juta barrel dibawah level setahun yang lalu.

EURO ZONE
Pinjaman kepada sektor swasta zona euro mengalami kontraksi lebih lanjut pada bulan Juli, terkena dampak dari pemulihan ekonomi zona euro dan tetap menekan Bank Sentral Eropa untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ekspansif nya.

Data yang dirilis ECB pada hari Rabu menunjukkan bahwa pinjaman sektor swasta menyusut 1,9 persen dari bulan yang sama tahun lalu.

Setelah diteliti lebih jauh dengan melihat seluruh zone euro, yang sesuai dengan jajak pendapat Reuters terhadap beberapa ekonom mengenai peningkatan terendah perbaikan perekonomian, membuktikan bahwa pemulihan perekonomian tidak merata di seluruh zona euro.

Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan secara jelas utuh bahwa ECB telah terikat 'forward guidance' mengenai skenario suku bunga terhadap prospek inflasi dan dinamika moneter.

"This reinforces the view that underlying inflation pressures in the euro zone remain very subdued, enabling the ECB to keep interest rates at current low levels for an extended period," ucap Martin van Vliet ING economist.

ECB mengatakan bahwa Euro zone M3 money supply – indeks besaran kas umum dalam perekonomian ‐ tumbuh pada laju tahunan 2,2 persen pada bulan Juli, melambat dari 2,4 persen pada bulan Juni tetapi di atas perkiraan konsensus 2,1 persen dalam jajak pendapat Reuters terhadap beberapa analis.

Lemahnya pasokan uang dan angka pinjaman bertentangan dengan data yang lebih positif lainnya, meskipun pemulihan blok itu telah dipimpin oleh Jerman, di mana sentimen bisnis mencapai level tertinggi dalam 16 bulan pada bulan Agustus.

Dengan beberapa negara di zona euro masih mengalami resesi, investasi dan pengeluaran cenderung tanpa perubahan yang positif, sementara bank menahan pinjaman untuk memperbaiki neraca mereka ‐ kombinasi yang berisiko dan memberikan dampak negative terhadap zona euro tersebut.


U.K.
Bank of England (BoE) kemungkinan akan menggelontorkan lebih banyak uang kedalam ekonomi Inggris jika pasar finansial mengancam proses pemulihan ekonomi,  demikian gubernur bank sentral mengatakan. Dalam testimoni pertamanya sejak menjabat sebagai Gubernur BoE, Mark Carney mengatakan pemulihan telah meluas  dan nampaknya akan berlanjut. Namun ia menegaskan bahwa tingkat pengangguran belum akan turun tajam ke level yang dapat mendorong BoE untuk menaikkan  suku bunga berdasarkan forward‐guidance plan yang diumumkan bulan ini. 

Pasar finansial memprediksi  BoE akan  menaikkan suku bunga di pertengahan tahun  2015, jauh  lebih cepat  dari perkiraan BoE bahwa tingkat pengangguran akan  mencapai 7% di akhir 2016, turun dari levelnya saat ini di 7,8%. 

Sterling berhasil rebound dari level terendah 2 pekan terhadap dolar setelah pernyataan Carney sedikit menaikkan ekspektasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih  cepat dafri perkiraan, menyusul ekspektasi dari pasar finansial. Sterling menguat ke $1,5528 pasca komentar Carney, naik dari level terendah 2 pekan di $1,5427  sesaat usai muncul komentar Carney. 


JAPAN
Yield dari bellwether obligasi bertenor 10‐tahun pemerintah Jepang melemah Rabu pagi lalu karena para investor melakukan pembelian aset yang dianggap safe‐haven ditengah memuncaknya tensi di Suriah.

• Harga dari September futures contract untuk obligasi bertenor 10‐tahun naik 0.25 poin menjadi 144.24 pada Tokyo Stock Exchange.

• Rilis dari data Jepang hari ini adalah penjualan ritel untuk bulan Juli lalu yang diprediksi anjlok menjadi 0.6% dari 1.6% bulan sebelumnya.

• Peluang untuk EURJPY merosot masih bisa terjadi dengan meningkatnya tensi di Suriah yang terjadi dan belum berakhir secepatnya, apalagi ancaman dari pihak Barat untuk melakukan penyerangan ke negara tersebut.


AUSTRALIA
• Kegiatan konstruksi melemah pada kuartal kedua di bulan Juni, namun terlihat akan menjadi lebih baik kedepannya dibandingkan dengan apa yang terjadi pada masa lalu.

