AS & GLOBAL :
• Bursa saham AS mengalami aksi jual pada akhir sesi secara berturut dalam 3‐sesi terakhir. Setelah sempat naik kelevel tertinggi dalam kurun 2‐tahun terakhir
pada pekan ini, kenaikan imbal hasil Treasury AS telah memicu kekhawatiran bahwa kenaikan biaya pinjaman akan menahan pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Indeks Dow Jones <. DJI> turun 19,07 poin atau 0,17% ke 11,457.47, S&P <. SPX> turun 6,36 poin atau 0,51% ke 1,235.23 dan Nasdaq <. IXIC> melemah 10,50
poin atau 0,40% ke 2,617.22. Sebelumnya, Dow Jones sempat mencetak level tertinggi dalam kurun 52‐minggu terakhir di 11,519.04.
• Euro turun tajam pada sesi Rabu setelah lembaga pemeringkat Moody's mengatakan kemungkinan downgrade peringkat hutang Spanyol dan investor
menunggu langkah lebih lanjut dari pembuat kebijakan Uni‐Eropa untuk menyelesaikan krisis fiskal zona euro. Laporan Moody's menjadi sebuah peringatan
bahwa masalah fiskal di Eropa masih belum terselesaikan. Berita tersebut menekan euro hingga mencatat performa harian terburuk sejak akhir November
silam. Dollar AS berhasil menguat, didukung oleh data yang menunjukkan kenaikan produksi industri pada bulan November. Inflasi harga konsumen yang tetap
terjaga juga mendukung kebijakan pelonggaran moneter kuantitatif The Fed. Euro tercatat turun 1,29% terhadap dolar pada 1,3227 <EUR=>.
• Euro melemah 0,3% terhadap Swiss franc ke 1,2802 franc <EURCHF=EBS>, setelah mencapai rekor rendah di 1,2758 menyusul laporan Moody's tentang
Spanyol. Franc cenderung menguat seiring kekhawatiran masalah utang di beberapa negara Eropa yang kemudian mendorong investor untuk mengurangi
eksposur ke aset berisiko dan mencari alternatif yang lebih aman. Pemimipin negara‐negara Uni‐Eropa dijadwalkan akan menggelar pertemuan dua harian
yang dimulai Kamis 16 Desember untuk membicarakan krisis utang Uni‐Eropa, meskipun terdapat pesimisme akan hasil dari pertemuan tersebut. Dollar AS juga
menguat 0,7% terhadap yen Jepang ke 84,25 <JPY=EBS>, sementara Sterling turun 1.5% terhadap dolar ke 1.5541 yang merupakan performa harian terburuk
sejak awal Mei silam.
• Harga emas dunia melemah untuk pertama kalinya dalam 3‐sesi terakhir menyusul rally tajam dolar seiring data inflasi yang stabil dan aksi year‐end booksquaring
meredakan minat investor membeli aset berstatus safe haven termasuk emas setelah lembaga pemeringkat Moody's mengatakan kemungkinan
downgrade peringkat hutang Spanyol. Harga spot emas <XAU=> turun 0,7% ke 1,385.60 USD per troy ounce.
• Harga minyak dunia menguat di atas 88 USD per barel setelah data menunjukkan penurunan mingguan terbesar dalam persediaan minyak mentah AS dalam
delapan tahun terakhir. Optimisme dari data aktivitas industri AS juga membantu mengangkat sentimen investor, yang sebelumnya dipengaruhi oleh
kekhawatiran utang zona euro setelah peringatan pada peringkat kredit Spanyol. Minyak mentah AS untuk pengiriman Januari <CLc1> naik 15 sen menjadi
88,43 USD per barel.
• Outlook (Kamis, 16/Des./2010): Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka beragam pada sesi Kamis 16 Desember, karena kekhawatiran zona euro utang
yang kembali, menekan minat investor pada aset berisiko. Sementara bursa Jepang diperkirakan akan dibuka menguat seiring nilai tukar yen yang melemah.
No comments:
Post a Comment