AS & GLOBAL :
• Bursa saham AS berhasil menutup pelemahannya diawal sesi seiring volume perdagangan yang cukup sepi, rebound ditopang oleh kuatnya prospek
earning korporasi yang sedikit meredakan kekhawatiran mengenai kondisi hutang Portugal. Investor beranggapan tren naik bursa masih bertahan,
meskipun penurunan indeks S&P dalam 3‐sesi berturut‐turut mulai menandakan momentum tersebut mulai tertahan. Analis memperkirakan
optimisme akan earning akan menjadi pemicu berlanjutnya rebound bursa. Indeks Dow Jones <. DJI> turun 37,31 poin atau 0,32% ke 11,637.45,
S&P500 <SPX.> anjlok 1,75 0,14% ke 1,269.75 sementara Nasdaq <. IXIC> justru naik 4,63 poin atau 0,17% ke 2,707.80.
• Euro berhasil bangkit dari penurunan kelevel terendah dalam kurun 4‐bulan terakhir terhadap dolar, meskipun kenaikan tersebut diperkirakan tidak
akan bertahan lama seiring kekhawatiran pada kondisi hutang Uni‐Eropa dan ekspektasi bailout Portugal. Euro sempat anjlok dibawah level 1,2900
terhadap dollar AS <EUR=> untuk pertama kalinya sejak September. Namun kemudian euro tercatat menguat 0.4% terhadap dollar AS ke level 1.2952,
penguatan mana sebagian ditopang kenaikan euro terhadap Swiss Franc akibat adanya spekulasi bahwa pemerintah Swiss akan melakukan intervensi
guna menahan penguatan nilai kurs franc. Portugal, Italia dan Spanyol dijadwalkan akan merilis obligasinya pekan ini, dan investor masih khawatir
apakah semua negara‐negara dengan tingkat hutang yang besar tersebut akan mampu mengumpulkan dana secara berkelanjutan pada 2011 ini.
• Terhadap Swiss franc, euro naik 0,3% ke 1,2530 franc <EURCHF=>. Swiss franc melemah setelah dilaporkan bahwa pemerintah Swiss akan bertemu
para pemimpin bisnis dan serikat perdagangan pekan depan guna membahas implikasi dari penguatan Swiss franc.Terhadap yen, dollar AS turun 0,5%
kelevel 82,72 yen <JPY=EBS>.
• Harga emas dunia menguat awal pekan ini seiring mengerucutnya kekhawatiran atas utang Portugal yang mendorong permintaan safe haven. Naiknya
permintaan emas dalam bentuk fisik dari India ‐ menyusul anjlok tajamnya harga emas pekan lalu ‐ juga turut menyokong rebound. Emas
membukukan performa mingguan terbesar dalam kurun lebih dari 7‐bulan terakhir pada pekan lalu menyusul penguatan dollar AS seiring data
ekonomi AS yang dirilis lebih baik dari perkiraan, yang meningkatkan ekspektasi diberlakukannya kembali kebijakan moneter ketat di Amerika Serikat.
Harga spot emas <XAU=> ditutup menguat 0.4% kelevel 1.375 USD per troy ounce.
• Harga minyak AS naik lebih dari 1% setelah kebocoran jaringan pipa Trans Alaska Pipeline yang memaksa produsen minyak tersebut untuk memangkas
5% output dari rata‐rata produksi harian sebesar 630.000 barrel. Sementara itu harga heating oil melonjak setelah adanya perkiraan dari pemerintah
tentang peningkatan permintaan untuk heating oil pekan ini. Harga minyak mentah AS untuk penguiriman Februari <CLc1> naik 1,22 USD, atau 1,39%
dilevel 89,25 USD per barel.
• Outlook (Selasa, 11/Jan./2011): Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka beragam seiring harapan membaiknya rilis earning korporasi cukup
membantu mengatasi kekhawatiran pada krisis hutang Portugal yang diperkirakan memerlukan bailout dari IMF dan Uni‐Eropa.
• Aksi ambil untung pelaku pasar pasca penurunan tajam euro sejak beberapa sesi terakhir antara lain terbantu ekspektasi bahwa ECB membeli obligasi
Uni‐Eropa yang menyokong kinerja euro pada awal sesi Asia. Namun demikian kekhawatiran sebenarnya pada kondisi hutang kawasan Uni‐Eropa,
terlebih pada kemungkinan Portugal harus mendapatkan bailout dan kemungkinan menularnya krisis ke Spanyol dan Italia masih akan membebani
kinerja euro terhadap mata uang utama dunia lainnya.
No comments:
Post a Comment