• Para Ekonom tengah terfokus kepada pasar keuangan dan melihat data dari Biro Statistik Australia pada hari Rabu, yang dijadikan pedoman untuk data‐data pertumbuhan ekonomi pekan depan.

• Tingkat pertumbuhan rata‐rata jangka panjang untuk produk domestik bruto adalah sekitar 0,8 dalam setiap kuartalnya.

• Kita sudah tahu data akan retail trade dirilis tanpa ada perubahan pada kuartal kedua di bulan Juni dan sekarang kegiatan konstruksi turun sebesar 0,6 persen.

• Jadi peningkatan GDP yang diperkirakan akan di bawah nilai normalnya menjadi pesan dari neraca nasional. Tapi kuartal kedua di bulan Juni telah berakhir dua bulan yang lalu.

The Housing Industry of Australia‐Commonwealth Bank Housing Afford ability Index telah menunjukkan tren peningkatan selama tiga tahun terakhir sekarang.

"These are certainly encouraging results for those entering the market at this time in the cycle”.

"The considerable reduction in interest rates is more than offsetting recent dwelling price increases," ucap Harley Dale dalam sebuah note setelah rilis data pada hari rabu, HIA chief economist.


SWISS
Setelah mengalami tekanan jual di hari Selasa sebelumnya, dolar kemudian berhasil rebound terhadap franc Swiss, masih terkait keprihatinan terhadap  konflik Suriah. Dolar dan franc Swiss dikategorikan kedalam mata uang safe‐haven, dimana mereka diuntungkan disaat kondisi ekonomi dan geopolitik tidak  menentu. 

Amerika  Serikat  dan  sekutunya  tampaknya  bersiap‐siap  untuk  melakukan  serangan  militer  terhadap  Suriah,  mungkin  dalam  beberapa  hari,  sebagai  hukuman atas serangan senjata kimia pekan lalu yang dituduhkan kepada pemerintah Presiden Bashar al‐Assad


Dolar menguat 0,5% ke sekitar 0,9215 franc, dibandingkan posisi penutupan New York hari Selasa. Indeks dolar juga berhasil rebound dan terakhir tercatat  menguat 0,3% di sekitar 81,415. 

Wednesday, August 28, 2013

Headline News 28.08.13

US & GLOBAL
Ketidakpastian geopolitik seputar kemungkinan AS memimpin serangan militer terhadap pasukan Presiden Bashar al‐Assad telah mendorong naiknya harga minyak ke level tertinggi 6 bulan pada hari Selasa dan memicu koreksi tajam pada bursa global. Harga minyak Brent dan crude AS keduanya naik lebih dari $3 per barel menyusul kekhawatiran memuncak bahwa intervensi Barat akan memicu ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah Timur Tengah, yang memproduksi sepertiga dari minyak dunia.

Bursa saham AS dan Eropa mencatat kinerja terburuk sejak Juni. Kekhawatiran investor tercermin pada lonjakan hampir 12% pada CBOE volatility index <.VIX>, yang juga disebut sebagai barometer kecemasan Wall Street.

Sejumlah negara dan kelompok, seperti Inggris, Perancis, Kanada dan Liga Arab, bergabung dengan Amerika Serikat dalam mendorong respon tegas kepada pemerintah Bashar al‐Assad dan mengatakan dunia tidak akan dapat berdiri jika menggunakan senjata kimia. Rusia, sekutu utama Suriah dan pemasok senjata, menentang aksi militer.

Sumber‐sumber Barat yang menghadiri pertemuan di Istanbul mengatakan "tindakan untuk mencegah penggunaan lebih lanjut senjata kimia oleh rezim Assad bisa terjadi secepatnya dalam beberapa hari ke depan."

Turut menambah aksi jual, Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan adalah penting bagi Kongres untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah pada pertengahan Oktober atau negara akan menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kenaikan pada harga obligasi pemerintah AS dan menguatnya mata uang Swiss dan Jepang mengindikasikan meningkatnya minat pada aset aman resiko. Treasury AS tenor 10 tahun naik 20/32 dengan yield 2,7123 persen.

Mata uang safe‐haven seperti yen dan franc Swiss menguat sedangkan mata uang beresiko seperti Aussie dan kiwi melemah seiring meningkatnya tekanan geopolitik. Dolar terakhir kali terlihat diperdagangkan melemah 1,5% terhadap yen, di 97,04 yen, tidak jauh dari level terendah 1 pekan di 96,97 yen yang dicapai sebelumnya dan jauh meninggalkan level tertinggi selama hampir 3 pekan di 99,15 yen yang dicapai pada hari Jumat. Euro juga tertekan terhadap yen, terkoreksi 1,3% ke 129,94 yen. Terhadap franc Swiss, dolar merosot 0,6% ke 0,9178 franc, sementara euro turun 0,5% di 1,2286 franc. Aussie turun 0,4% di $0,8994, sementara terhadap yen, Aussie melemah 1,8% ke 87,28 yen. Dolar Selandia Baru atau kiwi tercatat melemah 2,1% terhadap yen ke 75,74 yen.

