AS & GLOBAL
. Bursa saham AS melemah tipis pada sesi Kamis 06 Januari tertekan turunnya penjualan ritel dan naik tajamnya dollar AS ditengah aksi wait and see investor menyambut data sektor ketenagakerjaan AS, Beberapa perusahaan ritel terbesar tidak berhasil mencapai penjualan sesuai estimasi pada Desember silam, berita tersebut kemudian membebani saham-saham ritel.Sub-indeks ritel S&P <.RLX> anjlok 1.6% Indeks Dow jones <DJI.> turun 26,65 poin atau 0,22% ke 11,697.24, S&P500 <.SPX> turun 2,71 poin atau 0,21% ke 1,273.85 dan Nasdaq <.IXIC> naik 7,69 poin atau 0,28% ke 2,709.89.
. Euro merosot ke level terendah dalam kurun waktu 5 pekan terakhir terhadap dollar AS, dan diperkirakan pelemahan tersebut masih akan berlanjut jika data sektor ketenagakerjaan AS dirilis lebih baik dari perkiraan. Optimisme atas data ekonomi AS telah mengangkatproyeksi secara luas pada ekonomi negara Paman Sam tersebut, sementara kondisi yang kontras justru terjadi di Eropa yang masih dibayangi kekhawatiran mengenai krisis utang kawaasan. Euro merosot setelah berhasil anjlok dibawah level support 1,30, pada akhir sesi New York, euro tercatat melemah 1% ke 1,3018 < EUR=>. Euro berada dibawah tekanan jual setelah yields spreads antara imbal hasil obligasi negara-negara kawasan Uni-Eropa dengan imbal hasil obligasi Jerman melebar.
. Klaim untuk fasilitas pengangguran di AS dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan lebih dari perkiraan, meskipun pada rata-rata empat minggu terakhir mengalami pernurunan kelevel terendah dalam kurun lebih dari 2 tahunterakhir yang menunjukan bahwa pasar tenaga kerja juga membaik.
. Harga emas kembali anjlok dalam penurunan beruntun dalam 4-sesi berturut-turut menyusul penguatan dollar AS seiring menguatnya outlook ekonomi AS (yang menurutkan minat pada aset save-haven), meskipun akhirnya aksi technical buying berhasil membatasi pelemahan emas. harga spot emas <XAU=> turun 0.4% ke level 1,371.70 USD per troy ounce.
. Harga minyak dunia anjlok 2.4% anjlok hingga dibawah level 89 USD per barel terdesak penguatan nilai tukar dollar AS dan lemahnya pasar ekuitas yang menurunkan minat beli investor pada komoditas tersebut. Harga minyak mentah untuk kontrak pengiriman Februari <CLc1>ditutup melemah 1.92 USD dilevel 88.12 USD per barel.
. Outlook (Jumat,07/Jan./2011):
Bursa saham Asia diuperkirakan akan dibuka beragam dengan minimnya dorongan kuat dari bursa Wall Street untuk berlanjutnya rally, meskipun khusus untuk pasar Jepang diperkirakan masih akan memperoleh manfat dari pelemahan nilai tukar yen terhadap dollar AS dan diharapkan akan mendukung kenaikan saham-saham eksportir Jepang. Dengan kenaikan tajam indeks S&P500 hingga 8% sejak awal desember silam, investor diperkirakan akan mencari dukungan bagi aksi ambil untung jika laporan sektor ketenagakerjaan dirilis dibawah perkiraan. Perkembangan sektor tenaga kerja di AS merupakan salah satu faktor kunci bagi pertimbangan kebijakan moneter The Fed dan apabila terjadi perbaikan yang cukup signifikan maka akan membuka kemungkinan bank sentral AS tersebut akan mengubah besaran ataupun cakupan dari program pembelian aset. para pengamat memperkirakan adanya pergeseran kebijakan The Fed mungkin akan menguntungkan dollar AS. Selain laporan sektor ketenagakerjaan AS, perlu diamati pernyataan Chairman The Fed - Ben Bernanke mengenai prospek ekonomi AS di hadapan Komite Anggaran Senat setelah rilis laporan sektor ketenagakerjaan AS.
No comments:
Post a Comment