title cover

title cover

Monday, January 10, 2011

Headline News 10.01.11

AS & GLOBAL :
 

. Saham]saham di bursa AS jatuh pada Jumat akhir pekan lalu setelah putusan pengadilan dalam kasus penyitaan memicu aksi jual investor dari saham
perbankan, setelah sebelumnya laporan sektor ketenagakerjaan dirilis dibawah perkiraan. Meski demikian indeks S&P500 dan Dow Jones mencatat
penguatan beruntun dalam 6]pekan berturut. Pada sesi akhir pekan lalu indeks Dow Jones <DJI.> turun 22,55 poin atau 0,19% ke 11,674.76, S&P500 <.
SPX> melemah 2,35 poin atau 0,18% ke 1,271.50 dan Nasdaq <. IXIC> turun 6,72 poin atau 0,25% ke 2,703.17. Dalam sepekan terakhir S&P500
mencatat kenaikan 1,1%, Dow Jones naik 0,8% dan Nasdaq naik 1,9%.
 

. Laporan dari Departemen Ketenagakerjaan AS memperlihatkan adanya kenaikan penambahan tenaga kerja diluar sektor pertanian sebesar 103.000,
dibawah perkiraan 175.000. Sementara sektor swasta memperlihatkan kenaikan sebesar 113.000 tenaga kerja. Data tersebut masih akan memberikan
dasar bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan program pembelian aset sebesar 600 miliar USD. Tingkat pengangguran mencapai penurunan
9,4%, prosentase terendah sejak Mei 2009 dan merupakan penurunan bulanan terbesar sejak April 1998.
 

. Belanja konsumen yang menguat, meningkatnya perdagangan dan aktifitas manufaktur telah menambah penguatan ekonomi AS, hal tersebut
mendasari pernyataan optimis Ben Bernanke saat tampil dihadapan anggota parlemen pada Jumat 07 Januari. Bernanke tidak memberikan sinyal jelas
pada arahan kebijakan moneter The Fed kedepan dan menambahkan bahwa penurunan tingkat pengangguran belum berjalan dalam akselerasi yang
signifikan.
 

. Tahun 2011 cukup berat bagi kinerja euro dengan prospek perjalanan sepekan kedepan yang juga masih suram untuk kinerja mata uang Uni]Eropa ini
dimana penjualan obligasi zona euro berpotensi akan kembali membebani performa euro. Euro tercatat melemah 3,3% terhadap dollar AS dalam
sepekan terakhir, merupakan level mingguan terburuk sejak pertengahan Agustus 2010. Dollar AS sempat melemah terhadap euro pasca laporan Non]
Farm Payrolls dirilis dibawah perkiraan, meskipun kemudian mendapat dukungan dari tingkat unemployment yang kembali mendukung kinerja dollar
AS. Dollar AS naik 2,2% terhadap yen dalam sepekan terakhir ke 83.01, mencatat penguatan mingguan terbesar sejak April 2010.
 

. Harga emas dunia melemah akhir pekan lalu menyusul rilis data sektor ketenagakerjaan AS yang gagal memicu kembalinya minat investor pada asetaset
safe haven seiring masih kuatnya proyeksi pemulihan ekonomi AS. Harga spot emas <XAU=> turun 0,1% kelevel 1,369.85 USD per troy ounce,
setelah menyentuh level terendah sejak 26 November 2010 di 1,352.30 USD per troy ounce.
 

. Harga minyak mentah AS merosot akhir pekan lalu dalam sesi perdagangan yang cukup volatile dimana penguatan nilai tukar dollar AS dan pelemahan
bursa saham menghapus penguatan minyak hingga 89,45 dollar pada awal sesi AS. Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Februari <CLc1> turun
35 sen di 88,03 USD per barel. Pelemahan akhir pekan lalu hingga 87,25 USD merupakan level terendah sejak 17 Desember 2010, dan tercatat
melemah 3,7% dalam sepekan terakhir, presentase penurunan terbesar sejak November 2010 silam.
 

. Outlook (Senin ] Jumat, 10 ] 14/Jan./2011): Pekan ini akan dirilis sekitar 20]22 miliar euro obligasi oleh pemerintah Jerman, Belanda, Italia, Spanyol
dan Portugis. Penerbitan obligasi pemerintah Uni]Eropa tersebut akan mengungkapkan kemampuan pendanaan Portugis di pasar modal, dan akan
menjadi debut 2011 bagi Spanyol dan Italia di pasar obligasi. Tingkat imbal hasil yang ditawarkan pada penjualan obligasi pekan ini akan memainkan
peran penting pada kinerja euro. Dengan biaya pendanaan yang lebih tinggi akan berpotensi menambah tekanan pada mata uang Uni]Eropa tersebut
seiring pertumbuhan ekonomi yang lemah dan masih menguatnya kekhawatiran pada kemampuan beberapa negara untuk membayar hutang. Pelaku
pasar juga akan mencermati hasil sidang ECB dan BoE dalam pertengahan pekan ini.
 

. Di Amerika Serikat, dalam sepekan kedepan akan dirilis sejumlah indikator penting bagi ekonomi, dimana diantaranya data penjualan ritel pada Jumat
14 Januari. Optimisme pelaku pasar terhadap serangkaian data ekonomi yang positif diperkirakan masih akan mendukung sentimen bullish dollar AS
seperti yang terjadi dalam sepekan terakhir dimana momentum pemulihan ekonomi semakin menguat.

No comments:

Post a Comment