Harga emas terapresiasi lebih dari 1% ke $1423,41, level tertingginya selama lebih dari 3 bulan.

Mata uang negara berkembang seperti lira Turki dan rupee India mengalami tekanan akibat situasi di 
Suriah. Rupee India anjlok sebanyak 2,5% ke level rekor terendah 65,93 per dolar, sedangkan lira Turki turun ke 2,03 terhadap dolar, juga rekor terendahnya. Sedangkan indeks saham Turki tersungkur ke level terendah dalam setahun terakhir.

Indeks S&P 500 turun di bawah MA‐100 untuk pertama kalinya sejak 24 Juni, sebuah sinyal pelemahan dalam jangka pendek kedepan. Penurunan ini sebagai respon lanjutan atas ketidakpastian seputar kapan kiranya The Fed akan mulai untuk mengurangi kebijakan stimulus moneternya.

Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 170,33 poin atau 1,14% di 14776,13. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 26,30 poin atau 1,59% di 1630,48. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 79,05 poin atau 2,16% di 3578,52.

Brent crude futures <LCOc1> berakhir di $114,36 per barel, naik $3,63 atau 3,28%, prosentase kenaikan harian terbesarnya sejak awal Mei. Sementara U.S. crude <CLc1> ditutup di $109,01 per barel, naik $3,09 atau 2,92%.

Rubel Rusia, yang biasanya diuntungkan dari harga minyak yang lebih kuat, mencapai titik terendah empat tahun terhadap sejumlah rival dolareuro akibat kekhawatiran atas situasi di Suriah.

Rusia telah mendesak Washington untuk tidak menggunakan kekuatan militer terhadap pemerintah Assad. Para pedagang mengatakan responnya terhadap setiap tindakan AS terhadap Suriah akan menjadi kunci untuk melihat apakah beralihnya minat pada aset‐aset aman resiko akan menjadi sebuah gelombang besar.

Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir melemah 1,7% di 1202,36, memangkas 
keuntungannya yang dicapai sejak awal Juli menjadi 4,4%.

Pasar saham Asia merosot 1,2%, sementara indeks Nikkei berakhir melemah 0,7%. Sedangkan indeks ekuitas dunia MSCI turun 1,4%.


GOLD & COMMODITIES
Pergerakan harga emas menguat 1 persen menyentuh level tertinggi penutupan perdagangan lebih dari tiga bulan pada hari Selasa, seiring investor mencari solusi yang aman dari dampak meningkatnya ketegangan geopolitik, dimana kekuatan Barat akan menyerang Suriah.

Pasukan Barat bisa menyerang Suriah dalam beberapa hari, Amerika Serikat dan sekutunya telah memberitahukan kepada pemberontak yang melawan Presiden Bashar al‐Assad, membuka risiko baru dengan peperangan dimana akan menyebar kebencian di Timur Tengah.

"The possibility of U.S. military action against Syria is driving demand for safe‐haven assets including gold," ucap Jeffrey Sherman, commodities portfolio manager di DoubleLine.

U.S. home prices menguat pada bulan Juni, namun peningkatan keuntungan sedikit melambat, akibat 
suku bunga KPR yang lebih tinggi.

Data ekonomi AS yang mengecewakan baru‐baru ini ditambah kebingungan tentang keputusan Fed tentang keputusan kebijakan yang akan mengurangi stimulus pembelian obligasi, telah berdampak terhadap suku bunga AS yang mendekati rekor terendah dan meningkatkan daya tarik hard assets.

Harga spot emas menguat 0,9 persen di level 1,417.10 dollar/ounce, setelah pada sesi perdagangan sebelumnya mencapai nilai 1,423.41 dollar/ounce, yang menyentuh level penutupan perdagangan tertinggi sejak 15 Mei.

Emas berjangka AS untuk periode Desember <GCZ3> ditutup naik 27,10 dollar di level 1,420.20 dollar/ounce. telah terjadi transaksi perdagangan sebesar 156.000 lot, sekitar 20 persen di bawah rata‐rata 30‐hari.

Sentiment beli semakin membaik setelah data dari Dana Moneter Internasional menunjukkan Turki, Rusia dan Azerbaijan meningkatkan cadangan emas mereka pada bulan Juli karena harga emas pulih dari level terendah selama tiga tahun.


OIL & COMMODITIES
Brent crude melonjak ke level tertinggi dalam enam bulannya Selasa lalu, naik lebih dari $3 dalam volume perdagangan yang besar untuk berada pada level tertinggi $114 per barrel karena kekuatan Barat mempertimbangkan serangan militer terhadap Suriah mengikuti dugaan serangan senjata kimia minggu lalu.

Crude AS juga naik lebih dari $3 per barrel karena kekhawatiran yang memuncak bahwa intervensi Barat dapat kedepannya tidak menstabilkan Timur Tengah, yang mana memasok lebih dari sepertiga minyak dunia.

"As the rhetoric ratchets up around Syria, the geopolitical risk premium in the price of oil is once again widening," Dominick Chirichella dari Energy Management Institute mengatakannya.

EURO ZONE
• Sebuah peningkatan di sektor manufaktur memberikan dampak positif terhadap sentimen bisnis Jerman, meningkat ke level tertinggi dalam 16 bulan pada bulan Agustus, menambah bukti bahwa negara terbesar di Eropa memiliki tingkat perekonomian yang kembali membaik.

• Pada hari Selasa indeks iklim bisnis, berdasarkan survei bulanan sekitar 7.000 perusahaan, naik lebih baik dari perkiraan 107,5 pada bulan Agustus, level tertinggi sejak April 2012.

• Indeks iklim bisnis naik dari 106,2 pada bulan Juli dan membaik tepat di bawah perkiraan tertinggi dalam jajak pendapat Reuters dari 33 ekonom sebesar 107,8.

"The German economy moved up a gear," ucap Kai Carstensen, Ifo economist. "Companies are more satisfied with their current business situation. Their optimism regarding future business developments ‐ although slightly cautious ‐ also grew."

European Central Bank interest rates akan dijaga untuk tetap rendah "atau lebih rendah" dalam jangka waktu tertentu, anggota penentu pembuat kebijakan ECB Benoit Coeure mengatakan pada Selasa karena bank Dewan Pemerintahan bersiap untuk bertemu pekan depan.

"The Governing Council of ECB has been very clear in saying that rates ... will remain at the current level or lower for an extended period of time," Coeure mengatakan dalam sebuah diskusi meja bundar di Gothenburg.


U.K.
Dalam  3  bulan  terakhir,  perusahaan  sektor  jasa  Inggris  telah  menikmati  kenaikan  tercepat  dalam  volume  bisnis  sejak  booming  di  tahun  2007  dan  memprediksi  terjadi  pertumbuhan  yang  berkelanjutan  di  tahun  ini,  demikian  sebuah  survey  menunjukkan.  Jajak  pendapat  yang  dilakukan  oleh  Confederation  of  British  Industry  (CBI),  yang  juga  menemukan adanya peningkatan optimisme dalam sektor utama ekonomi, turut menambah serangkaian tanda‐tanda baru bahwa pemulihan Inggris sedang terus digalakan. 

Sterling  tergelincir  ke  level  terendah  dalam  sepekan  terhadap  dolar  dan  euro  pada  hari  Selasa  ditengah  ekspektasi  bahwa  Gubernur  BoE  Mark  Carney  kemungkinan  akan  mencoba untuk menghentikan pembicaraan mengenai kenaikan tajam tingkat suku bunga pasar Inggris, dan menegaskan kembali janjinya untuk mempertahankan suku bunga  rendah hingga akhir 2016. Carney dijadwalkan akan memberikan testimoninya di Nottingham pada hari Rabu ini. 

Tekanan jual pada sterling juga terkait oleh masalah konflik di Suriah, menyusul masalah ini telah menyedot perhatian investor sehingga mendorong tertekannya mata uang  beresiko. Laporan data ekonomi seperti survey sentimen bisnis Jerman (Ifo index) diabaikan investor karena mereka fokus pada konflik di Timur Tengah. 

Berita terkini menyebutkan Amerika Serikat mengatakan bakal menyerbu Suriah paling cepat lusa (Kamis) pekan ini. Seorang pejabat senior militer mengatakan di Gedung Putih  menyusul tekanan Internasional atas penggunaan senjata kimia di negara Presiden Basyar al‐Assad itu. 

Sterling melemah 0,3% di $1,5537, setelah menembus $1,5482 yang merupakan level terendah sejak medio Agustus. 

Diawal Agustus Carney berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah hingga tingkat pengangguran turun menjadi 7%, yang nampaknya akan sulit dicapai dalam kurun  waktu 3 tahun, namun membaiknya data ekonomi telah menguatkan ekspektasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari yang diperkirakan. 

Sementara di hari Senin kemarin, Wakil Gubernur BoE Charlie Bean menjelaskan bahwa BoE sedang memberikan “sinyal jelas” bahwa suku bunga belum akan dinaikkan dalam  waktu dekat.

JAPAN
Jepang mengekspektasi untuk membelanjakan senilai $257 milyar untuk layanan debt selama tahun fiskal berikutnya, sebuah dokumen diperoleh oleh Reuters menunjukkannya, menggarisbawahi besarnya beban yang dibuat oleh borrowing pemerintah.

Jumlah yang dialokasikan untuk debt‐servicing untuk setahun yang dimulai pada 1 April mendekati besaran yang sama dengan gross domestic product dari Singapura, yang mana World Bank meletakkan $275 milyar pada akhir tahun 2012.

Japan's Ministry of Finance (MOF)/ Kementerian Keuangan Jepang, dibebankan dengan penyusunan bujet negara dan mengeluarkan obligasi pemerintah, yang akan meminta 25.3 trilyun yen ($257 milyar) dalam biaya debt‐servicing dibawah bujet, dokumen menunjukkan Selasa lalu.

Itu akan naik 13.7 persen dari sejumlah yang disisihkan untuk tahun fiskal, merefleksikan rencana kementerian untuk menjaga terhadap besaran kenaikan dalam suku bunga jangka panjang.

Menteri Perekonomian Jepang Akira Amari mengatakan Selasa lalu bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe telah memberikan instruksi untuk memikirkan pemotongan pajak perusahaan dinegara tersebut.

Amari membuat pernyataan dalam konferensi berita setelah meeting kabinet reguler.

Pejabat pemerintah telah mengatakan pemangkasan pajak perusahaan kemungkinan diantara pilihan dari administrasi Abe yang dipertimbangkan untuk melonggarkan tekanan dari ekspektasi kenaikan dalam pajak penjualan yang dimulai tahun depan.


AUSTRALIA
Sebuah data federal government yang baru rilis seperti pertumbuhan upah perusahaan yang telah dibuat dalam suatu kesepakatan terakhir,memberikan sebuah ancaman kepada prospek inflasi.

Departemen Pendidikan, Ketenagakerjaan dan Workplace Relations data yang dirilis hari Selasa menunjukkan kenaikan upah tahunan rata‐rata melalui perjanjian bersama selama kuartal di bulan Juni adalah 3,4 persen, turun dari 3,8 persen dalam tiga bulan sebelumnya.

Tingkat tahunan bagi sektor swasta turun 0,2 poin persentase menjadi 3,5 persen pada kuartal bulan September, sementara public sector agreements turun sebesar 0,7 poin menjadi 3,2 persen.

Secara keseluruhan, tingkat kenaikan upah sejalan dengan perkiraan Reserve Bank of Australia's untuk kuartal yang sama.

Pada kuartal bulan Juni, data indeks tentang tingkatan nilai upah, yang dirilis awal bulan Agustus oleh Biro Statistik Australia, sebesar 2,9 persen ‐ jauh di bawah 4,5 persen, level yang dianggap biasa dan dinilai mengancam prospek inflasi.


SWISS
Konflik di Suriah telah menyedot perhatian investor sehingga mendorong menguatnya mata uang aman resiko seperti franc Swiss dan yen, menyusul negara‐negara  Barat siap untuk mengambil tindakan militer terhadap pemerintah Suriah. 

Laporan data ekonomi seperti survey sentimen bisnis Jerman (Ifo index) diabaikan investor karena mereka fokus pada konflik di Timur Tengah. 

Berita terkini menyebutkan Amerika Serikat mengatakan bakal menyerbu Suriah paling cepat lusa (Kamis) pekan ini. Seorang pejabat senior militer mengatakan di  Gedung Putih menyusul tekanan Internasional atas penggunaan senjata kimia di negara Presiden Basyar al‐Assad itu. 

Sebagai mata uang aman resiko, franc Swiss dan yen diuntungkan oleh kondisi geopolitik yang tidak menentu dan tekanan pada pasar finansial. 


Dolar merosot 0,5% di sekitar 0,9180 franc, sementara dolar anjlok lebih dari 1% terhadap yen setelah tercatat bergerak di sekitar 97,05 yen, dibandingkan posisi  penutupan New York hari Senin.